MODUL 5
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK:
VIKRA PRASETYA WALDI 1611411013
INNE PRATIWI DEBITA 1611411014
FAHIRA OCSA VISRA 1611411015
FIKA MELINDA PUTRI 1611411016
ADHITYA OKTAPRAJA 1611412011
VIKTORIA SURYA DHARMA 1611412012
HARLISA PUSPA WATI 1611412013
AVISA ULIMA 1611413010
RIKA IRMA YANTI 1611413011
KINANTYA PUTRI RIDELFI 1611413012
BAYU RAGIL PANGESTU 1611413013
Saskia (25 tahun) datang ke spesialis kandungan untuk berkonsultasi mengenai kondisi
kandungannya. Sekarang kehamilannya sudah menginjak empat bulan. Untuk melihat kondisi
janin yang dikandungnya, dokter melakukan USG. Saskia sangat takjub melihat hasil USG
tersebut. Dari hasil USG terlihat embrio sudah berkembang. Hal ini bias terjadi karena sel
embrio terus mengalami perkembangan dan perbanyakan sel.
Saskia bertanya apakah perkembangan janin yang dikandungnya dalam keadaan normal
atau tidak. Dokter menjelaskan banyak factor yang dapat mempengaruhi perkembangan embrio,
contohnya asupan nutrisi yang cukup.
Dapatkah saudara menjelaskan bagaimana proses perkembanga embrio tersebut.
Hamil
Datang ke dokter
Konsultasi
spesialis
kandungan
kandungan
Perkembangan embrio
Perkembangan dan
perbanyakan sel
Perbedaan janin normal
dengan janin tidak normal
Diferensiasi sel
Perkembangan
Struktur embrio
embrio
Pembelahan sel secara amitosis ini disebut juga merupakan pembelahan sel secara
langsung alias tidak melalui tahapan tahapan tertentu, proses ini juga berlangsung secara
spontan, atau disebut pembelahan biner. Proses ini tidak melibatkan kromosom mengapa
demikian? Karena DNA yang ada dalam jumlah dan besaran yang kecil sehingga tidak dapat
dipaketkan, kebanyak pembelahan ini terjadi pada sel Prokariotik seperti bakteri. Tujuan dari
pembelahan ini adalah untuk membentuk keturunan baru.
a. Kariokinesis
Proses ini mnunjukkan perbedaan yang mencolok pada tiap fasenya dan bertujuan untuk
pembagian materi inti, nah untuk melihat apa saja berubah, langsung aja disimak yang berikut
ini :
Interfase
Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan merupakan tempat
sintesis protein serta materi yang berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-
benang kromosom sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu
ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan, sentriosol
tidak muncul.
Profase
Pada tahap ini DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Kromosom mulai memendek dan
menebal.Pada sel hewan sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang
berlawanan dan terbentuk benang-benang spindle yang terhubung ke kutub-kutub. Pada akhirnya
kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer.Nucleolus hilang dan
membran nucleus hancur.
Metafase
Mitosis : Metafase
Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu garis yang disebut the equator. Selain
itu, muncul benang-benang yang disebut spindel dan melekat pada sentromer setiap kromosom.
Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub sentrisol yang berlawanan.
Anafase
Masing-masing sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan dan kromatid bergerak
menuju kutub pembelahan, menghasilkan salinan kromosom berpasangan.
Telofase
Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus yang terpisah dan dikelilingin
memberan nukleus. Cleavage Burrow/ pembelahan alur menyempit dan lama kelamaan
membelah sel. Berbeda dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan terjadi dengan cell
plate daripada cleavage burrow.
b. Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel,
beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding
pemisah ditengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
Meiosis I
Meiosis I
- Interfase
Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan. Persiapannya
adalah berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan (sama seperti pada
interfase mitosis). Tahap akhir interfase adalah adanya dua salinan DNA yang telah siap dikemas
menjadi kromosom.
- Profase 1
Pada tahap ini terjadi proses sebagai berikut:
- Leptoten adalah tahap dimana benang kromatin berubah menjadi kromosom. Hal ini dilakukan
dengan cara memadatkan diri.
- Zigoten/Zigonema, pada tahap ini, kromatid homolong saling berpasangan atau bersinapsis
membentuk bivalen. Sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak ke kutub berlawanan.
- Pakiten/Pakinema, kromosom kemudian berdupkikat menjadi 4 pada tahap ini dan disebut
tetrad (kromosom homolog yang mengganda sehingga ada 4 kromatid berpasangan). Pada
tahap ini sering terjadi rekombinasi gen melalui proses perpindahan silang.
- Diploten, kromosom homolog yang tadinya bivalen terpisah. Bila terjadi perpindahan silang,
akan terdapat kiasma sebagai tanda.
- Diakinesis, pada fase diakinesis, nukleolus (membrane inti) akan hilang dan sentriol bergerak
ke masing-masing kutub serta membentuk benang-benang spindel.
- Metafase 1
Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah ekuator. Setengah
dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan
kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.
- Anafase 1
Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub
pembelahan yang berlawanan arah.
- Telofase 1
Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya terbentuk
membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel anak.
Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk dua sel anak
yang haploid.
- Sitokenesis 1
Pada sitokinesis I tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga sitokinesis
menghasilkan dua sel, masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.
Meiosis II
Profase II
Pada profase II kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom. Tahap ini
kadang terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti tahap berikutnya.
Metafase II
Pada metafase II tiap kromosom (yang berisi dua kromatid) merentang pada bidang ekuator.
Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada sentromer, dan ujung lain
membentang menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.
Anafase II
Pada anafase II benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang
berlawanan tersebut. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan bergerak
menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah kini dinamakan kromosom.
Telofase II
Pada telofase II, kromatid (atau kini disebut kromosom) telah mencapai kutub pembelahan. Hasil
total dari tahap ini adalah terbentuk empat inti. Tiap inti mengandung setengah pasang
kromosom (haploid) dan satu salinan DNA (1n,1c).
Sitokenesis II
ada sitokinesis II tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya menghasilkan empat sel
kembar haploid.
Apoptosis
Apoptosis adalah mekanisme kematian sel yang terprogram yang penting dalam berbagai
proses biologi. Berbeda dengan nekrosis, yang merupakan bentuk kematian sel sebagai akibat sel
yang terluka akut, apoptosis terjadi dalam proses yang diatur sedemikian rupa yang secara umum
memberi keuntungan selama siklus kehidupan suatu organism. Contohnya adalah pada
diferensiasi jari manusia selama perkembangan embrio membutuhkan sel-sel di antara jari-jari
untuk apoptosis sehingga jari-jari dapat terpisah.
Fungsi apoptosis
a) Sel yang rusak atau terinfeksi Apoptosis dapat terjadi secara langsung ketika sel yang rusak
tidak bisa diperbaiki lagi atau terinfeksi oleh virus. Keputusan untuk melakukan apoptosis
dapat berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan di sekitarnya, atau dari sel yang merupakan
bagian sistem imun. Jika kemampuan sel untuk ber-apoptosis rusak atau jika inisiasi apotosis
dihambat, sel yang rusak dapat terus membelah tanpa batas, berkembang menjadi kanker.
b) Respon terhadap stress atau kerusakan DNA Kondisi stress sebagaimana kerusakan DNA sel
yang disebabkan senyawa toksik atau pemaparan sinar ultraviolet atau radiasi ionisasi (sinar
gamma atau sinar X), dapat menginduksi sel untuk memulai proses apoptosis. Contohnya
pada kerusakan genom dalam inti sel, adanya enzim PARP-1 memacu terjadinya apoptosis.
Enzim ini memiliki peranan penting dalam menjaga integritas genom, tetapi aktivasinya
secara berlebihan dapat menghabiskan ATP, sehingga dapat mengubah proses kematian sel
menjadi nekrosis (kematian sel yang tidak terprogram). CCRC Farmasi UGM File 3
c) Homeostasis Homeostasis adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh organisme yang
dibutuhkan organisme hidup untuk menjaga keadaan internalnya dalam batas tertentu.
Homeostasis tercapai saat tingkat mitosis (proliferasi) dalam jaringan seimbang dengan kematian
sel. Jika keseimbangan ini terganggu dapat terjadi : 1. sel membelah lebih cepat dari sel mati. 2.
sel membelah lebih lambat dari sel mati. Mekanisme apoptosis Mekanisme apoptosis sangat
kompleks dan rumit. Secara garis besarnya apoptosis dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
- Adanya signal kematian (penginduksi apoptosis).
- Tahap integrasi atau pengaturan (transduksi signal, induksi gen apoptosis yang
berhubungan, dll)
- Tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA, pembongkaran sel, dll)
- Fagositosis.
Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur (ovum) dengan sebuah sel sperma
(spermatozoa). Pertemuan ini menghasilkan noktah yang disebut zigot. Di dalam perut ibu, zigot
lama-kelamaan akan tumbuh berkembang menjadi janin. Pada manusia, proses pertumbuhan
janin di dalam perut ibu dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pertumbuhan janin trimester pertama,
trimester kedua, dan trimester ketiga. Satu trimester itu adalah selama 13 minggu atau kurang
lebih tiga bulan.
Bulan Kedua
Minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan organ-organ tubuh
seperti telinga dan alat pencernaan makin sempurna.
Minggu ke-6, persentase perkembangan embrio sudah lebih besar dibanding dari minggu2
sebelumnya, yaitu 5 mm. Bentuknya melengkung seperti udang. Pada minggu ini kepala dan
leher sudah mulai muncul, dan mata yang letaknya masih berjauhan juga sudah ada. Selain itu
hidung yang masih berbentuk tonjolan sudah mulai terlihat walaupun masih kecil. Pada minggu
ini juga peredaran darah dan organ2 penting tubuh seperti ginjal, hati sistem pencernaan sudah
mulai terbentuk.
Minggu ke-7, di minggu ini besarnya embrio seukuran kuku jari kelingking atau 1 cm, tangan
sudah mulai ada dan berkembang dengan cepat. Tonjolan-tonjolan yang di minggu sebelumnya
masih tampak pada rangka, pada minggu ini sudah jelas.
Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa bergerak secara tak teratur, yang jika dijumlahkan rata-
rata sebanyak 60 kali gerakan dalam satu jam. Janin di usia dua bulan. Tubuh embrio semakin
menyerupai bayi. Cikal bakal mata janin tampak berupa dua bintik hitam.
Bulan ke tiga
Minggu ke-9, perkembangan janin di minggu ini, si embrio ganti nama, jadi janin. Panjang si
janin ini sekarang adalah 3 cm dengan berat sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan yang besarnya
sekacang kapri dan jari sudah mulai terbentuk. Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu
ini organ genital sudah mulai terlihat jelas.
Minggu ke-10, Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5 gr. Rahang atas dan bawah sudah terbentuk
dan janin sudah mulai memproduksi air seni. Bentuk janin sudah hampir menyerupai manusia.
Darah dan sel-sel tulang mulai terbentuk.
Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan lengkap dan mulai berfungsi. Panjang sekitar
6 cm, dengan berat 10 gr.Rambut, kuku pada jari tangan dan kaki sudah tumbuh. Janin sudah
mulai bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya, bahkan mengubah posisinya.
Minggu ke-12, struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian
sempurna. Di usia 3 bulan, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat kematangan. Selain
bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna makanan.