Anda di halaman 1dari 16

MODUL

PENGANTAR BISNIS
MENGORGANISASI PERUSAHAAN BISNIS
PENDAHULUAN

Latar belakang dibuatnya makalah ini adalah semakin banyaknya orang-orang yang
membuka bisnis dalam kehidupan sehari-hari.Mulai dari bisnis warung kecil, online
shop hingga restoran atau sebuah perusahaan besar.Tetapi, tak banyak orang-orang
yang membuka bisnis tersebut mengetahui tentang sebuah organisasi serta struktur
yang tepat untuk dipakai pada suatu organisasi bisnis serta peluang yang terdapat di
dalamnya.Sehingga mereka tidak mengetahui tentang sebuah organisasi bisnis yang
sedang mereka jalani. Agar masyarakat umum mengetahui apa itu organisasi bisnis
dan bentuk-bentuk dari organisasi bisnis. Agar masyarakat yang ingin mendirikan usaha
bisnis tidak terkena suatu hukum dan sudah tahu apa saja yang diperlukan bila ingin
mendirikan suatu usaha bisnis dan mengetahui apa saja kelemahan dan kebaikan dari
usaha bisnis tersebut.

Setiap organisasi bisnis maupun instansi pemerintahan dalam menjalankan


aktivitasnya membutuhkan dana yang digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan
yang diperlukan dalam membiayai kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional maupun
non operasional. Kompleksnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan, menjadikan dana
sebagai sumber utama dalam pemenuhan kebutuhan organisasi bisnis maupun instansi
pemerintahan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas diketahui rumusan masalahnya, yaitu :
1. Apa saja elemen-elemen yang mempengaruhi struktur organisasi perusahaan?
2. Bagaimana spesialisasi dan departementalisasi sebagai kerangka bangunan dari
struktur organisasi?
3. Apa saja perbedaan pengertian antara tanggung jawab, wewenang, delegasi, dan
akuntabilitasi, serta pengambilan keputusan dalam organisasi tersentralisasi dan
terdesentralisasi?
4. Bagaimana perbedaan antara struktur organisasi fungsional, divisional, matriks, dan
international, serta bagaimana bentuk rancangan organisasi baru yang paling popular?
5. Apa itu organisasi informal dan intrapreneuring?

1.1 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta


kesadaran masyarakat umum mengenai ciri dan karakteristik suatu organisasi bisnis
serta peluang yang terdapat di dalamnya.

1.2 Landasan Teori


Menurut Wikipedia, Bisnis berarti:
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Bentuk dasar kepemilikan bisnis

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada


beberapa bentuk yang dianggap umum:
o Perusahaan perseorangan
o Persekutuan
o Perseroan
o Koperasi
Dalam sebuah usaha dibutuhkan sebuah organisasi bisnis yang sesuai.Ahli
manajemen mengemukakan prinsip-prinsip dalam mencapai organisasi yang baik:

1. Prinsip hirarkhi adalah filsafat yang mengharuskan adanya rangkaian pimpinan


yang jelas dari posisi paling tinggi ke posisi paling rendah dalam sebuah
perusahaan.

2. Prinsip kesatuan komando adalah filsafat bahwa tiap orang di perusahaan harus
melaporkan hanya kepada satu pengawas. Ini menjamin bahwa tiap perintah dapat
dimengerti dan tidak terjadi pertentangan perintah dari dua atau lebih pengawas.

Pembahasan

2.1 membedakan unsur-unsur yang mempengaruhi struktur organisasi


perusahaan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan perusahaan.

Ada empat elemen yang terdapat dalam membangun sebuah struktur organisasi, yaitu;
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja.
2. Adanya standarisasi kegiatan kerja.
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja.
4. Besaran seluruh organisasi.
Tahap pertama dalam membangun sebuah struktur organisasi bisnis adalah sebagai
berikut;

1. Spesialisasi
Proses mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus dilakukan dan
menentukan siapa yang akan melakukannya menghasilkan spesialisasi
pekerjaan. Spesialisasi ini bertujuan untuk dapat memudahkan suatu pekerjaan
dilaksanakan secara efisien dan juga dapat mempermudah manajemen untuk
menggantikan orang-orang yang meninggalkan organisasi.

2. Departementalisasi
Proses pengelompokkan orang-orang yang melaksanakan pekerjaan ke dalam
unit-unti yang logis, sesuai dengan spesialisasi. Tujuan dari departementalisasi
untuk memudahkan koordinasi, sehingga manajer puncak dapat mudah
mengontrol bagaimana berbagai unit berjalan.

Komponen operasi dan dtruktural yang lazim dalam suatu bisnis mencakup
serangkaian pekerjaan yang harus dilakukan dan keseluruhan tujuan spesifik.
Setiap organisasi harus mengembangkan struktur organisasi yang paling tepat –
spesifikasi dari pekerjaan yang dilakukan dan cara mereka berhubungan satu
sama lain. Sebagian besar organisasi hamper secara terus menerus mengganti
strukturnya.

Perusahaan menyiapkan bagan organisasi untuk menjelaskan struktur dan


menunjukkan kepada karyawan dimana mereka berada dalam operasi
perusahaan.Setiap kotak menggambarkan satu jabatan, dan garis tebal
menunjukkan rantai komando, atau hubungan pelaporan.

Contoh Struktur Organisasi

Menjelaskan spesialisasi dan departementalisasi sebagai bangunan dasar


struktur organisasi.

Dua aktivitas membangun struktur dasar dalam semua organisasi. Proses


mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan spesifik dan merancang orang untuk
menjalankannya, menghasilkan spesialisasi pekerjaan. setelah terspesialisasi,
pekerjaan dikelompokkan ke dalam unit-unti logis – proses departementalisasi.
Departementalisasi membuat suatu departemen sebagai pusat laba – unit perusahaan
terpisah yang bertanggung jawab terhadap biaya dan labanya sendiri.

Departementalisasi mengikuti salah satu ( atau kombinasi ) dari lima bentuk, yaitu:

1. departementalisasi berdasarkan pelanggan: departementalisasi berdasarkan


jenis pelanggan yang memungkinkan besar membeli produk tertentu

2. departementalisasi berdasarkan produk: departementalisasi berdasarkan produk


tertentu yang diciptakan

3. departementalisasi berdasarkan proses: departementalisasi berdasarkan proses


produksi yang digunakan dalam menciptakan barang atau jasa

4. departementalisasi berdasarkan geografis: departementalisasi berdasarkan


wilayah yang dilayani perusahaan

5. departementalisasi berdasarkan fungsi: departementalisasi berdaarkan


kelompok fungsi atau aktivitas

Bentuk-Bentuk Organisasi Bisnis

Perusahaan Perseorangan

Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh


satu orang, dimana pengelola perusahaan memperoleh semua keuntungan
perusahaan, tetapi ia juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan
perusahaan. Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur dalam KUHD dan tidak
memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang pengusaha saja.
Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu :

● Usaha Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari departemen


teknis. Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang
perdagangan, maka dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

● Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya usaha


perseorangan yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang
kelontong, dan lain sebagainya.

Persekutuan Firma
Firma adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Dalam firma
semua anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun
bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak lain. Bila perusahaan
mengalami kerugian akan ditanggung bersama, kalau perlu dengan seluruh
kekayaan pribadi mereka.

Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di muka notaris.Akta
Pendirian Firma harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang daerah
hukumnya meliputi tempat kedudukan Firma yang bersangkutan.Setelah itu akta
pendirian harus diumumkan dalam Berita Negara atau Tambahan Berita
Negara.Tetapi karena Firma bukan merupakan badan hukum, maka akta pendirian
Firma tidak memerlukan pengesahan dari Departemen Kehakiman RI.Pendirian,
pengaturan dan pembubaran Firma diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD).

Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena :

● Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi


sekutu-sekutu, setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk
keseluruhan.

● Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman


dan HAM.

Firma berakhir apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar
telah berakhir. Selain itu, menurut Pasal 26 dan Pasal 31 KUHD Firma juga dapat
bubar sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar
akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.

Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)

Perseroan Komanditer (CV) adalah adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa
orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam
persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal
perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di dalam
persekutuan.

Berakhirnya CV, diatur dalam Pasal 31 KUHD yaitu:

● Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Akta


Pendirian).

● CV berakhir sebelum jangka waktu yang ditetapkan, akibat pengunduran diri atau
pemberhentian sekutu.
● Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian) di mana perubahan
anggaran dasar ini mempengaruhi kepentingan pihak ketiga terhadap CV.
Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschhap (NV), adalah
suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-
saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena
modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan


tercantum dalam anggaran dasar.Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi
pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri.Setiap orang dapat
memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan.Pemilik saham
mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki.Apabila
utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak
menjadi tanggung jawab para pemegang saham.Apabila perusahaan mendapat
keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen
yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan
terbatas.

Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.Keuntungan
yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa
menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.

Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama.Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan. Menurut UU no. 25
tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Status
badan hukum koperasi diperoleh setelah memperoleh pengesahan dari pemerintah
(MenteriKoperasi).

Modal Koperasi terdiri dari :


● Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, sumbangan
suka rela, hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.

● Modal Pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau
anggotanya, bank, penerbitan obligasi atau surat utang lainnya, sumber lain
yang sah.

Tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan


masyarakat pada umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan berlandaskan Pancasila
dan UUD’45.

Yayasan

Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud
dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan
memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di
Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat
paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini, dan
Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.

Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai status badan
hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk.Permohonan pendirian yayasan dapat
diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan.Yayasan yang
telah memperoleh pengesahan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan


Pengawas.Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan
sepenuhnya oleh Pengurus.Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang
disampaikan kepada Pembina mengenai keadaan keuangan dan perkembangan
kegiatan yayasan.Pengawas bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat
kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

Yayasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri atau pihak
lain, atau memiliki kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang-undang,
kekayaannya wajib diaudit oleh akuntan publik dan laporan tahunannya wajib
diumumkan dalam surat kabar berbahasa Indonesia.

BUMN
Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) atau perusahaan milik negara merujuk
kepada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah negara.

Konsep Dasar dalam Struktur Organisasi

Penyusunan struktur organisasi melibatkan dua tahap. Tahap pertama adalah proses
mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan spesifik dalam organisasi dan merancang orang
untuk menjalankannya. Hasilnya adalah spesifikasi jabatan. Tahap kedua, setelah
terspesialisasi, pekerjaan akan dikelompokkan ke dalam unit-unit logis. Proses ini
disebut dengan departemenisasi. Lima bentuk departemenisasi yang dapat dipilih
perusahaan adalah (1) departemenisasi berdasarkan pelanggan yang membagi toko-
toko menjadi segmen sehingga lebih efisien dan memberikan layanan pelanggan lebih
baik karena tenaga penjual cenderung melakukan spesialisasi; (2) departemenisasi
produk, membagi organisasi ke dalam segmen menurut produk atau jasa spesifik; (3)
departemenisasi berdasarkan proses, membagi organisasi menurut proses produksi;
(4) departemenisasi berdasarkan geografik di manaperusahaan dibagi menurut wilayah
yang dilayaninya dan (5) departemenisasi berdasarkan fungsi dimana organisasi dibagi
menurut fungsi-fungsi kelompok seperti produksi, pemasaran dan penjualan, sumber
daya manusia dan keuangan serta akuntansi. Pada umumnya perusahaan besar
mengkombinasikan jenis departemenisasi yang
berbeda untuk berbagai level.

Tahap ke-dua, apabila pekerjaan telah dispesialisasikan dan didepartemenisasi maka


perusahaan menetapkan hierarki pengambilan keputusan.Pengembangan hierarki
merupakan hasil dari proses tiga langkah yaitu (1)Pemberian tugas, yaitu menentukan
siapa yang dapat mengambil keputusan dan menspesifikasi bagaimana keputusan itu
diambil; (2) Pelaksanaan tugas, yaitu mengimplementasikan keputusan yang telah
diambil; dan (3) Pendistribusian wewenang yaitu memutuskan apakah organisasi itu
tersentralisasi atau terdesentralisasi.

Karyawan ataupun manajer dalam organisasi pasti memiliki wewenang dan tanggung
jawab tertentu.Tanggung jawab adalah kewajiban untuk menjalankan tugas yang sudah
diberikan.Wewenang merupakan hak yang dimiliki seseorang karyawan pada posisi
tertentu untuk mengambil keputusan berkaitan dengan tuntutan pekerjaannya, yang
telah diatur oleh organisasi.Setiap manajer juga memiliki rentang kendali atas
karyawan. Tiga bentuk wewenang dalam organisasi adalah:

a) Wewenang lini.
Wewenang ini mengalir ke atas dan ke bawah rantai komando.Bentuk wewenang
lini muncul karena banyak perusahaan saat ini bergantung pada departemen lini
yaitu departemen yang berkaitan langsung dengan produksi dan penjualan produk
tertentu.

b) Wewenang staff
Adalah wewenang yang didasarkan pada keahlian dan biasanya berupa tugas
memberikan nasihat kepada manajer lini.Para anggota staff membantu departemen
lini mengambil keputusan namun tidak memiliki wewenang untuk mengambil
keputusan.

c) Wewenang komite dan kelompok.

Wewenang ini diberikan kepada komite atau tim kerja yang terlibat dalam operasional
perusahaan sehari-hari. Tim kerja adalah kelompok operasi karyawan yang diberi kuasa
untuk merencanakan dan mengorganisasikan kerja mereka sendiri dan
menjalankannya dengan sedikit supervisi. Perusahaan dapat lebih bersifat sentralisasi
ataupun desentralisasi dalam pemberian wewenang kepada karyawan.

Sentralisasi merupakan filosofi manajemen yang menekankan pada sekelompok kecil


orang dalam struktur organisasi yang memiliki wewenang membuat keputusan.
Sedangkan desentralisasi merupakan suatu filososfi organisasi dan manajemen yang
mendelegasikan wewenang membuat keputusan pada level manajemen dibawahnya
pada suatu organisasi. Dengan lapisan manajemen yang lebih sedikit, perusahaan
yang terdesentralisasi mencerminkan suatu struktur organisasi datar.Perusahaan yang
tersentralisasi menuntut adanya berbagai lapisan manajemen dan dengan demikian
membentuk struktur organisasi tinggi. Distribusi wewenang juga memengaruhi jumlah
orang yang dikendalikan oleh seorang manajer,yang disebut dengan rentang kendali
(span of control).Dalam struktur organisasi yang datar biasanya rentang kendali bersifat
luas sementara dalam organisasi yang tinggi rentang kendalinya lebih sempit.

fungsi pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian berhubungan dengan pemetaan dalam pemanfaatan


sumber daya yang ada dalam suatu organisasi, termasuk didalam nya menyangkut
kegiatan kerja dari sumber daya manusia yang terlibat dalam menjalankan suatu
kegiatan atau program yang sudah direncanakan. Berikut adalah variasi struktur
organisasi:

1. Organisasi garis
Organisasi ini di unkapakan oleh Hendri fayol.Organisasi garis yaitu dimana
organisasi masih kecil, praktis dan sederhana, jumlah karyawan sedikit, pimpinan
dan karyawan saling mengenal, spesialis kerja belum tinngi, hanya mengenal satu
komando, strutur organisasi sangat sederhana.

2. Struktur Organisasi Fungsional

Pada struktur organisasi fungsional awalnya diciptakan oleh F.W.Taylor.Konsep


struktur ini asal berasal dari adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan
secara jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang dalam memberikan perintah
kepada setiap bawahan, sepanjang masih ada hubungan terhadap fungsinya.Jadi,
setiap pegawai bisa mempunyai atasan lebih dari satu dan berbeda.

3. Struktur organisasi Garis Dan Staf


Seperti namanya, struktur organisasi ini merupakan metode kombinasi yang di
kembangkan oleh Harrington Emerson.Pada umumnya banyak digunakan pada
organisasi yang besar, dengan bidang tugas yang beragam dan jumlah karyawan
yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, tapi memerlukan bantuan
staf.Staf disini merupakan orang yang ahli dalam bidang tertentu untuk memberikan
nasihat pada pimpinan pada bidang tersebut.

Sarana manajemen

Pencapaian tujuan dalam suatu organisasi telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena
itu, dalam proses manajemen di perlukan jumlah sarana atau alat untuk mencapai
tujuan tersebut, sarana tersebut terfomulasikan menjadi 6 M, yaitu sebagai berikut :
1. Man (Manusia)
Manusia merupakan faktor terpenting dari manajemen karena subyek dari
proses manajemen adalah manusia. Tujuan yang ditetapkan dalam manajemen
dibuat oleh manusia dan proses mencapai tujuan itu sendiri dijalankan oleh
manusia.

2. Money (Uang)
Uang dibutuhkan untuk memperoleh sejumlah sumber daya ekonomi, seperti
bahan baku, tenaga kerja dan berbagai sumber ekonomi lainya, serta satuan
nilai dari produk manajemen. Dalam hal ini, uang berfungsi ganda, yaitu sebagai
alat tukar untuk mendapatkan sumber daya ekonomi dan sebagai satuan nilai
terhadap produk manajemen.

3. Methods (Metode)
Metode dapat diartikan sebagai pendekatan atau tata carayang dilakukan dalam
mencapai tujuan. Tata cara tersebut meliputi cara kerja manusia, cara
penggunaan mesin, cara pengelolaan materi dan uang serta sumber daya
ekonomi lainnya yanng digunakan selama proses manajemen berlangsung.

4. Machines (Mesin)
Mesin dibutuhakan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja,
mempercepat proses produksi serta meningkatkan proses kualitas, dan kualitas
hasil produksi.

5. Materials (Materi/Bahan)
Materi menjadi objek manajemen yang dikelola untuk mencapai tujuan tertentu.
Materi atau bahn baku dapat berupa barang setengah jadi maupun baran jadi

6. Market (Pasar)
Faktor penguasaan pasar akan berdampak terhadap jangkau luas pemasaran
produk, volume penjualan produk, dan keberlangsungan proses produksi suatu
produk, serta besar kecilnya pendapatan yg di peroleh dari hasil pemasaran
produk hasi produksi.

Fungsi manajemen

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi awal manajemen yang dimulai dari penetapan
tujuan dan kemudian menetapkan perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai dimasa datang. Berdasar
rentang waktu pencapaian tujuan organisasi dapat dikelompokkan menjadi:

 Tujuan jangka panjang


Tujuan yang dibuat untuk jangka waktu yang cukup lama, biasanya lebih dari 5
tahun dan merupakan panduan suatu organisasi akan berkembang dan menjadi
perusahaan seperti apa.

 Tujuan jangka menengah


Tujuan yang lebih cepat waktu pencapaiannya dan biasanya merupakan
penjabaran dari tujuan jangka panjang yang coba akan dicapai pada rentang
waktu yang lebih singkat.Periode pelaksanaan biasanya –5 tahun.

 Tujuan jangka pendek


Tujuan yang disusun untuk waktu kurang dari 1 tahun yang berhubungan dengan
operasional rutin organisasi.Setelah menetapkan tujuan organisasi kemudian
perlu adanya perencanaa kegiatan yang jelas untuk mencapai tujuan. Adapun
tingkatan rencana kegiatan organisasi dapat dibagi dalam tiga tingkatan yaitu:

 Rencana strategik
Rencana strategik berisi tentang alokasi sumber daya yang dimiliki organisasi,
dan langkah–langkah yang perlu dilakukan untuk dapat mencapai tujuan jangka
panjang(strategis) perusahaan. Rencana ini biasanya disusun oleh pinpinan
organisasi yang menentukan arah organisasi. Rencana strategis merupakan visi
perusahaan dimasa datang yang merupakan tujuan yang akan dicapai dalam
jangka panjang.

 Rencana taktis
Rencana taktis lebih pendek rentang waktunya dan merupakan penerapan dari
rencana strategik yang sudah disusun oleh perusahaan.Perencanaan taktis
biasanya melibatkan tingkatan manajemen menengah.

 Rencana operasional
Rencana operasional berhubungan dengan kegiatan operasional rutin sehari–
hari yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek organisasi.

2. Pengorganisasian (Organizing) dan pembentukan staff (Staffing)

Pengorganisasian adalah suatu proses memperoleh dan mengatur


sumber daya perusahaan baik manusia, modal, dan teknologi untuk dapat
secara baik menjalankan rencana yang sudah dibuat dan mencapai tujuan
organisasi. Pembentukan staffmerupakan pemilihan dan penempatan sumber
daya manusia yang akan melaksanakan rencana kegiatan yang telah disusun
sehingga akan dapat berjalan dengan baik dan tepat.

3. Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah fungsi manajemen yang bertujuan untuk memberikan
panduan dan panutan kepada karyawan sehingga kegiatan operasional akan
berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi. Pengarahan berkaitan
dengan kepemimpinan seseorang terhadap orang lain dan membentuk suasana
yang kondusif dan dinamis sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dan
mencapai tujuan organisasi.

4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan bentuk pengawasan dan kontrol dari
manajemen terhadap kegiatan operasional organisasi apakah sudah sesuai
dengan rencana yang ditetapkan dan sesuai dengan arah tujuan organisasi.
Pengendalian mencegah adanya kegagalan dengan cara mengamati kinerja
organisasi secara keseluruhan dan melakukan evaluasi apabila diperlukan.

Fungsi pengendalian berawal dari penetapan standar penilaian,


pengukuran kinerja kegiatan apakah sesuai dengan standar, mengevaluasi hasil
kinerja, dan terakhir melakukan koreksi ataupun perbaikan bila diperlukan.

Pengendalian mencegah adanya kegagalan dengan cara memonitor


kinerja individual, departemen, divisi dan kinerja keseluruhan demi kesuksesan
organisasi. Dengan kata lain, fungsi ini berusaha mencegah timbulnya masalah,
mendefinisikan masalah jika timbul dan kemudian mencari solusi pemecahan
masalah secepat dan seefektif mungkin.

Level Manajemen
Manajemen pada dasarnya dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:

1.Manajer puncak (Top manager)


Manajer puncak bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kinerja dan
arah perusahaan.Manajer puncak biasanya menentukan tujuan strategis (jangka
panjang) dan membuat rencana strategis perusahaan.

2.Manajer menengah (Middle manager)


Manajer menengah mewakili manajer puncak dalam mengawasi kegiatan
operasional perusahaan dan menyampaikan tujuan strategis dan rencana strategis
kepada manajer yang ada dibawah mereka.Manajer menengah memiliki tanggung
jawab untuk mengawasi manajer lini.Manajer menengah biasanya mengelola tujuan
jangka menengah dan mengimplementasikan rencana taktis organisasi.

3. Manajer lini (First line manager)


Manajer ini memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kinerja karyawan
organisasi dan secara langsung berhubungan dengan karyawan.Manajer lini
berhubungan dengan kegiatan operasional rutin dalam organisasi dan memiliki
tanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan organisasi dapat berjalan dengan
lancar.

2.3.11 Peranan Manajemen


Peranan manajer untuk menjalankan aktivitas organisasi pada umumnya terdiri
dari tiga peran utama, yaitu:
1.Peran interpersonal
Peran interpersonal dilakukan manajer berhubungan dengan karyawan dan
orang-orang disekitarnya. Peran interpersonal meliputi:

 Figurehead
yaitu kewajiban pimpinan untuk mengikuti acara–acara sebagai wakil
perusahaan

 Leader
yaitu manajer berperan sebagai pemimpin untuk memacu kinerja karyawan

 Liaison
yaitu peran manajer dalam berhubungan dengan pihak lain diluar hubungan
atasan dan bawahan

2.Peran informasi
 Manajer berperan dalam memperoleh dan menyebarkan infomasi yang berkaitan
dengan organisasi. Peran ini meliputi:

 Monitor
manajer berperan mengawasi kebutuhan informasi yang diminta organisasi

 Disseminator
manajer berperan menyebarkan informasi yang relevan dan dibutuhkan oleh
Bawahannya

 Spokeperson
manajer berperan sebagai juru bicara perusahaan kepada pihak lain yang
membutuhkan informasi.

 Peran pengambil keputusan


Sebagai pimpinan harus dapat mengambil keputusan yang tepat. Peran manajer
sebagai pengambil keputusan meliputi:
 Entrepreneur
yaitu manajer perlu memiliki sikap kreatif dan berjiwa kewirausahaan dalam
pengembangan organisasi
 Disturbance handler
manajer berperan dalam menangani permasalahan ataupun konflik yang
timbul dalam organisasi
 Resource allocator
manajer berperan dalam menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki
sehingga dapat digunakan dengan optimal

Organisasi Informal dan Intrapreneuring


1. Organisasi Informal

Organisasi Informal merupakan Interaksi sosial sehari-hari antar karyawan, yang


lebih penting daripada pekerjaan dan hubungan antar pekerjaan formal dan secara
efektif mengubah struktur formal perusahaan itu.Keuntungan dari Organisasi Informal
adalah bisa memperkuat Organisasi Formal. Kekurangan dari Organisasi Informal
adalah dapat memperkuat politik kantor yang menempatkan kepentingan individu di
depan orang-orang dari perusahaan.

Organisasi informal lebih merupakanjaringan kerja interaksi sosial sehari-hari di


antara karyawan perusahaan yang tidak berkaitan dengan struktur wewenang formal
perusahaan itu . Selain itu juga terdapatkelompok informalyang sebenarnya
adalahsekelompok orang yang saling berinteraksi .Jaringan komunikasi yang digunakan
adalahjaringan komunikasi informal– satu alur komunikasi informal yang menyebarkan
informasi ke seluruh organisasi.

2. Intrapreneuring

Kadang-kadang sejumlah organisasi mengambil sikap untuk mendukung


organisasi informal.Mereka melakukannya untuk berbagai macam alasan. Dua alasan
yang mungkin diantaranya:

1) Sebagian besar manajer sadar bahwa organisasi informal pasti terjadi,


baik diinginkan maupun tidak

2) Banyak manajer yang mengetahui cara menggunakan organisasi


informal tersebut untuk mendukung organisasi formal

Sebagai contohnya, banyak perusahaan yang mendukung proses yang


disebutintrapreneuring :menciptakan dan mempertahankan inovasi dan fleksibilitas
lingkungan bisnis kecil di dalam batas struktur organisasi yang besar dan birokratif .
Menurut sejarah, sebagian besar inovasi berasal dari individu yang ada dalam bisnis
berskala kecil.Tapi, kadangkala bila bisnis tersebut terlalu berkembang, inovasi dan
kreativitas cenderung menjadi korban dari kiprah perusahaan untuk meraup lebih
banyak penjualan dan laba.

Kesimpulan
Pengertian organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi
dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit).Contoh organisasi bisnis adalah
radio.Radio disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah menghasilkan
keuntungan melalui kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada masyarakat.
Bentuk-bentuk organisasi bisnis ada tujuh yaitu Perusahaan Perseorangan,
Persekutuan Firma, Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV),
Perseroan Terbatas, Koperasi, Yayasan dan BUMN.

Agar suatu usaha jelas adanya dan diakui, maka sebaiknya tentukan usaha apa
yang anda jalankan dan buatlah struktur organsasi yang jelas. Tentukanlah rancangan
kerja yang bagus, siapa dan kapan pekerjaan itu harus dilakukan. Dan akan lebih
bagus lagi apabila usaha itu didaftarkan sebagai usaha yang resmi dan mempunyai
izin.

Dari organisasi bisnis tersebut masing-masing memiliki ciri, krakteristik, kelebihan


dan kekurangan yang berbeda-beda.Dan memiliki peluang serta resiko masing-
masing. Salah satunya dengan membuka perusahaan perseorangan atau sebuah
bisnis yang didirikan secara individu atau berkelompok.Seperti online shop yang
memiliki peluang cukup besar dalam dunia bisnis saat ini serta persaingan yang tajam
namun tetap menguntungkan.

DAFTAR PUSTAKA

ORGANISASI BISNIS
LUSIA DALORA (pada 29 Desember 2010)
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Yayasan
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negara
http://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas

Anda mungkin juga menyukai