Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 4 MODUL 5
TUTOR : drg, SUSI, MKM

KELOMPOK 2
KETUA : SEDACI YANDAKA
SEKRETARIS : ADDINA AINUL HAQ
ANNISA DESVA ELIA
ANGGOTA : MELISA FRISTY EFFENDI
WIDYA PUSPA MAYASARI
DESMEDIO DENO MERINDA
FAUZAN AHMADI ASNUR
FIRSTADEINA REZKI ANNISA
RIZKA HUMAIRA
ROSA JULIASARI S
ASRIL WAISAKKA HIDAYAT
TIARA ADZAKIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS

12
Skenario 5
“Nyut-nyut gigi Ariel”

Ariel datang ke praktek dokter gigi karena sering merasakan nyeri gigi dan
sakit kepala. Pada pemeriksaan klinis diketahui gigi 36 dan 46 pulpitis, apabila makan dan
minum terasa nyeri berdenyut pada gigi tersebut. Dokter gigi menjelaskan rasa nyeri itu
disebabkan oleh impuls saraf yang berperan lalu mengirimkannya ke otak dan beliau
menyarankan agar gigi tersebut dilakukan perawatan.

Sesampainya di rumah, Ariel menanyakan kepada sepupunya Ponky yang


merupakan mahasiswa kedokteran gigi PSPDG UNI tentang penjelasn dokter gigi. Ponky
setuju dengan penjelasan dokter gigi dan menjelaskan sedikit tentang berbagai reseptor nyeri
yang terlibat dan persyarafan orofasial.

Bagaimana Anda menjelaskan kasus ini sehubungan dengan rasa nyeri


tersebut?

12
I. Terminologi

• Pulpitis : peradangan pulpa dentis yang menimbulkan rasa nyeri, biasanya disebabkan
oleh infeksi bakterial dalam karies dentis, fraktur gigi, atau kondisi lain yang
mengakibatkan pajanan pulpa terhadap invasi bakteri.

• Nyeri : mekanisme pertahanan tubuh akan rasa sakit akibat kerusakan jaringan tubuh
dengan disertai respon perilaku.

II. Masalah

1. Apa saja yang termasuk persarafan orofasial?

2. Bagaimana mekanisme nyeri?

3. Apa-apa saja reseptor nyeri yang terlibat?

4. Kenapa saat nyeri gigi, kepala juga terasa sakit?

5. Bagaimana impuls saraf sampai ke otak?

6. Bagaimana mekanisme impuls saraf gigi?

7. Impuls saraf apa yang berperan pada rasa nyeri?

III. Analisa Masalah

1. Persarafan orofasial

a. N. Trigeminus (NV) : saraf otak yang terbesar

N. Opthalmicus (N.v1)

• Merupakan divisi paling kecil dari N V

• Memasuki rongga tengkorak melalui fisura orbitalis superior

• Cabang-cabang : N. Lacrimalis, N. Nasociliaris, N. Supraorbitalis, N.


Supratrochlearis, N. Infratrochlearis.

12
N. Maxillaris (N.v2)

• Ukuran dan posisi berada di tengah-tengah N. opthalmicus dan N.


Mandibularis

• Keluar dari rongga tengkorak melalui foramen rotundum

• Cabang-cabang: N. infraorbitalis, N zygomaticofacialis, N.


zygomaticotemporalis, N. alveolaris superior.

N. Mandibularis (N.V3)

• Merupakan cabang terbesar dari NV

• Keluar melalui foramen ovale

• Cabang-cabang: divisi anterior dan divisi posterior

b. N. Facialis (NVII)

• Merupakan syaraf otak yang mengurus otot-otot muka

• Keluar dari basis cranii foramen stylomastoideum

• Cabang-cabang: N. auricula posterior, R. digastricus, R. stylohyoideus.

c. N. Glossopharyngeal (NIX)

• Keluar dari basis cranii melalui foramen yugulare

• Terdiri atas neuron motorik dan sensorik

• Cabang-cabang: N. tympanicus, N. carotid, N. pharyngeus, R.


muscularis, N. tonsilaris, R. lingualis

2. Mekanisme nyeri

tranduksi stimuli akibat kerusakan jaringan saraf sensorik → aktivasi listrik →


transmisi serabut saraf → cornodorsalis medula spinalis → talamus → serebrum →
dipersepsikan dan didiskriminasikan

12
3. Reseptor nyeri

• reseptor nyeri = nosiseptor

• Ujung saraf bebas

• Terletak di permukaan superfisial kulit dan jaringan dalam tertentu

• Jenis reseptor nyeri : mekanis, termal (suhu), dan kimiawi

4. Nyeri gigi menyebabkan sakit kepala

→ merupakan refered pain ( nyeri alih/hantar)

disebabkan karena samanya level saraf sensorik yang masuk ke medula spinalis antara
organ yang rusak dengan yang dipindahkan

5. Cara impuls saraf sampai ke otak

informasi → reseptor → impuls sepanjang saraf sensorik → medula spinalis →


traktus kolumnadorsalis sesuai segmennya → area somatik (interpretasi sederhana) → area
somatosensorik II (interpretasi lebih tinggi) → area wernicke (area intelektual paling tinggi)

6. Mekanisme impuls saraf gigi

apabila makan dan minum

ransangan → dentin → tubuli dentin → penerima saraf (serabut saraf A delta) →


pulpa → foramen apikal → N. trigeminus (dekat batang otak) → kortek serebri → rasa sakit

12
IV. Skema

V. Learning Objective

1. M3 TENTANG ANATOMI PERSYARAFAN HEAD AND NECK

2. M3 TENTANG MEKANISME NYERI

3. M3 TENTANG RESEPTOR NYERI DAN REFERRED PAIN

4. M3 TENTANG RANGKAIAN SYARAF DI HEAD AND NECK MENGOLAH


INFORMASI

5. M3 TENTANG MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS

6. M3 TENTANG RESEPTOR SYARAF

12
LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu menjelaskan Persarafan Head and Neck

a. Persyarafan orofacial
terdiri atas :
-N.trigeminus (N V)
-N.facialis (N. VII)
-N.glossofaringeus (N.IX)
A. N.trigeminus
-syaraf otak terbesar dan keluar berupa radix motoria dan sensoria
(mempunyai ganglion besar) yang terpisah
-fungsi : sensasi umum pada wajah, bagian depan kepala, mata. Cavum nasi,
sinus paranasal, sebagian telinga luar dan membran timpani, membran mukosa cavum
oris termasuk anterior lingua gigi dan periodontal
N.Trigeminus bercabang menjadi
a. N.opthalmicus (N.V1)
-berjalan melalui sinus cavernosus dalam hubungan eratnya dengan n.cranialis
III,IV dan VI serta a.carotis interna
-bersifat sensoris murni
-divis paling kecil dari N.V
-cabang-cabang:
• N.lacrimalis
-berjalan di sepanjang dinding lateral orbita dan bergabung dg serabut
communicans parasympaticus sekretomotoris dari ramus zygomaticus
-Mensyarafi kulit dan konjunctiva bagian lateral palpebra superior
• N.supra orbitalis
-berjalan lurus ke depan keluar dari orbita melalui incisura orbitalis
-mensyarafi kulit dan konjunctiva bagian tengah palpebra sup dan kulit dahi

• N.supratrochlearis
-berjalan lebih ke medial dan keluar dari orbita pada angulus medius, di atas
jaringan fibrosus dr m.obligue sup

12
-mensyarafi kulit dan konjunctiva bag medial palpebra sup, kulit dahi bagian
bawah
• N.infratrochlearis
-berjalan ke bawah obligue sup
-mensyarafi kulit dan konjunctiva
• R.nasalis externa
-mensyarafi kulit pada sisi hidung sampai ke ujungnya
b. N.maxilaris (N.V2)
-dipercabangkan dari bag.tengah ganglion trigeminale
-keluar dari rongga tengkorak melalui foramen rotundum fossa pterygo
palatina
Cabang-cabang dibagi atas 2 kelompok :
I.Di dalam cavum cranii
 r.meningicus
II. Di fossa pterygo palatina
*n.infra orbitalis
-cabang terbesar
-ke facial muncul melalui foramen infra orbitalis dan bercabang-cabang utk
kulit : kelopak mata bag.bawah, bibir atas, sisi hidung
n.Infra orbitalis akan bercabang lagi menjadi :
 N.alveolaris anterior sup
-berjalan melalui saluran halus di dinding depan sinus maxilaris untuk
mensyarafi : RA, insisivus, caninus
-memberikan cabang-cabang kecil utk mukosa nasi dan beranastomose dg
n.alveolaris post sup
 N.alveolaris posterior sup
-muncul dari n. Maxillaris
-memberikan cabang-cabang utk gingiva, M, P, mucosa sinus maxilaris,
periosteum alveolaris
 N. Zygomaticus
-dipercabangkan dari n.maxilaris di dalam fossa pterigopalatina
Setelah keluar dr foramen stylomastoideus , N.fascialis bercabang:
o N.auricularis post > otot auricula , kulit kepala belakang telinga

12
o R.digastricus > venter post.M.digastricus
o R.stylohyoideus > M.stylohyideus
C. N.glossopharingeal (N.IX)
Cabang-cabang:
 N.tympanicus
-serabut sensorik mensyarafi mukosa tengah
 N. Carotid
 N.pharyngicus
 R.muscularis > mensyarafi M.stylopharyngeus
 N.tonsilaris > memberikan serabut sensorik ke : tonsil palatina,palatum mole, dan
arcus palatina
 R.lingualis > memberikan serabut sensorik ke taste bud mucosa lidah 1/3 belakang
dan taste bud papilla circum valata

2. Mahasiswa mampu menjelaskan Mekanisme Nyeri


a. Nyeri terjadi apabila ada kerusakan jaringan
b. Nyeri merupakan sensasi somatik dan sistem anterolateral
c. Kerusakan jaringan → transduksi stimulus → saraf sensorik menjadi aktivitas
listrik → transmisi serabut saraf → medula spinalis → talamus → korteks
serebrum (interpretasi higher level)
Jenis nyeri:
• Nyeri cepat
→ ransangan mekanis dan suhu
→ ditransmisikan oleh serat saraf Aδ
→ masuk pada lamina I
→ dibawa oleh traktus neospinothalamic
• Nyeri lambat
→ ransangan mekanis, suhu, dan kimiawi
→ transmisi ole serat saraf tipe c
→ masuk pada lamina II an III
→ dibawa oleh traktus paleospinothalamic
Sistem kontrol nyeri = sistem Analgesia
• Dapat memblok sinyal nyeri pada tempat masuknya ke talamus

12
• Dapat memblok sebagian besar refleks-refleks medula spinalis yang timbul
akibat sinyal nyeri, khususnya reflek penarikan
• Dapat menghambat penjalaran rasa nyeri pada beberapa titik jaras nyeri.
3 komponen utama sistem analgesia
1. area periakuaduktusgrisea dan perventrikular : mesensefalon dan pons
2. Nucleus rafemagnus : bagian bawah pons dan atas medula oblongata
3. Kompleks penghambat rasa nyeri: radiks dorsalis medula spinalis

3. Mahasiswa mampu menjelaskan Reseptor Nyeri

• Ujung saraf bebas


• Terdapat pada permukaan superfisial kulit dan jaringan dalam tertentu
• Tidak dapat beradaptasi
• Tereksitasi bahan kimia
• Bersifat hiperalgesia
Reseptor nyeri berdasarkan ransanga
• nosiseptor mekanis → berespons terhadap kerusakan mekanis, seperti tusukan,
benturan, cubitan
• Nosiseptor termal → berespons terhadap peruban suhu
• Nosiseptor polimodal → berespons terhadap semua jenis ransangan yang merusak,
terutama iritasi zat kimia yang dikeluarkan dari jaringan yang cedera

4. Mahasiswa mampu menjelaskan rangkaian syaraf di head and neck mengolah


informasi

Reseptor yang berespon terhadap stimulus (rangsangan) akan membentuk potensial


aksi yang akan dialirkan melalui jalur aferen ke SSP untuk diolah

Daerah-daerah pengolahan informasi di SSP:


1.Daerah-daerah asosiasi di korteks serebrum
-untuk penghubung integratif antara informasi sensorik dan tindakan bertujuan
-untuk ingatan dan pengambilan keputusan
2. Talamus

12
- stasiun penyambung untuk pengolahan awal masukan sensorik dalam
perjalanan menuju korteks
-kesadaran mengenai sensasi dan tingkat kesadaran

Macam serabut saraf yang menjalarkan impuls


Serabut jenis A > serabut besar khusus dan berukuran sedang yang bermielin
a. Grup 1A > serabut yg berasal dari ujung anulospinal kumparan otot (A jenis α )
b. Grup 1B> serabut dari organ tendon golgi (A jenis α)
c. Grup II > berasal daeri reseptor raba di kulit (serabut A jenis β dan α )
d. Grup III menjalarkan sensasi suhu, rabaan kasar dan sensasi nyeri tusukan serabut
jenis δ
e. Grup IV serabut tidak bermielin yang menjalarkan rasa nyeri, rasa gatal, suhu, sensasi
rabaan besar

5. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme penghantaran impuls

Neuron memp kemampuan untuk menerima dan memberikan jawaban terhadap


rangsangan yang diberikan kepadanya. Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan
dihantarkan ke pusat susunan syaraf.

Langkah-langkah penghantaran impuls secara kimiawi:


a. Pembentukan neurotransmitter > di dalam elemen presinaptik > dpt terdiri atas 1 atau
lebih langkah dan melibatkan enzim
b. Penyimpanan neurotransmitter > disimpan di dalam gelembung sinaptik untuk
melindungi neurotransmitter dari pengaruh enzim lain
c. Pembebasannya > melibatkan peningkatan permeabilitas membran terhadap ion-ion
kalsium > menerapkan proses Na,K pump > ion K masuk > neurotransmitter
berpindah tempat
d. Reaksinya dengan reseptornya > interaksi antara neurotransmitter dan reseptornya
> neuron post sinaps > inhibisi / eksitasi
e. Penghentian pengaruhnya
 Dihancurkan oleh enzim
 Berdifusi keluar dari jaringan sinaptik

12
6. Mahasiswa mampu menjelaskan reseptor syaraf

Reseptor taktil
1. Free nerve ending
-dalam kulit dan jaringan lain
-deteksi raba dan tekanan
2. merkel’s discs
-ujung jari dan bagian lain
-adaptasi lambat
-dapat menetukan rabaan kontinyu
3. Tactile hair
-reseptor raba
-adaptasi cepat
-deteksi gerakan benda di permukaan tubuh
4. Panician corpuscle
-bawah kulit dan jaringan dalam tubuh
-deteksi fibrasi jaringan dan perubahan mekanik cepat pada jaringn frekuensi
tinggi
5. Meissners corpuscle
-dalam ujung jari, bibir, dan daerah lain
-ujung syaraf berkapsul
-peka terhadap getaran frekuensi rendah
6. Ruffini’s end organ
-lapisan dalam kulit dan jaringan profunda tubuh
-adaptasi sangat lambat
-deteksi perubahan bentuk yang kontinu(sinyal raba dan tekan kuat)

12

Anda mungkin juga menyukai