net/publication/359369967
CITATIONS READS
0 1,901
1 author:
Sofa Nabila
Universitas Jember
4 PUBLICATIONS 10 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Sofa Nabila on 21 March 2022.
PERKEMBANGAN REMAJA
Adolescense
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat, taufik dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai perkembangan
masa remaja. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Nurul
Umamah, M.Pd dan Ibu Riza Afita Surya, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah membimbing dalam
pengerjaan makalah ini.
Sebuah kehormatan tentunya sulit untuk ditemukan, saya selaku penyusun
makalah ini tentunya tak luput dari kesalahan, sehingga saya meminta maaf
sebesar-besarnya dan saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang dapat
membangun ke arah perbaikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………….............ii
BAB PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………...1
1.3 Tujuan……………………………………………………………1
1.4 Manfaat ………………………………………………………….2
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………...3
2.1 Konsep Perkembangan Fase Remaja………………………..… 3
2.2 Perkemabangan Fisik Fase Remaja…………………………....5
2.3 Perkemabangan Kognitif Fase Remaja………………………..7
2.4 Perkembangan Sosial Fase Remaja………………………...….8
2.5 Perkembangan Emosional Fase Remaja…………………....…9
2.6 Perkembangan Bahasa Fase Remaja……………………….….9
2.7 Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Fase Remaja….…9
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………….…11
3.1 Kesimpulan…………………………………………………... 11
3.2 Saran……………………………………………….……….…11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………...………….....12
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat megetahui konsep perkembangan remaja
2. Dapat mengetahui dari perkembangan fisik fase remaja
3. Dapat mengetahui dari perkembangan kognitif remaja
4. Dapat mengetahui dari perkembangan sosial remaja
5. Dapat mendeskripsikan mengenai faktor yang mempengaruhi
perkembangan remaja
2
BAB 2 PEMBAHASAN
3
tahun dan akhir masa remaja dari usia 16 tahun hingga 18 tahun, usia tersbut
matang secara hukum.
Adapun ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1980) adalah sebagai berikut:
1) Masa remaja adalah periode yang penting
2) Masa remaja sebagai periode peralihan
3) Masa remaja sebagai pencari identitas
4) Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic
5) Masa remaja sebagai ambang masa depan
Sedangkan tugas-tugas yang dihadapi oleh remaja menurut Hurlock (1980)
adalah sebagai berikut :
1) Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya
2) Mencapai peran pria maupun Wanita
3) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
4) Mengaharapkan perilaku sosial yang bertanggungjawab
5) Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
6) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua.
Tahap pubertas menurut Jahja (2011) dibagi menjadi tiga tahap yaitu sebagai
berikut :
a) Tahap Prapuber
Tahap ini bertumpoang tindih dengan satu atau dua terakhir masa
kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai “prapuber” yaitu bukan lagi
anak atupun bukan seorang remaja. Ciri-cirinya yaitu seks sekunder mulai
tampak tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
b) Tahap Pubertas
Pada tahap ini merupakan pembagi antara masa anak-anak dan dan
masa remaja. Ciri-ciri seks sekunder terus berkembang dan sel-sel
diproduksi dalam organ-organ sel
4
c) Tahap Pascapuber
Tahap ini tumpeng dindih dengan dengan tahun pertama atau kedua
masa remaja. Pada tahap ini dicirikan dengan seks sekunder berkembang
dengan baik dan organ-organ seks mulai berfungsi dengan matang.
5
4. Sistem endokrin
Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesatdan berfungsi, meskipun
belum mencapai ukuran matang sampai akhir remaja atau awal masa
dewasa
5. Jaringan tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Selain
itu, jaringan lain terus berkembang seperti jaringan otot.
b) Perubahan eksternal
1. Tinggi badan
Rata-rata anak perempuan memcapai tinggi yang matang antara usia
17 dan 18 tahun pada anak laki-laki
2. Berat badan
Perubahan berat badan mengikuti perubahan tinggi badan. Tetapi berat
badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya
mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
3. Proporsi tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang
baik.
4. Organ seks
Organ seks pria maupun Wanita mencapi ukuran matang pada akhir
masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun
kemudian
5. Ciri-ciri seks sekunder
Ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan
yang matang pada akhir masa remaja
Masa pubertas terjadi proses neuroendokrin otak terutama pada masa remaja
awal yang memberika stimulasi untuk perubahan fisik yang cepat. Pertambahan
tinggi badan untuk anak perempuan percepatan pertumbuhan adalah 9 tahun dan
anak laki-laki adalah 11 tahun. Selama mengalami percepatan pertumbuhan,
6
anak perempuan bertambah sekitar 3,5 inci setiap tahun dan 4 inci untuk anak
laki-laki setiap tahunnya Santrock (2014). Pertambahan berat badan terutama
terjadi karena perubahan komposisi tubuh, pada anak laki-laki terjadi akibat
meningkatnya massa otot, sedangkan pada anak perempuan terjadi karena
meningkatnya massa lemak Batubara (2018).
Adapun menurut Thohir (2018) dalam bukunya berjudul Psikologi
Perkembangan terdapat perubahan seks pada masa pubertas yaitu perubahan
seks primer dan perubahan seks sekunder. Ciri perubahan seks primer pada
wanita terjadi perubahan pada vagina, uterus, tuba vallopi, dan ovaries,
sedangkan pada laki-laki terdapat perubahan pada penis, scrotum, testis,
prostate gland, dan seminal vesicles. Ciri seks sekunder terdapat perubahan
buah dada, tumbuh bulu pada bagian tertentu, tekstur kulit, perkembangan
maskular, perubahan pada pinggul, dan juga terjadi perubahan suara.
7
Salah satu perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak yang masih
belum ditinggalkan pada masa remaja adalah berpikir egosentrisme (Piaget
dalam Papalia dan Olds, 2001; Jahja, 2011).
Kematangan Kognitif
Sebagai Tujuan Perkambangan Masa Remaja
Dari arah Ke arah
Menyenangi pripsip- prinsip umum dan Membutuhkan penjelasan tentang fakta
jawaban yang final dan teori
Menerima kebenaran dari sumber Memerlukan bukti sebelum menerima
otoritas
Memiliki banyak minat atau perhatian Memiliki sedikit/perhatian terhadap
jenis kelamin yang berbeda dan bergaul
dengannya
Bersikap subjektif dalam menafsirkan Bersikap objektif dalam menafsirkan
sesuatu sesuatu
Cole (dalam Jahja, 2011) dalam bukunya Psikologi perkembangan
8
2.4 Perkembangan emosional Fase Remaja
Beberapa ciri perkembangan emosional pada masa remaja menurut Zeman
(2001) adalah sebagai berikut :
a) Memiliki kapasitas untuk mengembangkan hubungan jangka Panjang, sehat
dan berbalasan.
b) Memahami perasaan sendiri dan memiliki kemampuan untuk menganalisis
mengapa mereka merasakan perasaan dengan cara tertentu
c) Setelah memasuki masa remaja, individu memiliki kemampuan mengelola
emosinya
d) Gender berperan secara signifikan dalam penampilan emosi remaja.
9
b) Nutrisi
Remaja memilih makanan lebih penting daripada waktu atau tempat
makan. Sayuran dan buah-buahan segar serta produk gandum utuh juga
nilai protein diperlukan untuk remaja.
c) Hormon
Hormon bahan kimia yang kuat disekresikan oleh kelenjar endokrin
dan dibawa ke seluruh tubuh oleh darah. Dua kelas hormon memiliki
konsentrasi yang berbeda secara signifikan pada pria dan Wanita.
Androgen adalah kelas utama hormone sek pria dan estrogen adalah kelas
utama hormon Wanita.
d) Lingkungan.
Lingkungan sangat mempengaruhi pada perkembangan remaja.
Lingkungan disini baik lingkungan pertemanan, sekolah maupun keluarga.
10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang yang mengandung perubahan
biologis, kognitif, psikososial,, sosial emosional serta bahasa. Perubahan fisik
pada fase remaja yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti
sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal
seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh
terhadap konsep diri remaja. Pada perkembangan kognitif, remaja berada pada
tahap operasinoal formal dimana individu dapat berpikir secara abstrak, remaja
mengembangkan gambaran tentang keadaan ideal, memecahkan masalah lebih
sistematis dan berpikir lebih fleksibel dan kompleks. Perkembangan sosial
pada fase remaja lebih luas dan lebih intim. Remaja sudah mampu mengelola
emosinya dan perkembangan bahanya semakin kompleks dan luas. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah hereditas
(keturunan), nutrisi, hormon dan juga lingkungan.
3.2 Saran
Dengan adanya pemaparan terkait perkembangan fase remaja tersebut,
diharapkan pembaca dapat menjadikan bahan evaluasi serta memahami
perkembangan remaja yang meliputi perkembangan fisik, kognitif , dan sosial
serta dapat memahami apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi fase remaja.
11
DAFTAR PUSTAKA
12