membandingkan kekuatan membayar-nya disatu pihak dengan kewajibankewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi dilain pihak.
Secara umum kondisi perekonomian saat ini sangatlah tidak
menjanjikan, iklim yang baik dalam dunia usaha, laju pertumbuhan ekonomi
tidak Nampak menggembirakan, justru sebaliknya yang terjadi adalah
depresiasi, inflasi terjadi hampir menyeluruh seluruh aspek kehidupan.
Kemerosotan ini merupakan suatu hal yang nampak wajar terjadi, hal
ini dipicu oleh ketidapercayaan pihak pasar terhadap pemerintah saat ini,
kondisi yang tidak kondusif ini menyebabkan para investor baik asing
maupun
lokal
enggan
untuk
menginvestasikan
dananya
di
dalam
perusahaan
tetap
sehat,
dapat
bertahan
terus
berarti
harus
Group
adalah
satu-satunya
BUMN
telekomunikasi
serta
layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan
telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan
interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data.Telkom Group juga
menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment,
termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT
enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
rata rata
Laba Bersih
(miliaran = Rp)
22.386,80
26.767,60
29.483,60
29.966,70
31.533,37
Aktiva Lancar
(miliaran = Rp)
21.258
27.973
33.075
33.762
47.912
Hutang Lancar
(miliaran = Rp)
22.189
24.107
28.437
31.786
35.413
28.027,61
32.796
28.386
Sumber :http://www.telkom.co.id/
Pada table 1 menunjukkan bahwa laba bersih dan aktiva lancar
mengalami fluktuasi selama tahun 2011-2015, sedangkan hutang lancar
mengalami peningkatan setiap tahun dengan rata-rata peningkatan hutang
lancar sebesar Rp 28.386.000.000.000 sedangkan laba bersih dan aktiva lancar
mengalami fluktuasi selama tahun 2011-2015 dengan rata-rata masing-masing
sebesar Rp 28.027.610.000.000 dan Rp 32.796.000.000.000 meskipun
demikian, belum diketahui tingkat likuiditas dan profitabilitas perusahaan
selama periode 2011-2015.
dan
Profitabilitas
pada
PT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
4
kondisi
keuangan
suatu
perusahaan
serta
oleh
Weston
dan
Brigmar
karena
menitikberatkan
berhubungan
erat
dengan
masalah
kemampuan
suatu
passiva
dilain
pihak
pada
suatu
laporan
keuangan
tersebut
biasanya
dipakai
ukuran
rasio
yakni
dengan
2.
Rasio Leverage
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial apabila
sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu likuiditas atau dengan kata
lain solvabilitas suatu perusahaan untuk membayar semua hutanghutangnya baik jangka panjang atau jangka pendek. Leverage ratio
merupakan suatu alat ukur untuk mengetahui tersedianya dana dalam
suatu perusahaan.
3. Rasio Aktivitas
Melalui activity ratio maka dapatlah diukur tingkat kegiatan
perusahaan, apakah telah memanfaatkan sumber dananya secara
efisien dan efektif atau tidak.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan suatu perusahaan untuk
memperoleh keuntungan dengan sejumlah modal tertentu. Dalam hal
X 100%
Hutang Lancar
kewajiban
financial
dengan
tidak
memperhitungkan
X 100%
Hutang Lancar
b. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari
menggunkan asset operasional perusahaan.Efektifitas penggunaan asset
operasional perusahaan mampu mewujudkan penjualan yang lebih baik.
Semakin berkembangnya penggunaan asset akan lebih besar kapasitas
perusahaan menghasilkan penjualan.
Kasmir (2013:196) Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.Rasio ini juga
10
X 100%
Total Aset
B. Kerangka Pikir
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan Keuangan
Likuiditas
Kebijakan Investasi
Rasio Keuangan
Profitabilita
s
Kesimpulan dan
Saran
Keterangan :
11
berorientasi laba. Dimana laporan keuangan tersebut berfluktuasi dari nilai laba
bersih dan aktiva lancarnya, sedangkan hutang lancer mengalami peningkatan setiap
tahun, berdasarkan laporan keuangan tersebut akan dianalisis rasio keuangan
perusahaan
yang
meliputi:
1)
Tingkat
likuiditas
dengan
mengguakan
indicator current ratio dan quick ratio; dan 2) Tingkat profitabilitas dengan
menggunakan indicator Return On Investment (ROI).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini
penulis
menggunakan
cara
dengan
12
X 100%
Hutang Lancar
b. Quick Ratio
Aktiva Lancar - Persediaan
Quick Ratio =
X 100%
Hutang Lancar
X 100%
Total Aset
13
DAFTAR PUSTAKA
M.hanafi
&
abdul
Halim.
1996.
Analisis
Laporan
Keuangan.
14