Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan investasi mempunyai dua peran penting dalam 10
pembangunan ekonomi?
5 Jelaskan apa itu privatisasi dan sebutkan tujuan serta lima prinsip 20
dasar privatisasi?
Aktiva dibagi menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Kewajiban (utang) bisa
dikatakan sebagai segala sesuatu yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Kewajiban
terdiri dari dua, kewajiban lancar dan tidak lancar.
Selain itu, laporan ini juga menerangkan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada
perusahaan tersebut. Dari laporan arus kas ini bisa diketahui bahwa walau perusahaan
mengalami kerugian, ia masih bisa hidup jika arus kas menunjukkan angka positif. Sebagai
tambahan, investor bisa melihat free cash flow (arus kas operasional yang dikurangi capital
expenditure).
Current Ratio
Debt to Equity Ratio
Quick Ratio
Total Debt to Total Asset
Net Profit Margin
Operating Profit Margin
Return on Asset (ROA)
Return on Equity (ROE)
Asset Turnover
Inventory Turnover
Receivable Turnover
Earning Per Share (EPS)
Account Payable Turnover
Book Value (Nilai Buku Saham)
Price Earning Ratio (PER)
Price to Book Value (PBV)
Dari semua pembahasan ini, bisa dipastikan jika keberadaan sebuah laporan keuangan
adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan jika ingin
mengetahui usahanya sendiri maupun menarik calon investor. Sebuah laporan keuangan
yang baik, tentunya tidak hanya sekedar mencantumkan angka-angka di dalamnya.
Namun juga harus memiliki kesesuaian dengan standar akuntansi yang telah diterima
secara umum. Untuk memudahkan proses pencatatan akuntansi dan mengefisienkan
pengelolaan keuangan perusahaan, ada baiknya jika menggunakan software akuntansi
online Jurnal. Jurnal memiliki standar keamanan ISO/IEC 27001 yang telah tersertifikasi.
Dengan menggunakan Jurnal, data keuangan Anda akan bebas dari risiko hilang karena
semua data akan tersimpan di Cloud secara aman. Anda juga bebas melakukan akses
terhadap informasi keuangan selama 24 jam dari mana saja dan kapan saja.
5. Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (“UU
BUMN”), Privatisasi adalah penjualan saham Perusahaan Perseroan yang merupakan
BUMN berbentuk perseroan terbatas dengan saham paling sedikit 51% (lima puluh satu
persen) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (“Persero”), baik sebagian maupun
seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan,
memperbesar manfaat bagi Negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham
oleh masyarakat.
Maksud dan Tujuan Privatisasi
Menurut Pasal 74 UU BUMN, privatisasi dilakukan dengan maksud untuk:
Privatisasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah
perusahaan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilikan saham Persero.
Privatisasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kewajaran, dan prinsip harga terbaik dengan memperhatikan kondisi
pasar.
6. Dampak Fiskal
Situasi fiskal cenderung diuntungkan oleh privatisasi. Secara khusus, baik pada tingkat
data perusahaan maupun data agregat mendukung dampak positip terhadap penerimaan,
dan berkurangnya defisit. (Davis, 2000)
Dampak Ekonomi Makro
Beberapa hasil studi menunjukkan dampak positip privatisasi terhadap pertumbuhan dan
tenaga kerja. Pertumbuhan dihasilkan dari meningkatnya efisiensi ditingkat perusahaan.
Berkaitan dengan adanya kekhawatiran tentang bertambahnya pengangguran,
bukti empiris memperlihatkan bahwa secara agregat pengangguran cenderung berkurang.
Namun, sekelompok tertentu pekerja dapat mengalami hal yang sebaliknya (Davis, 2000)
Dampak Pemerataan
Privatisasi menjadikan perusahaan menerapkan kebijakan yang mengurangi ketidak
merataan akses pada barang dan jasa dengan melakukan pembatasan KKN. Dalam jangka
panjang pemilikan aset yang lebih luas dan kesempatan yang lebih besar untuk berusaha
mendorong kondisi institusi yang memihak pada pengembangan ekonomi kompetitif dan
sistem politik demokratis. Harus dikenali juga bahwa walaupun privatisasi menghasilkan
peningkatan keadilan dalam bentuk pengurangan kesenjangan pendapatan dan akses,
beberapa privatisasi akan mengorbankan kaum miskin.
Misalnya jika perusahaan kereta api di India mengurangi subsidinya maka kaum miskin
yang paling merasakan akibatnya secara langsung.