Taufiq
20201055
SEMESTER 4.B
Link: https://eprints.uny.ac.id/14872/1/SKRIPSI%20FULL_FANDY
%20GIYONO%20SAPUTRO_10404241029.pdf
Abstrak
PENDAHULUAN
ASEAN (MEA) 2015. Hal ini menjadi tantangan bagi BUMN bidang
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 terdapat 131.080
PT. Adi Karya (Persero) Tbk, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk,
Kesehatan BUMN.
LANDASAN TEORI
1. BUMN
dipisahkan.
Jenis-jenis BUMN
Berdasarkan Undang-Undang No.19 tahun 2003 BUMN terdiri dari
a. Teori Evaluasi
balik bagi upaya perbaikan perencanaan, sistem dan metode kerja yang
b. Kinerja
penjaminan.
d. Analisis Trend
trend adalah rata-rata perubahan dalam jangka panjang, bila data yang
Salah satu trend yang bisa digunakan adalah metode trend moment.
yang paling awal. Sementara itu, Lukas Setia Atmaja (2008: 418)
rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun. Dari sini dapat dilihat
METODE PENELITIAN
relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan. Sementara itu, Supardi
Konstruksi Go Public
tingkat kesehatan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk pada periode 2010-
bobot penilaian sebesar 52,5 dengan total skor 75, sedangkan pada
laba setelah pajak yang diakibatkan dari kenaikan beban usaha dan
yaitu sebesar 15, nilai ROI juga mengalami penurunan pada tahun 2011
dan 2012. Menurunnya ROI pada tahun 2011 dan 2012, karena piutang
usaha dan tagihan bruto kepada pemberi kerja pada tahun tersebut naik
ROI PT. Adhi Karya (Persero) Tbk pada tahun 2010 sebesar 8,72%
dalam bentuk piutang usaha dan tagihan bruto kepada pemberi kerja. Di
(Persero) Tbk karena kenaikan posisi kas pada akhir tahun selalu lebih
kas. Arus kas dari kegiatan operasi dan pendanaan memiliki konstribusi
Rasio lancar PT. Adhi Karya (Persero) Tbk mengalami kenaikan setiap
rasio lancar pada tahun 2011 karena kenaikan aktiva lancar lebih
rendah daripada kenaikan kewajiban lancar. Pada tahun 2012 dan 2013,
kenaikan posisi kas dan juga tagihan bruto kepada pemberi kerja
tahun 2013 PT. Adhi Karya (Persero) Tbk mendapat bobot nilai
tingkat kesehatan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk pada periode 2010-
2013 stabil dengan mendapat predikat Sehat Kategori AA. Pada tahun
total skor 81,07, pada tahun 2012 akumulasi bobot penilaian naik dari
tahun sebelumnya yaitu menjadi sebesar 57,25 dengan total skor 81,79
bobot nilai yang maksimal setiap tahunnya yaitu sebesar 20. Setiap
modal sendiri perusahaan tetapi kenaikan laba setelah pajak lebih tinggi
investornya.
bobot nilai yang maksimal yaitu 15. Meskipun demikian hasil ROI PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk sudah lebih baik daripada ROI PT. Adhi
seimbang antara kas, piutang, persediaan dan aktiva tetap. Tidak seperti
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk yang komposisi nilai aktivanya lebih
Tbk
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
mendapat akumulasi bobot penilaian sebesar 52,5 dengan total skor 75,
dengan total skor 77,86, pada tahun 2012 mendapat akumulasi bobot
penilaian sebesar 53 dengan total skor 75,71 dan pada tahun 2013
dengan total skor 78,57. Ditinjau dari rasio imbalan kepada pemegang
Tbk bergerak turun naik, sedangkan grafik PT. Wijaya Karya (Persero)
kinerjanya agar kenaikan ROE perusahaan yang telah dicapai tiap tahun
juga dapat dijaga agar tetap memiliki trend yang positif. Dari ketiga
grafik perusahaan, dapat terlihat pula bahwa nilai ROE PT. Adhi Karya
(Persero) Tbk selalu lebih tinggi daripada kedua perusahaan konstruksi
terlihat bahwa grafik PT. Adhi Karya (Persero) Tbk bergerak turun
naik, grafik PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk terlihat selalu bergerak
perusahaan agar trend positif yang telah dicapai tiap tahun dapat dijaga.
PENUTUP
Penilaian kinerja keuangan perusahaan BUMN Bidang
sebagai berikut:
penilaian sebesar 52,5 dengan total skor 75, sedangkan pada tahun 2013
mendapatkan predikat Sehat Kategori AA. Pada tahun 2010 PT. Wijaya
57,75 dengan total skor 82,5, pada tahun 2011 mengalami penurunan
akumulasi bobot penilaian menjadi 56,75 dengan total skor 81 07, pada
tahun 2012 akumulasi bobot penilaian naik dari tahun sebelumnya yaitu
menjadi sebesar 57,25 dengan total skor 81,79 sedangkan pada tahun
bobot penilaian sebesar 52,5 dengan total skor 75, pada tahun 2011
dengan total skor 75,71 dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan
berikut:
mengalami kenaikan.
DAFTAR PUSTAKA
UNY
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE
Jakarta: Erlangga
Yogyakarta: Liberty