Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 6

- Solahuddin Al-Ayubbi (220111127)


- Nafisa Aliya Putri (220111090)
- Dirgantara Pratama Putra (220111108)

KAITAN UMKM DAN KOPERASI

UMKM merupakan usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang
telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. UMKM adalah salah satu solusi dalam
penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Keberadaan UMKM yang merupakan bagian
terbesar dalam perekonomian nasional, merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat
dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. UMKM selama ini terbukti dapat diandalkan
sebagai katup pengaman dimasakrisis, melalui mekanisme penciptaan kesempatan kerja dan
nilai tambah. Keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan UMKM berarti memperkokoh
bisnis perekonomian masyarakat. Hal ini akan membantu mempercepat proses pemulihan
perekonomian nasional, dan sekaligus sumber dukungan nyata terhadap pemerintah daerah
dalam melaksanakan otonomi pemerintahan.
UU No 20 tahun 2007 itu mengatur tentang usaha mikro, kecil, dan menengah :
• Usaha mikro yaitu usaha yang kepemilikannya oleh perseorangan atau badan usaha tunggal
yang omsetnya maksimal 300 juta.
• Usaha kecil merupakan usaha produktif, berdiri serta dikelola sendiri oleh perseorangan atau
sebuah badan usaha. Namun kepemilikannya tidak dikuasai oleh perusahaan menengah atau
besar. Dapat dikatakan usaha kecil jika omsetnya 300 juta hingga 2,5 milyar rupiah.
• Usaha menengah adalah usaha yang dimiliki perseorangan dan tidak ada hubungan
kepemilikan oleh perusahaan maupun anaknya. Usaha menengah ini omsetnya mulai dari 2,5
milyar hingga 50 milyar rupiah.
Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi
dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para
anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka. Koperasi
adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian,
beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela
dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya (Munir & Indarti, 2011).
Fungsi koperasi :
1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
2. Alat pendemokrasian ekonomi nasional sebab koperasi merupakan salah satu wadah untuk
menhimpun kekuatan ekonomi yang lemah.
3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian Indonesia.
4. Sebagai alat pembina masyarakat untuk memperkokoh kehidupan dan kedudukan ekonomi
bangsa Indonesia.
Peran koperasi dalam pengembangan UMKM adalah Sebagai penyedia modal usaha
Memperbaiki pertumbuhan ekonomi dan penyimpanan uang selain bank. Dalam kegiatan
UMKM. Modal merupakan salah satu unsur utama dalam menyelenggarakan kegiatan
usahawan, denganadanya modal yang cukup banyak atau besar, para usahawan dapat
mengembangkan usahanya lebih besar lagi. Upaya koperasi untuk memberdayakan ekonomi
masyarakat, selain memberikan modal untuk pelaku UMKM, koperasi juga membrikan
penyuluhan dan pendampingan.
UKM dan Koperasi mampu menjadi tulang punggung perekonomian yang makin handal,
mampu berkembang sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
sehat, tangguh, kuat dan mandiri, serta menjadi wadah yang efektif untuk menggalang
kekuatan ekonomi rakyat di semua kegiatan/sektor perekonomian.
UMKM dan koperasi dapat dibedakan berdasarkan keanggotaannya. Keduanya dapat
dipisahkan berdasarkan anggota masing-masing. Anggota UMKM merupakan mereka yang
akan menjadi penanam modal. UMKM menerima anggota secara terbuka dimana orang yang
ingin menjadi anggota harus menanam modal terlebih dahulu.
Sementara itu, keanggotaan koperasi adalah orang-orang yang memakai jasa koperasi.
Anggota koperasi adalah mereka yang ikut menabung di koperasi sekaligus meminjam uang
di koperasi. Keanggotaan koperasi juga bersifat terbuka bagi siapa saja asalkan menggunakan
jasa koperasi secara aktif.
Perbedaan UMKM dan koperasi juga bisa dilihat dari sisi pemiliknya. Koperasi dan
UMKM memiliki pemilik yang berbeda. Pemilik koperasi merupakan mereka yang memakai
jasa koperasi. Sementara itu pemilik UMKM adalah perseorangan maupun badan usaha yang
menanamkan modal pada usaha tersebut.
Pada dasarnya koperasi merupakan badan usaha milik bersama. Semua anggota yang
terlibat dapat disebut sebagai pemilik koperasi. Pada UMKM, pemilik bisa merupakan
perseorangan maupun badan usaha. Syarat disebut pemilik pada UMKM adalah ikut
menyumbang untuk modal.
 Keanggotaan
UMKM dan koperasi dapat dibedakan berdasarkan keanggotaannya. Keduanya dapat
dipisahkan berdasarkan anggota masing-masing. Anggota UMKM merupakan mereka yang
akan menjadi penanam modal. UMKM menerima anggota secara terbuka dimana orang yang
ingin menjadi anggota harus menanam modal terlebih dahulu.
Sementara itu, keanggotaan koperasi adalah orang-orang yang memakai jasa koperasi.
Anggota koperasi adalah mereka yang ikut menabung di koperasi sekaligus meminjam uang
di koperasi. Keanggotaan koperasi juga bersifat terbuka bagi siapa saja asalkan menggunakan
jasa koperasi secara aktif.
 Pengelolaan Modal
UMKM adalah jenis usaha dengan jumlah modal yang tidak besar atau bisa dikatakan
modalnya sangat terbatas. Pengelolaan modal dari UMKM dilakukan sesuai dengan
penanaman modal yang dilakukan di awal. Besar kecilnya modal UMKM akan berpengaruh
pada penambahan modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha.
Modal koperasi juga tidak besar, sama seperti UMKM yang dimulai dengan modal kecil.
Perbedaannya adalah pemasukan yang digunakan sebagai modal dalam koperasi besarnya
akan sesuai dengan pemanfaatan jasa koperasi. Besarnya modal akan dipengaruhi oleh
berapa banyak anggota yang memakai jasa koperasi tersebut.
 Pemilik
Perbedaan UMKM dan koperasi juga bisa dilihat dari sisi pemiliknya. Koperasi dan
UMKM memiliki pemilik yang berbeda. Pemilik koperasi merupakan mereka yang memakai
jasa koperasi. Sementara itu pemilik UMKM adalah perseorangan maupun badan usaha yang
menanamkan modal pada usaha tersebut.
Pada dasarnya koperasi merupakan badan usaha milik bersama. Semua anggota yang
terlibat dapat disebut sebagai pemilik koperasi. Pada UMKM, pemilik bisa merupakan
perseorangan maupun badan usaha. Syarat disebut pemilik pada UMKM adalah ikut
menyumbang untuk modal.
 Status Anggota
Sistem keanggotaan UMKM dan koperasi berbeda sehingga status anggotanya juga
berbeda. Untuk UMKM, status anggotanya akan sebanding dengan besarnya modal yang
dimiliki. Besarnya modal akan berpengaruh pada status dari anggota tersebut.
Sementara itu untuk badan usaha koperasi, semua anggota yang tergabung di dalam
koperasi tersebut adalah sama. Semua punya hak yang sama dan kedudukan yang setara.
Jadi, tidak ada pengelompokkan mana yang lebih unggul, lebih kaya, dan lain sebagainya.
 Keuntungan
Baik koperasi maupun UMKM sama-sama akan memberi keuntungan. Kepada siapa
keuntungan ini diberikan? Koperasi akan menggunakan keuntungan ini untuk dikelola
kembali dan digunakan lagi oleh para anggotanya. Sementara itu, UMKM akan
menggunakan keuntungan ini untuk modal agar usaha menjadi lebih berkembang.
Koperasi dan UMKM menjadi dua hal berbeda yang sama-sama mendukung
perkembangan perekonomian. Perbedaan UMKM dan koperasi memang terlihat jelas dari
sistem keanggotaan mereka. Namun, dua hal ini akan terus bekerja sesuai dengan fungsi
masing-masing demi perekonomian di Indonesia yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai