Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH HUKUM BISNIS

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

Dosen Mata Kuliah : Driya Wiryawan, S.E., M.M.

Disusun oleh :

Syifa Atika Rifda 2211031122


Rhonovan 2251031028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia nya sehingga dapat membantu kami selaku penulis dalam menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah hukum bisnis, dengan judul “Bentuk-
Bentuk Badan Usaha” Tak lupa juga, kami berterima kasih kepada bapak Driya Wiryawan,
S.E., M.M, selaku Dosen mata kuliah hukum bisnis yang telah memberikan kami tugas
makalah yang bermanfaat ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna disebabkan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami
barharap semoga makalah yang telah kami buat dapat bermanfaat untuk dunia Pendidikan dan
generasi - generasi selanjutnya, mengenai hukum bisnis terhadap bentuk-bentuk badan usaha.

Akhir kata, sekiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa
untuk dapat mempelajari serta memahami tentang bentuk-bentuk badan usaha dalam mata
kuliah hukum bisnis.

Sekian dan terima kasih

Bandar Lampung, 27 Februari 2023

i
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang Masalah 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN MASALAH 6
2.1 Pengertian dan Fungsi Badan Usaha 6
2.2 Bentuk-Bentuk Badan Usaha 9
2.3 Kekurangan dan Kelebihan Badan Usaha 15

BAB III PENUTUP 18


Kesimpulan 18
Saran 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum/usaha tertentu agar


perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan
hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang
dijalankannya. Karena badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga
kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan
memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka
perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan
dengan perusahaan, baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.

Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yang
menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk
mencari laba. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara
lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan
masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha jelas sangat penting dan
berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat
majunya perekonomian Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas selanjutnya pada makalah ini,
diantaranya :
1. Apakah pengertian dan fungsi badan usaha?
2. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari masing-masing badan usaha?

iii
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, didapatkan tujuan sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan fungsi badan usaha
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk badan usaha
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing badan usaha

i
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi dan Fungsi Badan Usaha


 Definisi Badan Usaha
Badan usaha dapat diartikan sebagai satu kesatuan organisasi yang melakukan proses produksi
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan mencari laba. Definisi lain dari badan
usaha yaitu sebagai kesatuan yuridis, teknis dan ekonomis yang mempunyai tujuan untuk
mencari keuntungan. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan
hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena faktor-faktor produksi yang terdiri dari atas sumber
daya alam, modal, dan tenaga kerja yang dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi
layanan kepada masyarakat. Badan usaha pada umumnya dimiliki oleh pihak swasta.

Sebagian masyarakat masih menyamakan antara badan usaha dengan perusahaan, padahal
sebenarnya badan usaha dengan perusahaan merupakan dua hal yang berbeda. Apa
perbedaannya? Perbedaan utamanya adalah badan usaha berbentuk lembaga yang memakai
kesatuan yuridis atau aspek-aspek hukum yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan
sedangkan perusahaan merupakan satu kesatuan faktor produksi yang melakukan kegiatan-
kegiatan produksi untuk dapat menghasilkan barang maupun jasa.

1. Fungsi Badan Usaha


 Fungsi Komersial
Salah satu tujuan badan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan. Untuk memperoleh
keuntungan, badan usaha harus mengelola sumber daya produksi yang tersedia secara efisien
dan efektif sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen. Untuk memperoleh keuntungan secara
optimal, setiap badan usaha harus bisa menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing
ataupun memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan. Fungsi komersial
meliputi:

v
a) Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen dalam badan usaha meliputi tugas-tugas yang harus dimiliki oleh seorang
pimpinan untuk menjalankan semua kegiatan dalam suatu badan usaha. Fungsi manajemen
meliputi :

1. Perencanaan (planing): sebagai tahap awal yaitu perencanan tujuan,visi misi dan langkah-
langkah kegiatan usaha
2. Pengorganisasian (organising) : sebagai tahapan selanjutnya untuk mengorganisasikan
pekerjaan yang menyangkut pembagian tugas dan penetapan wewenang untuk setiap anggota
badan usaha.
3. Penggerakan dan pengarahan (directing) : untuk memotivasi dan menggerakan anggota agar
bekerja sesuai dengan rencana.
4. Pengorganisasian dan pengawasan (controlling): merupakan langkah untuk mencocokkan
rencana dengan hasil usaha. Pemanfaatan fungsi manajemen secara baik akan memastikan
bahwa badan usaha tersebut bisa mencapai tujuannya.

b) Fungsi Operasional

Untuk menjalankan kegiatannya, badan usaha perlu mengelola sumber daya manusia,
produksi, pemasaran, dan pembelanjaan dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Fungsi operasional berupa pelaksanaan atas suatu kegiatan badan usaha dalam rangka
menghasilkan keuntungan atau laba. Fungsi operasional meliputi: bidang produksi, bidang
pembelanjaan, bidang personalia, bidang administrasi, dan bidang pemasaran.

1. Bidang SDM (Personalia dan administrasi): keberhasilan suatu badan usaha sangat ditentukan
oleh penggunaan SDM yang efektif.
2. Produksi: setiap bentuk usaha yang ditujukan untuk menambah manfaat dari satu benda.
3. Pemasaran: kegiatan penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang
berhubungan dengan pemindahan kepemilikan, cara-cara penjualan, penentuan harga promosi,
dan penyaluran dan kegiatan pemasaran harus selalu berorientasi pada kepuasan konsumen.

v
4. Pembelanjaan: kegiatan yang berhubungan dengan cara-cara memperoleh dana dan
menggunakannya dengan seefektif mungkin dan memerlukan perencanaan, pengawasan,
kebijakan dan pengendalian.

 Fungsi Sosial

Berbeda dengan fungsi sebelumnya, fungsi sosial badan usaha lebih bersifat eksternal. Fungsi
sosial berhubungan dengan manfaat badan usaha secara langsung atau tidak langsung terhadap
kehidupan masyarakat dan sampai sejauh mana suatu badan usaha mampu memberikan peran
secara nyata bagi lingkungan di luar badan usaha yang bersangkutan. Fungsi sosial yaitu :
1. Penyedia Kesempatan Kerja. Sebagai suatu institusi bisnis, badan usaha akan menyerap tenaga
kerja dari masyarakat. Semakin maju dan berkembang suatu badan usaha, semakin banyak
tenaga kerja terserap karena kesempatan kerja yang tersedia lebih luas.
2. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Etika bisnis yang sehat, mengharuskan setiap badan
usaha meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Misalnya, menyediakan tempat pengolahan
limbah pabrik dalam rangka mengurangi pencemaran.

v
2.2. Bentuk-Bentuk Badan Usaha

 Koperasi
 Definisi Koperasi
Koperasi merupakan suatu badan usaha dengan didasari oleh asas-asas kekeluargaan.
Organisasi ekonomi ini dioperasikan untuk kepentingan bersama. Koperasi merupakan sebuah
badan usaha (organisasi ekonomi) yang dimiliki dan dioperasikan oleh para anggotanya untuk
memenuhi kepentingan bersama di bidang ekonomi.

Ada pula yang mengatakan pengertian koperasi adalah sebuah badan hukum yang dibentuk
atas asas kekeluargaan dimana tujuannya ialah untuk mensejahterakan para anggotanya.
Dalam hal tersebut koperasi dibentuk dimana kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi kerakyatan.

Koperasi bisa didirikan secara perorangan atau badan hukum koperasi. Badan usaha ini
mengumpulkan dana dari para anggotanya sebagai modal dalam menjalankan usaha sesuai
aspirasi serta kebutuhan bersama di bidang ekonomi. Berdasarkan UU no. 25 tahun 1922
tentang perkoperasian dijelaskan bahwa Koperasi bersifat terbuka, demokratis, dan mandiri.

 Ciri-Ciri Koperasi
1. Pemilik dapat berupa perorangan atau badan hukum koperasi
2. Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan melalui rapat anggota
3. Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi adalah rapat anggota
4. Pengurus bertanggung jawab terhadap pengelolaan koperasi
5. Anggota bertanggung jawab terhadap semua kewajiban dan resiko yang terjadi
6. Adanya perangkat organisasi
7. Merupakan lembaga ekonomi
8. Berperan sebagai tulang punggung perekonomian negara
9. Berperan sebagai dinamisator perekonomian masyarakat dan negara
10. Berfungsi memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat
11. Berfungsi meningkatkan SDM dalam masyarakat
x
 Fungsi Koperasi
Fungsi koperasi sendiri diantaranya membangun dan meningkatkan potensi ekonomi para
anggota dan juga masyarakat secara umum, sehingga kesejahteraan sosial bisa terwujud.
Koperasi mempunyai peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup anggotanya dan juga
masyarakat, yaitu berfungsi Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan ekonomi nasional dimana koperasi menjadi pondasinya. Berfungsi Mewujudkan
dan mengembangkan perekonomian nasional yang lebih baik lewat usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

 BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


 Definisi BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara merupakan suatu perusahaan yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara baik itu asetnya ataupun
kepemilikannya, Adapun untuk negara yang dimaksud ini adalah negara kesatuan republik
Indonesia oleh karena itu bentuk bumn adalah nirlaba, Adapun untuk pengertian BUMN
secara resmi bisa kamu lihat pada undang-undang nomor 19 tahun 2003 dalam pasal 1
menyebutkan bahwa BUMN merupakan badan usaha yang sebagian modalnya atau seluruhnya
adalah milik negara. status pegawai bumn adalah sebagai karyawan swasta yang terkait
dengan kontrak hal ini seperti yang telah diatur pada undang-undang nomor 19 tahun 2003
tentang BUMN oleh karena itu pegawai BUMN tidak masuk pada kategori aparatur sipil
negara atau ASN dan juga bukan pegawai negeri sipil atau PNS.

 Jenis BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


a. Perjan (Perusahaan Jawatan)
 Definisi Perjan (Perusahaan Jawatan)
Perjan merupakan perusahaan BUMN yang budgetnya termasuk dalam APBN (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara). Perjan memiliki tujuan membuat sejahtera masyarakat
melalui pengabdian dan pelayanan. Hal tersebut dilakukan tanpa mengabaikan poin-poin
esensi, efektivitas, ekonomi serta pelayanan yang baik. Saat ini BUMN tidak memiliki perjan.
Tidak ada badan usaha yang bisa digolongkan perjan karena badan-badan usaha yang
sebelumnya sudah dialihkan menjadi badan hukum ataupun badan usaha.

x
 Contoh Perusahaan Jawatan (sekarang sudah berubah)
1. Perjan Pegadaian yang sempat menjadi perum, kini telah beralih bentuk lagi menjadi persero.
2. Perjan kereta api menjadi persero kereta api
3. Perjan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan kita, perjan Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo, perjan Rumah Sakit Dr. Kariadi, Perjan Rumah Sakit Dr. M. Djamil, dan
Perjan Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin berubah status menjadi Badan Layanan Umum.
4. Perjan Radio Republik Indonesia dan Perjan Televisi Republik Indonesia menjadi Lembaga
Penyiaran Publik.

b. Persero (Perusahaan Perseroan)


 Definisi Persero (Perusahaan Perseroan)
Persero merupakan sebuah perusahaan milik negara yang memiliki bentuk perseroan terbatas.
Perusahaan tersebut bertujuan untuk mengejar keuntungan dengan memiliki saham yang
seluruhnya atau sebagian (dengan minimum 51%) dengan kepemilikan atas nama Negara
Republik Indonesia. Dalam membentuk suatu persero, Menteri mengusulkan suatu usaha
tersebut kepada Presiden, lengkap dengan pengkajian yang telah didasari dengan berbagai
pertimbangan. Pendirian persero bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang memiliki
nilai jual lebih tetapi tetap memiliki kualitas yang baik. Umumnya, Persero bergerak di bidang
produksi, dan bertujuan mencari keuntungan. Contoh PT Telkom, PT Bank Mandiri, dan PT
Pos Indonesia.

 Ciri-Ciri Persero (Perusahaan Perseroan)


1. Badan hukum perdata berbentuk PT
2. Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
3. Dipimpin oleh seorang direksi
4. Pemerintah berperan sebagai pemegang saham
5. Sebagian atau seluruh modal merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
6. Bertujuan memupuk keuntungan
7. Tidak memiliki fasilitas negara
8. Pegawai berstatus pegawai perusahaan swasta.

x
c. Perum (Perusahaan Umum)
 Definisi Perum (Perusahaan Umum)
Perum merupakan perusahaan yang kepemilikan sepenuhnya dimiliki oleh negara. Perum
memiliki tujuan untuk kemanfaatan dalam hal yang umum, baik dalam bentuk jasa maupun
barang. Kegiatan perusahaan umum juga harus memperhatikan kualitas serta keuntungan
dengan asas pengelolaan perusahaan.

Dalam membentuk suatu perum, dibutuhkan koordinasi antara Menteri BUMN, Menteri
Keuangan dan presiden. Menteri BUMN mengusulkan kepada Presiden dengan dasar-dasar
yang telah dikaji bersama Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Perum berfungsi sebagai
penyelenggara usaha untuk kemanfaatan umum dengan barang dan atau jasa berkualitas tetapi
harga tetap terjangkau oleh masyarakat umum. Hal tersebut tetap diolah dengan sistem
perusahaan yang baik. Contoh : Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, dan lain-lain.

 Ciri-Ciri Perum (Perusahaan Umum)


1. Berbadan hukum
2. Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
3. Seluruh modal milik pemerintah dari kekayaan yang dipisahkan
4. Bergerak di bidang jasa vital
5. Bertujuan melayani kepentingan umum
6. Dibolehkan memupuk keuntungan
7. Dipimpin seorang direksi
8. Pegawai berstatus pegawai perusahaan negara
9. Mempunyai nama, kekayaan, dan kebebasan sendiri
10. Laporan tahunan disampaikan kepada pemerintah.

 BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


 Definisi BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
Seperti namanya BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta.
BUMS didirikan dengan tujuan mencari keuntungan dalam mengembangkan usaha. BUMS
memiliki dua jenis antara lain, badan usaha swasta dalam negeri dan badan usaha swasta asing.

x
Badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat
dalam negeri. Sedangkan badan usaha swasta asing adalah badan usaha swasta yang modalnya
dimiliki oleh masyarakat yang bukan warga negara Indonesia.

Pasal 33 UUD 1945 mengatur tentang bidang-bidang yang bisa dikelola oleh swasta seperti
mengelola sumber daya ekonomi yang memiliki sifat tidak vital dan strategis, atau yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak.

 Jenis-Jenis BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


a) Commanditaire Vennootschap (CV)
 Definisi CV (Commanditaire Vennootschap)
CV merupakan bentuk kemitraan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih dengan beberapa
anggota memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas dan beberapa lainnya yang memiliki
tanggung jawab terbatas. CV memiliki dibagi menjadi dua jenis yakni sekutu aktif
(komplementer) dan sekutu pasif (komanditer).

Sekutu aktif adalah sekutu yang mengelola suatu perusahaan sekaligus memiliki hak untuk
membuat perjanjian dengan pihak ketiga. Sedangkan sekutu pasif adalah sekutu yang hanya
menyerahkan modal tetapi tidak ikut campur dalam hal pengelolaan perusahaan. Bisa
dikatakan bahwa sekutu pasif hanya berperan dalam memberikan modal.

b) Perusahaan Perseorangan (PO)


 Definisi PO (Perusahaan Perseorangan)
PO merupakan salah satu bentuk bisnis yang dimiliki oleh satu orang. Umumnya PO memiliki
modal kecil, jenis produk dan jumlah produksinya terbatas, tenaga kerja sedikit, alat produksi
dan teknologinya cukup sederhana. Perusahaan perseorangan adalah badan usaha atau
perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu. Sehingga tanggung jawab atas
aktivitas dan risiko perusahaan ditanggung oleh individu tersebut.

x
c) Firma (Fa)
 Definisi Firma (Fa)
Firma merupakan persekutuan antara seseorang dengan orang lainya (atau lebih) untuk
menjalankan usaha bersama dengan tujuan berbagi keuntungan yang didapatkan dari
persekutuan tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa Firma memiliki minimal anggota dua orang. Anggota tersebut yang
akan bertanggung jawab terhadap perusahaan dan menyerahkan modal sesuai yang tertera
pada akta pendirian firma. Apabila bangkrut, semua anggota bertanggung jawab hingga modal
pun ikut dipertanggungkan.

d) Perseroan Terbatas (PT)


 Definisi Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan salah satu jenis usaha yang dilindungi oleh hukum dengan modal yang terdiri
dari saham. Seseorang dapat dikatakan sebagai pemilik PT apabila memiliki sebagian saham
sebesar yang ditanamkannya.

Menurut Undang-Undang NOmor 40 Tahun 2007 yang mengatur perihal PT, disebutkan
bahwa perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang berbentuk badan
hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya telah dibagi dalam saham, atau bisa disebut juga sebagai persekutuan
modal.

Dalam menjalankan PT, pemilik modal saham bisa menjual kepada pihak lain. Hal tersebut
menjelaskan bahwa akan sangat mungkin terjadi kepemilikan perusahaan tanpa harus
membubarkan atau mendirikan kembali. Karena pendirian PT dibentuk berdasarkan
kesepakatan, maka membutuhkan minimal 2 orang untuk membuat PT. Notaris harus
mengetahui perjanjian dalam pembuatan PT dan membuatkan akta untuk mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM.

x
 Ciri-Ciri PT (Perseroan Terbatas)
1. Berbadan hukum karena didirikan dengan akta notaris, izin dari menteri hukum dan HAM,
diumumkan dalam berita negara
2. Terdiri dari tiga macam modal yaitu modal statute, modal yang ditempatkan, dan modal yang
disetor
3. Terdiri tiga macam badan yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan yaitu RUPS,
dewan komisaris, dan direksi.

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Badan Usaha


a. Koperasi
 Kelebihan Koperasi
1. Koperasi mengutamakan kepentingan para anggotanya. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa
koperasi adalah badan usaha berbasis orang/manusia, bukan modal/benda. Karena, tanpa
anggota tentu koperasi tidak dapat berjalan dan beroperasi dengan sebagaimana mestinya.
2. Dalam koperasi, anggota berperan sebagai produsen sekaligus konsumen. Partisipasi ganda
anggota koperasi sangat diharapkan untuk kelancaran aktivitasnya. Anggota diimbau untuk
rutin melakukan pinjaman dan juga turut aktif dalam penyimpanan dana.
3. Koperasi berdasarkan pada prinsip sukarela dan terbuka. Orang yang memutuskan untuk
menjadi anggota koperasi harus bergabung atas kemauan sendiri, tanpa paksaan dari pihak
manapun. Tujuannya bergabung di koperasi juga untuk memperbaiki taraf hidup. Koperasi
juga merupakan badan usaha yang terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung.
4. Prinsip pengelolaan koperasi adalah untuk menumpuk laba dan bertujuan untuk kepentingan
anggotanya. Yang dimaksud adalah, bahwa sisa hasil usaha atau laba koperasi nantinya akan
dibagikan pada para anggotanya secara adil dan merata.
5. Koperasi adalah badan usaha yang sesuai dengan prinsip dan sikap bangsa Indonesia. Kita
tahu bahwa masyarakat Indonesia memiliki sikap kekeluargaan serta gotong-royong. Dan
koperasi juga mengadopsi sikap itu, sehingga cocok untuk diterapkan di Indonesia.

x
 Kekurangan Koperasi
1. Kesadaran berkoperasi para anggota masih lemah. Kelemahan besar koperasi adalah bahwa
tidak semua anggotanya memiliki kesadaran yang penuh dan sama dalam menjalankan
prinsip-prinsip dan kegiatan berkoperasi dengan baik. Contoh, anggota tidak rutin
menyetorkan iuran wajib.
2. Koperasi memiliki daya saing yang lemah. Umum diketahui bahwa jika dibandingkan dengan
badan usaha lainnya, daya saing koperasi masih jauh tertinggal.
3. Modal koperasi terbatas dan ada kendala dalam mendapatkan modal. Sebuah koperasi yang
baru berdiri cenderung memiliki modal yang terbatas dan biasanya kesulitan untuk
mendapatkan modal yang besar.
4. Koperasi kekurangan tenaga professional dalam pengelolaannya. Dalam koperasi, SDM yang
tersedia kadang kurang kompeten untuk dapat mengurus dan mengelolanya dengan baik dan
tertib. Hal ini sering mengakibatkan Kerjasama yang buruk antara pengurus, pengelola,
pengawas, dan anggota. Hal ini adalah salah satu factor penghambat kemajuan koperasi.
5. Terdapat konflik kepentingan di koperasi. Dalam setiap perkumpulan atau organisasi, pasti ada
gesekan kepentingan antara masing-masing anggotanya. Begitu pula yang terjadi di koperasi.

b. Perusahaan Umum (Perum)


 Kelebihan Perum:
1. Menangani bidang usaha yang krusial dan penting agar tidak dikuasai oleh swasta
2. Bertujuan memberikan layanan kepada masyarakat sekaligus mencari keuntungan.
3. Seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga pengawasan dan pengontrolan terhadap
kinerjanya lebih mudah dilakukan.

 Kekurangan Perum
1. Masih terjadi pemborosan dalam pemanfaatan modal karena tidak ada persaingan dalam pasar
mereka.
2. Tingkat produktivitas pegawai masih di bawah Perseroan Terbatas (PT).
3. Tidak semua orang dapat bekerja di perusahaan umum sehingga perannya dalam mengatasi
pengangguran kelompok miskin kurang.

x
c. Perseroan Terbatas (PT)
 Kelebihan PT
1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan.
Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang sahamdan kebetulan perusahaan punya
utang, anda hanya bertanggung jawabsebesar modal yang anda setorkan dan tidak lebih.
2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebabtidak tergantung pada
beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepadaorang lain.
4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volumeusahanya, misalnya dengan
mengeluarkan saham baru.
5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk itu
secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang
lebih cakap.

 Kekurangan PT
1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yangterkena pajak.
Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi
sebagai pajak pendapatan.Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan.
2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebihsulit dari bentuk
kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PTmemerlukan akte notaris dan ijin khusus
untuk usaha tertentu.
3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.
4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur perusahaan. Hal ini
disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harusdilaporkan kepada pemegang saham.
Apalagi yang menyangkut laba perusahaan.

x
BAB III
PENUTUP

2. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum bisnis merupakan salah satu

mata kuliah penting dalam pengembangan ilmu untuk mengasah dasar ilmu bisnis dan alasan

diperlukannya hukum bisnis adalah untuk mangasah, mengenali, dan pahamdasar-dasar bisnis

agar bisa memahami materi di tingkat selanjutnya. Mata kuliah hukum bisnis diharapkan dapat

memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam berperan serta membangun

pemahaman terhadap ilmu-ilmu dasar dunia bisnis. Dengan demikian, keberadaan mata

kuliah hukum bisnis merupakan hal yang penting agar mewujudkan kemampuan mahasiswa

dalam bidang akademik bisnis semakin baik dan tau fungsi serta manfaat nya untuk di tingkat

yang lebih tinggi lagi.

3. Saran
Diharapkan agar semua mahasiswa dapat menerapkan dan memahami ilmu-ilmu dasar dalam

bisnis dan penerapan mata kuliah hukum bisnis bisa di pahami dengan baik dengan banyak

berlatih, banyak mencari dan meneliti, serta memahami ilmu dasar apa saja yang terdapat

dalam hukum bisnis untuk memudahkan di semester selanjutnya.

x
DAFTAR PUSTAKA

Amalia Ode, Riski. 2018. Pengertian dan Fungsi Badan Usaha. Retrieved from :
https://www.academia.edu/25233925/Makalah_Bentuk_bentuk_badan_usaha
Atap, Ahmad. 2021. Bentuk-Bentuk Badan Usaha. Retrieved from :
https://www.gramedia.com/literasi/macam-badan-usaha/#1_Koperasi
Lararenjana, Edelweis. 2020. Kelebihan dan Kekurangan Koperasi. Retrieved from :
https://www.merdeka.com/jatim/ini-kelebihan-dan-kelemahan-koperasi-yang-harus-anda-
ketahui-kln.html
Manis. 2022. Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Umum. Retrieved from :
https://www.pelajaran.co.id/perusahaan-umum/#Kelebihan_Perusahaan_Umum_Perum
Ramadhani, Bekti. 2015. Kelebihan dan Kekurangan Perseroan Terbatas. Retrieved from :
https://www.kompasiana.com/bektiramadhani/54f8bf85a3331107168b47fc/kelebihan-dan-
kekurangan-badan-usaha

Anda mungkin juga menyukai