2019/2020
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial
tentang Komunikasi dan Keterampilan Belajar.
Laporan tutorial ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
laporan tutorial ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
laporan tutorial ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tutorial dapat memberi manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
Modul 1
Fisiologi Darah
Skenario 1 :
Drg.Budiman sangat cemas dan merasa sangat bersalah terhadap keadaan pak Bujang
(60 tahun) yang lemah dan pucat karena sampai saat ini luka bekas pencabutan gigi Kemaren
sore masih belum berhenti berdarah. Sebenarnya keadaan gigi pak bujang yang di cabut
Kemaren sudah goyang dan dengan mudah dan langsung dilakukan pencabutan tanpa
melakukan pemeriksaan tekanan arah dan anamnesa terlebih dahulu. Statusnya drg.Budiman
memahami prinsip hemostasis,bagaimana anatomi dan fisiologi Hanung serta prinsip
hemodinamik sebelum memutuskan tindakan pencabutan. Lebih kaget lagi, drg. Budiman
makin merasa bersalah karena menurut anak nya bahwa pak Bujang sudah lama menderita
Hipertensi dan sebulan terakhir mengkonsumsi obat penyakit jantung.Anaknya bertanya
apakah pak Bujang perlu diberikan donor darah sesuai dengan golongan darah nya.
Bagaimana saudara memahami kondisi ini agar tidak mengalami masalah yang sama
dengan drg. Budiman?
1.Bleding :Pendarahan yang terjadi karena keluar nya darah dari sistem peredaran darah yang
rusak.
2. Anamnesa : suatu proses wawancara antara dokter dan pasien mengenai penyakit
yang sedang atau pernah diderita oleh pasien, dan juga penyakit keturunan.
3. Homeostasis : berasal dari bahasa yunani, yaitu homeo (sama) dan statis
(mempertahankan keadaan). Jadi, homeostasis adalah proses fisiologi yang berasal dari
dalam tubuh yang berperan dalam mempertahankan keseimbangan tubuh.
4. Tekanan darah : tekanan yang dihasilkan pompa jantung untuk menggerakkan darah
keseluruh tubuh.
5.Hemodinamik : berasal dari 2 kata, yaitu hemo berarti darah, dinamik berarti
pergerakan darah. Jadi hemodinamik adalah aliran darah dalam tubuh baik aliaran darah
besar ataupun aliran darah kecil.
6.Hipertensi :Gangguan pada peredaran darah yang menyebabkan tekanan darah melebihi
batas normal
7. Fisiologi darah : . Fisiologi berasal dari 2 kata yaitu fisik berarti alam, logos berarti
ilmu. ilmu yang mempelajari tentang fungsi darah, ilmu mekanik, kimia, dan biokimia.
8. Donor darah : proses pengambilan darah dari seorang pendonor secara sukarela
yang nantinya darah tersebut akan disimpan di bank darah dan digunakan dalam proses
transfusi darah.
STEP 2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi darah sulit berhenti jika terjadi luka?
2. Apa tindakan pertama yang harus dilakukan untuk mengobati pendarahan saat pencabutan
gigi?
3. Mengapa luka pada pak bujang darah nya terus mengalir?
4.Mengapa sebelum dilakukan pencabutan gigi kepada pasien diperlukan pemeriksaan
tekanan darah terlebih dahulu?
5. Apa saja kemungkinan buruk lain nya yang akan terjadi jika tidak dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan tekanan darah?
6. Apa saja hal yang harus dilakukan dokter gigi sebelum melakukan pencabutan?
7. Apa saja prosedur yang harus dilakukan sebelum menganamnesa?
8. Apa saja prinsip prinsip dari hemodinamik?
9. Apa saja fungsi dan cara kerja jantung?
10. Apa saja prinsip hemostatis?
11.Apa hubungan prinsip homeostatis dan hemodinamik dengan pencabutan gigi?
12.Bagaimana anatomi dan fisiologi jantung?
13.Apakah ada penyakit dan kelainan yang dapat menjadi pertimbangan saat melakukan
pencabutan gigi?
14.Apakah ada pengaruh obat yang dikonsumsi pak Bujang terhadap pendarahan yang di
alaminya?
15.Apasaja komposisi darah dan fungsi nya?
16.Apakah pak bujang memerlukan donor darah?
17.Apasaja resiko dari donor darah?
18.Bagaimana mekanisme dari pendonoran darah?
STEP 3
MENGANALISI MASALAH MELALUI
BRAINSTORMING
15.Darah terdiri dari 2 komponen utama, plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah adalah
komponen penyusun darah yang paling banyak, sebesar 55% bagian darah adalah plasma
darah. Plasma darah terdiri dari protein-protein darah seperti immunoglobin, albumin,
protein, nutrisi, hormon, gas terlarut, serta zat hasil ekskresi. Walau terlihat banyak
penyusunnya tetapi 90% plasma darah adalah air.Sel darah ini dibagi menjadi 3 komponen
penyusun yaitu sel darah merah, sel darah putih dan keping darah.
● Fungsi darah diantaranya
a. Mengangkut zat makanan dan oksigen keseluruh tubuh
b. Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan
c. Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
d. Menjaga stabilitas suhu tubuh
e. Mencegah pendarahan
f. Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
g. Menjaga keseimbangan asam-basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan
16.Jika darah yang dikeluarkan pak bujang tidak terlalu banyak dan pak bujang tidak terlalu
kekurangan darah maka pak bujang tidak perlu mendapat donor darah. Pak bujang cukup
memakan makanan yg kaya nutrisi dan banyk vitamin A dan K.
Jika pak bujang banyk kehilangan darah dan mengganggu kerja organ organ dalam tubuh nya
makan pak bujang memerlukan donor darah sesuai ketentuan dan prosedur donor darah yang
berlaku
17.Resiko donor darah
Sebelum melakukan pendonoran darah, maka harus memperhatikan golongan darah
antara pendonor dan penerima terlebih dahulu. Golongan darah terdiri dari A, B, AB, dan O.
Kita harus memperhatikan aglutinin dan aglutinogennya. Untuk pendonor, yang harus
diperhatikan adalah aglutinogennya. Untuk penerima, yang harus diperhatikan
adalah aglutininnya.
Resiko dari pendonoran darah diantaranya:
a. Reaksi transfusi cepat (48 jam pasca transfusi), akan terjadi reaksi panas, reaksi
alergi, reaksi transfusi hemolitik, dan reaksi transfusi bakteremia.
b. Reaksi transfusi lambat (3-21 jam pasca transfusi)
c. Circulatory overload (transfusi yang terlalu cepat dan banyak)
d. Dapat menularkan penyakit, diantaranya:
1) Hepatitis
2) HIV/AIDS
3) Malaria
4) Syphillis
Lo 1
Terjadi melalui 4 cara:
A. pengaturan diri (self regulation), TErjadi pada orang sehat yang secara otomatis
seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh.
B. Kompensasi, tubuh cenderung bereaksi pada keabnormalan dqlam tubuh. Contohnya
apabila lingkungan dingin maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi
dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan sepertu
menggigil, yang akan menghasilkan panas sehingga tubuh tetap stabil, pelbarang
pupil untuj meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh,
peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh
C. Umpan balik positif
D. Umpan balik negatif, terjadi pada ssat tubuh dalam keadaan abnormal
Homoestatis pada dasarnya bertujuan untuk menstabilkan cairan yang ada disekitar sel
sel organisme multisel yaitu cairan ekstrasel. Oleh karna itu hemoestatis harus dapat
mempertahankan kadar nutrien, o2 dan co2 serta kadar metabolisme, kadar air dan garam
suhu volume dan tekanan.
Organ yang terlibat antara lain : hati, ginjal, kulit, paru paru.
Prinsip mekanisme kontrol homeostasis:
A. Reseptor. Faktor yang menerima dan mengolah setiap rangsangan yang timbul dari
setiap perubahan sekitar
B. Pusat kontrol. Menerima rangsangan dari reseptor dan mengatur respon tubuh
terhadap perubahan yang terjadi.
C. Efektor. Mengelola stimulus menjadi suatu aktifitas gerak untuk
menjawab/mengendalikan perubahan lingkungan.
LO 2
PRINSIP HEMODINAMIK
Hemodinamik adalah pemeriksaan aspek fisik sirkulasi darah, fungsi jantung dan
karakterisitik fisiologis vaskular perifer.Pemantauan Hemodinamik dapat dikelompokkan
menjadi noninvasif, invasif, dan turunan.Pengukuran hemodinamik penting untuk
menegakkan diagnosis yang tepat,menentukan terapi yang sesuai, dan pemantauan respons
terhadap terapi yang diberikan,pengukuran hemodinamik ini terutama dapat membantu untuk
mengenali syoksedini mungkin, sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat terhadap
bantuan sirkulasi.
Tujuan Pemantauan Hemodinamik
Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk mendeteksi, mengidentifikasi kelainan
fisiologis secara dini dan memantau pengobatan yang diberikan guna mendapatkan informasi
keseimbangan homeostatik
tubuh. Pemantauan hemodinamik bukan tindakan terapeutik tetapi hanya memberikan
informasi kepada klinisi dan informasi tersebut perlu disesuaikan dengan penilaian klinis
pasien agar dapat memberikan penanganan yang optimal. Dasar dari pemantauan
hemodinamik adalah perfusi jaringan yang adekuat, seperti keseimbangan antara pasokan
oksigen dengan yang dibutuhkan, mempertahankan nutrisi, suhu tubuh dan keseimbangan
elektro kimiawi sehingga manifestasi klinis dari gangguan hemodinamik berupa
gangguan fungsi organ tubuh yang bila tidak ditangani secara cepat dan tepat akan jatuh ke
dalam gagal fungsi organ multipel.
a. Frekuensi Pernapasan
- Normal dewasa Respiratory Rate (RR) adalah 12-20 kali / menit.
- RR harus dihitung selama 30 detik.
- Jika RR pasien berada di luar parameter RR dewasa normal maka RR harus dihitung selama
satu menit penuh untuk memastikan akurasi.
- RR harus dihitung sambil meraba nadi radial pasien sehingga pasien tidak sadar bahwa
Anda sedang mengamati mereka.
- Panggilan Darurat Klinik harus dilakukan jika kebutuhan oksigen meningkat untuk
mempertahankan laju pernapasan pasien.
b. Saturasi Oksigen
- Pulse oximetry mengukur saturasi oksigen dalam darah pasien. Perubahan saturasi oksigen
adalah tanda akhir dari gangguan pernapasan. Awalnya tubuh akan mencoba dan
mengkompensasi hipoksia dengan meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan. Pada saat
saturasi oksigen menurun pasien biasanya sangat terganggu.
- Saturasi oksigen normal adalah antara 95-100%.
- Saturasi oksigen <90% berkorelasi dengan kadar oksigen darah yang sangat rendah dan
membutuhkan tinjauan medis yang mendesak. Jika saturasi oksigen pasien Anda rendah
Anda biasanya akan melihat tanda-tanda lain bahwa pasien sesak napas seperti peningkatan
laju pernapasan dan usaha.
- Panggilan Darurat Klinik harus dilakukan jika kebutuhan oksigen meningkat untuk
mempertahankan saturasi oksigen.
a. Denyut Nadi
LO 3 KOMPOSISI DARAH
Komposisi Darah - Anda pasti pernah melihat darah. Tahukah Anda komposisi darah
tersebut? Komposisi darah dapat diperoleh dengan cara memutar darah dalam suatu tabung
dengan kecepatan tinggi. Proses pemutaran darah tersebut dinamakan sentrifugasi. Dari hasil
sentrifugasi, darah akan terpisah menjadi dua bagian, yaitu bagian bawah yang padat dan
bagian atas berupa cairan. Cairan pada bagian atas adalah plasma darah (55%), sedangkan
bagian bawah terdapat sel-sel darah (45%). Perhatikan Gambar berikut.
Komposisi darah setelah
disentrifugasi
Plasma Darah
Plasma darah mengisi sekitar 55% dari total volume darah. Salah satu fungsi plasma
darah yaitu mengatur keseimbangan osmosis darah di dalam tubuh. Pada manusia, plasma
darah tersusun atas air (90%) dan bahan-bahan terlarut (10%). Berikut ini Tabel komposisi
plasma darah beserta fungsinya.
Komposisi Plasma Darah
Sel-Sel Darah
Terdapat sekitar 45% sel-sel darah di dalam darah. Sel-sel darah tersusun atas sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Untuk lebih
memahami komposisi selsel darah dalam tubuh manusia, perhatikanlah Gambar berikut.
Sel darah merah (eritrosit) berfungsi mengangkut atau mengedarkan oksigen dan
karbon dioksida. Kemampuan mengikat oksigen dan karbon dioksida oleh sel darah merah
adalah karena adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah suatu protein yang memiliki daya ikat
kuat terhadap O2 dan CO2.
Hemoglobin memiliki dua komponen penyusun, yaitu heme dan globin. Heme adalah
suatu pigmen yang mengandung zat besi (Fe). Heme inilah yang menyebabkan darah
berwarna merah. Adapun globin adalah sejenis protein yang tersusun atas dua pasang rantai
(alfa dan beta). Rantai tersebut berikatan dengan heme yang mengandung zat besi.
Hemoglobin yang berikatan dengan oksigen disebut oksihemoglobin, sedangkan hemoglobin
yang berkaitan dengan karbon dioksida disebut karbomino hemoglobin. Perhatikan Gambar
berikut.
Bentuk sel darah merah
struktur hemoglobin
Sel darah putih (leukosit) berfungsi dalam pertahanan dan kekebalan tubuh. Leukosit
akan mempertahankan tubuh dari serangan penyakit. Fungsi tersebut didukung oleh
kemampuan leukosit untuk bergerak amoeboid (seperti Amoeba) dan sifat fagositosis
(memangsa atau memakan).
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasmanya, leukosit dibagi menjadi
leukosit tidak bergranula (agranulosit) dan leukosit bergranula (granulosit).
a.) Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada sitoplasmanya. Terdapat
dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit. Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat
bergerak dan memiliki satu inti sel. Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit
berukuran antara 8–14 mikrometer. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu
14–19 mikrometer. Monosit memiliki inti berbentuk menyerupai ginjal.
b.) Granulosit
Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada sitoplasmanya. Berdasarkan
sifat-sifat granul yang dimilikinya, granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu neutrofil, basofil,
eosinofil.
Neutrofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat warna netral. Basofil memiliki
granul-granul yang dapat menyerap zat warna bersifat basa. Adapun granul-granul pada
eosinofil dapat menyerap zat warna yang bersifat asam.
Jumlah leukosit pada manusia sekitar 5.000–10.000 dalam setiap milimeter kubik darah.
Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah eritrosit. Limfosit biasa diproduksi di
jaringan limfa dan di sumsum tulang. Leukosit hanya berumur beberapa hari saja, bahkan
beberapa jam.
Keping darah
Keping darah disebut juga dengan trombosit. Trombosit berbentuk bulat, lonjong, bahkan
berbentuk tidak beraturan. Trombosit tidak memiliki inti dan berukuran lebih kecil
dibandingkan eritrosit.
Jumlah trombosit sekitar 250.000–400.000 dalam setiap milimeter kubik darah. Trombosit
dapat hidup selama delapan hari. Trombosit berfungsi dalam proses penggumpalan darah.
Mengenai peran trombosit dalam penggumpalan darah, akan dibahas pada materi selanjutnya.
LO 5 Donor darah
Donor darah adalah seseorang yang menyumbangkan darahnya untuk orang lain yang
membutuhkan darah.
- Usia 17-60 tahun (usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin
tertulis dari orangtua)
- Berat badan minimal 45 kg
- Temperatur tubuh 36,6 – 37,5 derajat Celcius
- Tekanan darah baik yaitu sistole = 110-160 mmHg, diastole = 70-100 mmHg
- Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/menit
- Hemoglobin perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk laki-laki minimal 12,5
gram
- Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak 5 kali dengan jarak penyumbangan
sekurang-kurangnya 3 bulan
- Calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran, lalu
menjalani pemeriksaan pendahuluan, seperti kondisi berat badan, HB, golongan
darah, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter
Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap
penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi
kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan
memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan
darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko
penyakit jantung.
Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah.
Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan
segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita
akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu,
donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.
Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh.
Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori
kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat
kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang
rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.
Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan
diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan
malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi
penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah "rambu
peringatan" yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.
http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/pelayanan/donor-dara
LO 6 : MIKROSIRKULASI JANTUNG
Mikrosirkulasi merupakan sistem peredaran darah kecil yang dimulai dari arteriol
kemudian ke kapiler dan berakhir pada venula. Sistem mikrosirkulasi hanya dapat terlihat
dengan menggunakan mikroskop. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mikrosirkulasi
yaitu laju aliran darah, gradien tekanan serta resistensi. Darah diangkut keseluruh bagian
tubuh melalui suatu sistem pembuluh yang membawa pasokan segar ke sel sekaligus
mengeluarkan zat-zat sisa sel tersebut. Semua darah yang dipompa sisi kanan jantung,
mengalir ke paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. darah yang dipompa sisi kiri
jantung dibagi-bagi dalam berbagai perbandingan ke organ-organ sistemik melalui melalui
pembuluh-pembuluh yang tersusun paralel dan bercabag dari aorta. Susunan ini memastikan
agar semua organ menerima darah dengan komposisi yang sama.
1. Arteriol
Arteriol adalah cabang kecil arteri yang mengarah ke kapiler. Seperti arteri, arteriol adalah
pembuluh darah yang kuat dan elastis, yang terdiri dari lapisan otot polos, dan berukuran
sangat kecil yaitu 0,1 mm. Arteriol adalah pembuluh darah yang paling diatur dalam sistem
sirkulasi, bertugas membawa darah bersih (kaya O2) dari jantung ke jaringan atau tubuh.
Penyempitan dan pelebaran arteriol dikendalikan oleh sistem saraf simpatik . Oleh karena itu,
arteriol adalah regulator utama aliran darah dan tekanan darah.
Aliran darah melalui arteri diatur berdasarkan suhu lingkungan eksternal, stres makanan,
aktivitas fisik, dan paparan obat atau racun. Penyempitan arteriol menyebabkan tekanan
darah meningkat sementara pelebaran arteriol menyebabkan tekanan darah menurun.
Aterosklerosis , serta, stenosis arteri dapat mempengaruhi aliran darah melalui arteriol.
2. KAPILER
Pembuluh darah kapiler atau capillaris merupakan salah satu pembuluh darah terkecil di
tubuh dengan diameter 5-10 μm.
Pembuluh darah ini menghubungkan arteriol dan venula, dindingnya yang hanya terdiri dari
selapis endotel gepeng memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbondioksida dan nutrien
serta zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya. Aliran darah pada kapiler
lebih lambat karena total luas penampangnya paling besar.
Continuous Kapiler merupakan salah satu jenis kapiler dengan susunan sel endotel yang
sangat rapat sehingga hanya bisa dilewati oleh molekul kecil dan ion tertentu. Jenis kapiler
ini ditemukan pada sistem saraf pusat, otot rangka dan kulit.
2. Fenestrated Kapiler
Yaitu suatu jenis kapiler yang mempunyai bukaan seperti pori – pori diantara sel endotelnya.
Diameter pori – pori tersebut sekitar 60 – 80 nanometer.
Kapiler ini dapat dilewati oleh beberapa molekul dan protein. Biasanya ditemukan pada
sistem endokrin dalam tubuh.
3. Sinusoidal Kapiler
Sinusoidal kapiler yakni sebuah jenis kapiler yang mempunyai pori – pori besar diantara sel
sel endotelnya. Diameter pori tersebut adalah 30 – 40 mikrometer.
Sinusoidal kapiler dapat dilawati oleh sel darah merah, sel darah putih dan berbagai jenis
protein. Kapiler sinusoidal biasanya ditemukan di sumsum tulang, kelenjar adrenal dan nodus
limfoid.
Pembuluh darah kapiler memiliki fungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Cara
kerja pembuluh darah ini diawali dari sistem peredaran darah yang mengalir dari jantung
menuju paru-paru. Darah ini melepaskan sisa metabolisme berupa karbondioksida dan
menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis.
Setelah itu darah dibawa kembali ke jantung lewat vena pulmonalis, sesampainya darah di
jantung, lalu darah dialirkan ke seluruh tubuh. Pada saat darah dialirkan ke seluruh tubuh ini
lah, pembuluh darah kapiler baru bisa bekerja.
Saat darah yang berasal dari peredaran darah jantung maka tekanan darah tersebut dalam
keadaan yang kurang. Dengan demikian, untuk meningkatkan tekanan darah agar darah yang
sudah sampai di jantung bisa kembali lagi maka perlu ada tekanan darah dari bagian bawah
tubuh.
Adanya aliran darah yang mengalir ke atas jantung ini melawan daya tarik bumi. Kemudian
darah yang kembali dari seluruh tubuh menuju jantung melewati saluran pembuluh darah
vena cava superior dan vena cava inferior.
Pembuluh darah kapiler terbentuk dari jaringan yang rapat dan langsung berhubungan dengan
sel dalam tubuh. Dalam tubuh manusia yang sehat memiliki sekitar 5 miliar pembuluh
kapiler.
Pembuluh darah kapiler tidak memiliki katup, bercabang dan tersusun atas selapis sel.
Pembuluh darah kapiler memiliki saluran yang sangat sempit.
Dinding pembuluh darah kapiler tersusun atas selapis endotel tipis yang tersusun
berhimpitan. Perpindahan gas dan molekuler dari kapiler ke jaringan disekitarnya
dipengaruhi oleh tekanan osmotik dan hidrostatik.
Dinding pembuluh darah kapiler bersifat selective permeable, yang berarti hanya komponen
tertentu saja yang diijinkan melewati dinding tersebut.
Darah yang berasal dari arteriol merupakan darah bersih yang mengandung oksigen (O2) dan
nutrien. Jika sudah sampai di kapiler, maka akan terjadi pertukaran gas dan molekul, lalu
darah yang mengandung karbondioksida (CO2) dan komponen lain yang tidak penting akan
dialirkan melalui venula.
3. Venula
Merupakan pembuluh darah balik yang paling kecil dan merupakan cabang dari vena.
Dindingnya terdiri dari tiga lapisan :
Pada saat darah dibawa kembali ke jantung, venula mengumpulkan darah dari kapiler
lalu mengangkutnya ke vena untuk kemudian dibawa ke jantung. Darah yang dibawa
ini adalah darah yang mengandung karbondioksida untuk dibawa ke jantung lalu ke
paru paru untuk kemudian dikeluarkan melalui sistem pernafasan. Selain mengangkut
darah dari kapiler ke vena, pada situs di mana infeksi telah berkembang, venula juga
melepaskan sel darah putih (leukosit) untuk melawan sel-sel asing serta menjaga
keseimbangan cairan ekstraseluler. Venla juga berperan dalam keseimbangan cairan
interstitial ekstraseluler
Daftar pustaka
http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/pelayanan/donor-darah/donor-sekarang.html?showal
l=&start=3
HANDAYANI, W. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Hematologi,
Penerbit Salemba
http://e-journal.uajy.ac.id/12599/3/BL013762.pdf
http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/pelayanan/donor-darah/pelayanan-donor-darah.html
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jmasif/article/download/10794/9478
https://ojs.uph.edu/index.php/FaSTJST/article/download/737/248
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jmasif/article/download/10794/9478
https://ojs.uph.edu/index.php/FaSTJST/article/download/737/248