Usaha
BENTUK BADAN USAHA
Oleh:
Muhamad Kholid
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “BENTUK BADAN
USAHA”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “PENGANTAR BISNIS” di
Universitas Gunadarma.
Penulis manyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga Makalah
ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi
dunia perusahaan.
Serang, 10,26,2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Badan usaha dapat didefinisikan sebagai organisasi kesatuan yuridis dan ekonomi yang
terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
dengan tujuan untuk mencari laba ( keuntungan ). Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit
kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyedikan barang
dan jasa bagi masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan
usaha antara lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat
kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan.
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat,
dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia. Ada
beberapa bentuk badan usaha antara lain : Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan
Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah
sebagberikut:
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing- masing badan usaha
6. Untuk menambah wawasan tentang peranan badan usaha untuk perekonomian Indonesia.
BAB II
ISI
Badan usaha adalah sebuah organisasi kesatuan yuridis (Hukum) Teknis dan ekonomis
yang terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
yang bertujuan untuk mencari laba (keuntungan).
Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan
faktor produksi untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya,
serta melakukan upaya-upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan
masyarakat.
Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya
berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara sedangkan
perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Perbedaan Badan usaha dengan Perusahaan
Badan Usaha:
Perusahaan
Badan usaha yang melakukan kegiatan usaha bertujuan untuk memperoleh keuntungan
dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Operasional
Fungsi Operasional adalah fungsi yang memungkinkan suatu badan usaha dapat
melaksanakan kegiatannya dengan baik. Terdiri dari fungsi pembelian dan produksi, fungsi
pemasaran, fungsi keuangan, fungsi personalia, fungsi akuntansi, fungsi administrasi, fungsi
tekhnologi informasi, dan fungsi transformasi dan
komunikasi.
2. Fungsi Manajerial
Fungsi Manajerial adalah fungsi yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha dikelola.
Terdiri dari fungsi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, dan
fungsi pengendalian
3. Fungsi sosial
Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan lingkungan di luar badan usaha (eksternal).
Fungsi sosial ini menyatakan sejuh mana suatu badan usaha mampu memberikan manfaat
nyata bagi lingkungan di luar badan usaha tersebut. Terdiri dari penyediaan lapangan kerja
dan peingkatan kualitas hidup.
Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kemajuan dunia usaha. Kemajuan dunia
usaha menyangkut kemajuan badan usaha.
Jenis- jenis badan Usaha dapat digolongkan menjadi 6 yaitu Perusahaan Perseorangan, Firma,
Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan
Koperasi
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan yang keseluruhannya dimiliki oleh seorang secara pribadi yang bertanggung
jawab penuh atas semua resiko dan aktivitas yang dijalankan perusahaan. Perusahaan
perseorangan lebih mudah didirikan karena tidak perlu izin usaha, tidak perlu berbadan
hukum dan modalnya tidak besar.
2. Firma
Perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama
perusahaan. Untuk mendirikan firma terdiri dari 2 cara yaitu pertama melalui akta resmi
maka proses selanjutnya harus sampai di berita Negara dan kedua akta dibawah tangan
proses tersebut tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.
Keuntungan Firma
Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang berat.
Namun jika di bandingkan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat karna dalam
firma perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma
Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karna dapat
menggunakan akta bawah tangan (Tidak formal)
Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya.
Lebih mudah berkembang karna dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih
terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan usaha.
Kekurangan Firma
Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas hutang yang
dimilikinya
Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri,
maka akan mengancam perusahaan.
Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karna kepentingan para pihak yang terlibat
dan terjadi konflik kepentingan sehingga mengancam kemajuan usahanya.
Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender dalam
jumlah tertentu.
3. Perseroan komanditer
Suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan
sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama. Orang yang aktif dalam upaya
memajukan perusahaan disebut sekutu komplementer, sedangkan orang yang hanya
menyerahkan modal dan tidak terlibat secara langsung dalam menjalankan perusahaan
disebut sekutu komanditer.
Anggota aktif, yaitu anggota yang mengelola perusahaan secara aktif. Jika perusahaan
rugi, maka untuk melunasi kewajiban digunakan seluruh kekayaan pribadinya.
Anggota pasif, yaitu anggota yang hanya mengikut sertakan modal. Anggota ini
hanya bertanggung jawab hanya sebatas modal yang disertakan.
4. Perseroan terbatas
Perseroan terbatas adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban
sendiri, yang terpisah dan kekayaan, hak serta kewajiban para pendii maupun para pemilik
Pendirian PT harus memenuhi syarat formal dan material. Syarat formal meliputi pembuatan
akte pendirian didepan notaries dan disahkan oleh menteri kehakiman melalui pengandilan
negeri setempat. Pendirian PT ini kemudian diumumkan dalam lembar berita Negara.
Sedangkan syarat material merupakan persyaratan untuk memenuhi syarat-syarat formal.
Modal statuter, yaitu modal yang besarnya ditetapkan sebagai modal perusahaan yang
dicantumkan dalam akte pendirian.
Modal yang ditetapkan, yaitu modal yang berupa saham yang telah ada pemiliknya,
besarnya minimal 20% dari modal statute
Modal yang dosetor, yaitu modal yang telah disetor secara tunai atau barang yang jika
dinilai denan uang besarnya minimal 10% dari modal yang telah ditetapkan.
Modal portofolio, yaitu modal berupa saham yang masih dalam perusahaan.
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang, dalam rapat umum pemegang saham
pembagian hak suara diatur sebagai berikut. Setiap saham mempunyai hak 1 suara, jika
saham yang dimilikijumlahnya dibawah 100 lembar, 3 suara jika jumlah saham lebih dari 300
lembar, dan paling banyak mendapat 6 suara.
Kekurangannya yaitu :
5. BUMN
Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang modalnya secara keluruhan dimiliki oleh
negara, kecuali jika ada hal-hal khusus berdasarkan undang-undang Pasal 33 ayat 2 dan 3
UUD 1945 menyebutkan bahwa Negara menyelenggaran usaha-usaha produksi tertentu yang
menguasai hajat hidup orang banyak dalam wadah BUMN, PN, atau perusahaan patungan.
Perusahaan Negara dapat dimiliki oleh pemerintah pusat (BUMN) maupun daerah (BUMD).
Modal BUMN berasal dari:
Perseroan Terbatas Negara sebelumnya disebut dengan Perusahaan Negara (PN). Modal yang
dimiliki Perseroan Terbatas Negara ini sebagian berasal dari negara sedangkan sebagian
lainnya berasal dari swasta. Perseroan ini memiliki tujuan untuk mencari laba semaksimum
mungkin tentunya dengan menggunakan faktor produksi secara efisien serta menyediakan
barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Dasar hukum yang mengubah
Perusahaan Negara menjadi Perseroan Terbatas Negara antara lain:
Perseroan ini memiliki syarat tersendiri agar bisa didirikan, antara lain:
Contoh perusahaan yang termasuk BUMN ialah Pengadaian, Telkom, PLN, PT. KA, Dan
lain-lain. Berikut ini merupakan ciri-ciri umum BUMN antara lain :
Bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak dialihkan. Peranan koperasi
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu peranan ekonomi dan peranan sosial. Landasan dan
pelaksanaan komperasi di Indonesia. Menurut Undang-Undang Pokok Perkoperasian No. 12
tahun 1967, bahwa koperasi Indonesia mempunyai 3 landasan, antara lain :
1. Landasan lidil, yaitu Pancasila setiap koperasi di Indonesia harus bermoral Pancasila,
segala tindakan dan usahanya harus berpedoman kepada Pancasila.
2. Landasan Struktural yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan menurut pasal 33
ayat1 yang singkatnya yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar kekeluargaan
dan gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan seluruh anggota
(masyarakat)
3. Landasan mental yaitu seta kawan dan kesadaran pribadi. Seta kawan yang dimaksud
disini adalah sifat gotong royong, sedangkan kesadaran pribadi menggambarkan
kepercayaan diri untuk menaikkan taraf hidup dan kemakmuran
Lembaga keuangan pada dunia keuangan yang bertindak sebagai lembaga yang
menyediaakan jasa keuangan bagi nasabahnya. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini
adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris). Dan di Indonesia
sendiri lembaga keuangan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu,
a. Bank
Lembaga Keuangan Bank adalah dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi
keuangan dari pemerintah. (Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura,
koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.)
1. BPR
3. Konvensional
4. Syariah
1. Leasing
2. Asuransi
6. Pengadaian
Pengertian Penggabungan adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu,
dua atau lebih pada perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk
memperluas usaha.
Bentuk-bentuk Penggabungan
1. Trust
3. Kartel
4. Concern
1. Consolidation/Konsolidasi
2. Merger
4. Akuisi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Perusahaan Perseorangan, Firma,
Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan
Koperasi
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna mengembangkan
perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia, memupuk keuntungan
dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Sudrajat, Iyan. 2012. Alasan Mendirikan Badan Usaha, (Online ). (
http://www.slideshare.net/iyansudrajat/alasan-mendirikan-badan-usaha diakses 219
Maret 2013 )