Abstrak
Dunia bisnis saat ini sudah sangat berkembang, mulai dari bisnis kecil-
kecilan, menengah, hingga bisnis besar-besaran. Namun masalahnya, belum
banyak orang yang tahu tentang organisasi bisnis sehingga usahanya belum
menggunakan struktur bisnis yang tepat. Banyak juga orang-orang yang tidak tahu
mengenai bentuk-bentuk organisasi bisnis sehingga mereka tidak tahu bentuk
usaha apa yang sedang mereka jalani. Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses
maka perlu diorganisasikan. Dalam mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus
memperhatikan unsur-unsur bisnis yang ada. Unsur bisnis yang perlu mendapat
perhatian pengusaha yaitu lingkungan bisnis.
PENDAHULUAN
2) Bagaimana tujuan dari sebuah bisnis jika perilaku berorientasi pada maksimasi
dan perilaku bukan maksimasi?
3) Mengapa tujuan perusahaan itu penting?
PEMBAHASAN
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada
tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namun dalam kenyataannya tidak ada
sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna. Berikut merupakan
tipe – tipe organisasi bisnis yaitu:
1. Organisasi Formal
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan
menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas
dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian
keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.
b.) Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Bentuk-Bentuk Perusahaan
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang dimiliki oleh satu orang. Pemilik
kepemilikan perseorangan memiliki tanggung jawab tidak terbatas atas properti perusahaan.
Artinya, jika usaha mengalami kerugian, pemilik harus menanggung semua kerugian
tersebut. Ciri-ciri badan usaha perseorangan antara lain:
a.) Dimiliki perseorangan (individu atau perusahaan keluarga
b.) Pengelolaannya sederhana
c.) Modalnya relatif tidak terlalu besar
d.) Kelangsungan usahanya tergantung pada para pemiliknya
e.) Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relative kecil
2. Firma (Fa)
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih, yang
masing-masing bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal perseroan
berasal dari anggota pendiri dan keuntungan dibagikan kepada anggota sesuai
dengan akta pendirian. Ciri –ciri firma antara lain:
a.) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
b.) Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
c.) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d.) Adanya tanggung jawab Bersama
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschap (NV), adalah suatu badan
hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan
tanpa perlu membubarkan perusahaan.
4. Perusahaan Negara Umum (PERUM)
Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis negara
yang seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan
untuk memberikan penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani
masyarakat umum serta mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengolahan perusahaan. Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi.
Contoh perum/perusahaan umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara
RI), Perum Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dan lain sebagainya.
5. Koperasi
Bagi masyarakat Indonesia koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah
merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat.
Secara harfiah Koperasi yang berasal dari bahasa Inggris yakni Coperation,
terdiri dari dua suku kata yaitu Co berarti bersama dan Operation berarti bekerja.
Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk yang bekerja sama
selalu disebut dengan koperasi.
6. Yayasan
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan
bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan
memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di
Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat
paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini,
dan Presiden RI Megawati Soekarno putri mengesahkannya pada tanggal 6
Oktober 2004.
Tata kelola dalam bisnis sering juga disebut sebagai tata kelola perusahaan
(Corporate Governance). Tata kelola perusahaan merupakan kebijakan, aturan,
atau kebiasaan yang mempengaruhi proses pengelolaan dan pengontrolan pada
suatu institusi atau korporasi. Tata kelola dalam bisnis dilakukan oleh para
pemangku kepentingan (stakeholders) yang memiliki peran penting untuk
mencapai tujuan suatu perusahaan. Dala menerapkan tata kelola bisnis yang baik,
maka para pemangku kepentingan dan seluruh anggota perusaahn yang lain harus
memperhatikan lima prinsip dasar tata kelola perusahaan yan baik (good
corporate governance). Prinsip-prinsip tersebut diantaranya yaitu transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan.
Asas Tata Kelola dalam Bisnis yang Baik (Good Corporate Governance)
Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas Good Corporate Governance
(GCG) diterapkan pada segala spek dalam bisnis untuk mencapai kesinambungan
usaha (sustainability) perusahaan dengan mementingkan para pemangku
kepentingan (stakeholders).
a.) Transparansi
fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-
undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara
satu dengan yang lain.
e.) Kewajaran dan Kesetaraan
3.1 Kesimpulan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis masih jauh
dari kata sempurna. Alangkah baiknya pembaca dapat memberikan kritikan yang
baik untuk menunjang perkembangan penulisan makalah di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Fitrianingsih, R. (2018). Analisis Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) Bihun
Tapioka di Provinsi Lampung. Skripsi .
Griffiths, A., & Wall, S. (2005). Economics for Business and Management. England:
Pearson Education.
Muhammad, F., Nurbaya, S., & Amirullah. (2017). Pengantar Bisnis. Yogyakarta:
Indomedia Pustaka.