Anda di halaman 1dari 2

Nama : NOVITA FITRI

NIM : 050501346
MK : EKMA4111.311 (Pengantar Bisnis)

Soal :
1. Dunia ekonomi tidak akan pernah lepas dari bisnis. Karena bisnis membuat kesejahteraan
masyarakat dan nasional meningkat. Dengan bisnis, banyak tercipta lapangan pekerjaan
sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi. Bisnis pun mampu mengubah seseorang (pelaku
bisnis) menjadi mandiri, kreatif dan inovatif. Di Indonesia, bisnis berkembang dengan cepat.
Tidak sedikit masyarakat yang menggeluti dunia bisnis dengan berbagai macam jenis
kepemilikan. Berdasarkan pernyataan tersebut uraikan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis,
bagaimana keunggulan dan kelemahannya, serta berikan contohnya.

Jawab :
Bentuk Kepemilikan Bisnis
Ada beberapa bentuk kepemilikan bisnis yang umum ditemui, antara lain:
a. Kepemilikan Tunggal (Sole Proprietorship): Bisnis dimiliki dan dijalankan oleh satu orang.
Pemilik bertanggung jawab penuh atas keputusan dan kewajiban bisnis. Keunggulan
kepemilikan tunggal adalah keputusan dapat diambil dengan cepat dan biaya pendirian yang
rendah. Namun, kelemahannya adalah pemilik bertanggung jawab secara pribadi atas hutang
bisnis dan terbatasnya sumber daya.
b. Kemitraan (Partnership): Bisnis dimiliki oleh dua orang atau lebih yang berbagi tanggung jawab,
keuntungan, dan kerugian. Keunggulan kemitraan adalah berbagi beban dan risiko dengan
mitra, serta kemampuan untuk memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang berbeda.
Namun, kelemahannya adalah adanya potensi konflik antara mitra dan tanggung jawab pribadi
atas hutang bisnis.
c. Perseroan Terbatas (Limited Liability Company/LLC): Bisnis memiliki entitas hukum terpisah
dari pemiliknya. Pemilik bisnis disebut pemegang saham dan memiliki tanggung jawab terbatas
terhadap hutang bisnis. Keunggulan perseroan terbatas adalah perlindungan hukum terhadap
pemilik dan kemampuan untuk menarik modal dari investor. Namun, kelemahannya adalah
biaya pendirian yang tinggi dan kompleksitas dalam pengambilan keputusan.
d. Perseroan Terbatas dengan Saham Tertutup (Private Limited Company): Bentuk perseroan
terbatas di mana saham hanya dimiliki oleh sejumlah terbatas pemegang saham. Keunggulan
perseroan terbatas dengan saham tertutup adalah privasi pemilik dan fleksibilitas dalam
pengambilan keputusan. Namun, kelemahannya adalah keterbatasan dalam penarikan modal
dan kesulitan dalam menjual saham.
Contoh Kepemilikan Bisnis
Contoh-contoh kepemilikan bisnis yang umum ditemui adalah:
a. Kepemilikan Tunggal: Warung makan milik seorang pemilik tunggal.
b. Kemitraan: Kantor hukum yang dimiliki oleh dua atau lebih pengacara.
c. Perseroan Terbatas: Perusahaan teknologi besar seperti Google atau Microsoft.
d. Perseroan Terbatas dengan Saham Tertutup: Perusahaan keluarga yang dimiliki oleh beberapa
anggota keluarga.
Setiap bentuk kepemilikan bisnis memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu
dipertimbangkan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan bisnis. Penting bagi pemilik bisnis untuk
memahami karakteristik masing-masing bentuk kepemilikan dan memilih yang paling sesuai
dengan situasi mereka.
Soal :

2. Perusahaan yang sukses pada umumnya berhasil menjaga budaya organisasi yang sehat
diantara karyawannya. Budaya organisasi yang sehat dapat dibuktikan melalui hubungan yang
kuat antara komitmen karyawan, kepuasan pelanggan, kepemimpinan dan inovasi. Budaya
organisasi bukanlah sesuatu yang ‘pasti’ dan tidak akan berubah, namun budaya organisasi
perlu menyesuaikan dengan perubahan strategi dan tujuan perusahaan sehingga perusahaan
perlu melakukan perubahan budaya organisasi. Perubahan budaya organisasi akan mengubah
cara hidup dan napas suatu perusahaan. Secara jangka panjang, hal ini akan membentuk cara
pengambilan keputusan, penyesaian pekerjaan, prioritas pekerjaan, interaksi antara karyawan,
pelanggan dan mitra kerja. Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan mengenai budaya
organisasi pada perusahaan di tempat Anda bekerja, atau budaya organisasi perusahaan di
Indonesia atau perusahaan asing yang diterapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Jawab :
Budaya Organisasi di Perusahaan
Budaya organisasi di perusahaan tempat Anda bekerja, atau di perusahaan di Indonesia atau
perusahaan asing, dapat bervariasi tergantung pada nilai-nilai, norma, dan kebiasaan yang
diterapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi yang sehat biasanya
mencakup beberapa elemen penting, seperti:
a. Komitmen Karyawan: Budaya organisasi yang sehat ditandai dengan adanya komitmen yang
tinggi dari karyawan terhadap perusahaan. Karyawan yang komitmen akan bekerja dengan
dedikasi dan berusaha mencapai tujuan perusahaan.
b. Kepuasan Pelanggan: Budaya organisasi yang sehat juga mencakup fokus pada kepuasan
pelanggan. Perusahaan yang sukses akan berusaha memahami kebutuhan dan harapan
pelanggan, serta memberikan pelayanan yang berkualitas untuk memenuhi ekspektasi mereka.
c. Kepemimpinan: Budaya organisasi yang sehat membutuhkan kepemimpinan yang efektif.
Pemimpin yang baik akan memberikan arahan yang jelas, memotivasi karyawan, dan
menciptakan lingkungan kerja yang positif.
d. Inovasi: Budaya organisasi yang sehat mendorong inovasi dan kreativitas. Perusahaan yang
sukses akan mendorong karyawan untuk berpikir out-of-the-box, mencari solusi baru, dan
beradaptasi dengan perubahan.
Perubahan budaya organisasi dapat diperlukan ketika perusahaan mengalami perubahan
strategi atau tujuan. Proses perubahan budaya organisasi dapat melibatkan beberapa langkah,
seperti:
a. Mengidentifikasi Nilai dan Norma: Perusahaan perlu mengidentifikasi nilai-nilai dan norma
yang ingin diterapkan dalam budaya organisasi baru. Hal ini dapat melibatkan melibatkan
karyawan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Komunikasi dan Pelatihan: Perusahaan perlu mengkomunikasikan perubahan budaya
organisasi kepada karyawan dan memberikan pelatihan yang diperlukan agar karyawan dapat
memahami dan mengadopsi budaya baru.
c. Peran Model: Pemimpin dan manajer perlu menjadi contoh yang baik dalam mengadopsi
budaya organisasi baru. Mereka harus mempraktikkan nilai-nilai dan norma yang diinginkan
agar karyawan lain dapat mengikuti.
d. Pengukuran dan Umpan Balik: Perusahaan perlu mengukur dampak perubahan budaya
organisasi dan memberikan umpan balik kepada karyawan. Hal ini dapat membantu dalam
memantau kemajuan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Perubahan budaya organisasi membutuhkan waktu dan upaya yang konsisten. Namun, jika
dilakukan dengan baik, perubahan ini dapat membantu perusahaan mencapai tujuan organisasi
dengan lebih efektif dan meningkatkan kinerja keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai