Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : JUMAISAL

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 048298352

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4314/PEREKONOMIAN INDONESIA

Kode/Nama UPBJJ : 12/UT MEDAN

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. JAWAB :
Dalam upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia, Pemerintah menerapkan beberapa strategi untuk
menarik investor, yaitu sebagai berikut
1. Mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja
Strategi pertama pemerintah untuk menarik investor yaitu dengan mengesahkan Omnibus Law dalam
Undang-Undang (UU) No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020. Pengesahan
Omnibus Law bertujuan untuk menciptakan iklim berusaha dan investasi yang berkualitas sehingga
dapat menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia.
Omnibus Law merupakan Undang-Undang yang mengatur banyak hal, beberapa diantaranya, yaitu:
 Penyederhanaan prosedur perizinan bisnis
 Persyaratan Investasi
 Ketenagakerjaan

Salah satu manfaat adanya Omnibus Law yaitu memperbaiki iklim investasi dan kepastian hukum.
Adapun beberapa kebijakan strategis Omnibus Law yaitu sebagai berikut:

 Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha


 Perlindungan dan kesejahteraan pekerja
 Kemudahan, pemberdayaan dan perlindungan UMKM
 Peningkatan investasi pemerintah dan proyek strategis nasional

2. Meluncurkan OSS-RBA

Untuk menunjang UU cipta kerja dalam menyederhanakan perizinan berusaha, maka pada tanggal
9 Agustus 2021, pemerintah resmi meluncurkan OSS-RBA. Online Single Submission Risk Based
Approach (OSS-RBA) adalah sistem perizinan berusaha yang dibuat berdasarkan tingkat resiko dan
besaran skala kegiatan usaha. OSS-RBA yang merupakan pembaharuan dari OSS versi pertama ini
memadukan sistem daring dengan pendekatan risiko.
Adapun tujuan OSS-RBA yaitu meningkatkan transparansi dan keterbukaan dalam memperoleh izin
berusaha. Permohonan izin berusaha dilakukan melalui sistem OSS yang terintegrasi sehingga
prosesnya lebih mudah, cepat, transparan, dan kredibel. Khusus untuk usaha mikro dan kecil, semua
perolehan izin usaha juga difasilitasi untuk mendapatkan sertifikasi SNI dan sertifikasi halal.

3. Mengeluarkan Daftar Prioritas Investasi (DPI)

Mengeluarkan Daftar Prioritas Investasi (DPI) dalam Perpres No. 10 tahun 2021 merupakan salah
satu strategi pemerintah untuk menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia. Daftar Prioritas
Investasi (DPI) terdiri dari tiga sektor, yaitu:

 Sektor prioritas Adapun yang termasuk dalam sektor prioritas yaitu proyek strategis nasional,
padat modal, serta berorientasi pada kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau inovasi,
ekspor, dan menggunakan teknologi tingkat tinggi.
 Sektor yang diperuntukkan bagi koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Untuk menciptakan keadilan bagi seluruh pelaku usaha besar maupun kecil, maka perusahaan
besar wajib bermitra dengan UMKM yang ada di sekitarnya. Dengan demikian, perusahaan
akan mendapatkan izin dan insentif.
 Sektor dengan pembatasan tertentu Sektor dengan pembatasan tertentu yaitu bidang usaha
tertentu dengan kepemilikan modal asing dan persyaratan modal dalam negeri 100%.
4. Mendirikan Lembaga PengelolaInvestasi (LPI)
Berikutnya, strategi pemerintah untuk menarik investor untuk berinvestasi yaitu mendirikan
Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). Pendirian LPI
bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan investor dengan adanya lembaga investasi dengan tata
kelola yang baik. Selain itu juga untuk meningkatkan, memprioritaskan, dan mengoptimalkan
investasi jangka panjang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. LPI juga diharapkan dapat
memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

2. Jawab:
Dengan adanya strategi pemerintah untuk menarik investor berinvestasi di Indonesia tersebut
diharapkan dapat memulihkan perekonomian dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Tentunya, Kementerian Investasi/BKPM dan pemerintah akan terus melakukan perbaikan-
perbaikan dalam pelaksanaan keempat strategi tersebut.
Rincian permasalahan yang dihadapi perkoperasi di Indonesia terdiri dari permasalahan internal dan
eksternal :

1.Permasalahan Internal

a) Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas


b) Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini
menimbulkan akibat bahwa fokus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi
berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan
c) Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam
memulihkannya
d) Oleh karena terbatasnya dana maka tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas
(mesin-mesin), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga
pokok yang relative tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi
e) Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga
menyediakan data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data
statistis kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan
f) Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota
banyak berhutang kepada koperasi
g) Dengan modal usaha yang relative kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila
ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu
menanggulangi usaha besar-besaran, juga karena insentif rendah sehingga orang tidak
tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.

2. Permasalahan Eksternal
a) Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki
bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi
b) Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan
usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu
disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa
mencari sendiri
c) Tanggapan masyarakat sendiri terhadap koperasi; karena kegagalan koperasi pada
waktu yang lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang
menimbulkan ketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi
d) Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan
sekarangtidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.
3. Jawab:

Dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk bermain investasi sekarang ini, membuat pemerintah
gencar melakukan privatisasi di Indonesia karena sangat bermanfaat bagi negara dan juga masyarakat.

Salah satu alasan ekonomi dilakukannya privatisasi adalah perusahaan akan lebih efisien dan
menguntungkan jika berada di bawah kepemilikan swasta dibanding pemerintah yang mungkin dapat
terhambat oleh birokrasi.

Dari segi politik, privatisasi dapat dilihat sebagai bentuk penjualan saham kepada masyarakat umum
dan dijadikan sebagai sarana untuk memperluas kepemilikan saham publik. Dengan begitu, hal
tersebut akan meningkatkan komitmen orang yang menganut sistem kapitalis.

Pada dasarnya, tujuan privatisasi adalah mendapatkan sumber dana baru dalam rangka pertumbuhan
negara, sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta peningkatan partisipasi
kontrol dari masyarakat.

Adapun, menurut Pasal 74 UU BUMN, tujuan lainnya dari privatisasi adalah sebagai berikut.
 Meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan.
 Memperluas kepemilikan masyarakat terhadap saham perusahaan perseroan.
 Membuat struktur industri yang kompetitif dan sehat .
 Memperkuat struktur dan manajemen keuangan.
 Menumbuhkan iklim usaha, kapasitas pasar, dan ekonomi makro.
 Menciptakan perusahaan persero yang berdaya saing tinggi dan berorientasi global

4. Jawab:
Indonesia mengalami berbagai kondisi yang menyebabkan terjadinya akumulasi utang luar
negeri. Salah satunya adalah karena Indonesia membutuhkan sumber pendanaan untuk membangun
infrastruktur dan membiayai proyek-proyek pembangunan lainnya, namun sumber pendanaan dalam
negeri terbatas. Selain itu, pada masa lalu, Indonesia juga mengalami resesi ekonomi dan terpaksa
meminjam dari lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Utang luar negeri
akhirnya terakumulasi dalam jumlah yang besar dan menimbulkan berbagai masalah seperti beban
bunga dan pengurangan belanja pemerintah di sektor lainnya.
Dalam perspektif ekonomi, korupsi memiliki dampak yang merugikan bagi pertumbuhan
ekonomi. Korupsi dapat menimbulkan distorsi di pasar, mendorong ketidakadilan dalam alokasi
sumber daya, dan mengurangi kepercayaan investor. Dalam hal ini, korupsi mengurangi efisiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya dan membuat biaya produksi menjadi lebih tinggi. Korupsi juga
dapat merugikan keuangan negara karena berdampak pada pengurangan pendapatan pajak dan
pengeluaran publik. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi perlu menjadi fokus utama dalam rangka
memperkuat perekonomian Indonesia. Dengan mengurangi korupsi, pemerintah dapat meningkatkan
investasi, meningkatkan kualitas pengeluaran publik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.

5. Jawab:
Macam-macam dampak korupsi terutama dalam bidang Ekonomi dan bidang Sosial. Dari sisi
ekonomi, dampaknya yaitu lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi, penurunan produktivitas, rendahnya
kualitas barang dan jasa publik, menurunnya pendapatan negara dari sektor pajak dan meningkatnya hutang
pemerintah. korupsi juga menambah beban dalan transaksi ekonomi dan menciptakan sistem kelembagaan
yang buruk.
Adanya suap dan pungli dalam sebuah perekonomian menyebabkan biaya transaksi ekonomi menjadi
semakin tinggi. Hal ini menyebabkan inefisiensi dalam perekonomian.Melambatnya perekonomian membuat
kesenjangan sosial semakin lebar. Orang kaya dengan kekuasaan, mampu melakukan suap, akan semakin kaya.
Sementara orang miskin akan semakin terpuruk dalam kemelaratan.
Tindakan korupsi juga mampu memindahkan sumber daya publik ke tangan para koruptor, akibatnya uang
pembelanjaan pemerintah menjadi lebih sedikit. Ujung-ujungnya rakyat miskin tidak akan mendapatkan
kehidupan yang layak, pendidikan yang baik, atau fasilitas kesehatan yang mencukupi.

Anda mungkin juga menyukai