Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


PADA ANAK USIA REMAJA AKHIR

DISUSUN OLEH :
Aqila fadya Annisa
210404502060

PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI BIMBINGAN


KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat
serta hidayah-NYA sehingga tugas observasi dengan judul PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK PADA ANAK USIA REMAJA AKHIR” dapat di
selesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan atas junjungan Nabi
besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya.
Observasi ini dilakukan untuk memenuhi tugas pengganti ujian akhir
semester satu pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang dibina oleh Ibu
Winda. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui lebih lanjutnya tentang
masalah di periode remaja ini.
Kami menyadari bahwa dalam observasi ini tidak akan berhasil dengan
baik dari semua pihak untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak atas segala partisipasinya dan telah membantu memberikan dukungan,
semangat, bantuan dan doa dalam menyelesaikan dalam proses observasi ini.
.
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian dan Konsep Masa Remaja
2.2 Tugas-tugas Perkembangan
2.3 Karakteristik Perkembangan

BAB III
LAPORAN OBSERVASI
3.1 Data Subjek
3.2 Data Hasil Observasi

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

LAMPIRAN DOKUMENTASI

SUMBER DATA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak dan
masa dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa remaja terdiri
dari masa remaja awal (10–14 tahun), masa remaja penengahan (14–17
tahun) dan masa remaja akhir (17–9 tahun). Pada masa remaja, banyak terjadi
perubahan baik biologis psikologis maupun sosial. Tetapi umumnya proses
pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan
(psikososial).
Seorang remaja tidak lagi dapat disebut sebagai anak kecil, tetapi belum juga
dapat dianggap sebagai orang dewasa. Disatu sisi ia ingin bebas dan mandiri,
lepas dari pengaruh orang-tua,  di sisi lain pada dasarnya ia tetap membutuhkan
bantuan, dukungan serta perlindungan orang-tuanya.

Perilaku remaja dalam tahapan ini sendiri belum dapat dipahami apabila
belum melakukan pengamatan secara mendalam terhadap subjek tersebut.
Maka dari itu, saya mencoba mengamati seorang remaja yang beranjak dewasa
untuk mengetahui permasalahan yang dialaminya dari berbagai segi dan juga
laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Perkembangan Peserta
Didik”. Kami berharap setelah dilakukan pengamatan ini, Kami dapat mengetahui
secara spesifik tentang permasalahan  perkembangan remaja secara lebih detail
serta dapat menambah informasi untuk diri kami sendiri maupun orang lain. 

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah tercapai dari tugas-tugas perkembangan dalam observasi ini ?
2. Apakah tercapai dari karakteristik remaja dalam observasi ini ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan masa remaja.
2. Untuk mengetahui karakteristik remaja.
3. Untuk mengetahui permasalahan remaja.

1.4 MANFAAT
Untuk menambahkan wawasan bagi pembaca khususnya untuk penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN REMAJA


Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal
anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga
12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula
pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang
dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia
berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk
menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai
bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam
membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari
kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja
memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk
golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-
anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula
orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003:
26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif,
dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli
adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:
 Masa remaja awal, 12 - 15 tahun
 Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun
 Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun
2.2 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Masa remaja ditandai dengan (1) berkembangnya sikap dependen kepada
orangtua ke arah independen, (2) minat seksualitas; dan (3) kecenderungan untuk
merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral
(Salzman dan Pikunas, 1976).
Erikson (Adams & Gullota, 1983:36-37; Conger, 1977: 92-93)
berpendapat bahwa remaja merupakan masa remaja merupakan masa
berkembangnya identity. Identity merupakan vocal point dari pengalaman remaja,
karena semua krisis normatif yang sebelumnya telah memberikan kontribusi
kepada perkembangan identitas ini. Erikson memandang pengalaman hidup
remaja berada dalam keadaan moratorium, yaitu suatu periode saat remaja
diharapkan mampu mempersiapkan dirinya untuk masa depan, dan mampu
menjawab pertanyaan ‘siapa saya?’. Dia mengingatkan bahwa kegagalan remaja
untuk mengisi atau menuntaskan tugas ini akan berdampak tidak baik bagi
perkembangan dirinya.
Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka
remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas.
Dampaknya, mereka mungkin akan mengembangkan perilaku yang menyimpang
(delinquent), melakukan kriminalitas, atau menutup diri (mengisolasi diri) dari
masyarakat.
Menurut Hurlock (1991) tugas perkembangan pada masa remaja adalah sebagai
berikut:
1. Berusaha mampu menerima keadaan fisiknya.
2. Berusaha mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3. Berusaha mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis.
4. Berusaha mencapai kemandirian emosional
5. Berusaha mencapai kemandirian ekonomi.
6. Berusaha mengembangkan konsep dan keterampilan-keterampilan intelektual
yang sangat diperlukan untuk melukukan peran sebagai anggota masyarakat.
7. Berusaha memahami dan mengintemalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan
orang tua.
8. Berusaha mengembangkan perilaku tanggungjawab sosial yang diperlukan
untuk memasuki dunia dewasa.
9. Berusaha mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10. Berusaha memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.
Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam
sikap dan pola perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki-lakilah dan anak
perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama
awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan
harapan ditumpukkan pada hal ini adalah bahwa remaja muda akan meletakkan
dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku. Penelitian singkat
mengenai tugas-tugas perkembangan masa remaja yang penting akan
menggambarkan seberapa jauh perubahan yang harus dilakukan dan masalah yang
timbul dari perubahan itu sendiri. Pada dasarnya, pentingnya menguasai tugas-
tugas perkembangan dalam waktu yang relatif singkat yang dimiliki oleh remaja
Amerika sebagai akibat perubahan usia kematangan yang sah menjadi delapan
belas tahun, menyebabkan banyak tekanan yang mengganggu para remaja.

2.3 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA


Berikutnya adalah beberapa definisi atau pengertian tentang remaja
bedasarkan pandangan yang berbeda :

A. Definisi Remaja berdasarkan perkembangan fisik


Seseorang bisa dikatakan remaja jika ia sudah mengalami beberapa
perubahan biologis pubertas. yang mana perubahan ini merupakan tanda akhir
masa anak-anak, yang berkibat pada peningkatan pertumbuhan terhadap berat dan
tinggi badan, perubahan dalam proporsi dan bentuk tubuh, dan pencapaian
kematangan seksual. Pubertas dimulai dengan peningkatan tajam pada hormon
seks. kemudian perubahan fisik ini memberikan pengaruh terhadap emosi remaja
tersebut hinga semakin sensitif daan suaasana hati yang cepat berubah.

B. Definisi remaja berdasarkan sosio psikologis


Entropy adalah keadaan di mana kesadaran manusia belum tersusun rapi.
Meskipun seseorang telah memiliki banyak pengetahuan, perasaan dan lain-lain,
namun hal tersebut belum saling terkait dengan baik. Negentropy adalah keadaan
dimana isi kesadaran tersusun dengan baik , sehingga pengethauan yang dimiliki
seseorang saling terkait, yang akhirnya mengakibatkan orang yang bersangkutan
merasa dirinya sebagai kesatuan yang utuh dan bisa bertindak dengan tujun yang
jelas, sehingga bisa mempunyai tanggung jawab dan semangat kerja yang tinggi.
Konflik dalam diri remaja yang seringkali menimbulkan masalah pada remaja
tergantung pada lingkungan masyarakatnya. Tekanan dan tuntutan dari
masyarakatlah yang dapat menimbulkan konflik dalam diri remaja, dan pada
akhirnya dapat menimbulkan krisis remaja. Maka, masa remaja sering kali disebut
sebagai masa storm and stress (badai dan tekanan).
C. Definisi Remaja menurut hukum
Dalam hukum perdata memberikan batas usia 21 tahun (atau kurang
asalkan sudah menikah) untuk menyatakan kedewasaan seseorang. Bagi seseorang
yng berusi di bawah 21 tahun dan belum menikah masih memerlukan wali dalam
melakukan tindakan hukum perdata.
Pada hukum pidana, usia 18 tahun (atau kurang, asalkan sudah menikah)
merupakan batasan usia dewasa seseorang.anak-anak yang kurang dari 18 tahun
masih menjadi tanggung jawab orang tuanya jika melanggar hukum pidana.
Tingkah laku yang melaanggar hukum pun tidak disebut sebagai kriminalitas,
nmun disebut sebgai kenakalan. Namun jika kenakalan remaja sudah
membahaykaan masyarakat dan ptut dijatuhi hukuman oleh negara, sedangkan
orang tuanya tidak mampu mendidik remaja tersebut, maka remja tersebut
menjadi tanggung jawab negara, dan dimasukkan ke dalam lembaga
pemasyarakatan khusus anak-anak atau dimasukkan ke lembaga rehabilitasi
lainnya.

D. Definisi remaja menurut WHO


Tahun 1974, WHO memberikan definisi yang lebih konseptual mengenai
remaja. Dalam definisi ini mencakup tiga kriteria yaitu biologis, psikologis, dan
sosial ekonomi. Menurut WHO, remaja merupakan suatu masa di mana:
Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda seksual
sekundernya sampai ia mencapaii kematangan seksual
Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-nak
menjadi dewasa. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosil ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang lebih mandiri (Muangman, dalam Sarwono, 2002).
WHO menetapkan batasan usia konkritnya adalah berkisar antara 10-20 tahun.
Kemudian WHO membagi kurun usia tersebut dalam dua bagian yaitu remaja
awal 10-14 tahun, dan remaja akhir 15-20 tahun.
BAB III
PEMBAHASAN

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
PADA SUBJEK

 Subjek menerima kondisi fisiknya. Ia bersyukur atas apa yang telah


dianugerahkan kondisi fisik yang sedemikan itu dan merawat kondisi fisik
tersebut.
 Subjek mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan
jenis kelamin lain yang sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang
berlaku di masyarakat. Akan tetapi dalam kehidupan itu tidak selamanya
bahagia dan sedih. Di sini subjek pernah merasakan problem yang rumit
dengan teman sebayanya. Karena tingkat keegoisan mereka yang masih
belum stabil.
 Subjek menerima kondisi jasmaninya dan mampu menggunakannya
dengan efektif.
 Subjek masih belajar menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu
yang bertanggung jawab di tengah-tengah masyarakatnya.
 Subjek memperoleh seperangkat  nilai dan sistem etika sebagai pedoman
bertinngkah laku dan mengembangkan ideologi untuk keperluan
kewarganegaraannya. Tetapi hal ini masih dalam tahap belajar. Misalnya
ia mulai aktif dan peduli dengan organisasinya.
 Subjek sudah menyukai lawan jenis
 Subjek dapat merealisasikan sikap menghargai dalam pembicaraan dengan
teman sebaya
 Subjek sudah mempunyai cita-cita akan profesinya kelak.

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SUBJEK


Setelah kami melakukan pengamatan dan wawancara kepada subjek, saya
mendapatkan hasil pengamatan permasalahan perkembangan dari berbagai segi
yaitu sebagai berikut:
A.    Perkembangan Fisik
Subjek mempunyai tinggi 165 cm dan berat badan 55 kg. Kulitnya berwarna
cokelat sawo matang dan pubertas subjek di mulai pada usia 13 tahun yang mana
subjek sudah mengalami menstruasi pertama.
B.    Perkembangan Psikologi
Diketahui bahwa subjek memiliki minat dalam bidang studi otomotif
tetapi dia merasa tidak berbakat dalam otomotif, dan dia merasa memiliki
intelegensi yang cukup sehingga hanya mendapatkan nilai yang pas-pasan. Dia
juga merasa belum mantap apakah nantinya dia menjadi guru atau yang lain. Hal
ini dikarenakan pada waktu kecil tidak menggali bakat apa yang dimilikinya
sehingga ketika dia sudah besar, dia hanya mengandalkan minat.

C.    Perkembangan Sosial


Diketahui bahwa dalam berteman, Subjek tidak memiliki kendala, mudah
mengenal orang, hanya saja susah menghafal namanya. Dia juga sudah mampu
menjaga hubungan baik dengan temannya, yang ditandai dengan adanya
perdebatan dengan temannya, dia memilih untuk diam dan mengganggap tidak
ada apa-apa. Dia mudah dekat dengan sehingga dia memiliki banyak teman, baik
sejenis maupun lawan jenis. Hal ini dikarenakan pada usia ini, berkeinginan untuk
bergaul dan diterima oleh lingkungan teman sebayanya, sehingga dia berusaha
menjaga hubungan baik dengan teman sebayanya.

D.    Perkembangan Pribadi


Diketahui bahwa Subjek tidak suka dekat-dekat dengan orang yang
berkata kasar karena dia merasa tersinggung apabila menerima perkataan kasar
terhadapnya. Dan hal ini akan mengganggu aspek emosionalnya, yang apabila
terlalu banyak memendam rasa tersinggung, apalagi Subjek belum dapat
mengendalikan emosi, maka akan mengakibatkan perasaan dendam dalam
hatinya. 

E.    Masalah Perkembangan Religius


Diketahui bahwa Subjek sudah mengenal agamanya dengan baik, hanya
saja dalam pelaksanaan ibadah belum rutin. Ketika dia sedang senang sekali atau
sedih sekali, dia merasa sangat membutuhkan Allah. Hal ini dikarenakan Subjek
terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan juga perubahan emosi yang belum stabil,
sehingga akan mempengaruhi pelaksanaan ibadahnya.

F.    Perkembangan Kebutuhan


Berdasarkan data observasi yang telah dilakukan,  Subjek merasa  semua
kebutuhannya terpenuhi, seperti makan, minum, baju, pendidikan, dan kebutuhan
yang lain. Selain itu, dia juga merasa cukup dengan perhatian yang diberikan oleh
keluarganya, sehingga tidak ditemukan adanya masalah terhadap kebutuhan dasar 
akan kebutuhan pokoknya dan kasih sayang dari keluarga.
Selain itu, dia juga mendapatkan kebutuhan akan diperhatikan oleh teman-
teman sebayanya yang ditunjukan dengan adanya kepedulian teman-temannya
terhadap dirinya ketika mendapat kesusahan. Sehingga tidak ditemukan masalah
terhadap kebutuhannya.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.
Remaja dibagi menjadi 3 kategori, yaitu remaja mula/awal, remaja madya, dan
remaja akhir (dewasa). Pengamatan ini dilakukan pada subjek yang tergolong
remaja madya. Perlunya pengamatan mengenai tugas perkembangan dan
karakteristiknya agar mengetahui segala informasi dan pemecahan dari remaja
tersebut.

4.2 SARAN
Penyusun laporan ini meyakini masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam penulisan laporan observasi ini. Oleh kerena itu penulis berharap saran
yang membangun, guna menyempurnakan laporan ini baik dalam penulisan atau
dalam observasinya. Selanjutnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

Observer

Observer bersama subjek


SUMBER DATA

 Dra. Evita Adnan, M.Si, dkk. 2016. Perkembangan Peserta


Didik. Jakarta: UNJ Press.
 http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-dan-
pengertian-remaja.html
 http://ewintribengkulu.blogspot.com/2013/05/pengertian-remaja-
dan-tugas.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja

Anda mungkin juga menyukai