Anda di halaman 1dari 12

EKONOMI BISNIS

“ PENGERTIAN BENTUK-BENTUK BADAN USAHA,MERGER DAN


DEMERGING “

Dosen Pengampu :

Dr. Okta Karneli,M.Si

Disusun Oleh :

WIDYA ANGGRAINI ( 2201110202 )

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
RIAU 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Karna berkat limpah
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah
“Ekonomi Bisnis” menjelaskan Bentuk-Bentuk Badan usaha, Merger Dan Demerging
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada ibuk Dr. Okta Karneli,M.Si selaku
dosen pengampu mata yang telah memberikan materi ini.
Apapun tujuan dari penulis makalah adalah untuk memenuhi materi dosen pada mata
kuliah Ekonomi Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan
tentang materi yang sudah diberikan . Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada materi ini. Oleh karna itu, saya mengajak pembaca untuk memberikan saran
dan kritik yang dapat membangun saya. Kritik dari pembaca sangat saya harapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 20 Maret 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

II
III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penelitian


1. Menjelaskan Bentuk badan usaha,dari level ukm sampai perusahaan besar
2. Menjelaskan Bagaimana perusahaan kecil bisa bertahan
3. Menjelaskan Dampak Perusahaan Kecil Pada Perekonomian
4. Menjelaskan Pertumbuhan Perusahaan
5. Menjelaskan Merger
6. Menjelaskan Jenis Jenis Merge
7. Menjelaskan Aktifitas Merge
8. Menjelaskan Demerging
9. Menjelaskan Keterkaitan Merger & Kepentingan Publik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk-Bentuk Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba/keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan dengan perusahaan padahal
pada kenyataannya berbeda. Badan usaha adalah lembaga, sementara perusahaan adalah
tempat dimana badan usaha mengolah faktor – faktor produksi. Bentuk badan usaha mengacu
pada struktur atau entitas hukum yang digunakan untuk menjalankan aktivitas bisnis atau
tujuan tertentu. Berbagai bentuk badan usaha memiliki karakteristik, hak, dan kewajiban
yang berbeda-beda. Pemilihan bentuk badan usaha sangat penting karena akan memengaruhi
aspek legal, keuangan, dan operasional perusahaan. Berikut masing-masing pengertian
UMKM dan kriterianya:

a) Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan. Usaha mikro adalah jenis usaha yang dimiliki oleh perorangan dimana total aset
yang dimiliki maksimal sebesar Rp 50 juta. Sementara itu, usaha mikro adalah usaha yang
memiliki omzet seandar Rp 300 juta per tahunnya.

b) Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan bisnis yang didirikan secara mandiri, bukan menjadi cabang
ataupun anak usaha dari bisnis besar maupun menengah. Usaha golongan ini mempunyai aset
sebesar Rp. 50 juta hingga Rp. 500 juta di samping bangunan serta tanah lokasi usaha. Usaha
jenis ini memiliki penghasilan dari Rp. 300 juta hingga Rp. 2,5 miliar setiap tahunnya.

c) Usaha Menengah
Usaha menengah merupakan usaha milik perseorangan ataupun instansi usaha yang
dimiliki perseorangan. Usaha dalam golongan ini tidak menjadi anak ataupun cabang dari
usaha lainnya. Total aset pada golongan usaha ini ialah Rp. 500 juta hingga Rp. 10 miliar.
Sementara jumlah omset yang diperoleh yakni Rp. 2,5 miliar hingga Rp. 50 miliar setiap
tahunnya.

d) Koperasi

2
Koperasi adalah salah satu jenis badan usaha yang didasari oleh beberapa asas
kekeluargaaan. Organisasi ekonomi ini juga dioperasikan guna kepentingan secara bersama-
sama. Ada pula mengatakan, bahwa koperasi merupakan sebuah badan hukum yang dibentuk
atas beberapa asas kekeluargaan. Dimana, untuk tujuan dari koperasi adalah untuk
mensejahterakan para anggotanya.

e) BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


Ukuran BUMN adalah badan usaha yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara
yang disisihkan. Tujuan BUMN adalah melayani dan mencukupi kebutuhan masyarakat
umum, meningkatkan kemakmuran dan menambah kas negara untuk membiayai
pembangunan, dan membuka lapangan pekerjaan. BUMN dibagi menjadi 3 bagian. Yaitu
Perusahaan Negara Jawatan (Perjan), Perusahaan Negara Umum (Perum), dan Perusahaan
Negara Perseroan (Persero).

f) BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta. BUMS didirikan
dengan tujuan mencari keuntungan dalam mengembangkan usaha. BUMS memiliki dua jenis
antara lain, badan usaha swasta dalam negeri dan badan usaha swasta asing. Badan usaha
swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat dalam
negeri. Sedangkan badan usaha swasta asing adalah badan usaha swasta yang modalnya
dimiliki oleh masyarakat yang bukan warga negara Indonesia. Jenis-Jenis BUMS yaitu:
Commanditaire Vennootachap (CV), Perusahaan Perseorangan (PO), Perseroan Terbatas
(PT), Joint Venture

g) BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)


BUMD adalah badan usaha yang modalnya berasal dari kekayaan daerah yang
dipisahkan, baik yang didirikan oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah
kabupaten/kota. BUMD bergerak di bidang usaha umum yang menguasai hajat hidup orang
banyak. BUMD atau perusahaan daerah memilik fungsi dan peran yang besar dalam
pembangunan dan perekonomian daerah.

3
B. Bagaimana Perusahaan Kecil Bisa Bertahan
Mempertahankan suatu bisnis agar tidak kalah saing dengan kompetitor merupakan salah satu
tantangan terbesar para pemilik usaha, terutama usaha UMKM. Walaupun demikian, setiap
pemilik usaha UMKM mampu membuat usahanya tetap eksis di kalangan masyarakat jika
diiringi dengan penerapan strategi yang efektif.

1. Menyusun Perencanaan Bisnis yang Jelas


Untuk mempertahankan usaha UMKM kamu adalah menyusun perencanaan bisnis yang
jelas. Umumnya, bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki perencanaan yang jelas dan
strategi yang matang. Jika suatu usaha UMKM tidak memiliki perencanaan, pastinya usaha
tersebut tidak akan berjalan mulus dan bertahan lama. Oleh karena itu, susun perencanaan
bisnis berisi target-target yang ingin dicapai, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Jadikan perencanaan bisnis ini sebagai panduan dalam berbisnis.

2. Memiliki Sifat Kreatif dan Inovatif


Semua pemilik usaha UMKM wajib memiliki 2 sifat apabila ingin bisnisnya tetap eksis,
yaitu kreatif dan inovatif. Kedua sifat tidak hanya penting saat merancang atau menciptakan
produk yang di jual, tetapi juga ketika melayani pelanggan, memasarkan produk, dan lain
sebagainya. Sebagai seorang pemula, kamu dapat mulai berinovasi dan memanfaatkan
kreativitas yang kamu punya dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil yang merugikan
usaha UMKM kamu. Perhatikan dan atasi kelemahan bisnismu, kemudian pikirkan sebuah
inovasi yang bisa menjadi solusi dari kelemahan tersebut.

3. Mengikuti Perkembangan Pasar


Kunci utama dari usaha UMKM yang mampu bertahan lama adalah mengikuti
perkembangan pasar. Pengetahuan akan kebutuhan konsumen yang terus berubah harus kamu
miliki. Setelah itu, kamu juga harus bisa beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Lakukan
riset dan survei langsung terhadap perkembangan pasar yang terjadi. Apabila kamu tidak
mengikuti perkembangan pasar, usaha UMKM kamu akan ketinggalan zaman dan tidak up-
to-date dengan tren bisnis. Alhasil, kemungkinan besar calon pelanggan akan beralih pada
kompetitor yang selalu mengikuti perkembangan pasar.

4
4. Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Pelanggan

Poin ini tidak boleh diabaikan! Agar bisa bertahan lama, usaha UMKM harus memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan. Hal ini dapat memicu kesetiaan pelanggan terhadap
bisnismu sehingga usaha UMKM kamu dapat berkembang dan bertahan lama.

Karakter pelanggan tentunya berbeda-beda, bahkan ada juga yang sifatnya kurang kooperatif.
Sikapilah pelanggan tersebut dengan bijak dan jangan melakukan hal-hal yang akan
merugikan bisnismu, seperti membuat pelanggan kecewa atas pelayanan yang kamu berikan.

Pelanggan yang memiliki pengalaman memuaskan dengan pelayanan usaha UMKM kamu
cenderung akan berpikir untuk melakukan repeat order (memesan kembali) atau
merekomendasikannya kepada orang lain. Lalu, kamu juga bisa memberi hadiah atau diskon
sebagai tanda terima kasih atas kesetiaannya.

C. Dampak Perusahaan Kecil Pada Perekonomian


Perusahaan kecil memiliki dampak yang signifikan pada perekonomian karena mereka
menyediakan lapangan kerja bagi banyak orang, mendorong inovasi, dan mendukung
pertumbuhan ekonomi lokal. Mereka juga memberikan keberagaman ekonomi dengan
menawarkan produk dan layanan yang berbeda dari perusahaan besar, serta menjadi tulang
punggung bagi komunitas lokal dalam hal kontribusi pajak dan dukungan sosial. Perusahaan
kecil memiliki dampak yang luas pada perekonomian, termasuk:

a) Penciptaan Lapangan Kerja: Perusahaan kecil merupakan sumber utama lapangan kerja
di banyak negara. Mereka memberikan kesempatan kerja bagi banyak orang, membantu
mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

b) Kontribusi terhadap PDB: Meskipun ukurannya relatif kecil, jumlah perusahaan kecil
secara kolektif dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) suatu negara.

c) Inovasi: Perusahaan kecil sering kali menjadi pusat inovasi karena mereka lebih fleksibel
dalam merespons perubahan pasar dan memiliki kemampuan untuk menguji ide-ide baru
tanpa terlalu banyak birokrasi. Inovasi dari perusahaan kecil dapat membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing suatu negara.

5
d) Diversifikasi Ekonomi: Kehadiran perusahaan kecil membantu dalam mengurangi
ketergantungan pada beberapa sektor ekonomi utama. Ini meningkatkan ketahanan
ekonomi suatu negara terhadap perubahan pasar dan kondisi eksternal.

e) Pengembangan Komunitas: Perusahaan kecil sering menjadi bagian dari komunitas


lokal, memberikan kontribusi langsung melalui penciptaan lapangan kerja dan secara
tidak langsung melalui dukungan terhadap acara-acara komunitas dan organisasi lokal.

f) Pajak dan Pendapatan: Meskipun perusahaan kecil mungkin membayar jumlah pajak
yang lebih kecil daripada perusahaan besar, secara kolektif mereka tetap memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan negara melalui pajak penghasilan, pajak
properti, dan lainnya.

g) Kewirausahaan: Perusahaan kecil adalah tempat bagi kewirausahaan yang berkembang.


Mereka memberikan kesempatan bagi individu untuk mewujudkan ide-ide baru,
menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan inovasi dalam perekonomian.

D. Pertumbuhan Perusahaan

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai