Dosen Pengampu:
SARDIMAN NASUTION, MM
KATA PENGANTAR
Puji serta Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Penyusunan makalah ini semata - mata sebagai perancang
dalam menyadari akan kekurangan - kekurangan yang kami miliki. Oleh karena
itu, tidak mustahil apabila makalah ini jauh dari kata “ sempurna “. Hal ini
disebabkan karena sangat terbatasnya kemampuan dan pengalaman yang kami
miliki. Makalah ini juga kami susun untuk memenuhi salah satu tugas demi
pencapain dan tambahan nilai materi kuliah Hukum Pajak.
Mudah - mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar,
khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca. Serta dapat menambah
pengetahuan dan wawasan yang sangat bermanfaat bagi semuanya.
Kami menyadari bahwa tanpa kerjasama yang terjalin dengan baik di
antara kami, kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik serta tepat
pada waktunya. Dan atas segala kekurangan serta kesalahan apabila ada yang
tertera dalam makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak
terlepas juga atas saran dan kritik yang dapat membangun makalah ini supaya
menjadi lebih sempurna.
Maume
re, Mei 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2
A. Hukum Pajak.................................................................................... 2
B. Hak dan Kewajiban Umum Wajib Pajak......................................... 4
BAB III PENUTUP.................................................................................... 12
A. Kesimpulan...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi informasi, sosial dan
politik harus disadari bahwa perlu dilakukan perubahan undang-undang tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perubahan tersebut bertujuan untuk
lebih memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak,
meningkatkan kepastian dan penegakan hukum, serta mengantisipasi kemajuan di
bidang perpajakan. Selain itu, Perubahan tersebut juga dimaksudkan untuk
meningkatkan profesionalisme aparatur perpajakan, meningkatkan keterbukaan
administrasi perpajakan dan meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak.
Sistem, mekanisme, dan tata cara pelaksanaan hak dan kewajiban
perpajakan yang sederhana menjadi ciri dan corak dalam perubahan Undang-
Undang ini dengan tetap menganut sistem self assessment. Perubahan tersebut
khususnya berkaitan dengan peningkatkan keseimbangan hak dan kewajiban bagi
masyarakat Wajib Pajak sehingga masyarakat Wajib Pajak dapat melaksanakan
hak dan kewajiban perpajaknnya dengan lebih baik. Sistem perpajakan yang lama
ternyata sudah tidak sesuai lagi dengan tingkat kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Indonesia, baik dari segi kegotong royongan nasional maupun dalam
laju pembangunan nasional yang telah dicapai. Disamping itu, perpajakan yang
lama tersebut belum dapat menggerakan peran dari semua lapisan subyek pajak
yang besar peranannya dalam menghasilkan penerimaan dalam negeri yang sangat
diperlukan guna mewujudkan kelangsungan dan peningkatan pembangunan
nasional. Oleh karena itu pemerintah menciptakan sistem perpajakan yang baru
dengan yang lama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hukum Pajak
Hukum pajak ialah hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah
dengan para wajib pajak, yang antara lain menerangkan,Siapa-siapa wajib pajak,
Obyek-obyek apa yang dikenakan pajak, Kewajiban wajib pajak terhadap
pemerintah, Timbul dan hapusnya hutang pajak, Cara penagihan pajak,Cara
mengajukan keberatan dan banding pada peradilan pajak. Dalam penyusunan
peraturan perpajakan ini harus diperhatikan banyak hal, antara lain kemampuan
wajib pajak, keadilan dalam pembebanan pajak, keadaan keuangan negara,
keadaan ekonomi masyarakat dan cara-cara pelaksanaannya.
Unsur – unsur Pajak antara lain, Dari rakyat kepada Negara,Iuran
Berdasarkan undang-undang, Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari
Negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Digunakan untuk membiayai rumah
tangga Negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat
luas.
Fungsi Pajak antara lain, Fungsi budgetair, yaitu pajak sebagai sumber dana
bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaranya, Fungsi mengatur
(regulered) yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur untuk melaksanakan
kebijaksaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah Dengan berpegang teguh
pada prinsip kepastian hukum, keadilan, dan kesederhanaan, arah dan tujuan
perubahan Undang-Undang tentang ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
ini mengacu pada kebijakan pokok sebagai berikut:
a. Meningkatkan efesiensi pemungutan pajak dalam rangka mendukung
penerimaan Negara.
b. Menigkatkan pelayanan, kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat
guna meningkatkan daya saing dalam bidang penanaman modal, dengan
tetap mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah.
c. Menyesuaikan tuntutan perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta
perkembangan di bidang teknologi informasi.
d. Meningkatkan keseimbangan antara hak dan kewajiban.
e. Menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan.
f. Meningkatkan penerapan prinsip self assement secara akuntabel dan
konsisten.
g. Mendukung iklim usaha kearah yang lebih kondusif dan kompetitif.
Dasar hukum Dasar hukum Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
adalah Undang - undang No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-undang No. 28 Tahun 2007. Tahun Pajak Pada umumnya tahun
pajak sama dengan tahun takwim atau tahun kalender. Akan tetapi wajib pajak
dapat menggunakan tahu pajak tidak sama dengan tahun takwim dengan syarat
konsisten selama 12 bulan dan melapor kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
setempat. Cara menentukan suatu tahun adalah sebagai berikut:
1. Tahun Pajak Sama Dengan Tahun Takwim
Pembukaan dimulai 1 januari 2007 dan berakhir 31 desember 2007, disebut
tahun pajak 2007.
2. Tahun Pajak Tidak Sama Dengan Tahun Takwim
3. Pembukuan dimulai 1 juli 2007 dan berakhir 30 juni 2008. Disebut tahun
pajak 2007 karena 6 bulan pertama pada tahun 2007.
4. Pembukuan dimulai 1 oktober 2006 dan berakhir 30 september 2007.
Disebut tahun pajak 2007 karena lebih dari 6 bulan jatuh pada tahun 2006.
5. Pembukuan dimulai 1 april 2006 dan berakhir 31 maret 2007. Disebut tahun
pajak 2006 karena lebih dari 6 bulan jatuh pada tahun 2006.
4. Kewajiban pembukuan/pencatatan
Pembukuan diwajibkan bagi WP Badan dan WP Orang Pribadi yang
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, dengan pengecualian
apabila omsetnya dalam satu tahun di bawah Rp4,8 milyar. Sedangkan
bagi WP Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas dengan omset di bawah Rp4,8 milyar setahun atau tidak
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, diwajibkan untuk
melakukan pencatatan. Pembukuan dilaksanakan untuk mengumpulkan
data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan
berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak
tersebut. Sedangkan pencatatan dilaksanakan untuk mengumpulkan data
tentang peredaran atau penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto
sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk
penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang
bersifat final.
3.2 Saran
Dengan menetapkan self assement system diharapkan pemerintah lebih
meningkatkan sistem pengawasan karena kemungkinan agar menimbulkan
kecurangan dalam pelaporan pajak oleh wajib pajak.
DAFTAR PUSTAKA
H. Bohari, SH., M.S., 2002. Pengantar Hukum Pajak, Jakarta : P.T. Raja Grafindo
Persada,.
Drs. C.S.T Kansil, 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka.
.H. Bohari, SH., M.S., 2002. Pengantar Hukum Pajak, Jakarta : P.T. Raja Grafindo
Persada, .
Prof. H. A. M. Effendy, SH., 1994. Pengantar Tata Hukum Indonesia, Semarang :
Tiga Serangkai.
Pandiangan, Liberti. 2002. Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Bandung :
Erlangga,
Soemitro, Rocmat.1991. Pajak Ditinjau Dari SegiHukum, PT Eresco, Bandung