Anda di halaman 1dari 8

NAMA : AGIA FERGIANA (221111010)

ALIZYA S.A (220111126)


SHOFYAN ALTSAURI (220111134)

KONSEP DASAR MANAJEMEN UMKM

Manajemen usaha kecil adalah suatu proses manajemen yang diselenggarakan oleh orang-
orang yang diberi
wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola sumber daya usaha kecil (manusia,
keuangan, fisik dan
informasi) guna mencapai sasaran organisasi usaha secara efektif dan efisien.

Sebuah manajemen UMKM dan Koperasi yaitu serangkaian kegiatan dalam suatu proses
yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan
menggunakan suatu ilmu dan seni bersama demi menyelesaikan tugas dan tujuan yang telah
ditetapkan.
manajemen sebagai titik utamanya memiliki fungsi sebagai berikut.

Manajeman UMKM dan Koperasi

1. Perencanaan (Planning)

Sebelum kalian memutuskan untuk melakukan sebuah tindakan dalam bisnis, mestilah
memikirkan suatu cara tertentu agar tujuan tercapai. Memikirkan suatu cara sebelum
bertindak disebut perencanaan.

Dalam merencanakan tindakan bisnis, kalian tak bisa berhenti sampai pada apa yang harus
dilakukan, tapi juga bagaimana cara melakukannya, dan apa saja tugas tanggung jawab yang
menyertai.

Oleh karenanya, sebelum kalian memulai tindakan bisnis, perencanaan merupakan tahap awal
yang sangat krusial jika dilewatkan begitu saja. Perencanaan yang baik yaitu berdasarkan
pada alternatif, harus realistis, harus ekonomis, harus fleksibel, dan didasari partisipasi dari
beberapa pemikiran.

Adapun manfaat perencanaan bagi bisnis atau organisasi adalah sebagai alat pengawasan,
untuk memilih dan menetapkan skala prioritas, mengarahkan dan menuntun pelaksanaan,
mengantisipasi ketidakpastian, dan mendorong tercapainya tujuan kesejahteraan dan ekspansi
usaha anggotanya.
2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengertian organisasi menurut KBBI yang perlu kalian ketahui adalah kesatuan (susunan dan
sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan
sebagainya untuk tujuan tertentu.

Dalam konteks manajemen UMKM dan Koperasi, organisasi adalah sekelompok individu
yang bekerja sama yang dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran
skematis tentang hubungan kerja dan tugasnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Dalam membentuk pengorganisasian, kalian perlu beberapa langkah seperti penetapan stuktur
organisasi sesuai tugas dan kapasitas SDM, serta pengaturan hak dan wewenang masing-
masing bagian sehingga dapat bekerja sama secara efisien.

Sarana manajemen yang perlu kalian siapkan untuk mengisi struktur organisasi antara lain;
Sumber Daya Manusia (man), uang yang digunakan SDM bekerja (money), bahan yang
dibutuhkan dalam pekerjaan (material), langkah yang digunakan (method), dan sasaran
produk (market).

3. Pengarahan (Actuating)

Pada dasarnya, Koperasi dibangun untuk mengurangi kemiskinan dan kesulitan ekonomi.
Misi mulia ini sangat erat kaitannya dengan pola pengaturan kelembagaan atau komunitas
anggota koperasi sendiri untuk membangun kesejahteraan secara bersama-sama.

Bentuk pengarahan dalam suatu organisasi atau koperasi, kalian harus mampu membuat
orang yang tergabung dalam skena organisasi mau bekerja sama secara sadar dalam satu
kelompok guna mencapai tujuan utama.

Oleh sebab itu, kalian harus tahu kebutuhan apa saja dari orang-orang terkait, sehingga
selanjutnya dapat dengan mudah menggerakkan orang lain untuk mengerjakan apa yang
sudah menjadi tugasnya.

4. Koordinasi (Coordinating)

Sedikit berbeda dengan pengarahan atau actuating, koordinasi ini penting kalian pahami
sebagai suatu usaha memadukan atau menyelaraskan berbagai arahan atau perintah kerja
untuk dijadikan satu tujuan yang sama.
Dalam manajemen koperasi, kalian tak boleh salah memahami bahwa garis perintah atau
komando hanya berlaku dari atasan kepada para bawahan, sedangkan garis koordinasi
berlaku antar unit kerja atau sub unit dalam skema organisasi.

5. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan yang kalian lakukan dalam fungsi manajemen UMKM dan Koperasi, merupakan
tindakan atas proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan,
kemudian mengevaluasi agar terjadi perbaikan dan pencegahan terulangnya kembali
kesalahan tersebut.

Penulis buku ‘Principles of Managemant’ Harold Koontz dan Cyril O’donnel mengatakan
bahwa ‘Planning and controlling are the two sides of the same coin” yang artinya
perencanaan dan pengawasan ibarat dua sisi dari satu koin yang sama.

Jika kalian jeli melihat pentingnya kontrol atau pengawasan terhadap suatu proses kegiatan
organisasi, maka fungsinya adalah mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dan
memperbaiki berbagai kecacatam pada proses pelaksanaan.

Fungsi selanjutnya adalah menyelaraskan koperasi atau organisasi serta segenap kegiatan
manajemen lainnya dan untuk mempertebal rasa tanggung jawab dari setiap anggotanya.

Selain fungsi, manfaat manajemen UMKM dan Koperasi secara ekonomis yang wajib kalian
pelajari adalah peningkatan skala usaha, pemasaran, pengadaan barang dan jasa bagi anggota,
fasilitas kredit dan mudah, dan pembagian SHU koperasi.

Adapun manfaat sosial dari manajemen UMKM dan Koperasi adalah meningkatkan
keuntungan banyak orang, menambah wawasan dan keterampilan dari pelatihan dan
kaderisasi yang berkesinambungan, serta solidaritas antar anggota.

Eksistensi UMKM akan tetap terjaga bila sebagai pelaku bisnis kalian tidak enggan bekerja
sama dengan koperasi. Begitu juga sebaliknya, Koperasi tak akan pailit jika mampu mengail
para pebisnis UMKM melalui azas kekeluargaannya.

Bersama-sama, UMKM dan Koperasi adalah kolaborasi yang kuat untuk mengipasi kobaran
semangat kehidupan perekonomian Indonesia.

Beberapa kiat bagi pelaku UKM dalam menerapkan sistem manajemen, yaitu:

1. Tertib Administrasi. Manfaat manajemen bagi pelaku UKM untuk pengembangan


usahanya sehingga di awal usaha akan lebih tertib administrasinya. Sehingga semua transaksi
usaha dapat dicatat untuk direview. Kondisi yang biasa terjadi umumnya antara kepentingan
bisnis dan rumah tangga tercampur, sehingga di sinilah diperlukan peran manajemen.

2. Kreativitas. Pengembangan kreativitas diperlukan, karena biasanya saat bisnis itu berdiri
akan ada bisnis sejenis di lokasi yang berdekatan. Saat itulah perlu ada pengembangan
kreativitas. Seperti halnya pada waralaba asing yang cukup kreatif, sehingga dengan
kreativitas akan membuat produk itu bernilai jual lebih tinggi.

Misalnya produk makanan jagung bakar dengan penambahan variasi rasa akan meningkatkan
nilai jualnya. Penampilan produk dan tempat usaha juga harus diperhatikan. Kreativitas lain
seperti misalnya produk handphone yang dilengkapi bermacam-macam fungsi seperti
kamera. Usaha salon dilengkapi pijat refleksi, merupakan contoh penggabungan usaha
dengan adanya kreativitas.

Dapat saja satu jenis usaha dilakukan tanpa penggabungan usaha lain tetapi harus masuk ke
segmen market yang tepat, misalnya layanan pijat refleksi saja yang ditujukan kepada
penumpang yang sedang menunggu kedatangan pesawat di airport.

Mengembangkan usaha secara latah juga harus dilakukan secara kreatif, tetapi tindakan latah
atau meniru tidak sekadar meniru melainkan harus menyesuaikan dan selalu melihat
perkembangan selanjutnya. Jadi dalam jangka pendek seseorang perlu mengikuti perubahan
dengan cepat/tanggap terhadap perubahan untuk memenangkan persaingan.

3. Fokus. Pengembangan usaha yang dilakukan disesuaikan dengan usaha yang sudah ada,
sehingga meskipun ada usaha lain yang bagus perkembangannya tetap harus disesuaikan
dengan kondisi usaha sebelumnya. Misalnya usaha kios dapat saja dikembangkan bersamaan
dengan usaha wartel.

Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah sebuah bangunan usaha yang berskala
kecil, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,- per tahun tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. Umumnya dimiliki secara perseorangan maupun
kelompok.
Meskipun demikian, definisi UKM sangat berbeda dimasing-masing negara seperti ukuran
bisnis dan juga bidang-bidang bisnis yang beragam juga bisa dikategorikan sebagai usaha
kecil menengah. Dengan pengkategorian tersebut, jenis bisnis skala kecil ini memiliki hak
dan kewajiban khusus yang berkaitan dengan legalitas status perusahaan dan besaran pajak
yang harus dibayarkan pada pemerintah.
Semua hal pasti memiliki 2 sisi yang baik dan buruk, dalam artikel ini kita akan membahas
kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan UKM.
Kelebihan Usaha Kecil Menengah
Dengan fleksibilitas dan ukurannya yang kecil, usaha kecil menengah mempunyai banyak
keunggulan dalam menjalankan usahanya, terutama dari segi pembentukan dan operasional.
Berikut merupakan kelebihan yang dimiliki dari bisnis UKM:

1. Kecepatan Inovasi

Kekuatan lainnya dalam menjalankan bisnis UKM adalah, tidak adanya hirarki dan kontrol
yang terlalu kaku seperti perusahaan besar kebanyakan dimana membuat para pekerjanya
memiliki gerak yang lebih luas dan dapat menyumbangkan ide mereka. Bisnis dengan skala
yang kecil dan memiliki kebebasan lebih dibandingkan bisnis besar membuat pekerjanya
dapat secara leluasa menyalurkan ide-ide secara kreatif dan inovatif yang belum memiliki
banyak pesaing. Tidak hanya itu, produk-produk dan ide-ide baru tersebut dapat dirancang,
digarap dan diluncurkan dengan segera.

2. Menciptakan Lapangan Kerja

Pemilik bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan keuntungan dalam membangun


usaha kecil menengah. Pemerintah dan masayarakat pun juga banyak diuntungkan dari usaha
ini. Karena dengan banyaknya usaha kecil menengah yang tumbuh di Indonesia, semakin
banyak lapangan pekerjaan yang tercipta dan juga peningkatan penghasilan dalam negeri.
Maka dari itu tidak heran usaha kecil menengah menjadi salah satu kekuatan penggerak roda
perekonomian di Indonesia.
3. Fokus Dalam Satu Bidang

Usaha kecil menengah tidak wajib untuk selalu mengikuti permintaan pasar seperti layaknya
perusahaan besar yang selalu mengikuti arus pertumbuhan jaman. Usaha ini dapat fokus
dalam satu bidang usaha tertentu. Untuk mengembangkan usahanya, pemilik bisa
menghadirkan inovasi-inovasi atau ide kreatif yang bisa diaplikasikan pada produk yang
dijual. Contohnya, sebuah usaha kerajinan rumahan bisa fokus menggarap satu model atau
jenis kerajinan tertentu dan cukup melayani permintaan konsumen tertentu untuk bisa
mencapai laba.

4. Kebebasan Menentukan Harga

Usaha kecil menengah memiliki kekuatan lebih dalam menentukan harga barang maupun
produksi jasa dibandingkan dengan usaha besar. Hal ini karena pemilik UKM sendirilah yang
memegang aset dan sumber kekayaan juga hasil produksi sehingga mereka lebih leluasa
dalam menentukan harga barang yang mereka jual ke pasaran.

5. Fleksibilitas Operasional
Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-masing anggotanya
memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini lah yang membuat pergerakan
dalam bisnis UKM lebih fleksibel dan membuat para karyawan yang bekerja memiliki ruang
gerak dan ruang berpikir yang lebih luas. Selain itu, kecepatan reaksi bisnis ini terhadap
segala perubahan seperti trend produk, selera konsumen,dll cukup tinggi, sehingga bisnis
skala kecil ini lebih kompetitif.
6. Biaya Operasional yang Rendah

Kebanyakan usaha kecil menengah bekerja dari domisilinya masing-masing tanpa memiliki
ruang perkantoran yang tetap. Meski begitu, hal ini juga dapat menjadi salah satu keuntungan
dalam bisnis UKM. Mengapa? karena biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan
tidak terlalu besar. Apabila dilihat lebih jauh lagi, usaha kecil menengah mendapatkan biaya
sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah dan bank dalam bentuk kemudahan
pajak, donasi atau uang tunai secara langsung. Faktor ini menjadi dukungan besar bagi para
usahawan yang menjalankan usaha kecil menengah.

Kekurangan Usaha Kecil Menengah

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, selain banyak keunggulan dalam menjalankan
usaha kecil menengah, akan tetapi para usahawan tidak boleh melupakan bahwa ada juga
beberapa kelemahan dalam menjalankan bisnis UKM ini. Berikut adalah beberapa
kekurangan di usaha kecil menengah :
1. Sedikitnya Anggaran dan Pembiayaan

Usaha berskala kecil biasanya memiliki anggaran yang lebih kecil dibandingkan dengan
perusahaan besar dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan karena sumber anggaran
modal biasanya hanya bersumber dari pemilik usaha saja. Sumber dana pemiliki usaha
sendiri pun bisa beragam seperti pinjama atau kredit usaha. Oleh karena itu, para usahawan
UKM harus mengatur anggaran se-efisien mungkin demi kelancaran operasional usaha.
Kekurangan pembiayaan operasional yang tidak dicegah bisa mengakibatkan pailit, sebab
kapasitas UKM untuk membayar hutang hampir tidak ada.
2. Waktu yang Singkat Untuk Melengkapi Kebutuhan

Sebab sedikitnya para pengambil keputusan dalam usaha kecil menengah, para usahawan
terpaksa harus pontang-panting berusaha memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya seperti
produksi, sales dan marketing. Hal ini bisa mengakibatkan tekanan yang cukup besar dan
membuat para usahawan menjadi tidak fokus dalam menyelesaikan permasalahan satu
persatu.
3. Manajemen Karyawan

Karena memiliki lingkup kerja bisnis yang lebih kecil dibandingkan bisnis besar, usaha UKM
biasanya memiliki kelemahan dalam manajemen karyawan dimana pemilik akan kesulitan
dalam pembagian kerja yang proposional pada karyawan. Hal ini terjadi karena biasanya
bisnis usaha ini memiliki karyawan yang terbatas sehingga mereka terkadang harus
melakukan dua atau lebih pekerjaan sekaligus hingga terkadang bekerja melewati batasan
jam kerja.
Selain itu, terbatasnya pekerja juga bisa menimbulkan masalah, salah satunya adalah ketika
pekerja mengundurkan diri atau berhenti secara tidak langsung akan membuat pemiliki
kesulitan dalam mencari pengganti pekerja. Tidak hanya itu, hal ini juga akan memakan
waktu yang mana bisa menyebabkan jalannya produksi bisa terhambat.
4. Tekanan Dari Luar

Tidak hanya tekanan dari dalam perusahaannya sendiri, tetapi tekanan yang dialami oleh
usaha kecil menengah dari luar juga banyak menghadang. Biasanya tekanan ini berasal dari
kompetitor - kompetitor bisnis usaha serupa yang dijalankan. Contohnya seperti apabila
bisnisnya menerima order dalam jumlah yang besar tanpa adanya daya produksi yang
mengimbangi atau adanya kemungkinan dari perusahaan lebih besar yang melancarkan
serangan yang tidak fair demi menyingkirkan pesaing potensialnya.
5. Kurangnya Tenaga Ahli

Usaha kecil menengah kebanyakan tidak mampu untuk membayar jasa tenaga ahli untuk
mengerjakan pekerjaan tertentu yang disebabkan karena keterbatasan dana yang dimiliki. Hal
ini merupakan kelemahan terbesar bagi para usaha kecil menengah apabila dibandingkan
dengan lembaga bisnis besar yang mampu mempekerjakan orang yang sudah ahli dalam
bidangnya. Akibatnya, kemampuan bersaing bisnis skala kecil di pasar yang luas menjadi
sangat kecil.

Daftar pustaka :

https://journal.ikopin.ac.id/index.php/ecoopsday/article/download/388/183

https://www.trusvation.com/5-hal-terkait-perencanaan-manajemen-umkm-dan-koperasi/
#:~:text=Ilmu%20Manajemen&text=Sebuah%20manajemen%20UMKM%20dan
%20Koperasi,dan%20tujuan%20yang%20telah%20ditetapkan.

https://manajemenppm.wordpress.com/2005/12/26/pentingnya-manajemen-bagi-ukm/
#:~:text=Manfaat%20manajemen%20bagi%20pelaku%20UKM,di%20sinilah%20diperlukan
%20peran%20manajemen.
https://blog.mokapos.com/2015/06/10/kelebihan-dan-kekurangan-usaha-kecil-menengah

Anda mungkin juga menyukai