BLOK 4
MODUL 3
MUSCULUS STRUKTUR OROMAKSILOFACIAL
Skenario 2
Irfan (25 tahun) mengunjungi drg. Tajrin di RSGM untuk melakukan perawatan pada gigi
geraham kanan bawah yang berlubang besar. Setelah dilakukan pemeriksaan, Irfan di rujuk
ke Instalasi Radiologi untuk dilakukan pengambilan foto rontgen periapikal gigi 46.
Di instalasi radiologi, Irfan diinstruksikan untuk duduk di kursi dan memegang film rontgen
foto yang dimasukkan ke dalam mulut. Setelah film rotgen di processing, petugas
memberikan hasil foto kepada Irfan. Irfan berpikir kenapa film foto periapikal yang
digunakan tidak sebesar foto panoramik yang pernah dilakukan oleh adiknya. Irfan sempat
melihat penggunaan alat rontgen untuk menghasilkan gambar gigi 3 dimensi.
Irfan memberikan hasil rontgen foto kepada drg. Tajrin, namun setelah mengamati hasil foto
rontgen, dokter gigi kurang puas karena gambaran detail, densitas, dan kontras periapikal
yang tidak jelas. drg. Tajrin merujuk kembali Irfan ke Instalasi Radiologi untuk melakukan
foto ulang agar dapat diinterpretasikan dengan baik.
1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal- hal yang
dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.
2. Menentukan masalah.
3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior
knowledge.
4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari
korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara
terintegrasi.
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran / learning objectives.
6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.
7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh.
URAIAN
Leher
o Disebut juga regio cervicalis atau cervik
o Menghubungkan kepala dan badan
o Dilalui oleh alat-alat penting seperti :
o medulla spinalis
o pembuluh syaraf dan pembuluh darah besar
Trachea
o Oesophagus
o Berisi alat-alat dan glandula
Leher dibagi atas:
o Regio anterior
o Regio posterior
o Regio lateral
ANATOMI FARING
Merupakan bagian sistem Digestivus
Panjang: 12 cm, terbentang dari basis cranii-C.
Hubungan dengan sekitarnya:
Atas: Corpus sphenoidalis, pars basilaris occipitalis
Bawah : Oesophagus
Depan : Cavum nasi, cavum ons, larynx Belakang : Fascia & Mm. Prevertebralis
Lateral : Proc. Styloideus
Terdiri atas: dibagi oleh: Palatum Mole
- Naso Pharynx / epipharynx
- Oropharynx / mesopharynx
- Laryngo pharynx / hypopharynx
Faring merupakan suatu saluran fibromuskuler yang berbentuk seperti corong, yang
besar pada bagian atas dan menyempit pada bagian bawah. Batas atas faring adalah
dasar tengkorak yang berhubungan dengan hidung melalui koana dan ke dean
berhubungan dengan rongga mulut melalui isthmus orofaring serta kebawah
menyambung dengan esofagus setinggi vertebra servikal 6.
Bagian atas faring akan berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, bagian
dean berhubungan dengan rongga mulut melalui isthmus orofaring dan bagian bawah
berhubungan dengan esofagus melalui auditus faring. Faring dibagi menjadi
nasofaring, orofaring dan laringofaring (hipofaring). Dining posterior faring pada
orang dewasa panjangnya =14 cm, yang dibentuk ole selaput lendir, fasia
faringobasiler.
Daftar Pustaka
http://eprints.undip.ac.id/61938/3/BAB_II.pdf
https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F99027%2Fmod_resource
%2Fcontent%2F1%2Fsistem%20muskuloskeletal.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
010136d742c79d0e45b485b846a27c53.pdf
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28894/embriologi%20dan
%20anatomi%20laring.pdf;jsessionid=37FFBF365BE9E019F5C9E975BC2A81DB?
sequence=1