Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS GUNADARMA

TEAM TEACHING
Pengantar Bisnis dan Ekonomi Digital

1KA11 – Kelompok 8
1. 10120018 - Adam Patrick Dimalouw
2. 10120029 - Adil Ramadhan
3. 10120355 - Ervin Lawata
4. 10120421 - Fauzan Dzul Hikmat
5. 10120698 - Muhammad Aulia Nur Fadhillah
1. Apakah sumberdaya wirausaha sebagai factor produksi?
Berikan penjelasan dengan manfaat bisnis wirausaha disertai
contoh bisnis dengan prospek yang menarik bagi mileneal?
Jawab :
Sumber Daya Wirausaha
Sumber daya wirausaha sebagai factor produksi adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan
seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk. Hal hal yang perlu dilakukan dalam wirausaha
adalah Mengadakan pengorganisasian (pengaturan) dan pengawasan yang ketat terhadap faktor
faktor produksimemberikan jaminan kesejahteraan yang memadai terhadap para karyawan agar
mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.Membuat program kerja (perencanaan) yang
jelas dan tepat.

Manfaat wirausaha bisnis :

1. Menambah daya tampung tenaga kerja untuk mengurangi pengagguran. Contoh prospek
bagi milenial yaitu membuat sebuah website, sebagai tempat mencari pekerjaan atau
platform dalama mencari pekerjaan atau lowongan pekerjaan.
2. Membantu Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar. Contoh bisnis yaitu penjualan
sembako yang dijual secara online.
3. memiliki peluang untuk melakukan seseuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang
dalam mengerjakannya. Contohnya bisnis dalam sebuah media platform seperti youtube,
prospkenya sebagagi editor yang sekarang lagi digemari oleh milenial.

2. Apa sajakah komponen dalam menyusun rencana bisnis?


Jelaskan alas an utama yang menyebabkan keberhasilan
bisnis maupun kegagalan bisnis?
Jawab :
Komponen Dalam Menyusun Rencana Bisnis

Mengenali SWOT

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats). Tiap-tiap wirausahawan harus mengenali :
KEKUATAN
yang dapat membantu menjalankan bisnis, seperti koneksi, dana, dll. Bergantung pada latar
belakang dan lingkungan.

KELEMAHAN
Kelemahan, lawannya dari kekuatan.

Opportunity
Kesempatan yang dapat dikenali dengan Analisa. Misalkan trend baru, dll.

Threats
Ancaman yang mungkin muncul, seperti persaingan dengan wirausaha lain pada bidang yang sama.
Menentukan Visi dan Misi

Tanpa adanya target dan Arah tujuan, maka akan kurang ada dorongan untuk berkembang, karena
itu penting untuk menentukan Misi dan Visi kedepan.

Menentukan Produk

Mungkin hal ini dapat dilewat karena dalam berbisnis harus bias fleksibel, menentukan apa yang
diinginkan oleh konsumen dan menawarkan produk yang sesuai, namun menentukan produk juga
merupakan hal yang penting, yang menjadikan perusahaan Unik dan secara otomatis akan menjadi
kekuatan bagi perusahaan tersebu disbanding pesaingnya yang lain.

Strategi Pemasaran

Merencakan distribusi produk, kepada siapa produk akan dijual, produk apa yang akan dijual, berapa
banyak permintaan atas produk yang akan dijual, dll. Jika dapat diketahui, hal ini dapat
mempermudah arah bisnis dan juga mengurangi resiko Surplus atau shortage produk.

Pengembangan dan Desain Produk

Perusahaan yang hanya dapat menyediakan produk yang sama tidak akan bias terus bersaing, lama
kelamaan permintaan akan menurun saat konsumen sudahh bosan. Untuk menanggulai hal ini,
maka harus ada pengembangan produk dan juga desain produk baru.

Rencana Operasional dan Manajemen


Rencaca Operasional dan Manajemen dibuat untuk mengeahui rencana perusahaan akan
berjalan dan berkelanjutan seperti Menentukan Divisi, tanggung Jawab Divisi, Visi Misi Divisi,
dll.Hal ini bergantung kepada skala perusahaan, jika hanya perusahaan perorangan, maka hal ini
tidak terlalu sulit, namun saat perusahaan kelompok, hal ini penting.

Investasi

Menentukan apakan investasi akan dilakukan sendiri atau akan membutuhkan investor, masing-
masing pilihan ada keuntungan dan kerugian. Hal ini juga bergantung pada skala perusahaan dan
SWOT.

MANDIRI
Jika Investasi mandiri berarti keuntungan yang direncanakan akan didapatkan kedepan, akan
dinikmati sendiri, namun dalam segi lain, maka resiko kegagalan juga harus ditanggung sendiri.
MENCARI INVESTOR
Dalam hal ini berarti kegagalan berbisnis tidak harus ditanggung individu, namun keberhasilan juga
tidak dapat dirasakan secara individu, dan juga ada tanggung jawab terhadap investor.

Jika Hal-hal diatas sudah dianalisa dan dikenali, dapat dikatakan bisnis sudah siap dijalankan.

Keberhasilan dan Kegagalan Bisnis


Menurut saya keberhasilan atau kegagalan dalam melakukan bisnis dapat terjadi akibat faktor-faktor
eksternal atau internal. Eksternal berarti dari luar perusahaan, seperti konsumen, perusahaan
pesaing, dll. Internal berarti masalah yang terdapat didalam perusahaan.

Internal

Faktor-faktor internal yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam berbisnis adalah :

Individu – Perorangan

PERSEVERANCE & PERSISTENCE


Daya tahan individu terhadap masalah-masalah yang timbul saat memulai dan menjalankan bisnis.

EXPERIENCE
Kurang pengalaman sehingga mengambil langkah yang salah saat menjalankan bisnis.

MINAT
Arah atau mungkin produk perusahaan kurang sesuai dengan minat individu.

Team – Kelompok

COMMUNICATION
Kurang adanya komunikasi antar individu, antar divisi, atau mungkin juga dengan investor, yang
nantinya akan menurunkan kinerja dan motivasi masing-masing individu.

HONESTY
Sebenarnya masalah individu, namun dilakukan kepada kelompok, hal ini dapat menimbulkan
perpecahan dalam perusahaan.

Eksternal

Faktor-faktor eksternal yang dapat menentukan keberhasilan attau kegagalan dalam berbisnis
adalah :

KONSUMEN
Kurang memperhatikan permintaan konsumen, hal ini dapat menyebabkan kehilangan konsumen.
PERSAINGAN
Perusahaan Lain melakukan terobosan desain atau pengambangan produk, hal ini membuat
konsumen beralih dari perusahaan kita ke perusahaan asing.

LINGKUNGAN
Lingkungan juga berpengaruh, misalkan usaha es krim pada daerah iklim panas, biaya yang
dibutuhkan seharusna lebih karena butuh lebih banyak energi untuk mempertahankan suhu,
walaupun dalam segi lain juga akan mendapatkan leih banyak permintaan konsumen. Jika
perusahaan tidak menadari hal ini, maka dapat menjadi faktor penyebab kegagalan bisnis.

Dari faktor internal dan eksternal, yang lebih mudah diantisipasi adalah faktor internal, karena faktor
eksternal bergantung kepada lingkungan dan orang lain, sehingga hal yang paling maksimal dapat
dilakukan untuk mengurangi resiko kegagalan bisnis adalah mengatasi masalah-masalah internal dan
juga dapat beradaptasi terhadap masalah eksternal, sehingga dapat mengurangi dampak yang
terjadi kepada perusahaan.

3. Apa sajakah peraturan perundangan dasar konstitusi yang


mengatur kepemilikan bisnis di Indonesia? Bandingkan bentuk
regulasi (setingkat UU) bisnis yang dimiliki satu Negara asing.
Berikan contohnya.
Jawab :
Badan Usaha Yang Berbentuk Badan Hukum
Badan usaha yang berbentuk badan hukum terdiri dari:

1. Perseroan Terbatas (“PT”)


• Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016 tentang Perubahan
Modal Dasar Perseroan Terbatas (“PP 29/2016”) besaran modal dasar PT ditentukan
berdasarkan kesepakatan para pendiri Perseroan Terbatas. Modal dasar Perseroan Terbatas
tersebut harus ditempatkan dan disetor penuh paling sedikit 25% yang dibuktikan dengan
bukti penyetoran yang sah[1];
• Dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”) dijelaskan bahwa pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas
saham yang dimilikinya;
• Berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu diwajibkan agar suatu badan usaha
berbentuk PT.

Hal senada juga disampaikan oleh, Yahya Harahap dalam bukunya, Perseroan Terbatas (hal.33-36),
menjelaskan bahwa suatu PT harus memenuhi syarat-syarat :
1. Merupakan persekutuan modal;
2. Didirikan berdasar perjanjian;
3. Melakukan kegiatan usaha;
4. Lahirnya perseroan melalui proses hukum dalam bentuk pengesahan pemerintah.

Simak ketentuan mengenai PT selengkapnya dalam artikel Prosedur dan Syarat Pendirian PT Terbaru
Yang Wajib Anda Ketahui dan Perbedaan Modal Dasar, Modal Ditempatkan, dan Modal Disetor PT.
2. Yayasan
• Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU
Yayasan) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan (“UU
28/2004”) menjelaskan bahwa yayasan merupakan badan hukum yang terdiri atas kekayaan
yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota;
• Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan
tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut dalam suatu badan usaha.[2]

Ulasan selengkapnya mengenai yayasan Anda dapat simak dalam artikel Prosedur Pendirian Yayasan
di Indonesia.

3. Koperasi
• Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian (“UU Koperasi”) koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan.
• Sifat keanggotaan koperasi yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan untuk menjadi anggota
koperasi dan terbuka bahwa tidak ada pengecualian untuk menjadi anggota koperasi.[3]

Badan Usaha Yang Bukan Berbentuk Badan Hukum


Lain halnya dengan badan usaha yang bukan berbentuk badan hukum, pada bentuk badan usaha ini,
tidak terdapat pemisahan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan pemiliknya.

Badan usaha bukan berbentuk badan hukum terdiri dari:

1. Persekutuan Perdata
• Dijelaskan dalam Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”) bahwa
persekutuan perdata (maatschap) adalah perjanjian di mana dua orang atau lebih mengikatkan
diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi
keuntungan yang terjadi karenanya;
• Para sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas Persekutuan Perdata.
2. Firma
• Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (“KUHD”) menjelaskan bahwa firma
merupakan suatu perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah satu nama
bersama;
• Para anggota memiliki tanggung jawab renteng terhadap firma.[4]
3. Persekutuan Komanditer (“CV”)
• Terdiri dari pesero aktif dan pesero pasif/komanditer;[5]
• Pesero aktif bertanggung jawab sampai dengan harta pribadi, sedangkan pesero pasif hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang telah disetorkan ke dalam CV.

Apabila PD/UD akan "diubah" dengan badan usaha lainnya, maka PD/UD tersebut akan dibubarkan
serta izin yang dimiliki oleh PD/UD tersebut akan dicabut. Selanjutnya, akan didirikan badan usaha
yang sesuai dengan karakteristik dan visi misi yang diinginkan.

Contoh Bentuk-bentuk kepemilikan bisnis di Amerika


1. The Sole Proprietorship adalah bentuk bisnis yg diusahakan oleh perseorangan, di dalam bisnis ini
pemilik menjalankannya secara bebas. Dimana yang menjalankan usaha dinamakan entrepreneur
dan fungsi dlm membuat keputusan dlm bisnis ini disebut dgn kegiatan entrepreneurship
Keuntungan -mudah memulai -tdk bnyak peraturan -Pemilik menerima keuntungan sendiri
Kelemahan - Tanggung jawab terhadap utangnya bersifat tdk terbatas,karena seluruh harta pemilik
dpt di sita untuk melunasi hutang - Sulit mencari tambahan modal

2. Partnership an asociation of two or more persons to carry on as co-owner of a bussines for profit.
Musselman dan Hughes (1964:50). Artinya suatu asosiasi atau persekutuan dua orng atau lebih
untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Macam partnership - general parnership
semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis, sama-sama bertanggung jawab, termasuk
tanggung jwab yg tdk terbatas terhadap utang-utang bisnis. - Limited partnership yaitu memiliki
anggota sekurang-kurangnya 1 orng yang bertanggung jwab tdk terbatas dan anggota lainnya
betanggung jwab terbatas keuntungan - mudah mendirikan - saling melengkapi keterampilan dr
anggota - ada pembagian keuntungan - bisa mengumpulkan modal lebih besar kelemahan - capital
accumulation tdk seefektif corporate - kontinuitas mudah terancam, bila seorng partner berhenti -
berpotensi konflik, karena berbagai kepentingan muncul kemudian.

3. Corporation Perseroan adalah suatu asosiasi atau gabungan individu menjadi satu kesatuan
dengan suatu tujuan dan diizinkan oleh peraturan utk menggunakan nama umum dan anggotanya
dapat berubah tanpa mempengaruhi asosiasi macam-macam - perseroan yang mengejar laba dan
tdk mengejar laba - perseroan terbuka dan tertutup - perseroan umum dan swasta keuntungan -
usia perseroan tdk terbatas - mudah memindahkan saham - mudah memperluas usaha - lebih
bersifat permanen - para investor tdk perlu ikut campur dlm kegiatan sehari-hari kelemahan - ada
beban pajak tertentu - bentuk usaha ini lebih mahal dan sulit - banyak peraturan -banyak
pengawasan dr pemerintah

4. Joint –Stock companies mengumpulkan modal lebih besar lagi, asosiasi ini bersifat sukarela dan
membagi kapital atas saham-saham.pemilik saham tdk ikut partisipasi dalam managemen perseroan,
tetapi memiliki direktur yang bertugas dan bertangguang jwab menjalankan perseroan sehari-hari.

5. Business trusts bentuk ini kurang populer, mempunyai keuntungan dan mengatasi kekurangan
yang terdapat dlm bentuk korporasi. Para pemilik menerima keuntungan dr saham yang ia miliki,
dan tdk bertanggung jwab terhadap utang-utang trust. Bisnis ini biasanya bergerak dlm bidang
investasi dan biasanya diperkenankan membeli saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah.

6. Joint ventures dan underwriting syndicates bentuk ini adalah bentuk tertua dr tipe partnership.
Ini lebih peraktis karena setelah usaha selesai laba dibagikan diantara partner dan organisasi bubar
biasanya bentuk ini untuk mengurus usaha real estate dan kontruksi besar. Underwriting sindicates
yaitu kerja sama yang dilakukan dlm usaha penjualan saham dan obligasi secara besar-besaran yg
berlaku untuk sementara.

7. Cooperatives bentuk usaha ini agak berbeda dgn yang dibicarakan diatas. Para anggota koperasi
membeli saham seperti perseroan. Satu anggota memiliki satu suara tdk memandang berapa
sahamnya dalam koperasi. Dan pembagian laba didasarkan atas jmlh saham yg dimiliki. Motif
pendirian koperasi ialah memenuhi kebutuhan anggota dgn harga lebih murah. Koperasi kecil
menunjuk pengurus yg menjalankan usaha dan koperasi besar menunjuk direktur sbg pelaksana
usaha sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai