Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS”

KELOMPOK 2

1. Yolandi novanti suan 2333111054


2. Yohana chaterina tulalessy 2333111065
3. Anisa suratman 2333111078
4. Ikbal 2333111069
5. Ummul Khatima Akhmad 2333112169

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Pengasih lagi Maha
Penyayang atas berkat, rahmat dan hidayahnya, kami telah menyelesaikan makalah
tentang “Bentuk Kepemilikan Bisnis”.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah keingintahuan,


pengetahuan dan memperluas ilmu kami. Kami menyadari bahwa proses
penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang telah
membimbing, memotivasi dan memberikan bantuannya baik secara moril maupun
materil.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca, mohon maaf apabila laporan memiliki kekurangan kami mohon
untuk saran dan kritiknya.

Kupang, 23 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i


DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Tujuan ...................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3


2.1 Pengertian Bentuk Kepemilikan Bisnis ...............................................3
2.2 Bentuk Kepemilikan Bisnis ..................................................................3

BAB III PENUTUP .................................................................................................13


3.1 Kesimpulan ...........................................................................................13
3.2 Saran .....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di Indonesia, bisnis berkembang dengan cepat. Tidak sedikit
masyarakat yang menggeluti dunia bisnis dengan berbagai macam jenis
kepemilikan. Maka kali ini kita akan paparkan tentang bentuk-bentuk
kepemilikan bisnis di Indonesia.
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang dan jasa kepada
konsumen atau bisnis lainya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis berasal dari Bahasa Inggris yang berarti "sibuk" dalam konteks individu,
komunitas, atau masyarakat. Dalam arti, sibuk aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. Jadi, bisnis merupakan rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa yang dilakukan
secara kontinyu dan berulang-ulang.
Bentuk kepemilikan bisnis yang paling umum, perusahaan perseorangan
juga merupakan bentuk yang paling tua dan paling sederhana karena tidak ada
perbedaan hukum yang memisahkan status pemilik tunggal sebagai individu
dengan statusnya sebagai pemilik bisnis. Setiap bentuk kepemilikan bisnis
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dengan demikian, kita sebaiknya memikirkan secara matang-matang
terlebih dahulu apabila hendak mendirikan suatu bisnis usaha. Beberapa
persamaan diantara kepemilikan bisnis antar lain, sama-sama mengolah
makanan, mencari keuntungan, membutuhkan modal, mempunyai pesaing,
mempunyai karyawan, dan lain-lain.
Dengan mengetahui berbagai macam bentuk kepemilikan bisnis,
diperoleh berbagai manfaat yang dapat diterapkan. Diantaranya dapat lebih hati-
hati dalam menentukan bentuk kepemilikan bisnis, dapat menentukan
kemudahan dalam memperoleh modal, serta dapat mempertimbangkan keuntungan
yang diperoleh.
1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bentuk kepemilikan bisnis?


2. Apa saja bentuk-bentuk kepemilikan bisnis?
3. Apa saja kelebihan dan kelemahan yang ada dalam setiap bentuk kepemilikan
bisnis?

1.3 Tujuan masalah


Untuk mengetahui pengertian dan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis yang
ada di masyarakat baik itu usaha milik negara ataupun swasta
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bentuk Kepemilikan Bisnis
Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa
pemilik atau pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga
terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis. Dengan demikian, setiap
kepemilikan bisnis, sesuai dengan misi yang dibawa oleh masingmasing bisnis
tersebut. Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih
bentuk perusahaan, antara lain jenis usaha yang dijalankan (perdagangan,
industry, dsb), ruang usaha, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha,
besarnya resiko pemilikan, batas-batas penanggungjawaban terhadap utang-
utang perusahaan, besarnya investasi yang ditanamkan, cara pembagian
keuntungan, jangka waktu berdirinya perusahaan, dan peraturan pemerintah.
Bisnis adalah aktivitas penyediaan barang dan jasa bagi konsumen.
Bisnis juga berarti perusahaan yang menyediakan barang dan jasa tersebut.

 Jenis Bisnis
Ada banyak jenis bisnis, menurut Redmond, paling tidak ada 3 jenis bisnis yang ada
dipasar bebas.
1. Pabrikan yang memproduksi barang secara besar-besaran dan mempunyai
permodalan yang sangat kuat dengan distribusi pembuatan kapak laut, kapal
pesiar, dan lain-lain.
2. Bisnis retail yang menjadi jembatan antara pabrikan dan konsumen. Bisnis
retail ini ada yang besar, seperti supermarket, mal, dan lain-lain termasuk para
pedagang kecil. Jaringan retail internasional bias merambah banyak Negara. Sebut
saja, carefour yang tumbuh dengan pesat dibanyak kota besar di Indonesia.
3. Bisnis jasa, seperti laundry, perhotelan, lembaga pendidikan, dan bisnis jasa
lainnya.
2.2 Bentuk Kepemilikan Bisnis
Dunia ekonomi tidak akan terlepas dari bisnis. Karena bisnis dapat
membuat kesejahteraan masyarakat dan nasional meningkat. Dengan bisnis,
banyak terciptanya lapangan kerja sehingga kebutuhan masyarakat dapat
terpenuhi. Setelah membahas apa itu bisnis, selanjutnya kami akan membahas
tentang bentuk-bentuk kepemilikan bisnis yang ada di Indonesia yang terdiri
dari usaha milik Negara maupun swasta.
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan ini adalah bisnis yang dimiliki oleh satu orang saja, sehingga
pemilik perusahaan ini mempunyai tanggungjawab sekaligus kuasa tak terbatas
atas perusahaan beserta asset-asetnya. Karena ialah yang memiliki, mengelola,
sekaligus memimpin perusahaan tersebut.
Kelebihan:
1. Semua keuntungan perusahaan menjadi miliknya pribadi.
2. Pemilik memiliki kekuasaan penuh dalam mengambil keputusan yang berkaitan
dengan perusahannya.
3. Terjamin rahasia perusahaan.
Kelemahan:
1. Sumber dana perusahaan terbatas karena sangat tergantung pada kemampuan
sang pemilik perusahaan.
2. Kelangsungan perusahaan kurang terjamin, karena operasional perusahaan akan
berhenti ketika pemilik perusahaan meninggal atau terjerat kasus hukum.
3. Pengelolaan manajemen cenderung rumit.

2. Firma
Firma adalah bisnis yang terjalin atas persekutuan 2 orang atau lebih
dengan menggunakan nama bersama dalam menjalankan usaha.
Tanggungjawab dari setiap anggota firma tidak terbatas, dengan pembagian
keuntungan atau pun pertanggungan kerugian yang sama oleh masing-masing
anggota.
Kelebihan:
 Syarat pendirian firma yang relative mudah karena tidak perlu akta pendirian
usaha.
 Pengelolaan manajemen yang lebih baik karena terdapat pembagian kerja pada
anggota yang banyak.
Kelemahan:
 Kerugian yang disebabkan oleh 1 orang anggota harus ditanggung bersama
anggota Firma yang lain.
 Harta pribadi menjadi jaminan atas utang perusahaan.

3. Perseroan Komanditer (CV)


CV adalah kepanjangan dari Commanditaire Vennootschap dalam
bahasa Belanda. CV didirikan oleh 2 orang atau lebih yang menyerahkan
sekaligus mempercayakan uangnya untuk kemudian digunakan sebagai modal
CV. Perseroan ini bisa dianggap sebagai perluasan dari bentuk perusahaan
perseorangan. Anggota perseroan ini disebut sebagai sekutu, yang terbagi
menjadi dua yaitu:
 Sekutu komplementer, ialah anggota yang bersedia menjadi pengelola
manajemen perusahaan dan bertanggungjawab penuh dengan menjadikan heart
pribadi sebagai jaminan perusahaan.
 Sekutu komanditer, ialah anggota yang menyetorkan uangnya sebagai modal
CV dengan tanggungjawab terbatas sesuai dengan jumlah harta yang disetor
pada perusahaan.
Kelebihan:
1) Mudah mendapatkan sumber dana.
2) Perolehan modal yang lebih besar dari anggota yang banyak
3) Besarnya kesempatan untuk berkembang dalam usaha.
Kelemahan:
1) Sulit menarik kembali dana modal terutama pada sekutu komplementer.
2) Tanggung jawab tidak terbatas pada sekutu komplementer.

4. Perseroan Terbatas (PT)


Adalah bentuk bisnis yang terdapat pemisahan pada harta, hak dan
kewajiban pribadi dengan pendiri maupun pemilik perusahaan. PT memiliki modal
usaha berupa saham yang dimiliki oleh pendiri, sekutu ataupun pihak lain yang
mengambil bagian melalui pembelian saham. Dan para pemilik modal tersebut
memiliki tanggung jawab yang terbatas atas utang-utang perusahaan sesuai porsi
modal saham yang dimilikinya.
Kelebihan:
 Tidak ada resiko pada harta pribadi karena tanggung jawab pemilik modal yang
terbatas
 Mudahnya mendapatkan modal dari penjualan saham sehingga memungkinkan
pengembangan usaha
 Saham yang dimiliki dapat diperjual belikan kembali pada pihak lain di luar
perusahaan dengan cara yang relative mudah
Kelemahan:
 Biaya pendirian yang mahal dan rumit
 Kurang terjaminnya rahasia perusahaan karena banyaknya pemilik modal
saham

5. Perseroan Terbatas Negeri (Persero)


Awalnya Persero lebih dikenal dengan Perusahaan Negara (PN).
Berubah nama menjadi Persero karena PN mengadakan pembentukan modal
dengan memberikanpenawaran pada pihak swasta.
Ciri-ciri dari Persero antara lain.
  Berstatus hokum perdata seprti PT.
  Modal dimiliki oleh Negara.
  Tidak memiliki hak pada fasilitas Negara.
  Saham dapat dijual pada pihak swasta.
  Dapat melakukan kerja sama dengan pihak swasta.
  Dipimpin oleh direksi.
  Tujuan usaha adalah mencari keuntungan maksimal.
Kelebihan:
 Bentuk pengelolaan yang sederhana akan mampu memudahkan pemilik dalam
mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
 Setiap pemilik saham berhak dalam mendapatkan laba perusahaan.
 Memiliki jaminan rahasia badan usaha.
Kelemahan:
 Kurang andalnya jaminan kelangsungan usaha apabila pihak pemiliknya
meninggal.
 Perkembangan usaha akan mengecil, terlebih lagi jika pemiliknya kurang
memiliki kemampuan yang mendukung.
 Pembagian laba pada setiap anggota masing-masing akan mewakili
penghasilan lalu dikenakan pajak.

6. Perusahaan Negara Umum (Perum)


Perum adalah bentuk bisnis milik Negara dengan tujuan mencari
keuntungan namun dengan tidak mengabaikan kesejahteraan masyarakat. Jadi,
kegiatan usaha Perum adalah untuk melayani kepentingan umum dengan
bidang-bidang usaha vital bagi masyarakat. Perum dipimpin oleh direksi dengan
pengelolaan usaha diatur dalam hukum perdata. Pihak swasta boleh
menanamkan modal pada Perum.
Kelebihan:
 Perum menguasai seluruh bidang bisnis yang dianggap sangat penting bagi
Negara atau rakyat sehingga ceruk usaha itu tidak dikuasai dan dikuasai oleh
pihak swasta.
 Memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan seluas-luasnya kepada
masyarakat di semua daerah Indonesia. Dengan begitu, Perum juga bisa
mendapatkan keuntungaj atau profit dari aktivitas bisnis tersebut.
 Semua modal perusahaan model ini seluruhnya dimiliki oleh pemerintah.
Dengan demikian, kontrol dan pengawasan atas kinerjanya akan lebih mudah.
Kelemahan:
 Level produktivitas dari para pegawainya masih terbilang kurang bila
dibandingkan dengan kinerja karyawan di PT (perseroan terbatas).
 Agar bias bekerja diperum tidaklah mudah sehingga tidak bisa membantu
dalam menekan angka pengangguran di Indonesia
 Pemborosan masih saja terjadi karena pemanfaatan modal tidak efisien dan
efektif. Hal itu dapat terjadi karena perusahaan tersebut tidak memiliki
persaingan pasar. Perum memang melakukan monopolis bisnis tetapi dengan
tujuan kesejahteraan rakyat.

7. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)


Perjan adalah bentuk bisnis Negara yang ditujukan untuk kesejahteraan
masyarakat umum dengan memperhatikan faktor efisiensi. Perjan merupakan
bagian dari direktorat jendral sehingga memiliki hak pada fasilitas-fasilitas
Negara.
Status seluruh karyawan Perjan adalah pegawai negeri. Perjan memiliki hubungan
hukum publik, artinya jika terjadi sangketa, Perjan berkedudukan sebagai
pemerintah.
Kelebihan :
 Menangani bidang-bidang usaha penting yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
 Tujuan utamanya adala memberikan layanan kepada masyarakat.
 Seluruh modalnya adalah milik Negara.
Kelemahan:
 Sering terjadi pemborosan (inefisiensi), karena tidak adanya perusahaan
saingan.
 Tingkat produktivitas kurang, karena status pegawainya adalah pegawai negeri
sipil.
 Sering menjadi alat kelompok politik tertentu

8. Perusahaan Daerah
Adalah bentuk bisnis dengan kepemilikan saham oleh pemerintah daerah dengan
pemisahan harta antara milik perusahaan dengan milik Negara. Tujuan
perusahaan ini adalah untuk mencari keuntungan yang digunakan untuk
pembangunan daerah.
Kelebihan:
 Membuka dan juga memperluas lapangan kerja.
 Membantu dan mempermudah masyarakat dalam memperoleh kebutuhan
berupa barang dan jasa.
 Mencegah monopoli pasar yang dilakukan swasta didaerah.
Kekurangan:
 Tidak dimanfaatkan dengan baik lapangan kerja dan fasilitas yang diberikan
Negara kepada daerah tersebut.
 Kurangnya kualitas sumberdaya manusia yang dipekerjakan.
 Terjadinya nepotisme yang dilakukan oleh kepala daerah dalam usaha tersebut
yang bertujuan untuk kepentingan pribadi
9. Koperasi
Koperasi adalah bentuk bisnis yang beranggotakan orang-orang atau
badan-badan yang bekerja sama dengan asas kekeluaragaan dengan tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota. Prinsip koperasi terdiri dari: 
 Keanggotaan bersifat sukarela 
 Pengelolaan usaha secara demokrasi
 Pembagian SHU secara adil sesuai dengan besar jasa masingmasing anggota.
 Pemberian balas jasa terbatas sesuai modal yang disetor.

Macam-macam koperasi ada 4, yaitu:


 Koperasi simpan pinjam.
 Koperasi produksi.
 Koperasi konsumsi.
 Koperasi usaha.
Kelebihan:
 Sebagai gerakan ekonomi kerakyatan, persyaratan pendirian koperasi relative
mudah.
 Usaha Koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga
untuk masyarakat pada umumnya.
 Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan tetap memperhatikan aspek
sosial.
Kelemahan:
 Keterbatasan modal membuan koperasi tidak bias berkembang dengan pesat.
 Kurangnya perhatian pada aspek keuntungan menyebabkan koperasi kurang
diminati.
 Sifat keanggotaan yang sukarela menyebabkan manajemen kperasi tidak
efektif.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Ketika seorang wirausahawan telah memutuskan untuk meluncurkan
usahanya, salah satu dari beberapa masalah awal yang di hadapinya adalah
memilih bentuk kepemilikan. Sering kali para wirausahawan tak banyak
meluangkan waktunya untuk memilih dan mengevaluasi dampak dari berbagai
jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya sendiri. Mereka hanya
memilih apa yang bisa digunakan untuk usaha mereka dalam waktu tersebut.
Wirausahawan harus memilih bentuk kepemilikan yang memiliki jangka waktu
yang panjang bagi seorang wirausahawan dan usahanya. Dari banyaknya
kejadian dalam mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk kepemilikan ke
bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang akan
memberatkan bagi para pemiliknya. Oleh karena itu, para wirausahawan harus
bertindak dengan baik dan benar sejak awal memulai usaha. Memilih bentuk
kepemilikan yang baik dan benar berarti para wirausahawan juga harus bisa
memahami karakteristik tersebut sesuai dengan usaha dan personality mereka.
Hanya dengan cara itulah seorang wirausahawan dapat membuat keputusan
yang bijak mengenai suatu kepemilikan.
1.2 Saran
Terkait dengan makalah yang berjudul “Bentuk Kepemilikan Bisnis” ini
maka kami dapat menyarankan beberapa hal untuk diperhatikan, seperti:
 Masyarakat yang ingin menjadi wirausahawan harus membuat keputusan bijak
seperti memilih bentuk kepemilikan dan juga dampak baik ataupun buruknya
bentuk kepemilikan bisnis tersebut.
 Masyarakat yang berprofesi sebagai wirausahawan harus memperhatikan aspek
pengembangan rencana bisnis untuk mendukung bentuk kepemilikan yang
akan dipilihnya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Materi Pokok EKMA 4111, Dorothea Wahyu Ariani, Penerbit Universitas
Terbuka

Madura, Jeff.2001, Introduction to Business. (Edisi), South-western College


Publising a divison of Thomson Learning, United States of America

Ismail Solihin, 2006, Pengantar Bisnis, Pernada Media Group, Jakarta


https://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
https://www.studocu.com/id/u/35887468?sid=01698734831

Anda mungkin juga menyukai