Anda di halaman 1dari 4

1. Dunia ekonomi tidak akan pernah lepas dari bisnis.

Karena bisnis membuat


kesejahteraan masyarakat dan nasional meningkat. Dengan bisnis, banyak tercipta
lapangan pekerjaan sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi. Bisnis pun mampu
mengubah seseorang (pelaku bisnis) menjadi mandiri, kreatif dan inovatif. Di
Indonesia, bisnis berkembang dengan cepat. Tidak sedikit masyarakat yang menggeluti
dunia bisnis dengan berbagai macam jenis kepemilikan.

Berdasarkan pernyataan tersebut uraikan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis,


bagaimana keunggulan dan kelemahannya, serta berikan contohnya.

Jawaban:
Bisnis adalah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu atau organisasi untuk
menghasilkan keuntungan dengan cara menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
pelanggan.
Tujuan utama dari bisnis adalah untuk menciptakan nilai tambah dengan menghasilkan
produk atau jasa yang dibutuhkan atau diinginkan oleh konsumen, serta menghasilkan
keuntungan yang memadai bagi pemilik atau pengelola bisnis.
Bisnis bisa dilakukan oleh individu atau kelompok orang yang memiliki ide atau
gagasan bisnis yang kemudian diwujudkan dalam bentuk produk atau jasa.
Bisnis juga dapat berbentuk perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang lebih
kompleks dan berbagai macam divisi yang saling terkait untuk mencapai tujuan bisnis yang
telah ditentukan.
Bisnis dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti bidang perdagangan, industri, jasa, dan
lain sebagainya.
Di era digital saat ini, bisnis juga dapat dilakukan secara online melalui platform e-commerce
atau marketplace yang memudahkan pelaku bisnis untuk menjangkau konsumen dengan lebih
mudah dan luas.
Bentuk-bentuk kepemilikan bisnis yang umum di Indonesia meliputi:
• Kepemilikan perorangan
Dimana bisnis dimiliki dan dijalankan oleh seorang individu.
Keunggulan dari kepemilikan perorangan adalah pemilik bisnis memiliki kendali penuh
atas bisnis dan tidak perlu berbagi keuntungan.
Namun, kelemahannya adalah pemilik bisnis harus menanggung seluruh
resiko bisnis secara pribadi, termasuk jika bisnis mengalami kerugian atau gagal.
Contoh kepemilikan perorangan adalah pedagang kaki lima atau usaha kecil dan
menengah (UKM) yang dimiliki oleh satu orang.
• Kemitraan
Dimana bisnis dijalankan oleh dua orang atau lebih yang memiliki kesepakatan
kerjasama.
Keunggulan dari kemitraan adalah adanya pemilik bisnis yang dapat berbagi resiko dan
keuntungan, serta memiliki kemampuan untuk berkolaborasi.
Namun, kelemahannya adalah terkadang sulit untuk menemukan mitra bisnis yang
memiliki visi dan misi yang sama.
Contoh kemitraan adalah usaha warung makan yang dimiliki oleh beberapa orang yang
saling bekerja sama.
• Perseroan Terbatas (PT)
Bisnis dijalankan oleh sebuah badan hukum yang terpisah dari pemiliknya.
Keunggulan dari PT adalah pemilik bisnis hanya menanggung risiko bisnis sebatas
jumlah modal yang ditanamkan, sehingga keberadaan bisnis tidak tergantung pada
pemilik bisnis secara pribadi.
Namun, kelemahannya adalah biaya pendirian yang tinggi dan sulitnya memperoleh
keuntungan di awal-awal berdirinya bisnis.
Contoh PT adalah perusahaan besar seperti perusahaan farmasi atau manufaktur.
• CV (Commanditaire Vennootschap)
Bisnis dijalankan oleh sekurang-kurangnya dua orang atau lebih dengan peran masing-
masing yang berbeda, yakni komanditer yang menanamkan modal, dan komplementer
yang mengelola bisnis.
Keunggulan dari CV adalah pemilik bisnis hanya menanggung risiko bisnis sebatas
jumlah modal yang ditanamkan, sedangkan kelemahannya adalah komplementer harus
bertanggung jawab secara pribadi terhadap utang bisnis.
Contoh CV adalah usaha dagang yang dijalankan oleh beberapa orang.
Dalam memilih bentuk kepemilikan bisnis, perlu dipertimbangkan keunggulan dan
kelemahannya untuk meminimalisir risiko dan memaksimalkan keuntungan.
Selain itu, juga perlu mempertimbangkan ketersediaan modal, kemampuan manajemen,
dan visi bisnis yang ingin diwujudkan.
Misalnya, untuk usaha kecil atau usaha baru, kepemilikan perorangan atau kemitraan
dapat menjadi pilihan yang tepat karena biaya pendirian yang lebih rendah dan
kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.
Sementara itu, untuk perusahaan besar dengan sumber daya dan jaringan yang kuat, PT
atau CV dapat menjadi pilihan yang lebih tepat karena kemampuan untuk memperoleh
modal besar dan berkolaborasi dengan banyak pihak.
Namun, pilihan kepemilikan bisnis tidak harus membatasi perkembangan bisnis itu
sendiri.
Seorang pengusaha dapat melakukan perubahan kepemilikan bisnis jika dibutuhkan dan
sesuai dengan perkembangan bisnis tersebut.
2. Perusahaan yang sukses pada umumnya berhasil menjaga budaya organisasi yang
sehat diantara karyawannya. Budaya organisasi yang sehat dapat dibuktikan melalui
hubungan yang kuat antara komitmen karyawan, kepuasan pelanggan, kepemimpinan
dan inovasi. Budaya organisasi bukanlah sesuatu yang ‘pasti’ dan tidak akan berubah,
namun budaya organisasi perlu menyesuaikan dengan perubahan strategi dan tujuan
perusahaan sehingga perusahaan perlu melakukan perubahan budaya organisasi.
Perubahan budaya organisasi akan mengubah cara hidup dan napas suatu perusahaan.
secara jangka panjang, hal ini akan membentuk cara pengambilan keputusan,
penyesaian pekerjaan, prioritas pekerjaan, interaksi antara karyawan, pelanggan dan
mitra kerja.

Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan mengenai budaya organisasi pada


perusahaan di tempat Anda bekerja, atau budaya organisasi perusahaan di Indonesia
atau perusahaan asing yang diterapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Jawaban:

Budaya organisasi yang sehat adalah kunci keberhasilan perusahaan, dan ini juga berlaku
untuk perusahaan di Indonesia seperti Gojek.
Gojek dikenal memiliki budaya organisasi yang sangat kuat dan sehat yang membantu
memastikan bahwa karyawan mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan perusahaan.
Budaya organisasi ini juga membantu Gojek untuk beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan lingkungan bisnis yang cepat.

Menurut Gojek, budaya organisasi mereka didasarkan pada empat nilai inti yaitu "Speed,
Focus, Impact, dan Integrity" yang dikenal sebagai "SPIRIT" (sumber: Gojek Culture Book).
Setiap karyawan di Gojek diharapkan untuk mengadopsi dan menerapkan nilai-nilai ini
dalam pekerjaan mereka sehari-hari.
Budaya organisasi ini mencakup banyak aspek, termasuk cara karyawan berinteraksi satu
sama lain, cara mereka bekerja, dan cara mereka merespons tantangan yang muncul
di perusahaan.
Gojek juga dikenal memiliki fokus yang kuat pada inklusivitas dan keragaman.
Mereka berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah di mana
setiap orang merasa diterima dan dihargai, tanpa memandang latar belakang, gender, atau
orientasi seksual mereka.
Inklusivitas dan keragaman juga menjadi bagian penting dari upaya Gojek dalam
meningkatkan kepuasan pelanggan mereka, dengan menyesuaikan layanan mereka untuk
memenuhi kebutuhan yang beragam dari berbagai konsumen.
Perusahaan asing lainnya yang juga menerapkan budaya organisasi yang kuat dan sehat
adalah Google.
Google dikenal memiliki budaya yang sangat inovatif, terbuka, dan kolaboratif, di mana
karyawan didorong untuk berpikir di luar kotak dan memberikan kontribusi kreatif mereka
untuk menciptakan solusi yang inovatif bagi pelanggan mereka.
Google juga memberikan prioritas yang tinggi pada kesejahteraan dan pengembangan
karyawan mereka, dengan menawarkan berbagai program pelatihan dan pengembangan untuk
membantu karyawan meningkatkan keterampilan mereka dan mencapai tujuan karir mereka.
Selain itu, Google juga menempatkan pentingnya transparansi, kepercayaan, dan tanggung
jawab sosial dalam budaya organisasi mereka.
Hal ini tercermin dalam kebijakan mereka dalam menangani masalah seperti privasi data
pengguna dan dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan.

Namun, perlu diingat bahwa budaya organisasi bukanlah sesuatu yang statis dan dapat
berubah seiring waktu dan perubahan di dalam dan di luar perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan perubahan dalam strategi dan tujuan
perusahaan mereka, serta perubahan dalam lingkungan bisnis yang mereka hadapi, dan
menyesuaikan budaya organisasi mereka sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Sumber:

Google Corporate Information: https://about.google/intl/id/commitments/corporate-info/

"The Culture Code: The Secrets of Highly Successful Groups" oleh Daniel Coyle.

Gojek Culture Book: https://www.slideshare.net/JoannaWong15/gojek-culture-book-2018

• "Bentuk-bentuk Kepemilikan Usaha di Indonesia" Bisnis.com,


https://ekonomi.bisnis.com/read/20181227/12/870573/bentuk-bentuk-kepemilikan-usaha-di-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai