Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BENTUK DAN FUNGSI BADAN USAHA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH : PENGANTAR BISNIS
DOSEN PENGAMPUN : Dr. Dzulfikri Azis Muthalib,SE.,M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. MUH AKMAL RUSLI (22110028)


2. ARYA SYAHID (22110025)
3. ANDI ANES SAFITRI (22110021)
4. JAGAD ODE HASANAH (22110006)
5. SARAH INDRIANA (22110030)
6. NADA SONARU (22110029)
7. ARYA ANANTA RENDRA (22110012)
8. JALIL AGUS PRANOTO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT. Atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekan dalam kehidupan sehari hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini .
DAFTAR ISI
JUDUL

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................

A.Latar belakang.................................................................................................................

B.Rumusan masalah............................................................................................................

C.Tujuan permasalahan.......................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................

A.Perusahaan perorangan....................................................................................................

B.Firma................................................................................................................................

C.Persekutuan komaditer (CV)...........................................................................................

D.Perusahaan terbatas (PT).................................................................................................

E.Fungsi badan usaha..........................................................................................................

BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................

A.Kesimpulan......................................................................................................................

B. Saran...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang masalah

Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi menurut kinerja yang sempurna dari
setiap proses yang dijalankan oleh perusahaan. Pemasaran tidak lagi dipandang sebagai
bagian yang terpisah dari organisasi yang hanya berperan sebagai proses penjualan produk.
Perkembangan konsep pemasaran sendiri tidak terlepas dari fungsi-fungsi organisasi yang
lain dan pada akhirnya mempunyai tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang
tidak efektif (effective marketing) dapat membahayakan bisnis karena dapat berakibat pada
konsumen yang tidak puas. Pemasaran yang efektif (effective marketing) justru berakibat
sebaliknya yaitu menciptakan nilai atau utilitas.

Menciptakan nilai dan kepuasaan pelanggan adalah inti pemikiran pemasaran


modern. Tujuan kegiatan pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan
nilai yang tepat dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memenuhi harapannya
sehingga dapat menciptakan tingkat kepuasaan.

B. Rumusan masalah

1. apa yang dimaksud dengan perusahaan perorangan?

2. apa yang dimaksud dengan perusahaan firma?

3. apa yang dimaksud dengan persekutuan komanditer (CV)?

4. apa yang dimaksud dengan perusahaan terbatas?

5. apa fungsi badan usaha?

C. Tujuan permasalahan

1. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perusahaan perorangan?

2. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perusahaan firma?

3. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan persekutuan komanditer (CV)?

4. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perusahaaan terbatas?

5. untuk mrngetahui apa yang dimaksud dengan perusahaan terbatas?


BAB 2 PEMBAHASAN
A. Perusahaan perseorangan

Secara umum, pengertian Perusahaan Perseorangan adalah suatu badan usaha atau


perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh pengusaha perorangan atau individu. Pemilik
usaha perseorangan mengelola sendiri perusahaannya dan mendapatkan seluruh keuntungan
perusahaan. Selain itu, pemilik usaha perorangan juga menanggung semua risiko yang
timbul dalam operasional perusahaan.

Pada umumnya, perusahaan perseorangan pada skala besar akan berbentuk Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS), sedangkan pada skala yang lebih lebih kecil disebut UKM (Usaha
Kecil dan Menengah). Pendirian Perusahaan Perseorangan tidak diatur dalam Kitab
Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), sehingga tidak membutuhkan adanya pernjanjian
karena didirikan oleh satu orang.

Meskipun badan usaha seperti ini merupakan milik pribadi, namun dilihat dari segi
permodalan biasanya masih bergantung pada instansi atau perusahaan lain,
misalnya Bank. Biasanya perusahaan perorangan memiliki modal kecil, jenis produk dan
jumlah produksinya terbatas, tenaga kerja sedikit, dan alat produksi dan teknologi
sederhana.

1. Pengertian Perusahaan Perseorangan Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian perusahaan perseorangan


menurut para ahli, diantaranya:

a.  Murti Sumarai dan Jhon Suprianto

Menurut Murti Sumarai dan Jhon Suprianto, perusahaan perseorangan adalah badan
usaha/ perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu, di mana
tanggungjawab atas aktivitas dan risiko perusahaan ditanggung oleh orang tersebut.

b. Basswasta

Menurut Basswasta, pengertian perusahaan perseorangan adalah bentuk usaha yang


dimiliki dan dijalankan oleh seseorang, di mana orang tersebut bertanggungjawaab
penuh terhadap segala kegiatan dan risiko perusahaan.

c. M. Hatta

Menurut Hatta, pengertian perusahaan perseorangan adalah sebuah badan usaha


yang didirikan dan dikelola oleh seorang pengusaha.

d. Wikipedia
Menurut Wikipedia, definisi perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan/
bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal, sedangkan pengusaha perorangan merupakan
pemilik dari suatu usaha perorangan tersebut.

e. Undang-Undang Republik Indonesia

Pengertian perusahaan perorangan menurut Undang-Undang (UU) Republik


Indonesia adalah suatu badan usaha dimana seluruh modalnya dimiliki oleh satu orang,
dan konsekuensi tanggung jawabnya juga dibebankan kepada orang tersebut.

2. Ciri-Ciri Perusahaan Perseorangan

Secara umum, ada beberapa ciri-ciri perusahaan perseorangan yang memudahkan kita untuk
mengenalinya, di antaranya adalah:

 Proses pendiriannya relatif mudah, begitu juga pembubarannya.

 Pemilik perusahaan adalah individu atau keluarga.

 Tugas dan tanggungjawab tidak terbatas.

 Permodalan usaha perorangan biasanya tidak terlalu besar dan bisa melibatkan harta
pribadi.

 Keberlangsungan usaha tersebut tergantung pada pemiliknya.

 Sistem atau cara mengelola usahanya sederhana.

 Nilai tambah atau nilai penjualan usahanya relatif kecil.

 Perusahaan perorangan dapat dipindah tangankan sewaktu-waktu.

3. Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Perseorangan

Setiap jenis dan bentuk perusahaan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan usaha perseorangan:

I. Kelebihan Perusahaan Perseorangan

1) Seperti yang sudah dijelaskan pada pengertian badan usaha perseorangan di mana
usaha ini dimiliki secara individu maka keuntungan yang didapat sepenuhnya menjadi
pemilik usaha.

2) Dengan membangun usaha perseorangan maka pemilik usaha akan bebas untuk
bergerak, dalam arti segala keputusan dan kebijakan sepenuhnya secara mutlak berada
ditangan pemilik usaha. Selain itu dalam hal pengambilan keputusan juga tergolong
cepat karena pemilik usaha tidak perlu berlarut-larut merundingan suatu perselisihan.
3) Hingga saat ini perusahaan perseorangan belum dikenai pajak oleh pemerintah.
Pemilik badan usaha hanya berkewajiban untuk membayar pajak penghasilan saja
mencakup penghasilan pribadi maupun karyawan.

4) Perusahaan perorangan memiliki sistem organisasi perusahaan yang sederhana dan


murah karena tidak memiliki bagian-bagian yang kompleks layaknya Perseroan
Terbatas. Sehingga dari segi biaya operasional, badan usaha perseorangan relatif
rendah.

5) Dalam badan usaha perseorangan tidak memiliki banyak aturan yang mengikat seperti
pada Perseroan Terbatas (PT), Firma, atau Persekutuan Komanditer (CV). Karena
merupakan milik pribadi sehingga segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di
perusahaan terbatas hanya untuk mencapai keuntungan perusahaan saja.

6) Jaminan rahasia perusahaan terjamin karena segala aktivitas dan kegiatan penting
dilakukan secara internal di dalam perusahaan. Misalnya dalam usaha kue dimana
resep yang digunakan terjaga secara aman dan rahasia di dalam perusahaan.

7) Umumnya membangun badan usaha sendiri justru lebih mudah mendapatkan modal
usaha dari pinjaman bank atau pihak lain.

II. Kekurangan Badan Usaha Perseorangan

1) Di atas dijelaskan bahwa usaha perseorangan dimiliki secara individu, maka tanggung
jawab secara penuh berada pada pemilik usaha. Jika suatu saat perusahaan mengalami
kerugian atau pailit maka kekayaan pribadi pemilik usaha juga menjadi jaminannya
untuk melunasi hutang-hutang perusahaan.

2) Meskipun perusahaan terus berkembang dan memperluas cabang, namun ketersediaan


modal pinjaman dari kredit tidak akan meningkat. Selain itu, sebagai usaha milik
individu maka modal juga terbatas dari satu orang saja dan tergantung dari
kemampuan pemilik perusahaan untuk mendapatkan modal.

3) Kemampuan perusahaan untuk bertahan tidak terjamin karena jika terjadi sesuatu
kepada pemilik usaha misalnya meninggal dunia, maka tidak ada jaminan perusahaan
tersebut bisa terus berlanjut karena biasanya aktivitas perusahaan akan berhenti.

4) Terbatasnya organisasi di dalam perusahaan perorangan membuat manajemen


perusahaan menjadi sulit karena pemilik bertanggung jawab penuh terhadap semua
aktivitas di perusahaan.

5) Karyawan yang bekerja pada usaha perseorangan akan sulit untuk mendapatkan
jenjang karir, kalaupun  bisa naik jabatan namun akan membutuhkan waktu yang
cukup lama.
4. Syarat Mendirikan Perusahaan Perseorangan

Pada dasarnya mendirikan usaha perseorangan dapat dilakukan dengan mudah dan
syaratnya sederhana. Syarat pendirian perusahaan perorangan dapat dibagi menjadi tiga
aspek penting, yaitu; modal, pembukuan, dan pajak.

Berikut ini merupakan beberapa syarat mendirikan perusahaan perseorangan:

1) Pemilik usaha harus memiliki sumber modal, baik itu dari tabungan pribadi, pinjaman
dari keluarga atau teman, pinjaman dari Bank, dan sumber lainnya.

2) Pemilik usaha perorangan harus dapat menyusun pembukuan dengan mencantumkan


poin-poin penting, seperti; keadaan kekayaan perusahaan, kebutuhan perusahaan,
surat dan dokumen, laporan per periode (bulan, kuartal, tahun), dan arsip.

3) Pemilik usaha perorangan harus memperhitungkan pajak yang dibayarkan ke negara,


seperti; pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, dan pajak lainnya.

5. Contoh Badan Usaha Perseorangan

Sebenarnya, ada banyak sekali contoh perusahaan perseorangan yang bisa kita temukan di
masyarakat. Bahkan di jaman digital seperti sekarang ini bisnis online semakin merambah
dan menciptakan banyak usaha kecil-kecilan secara perorangan.

Beberapa contoh perusahaan perorangan di antaranya adalah:

 Perusahaan kerajinan tangan.

 Perusahaan bisnis waralaba.

 Usaha laundry kiloan

 Usaha jasa bengkel.

 Bisnis kuliner unik dan khas.

 Usaha jasa cuci mobil.

 Usaha salon kecantikan.


B. FIRMA

Pengertian Firma adalah suatu bentuk persekutuan badan usaha untuk menjalankan dan


mengembangkan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama usaha bersama. Setiap
anggota pada badan usaha firma memiliki tanggung jawab penuh atas perusahaan sehingga
modal untuk mendirikan badan usaha firma juga berasal dari patungan para anggotanya.

Secara etimologi kata Firma berasal dari bahasa Belanda, yaitu Vennootschap Onder
Firma yang berati perserikatan dagang antara beberapa perusahaan. Istilah Firma biasanya
disingkat dengan Fa.

1. Pengertian Firma Menurut Para Ahli

Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang pengertian firma, diantaranya adalah:

a) Willem Molengraaff

Menurut Molengraaff, pengertian firma adalah suatu persekutuan atau perkumpulan


yang didirikan untuk menjalankan perusahaan di bawah nama bersama dan yang mana
anggota-anggotanya tidak terbatas tanggung jawabnya terhadap perikatan perseroan
dengan pihak ketiga.

b) Wery

Menurut  Wery, pengertian firma adalah perseroan yang menjalankan suatu perusahaan
di bawah nama bersama, yang tidak sebagai perseroan komanditer.

c) Slagter

Menurut Slagter, pengertian firma adalah suatu perjanjian kerjasama antara dua orang


atau lebih untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah nama bersama, agar
mendapatkan keuntungan atas hak kebendaan bersama guna mencapai tujuan pihak-
pihak di antara mereka mengikatkan diri untuk memasukkan uang, barang, nama baik,
hak-hak atau kombinasi daripadanya kedalam persekutuan.

d) Undang-Undang Hukum Dagang RI

Menurut Undang-Undang Hukum Dagang RI, pengertian Firma adalah tiap-tiap


perserikatan yang didirikan guna menjalankan suatu perusahaan yang dibawahi oleh
satu nama bersama.

2. Karakteristik Badan Usaha Firma :

Kita bisa mengenali persekutuan firma dengan melihat ciri-cirinya. Mengacu pada
pengertian firma di atas, berikut ini adalah ciri-ciri firma:

 Badan usaha firma didirikan oleh dua orang atau lebih dalam suatu perjanjian
 Firma menggunakan satu nama usaha bersama dalam menjalankan semua kegiatan
usaha

 Para anggota firma secara aktif mengelola perusahaan dan memiliki tanggungjawab
bersama kepada pihak ketiga

 Keanggotaan firma sangat mengikat dan berlaku seumur hidup

 Para anggota firma mempunyai hak untuk membubarkan firma

Masing-masing anggota firma dapat melakukan suatu perjanjian dengan pihak lain
Dalam menjalankan firma, semua keuntungan dibagi secara proporsional kepada para
anggota Pendirian firma biasanya dilakukan dengan akta notaris, namun ini bukan
persyaratan mutlak.

3. Sifat-Sifat Firma

 Berikut ini adalah beberapa sifat persekutuan Firma:

 Keagenan atau perwakilan bersama

 Umur terbatas

 Memiliki tanggung jawab tak terbatas

 Adanya kepentingan pada masing-masing anggota

 Adanya partisipasi dalam Persekutuan Firma

Bentuk firma ini digunakan untuk kegiatan usaha skala kecil maupun skala besar Firma
dapat berupa perusahaan kecil yang menjual barang pada satu lokasi, atau perusahaan besar
yang mempunyai cabang atau kantor di banyak lokasi Semua anggota dapat menjadi agen
atau wakil dari persekutuan firma untuk tujuan usahanya.

4.Jenis-Jenis Firma dan Contohnya

Jenis firma dapat dikenali dengan mudah dari aktivitas usaha yang dijalankan. Berikut ini
adalah jenis-jenis firma besarta contoh perusahaan firma yang ada di Indonesia.

1. Firma Dagang

Firma Dagang dibentuk untuk menjalankan usaha di industri perdangangan. Kegiatan


utamanya adalah membeli dan menjual barang. Beberapa contoh Firma Dagang diantaranya
adalah:

 Perusahaan Nike
 Perusahaan Diadora

 Perusahaan Crocs

2. Firma Non-Dagang

Firma Non-Dagan didirikan untuk menjalankan usaha di industri jasa. Kegiatannya adalah
menjual produk jasa. Beberapa contoh firma Non-dagang diantaranya:

 Firma Hukum (konsultan hukum, kantor pengacara, dan lain-lain)

 Firma Akuntansi (kantor akuntan publik)

 Konsultan Bisnis

 Dan lain-lain

3. Firma Umum (General Partnership)

Firma umum adalah firma dimana para anggotanya memiliki kekuasaan yang tak terbatas.
Para anggota firma umum memiliki tanggungjawab atas berjalannya operasional
perusahaan, baik itu kewajiban hutang dan piutang.

4. Firma Terbatas (Limited Partnership)

Limited Partnership adalah firma dimana para anggotanya memiliki kekuasaan terbatas atas
perusahaan. Selain itu, tanggungjawab dan kewajiban para anggota juga terbatas.

Beberapa contoh firma terbatas:

 Firma Indo Eternity

 Firma Multi Marketing

 Firma Panghudi Luhur

 Firma Sumber Rezeki

5. Kelebihan dan Kekurangan Firma

Seperti halnya dengan bentuk badan usaha yang lain, dalam Firma (Fa) juga terdapat
kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan Firma:

1. Kelebihan Badan Usaha Firma

 Sistem pengelolaan badan usaha firma lebih profesinal karena adanya pembagian
tugas yang jelas untuk setiap struktur organisasinya.

 Pemilihan pemimpin berdasarkan kemampuan dan keahliannya masing-masing,


bahkan biasanya pada badan usaha firma memiliki lebih dari satu pemimpin.
 Modal awal untuk membangun firma terbilang besar karena berasal dari patungan
setiap anggota yang tergabung dalam firma.

 Karena adanya akta notaris maka mudah untuk mendapatkan pinjaman modal jika
memang membutuhkan modal yang sangat besar.

 Pembagian keuntungan berdasarkan modal awal yang disetor sehingga sistemnya


menyerupai penanaman saham. Bedanya, semua anggota yang menanamkan modal di
firma berhak aktif untuk mengelola jalannya perusahaan.

2. Kekurangan Badan Usaha Firma

 Perlu diketahui bahwa tanggung jawab anggota firma tidak hanya terbatas modal saja,
namun juga pada kekayaan atau harta pribadi yang dimiliki.

 Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka kekayaan dan aset pribadi bisa
menjadi barang sitaan untuk menjamin kerugian perusahaan.

 Jika ada satu anggota firma yang mengalami kerugian, maka semua anggota lain
harus ikut menanggungnya. Begitu juga jika satu anggota terkena kasus hukum, maka
anggota lain pun dapat terseret didalamnya.

 Tidak adanya pemisahan antara kekayaan pribadi dan aset perusahaan.

 Jika terdapat ketidakadilan dalam pembagian keuntungan, maka dapat menimbulkan


perselisihan.
C. Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan komanditer adalah suatu bentuk badan usaha berupa persekutuan yang
didirikan oleh dua orang atau lebih dimana sebagian para anggotanya memiliki tanggung
jawab yang tak terbatas dan sebagian anggota lainnya memiliki tanggung jawab yang
terbatas.

1.Uunsur unsur persekutuan komanditer

a. Unsur CV Sebagai Perkumpulan

Pengertian unsur CV sebagai suatu perkumpulan terbagi menjadi empat, yaitu sebagai
kepentingan bersama, sebagai kehendak bersama, mempunyai tujuan bersama, dan
mempunyai kerja sama.

b. Unsur CV Sebagai Persekutuan Perdata

Pengertian unsur CV sebagai suatu persekutuan perdata terbagi menjadi 3, yaitu sebagai
perjanjian timbal balik, sebagai inbreng, sebagai pembagian keuntungan.

c. Unsur CV Sebagai Firma

Pengertian unsur CV sebagai Firma terbagi menjadi 3, yaitu untuk menjalankan


perusahaan (pasal 16 KUHD), dengan nama bersama atau firma (pasal 16 k KUHD),
dan sebagai tanggung jawab sekutu (kerja) yang sifatnya pribadi untuk keseluruhan
(pasal 18 KUHD).

d. Unsur Kekhususan Persekutuan Komanditer

Pengertian unsur kekhususan suatu persekutuan komanditer adalah suatu persekutuan


firma yang dibangun dengan suatu bentuk khusus. Bentuk khusus di dalamnya tidak lain
adalah sekutu komanditer.

2. Sifat Persekutuan Komanditer (CV)

Sebagai salah satu bentuk badan usaha, CV atau persekutuan komanditer juga memiliki
beberapa sifat-sifat atau tertentu. Pertama, modal yang sudah disetorkan akan sulit untuk
ditarik kembali. Kedua, modal yang dibutuhkan tergolong besar karena dibentuk oleh
banyak pihak. Ketiga, perusahaan yang dibentuk dengan dasar CV atau perusahaan
komanditer akan lebih mudah untuk memperoleh suatu kredit pinjaman.

Kelima, setiap anggota aktif yang ada pada perusahaan CV atau persekutuan komanditer
memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas, semetara angota pasif hanya perlu menunggu
keuntungan dari laba perusahaan saja. Keenam, perusahaan yang dibentuk dengan dasar CV
juga relatif lebih mudah didirikan. Ketujuh, tingkat kelangsungan hidup pada perusahaan
CV tergolong tidak menentu atau sulit diprediksi.
3. Ciri-ciri Persekutuan Komanditer (CV)

Jika diatas kitas sudah membahas sifat-sifat dari perusahaan CV atau Persekutuan
Komanditer, maka kali ini kita akan membahas ciri-ciri dari perusahaan CV.

a. Setiap sekutu aktif atau sekutu komplementer atau pengurus adalah pihak sekutu yang
akan menjalankan operasional perusahaan dan memiliki hak untuk menjalankan
bentuk perjanjian dengan pihak ketiga. Itu artinya seluruh bentuk kebijakan dan
peraturan perusahaan akan dijalankan secara penuh oleh sekutu aktif.

b. Setiap sekutu aktif juga seringkali disebut sebagai persero kuasa, persero pengurus
atau persero aktif yang artinya mereka berperan sebagai sekutu yang memiliki
tanggung jawab penuh atas kelangsungan hidup perusahaan, termasuk di dalamnya
memiliki tanggung jawab terhadap utang piutang seperti yang sudah tertuang dalam
pasal 18 di Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

c. Setiap sekutu pasif atau sekutu komanditer yang tidak kerja adalah sekutu yang hanya
menyetorkan modal dalam perusahaan CV. Jadi, apabila perusahaan CV menderita
suatu kerugian, maka tanggung jawab mereka hanya sebatas modal yang mereka
setorkan saja. Pun sama halnya jika perusahaan mendapatkan keuntungan laba, maka
sekutu pasif akan mendapatkan keuntungan dana sebatas modal yang mereka
setorkan.

d. Sekutu komanditer juga memiliki status hukum yang sama seperti halnya seorang
yang menyetorkan modalnya pada suatu perusahaan, yang nantinya mereka bisa
mendapatkan keuntungan dari modal yang disetorkannya tersebut, serta tidak turut
serta atau ikut campur dalam sistem pengurusan, pengusahaan atau bentuk kegiatan
perusahaan lainnya.

Berdasarkan pasal 21 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, sekutu tersebut sering juga
disebut sebagai persero diam.

4. Tujuan Persekutuan Komanditer (CV)

Setiap perusahaan CV atau Persekutuan Komanditer tentunya dibentuk dengan tujuan


tertentu. Salah satu tujuan dibentuknya perusahaan CV adalah agar mampu melakukan
bentuk kegiatan usaha yang sama seperti bentuk perseroan lain atau berbeda, yang bersifat
umum atau khusus sesuai dengan tujuan atau keinginan para pendiri perseroan tersebut.

Namun, terdapat beberapa bidang usaha tertentu yang hanya bisa dilakukan dengan
ketentuan khusus berbadan hukum Perseroan Terbatas atau PT.

Selain itu, tujuan pembentukan CV adalah untuk badan usaha agar suatu usaha tersebut
memiliki tempat yang resmi dan legal untuk mempermudahnya dalam menggerakan badan
usaha tersebut, seperti dalam hal pengadaan barang yang memerlukan sarana dalam
melakukan kerjasamanya.

Dalam pengadaan suatu barang, biasanya syarat yang dibutuhkan untuk menjalin kerjasama
dengan instansi pemerintah atau instansi lain adalah dengan pembentukan suatu badan
usaha. Misalnya untuk pengadaan beberapa barang di kantor atau instansi pemerintah
dengan nilai hingga 300 juta, maka harus menjalin kerjasama dengan CV atau PT yang
memiliki klasifikasi kecil

5. Kelebihan dan Kekurangan CV

1. Kelebihan Perusahaan CV

Terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh Anda jika Anda memilih
untuk membentuk perusahaan CV. Pertama, kemampuan manajemen dalam perusahaan
CV pastinya akan lebih besar. Kedua, perusahaan CV akan lebih mudah dalam
mendapatkan modal usaha, karena pihak kreditur akan lebih mudah dalam mempercayai
perusahaan CV.

Ketiga, perusahaan CV juga akan lebih mudah dalam mendapatkan modal karena badan
usaha CV atau Persekutuan Komanditer ini sudah sangat terkenal di Indonesia.
Keempat, Perusahaan CV juga akan lebih mudah untuk berkembang dan pengelolaannya
pun bisa lebih baik, karena manajemen yang ada akan diduduki oleh mereka yang sudah
ahli atau sudah dipercaya oleh sekutu lain.

Kelima, setiap risiko kegagalan yang terjadi saat menjalankan usaha akan ditanggung
bersama-sama dengan sekutu lainnya.

2. Kekurangan Perusahaan CV

Perusahaan yang dibentuk dengan dasar Persekutuan Komanditer atau CV juga memiliki
kekurangan tertentu. Pertama, setiap anggota aktif yang ada pada perusahaan CV
mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. Kedua, tidak menentunya
kelangsungan hidup pada perusahaan CV. Ketiga, sulitnya menarik modal atau dana
yang sudah disetorkan. Terakhir, rentan terjadi konflik antar tiap pemodal.
D.Perseroan terbatas

Pengertian PT secara umum adalah suatu unit atau badan usaha berbadan hukum yang mana
modalnya terkumpul dari berbagai saham, dan setiap pemiliknya memiliki bagian dari
banyaknya lembar saham yang dimiliki oleh masing-masing investor.

Beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian PT adalah suatu bentuk badan usaha yang
melakukan kegiatan perkumpulan modal atau saham dengan kemampuan mengatur saham
yang baik, yang mana para pemilik saham di dalamnya memiliki tanggung jawab sesuai
dengan banyaknya saham yang dimiliki

Ciri-Ciri Perseroan Terbatas

Karakteristik yang menempel pada badan usaha bisa dianalisa apakah badan usaha tersebut
tergolong dalam unit badan Perseroan Terbatas atau tidak. Secara umum, ciri-ciri PT adalah
sebagai berikut:

 PT didirikan untuk mencari keuntungan


 PT mempunyai fungsi komersial dan juga fungsi ekonomi
 Modal perusahaan PT didapat dari lembar saham yang dijual dan obligasi.
 Perusahaan PT tidak memperoleh fasilitas apapun dari negara
 RUPS atau Rapat Umum Pemegang saham akan menentukan kekuasaan tertinggi
perusahaan PT.
 Setiap pemegang saham memiliki tanggung jawab atas perusahaan sebanyak modal
saham yang ditanamkan.
 Pemilik saham akan mendapatkan keuntungan saham dalam bentuk dividen
 Direksi adalah pemimpin utama perusahaan PT
 Jenis-Jenis Perseroan Terbatas (PT)

Secara garis besar, terdapat enam jenis Perseroan Terbatas atau PT yang mana setiap jenis
perusahaan PT ini memiliki keunikannya sendiri. Berikut ini adalah jenis-jenis perusahaan
PT.

1. Perseroan Terbatas Terbuka

Perseroan Terbatas Terbuka (TBK) atau yang sering disebut dengan PT yang sudah go-
public atau Initial Public Offering (IPO) karena penyetoran modal didalamnya bersifat
terbuka untuk para masyarakat. Jenis PT ini akan menjual sahamnya ke masyarakat melalui
pasar modal.

Beberapa contoh perusahaan PT TBK adalah PT. Bank Bank Central Asia Tbk., PT Bank
Bank Central Asia Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., PT Perusahaan Gas
Negara (Persero) Tbk., dll.

2. PT Tertutup
Berbanding terbalik dengan PT TBK, PT tertutup adalah jenis PT yang tidak melakukan
aktivitas jual-beli sahamnya untuk masyarakat luas. Modal yang didapat dari jenis PT ini
bisa dari kalangan tertentu saja, seperti dari sahabat, keluarga, kerabat, dll.

Beberapa contoh perusahaan PT tertutup adalah Salim Group, Bakrie Group, Sinar Mas
Group, Lippo Group, dll.

3. PT Kosong

PT kosong adalah jenis PT yang telah mengantongi izin usaha dan izin lainnya, tapi belum
memiliki kegiatan yang dilakukan untuk kelangsungan perusahaan. Beberapa contoh dari
perusahaan PT Kosong adalah PT Sarana Rekatama Dinamika, PT Asian Biscuit, PT Adam
Air, PT Semen Kupang, PT Bayur Air, dll.

4. PT Domestik

PT domestik adalah jenis PT yang sudah berdiri dan menjalankan operasional


perusahaannya di dalam negeri dan harus mengikuti seluruh aturan yang berlaku di dalam
negeri.

5. PT Perseorangan

PT perseorangan adalah jenis PT yang seluruh sahamnya hanya dipegang dan dimiliki oleh
satu orang saja. Orang tersebut juga akan berperan langsung sebagai direktur perusahaan.
Jadi, orang tersebut memiliki kekuasaan tunggal, dimana dia akan menguasai seluruh
wewenang direktur dan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

6. PT Asing

PT asing adalah jenis PT yang telah didirikan di luar negeri atau negara lain dengan
mengikuti dan menjalankan peraturan yang berlaku dalam negara tersebut.

Modal Perseroan Terbatas

Masing-masing badan usaha sudah pasti mengantongi sumber modal untuk menjalankan
setiap kegiatan operasionalnya. Untuk hal tersebut, modal yang didapat perusahaan PT
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu modal dasar, yang ditempatkan, dan modal yang
disetorkan.

1. Modal Dasar

Modal dasar adalah modal perusahaan PT yang sudah ditentukan dengan seberapa besar
perusahaan tersebut. Nantinya, modal ini akan menentukan skala perusahaan PT, apakah PT
dengan skala kecil, sedang atau besar.

2. Modal yang Ditempatkan


Biasanya, badan usaha terbentuk dari beberapa pihak, yang mana setiap pihak tersebut akan
menanamkan modalnya untuk mendirikan perusahaan. Jadi, jenis modal ini akan mengacu
pada jumlah modal yang diberikan oleh para pemegang saham perusahaan.

Berdasarkan Pasal 33 tentang Undang-Undang Perseroan Terbatas, total jumlah modal yang
harus ditempatkan adalah minimal 25% dari modal dasar perusahaan.

3. Modal yang Disetorkan

Modal ini adalah sumber keuangan perusahaan PT yang disetorkan oleh para pemilik
saham. Jenis modal ini diklaim sebagai sumber dana yang sangat nyata.

Seluruh total modal yang harus disetorkan oleh para pemegang saham minimal harus 25%
dari modal dasar. Artinya, jumlah modal yang disetorkan nanti harus sama dengan modal
yang ditempatkan oleh para pemilik perusahaan.

Kelebihan dan Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

Setiap jenis badan usaha pasti mempunyai kekurangan dan kelebihannya sendiri.
Berdasarkan apa yang sudah kita bahas diatas, kelebihan dan kekurangan dari dibentuknya
PT adalah berikut ini.

1. Kelebihan Perseroan Terbatas

Seperti yang sudah kita bahas bersama bahwa perusahaan PT adalah perusahaan yang sudah
mengantongi badan hukum, sehingga kelangsungan hidup perusahaan tersebut akan terjamin
walaupun ada pergantian milik perusahaan. Selain itu, para pemilik saham juga hanya
bertanggung jawab dengan modal yang ditanamkannya saja.

Pemindahan kepemilikan saham dalam perusahaan PT juga bisa dilakukan secara mudah.
Setiap perusahaan PT juga bisa mengembangkan usahanya dengan mudah karena sudah
mendapatkan suntikan modal. Ditambah lagi, seluruh sumber modal PT juga akan dikelola
oleh para ahli sehingga akan lebih efektif dan efisien.

2. Kekurangan Perseroan Terbatas

Kekurangan dari mendirikan perusahaan PT adalah Anda harus mengeluarkan biaya yang
lumayan besar. Prosesnya pun cenderung lebih rumit dan sulit jika dibandingkan dengan
pembentukan badan usaha lainnya.
Selain itu, beberapa pemegang saham juga banyak yang menganggap bahwa perusahaan PT
sering merahasiakan keuntungan yang didapatnya. Terlebih lagi, perusahaan PT juga akan
dikenakan pajak karena PT adalah salah satu sumber subjek pajak negara.
E. Fungsi badan usaha

Badan usaha sebagai fungsi komersil memiliki dua fungsi yaitu fungsi manajerial dan fungsi
oprasional , fungsi manajerial suatu badan usaha menyangkut
perencanaan,pengarahan,pengorganisasian dan pengawasan terhadap oprasional badan
usaha.

a) Fungsi komersil Badan usaha sebagai fungsi komersil memiliki dua fungsi yaitu
fungsi manajerial dan fungsi operasional.

b) Fungsi manajerial adalah fungsi manajemen operasional badan usaha secara


keseluruhan agar bisa mencapai tujuan tertentu didirikannya badan usaha.

c) Fungsi manajerial suatu badan usaha menyangkut perencanaan, pengarahan,


pengorganisasian, dan pengawasan terhadap operasional badan usaha.

Adapun fungsi operasional badan usaha menyangkut cara badan usaha tersebut untuk
mendapatkan keuntungan.

a) Fungsi operasional

menyangkut sistem produksi, sistem purchasing, pemasaran, administrasi, hingga aspek


kepegawaian.

b) Fungsi sosial

Badan usaha juga memiliki fungsi sosial. Hal ini berarti badan usaha harus memberikan
manfaat kepada lingkungan sosialnya baik bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar.
Biasanya fungsi sosial badan usaha diwujudkan dlam bentuk CSR.

c) Fungsi pembangunan ekonomi

Badan usaha juga memiliki fungsi pembangunan ekonomi bagi negara. Badan usaha
menyediakan pekerjaan, yang otomatis mengurangi pengangguran juga meningkatkan
pendapatan perkapita. Badan usaha dinilai sebagai roda penggerak ekonomi dalam negeri.

Jenis-jenis badan usaha

Berdasarkan bidang kegiatan usaha yang dilakukan, badan usaha dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu:

1. Badan usaha ekstraktif yaitu badan usaha yang mengambil apa yang disediakan oleh
alam. Misalnya pertambangan minyak dan batu bara, perusahaan kayu, penangkapan
ikan dan makhluk laut, juga pengeboran gas alam.
2. Badan usaha agraris yaitu badan usaha yang mengelola sumber daya alam. Misalnya
peternakan ruminansia, tambak ikan dan udang, perkebunan kelapa sawit, perkebunan
tebu, dan perkebunan the.

3. Badan usaha perdagangan adalah usaha yang memperjual belikan barang tanpa harus
mengubah bentuk barang tersebut. Misalnya supermarker, minimarket, toko pakaian,
dan juga pasar tradisional.

4. Badan usaha jasa adalah usaha yang menyediakan jasa atau pelayanan sebagai
produknya. Misalnya konsultan, pendamping hukum (pengacara), ekspedisi barang,
penerjemah, pemandu wisata, dan juga terapis.

Bentuk badan usaha

Berdasarkan kepemilikannya, badan usaha dibedakan menjadi badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik swasta. Berikut penjelasannya:

1. Badan usaha milik negara (BUMN)

Dilansir dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan
Usaha Milik Negara Pasal 1, menyebutkan bahwa BUMN adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari negara yang dipisahkan.

Contoh dari BUMN adalah Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum),
dan juga Perusahaan Perseorangan (Persero)

2. Badan usaha miliki daerah (BUMD)

Badan usaha milik daerah (BUMD) adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah
daerah dan bertujuan menyejahterakan rakyat di daerahnya.

Emanuel Sudjatmoko dalam buku berjudul Penelitian Hukum Tentang Tanggung Jawab
Pemerintahdalam menjalankan Fungsu Pemegang Saham BUMD (2013) menyebutkan
bahwa kesejahteraan dapat diukur dari perspektif kecukupan kebutuhan dasar manusia,
yang meliputi sandang, pangan, dan papan.

3. Badan usaha milik swasta (BUMS)

Adapun badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang dimiliki oleh pihak
swasta baik perorangan, kelompok, maupun asing yang bertujuan mencari keuntungan.
Contoh BUMS adalah, Firma (Fa), Perseroan Terbatas (PT), dan Commanditaire
Vennotshap (CV).
BAB 3 PENUTUP

A.KESIMPULAN
Badan usaha adalah yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba.Badan usaha terdiri dari
beberapa bentuk yaitu perusahaan perorangan,firma,persekutuan
komanditer(CV),perusahaan terbatas (PT).

B.SARAN
Badan usaha terdiri dari beberapa jenis,sehingga sangat penting bagi kita untuk
mengetahui teori teori tentang masing masing badan usaha baik itu mengenai kekurangan
ataupun kelebihannya.Dalam mendirikan usaha harus sesuai dengan prosedur agar nantinya
dalam menggeluti dunia perekonomian tidak mengalami kerugian
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ijintender.biz/pt/maksud_tujuan_persero.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-firma/

https://datarental.blogspot.com/2015/09/pengertian-perseroan-terbatas-dan-macam.html?m=1

https://www.dslalawfirm.com/uupt-undang-undang-perseroan-terbatas/

https://brainly.co.id/tugas/14599701#:~:text=Fungsi%20social%20antara%20lain%20sebagai
%20berikut.&text=Sebagai%20suatu%20institusi%20bisnis%2C%20badan,menyerap%20tenaga
%20kerja%20dari%20masyarakat.&text=Etika%20bisnis%20yang%20sehat%2C
%20mengharuskan,pabrik%20dalam%20rangka%20mengurangi%20pencemaran.

https://bursadvocates.com/cara-mendirikan-cv/

https://izin.co.id/artikel/syarat-pendirian-pt.php

https://bbs.binus.ac.id/business-creation/2020/10/jenis-jenis-persekutuan-komanditer/

https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-firma-lengkap/

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-perusahaan-perseorangan.html

Anda mungkin juga menyukai