Kelompok 6 :
Ruwida Johan
1000532015
Viola Violita
1000532036
Ayu Armaiza
1000532032
Hasnildho Suko
1000532012
KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2012
ADMINISTRASI BISNIS
I - II
ORGANISASI
ORGASNISASI BISNIS
ORGANISASI NON BISNIS
sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana,
data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai
berikut.
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubunganhubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama.
Perusahaan Perseorangan
Persekutuan Firma
Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)
Perseroan Terbatas
Koperasi
Yayasan
BUMN
Batas-batas
pertanggungjawaban
terhadap
utang-utang
perusahaan
Besarnya investasi yang ditanamkan
Cara pembagian keuntungan
Jangka waktu berdirinya perusahaan
Peraturan-peraturan pemerintahan
Perusahaan
Menurut UU no. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
Pasal 1 huruf b yang dimaksud dengan perusahaan adalah Setiap bentuk
usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus
menerus yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah
Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Pengusaha
Adalah orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh orang
lain menjalankan perusahaan. Pengusaha mengeluarkan sejumlah modal
yang
digunakan
untuk
menjalankan
kegiatan
usaha.
Dalam hal ini terdapat 3 kategori pengusaha:
1. Pengusaha yang bekerja sendiri
2. Pengusaha yang bekerja dengan bantuan pekerja
3. Pengusaha yang memberi kuasa kepada orang lain untuk menjalankan
perusahaan.
A. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana
pengelola perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan,
Berakhirnya
CV,
diatur
dalam
Pasal
31
KUHD
yaitu:
1. Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
(Akta
Pendirian).
2. CV berakhir sebelum jangka waktu yang ditetapkan, akibat
pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.
3. Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian) di mana perubahan
anggaran dasar ini mempengaruhi kepentingan pihak ketiga terhadap CV.
Kebaikan perseroan komanditer:
Pendiriannya relatif mudah
Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
Manajemen dapat didiversifikasikan
Kesempatan untuk berkembang lebih besar
Kelemahan peseroan komanditer:
Tanggung jawab tidak terbatas
Kelangsungan hidup tidak terjamin
Sukar untuk menarik kembali investasinya
Perusahaan Berbadan Hukum
Badan Hukum adalah organisasi yang diwujudkan / diciptakan oleh
hukum sebagai pembawa hak dan kewajiban seperti halnya manusia.
Karena itu badan hukum dapat mempunyai kekayaan sendiri, utang
piutang
sendiri,
dapat
digugat
dan
menggugat
Badan hukum dapat melakukan perbuatan hukum setelah akta pendirian
badan hukum tersebut mendapat pengesahan dari pemerintah /
Departemen
Kehakiman
Yang termasuk dalam kelompok perusahaan berbadan hukum adalah
Perseoran Terbatas, Koperasi, Yayasan dan BUMN
D. Perseroan Terbatas
Menurut Pasal 1 butir 1 UU no. 1 tahun 1995, Perseroan Terbatas adalah :
Badan Hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta
peraturan
pelaksanaannya.
Adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta
kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para
pendiri
maupun
pemilik.
Akta pendirian perusahaan harus mendapatkan pengesahan dari
Departemen Kehakiman. Selain itu terdapat pemisahan antara kekayaan
pribadi para pemegang saham dengan bagian kekayaan yang disetor ke
perseroan dalam bentuk setoran saham. Tanda keikutsertaan seseorang
sebagai pemilik adalah saham yang dimilikinya. Makin besar saham yang
dimiliki, makin besar peran dan kedudukan seseorang sebagai pemilik
perusahaan tersebut.
Tanggung jawab seorang pemegang saham terhadap pihak ketiga
terbatas pada modal sahamnya. Jadi tanggung jawab pemilik terhadap
kewajiban-kewajiban finansial perusahaan ditentukan oleh besarnya
modal yang diikutsertakan pada perseroan. (Hal ini yang berbeda dengan
CV/Firma)
Kekayaan pribadi para pemegang saham maupun milik para
pimpinan perusahaan tidak dipertanggungkan sebagai jaminan terhadap
utang-utang perusahaan. Keterlibatan dan tanggung jawab para pemilik
terhadap utang piutang perusahaan terbatas pada saham yang dimiliki.
Perseroan Terbatas mempunyai kelangsungan hidup yang panjang,
karena meski pendiri atau pemiliknya meninggal dunia perseroan ini
akan
tetap
berjalan.
Unsur-unsur dalam Perseroan Terbatas
1. Organisasi yang teratur Sebagai organisasi yang teratur, perseroan
mempunyai organ yang terdiri dari
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam PT dan memegang
segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris.
RUPS terdiri dari RUPS tahunan yang diadakan paling lambat 6 bulan
setelah tahun buku dan RUPS lainnya yang dapat diadakan sewaktuwaktu berdasarkan kebutuhan
Direksi
adalah organ PT yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Modal Dasar
merupakan jumlah keseluruhan modal dalam bentuk saham dari
suatu perseroan terbatas. Menurut Pasal 26 UU No. 1 tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas (UU PT), jumlah modal dasar suatu perseroan minimal
Rp. 25.000.000,- kecuali untuk usaha-usaha tertentu yang mensyaratkan
modal dasar di atas Rp. 25.000.000,- contoh pendirian usaha bank.
Modal yang ditempatkan,
merupakan sejumlah modal tertentu yang disanggupi oleh para
pendiri perseroan terbatas untuk disetorkan ke dalam perseroan, minimal
25
%
dari
seluruh
jumlah
modal
dasar.
Modal yang disetor,
merupakan modal yang telah disetor oleh para pendiri PT,
minimum sebesar 50% dari modal yang ditempatkan atau 12,5% dari
modal
dasar
peseroan.
3. Melakukan hubungan hukum sendiri
Diwakili oleh Direksi untuk melakukan hubungan hukum sendiri
dengan pihak ketiga dengan tanggung jawab sebagai berikut
a. Sebelum Akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI,
para pendiri bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan-tindakan
persero terbatas tersebutb.
b. Setelah akta pendirian disahkan namun belum diumumkan
dalam Berita Negara RI, Dewan Direktur bertanggung jawab secara
tanggung renteng atas tindakan-tindakan perseroan terbatas tersebut
(Pasal 23 UU PT)
c. Setelah akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara RI,
maka perseroan terbatas tersebut yang akan bertanggung jawab atas
seluruh tindakannya.
2. Pengurus,
Adalah organ yayasan yang melakukan kepengurusan yayasan.
Pengurus tidak boleh merangkap menjadi pembina atau pengawas.
2. Pengawas.
b.
b. Meningkatkan
perusahaan.
keuntungan
guna
meningkatkan
nilai
ADMINISTRASI BISNIS
III
Admisnistrasi dan tata usaha
sebagai sumber data
Pengelompokan data pada
organisasi bisnis
Penyimpanan data
A. Pengertian Administrasi
Istilah administrasi berasal dari bahasa latin yaitu Ad dan
ministrate yang artinya pemberian jasa atau bantuan, yang dalam
bahasa Inggris disebut Administration artinya To Serve, yaitu
melayani dengan sebaik-baiknya.
Pengertian administrasi dapat dibedakan menjadi 2 pengertian yaitu :
Administrasi dalam arti sempit.
Menurut Soewarno
Handayaningrat mengatakanAdministrasi
secara sempit berasal dari kata Administratie (bahasa Belanda) yaitu
meliputi kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan,
keti-mengetik,
agenda
dan
sebagainya
yang
bersifat
teknis
ketatausahaan(1988:2).Dari definisi tersebut dapat disimpulkan
administrasi dalam arti sempit merupakan kegiatan ketatausahaan yang
mliputi kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat, pembukuan dan
pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan untuk
menyediakan informasi serta mempermudah memperoleh informasi
kembali jika dibutuhkan.
Administrasi dalam arti luas.
Menurut The Liang Gie mengatakan Administrasi secara luas
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu(1980:9).
Administrasi secara luas dapat disimpulkan pada dasarnya semua
mengandung unsur pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu,
adanya manusia yang melakukan kerjasama serta mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
Pengertian
administrasi
dapat
disimpulkan
penguasaan,
penyelenggraan, dan pelaksanaan tugas dari dalam suatu organisasi
secara keseluruhan dan mengarahkan teknologinya, mengatur orangorang dan sarana lainnya serta menghubungkan organisasi itu dengan
lingkungan sosialnya.
B. Pengertian Tata Usaha
Tata usaha (kantor) adalah tempat/gedung atau ruangan yang
digunakan untuk melakukan pekerjaan tulis menulis dan dilengkapi
dengan fasitilas penunjang. Sehingga, dalam pengertian sehari-hari,
kantor dapat diberikan kepada beberapa tempat sagai berikut :
1) Ruang kerja,
2) Pusat kegiatan untuk mengatur bisnis dalam sebuah perrrusahaan.
3) Badan usaha, instansi pemerintah, dan lain-lain.
Pengertian kantor menunjukkan tempat untuk melaksanakan kegiatan
sehingga pengertian ini dapat dikatakan pengertian kantor secara statis
Menurut The Liang Gie, dalam bukunya Administrasi Perkantoran
Modern, dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern, tugas tata
usaha adalah sebagai berikut:
1) Menghimpun : kegiatan mencari dan mendapatkan berbagai
keterangan yang diperlukan suatu organisasi sehingga organisasi
tersebut dapat dengan mudah mendapatkan gambaran tindakan dari
informasi yang telah terhimpun. Informasi yang dihimpun asalnya
berserakan dimana-mana, tugas tatausahlah yang mengimpun informasi
dengan berbagai cara.
2) Mencatat : keterangan atau informasi yang telah dihimpun, untuk
kemudian dicatat dan disusun kembali dalam bentuk tulisan sehingga
menjadi informasi yang mudah dibaca dan dipahami, disimpan, dan
dikirim kembali. Penyusunan kembali informasi ini dapat juga disajikan
dalam pita rekaman suara/gambar/vodeo sehingga dapat dilihat dan
didengar.
3) Mengola : kegiatan ini dimaksudkan untuk menyajikan kembali
informasi sehingga lebih berguna.
4) Menggandakan : keterangan/informasi yang telah dihimpun dicatat
dan diolah kemudian digandakan (diperbanyak sesuai kebutuhan)
dengan berbagai cara.
5) Mengirim : kegiatan ini dilakukan untuk menyampaikan inforasi yang
telah digandakan kepada pihak yangmemerlukan dengan menggunakan
bernagai saluran informasi, seperti edaran, surat elektronik, dan
lain sebagainya.
6) Menyimpan : kegiatan ini dimaksudkan untuk menyimpan dengan
aman informasi yang telah diolah dan menyusun dengan berbagai cara
dan alat tertentu.
Pekerjaan kantor yang berhubungan dengan ketatausahaan adalah
pekerjaan kantor yang berhubungan dengan tulis menulis, seperti
mengisi formulir, menangani surat masuk dan surat keluar, mngersipkan
dokumen-dokumen penting, mengetik (membuat naskah), mengurus
Data
Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung
dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik
secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti
yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau
majalah.
Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi
pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data
pegawai, data produksi, dsb.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta
kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah
penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan,
persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angkaangka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi
badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
2.
Data
Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata
yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen
terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap
psikopat dan lain-lain.
Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1.
Data
Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli.
Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari
waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval
tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya.
Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan
sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik
pupuk kurang lebih 850 ton.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu
tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data
pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu
dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series
adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro
eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m.
top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
E. Pengelompokan arsip
Jenis-Jenis Arsip
Arsip dapat digolongkan atas berbagai jenis atau macarn, tergantung
dari
sisi
peninjauannya, antara lain:
A. Berdasarkan Fungsi.
Menurut fungsi dan kegunaanya, arsip dapat dibedakan menjadi:
(a) Arsip dinamis, yakni arsip yang masih dipergunakan secara langsung
dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan atau penyelenggaraan administrasi
perkantoran.
(b) Arsip statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan lagi secara langsung
dalam
perencanaan, pelaKSanaan, aan atau penyelenggaraan aamlnlstrasl
perkantoran,
atau sudah tidak dipakai lagi dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.
B. Berdasarkan Nilai Guna
Ditinjau dari segi kepentingan pengguna, arsip dapat dibedakan atas:
(a) Nilai guna primer, yaitu nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan
untuk
kepentingan lembaga/instansi pencipta atau yang menghasilkan arsip.
(b) Nilai guna sekunder, yaitu nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan
arsip
sebagai kepentingan lembaga/instansi lain, dan atau kepentingan umum
di
luar
instansi pencipta arsip, serta kegunaannya sebagai bahan bukti
pertanggungjawaban kepada masyarakat/pertanggungjawaban nasional.
C. Berdasarkan sifat
Berdasarkan sifatnya, arsip dapat dibedakan atas :
Arsip tertutup, yaitu arsip yang dalam pengelolaan dan
perlakuannya
berlaku
ketentuan
tentang
kerahasian
surat-surat.
Arsip terbuka yakni pada dasarnya boleh diketahui oleh semua
pihak/umum
C. Berdasarkan tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya
Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya, arsip dibagi atas :
(d)
Berdasarkan
tingkat
penyimpanan
dan
pemeliharaannya
Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya, arsip dibagi atas :
Arsip sentral, yaitu arsip yang disimpan pada suatu pusat arsip (depo
arsip),
yang
terlalu lama. Arsip penting yaitu arsip yang mempunyai nilai hukum,
pendidikan,
keuangan, dokumentasi, sejarah, dan sebagainya. Arsip yang demikian
masih
dipergunakan atau masih diperlukan dalam membantu kelancaran
pekerjaan.
Arsip ini masih perlu disimpan untuk waktu yang lama, akan tetapi tidak
mutlak
permanen. Arsip vital, yaitu arsip yang bersifat permanen, disimpan
untuk
selama-lamanya, misalnya akte, ijazah, buku induk mahasiswa, dsb.
F. Penyimpanan data/arsip
Penyimpanan arsip adalah salah satu fungsi manajemen arsip
dalam hal menjamin penemuan kembali arsip dan penggunaannya di
masa-masa yang akan datang. Penyimpanan Arsip merupakan rangkaian
pengelolaan
arsip
agar
aman,
terjaga
dan
terpelihara.
Upaya peyimpanan arsip tergantung atas beberapa faktor :
a. Tujuan penyimpanan arsip dan layanan arsip;
b. Bentuk fisik dan komposisi;
c. Berapa lama akan disimpan;
d. Jalan masuk dan pengaruhnya.
G. Peralatan Penyimpanan Arsip
(a) Map,
yaitu berupa lipatan kertas atau karton manila yang dipergunakan
untuk
menyimpan arsip. Jenisnya terdiri dari map biasa yang sering disebut
stopmap
folio, Stopmap bertali (portapel), map jepitan (snelhechter), map tebal
yang
lebih
dikenal dengan sebutan ordner atau brieforner. Penyimpanan ordner
lebih
baik
dirak atau lemari, bukan di dalam
filing cabinet dan posisi
penempatannya
bisa
tegak. Sedangkan Stopmap folio dan snelhechter penyimpanannya
dalam
posisi
ditampung
dalam folder gantung). Filing cabinet terdiri berbagai jenis, ada yang
berlaci
tunggal, berlacii ganda, horizontal plan file cabinet, drawer type filing
cabinet,
lateral
filing
cabinet,
dsb.
(e) Almari Arsip
Almari arsip adalah almari yang khusus digunakan untuk
menyimpan
arsip.
Bentuk dan jenisnya bervasi, namun berkas atau arsip yang disimpan
dalam
almari arsip sebaiknya disusun/ditata secara vertical lateral (vertikal
berderet
kesamping), sehingga susunan arsip di dalam almari arsip sama dengan
susunan
arsip yang disusun ditata di dalam rak arsip.
(f) Berkas Kotak (Box file)
Berkas atau box file adalah kotak yang dipergunakan untuk
menyimpan
berbagai
arsip (warkat). Setiap berkas kotak sebaiknya diperbgunakan untuk
menyimpan
arsip yang sejenis, atau yang berisi hal-hal yang sama. Selanjutnya
berkas
kotak
ini akan ditempatkan pada rak arsip, disusun secara vertikal (vertikal
berderet
ke
samping).
(g)Rak Arsip
Rak arsip adalah sejenis almari tak berpintu, yang merupakan
tempat
untuk
menyimpan berkas-berkas atau arsip. Arsip ditempatkan dirak susun
secara
vertikal lateral yang dimulai selalu dari posisi kiri paling atas menuju
kekanan,
dan
seterusnya
kebawah
(h) Rotary Filling
2.
Mengindeks
atau
memberi
kode
surat
tersebut.
Indeks/ kode surat dibuat sesuai sistem penyimpanan arsip yang
dipergunakan dan dibuat untuk memudahkan penyimpanan dan
penemuan kembali surat.
3. Menyortir atau memisah-misahkan surat sesuai dengan bagian,
masalah atau tujuan surat.Kegiatan menyortir/ memisah-misahkan surat
sebelum disimpan biasanya dilakukan dengan menggunakan rak/ kotak
sortir.
4.
Menyimpan
surat
ke
dalam
map
(folder).
Penyimpanan surat ke dalam map/ folder dapat menggunakan stofmap
folio, snelhechter, brief ordner, portapel ataui folder gantung kemudian
dimasukkan ke dalam almari arsip/ filing cabinet atau alat penyimpanan
arsip yang lain.
5. Menata arsip dengan baik sesuai dengan sistem yang dipergunakan.
Penyimpanan arsip dapat menggunakan sistem penyimpanan arsip
sebagai
berikut
:
a. Sistem Abjad (Alphabetic Filing System)
b. Sistem Tanggal (Chronological Filing System)
c. Sistem Nomor (Numeric Filing System)
d. Sistem Wilayah (Geographic Filing System )
e. Sistem Subyek/ Pokok Masalah (Subject Filing System)
Daftar pustaka
Susanto, Eko. 2008. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data.
http://dickryant.blogspot.com/2011/07/peralatan-tata-cara-danprosedur.html
http://noviatwain.blogspot.com/2011/04/pengelompokan-arsip.html
http://arsip.grobogan.go.id/standar-kearsipan/54-prinsip-dasarpenyimpanan-arsip.html
ADMINISTRASI BISNIS
IV
PENGGUNAAN DATA SEBAGAI
SUMBER INFORMASI
untuk
Observasi
Observasi langsung baik secara formal maupun informal perlu
dilakukan jika seorang analis ingin mengetahui kondisi dari pengerjaan
tugas. Hasil observasi dan dokumentasi yang ada dapat digunakan untuk
analisis sebelum memutuskan untuk melakukan pengumpulan data
dengan tehnik lain yang memakan biaya. Observasi dapat dilakukan di
lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan di
lapangan analis dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses
pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di labor
atorium, analis dapat dapat lebih mengendalikan lingkungan dan
umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik. Observasi juga dapat
dilakukan secara aktif dengan memberikan pertanyaan atau secara pasif
dengan hanya memperhatikan obyek ketika sedang bekerja
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna,
lebih berarti dan bermanfaat bagi penggunanya.
Data menggambarkan kenyataan suatu kejadian dan kesatuan yang
nyata. Data dapat diartikan pula sebagai representasi dunia nyata yang
mewakili suatu objek tertentu seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep,
keadaan dan lain-lain, yang direkam kedalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Sebelum menjadi informasi, data yang berkualitas, kemudian diolah
melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Model yang
digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data
atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, ribuan bahkan
jutaan laporan, makalah, artikel majalah, buku yang dihasilkan ilmuwan
tersedia di Perpustakaan, Pusat Informasi dan Dokumentasi (Pusdokinfo)
bahkan di Internet dapat digunakan untuk memberikan layanan informasi
kepada pengguna. Terjadinya banjir informasi, menyebabkan pengguna
kesulitan untuk memilih dan mendapatkan informasi yang sesuai dengan
kebutuhannya. Oleh karena itu, pengguna menuntut layanan informasi
yang berkualitas.
1. Informasi
Kualitas informasi tergantung pada empat hal yaitu akurat, tepat waktu,
relevan dan ekonomis, yaitu:
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi pengguna yang menerima dan memanfaatkan
informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam
penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang
dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Informasi
dikatakan akurat jika mengandung komponen:
b. Tepat waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, informasi yang
usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik bagi pengguna
tertentu, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan akan berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga
diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkannya,
mengolah dan mengirimkannya.
c. Relevan
Informasi harus mempunyai relevansi atau manfaat bagi si pengguna.
Relevansi informasi untuk satu pengguna tertentu dengan yang
lainnya berbeda.
d. Ekonomis
Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan
nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
3. Perilaku Informasi
Perilaku
informasi
(information
behavior)
merupakan
keseluruhan perilaku manusia yang berkaitan dengan sumber dan
saluran informasi. Perilaku penemuan informasi (information seeking
behavior) merupakan upaya untuk menemukan informasi dengan tujuan
tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan
tertentu. Perilaku pencarian informasi (information searching
behavior) merupakan perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mencari
yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi.
Perilaku pengguna informasi (information user behavior) terdiri dari
tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang ketika
menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan
yang sudah dimiliki sebelumnya.
PENGGUNA INFORMASI
Pengguna informasi adalah pihak yang menerima atau
menggunakan informasi. Pengguna informasi dapat menentukan kualitas
seperti apa, menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan informasi
mereka. Penyedia informasi harus bekerja dengan pengguna untuk
menentukan kebutuhan mereka, dan bekerjasama dengan sumber
ADMISNISTRASI
BISNIS
V
ADMINISTRASI KANTOR
DALAM ORGANISASI BISNIS
Fungsi kantor
Kualifasi manajemen kantor
Pemeliharaan
dan perbaikan; Perlengkapan acuan; Lemari perbekalan dan penempatan
rak;
Cagak
Pakaian; Perabotan perpustakaan; Penilaian perlengkapan baru
5. Peralatan dan Mesin (Appliances and Machines)
Peralatan dan Mesin meliputi Mesintik; Mesin tambah; Mesin faktur;
Mesin
pembukuan; Mesin hitung; Perlengkapan dikte; Perlengkapan kirim surat;
Peralatan
terlihat (Visible applince); dan lain-lain perkantoran; Perlengkapan
kebersihan;
Perlengkapan penggandaan; Pemeliharaan dan perbaikan; Penilaian
peralatan
dan
mesin baru.
6. Perbekalan dan Keperluan Tulis (Supplies and Stationary)
Perbekalan dan keperluan tulis meliputi Barang-barang keperluan
tulis; Kertas surat; Formulir; Perbekalan kebersihan; perbekalan
penggandaan;
Penilaian
perbekalan
baru.
7. Metode
Metode meliputi pengolahan bahan keterangan; Penyelidikan
perkantoran;
Pengukuran hasil kerja tulis; Penjadwalan prosedur rutin; Prosedur
pembagaan;
(Charting procedures); Pemakaian film; Analisis statistik.
8.Warkat (Records)
Warkat meliputi pengkoordinasian formulir; Perancangan formulir;
Pelayanan surat- menyurat; pola surat; Peninjauan surat-menyurat; Pusat
pengetikan;
(Typing
rools);
Metode pelaporan; Penyelidikan; Penyingkiran warkat (Disposal of
records);
Pembuatan mikrofilm; Jadwal penyimpanan; Praktek kearsipan dan
penyimpanan.
9. Kontrol Pimpinan Pelaksana (Executive Controls)
Mencatat records
formulir,
koresponden,
Arsip.
2. . Fasilitas Fisik
Bangunan
Layout
Perlengkapan
3. Personil
Analisa pekerjaan
lowongan kerja,
latihan,
supervisi,
4. Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi,
bagan organisas
5. Kontrol
Metode,
jadwal,
standart, dan
anggaran.
Pengertian Kantor
Perkataan kantor berasal dari kata bahasa belanda kantoor dan sering
dipadankan dengan perkataan office dari bahasa inggris.
Jadi Kantor dapat diartikan sebagai :
1. tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan pendistribusian atau
penyampaian data atau informasi
2. proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencacatan,
pengolahan, penyimpanan, dan penditribusian atau penyimpanan
data atau informasi.
Fungsi kantor
Menurut Mills (1984:9). tujuan kantor didefinisikan sebagai
pemberian pelayanan komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut,
Mills memperluas menjadi fungsi kantor (pekerjaan yang dilakukan) yakni
sebagai berikut.
a. Menerima informasi (to receive information).
tunai harus disimpan dalam lemari besi maupun di dalam bank. Kantor
harus berhati-hati terhadap makna rekaman dan memperhatikan dengan
secara hal-hal yang memerlukan tindakan manajemen.
Kelima fungsi di atas harus dilaksanakan dalam setiap organisasi.
Di dalam perusahaan kecil yang hanya dikendalikan oleh satu orang,
pelayanan kantor secara terpisah (desentralisasi) mungkin tidak
diperlukan. Pcmilik perusahaan menerima clan memberikan informasi
secara pribadi, di mana sebagian besar rekaman tersimpan dalam
ingatan. Akan tetapi, di dalam perusahaan yang lebih besar dan
kompleks, direktur pengelola tidak dapat menangani secara pribadi
semua fakta yang berhubungan dengan perusahaan. Dengan demikian,
pengawasan secara rinci atas penanganan uang tunai dan aset lain tidak
dapat dilaksanakan. Jadi, dalam hal ini kantor harus memenuhi fungsi
tersebut.
Kantor adalah pelayan dari manajemen. Selain lima fungsi di atas,
kantor masih memiliki empat fungsi lain, yaitu:
a.
Pekerjaan kantor
Menurut William H. Leffinggwell dan Edwin M. Robinson menyebutkan
bahwa kantor meliputi :
1. menerima, mengolah dan mengirimkan pesanan
2. menagih
3. surat-menyurat, mendikte, mengetik
4. menyimpan file/warkat
5. menyampaikan utang dan mengumpulkan perhitungan yang belum
diselesaikan
6. mengurus, membagi dan mengirimkan surat
7. pekerjaan memperbanyak warkat dan memberikan alamat
8. menelepon, menerima tamu, melayani pesan.
9. Membuat warkat-warkat dan memcatat data yangdiinginkan
Menurut George Terry bahwa ada tujuh macam kegiatan pokok
pekerjaan di kantor:
1. Typing (mengetik)
2. Calculating (menghitung)
3. Checking (memeriksa)
4. Filling ( menyimpan warkat)
5. Telephoning (menelepon)
6. Duplicating (menggandakan)
Daftar Pustaka
Yatimah, Durotul. 2009. Kesektretarisan
Perkantoran. Jakarta: Putaka Setia
Modern
dan
Administrasi
http://gurulia.wordpress.com/2009/04/08/definisipengertian-sekretaris/
http://wiharsono.wordpress.com/2011/02/28/arti-sekretaris/
ADMINISTRASI BISNIS
VI
Kebutuhan sekretaris dalam
bisnis
Kualifikasi soerang sekretaris
pengaturan
penerimaan
tamu
C. Fungsi
Mengadakan pencatatan dari semua kegiatan manajemen
Sebagai alat pelaksana pusat ketatausahaan.
Sebagai alat komunikasi organisasi / perusahaan
Peran Strategis
Peran Teknis
Peran Pendukung
Tugas-tugas Rutin
Tugas-tugas Khusus
Tugas-tugas Istimewa
Tugas-tugas Resepsionis
Tugas Keuangan
Tugas Sosial
Tugas Insidental
Dan lain-lain
Membantu pimpinan
HAL-HAL
YANG
SEKRETARIS :
PERLU
DIPERHATIKAN
OLEH
SEORANG
Daftar Pustaka
Yatimah, Durotul. 2009. Kesektretarisan
Perkantoran. Jakarta: Putaka Setia
Modern
dan
Administrasi
susilawati.files.wordpress.com/2007/11/kesekretarisan.ppt
susilawati.wordpress.com/.../peran-dan-tanggung-jawab-sekretaris/
ADMINISTRASI BISNIS
VII
HAL-HAL LAIN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
KANTOR
ergonomics
meliputi (Menurut
produktivitas, keselamatan,
manusia (Chapanis, 1985).
kenyamanan
dan
efektifitas
pekerjaan
3. FUNGSI ERGONOMI
Ergonomi memiliki fungsi dimana dapat memberikan kemudahan
bagi manusia dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan begitu kendala
keterbatasan yang dimiliki oleh manusia dapat diatasi. Fungsi lainnya,
ergonomi mampu mengurangi penggunaan energi lebih pada saat
seseorang melakukan pekerjaan. Selin itu, ergonomi dapat mebuat
seseorang menjadi lebih baik dalam melakukan suatu pekerjaan juga
pruktivitas
menjadi
lebih
baik.
Sebagai contoh, posisi antara meja dan kursi ketika kita bekerja atau
belajar. Posisi dibuat sedemikian rupa sehingga kita dapat dengan mudah
melakukan
suatu
pekerjaan.
Dampaknya
terhadap
psikologis
seseorang
mampu
membuat
produktivitas meningkat karena posisinya yang ergonomis mampu
mengurangi tingkat kelelahan pada saat bekerja.
4. Aplikasi/penerapan Ergonomik:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi
duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi
stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi
tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang
pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai
dengan
posisi waktu
bekerja
dan
sesuai
dengan
ukuran
anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan
timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu
melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara
internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban
yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang
terlalu berat
Contoh paling sederhana dan umum adalah kursi kerja dengan
manusia yang memakainya (mendudukinya). Penjelasan sederhananya:
Jika kita duduk dikursi yang nyaman, maka kita bisa bekerja dengan lebih
nyaman dan santai sehingga konsentrasi tetap terjaga, akibatnya hasil
kerja kita juga baik.
5. Standar Ruang Kantor
Setiap kantor mempunyai persyaratan lingkungan fisik yang harus
diperhatikan dan diatur sebaik baiknya oleh setiap manajer perkantoran
yang modern. Sebagai contoh di negara Inggris dalam 1963 telah
ditetapkan undang undang mengenai kantor (THE OFFICE ACT) yagn
antara lain menetapkan prsayratan atau stadar yang harus dimiliki oleh
setiap ruang kantor.
Standar itu meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Kebersihan Bangunan, perlengkapan, dan perabotan harus
dipelihara bersih
b. Luas ruang kantor tidak boleh dijejal dengan pegawai. Ruang
kerja harus menyediakan luas lantai 40 square feet sama dengan 3.7 m2
untuk setiap petugas
c. Suhu Udara Temperatur yang layak harus dipertahankan dalam
ruang kerja ( minimum 16 C = 61F)
d. Ventilasi Peredaran udara segar atau
dibersihkan harus diusahakan dalam ruang kerja
udara
yang
telah
Cahaya/penerangan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
Direct
Semidirect
c.
Incirect
Semiindirect
dan
area
lebih
silau
General Diffuse
Warna
setiap orang dan setiap orang akan menunjukkan reaksi yang tidak
sama terhadap warna-warna tertentu.
Menurut ahli ada 3 warna pokok yaitu:merah, kuning dan biru.
a. Merah yaitu menggambarkan panas dan kegemparan pekerja, dapat
menimbulkan
emosi
b. Kuning yaitu menggambarkan kehangatan matahari, merangsang
mata dan syaraf, dapat menimbulkan perasaan riang gembira
c. Biru yaitu menggambarkan kelembutan langit dan samudra,
menyejukkan, keleluasaan, dan ketentraman. Pengaruh warna biru dapat
mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah.
Menurut penelitian warna-warna yang digunakan dengan gedung
perkantoran yaitu :
-88% warna putih
-88% campuran warna putih dan hijau
-83 % warna abu-abu
-81 % warna gading
Warna yang tepat untuk suatu kantor tergantung pada macam dan
sifatnya pekerjaan di kantor yang bersangkutan. Jika pekerjaan
membutuhkan ketenangan sebaiknya dipakai warna biru pada dinding
kantor. Jika pekerjaan merupakan produktivitas diperlukan warna putih.
Pengaruh umum warna dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pengaruh warna
Warna
Jarak
Temperatur
Efek Psikis
1.
Putih
Netral
Dingin
Ketenangan
2.
Biru
Jauh
Dingin/sejuk
Keleluasaan,
ketenteraman
3.
Hijau
Jauh
Sangat dingin/netral
Menyenangkan
4.
Merah
Dekat
Panas
Merangsang
kegembiraan
dan
kegiatan kerja, tetapi
bisa
juga
mengganggu.
5.
Oranye
Sangat dekat
Sangat hangat
Merangsang
6.
Kuning
Dekat
Hangat
Merangsang
riang
gembira,
melenyapkan
perasaan tertekan.
7.
Coklat
Sangat dekat
Netral
Merangsang
8.
Ungu
Sangat dekat
Dingin
Agresif
9.
Hitam
Sangat dekat
Panas (menyerap
besar)
cahaya Agresif,
menangkutkan,
mengganggu,
menolak.
Udara
Suhu/temperatur
b.
Kelembaban
c.
Sirkulasi/ventilasi
d.
Kebersihan
b.
c.
d.
e.
yang
pegawai yang
Daftar Pustaka
http://blogteknikindustri.wordpress.com/2009/07/27/pengantar-ergonomi/
http://dyahanggraini.ngeblogs.com/2010/02/12/ergonomi-dan-fungsinya/
http://www.depkes.go.id/downloads/Ergonomi.PDF
http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-ergonomi.html
http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/12/ergonomi-adalah.html
http://bambangwisanggeni.wordpress.com/2010/03/02/ergonomi/
http://soers.guru.fkip.uns.ac.id/2010/04/07/%E2%80%9Cpengertianergonomic-dan-penerapannya%E2%80%9D/
ADMINISTRASI BISNIS
VIII
PENGATURAN BISNIS TRAVEL
(Perjalanan Dinas)
A. Pendahuluan
Perjalanan dinas pimpinan biasanya dilakukan karena berbagai
kepentingan, antara lain karena adanya pelaksaan pengawasan di kantor
cabang atau perusahaan cabang, seminar, diklat, tender, janji
pertemuan, penjajakan kerja sama, menghadiri acara seremonial,
kegiatan social, dan berbagai kegiatan lainnya, sehubungan dengan
perjalanan dinas tersebut, pimpinan tidak perlu mempersiapkan sendiri
segala sesuatunya lagi kerena adanya sekretaris, seorang sekretaris
harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang salah satunya adalah
pengaturan perjalanan dinas atau perjalanan bisnis pimpinan. Disamping
itu, seorang sekretaris dalam mengurus perjalanan dinas pimpinan harus
mengetahui peraturan-peraturan dari segala jenis transportasi,
bagaimana prosedur nya, pelayanannya serta menghubungi agen
perjalanan atau travel biro dengan mudah. Maka dari itu sekretarislah
yang mengatur tugas perjalanan dinas atau bisnis pimpinan secara
keseluruhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh sekretaris adalah
peraturan perusahaan tsb yaitu perlu mengetahui masing-masing hak
pimpinan, apakah dapat menggunakan fasilitas kelas utama (VIP), kelas
ekonomi, dan sebagainya. Selanjutnya setelah mendapat kepastian
keberangkatan.pimpinan maka sekretaris perlu mengumpulkan informasi
sebagai berikut:
1. Apa tujuan utama kepergian pimpinan?
2.
Kapan berangkat, bagaimana jadwal yang pasti tentang
keberangkatan dan kedatangan pada berbagai persinggahan?
3. Cara perjalanan apa yang dipilihnya, kendaraan yang dipakai (kereta
api, bis, kapal laut, pesawat, atau mobil)?
4. Jenis pelayanan , apakah menggunakan kelas utama atau ekonomi?
5.
Apakah dia punya pilihan tertentu mengenai jenis hotel yang
dikehendaki?
Pengurusan tiket dapat dilakukan secara langsung maupun
menggunakan travel biro. Dalam perjalanan melalui udara perhatikan
jadwal penerbangan (time schedule/ flight scedule) dan pemesanan tiket
(reservation) beberapa hari sebelum berangkat.
Tuesday, June 22
6:10 p.m. Leave Cincinnati Union Station on National Limited. Car D12,
Lower 9. Your Ticktes are in your letter case.
Wednesday, June 23
7:40 a.m
Arrive Washington Union Station. Reservation at
the Carlton Hotel.10:00 a.m.
Appointment with James C. Richardson
at his office, 236 Fourteenth
Street. Contract in your portfolio.
12:30 p.m.
Luncheon engagement with Mr. Walters at The
Mayflower
Contoh 2:
DAFTAR PERJALANAN
F. Mempersiapkan Penginapan
1. Pemesanan kamar
Pemesanan kamar dapat dilakukan melalui alat komunikasi seperti
telepon atau facsimili, dilakukan sehari sebelumnya atau memesan
langsung apabila kamar yang diinginkan tersedia. Untuk memudahkan
informasi, baik untuk tamu maupun bagian pemesanan kamar, penulisan
nama tamu harus baik dan benar karena identitas tamu akan disusun
pada rak informasi berdasarkan abjad yang didahului dengan nama akhir
(surname) setelah itu barulah nama depan (first name).
2. Check In
Check in dilakukan di bagian reservation, yakni jika pemesan telah
mengetahui bahwa kamar yang diinginkan tersedia. Pemesan dapat
langsung, mengisi reservation card, kemudian pemesan akan diberi
keterangan mengenai fasilitas-fasilitas dan sarana dari hotel tersebut,
antara lain jenis kamar, tarif, dan kelengkapan fasilitas yang tersedia.
3. Cara pembayaran
Jabatan
Tujuan
Tanggal
A.
Penerimaan
Tanggal
No. Faktur
Keterangan
Febru
25
Dana
ari
Perusahaan
Zaratex
: Manager PT .......
: Jakarta
: 25 - 27 Februari 2004
Debet
dari
Kredit
Saldo
Rp.
Rp.5.000.
5.000.00 000
0
B.
Pengeluaran
Tanggal
No. Faktur
Keterangan
Debet
Kredit
Febru
26
Tiket
Pesawat Rp.
ari
Balikpapan (PP)
800.00
0
26
Biaya
relasi Rp.
dengan Mr. X
300.00
0
27
Biaya
relasi Rp.
dengan Ms. X
300.00
0
27
Biaya Hotel dan Rp.
Akomodasi
1.000.00
0
Jumlah
Saldo
Rp.
800.000
Rp.
300.000
Rp.
300.000
Rp.
1.000.000
Rp.2.400.
000
Referensi
http://www.docstoc.com/docs/50553905/PRAKTIK-MENGATURPERJALANAN-BISNIS-PIMPINAN
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/mengatur-danmempersiapakan-perjalanan.html
http://www.scribd.com/doc/53729284/Praktik-Mengatur-Perjalanan-BisnisPimpinan
ADMINISTRASI BISNIS
IX
ADMINISTRASI UPAH DAN
GAJI
Kompensasi
Teori upah
Metode pembayan upah
pengusaha/majikan wajib
perjanjian yang disepakati.
membayar
kompensasi
sesuai
dengan
Hasibuan(2007)[9]
menjelaskan
bahwa
kebutuhan
yang
dipuaskan dengan bekerja antara lain sebagai berikut:
1)
Kebutuhan fisik dan keamanan, menyangkut kepuasan kebutuhan
fisik atau biologis seperti makan, minum, tempat tinggal dan
semacamnya, di samping kebutuhan akan rasa aman dalam
menikmatinya.
2)
Kebutuhan sosial, karena manusia tergantung satu sama lain maka
terdapat berbagai kebutuhan yang hanya bisa dipuaskan apabila masingmasing individu ditolong atau diakui oleh orang lain.
3)
Kebutuhan egoistik, berhubungan dengan keinginan orang untuk
bebas, untuk mengerjakan sesuatu sendiri dan untuk puas karena
berhasil menyelesaikannya.
Kepuasan-kepuasan di atas ada yang dinikmati di luar pekerjaan, di
sekitar pekerjaan, dan lewat pekerjaan. Kebutuhan fisik terpuaskan di
luar pekerjaan, kebutuhan sosial terpuaskan melalui hubungan pribadi di
sekitar pekerjaan, sedangkan hubungan egoistik terutama terpuaskan
melalui pekerjaan. Status adalah kebutuhan sosial, tetapi status yang
diperoleh dari jabatan penting, sama-sama dinikmati baik di luar maupun
di dalam pekerjaan. Pujian adalah kebutuhan sosial lainnya, tetapi pujian
dari majikan paling mudah dicapai dengan cara mengerjakan pekerjaan
sebaik mungkin. Dengan mengetahui motif orang mau bekerja dan aneka
ragam kebutuhan yang ingin dicapai dari hasil kerja maka dapat
diketahui tujuan pemberian kompensasi.
5. Asas pemberian kompensasi
Hasibuan(2007)[10] menjelaskan bahwa program kompensasi
(balas jasa) harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta dengan
memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku. Prinsip adil
dan layak harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya supaya
balas jasa yang akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja
karyawan.
1)
Asas Adil. Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap
karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan,
resiko pekerjaan, tanggungjawab, jabatan pekerja, dan memenuhi
persyaratan internal konsistensi. Jadi adil bukan berarti setiap karyawan
menerima kompensasi yang sama besarnya. Asas adil harus menjadi
dasar penilaian, perlakuan, dan pemberian hadiah atau hukuman bagi
setiap karyawan. Dengan asas adil akan tercipta suasana kerja sama
yang baik, semangat kerja, disiplin, loyalitas, dan stabilisasi karyawan
akan lebih baik.
2)
Asas Layak dan Wajar. Kompensasi yang diterima karyawan dapat
memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolok ukur
Harapan Pegawai
Semua pegawai memiliki harapan dan gagasan tentang mencapai
harapan mereka. Agar puas dengan pekerjaan dan termotivasi untuk
berkinerja, pegawai membutuhkan iklim kerja yang sesuai dengan filosofi
mereka. Pegawai perlu tujuan yang akan dicapai dan perasaan diterima
dan diinginkan. Pegawai berharap memenuhi tantangan kerja dengan
baik, dan mencapai kinerja yang tinggi. Mereka berharap kinerja yang
tinggi dapat dapat memperoleh imbalan yang diinginkan.
Pegawai berharap gaji dapat memberi mereka uang untuk
menafkahi keluarga dan meningkatkan standar hidup. Mereka tahu jika
gaji tidak naik secepat biaya hidup, standar hidup mereka akan menurun.
Mereka berharap gaji naik secara berkala untuk memberi keamanan
finansial, tidak hanya selama masa kerja, tetapi juga setelah pensiun.
Pegawai diharap dibayar secara adil dibanding pegawai lain.
Mereka ingin memperoleh banyak uang jika bekerja keras dan memiliki
peluang memiliki lebih banyak uang jika bekerja lebih keras. Mereka
ingin dibayar sesuai dengan kinerja, seperti dalam Bab 23, bahwa kinerja
diukur dengan tepat untuk menentukan gaji. Pegawai juga ingin ikut
menentukan gaji atau setidaknya bertanya jika tidak puas dengan
gajinya.
Peraturan Pemerintah
MENETAPKAN GAJI
Setelah menganalisa faktor yang menentukan gaji, manajer siap
untuk menetapkan gaji individu. Dalam menentukan struktur gaji, berikut
akan dijelaskan metode angka evaluasi pekerjaan. Dalam bab 22,
metode angka banyak dilakukan dalam mengevaluasi pekerjaan dan
memberikan hasil yang konsisten dibanding metode lainnya. (Teknik
penetapan gaji dengan metode angka dapat digunakan untuk
kompensasi berdasarkan metode evaluasi pekerjaan, yang akan dibahas
di bagian akhir).
Pada Bab 22, dalam metode angka, setiap faktor dibagi menjadi
subfaktor yang diberi angka. Evaluator pekerjaan menguji faktor dan
subfaktor yang merupakan karakteristik tingkat upah setiap pekerjaan.
Jumlah angka total untuk setiap pekerjaan dapat dilihat pada kolom 1
dari Tabel 24-1, dimana angka untuk 19 pekerjaan, diberi kode dari A
sampai S, dan disusun dari yang terendah sampai yang tertinggi.
Susunan ini dapat menambah angka baru, jika pekerjaan baru melebihi
angka tertinggi yang ada atau jika pekerjaan dievaluasi ulang dan diberi
angka yang lebih besar. Karena lebih logis untuk memberi angka tinggi
bagi gaji tinggi.
Pada kolom 2, pekerjaan yang memiliki angka yang sama
digabungkan dalam satu kelompok. Jumlah kelompok pekerjaan
ditentukan oleh jumlah tingkat gaji yang digunakan, berdasarkan survey,
kelompok pekerjaan berhubungan dengan gaji. Setelah pekerjaan
dikelompokkan, dapat dilihat bahwa semua pekerjaan memiliki nilai
pokok yang sama. Kelompok F sampai K memiliki angka dari 282 sampai
300 dan berada di tingkat gaji No. 4.
Dalam kolom 3, 7 tingkat gaji dibuat, menggunakan kenaikan 40
angka untuk setiap tingkat. Tidak ada jumlah tingkat gaji yang pasti,
jumlahnya bervariasi menurut jumlah pekerjaan di kantor dan kelompok
pekerjaan pegawai.
Berdasarkan survey gaji dimasukkan dalam kolom 4. Dalam
ilustrasi ini, setiap pekerjaan kunci disesuaikan dengan deskripsi
pekerjaan dalam survey, rata-rata gaji mingguan untuk setiap pekerjaan
kunci disimpan. Karena pekerjaan A, B, dan C dikelompokkan dalam
tingkat gaji No. 1, ketiga pekerjaan tersebut akan menerima gaji yang
sama, jumlahnya ditentukan jika pekerjaan B telah ditentukan gajinya.
Data survey gaji digunakan untuk menentukan gaji pokok
mingguan yang paling sesuai, yang ada di kolom 5. Dalam ilustrasi,
kebijakan administrasi gaji perusahaan adalah untuk menetapkan gaji
pokok mingguan mendekati rata-rata gaji yang dibayar oleh semua
perusahaan dan layak secara ekonomi yang terkait dengan penerimaan
penjualan.
Langkah terakhir dalam menetapkan gaji 19 pekerjaan adalah
menyusun struktur gaji untuk setiap 7 dasar penggajian. Ini digunakan
sebagai dasar penggajian karena merupakan titik tengah setiap skala.
Perusahaan menerapkan teori bahwa titik tengah mewakili tingkat yang
sesuai untuk setiap pekerjaan dan menetapkan bahwa setiap pegawai
baru akan digaji antara titik minimum dan titik tengah skala. Titik ini
tidak akan dilampaui, kecuali jika pegawai memiliki kualifikasi yang luar
biasa.
Perusahaan dapat menetapkan persentase disekitar titik tengah,
misalnya 15% seperti dalam tabel 24-1. Atau menggunakan peningkatan
persentase secara progresif, misalnya 10% untuk tingkat pekerjaan
rendah dan 40-50% untuk tingkat tertinggi. Jika skala gaji telah
Insentif Individu
Dalam skema insentif individu, pegawai dibayar menurut produksi
dan usahanya. Contoh skema ini adalah sistem tingkat-jumlaj. Ada
beberapa prinsip, agar sistem ini dapat tercapai:
1. Sistem upah insentif harus diberikan kepada semua pegawai yang
melakukan jenis pekerjaan tertentu. Dasar upah memperhatikan
liburan ketika pekerja tidak dibayar jika upah ditentukan oleh
jumlah unit yang dihasilkan.
2. Tingkat insentif harus ditetapkan sehingga 5 10% pegawai dapat
menambah penghasilan, 80% pegawai tetap sesuai standar, dan 510% pegawai ada dibawah standar. Kelompok terakhir harus diberi
peluang untuk mencapai standar, tetapi jika tidak maka mereka
harus dipindahkan ke tempat lain.
Insentif Kelompok
Dalam skema insentif kelompok, pegawai berbagi kinerja dengan
kelompok pegawai yang bekerja dalam 1 unit untuk memproduksi diatas
standar efisiensi. Skema insentif kelompok mencakup kelompok besar
dan kecil di seluruh departemen. Termasuk insentif kelompok adalah
pembagian keuntungan tunai, pembagian keuntungan tertunda, dan
skema kepemilikan saham pegawai, yang dibahas di Bab 14. Secara
teori, semua pegawai memperoleh bonus pengurangan biaya produksi
melalui pembayaran bonus tunai, pegawai menjadi lebih berhemat dan
berusaha mencari metode pengurangan biaya.
DAFTAR PUSTAKA
:
http://id.shvoong.com/business-management/humanresources/2123609-definisi-gaji-upah-insentif-dan/#ixzz1t2QcO6qp
http://dedylondong.blogspot.com/2012/03/kompensasicompensation.html
ADMINISTRASI BISNIS
X
ADMINISTRASI PERPAJAKAN
Pengertian Administrasi
Administrasi
Atmosudirdjo adalah
menurut
management
daripada
suatu
organisasi
secara
keseluruhan
(Administration is the over-all management of an
organization, Administration is getting things, as
wanted by the ownwers or the entrepreneur of the
organization, done through the activities
of the entire organization as a
whole)
Sedangkan Administrasi menurut Siagian dalam bukunya
Filsafat Administrasi mengatakan:
Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang
manusia atau lebih yang
didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
Lebih lanjut terdapat tiga hal yang terkandung dalam pengertian
administrasi
diatas
yaitu
:
1. Administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui
hanya permulaannya sedang akhirnya tidak diketahui.
2. Administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu, yaitu adanya dua
manusia atau lebih, adanya tujuan yang hendak dicapai, adanya tugas
atau tugas- tugas yang harus dilaksanakan, adanya peralatan dan
dari segi hukum, maka titik beratnya terletak pada perikatan hak dan
kewajiban. Pengertian pajak ditinjau dari segi hukum, masih menurut
Soemitro (1998) :
Pajak (utang pajak) adalah perikatan yang
timbul karena undang- undang (jadi dengan
sendirinya) yang mewajibkan seseorang yang
memenuhi
syarat-syarat
(tatbestand)
yang
ditentukan oleh undang- undang untuk membiayai
sejumlah uang kepada (kas) negara yang dapat
dipaksakan, tanpa
mendapatkan suatu imbalan
yang secara langsung dapat ditunjukan, yang
digunakan
untuk
membiayai pengeluaranpengeluaran negara (rutin dan pembangunan)
dan yang digunakan sebagai alat (pendorongpenghambat) untuk
mencapai tujuan diluar bidang
keuangan.
Sedangkan Sommersfield, M.Anderson & R. Brock merumuskan
pajak sebagai berikut :
A tax can be defined meaningfully as any
non penal yet compulsory transfer of resources
from the private to the public sector, levied on the
basis of predetermined criteria and unthout receipt
of specific benefit equal value, in order to
accomplish some of nations economic and social
objectives.
Hampir mirip dengan pengertian di atas, P.J.A Adriani, guru besar
hukum pajak pada Universitas Amsterdam merumuskan pajak sebagai
berikut :
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terhutang
oleh yang wajib
membayarnya
menurut
peraturan- peraturan
dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang
langsung dapat ditunjuk, dan yang
gunanya
adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubung dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan.
Dari
pengertian-pengertian
di
atas,
dapat
ditarik
suatu
Administrasi Pajak
Lumbantoruan menyatakan bahwa administrasi
perpajakan (tax administration) adalah cara-cara atau prosedur
pengenaan dan pemungutan pajak. Administrasi Pajak dalam arti
sebagai prosedur meliputi tahap-tahap antara lain pendaftaran
wajib pajak, pengisian SPT Masa dan Tahunan, penetapan pajak,
dan penagihan pajak.
Administrasi perpajakan diartikan sebagai cara-cara atau
prosedur pengenaan dan pemungutan pajak secara umum
sedangkan
pengertian administrasi perpajakan menurut Soelarno,
yaitu :
Rangkaian kegiatan didalam mengenakan dan memungut
pajak yang
meliputi kegiatan
penatausahaan,
pendataan
(pemeriksaan setempat), penetapan, penagihan dan penyelesaian
sengketa.
Pendapat Soelarno
di
atas,
merupakan
rangkaian
kegiatan
mengenakan dan memungut pajak untuk Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB).
Administrasi perpajakan merupakan salah satu dari tiga
unsur pokok sistem perpajakan, yaitu tax policy, tax laws, dan tax
administration. Administrasi perpajakan sendiri mempunyai tiga
pengertian, yaitu:
1. Suatu instansi atau badan yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk menyelenggarakan pungutan pajak. Di
Indonesia,
organisasi atau
badan
yang
menyelenggarakan
pemungutan pajak negara berada di bawah Departemen Keuangan,
yaitu Direktorat Jenderal Pajak, dan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai serta Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (khusus pajak atas
minyak dan gas bumi).
2. Orang-orang yang terdiri dari pejabat dan pegawai yang bekerja pada
instansi perpajakan yang secara nyata melaksanakan kegiatan
pemungutan pajak.
3. Kegiatan penyelenggaraan pungutan pajak oleh suatu instansi atau
badan yang ditatalaksanakan sedemikian rupa sehingga dapat
mencapai sasaran yang telah digariskan dalam kebijaksanaan
perpajakan, berdasarkan sarana hukum yang ditentukan oleh undang11
undang perpajakan dengan efisien.
Berikut ini
akan
diuraikan
dalam administrasi perpajakan :
1. Instansi yang bertanggung jawab
dari
masing-masing
unsur
3.
dapat merealisasikan perpajakan yang sah dan adil sesuai
ketentuan dan menghilangkan kesewenang-wenangan, arogansi, dan
perilaku yang dapat mencegah
dan
memberikan
sanksi
serta
hukuman
yang
adil
atas ketidakjujuran dan pelanggaran serta
penyimpangan.
4.
mampu menyelenggarakan sistem perpajakan yang efisien dan
efektif.
5. meningkatkan kepatuhan pembayar pajak.
6. memberikan dukungan terhadap pertumbuhan dan pembangunan
usaha yang sehat masyarakat pembayar pajak.
7.
bisa memberikan kontribusi atas pertumbuhan demokrasi
masyarakat
Jenis Pajak dan Sistem Pemungutan Pajak
Jenis pajak di Indonesia dapat dipisahkan berdasarkan
lembaga yang memungut, yaitu pajak negara (pusat) dan pajak
daerah. Pajak daerah akan
dipungut dan digunakan oleh rumah tangga daerah masing-masing,
sehingga timbul
pajak
daerah
propinsi
dan
pajak
daerah
kabupaten/kotamadya. Sedangkan pajak yang dipungut pemerintah
pusat merupakan tanggung jawab Departemen Keuangan
Republik
Indonesia yang secara operasional dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jenis-jenis pajak
pusat adalah : Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah (PPN dan PPn BM),
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Meterai, serta Bea Masuk dan
Cukai.
Berdasarkan sistem pemungutannya, pajak dapat dibedakan
dalam tiga golongan, yaitu :
a. Official assessment system
Suatu sistem pemungutan pajak dimana besarnya pajak
yang
harus dilunasi atau pajak yang terutang oleh Wajib Pajak
ditentukan oleh fiskus.
b. Self assessment system
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan
kepada Wajib Pajak untukmenghitung besarnya jumlah pajak yang
terutang, sehingga Wajib Pajak harus aktif dalam memenuhi hak dan
melaksanakan kewajiban perpajakannya.
c. Witholding system
Suatu sistem
pemungutan
pajak
dimana
penghitungan
besarnya pajak, penyetoran dan pelaporan pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak dilakukan oleh pihak ketiga, misalnya PPh Pasal 21, PPh
Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal 26.
Sebenarnya
dalam
sistem
perpajakan
yang
sekarang
ini,
pemerintah memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk
menghitung,
menyetor, dan melaporkan pajaknya sendiri yang
disebut self assessment system. Dengan diberikannya kepercayaan
yang besar itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan
peranserta masyarakatdalam
penyetoran pajaknya.
Konsekuensinya adalah diperlukannya sosialisasi tata cara perhitungan
pajak dan segala sesuatu yag berhubungan dengan
perluasan
pajak. Selain itu juga memerlukan tindakan pengawasan dari fiskus
berupa pemeriksaan dalam rangka menguji ketaatan wajib pajak
dalam memenuhi kewajiban perpajakan sesuai peraturan yang
berlaku. Pemeriksaan pajak tujuannya ada dua yakni untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan tujuan
lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan pajak. Outputnya adalah berupa surat ketetapan pajak, baik
itu kurang bayar, lebih bayar, nihil, kurang bayar tambahan maupun
Surat Tagihan Pajak.
Penegakan Hukum Pajak (Tax Law Enforcement)
Penegakan dengan tegas undang-undang perpajakan atau
yang disebut sebagai tax law enforcement atau enforcement di
bidang perpajakan telah dirumuskan oleh IBFD (International Bureau
of Fiscal Documentation) sebagai berikut:
Action taken by the tax authority to ensure that
the taxpayer or potential taxpayer complies with
the tax law, e.g. by rendering returns or account
etc. or providing other relevant information, and
paying or otherwise accounting for tax which is due.
Means of enforcement may include penalties for
failure to render returns stc.,interest charged on
late payments of tax, criminal prosecution in cases
of evasion or fraud etc.