Anda di halaman 1dari 17

MakalahPengantar Bisnis

(Tentang Ruanglingkup Bisnis)

Dosen Pengajar : Dewi Ariefahnoor, SE, MM

Arya Fata Ashidiq 19310613

Kelas D Reg Malam

PARODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

27 Oktober 2019

UNISVERSITAS ISLAM KALIMANTAN BANJARMASIN

1
Kata Pengatar
Puji syukur alhamdullilah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena telah
melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bias selesai
tepat pada waktunnya.

Saya berharap semoga makalah ini bias menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu,Saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptannya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Banjarmasin, 27 Oktober 2019

Arya Fata Ashidiq


19310631

2
Daftar isi

JUDUL.......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
a. Latar Belakang.............................................................................................................4
b. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAAN.....................................................................................................6
a. Pengertian tentang Bisnis............................................................................................6
b. Teori Tentang Bisnis dan lingkungannya....................................................................7
c. Teori tentang Kerjasama Bisnis.................................................................................. 9
d. Lingkungan Bisnis.....................................................................................................11
d. Teori tentang Kerjasama Bisnis ( Lebih Dalam).......................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................................16
a. Kesimpulan................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

a.      Latar Belakang


Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum muda hingga
kaum tua. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat indonesia khususnya para mahasiswa masih
bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Padahal, kalau kita memahami apa
bisnis tersebut, kita akan mendapatkan keuntungan yang kita inginkan dalam aktivitas bisnis
tersebut. Bangsa Indonesia, merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah
jika kita tidak pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan
dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin. Pasti
sebagai rakyat indonesia kita mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita cintai.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia menduduki
angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi problema tersebut. Jika
adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk menjadi pegawai negeri
yang impikan, tetapi pekerjaan kita tidak hanya pegawai negeri saja masih banyak pekerjaan
yang bisa kita lakukan misalnya pewirausaha atau pengusaha.
Maka dari itu, penulis ingin membahas makalah ini yang berjudul “ Menganalisa Mengapa
generasi muda harus belajar berbisnis dalam kehidupan kita saat ini ’’ yang menjadi salah satu
topik pembahasan penulis. Penulis berusaha untuk menyusun makalah ini semenarik mungkin
agar para masyarakat khusunya mahasiswa dan pelajar lainnya dapat menyukai makalah ini.
Sehingga, mahasiswa dapat mengenal dan mengerti serta dapat menambah wawasan dalam
berbisnis tentunya.

b.      Tujuan

b.1Bisnis dan lingkungannya


a.       Menjelaskan Bisnis dan Lingkungannya
b.      Menjelaskan Bisnis dan Sistem Ekonomi
c.       Menjelaskan Etika Bisnis

4
b.2. Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis
a.       Menjelaskan bentuk-bentuk badan usaha dan badan usaha lain beserta ciri, kekurangan dan
kelebihannya. Serta menjelaskan kerja sama bisnis yang dapat dilakukan sebagi bentuk
pengembangan organisasi.
b.      Menjelaskan maksud,tujuan, dan penyusunan strategi perusahaan . menyebutkan proses
manajemen, tingkat manajemen, menyebuutkan lingkup manajemen diberbagai bidang, dan
menyebutkan keahlian seorang menejer diberbagai bidang.
c.       Menyebutkan konsep dan pengertian kewirausahaan. Menjelaskan karakteristik, sifat, dan
integritas seoarang wirausaha. Menyebutkan factor-faktor motivasi seseorang menjadi
wirausaha. Menyebutkan pengertian,hubungan, dan bentuk usaha kecil dan kewirausahaan.
Menyebutkan beberapa alas an keberhasilan, kegagalan, dan perencanaan strategis usaha kecil.

5
BAB II
PEMBAHASAN

- Pengertian Dasar Tentang Bisnis

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk”
dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, di mana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk
untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan
operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang
mereka berikan.

Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem
sosialistik, di mana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau
serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk
melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, Penggunaan yang paling
luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.

- Jenis Jenis Bisinis

Bisnis terdiri dari berbagai jenis dan bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda.
Salah satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan kegiatan
berdasarkan yang melakukan bisnis dalam menghasilkan keuntungan.

1. Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari bahan baku atau
komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah
perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
2. Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan
keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis
jasa adalah konsultan dan psikolog.
3. Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara antara produsen
dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah
distributor atau pengecer.

6
4. Pertanian dan usaha pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang
mentah, seperti tanaman atau mineral.
5. Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
6. Informasi Bisnis adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali
properti intelektual.
7. Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan layanan publik, seperti listrik dan air, dan
biasanya didanai oleh pemerintah.
8. Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan menjual,
menyewakan dan pengembangan properti, rumah, dan bangunan.
9. Bisnis transportasi adalah keuntungan bisnis dengan memberikan barang atau individu
dari sebuah lokasi yang lain

- Fungsi Bisnis

Semua kegiatan bisnis berfungsi untuk membuat sesuatu yang awalnya kurang bernilai menjadi
sesuatu yang bernilai tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setelah diolah.

Adapun beberapa fungsi bisnis adalah sebagai berikut:

 Form Utility, yaitu fungsi produksi dimana sebuah bisnis menghasilkan suatu barang
atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, perusahaan furniture, perusahaan jasa
keuangan.
 Place Utility, yaitu fungsi distribusi dimana sebuah bisnis menyalurkan suatu barang/
jasa ke lokasi terdekat yang bisa dijangkau konsumen.
 Possessive Utility, yaitu fungsi penjualan dalam bisnis.
 Time Utility, yaitu fungsi penyimpanan dan pemasaran dalam bisnis, dimana barang
pada saat itu kurang bermanfaat untuk nanti dikeluarkan pada saat barang tersebut
lebih bermanfaat.
 Menurut Steinhoff dalam bukunya The World Of Business (1979), ada tiga fungsi
utama dari suatu bisnis, yaitu:
 Acquiring Raw Material, yaitu untuk mencari bahan mentah.
 Manufacturing Raw Materials Into Product, yaitu mengubah bahan mentah menjadi
barang jadi.
 Distributing Product to Consumers, yaitu untuk menyalurkan produk yang dihasilkan
kepada konsumen.

7
- Tujuan Bisnis

Tujuan utama dari semua bisnis adalah untuk mendapatkan laba dengan memproduksi barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Adapun beberapa tujuan bisnis adalah sebagai
berikut:

 Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis.


 Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
 Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat.
 Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
 Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang.
 Untuk meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum.
 Untuk menunjukkan prestise dan prestasi.

1. Teori tentang Bisnis dan Lingkungannya

A. Lingkungan Bisnis
Sebagai sebuah system, perusahan sangat terkait dengan lingkungannya. Perusahaan sebagai
system berarti sebagai unit yag terdiri dari subsistem, seperti sumber sumber ekonomi, kegiatan
perusahaan dan lingkungan perusahaan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, industry dan
kepentingan dalam anaggota masyarakat yang lainnya.berdasarkan tingkat pengaruh pada
perusahaan maka lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan
lingkungan eksternal.
 Lingkungan Internal
 Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja
bisnis secara langsung lingkungan ini terdiri atas berikit ini.
 a.       Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia).
 b.      Manajemen (keahlian pengelola).
 c.       Pemegang saham (stakeholders).
 d.      Modal dn peralatan fisik (dana, mesin, gedung).
 e.       Informasi
 Lingkungan Eksternal
 Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi
kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.
 a.       Lingkungan khusus, meliputi :
 Konsumen, yaitu kelompok potensial yang yang mengkonsumsi output atau barang dan
jasa yang dihasilkan organisasi.
 Pemasok, meliputi penyediaan input keuangan dan tenaga kerja.
 Pesaing. Semua organisasi mempunyai pesaing. Oleh karena itu, tidak boleh
mengabaikan persaingan.

8
 Kreditor atau kelompok kepentingan khusus. Kreditor atau bank akan menganalisis
secara saksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan potensi suatu perusahaan.
 b.      Lingkungan umum, meliputi berbagai faktor, antara lain :
 Kondisi ekonomi. Tingkat bunga , inflasi, perubahan pendapatan kena pajak, fluktasi
pasar saham, dan tahapan siklus bisnis secara umum adalah beberapa faktor ekonomi
yang mempengaruhi praktik manajemen dalam suatu organisasi.
   Kondisi politik dan hokum. Beberapa peraturan pemerintah mempunyai dampakyang
signifikan kepada keberlangsungan perusahaan.
 Kondisi sosial budaya. Para manajer harus menyesuaikan diri dengan adanya perubahan
pola dan tren pada masyarakat yang menjadi tujuan pemasaran.
 Kondisi demografi. Mencakup kebiasaan yang terjadi dalam karakteristik fisik dari
populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan,
konsumsi keluarga, dan begitu seterusnya.
 Teknologi. Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling
dramatis atau paling cepat mengalami perubahan.
 Teknologipun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terutama
dalam hal pengembangan produk.
 Globalisasi. Perusahaan perlu mencermati meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak
dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.

2. Teori tentang Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis

A. Bentuk organisasi dan kerja sama bisnis


 Dalam dunia bisnis ada banyak bentuk organisasi bisnis dan kerja sama bisnis. Bentuk
organisasi bisnis ini terbentuk dari penggolangan-penggolongan berdasarkan beberapa
kriteria. Pengertian dari bentuk organisasi atau badan usaha adalah suatu lembaga yang
menangani suatu kegiatan dengan suatu tujuan yang terarah dan terencana. Badan usaha
ini ada yang bersifat mencari keuntungan (profit) dan ada juga yang tidak mencari
keuntungan (non profit).badan usaha yang bertujuan mencari profit biasanya berbentuk
perusahaan perseorangan, perusahaan perkongsian ( CV, Firma, Partnership), perusahaan
perseroan terbatas,badan usaha milik Negara (BUMN), dan koperasi. Sedangkan badan
usaha yang tujuannya non profit berbentuk seperi yayasan yang biasa kita sebut sebagai
organisasi nirlaba. Setiap bentuk organisasi memiliki kelebihan dan kekurangannya yang
akan dibahas lebih lanjut pada bab. III dalam pembahasan.
 Selain bentuk organisasi dalam bisnis juga ada sentuk kerja sama dan ekspansi bisnis.
Bentuik kerja sama merupakan aspek lain dari pengembangan organisasi yang melakukan
kerja sam untuk mendapat tujuan tertententu. Sedangkan ekspansi bisnis adalah bentuk
pengembangan organisasi umtuk mendapatkan tujuan tertentu. Bentuk kerja sama ini
antara lain perusahaan multinasional, joint venture,akuisisi atau pengambilalihan,
employee stock ownership plan (ESOP), privatisasi, investasi langsung, franchising, dan
pemberian lisensi.

9
B. Proses manajemen
 Suatu kegiatan bisnis harus diimbangi dengan kemampuan manajemen dengan tujuan
untuk mempertahankan bisnis yang dijalankan dalam era globalisasi. Proses manajemen
bertujuaan untuk mengelola bisnis atau kegiatan dengan tujuan tertentu secara efektif dan
efisien. Langkah pertama yang dilakukan dalam dunia bisnis adalah menentukan tujuan
(goals) dan merumuskan strategi yang akan digunakan. Penetapan tujuan adalah target
kerja yang nantinya akan menjadi tolak ukur hasil kerja. Tujuan terdiri dari tujuan jangka
pendek , tujuan jangka menegah, dan tujuan jangka panjang. Strategi adalah tindakan
atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan kinerja.
 Proses manajemen itu sendiri terdiri dari planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), directing (pengarahan) dan controlling (pengawasan). Seseorang
yang bertanggung jawab pada kegiatan atau proses manajemen disebiut sebagai manajer.
Manajer terdiri dari tiga tingkatan yakni top manager, middle manajer, dan first line
manajer. Dalam suatu perusahaan besar biasanya memerlukan banyak manajer dengan
berbagai bidang tertentu seperti manajer SDM, manajer operasi, manajer pemasaran,
manajer informasi, manajer keuangan, dan menejer dibidang lain sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Seorang manajer juga harus memiliki keahlian teknikal, keahlian
hubungan manusia, keahlian konseptual, keahlian pengambilan keputusan,dan keahlian
mengatur waktu.

C. Kewirausahaan ( enterprenership)
 Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entreprenership dalam bahasa
inggris. Kata enterprenership sendiri sebenarnya berawal dari bahasa perancis , yaitu
entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah tersebut
pertama kali diperkenalkan oleh Richard Antillon pada tahun 1755 dan J.B. Say pada
tahun 1803 untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-
sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke produktivitas tinggi.
Sedangkan orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut sebagai wirausaha
atau entreupreneur. Berbeda dengan pengertian wiraswasta yakni kegiutan usaha yang
tidak memiliki visi. Contoh suatu warung tegal yang tetap saja tidak berkembang makan
orang/ pemilik warung tegal tersebut disebut sebagai wiraswasta, sedangkan warung tegal
nyang mampu berkembang menjadi restoran pemiliknya disebut sebagai wirausaha.
 Seorang wirausaha memiliki beberapa karakteristik antsara lain mampu berkreasi,
bersedia m,engorbankan wakytu , menginginkan reward atau hasil. Menurut sukardi sifat
pengusaha antara lain, instrumental, presttatif, keluwesan bergaul, pekerja keras, optimis,
mau mengambil resiko, swa kendali, inovatif, dan mandiri. Perlu diketahui bahwa sifat
pengusaha merupakan hasil dari proses belajar bukan karena faktor keturunan.
 Seorang pengusaha memiliki integritas yang tidak ditentukan oleh keadaan
lingkungannya, tidak berdasarkan kedudukannya, dan tidak disamakan dengan
reputasi.dan dalam melaksanakan proses wirauaha ada faktor motivasi antara lain the

10
foreign refugge, the corporate refugge, the paternal refrugge, the feminist refrugge, the
hosewife refrugge, the society refrugge, dan educational refrugge.
 Dalam proses kewirausahaan biasanya terbentuk usaha keci-menengah. Usaha kecil
adalah bentuk usaha kecil yang tidak bergantung pada pemilim dan manajemen serta
tidak mendominasi pasar diman ia berada. Usaha kecil ini terdiri dari jasa, retailing,
distribusi, pertanian , dan produksi. Dalam usaha kecil wirausaha harus memiliki strategi
bisnis.

 Lingkungan Bisnis
Sebagai suatu sistem, perusahaan sanngat terkait dengan aktivitas publik lainnya. Pengelolaan
bisnis menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembanngan ekonomi. Perkembangan
dalam sistem mekanisme industrial telah memberikan implikasikasi pada organisasi bisnis atau
perusahaan. Alternatif-alternatif dan kesempatan lebih banyak terbuka untuk mencapai tujuan
organisasi. Berdasarkan skala penngaruh, maka lingkunngan bisnis dapat dibedakan menjadi
lingkunngan mikro dan lingkungan makro.
Pengelolaan dengan cara kerja perusahaan-perusahaan modern sangat berbeda setelah pasca
depresi besar perekonomian tahun 1930-an. Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang
kuat dengan fenomena kehidupan ekonomi anggota masyarakat yang lainnya. Karena lingkungan
itulah, bisnis mempunyai kepentinngan untuk mengelola pihak pihak yang berasal dari berbagai
latar belakang (sosial, budaya, dan politik) yang berbeda. Bisnis yang terkait dengan opini publik
atau anggota masyarakat banyak dipengaruhi oleh aktivitas bisnis itu sendiri. Pihak yang
dipengaruhi oleh lingkungan bisnis disebut dengan stake-holders. Mennnurut Frederick, Post dan
Davis, stake-holders adalah semua pihak yang dipengaruhi oleh aktivitas bisnis, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Primary stake-holders merupakan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh kebijakan,
produk, dan aktivitas perusahaan. Primary stake-holders sering juga disebut sebagai market
driven. Mereka terdiri dari para pelanggan/konsumen, pemasok, karyawan, investor, dan pesaing.
Pemilik atau para pemegang saham merupakan pihak yang berkepentingan dalam mempengaruhi
penilaian atas perusahaan. Penilaian tersebut menyangkut besarnya harapan memperoleh
keuntungan atas keputusan investasi yanng akan dilakukannya pada masa yang akan datang.
Perusahaan tidak hanya berhubungan dengan masyarakat melalui berbagai kebijakan yanng
dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan misinya. Pada tingkat tertentu, perusahaan juga
berhubungan dengan masyarakat melalui “aktivitas lapis kedua”. Aktivitas-aktivitas ini tidak

11
secara langsunng berhubungan dengan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan dan misi,
melainkan sebagai konsekuensi atas aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan
dan misi tersebut. Pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh “aktivitas lapis
kedua” perusahaan disebut secondary stake-holders.
Organisasi bisnis yang pedulli akan keadaan lingkungan eksternalnya akan selalu melakukan
penyesuaian lingkungan internal sesuai dengan perubahan yang terjadi. Penyesuaian-
penyesuaian ini perlu dilakukan agar organisasi bisnis dapat selalu menciptakan keseimbangan
dengan lingnkungan eksternalnya. Karena lingkungan eksternal selalu berubah, maka organisasi
bisnis atau lingkungan internal juga harus selalu berubah. Perubahan yang harus disesuaikan
dengan arah perkembangan lingkungan eksternal, sehingga tercipta keseimbangan yang dinamis.
Menurut Kast dan Rosenzweig (1979), suatu organisasi (profit dan nonprofit) dapat dipandang
sebagai suatu sistem sosioteknikal. Menurut pandangan ini, organisasi memiliki lima subsistem
yaitu subsistem tujuan dan nilai-nilai (goals and values subsistem), subsistem teknikal technical
subsistem), subsistem struktural (structural subsistem), subsistem psikososial (psychosocial
subsistem), dan subsistem manajerial (managerial subsistem). Subsistem manajerial memiliki
fungsi untuk memadukan segenap subsistem yang lainnya.
Organisasi atau bisnis dapat juga dipandang sebagai suatu sistem tranformasi. Sebagai suatu
sistem transformasi, bisnis memiliki beberapa subsistem, yaitu subsistem input, proses, dan
output. Pandangan ini sangat bermanfaat untuk menganalisis problem-problem yang berkaitan
dengan output (produk atau jasa) dari organisasi bisnis (perusahaan). Produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan mungkin tidak laku dipasar karena kualitasnya terlalu rendah
dibandingkan produk para pesaing. Untuk meningkatkan daya saing, produk atau jasa perlu
ditingkatkan kualitasnya. Proses ini dapat ditempuh melalui dua cara utama, yaitu dengan
meningkatkan kualitas input dan memperbaiki proses transformasi dari input menjadi output.

12
4.      Bentuk organisasi dan kerja sama bisnis (Pembahasan)
Ketika kita ingin memulai suatu bisnis , kita perlu memahami dulu bentuk organisai dan kerja
sama bisnis.
a.       Bentuk-bentuk badan usaha dan usaha lainnya.
Bentuk bentuk badan usaha terdiri dari perusahaan perseorangan, perusahaan pengkongsian,
perusahaan perseroan. Sedangkan badan usaha lainnya meliputi, BUMN, koperasi , dan
organisasi nonprofit/ nirlaba.
1.      Perusahaan perseroan
Perusahaan perseroan adalah perusahaan yang dimiliki satu individu, tapi pada praktiknya bias
juga merupakan perusahaan keluarga.
Kelebihan perusahaan perseorangan adalah mudah didirikan tidak perlu mendapatkan
perizinan dari lembaga pemerintah untuk menjalankannya, modal memulai usaha relative kecil
biasanya berasal dari tabungan, pengelolaan fleksibel dan bebas, kerahasiaan usaha terjamin
karena tidak ada pihak luar.
Kelemahan perusahaan perseorangan adalah pertanggungjawaban tidak terbatas jika
perusahaan memiliki utang maka yang berkewajiban membayar adalah tanggung jawab pemilik
perusahaan,modal terbatas, kualitas manajerial dan pejerjaan terbatas, dan kelangsungan operasi
perusahaan terbatas.
2.      Perusahaan perkongsian (CV, Firma, dan Partnership)
Ciri utama perusahaan perkongsian adalah ukurannya kecil dan relative dapat dijalankan oleh
pemiliknya, bukan merupakan badan hukum sehingga pertanggung jawabannya hamper sama
dengan perusahaan perseorangan. Perkongsian dibedakan menjadi 2 bentuk yakni perkongsian
umum dan perkongsian terbatas. Dimana perkongsian umum adalah jenis usaha dimana setiap
pemiliknya secara aktif turut menjalankan kegiatan usahanya dan sepenuhnya bertanggung jawab
kepada utang dan tanggung jawab bersama. Sedangkan perkongsian terbatas adalah usaha milik
beberapa orang tetapi ada anggota aktif dan ada pula anggota pasif. Anggoota aktif adlah yang
menjalankan kegiatan usaha dan bertanggung jawab sepenuhya pada utang perusahaan,
sedangkan anggota pasif hanya sebatas penanam modal/ saham.
Kelebihan perusahaan perkongsian adalah mudah didirikan, modal usaha relative kecil ,
pengelolaan usaha relative fleksibel dan bebas. Lebih unggul dalam hal permodalan
dibandingkan dengan perusahaan perseorangan karena banyak penanam saham, lebih banyak
keahlian yang diperoleh karena terdiri dari beberapa individu, dan umur usaha lebih panjang
dibandingkan dengan perusahaan perseorangan.
Kelemahan perusahaan perkongsian terletak pada, pertanggung jawaban tanpa batas,
modal terbatas, dan kelemahan utama perkongsian adalah sering terjadinya perselisihan atau
kesalahpaman diantara anggotanya.
3.      Perusahaan perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang memiliki badan hukum yang
pendiriannya dilakukan melalui akta notaris dimana satu dokumen tersebut dicantumkan tujuan
pendirian, saham yang dikeluarkan, dan nama-nama pemimpin yang akan menjalankan usaha.
Pemegang saham pada PT dianggap sebagai pemilik perusahaan, tetapi tidakikut campur dalam
kegiatan usahanya.

13
PT dapat digolongkan kedalam 2 jenis yakni PT tertutup dimana saham-sahamnya dijual pribadi
tanpa melalui perantara pasar modal, sedangkan PT terbuka dimana saham-sahamnya dijual
melalui perantara pasar modal.
PT memiliki perbedaan dengan perusahaan lainnya diantaranya adalah pengelola perusahaan
tidak sama dengan pemilik perusahaan, adanya keterbatasan tanggung jawab terhadap utang,
adanya pemisahan antara harta perusahaan dan harta pribadi , kepemilikan poada perseroan
terbatas ditandai oleh kepemilikan surat saham yang dapat dibeli dari perusahaan itu langsung
atau dibeli dipasar modal.
Adapun saham yang dikeluarkan oleh PT yakni saham (pemilik modal mendapat keuntungan
dari pembagian dividen diakhir periode) biasa dan saham preferen (pemilik modal mendapat
keuntungan dari pembagian dividen diawal periode). Pengelolaan PT dilakukan dengan cara
rapat umum pemegang saham setiap kali untuk mengontrol kondisi perusahaan, dewan komisaris
orang yang memiliki saham terbesar dan menetapkan kebijakan perusahaan, serta menejemen
perusahaan dilakukan oleh pengurus perusahaan.
Kelebihan PT adalah tanggung jawab terbatas, saham perusahaan mudah ditunaikan,
lebih mudah memperoleh modal, dan pengelolaan perusahaan lebih professional. Kelemahan PT
adalah badan usaha komplek, pendirian lebih sulit, peraturan yang harus dipenuhi lebih banyak,
dan sukar merahasiakan kegiatan usaha.
4.      Badan usaha milik Negara (BUMN)
a.       Perusahaan jawatan atau perjan
Perjan adalah perusahaan Negara yang dikelola oleh departemen tertentu, dimana karyawannya
merupakan PNS, tujuan perjan adalah pelayanan terhadap masyarakat.
b.      Perusahaan umum atau perum
Perum adalah perusahaan ,ilik Megara yang memberikan layanan kepada masyarakat, tanpa
adanya subsidi dari pemerintah bahkan ndiharapkan mampu memberi sumbanagn pendapatan
pad akas Negara.
c.       Perusahaan perseroan terbatas milik Negara
Saham perusahaan ini sebagian sahamnya milik Negara dan sebagian lagi milik pihak swasta,
umumnya dewan komisaris dipilih oleh pemerintah sebagai pemegang saham terbesar.
5.      Koperasi
Koperasi ialah suatu badan usaha yang tujuannya bukan sekedar untuk mencari keuntungan
tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya , dan koperasi berbadan hukum.
Ciri-ciri koperasi adalah paling sedikit anggotanya 20 orang kemudian melakuakan rapat
anggaran dasar untuk pertama kalinya setelah terjadi kesepakatan diajukan pengesahannya
kepada departemen koperasi dan akhirnya mendapatkan ijin usaha. Sedang modal koperasi
didapat dari dana yang diserahkan setiap anggotanya. Operasi koperasi dibedakan menjadi 3
bentuk yakni, rapat anggota yang akan menentukan pengurus dan anggota, pengurus yakni
anggota yang mengelola kegiatan koperasi sehari-hari, badan pemeriksa yakni pengawas
perusahaan dan bertugas membuat laporan keuangan yang akan diungkapka pada akhir tahun.
Kegiatan uasaha koperasi tidak terbatas , bias dikelompokan menjadi 3 kelompok yakni,
koperasi yang menjadi produsen suatu barang seperti koprasi pengrajin batik, koperasi konsumen

14
yakni yang menyediakan kebutuhan sehari-hari ,dan yang terakhir adlah koperasi yang
merupakan badan keuangan yang melayani simpan pinjam.
6.      Organisasi nonprofit ( Nirlaba)
Nirlaba adalah badan usaha yang bukan mencari keuntungan dan bias juga disebut nengoverment
organization (NGO). Umumnya bergerak dibidang pendidikan rumah sakit dan pendidikan ,
biasanya organisasi ini dikelola dalam bentuk yayasan, dan dikenakan pajak oleh pemerintah.

15
BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan

a.      Bisnis dan Lingkungannya


Bisnis adalah suatu usaha untuk mendapatkan keuntungan/laba. Organisasi bisnis yang
dijalankan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar konsumen untuk
mendapatkan keuntungan, dikenal dengan istilah perusahaan. Selain mencari keuntungan,
organisasi bisnis juga berkepentingan untuk menjaga kelangsungan hidup sumber daya alam dan
lingkungan social. Selain dari pesaing, bisnis juga disaingi oleh kebijakan-kebijakan pemerintah.
Mempelajari bisnis berarti mempelajari cara mengelola kebutuhan dan keinginan yang tak
terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Di era globalisasi ini, bisnis dituntut untuk bisa
fleksibel karena apabila organisasi bisnis itu kaku/rigid, maka organisasi itu tidak bisa bertahan
dari lingkkungannya dan akhirnya tamat/hancur. Bisnis merupakan subsistem dari sebuah sistem
ekonomi. . Subsistem dari suatu organisasi bisnis terdiri dari suatu input, proses dan output.
Masing-masing subsistem itu juga merupakan sistem yang mandiri atas beberapa subsistem
didalamnya. Kebijakan-kebijakan dalam skala mikro akan memiliki implikasi secara langsung
atau tidak lanngsung atas kelangsungan bisnis.
Perkembangan dalam system mekanisme industrial telah memberikan implikasikasi pada
organisasi bisnis atau perusahaan. Lingkunngan bisnis dapat dibedakan menjadi lingkunngan
mikro dan lingkungan makro. Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan
fenomena kehidupan ekonomi anggota masyarakat yang lainnya. Pihak yang dipengaruhi oleh
lingkungan bisnis disebut dengan stake-holders. Stake-holder terdiri dari para
pelanggan/konsumen, pemasok, karyawan, investor, dan pesaing. Organisasi bisnis yang pedulli
akan keadaan lingkungan eksternalnya akan selalu melakukan penyesuaian lingkungan internal
sesuai dengan perubahan yang terjadi. Organisasi atau bisnis dapat juga dipandang sebagai suatu
sistem tranformasi. Sebagai suatu system transformasi, bisnis memiliki beberapa subsistem, yaitu
subsistem input, proses, dan output yang bermanfaat untuk menganalisis problem-problem yang
berkaitan dengan output (produk atau jasa) dari organisasi bisnis (perusahaan). Untuk
meningkatkan daya saing, produk atau jasa perlu ditingkatkan kualitasnya.

16
b.      Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis
Bentuk bentuk badan usaha terdiri dari perusahaan perseorangan, perusahaan pengkongsian,
perusahaan perseroan. Sedangkan badan usaha lainnya meliputi, BUMN, koperasi , dan
organisasi nonprofit/ nirlaba. Perusahaan perseorangan didirikan oleh seorang individu yang
modalnya relative kecil dan berasal dari tabungan individu itu sendiri. Pada perusahaan
perseorangan tanggungjawab pemimpin tidak terbatas, modal terbatas dan kelangsungan
organisasi terbatas. Perusahaan perkongensian hampir sama dengan perusahaan perseorangan,
yang membedakan hanya pada modal saja, perusahaan perkongensian lebih unggul karena lebih
banyak yang menanam modal dan lbih banyak keahlian karena terdiri dari beberapa individu.
Perusahaan perkongensian memiliki kekurangan yang hampir sama dengan perusahaan
perseorangan tetapi dalam perusahaan perkongensian dapat terjadi perselisihan karena terdiri dari
beberapa individu-individu. Pada perseroan terbatas, modal didapat dari penanam saham yang
seterusnya menjadi pemilik perusahaan tetapi tidak ikut campur dalam kegiatan usaha. Pada
perseroan terbatas, hasil dari peruasahan dibagi 2 untuk pemilik saham dengan perusahaan.
Kelebihan PT adalah tanggung jawab terbatas, saham perusahaan mudah ditunaikan, lebih
mudah memperoleh modal, dan pengelolaan perusahaan lebih professional. Kelemahan PT
adalah badan usaha komplek, pendirian lebih sulit, peraturan yang harus dipenuhi lebih banyak,
dan sukar merahasiakan kegiatan usaha.
Badan usaha Milik Negara (BUMN) merupakan suatu badan perusahaan yang dikelola oleh
Negara dengan maksud untuk menambah Kas Negara. Koperasi ialah suatu badan usaha yang
tujuannya bukan sekedar untuk mencari keuntungan tetapi juga untuk meningkatkan
kesejahteraan para anggotanya , dan koperasi berbadan hukum.
Fungsi manajemen secara garis besar adalah pennganalisaan persaingan dilingkungan bisnis,
planning, organizationing, directing, dan controlling. Untuk mengelola bisnis dengan baik, ada
beberapa aspek penting yang harus dilakukan, diantaranya Menetapkan tujuan bisnis tersebut,
mengelola manajemen dengan baik dan mempunyai manajer yang memiliki 5 keahlian.Keahlian
manajer itu antara lain, Technical skill, Human relations ship, Conceptual skill, Decision making
skill dan Time magement skill.
Kewirausahaan yaitu perilaku yang mencakup perilaku berinisiatif, perilaku mengorganisasi dan
mereorganisasi mekanisme social dan ekonomi untuk mengubah sumber daya, serta perilaku
menerima risiko atau kegagalan.

17

Anda mungkin juga menyukai