1. berdasarkan hasil Analisa bidang masalah adalah tentang “ sistem informasi akuntansi”
2. 5 penelitian yang sesuai dengan masalah saya ambil adalah:
Analisis pelaksanaan sistem pengendalian internal pada prosedur penerimaan
dan pengeluaran barang di pt.unisem batam
Evaluasi sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran barang jaminan pada
pt. pengadaian (persero) cabang tuminiting.
Analisis sistem pengendalian internal terhadap persediaan barang pada cv.
Borneo perkasa jaya.
Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Dan Pengeluaran
Barang Jaminan Emas Pada Pt. Pegadaian (Persero) UPC Pasar Seririt Cabang
Singaraja
Evaluasi Akuntansi Pengeluaran Barang Pada Pt Amalia Surya Cemerlang
Klaten.
4. keterbatasan dan saran yang saya peroleh
Analisis Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pada Prosedur Penerimaan
Dan Pengeluaran Barang Di Pt.Unisem Batam
Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi keterbatasan
penelitian dengan mengembangkan bebrapa hal sebagai berikut:
1) Untuk melaksanakan kebijakan keamanan persediaan barang ada
baiknya bagian store mempertegas kepada semua user agar tidak
mengambil barang sendiri apalagi tanpa sepengetahuan bagian store,
dan selain itu larangan masuk dan keluar dari bagian store juga
diberlakukan. Selain itu ada baiknya pemasangan CCTV pada ruangan
IDM store yang bertujuan untuk menjaga keamanan aset perusahaan.
2) Agar bagian receiving memiliki beban kerja yang seimbang sebaiknya
jika setiap hari dibuatkan jadwal yang berbeda secara bergantian.
Semua staff tetap bisa menangani semua pekerjaan dan beban kerja
yang diterima pun tetap adil.
3) Sebaiknya pemeriksaan part number, lokasi penempatan barang, dan
peng-inputan barang dilakukan sampai merasa pasti dan dikerjakan
oleh lebih dari satu orang agar dapat mengurangi kesalahan.
Keterbatasan
1) Terdapat tiga point permasalahan yang menyebabkan ketidaksesuaian
sistem pengendalian internal. Pertama, ketidaksesuaian antara
kebijakan dengan praktik sumber daya manusia. Kedua, tidak adanya
pemisahan tugas yang pasti pada bagian receiving. Ketiga ialah
ditemukannya ketidaksesuaian yang dilakukan bagian store dalam
meng-input data lokasi barang, memberikan part number pada barang,
dan menempatkan barang sesuai lokasi yang telah ditentukan.
2) Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal pada Prosedur Penerimaan
dan Pengeluaran Barang di PT UNISEM sudah efektif, akan tetapi
kurang efisien karena masih terdapat kelemahan seperti tidak
menjalani prosedur pengeluaran barang dengan baik, masih
ditemukannya kesalahan peletakan barang, pemberian part number,
peng-input-an sistem pada bagian store, dan tidak adanya pembagian
tugas yang pasti pada bagian receiving sehingga terjadinya rangkap
kerja.
Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
semakin ditingkatkan dengan lebih tanggap terhadap perubahan teknologi dan
informasi, perubahan peraturan pemerintah, serta penilaian resiko terhadap
bahan
bagunan.
1) Hal ini dilakukan untuk menjaga kredibilitas CV. Borneo Perkasa Jaya
yang harus berpacu dengan tingkat persaingan yang semakin ketat di
era globalisasi ini.
2) Aktivitas pengendalian dalam persediaan barang dagang seperti
pemisahan tugas yang jelas pada setiap fungsi terkait dan otorisasi
yang pantas dalam setiap transaksi agar tetap dipertahankan karena
sangat berpengaruh terhadap pengecekan secara independen atas
pelaksanaan kinerja perusahaan. Namun perusahaan sebaiknya
membuat nota-nota atau dokumen-dokumen yang bernomor urut
tercetak agar dapat menghindari resiko penggunaan berkas secara
tidak bertanggung jawab oleh karyawan dan menghindari
kemungkinan adanya kehilapan dalam pencatatan transaksi, sehingga
mendukung terciptanya pengendalian internal yang lebih baik lagi
dimasa yang akan datang.
3) Aktivitas pemantauan terhadap pengendalian persediaan barang
dagang yang dilaksanakan oleh bagian gudang/logistik melalui stock
opname secara periodik adalah sudah cukup memadai, namun
alangkah baiknya ditingkatkan lagi dengan adanya program aplikasi
stok barang agar lebih efektif dalam memantau pelaksanaan
pengendalian internal persediaan barang dagang CV. Borneo Perkasa
Jaya.
Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Dan Pengeluaran
Barang Jaminan Emas Pada Pt. Pegadaian (Persero) UPC Pasar Seririt Cabang
Singaraja
Keterbatasan
1) Pelaksanaan sistem pengendalian interen terhadap penerimaan dan
pengeluaran barang jaminan pada PT. (Persero) UPC pasar seririt
masih belum memadai.
2) Terjadinya keterlambatan dalam proses pengeluaran barang jaminan
emas emas adalah kurangnya jumlah nasabah pada pt. Pegadaian
(Persero) UPC pasar seririt karena disebabkan oleh pelayanan dari
pengambilan pengeluaran barang jaminan nasabah dapat dilakukan
sendiri oleh nasabah.
Penulis dapat mengajukan saran kepada PT.Pegadaian (Persero) UPC Pasar
seririt Cabang Singaraja dalam rangka menerapkan sistem pengendalian
intern terhadap penerimaan dan pengeluaran barang jaminan emas yaitu
dengan menggunakan sistem mandiri dengan memperluas gudang
penyimpanan barang jaminan agar bisa menampung barang jaminan/brangkas
sebagai tempat penyimpanan barang jaminan, sehingga barang jaminan bisa
disimpan di gudang PT. Pegadaian (Persero) UPC Pasar Seririt dan agar tidak
di simpan pada gudang PT. Pegadaian (Persero) UPC Cabang Singaraja
sehingga pelayanan kepada nasabah bisa berjalan secara maksimal.
Keterbatasan
1) Dokumen yang digunakan dalam transaksi pengeluaran barang, yakni
laporan proses penambahan pendistribusian komponen bernomor urut
tercetak, tetapi pendistribusian belum dilakukan ke bagian yang
terkait, tidak terdapatnya, tanda tangan penyerahan barang (bagian
Gudang) dan tidak terdapat indek silang dengan surat perintah kerja
yang digunakan sebagai dasar penerbitan.
2) Belum ada laporan yang berisi penerimaan barang. Penggunaan barang
dan persediaan barang baik bahan baku maupun bahan penolong
dalam unit maupun dalam rupiah.
Saran
1) Sistem akuntansi pengeluaran bahan baku pada pt asc klaten
Dokumen
1) Dengan dihapuskannya bukti transfer papan kering oleh
perusahaan, dan hanya digunakan laporan proses
penambahan, karena alas an efisien waktu dan biaya,
hal ini baik dilakukan.
2) Dengan penghapusan bukti transfer papan kering oleh
perusahaan maa laporan proses penambahan tetap di
buat rangkap lima, tetapi distribuskan kepada
administrasi produksi, PPIC, akuntansi, Gudang, dan
asip pembahanan, sehingga Gudang juga mempunyai
data pengeluaran bahan baku sebagai dasar pembuatan
laporan pengeluaran bahan baku.
3) Dalam dokumen lppm dan lpk sebaiknya ditambahkan
nomor spk sehingga terdapat cross indeks di dalamnya.
4) Nama dokumen lppm, perlu di ganti dengan nama bukti
transfer papan kering dan bukti proses pembahanan
karena merupakan gabungan dari pengeluaran barang
Gudang dengan proses pembahanan, lpk di ganti dengan
nama pendistribusian komponen, karena pada
hakikatnya dokumen ini bukan laporan.
4. judul penelitia
Analisis penerapan sistem informasi akuntansi terhadap pengedalian internal
perusahaan
5. rumusan masalah
Apakah penerapan sistem infomasi akuntansi berpengaruh terhadap pengerdalian internal
perusahaan.
6. tujuan penelitian
1. untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem penerapan sistem infoasi akuntansi
terhadap pengedalian internal