Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 3 MODUL 3
“SISTEM HORMON”

Kelompok 7
Tutor : drg. Reni Nofika, Sp. KG
Ketua : Vania Yohandevi
Sekretaris Meja : Diva Azzahra
Sekretaris Papan : Milna Trima Safitri

Anggota :

Abdillah Putra Friyatama


Daffa Athaala Naufal
Frissa Ardela
Harlin Triana Putri
Hauziah Huriyah
Mayang Bellia Sari
Muhammad Iqbal Iskandar
Raihannah Nafissah Farras Rizki
Wirackhul Ikhsan Satya Nugraha

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2018
MODUL 2
SKENARIO 3
“Ny. Susan dan Kehamilannya…”

Ny. Susan merasa bahagia dengan kehamilan pertamanya yang sudah lama
diharapkannya, namun seiring dengan pertambahan usia kehamilan dan pengaruh
hormonal terjadi pembesaran dan perubahan warna kemerahan pada gusinya dan kadang
terasa nyeri dan berdarah saat menggosok gigi. Ny. Susan heran kenapa gusinya
membengkak dan mengapa bisa terjadi rasa yang dapat terjadi pada orang hamil yang biasa
disebut dengan epulis gravidarum. Drg. Eddy menyarankan agar Ny. Susan memelihara
kebersihan mulut dan mencukupi kebutuhan gizi dan vitamin selama kehamilan. Drg. Eddy
memberikan anastesi local untuk mengurangi pendarahan dan mengatasi rasa nyeri.
Bagaimana saudara menjelaskan mengenai masalah yang dihadapi Ny. Susan?

I. TERMINOLOGI
Epulis Gravidarun
- granula pyoginik yang berkembang pada gusi selama kehamilan
- Pertumbuhan yang berlebih pada jaringan lunak gingiva menyerupai tumor
Anastesi local
- Hilangnya rasa atau sensasi di beberapa bagian tubuh akibat impuls atau
pemakaian obat
- Obat yang disuntikkan pada jaringan agar mati rasa sehingga menggatikan kerja
syaraf sementara
- Jenis anastesi yang melumpuhkan sebagian tubuh manusia tanpa hilang
kesadaran
- Disuntik hanya pada bagian yang dioperasi
System Hormon
- System yang berperan dalam membawa system kimiawi antar sel atau antar
kelompok sel
- Suatu system yang melibatkan kelenjar yang berperan dalam mengekskresikan
hormone
- System hormone berfungsi dalam mengatur metabolisme tubuh, perkembangan
tubuh, reproduksi dan tingkah laku
- System control kelenjar tanpa doktus atau saluran yang menghasilkan hormone
kemudian tersirkulasi dalam aliran darah dan mempengaruhi organ lainnya
Hormon
- Zat kimia yang dihasilkan kelenjar endokrin atau kelenjar buntu
- Berfungsi mempertahankan homeostatis tubuh dan mengaktifkan metabolisme
tubuh
- Getah yang dihasilkan oleh kelenjar dan langsung dialirkan oleh darah
- Senyawa kimia yang disekresikan dalam jumlah kecil oleh sel kelenjar ke dalam
sirkulasi darah dan diteruskan pada sel atau jaringan sehingga menimbulkan
respon secara biokimia atau fisiologi
Nyeri
- Pengalaman sensorik dan emosio

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja penyebab epulis gravidarun
2. Apa saja gangguan hormonal pada masa kehamilan?
3. Apa saja fungsi hormone?
4. Apa saja macam-macam epulis?
5. Apa saja komponen system hormone?
6. Apa saja kelenjar pada system hormone?
7. Apa saja klasifikasi hormone?
8. Apa saja jenis-jenis anastesi?
9. Apa saja penyebab gusi bengkak?
10. Apa saja perbedaan kelenjar endokrin dan eksokrin

III. ANALISIS MASALAH

A. PENYEBAB EPULIS GRAVIDARUN

 Trauma hormone, virus, pembuluh darah yang pecah


 Primer : plak (iritasi local)
 Sekunder : fisiologis yang menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal
yaitu pelebaran darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga
gingiva menjadi lebih merah, bengkak dan mengalami pendarahan
 Reaksi granulotum pada masa kehamilan

B. GANGGUAN HORMONAL PADA MASA KEHAMILAN


- Epulis gravidarum
- Hormone adrenalin
- Gangguan pada mood
- Peningkatan hormone steroid yang menyebabkan vaskularisasi gingiva
- Perubahan progesterone dan estrogen menjadi yang menyebabkan gingitis pada
masa kehamilan
C. FUNGSI HORMON
 Berperan pada proses produksi, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel
 Mengaktifkan atau menghambat proses metabolisme
 Mempertahankan metabolisme tubuh
 Pertumbuhan dan perkembangan yang meliputi sirkulasi dan menjaga suhu
tubuh
 Integrasi fungsi tubuh
 Sebagai pembeda system syaraf dan system reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
 Mempertahankan homeostatis
 Mempengaruhi tingkah laku seseorang

D. MACAM-MACAM EPULIS
 Epulis gravidarum
 Epulis congemtalis
 Epulis fibromatosa
 Epulis granulomatosa
 Epulis angiomatosa
 Epulis fissuramatosa

E. KOMPONEN SISTEM HORMON


 Kelenjar (hipofisis,
 Hormon
 Sistem target
 Reseptor

F. KELENJAR PADA SISTEM HORMON


 Kelenjar hipofisis : berada dibawah otak besar, menghasilkan hormone TSH dan
FSH untuk mengatur kelenjar lainnya
 Kelenjar Tiroid : berada dibawah jakun, menghasilkan hormone tiroksin dan
kalsitonin untuk metabolisme, mengatur suhu tubuh, kalsitonin memacu
pengendapan kalsium di tulang sehingga menurunkan konsentrasi kalsium
dalam kelenjar lainnya
 Kelenjar Adrenal : berada diatas ginjal, menghasilkan hormone kortison dan
adrenal untuk metabolisme protein, karbohidrat dan lemak
 Kelenjar Paratiroid : menmepel pada kelenjar tiroid, mengasilkan hormone
parathormon untuk mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah
 Kelenjar Pankreas : menghasilkan insulin yang berfungsi mengatur glukosa
dalam darah dan glucagon untuk meningkatkan sintesi dan pelepasan glukosa
dari hati ke sirkulasi jaringan tubuh
 Kelenjar Kelamin : terbagi atas 2, yaitu ovarium dan testis. Ovarium berfungsi
untuk menghasilkan hormone estrogen dan progesterone. Testis berfungsi
sebagai penghasil hormone testoteron
 Kelenjar Pituitari : berperan dalam produksi hormone dan sekresi hormone
G. KLASIFIKASI HORMON
Berdasarkan letak
 Umum : dijumpai diseluruh tubuh, contoh : growth hormone dan tiroid
 Lokal : terletak pada organ tertentu, contoh :

Berdasarkan Fungsi

 Hormone perkembangan
 Hormone metabolisme
 Hormone tropic
 Hormone pengatur metabolisme, air dan darah

Berdasarkan Senyawa Kimia

 Gol. Steroid : aldosterone, kortisol dan retinoid acid


 Gol. Devivat : asam amino dengan molekul kecil, contoh : epineprin,
serotonin, tiroksin
 Gol. Polipeptida dan Protein : insulin dan glucagon
 Gol. Elkosanoit : prostaglin E dan thromboxane A2
 Gol. Steroid : disekresi oleh ovarium, testis dan korteks adrenal. Terdapat
growth hormone

H. PENGARUH HORMON SAAT KEHAMILAN


- Sangat berpengaruh karena ada gonado tropin berfungsi untuk mempertahankan
posisi janin

I. GEJALA EPULIS GRAVIDARUM


 Tampak tonjolan pada gusi
 Pasien tidak mengeluh rasa sakit tetapi lesi sangat rentan berdarah saat
pengunyahan
 Adanya perubahan warna lebih merah pada gusi
 Lokasi pada gigi rahang atas atau tempay lain dalam rongga mulut, biasanya
pada ibu hamil di trisemester ke 3

J. JENIS JENIS ANESTESI


o Anastesi analgesic : pengaruh morfin dan aspirin
o Anastesi analgesi : anastesi local/regional
o Anastesi pada saraf pusat

K. PENYEBAB GUSI BENGKAK


 Penumpukan plak
 Infeksi virus
 Kebiasaan merokok
 Kehamilan
 Kurang gizi
L. PERBEDAAN KELENJAR ENDOKRIM DAN EKSOKRIM
 Endokrin : melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah, disebut juga
kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran, sekatnya berupa hormone,
hormone yang disekresikan sedikit, mensekresikan hormone setiap saat.
 Eksokrin : melepaskan sekresi ke dalam duktus pada permukaan tubuh,
sekatnya berupa cairan, memiliki saluran tempat mengalirkan hasil
sekresi, hormone yang dihasilkan banyak, dan mensekresikan hormone
pada saat tertentu.

IV. SKEMA

Ny. Susan

Epulis Gravidarum

Sistem Hormon

Defenisi Struktur Klasifikasi Mekanisme

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi sistem hormone
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kelenjar endokrin sistem hormone
(anatomi, hormone yang dihasilkan)
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi hormone
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mekanisme sistem hormone
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan gangguan/kelainan sistem hormone
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi sistem hormone
VI. KUMPULAN INFORMASI

1. Definisi
Sistem Hormon : Sistem control kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormone yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-
organ lain
Hormon : Merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi
untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh

2. Anatomi dan Kelenjar yang dihasilkan


a. Kelenjar Hipofisis (master of gland)
Kelenjar pengendali karena menghasilkan hormone-hormon yang mengatur
kinerja hormone lain
 Hormon Pertumbuhan :
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan otot, pertumbuhan tulang
terutama tulang pipa
 Prolaktin (PRL)/Lactogenis Hormon (LTH) :
Berfungsi untuk membantu kelenjar dan memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu
 Hormon Tirotropin :
Berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar
gondok serta merangsang sekresi insulin
 Adrenocorticorotripic Hormon (ACTH) :
Berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas
kulit gijal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan
glukokortiroid (hormone yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
 Okisitosin :
Berfungsi untuk menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita
selama proses kelahiran
 Hormon ADH :
Berfungsi untuk menurunkan volume urin dan meningkatkan tekanan
darah dengan cara penyempitan pembuluh darah
b. Kelenjar Tiroid
Merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terletak di depan trakea
 Hormon Tiroksin :
Berfungsi untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan kegiatan sistem syaraf
 Hormon Calsitonin :
Berfungsi untuk menurunkan kadar calsium dalam darah, mengatur
absorpsi calsium dalam tulang

c. Kelenjar Paratiroid
 Hormon Parathormon (PTH) :
Berfungsi untuk mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+

(phosphat), mengendalikan pembentukan tulang

d. Kelenjar Pineal
 Hormon Melatonin :
Berfungsi untuk mengatur warna/pigmen kulit melanin, mengatur rasa
kantuk pada diri seseorang

e. Kelenjar Timus
Merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh
 Hormon Somatotrof :
Berfungsi untuk mengatur proses pertumbuhan, mengatur kekebalan
tubuh/imunitas tubuh setelah kelahiran, memacu pertumbuhan dan
pematangan sel limfosit yang mengasilkan Lymphocyte cell/T Cell

f. Kelenjar Adrenal
 Hormon Cortison atau Antiadison :
Berfungsi untuk anti peradangan dan membantu pembentukan formasi
karbohidrat
 Hormon Cortisol :
Berfungsi untuk memacu metabolisme karbohidrat, meningkatkan
respon imunitas tubuh
 Hormon Aldosterone :
Berfungsi untuk mengatur keseimbangan mineral dan air dalam tubuh,
membuang kelebihan kalium
 Hormon Corticosterone :
Berfungsi untuk meningkatkan respon imunitas tubuh dan
mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid
 Hormon Mineralokortikoid :
Berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh,
merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal

g. Kelenjar Ventriculus
 Hormon Gastrin :
Berfungsi untuk memacu pengeluaran sekret/getah lambung, membantu
dalam proses pencernaan

h. Kelenjar Usus
 Hormon Sekretin
Berfungsi untuk memacu sekresi getah usus dan pancreas
 Hormon Kolesistokinin
Berfungsi untuk memacu sekresi getah empedu dan pancreas

i. Kelenjar Pankreas
 Hormon Insulin
Berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah, membantu
perubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot
 Hormon Glukagon
Berfungsi untuk meningkatkan kadar gula dalam darah, mengubah
glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis

j. Kelenjar Kelamin/Gonad
 Hormon Testoteron
Berfungsi untuk mengatur ciri kelamin sekunder, mempertahankan
proses spermatogenesis
 Hormon Estrogen
Berfungsi untuk memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita
 Hormon Progesteron
Berfungsi untuk mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan
dinding uterus, menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu
 Hormon Relaksin
Berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi otot

3. Klasifikasi Hormon
a) Berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
 Golongan Steroid yaitu turunan dari kolestrerol yaitu androgen ,estrogen
dan adrenokortikoi
 Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
 Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil yaitu tiroid,
katekolamin, epinefrin dan tiroksin
 Golongan Polipeptida atau protein yaitu Insulin, Glukagon, GH, TSH,
oksitosin vaso perin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan
lain – lainnya

b) Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon


 Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
 Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

c) Berdasarkan lokasi reseptor hormone


 Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
 Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

d) Berdasarkan aktivitasnya
 Kelenjar yang bekerja sepanjang masa (ex : Hormon metabolisme)
 Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu (ex : Hormon kelamin)
 Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu (ex : Hormon
pertumbuhan, kelenjar tymus)
e) Berdasarkan letaknya
 Kelenjar hipophysis/pituitary di dasar cerebrum, dibawah hypothalamus
 Kelenjar pineal/epiphysis di cerebrum
 Kelenjar thyroid di daerah leher
 Kelenjar parathyroid di dekat kelenjar thyroid
 Kelenjar thymus di rongga dada
 Kelenjar adrenal/suprarenalis di atas ren
 Kelenjar pulau langerhans/pankreas di rongga perut
 Kelenjar Usus dan lambung di rongga perut
 Kelenjar Kelamin

4. Mekanisme Sistem Hormon


Di dalam tubuh terdapat sekitar 50 jenis hormon yang diedarkan dalam pembuluh darah.
 Mekanisme kerja hormon pada sel target organ adalah dengan cara menduduki
reseptor. Satu reseptor spesifik untuk satu jenis hormon saja
 Hormon berdasarkan mekanisme kerja dan letak reseptornya dikelompokkan
menjadi: hormon steroid dan nonsteroid
I. Nonsteroid Hormon
 bekerja dengan cara menduduki reseptor yang terletak di
membrane sel
 hormone (first messenger) selanjutnya akan mengaktifkan
second messenger (ex : Cyclic AMP)
 second messenger akan mengaktifkan protein kinase yang akan
menyebabkan berbagai aktivitas sel : dihasilkannya enzim,
sintesa protein atau perubahan permeabilitas membrane sel
II. Steroida Hormon
 Hormon steroid mudah melewati membran sel dan reseptornya
di sitoplasma
 Kompleks hormon-reseptor memasuki inti sel, mengaktifkan
DNA pada chromatin untuk transkripsi mRNA
 mRNA akan di translasi di ribosom untuk menghasilkan
protein/enzyme
5. Gangguan

1) Dwarfisme, kekerdilan akibat kekurangan GH.


2) Gigantisme, keraksasaan akibat kelebihan GH.
3) Akromegali, pertumbuhan tidak seimbang akibat kelebihan GH saat dewasa.
4) Kretinisme, kekerdilan dan keterbelakangan mental akibat kekurangan hormon tiroid.
5) Myxdema, rendahnya kecepatan metabolis-me tubuh akibat kekurangan hormon
tiroid.
6) Gondokan, pembengkakan kelenjar tiroid akibat kelebihan hormon tiroid atau
penumpukan iodium.
7) Morbus basedowi, hipermetabolisme akibat kelebihan hormon tiroid dengan gejala
gugup, napas cepat tidak teratur, dan mata terbelalak.
8) Graves disease, hipermetabolisme akibat kelebihan hormon tiroid yang menyebabkan
penyakit autoimun.
9) Von Recklinghousen, keadaan dimana kadungan kapur dalam urin meningkat,
sedangkan keadaan tulang menjadi rapuh.
10) Addison, kerusakan korteks adrenal yang mempengaruhi produksi hormon kortison
dengan gejala kelelahan, nafsu makan berkurang, tekanan darah rendah.
11) Sindrom Chusing, kelebihan hormon kortison dengan gejala kelelahan, otot lemah,
moonface, merah-merah pada lengan, edema, menstruasi tidak teratur.
12) Tetani, turunnya kadar kapur dalam darah akibat kekurangan parathormon, memiliki
gejala kejang otot, gelisah, dan kesemutan.
13) Diabetes insipidus, penyakit beser atau sering buang air kecil karena kurangnya
produksi ADH.
14) Albino, kekurangan pigmen melanin.
15) Melanisme, kelebihan pigmen melanin.
16) Hipergastrinemia, peningkatan hormon gastrin dan asam klorida dalam lambung.
17) Gastrinoma, tumor lambung akibat kelebihan hormon gastrin.
18) Diabetes mellitus, tingginya kadar glukosa dalam darah akibat sedikitnya hormon
insulin yang dihasilkan pankreas. Tingginya kadar glukosa dalam darah menyebabkan
urin mengandung glukosa

6. Fungsi Sistem Hormon

 Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh


 Memacu reproduksi
 Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis
 Mengatur tingkah laku
 Membawa pesan
 Bersama saraf memadukan berbagai sistem koordinasi organ
 Mengatur semua proses fisiologi pada manusia dan tumbuhan seperti proses
pertumbuhan dan pembiakan reproduksi
 Merangsang fungsi organ khas pada manusia dan tumbuhan dalam kuantiti yang
sedikit
 Mempengaruhi pengaktifan enzim khusus
Daftar Pustaka

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI._KEPERAWATA
N/197011022000121-HAMIDIE_RONALD_DANIEL_RAY/Bahan_Kuliah/kUL._hORMON.pdf

http://repository.unand.ac.id/22967/2/SISTIM%20ENDOKRIN%202015.pdf

https://dokumen.tips/documents/ppt-anatomi-sistem-endokrin.html

http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2012/12/SISTEM-HORMON-MANUSIA.pdf

http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2012/12/Hormon-dan-Sistem-Endokrin1.pdf

http://herlina.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/ENDOKRIN.2016.pdf

http://kroosita2.staff.ipb.ac.id/files/2014/09/FISIOLOGI-SISTEM-ENDOKRIN_2014.pdf

Anda mungkin juga menyukai