Anda di halaman 1dari 17

Makalah Bentuk Badan 

Usaha
BENTUK BADAN USAHA

Oleh:

Muhamad Kholid

 
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “BENTUK BADAN
USAHA”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “PENGANTAR BISNIS” di
Universitas Gunadarma.

Penulis manyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga Makalah
ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi
dunia perusahaan.

Serang, 10,26,2019

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 
……………………………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………………………….. iii

BAB     I      PENDAHULUAN


…………………………………………………………………………….. 1

1.1.     Latar Belakang Masalah


…………………………………………………………………………. 2

1.2.     Rumusan Masalah …………………………………………………………..


…………………… 3

1.3.     Tujuan Penelitian …………………………………………………………..


……………………. 4

BAB     II      PEMBAHASAN


……………………………………………………………………………… 5

2.1         Pengertian Badan Usaha…..


…………………………………………………………………..  6

2.2        Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan


………………………………………………….. 7

2.3         Bentuk-Bentuk Badan Usaha …..………………………………………………..


………….. 8

2.4         Lembaga Keuangan ………………………………………………………..


………………….. 9

2.5         Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi …………….


………………………………….. 10

BAB    III      KESIMPULAN


……………………………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………. 12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

      Badan usaha dapat didefinisikan sebagai organisasi kesatuan yuridis dan ekonomi yang
terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
dengan tujuan untuk mencari laba ( keuntungan ). Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit
kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyedikan barang
dan jasa bagi masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan
usaha antara lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat
kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan.

     Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat,
dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia. Ada
beberapa bentuk badan usaha antara lain : Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan
Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah
sebagberikut:                                                                                                                         

1. Apa pengertian badan usaha dan bagaimana proses pendirinya? 

2. Apa Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan?                                                                     

3. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?                                                                                      

4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari masing- masing badan usaha?

5. Apa saja lembaga keuangan yang ada di Indonesia? 

6. Apa peran badan usaha untuk perekonomia Indonesia?


1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :                                                                

1. Untuk mengetahui pengertian badan usaha dan bagaimana proses


pendiriannya.                                                                                     

2. Untuk mengetahui perbedaan antara badan usaha dan


perusahaan.                                                                                                  

3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk badan


usaha.                                                                          

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing- masing badan usaha

5. Untuk mengetahui lembaga keuangan yang ada di


Indonesia                                                                        

6. Untuk menambah wawasan tentang peranan badan usaha untuk perekonomian Indonesia.
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Badan Usaha

     Badan usaha adalah sebuah organisasi kesatuan yuridis (Hukum) Teknis dan ekonomis
yang terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
yang bertujuan untuk mencari laba (keuntungan).                       

     Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan
faktor produksi untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya,
serta melakukan upaya-upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan
masyarakat.  

2.2 Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan

     Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya
berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara sedangkan
perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Perbedaan Badan usaha dengan Perusahaan

Badan Usaha: 

 Suatu Kebulatan Ekonomi


 Kesatuan Yuridis dan Ekonomi
 Kesatuan organisasi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa dengan tujuan mencari laba.
 Tempat Kedudukan

Perusahaan

 Bagian dari badan usaha


 Kesatuan Teknis
 Bagian dari proses produksi dan merupakan alat dan badan untuk memperoleh laba.
 Tempat kediaman/domisili, pabrik/lokasi 

Badan usaha yang melakukan kegiatan usaha bertujuan untuk memperoleh keuntungan
dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :                                                                 

1.     Fungsi Operasional

Fungsi Operasional adalah fungsi yang memungkinkan suatu badan usaha dapat
melaksanakan kegiatannya dengan baik. Terdiri dari fungsi pembelian dan produksi, fungsi
pemasaran, fungsi keuangan, fungsi personalia, fungsi akuntansi, fungsi administrasi, fungsi
tekhnologi informasi, dan fungsi transformasi dan
komunikasi.                                                                                                 
2.    Fungsi Manajerial

Fungsi Manajerial adalah fungsi yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha dikelola.
Terdiri dari fungsi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, dan
fungsi pengendalian

3.    Fungsi sosial

Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan lingkungan di luar badan usaha (eksternal).
Fungsi sosial ini menyatakan sejuh mana suatu badan usaha mampu memberikan manfaat
nyata bagi lingkungan di luar badan usaha tersebut. Terdiri dari penyediaan lapangan kerja
dan peingkatan kualitas hidup.

4.    Fungsi Pertumbuhan Ekonomi Sosial

Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kemajuan dunia usaha. Kemajuan dunia
usaha menyangkut kemajuan badan usaha.

2.3 Bentuk-Bentuk Badan Usaha

Jenis- jenis badan Usaha dapat digolongkan menjadi 6 yaitu Perusahaan Perseorangan, Firma,
Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan
Koperasi

1. Perusahaan perseorangan

Perusahaan yang keseluruhannya dimiliki oleh seorang secara pribadi yang bertanggung
jawab penuh atas semua resiko dan aktivitas yang dijalankan perusahaan. Perusahaan
perseorangan lebih mudah didirikan karena tidak perlu izin usaha, tidak perlu berbadan
hukum dan modalnya tidak besar.

Ciri-ciri perusahaan perseorangan:

1. Relatif mudah didirikan dan dibubarkan


2. Tanggung jawab tidak terbatas
3. Tidak ada pajak, yang ada retribusi
4. Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri

Keuntungan perusahaan perseorangan:

1. Seluruh untung menjadi miliknya


2. Kepuasan pribadi
3. Kebebasan dan Fleksibilitas
Keuntungan perusahaan perseorangan:

1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas


2. Sumber keuangan terbatas
3. Kesulitan dalam manajemen
4. Kelangsungan usaha kurang terjamin

2.     Firma

Perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama
perusahaan. Untuk mendirikan firma terdiri dari 2 cara yaitu pertama melalui akta resmi
maka proses selanjutnya harus  sampai di berita Negara dan kedua  akta dibawah tangan
proses tersebut tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.

Ciri dan sifat firma :

 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin


 Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
lainnya.
 Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
 Pendiriannya tidak memerlukan akte pendirian.

Keuntungan Firma

 Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang berat.
Namun jika di bandingkan perusahaan perseorangan lebih sedikit  berat karna dalam
firma perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma
 Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karna dapat
menggunakan akta bawah tangan (Tidak formal)
 Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya.
 Lebih mudah berkembang karna dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih
terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan usaha.

Kekurangan Firma

 Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas hutang yang
dimilikinya
 Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri,
maka akan mengancam perusahaan.
 Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karna kepentingan para pihak yang terlibat
dan terjadi konflik kepentingan sehingga mengancam kemajuan usahanya.
 Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender dalam
jumlah tertentu.
3.    Perseroan komanditer

Suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan
sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama. Orang yang aktif dalam upaya
memajukan perusahaan disebut sekutu komplementer, sedangkan orang yang hanya
menyerahkan modal dan tidak terlibat secara langsung dalam menjalankan perusahaan
disebut sekutu komanditer.

Keanggotaan dalam CV secara umum terbagi menjadi 2 macam, yaitu:

 Anggota aktif, yaitu anggota yang mengelola perusahaan secara aktif. Jika perusahaan
rugi, maka untuk melunasi kewajiban digunakan seluruh kekayaan pribadinya.
 Anggota pasif, yaitu anggota yang hanya mengikut sertakan modal. Anggota ini
hanya bertanggung jawab hanya sebatas modal yang disertakan.

Bentuk keanggotaan CV ada 4 macam, yaitu :

1. Sekutu Umum (General Partner)


2. Sekutu Terbatas (Limited Partner)
3. Sekutu Diam (Silent Partner)
4. Sekutu Rahasia (Secret Partner)
5. Sekutu Senior dan Junior (senior & junior partnet)
6.  Doman (Sleeping partner)

Kelebihan perseroan komanditer (CV)

1. Kemampuan manajemennya lebih mudah karena kepemimpinan dipegang oleh lebih


dari satu orang.
2. Kebutuhan modal dapat lebih terpenuhi karena modal yang dikumpulkan relatif besar
3. Kesempatan untuk berkembang lebih besar

Kekuranganperseroan komanditer (CV)

1. Kelangsungan hidup persekutuan tidak terjamin


2. Tanggung jawab terbatas yang dimiliki sekutu pasif mengakibatkan mengendorkan
semangat untuk memajukan persekutuan.
3.  Apabila sudah menanamkan modal, sulit untuk menariknya kembali.

4.   Perseroan terbatas

Perseroan terbatas adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban
sendiri, yang terpisah dan kekayaan, hak serta kewajiban para pendii maupun para pemilik
Pendirian PT harus memenuhi syarat formal dan material. Syarat formal meliputi pembuatan
akte pendirian didepan notaries dan disahkan oleh menteri kehakiman melalui pengandilan
negeri setempat. Pendirian PT ini kemudian diumumkan dalam lembar berita Negara.
Sedangkan syarat material merupakan persyaratan untuk memenuhi syarat-syarat formal.

Syarat formal pendirian PT adalah sebagai berikut :

 Modal statuter, yaitu modal yang besarnya ditetapkan sebagai modal perusahaan yang
dicantumkan dalam akte pendirian.
 Modal yang ditetapkan, yaitu modal yang berupa saham yang telah ada pemiliknya,
besarnya minimal 20% dari modal statute
 Modal yang dosetor, yaitu modal yang telah disetor secara tunai atau barang yang jika
dinilai denan uang besarnya minimal 10% dari modal yang telah ditetapkan.
 Modal portofolio, yaitu modal berupa saham yang masih dalam perusahaan.

Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang, dalam rapat umum pemegang saham
pembagian hak suara diatur sebagai berikut. Setiap saham mempunyai hak 1 suara, jika
saham yang dimilikijumlahnya dibawah 100 lembar, 3 suara jika jumlah saham lebih dari 300
lembar, dan paling banyak mendapat 6 suara.

Kelebihannya antara lain sebagai berikut:

 Kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena tidak dapat dengan mudah


dibubarkan meskipun salah satu anggota atau pemegang saham menyatakan
mengundurkan diri.
 Tanggung jawab para pemegang saham yang terbatas sehingga kekayaan pribadi
mereka tidak perlu menjadi jaminan untuk hutang-hutang atau kewajiban-kewajiban
perusahaan lainnya.
 Saham dapat diperjualbelikan ke siapapun dengan relative mudah
 Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien terutama soal
kepemimpinan perusahaan tersebut.

Kekurangannya yaitu :

 Pemungutan pajak untuk Perseroan Terbatas relatif besar.


 Rahasia tidak terjamin aman karena kepemilikan saham dipegang oleh lebih dari satu
orang.
 Biaya pendirian Perseroan Terbatas relatif mahal
 Kurangnya perhatian pemegang saham terhadap perusahaan karena mereka merasa
tanggung jawab mereka terbatas.

5.    BUMN

Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang modalnya secara keluruhan dimiliki oleh
negara, kecuali jika ada hal-hal khusus berdasarkan undang-undang Pasal 33 ayat 2 dan 3
UUD 1945 menyebutkan bahwa Negara menyelenggaran usaha-usaha produksi tertentu yang
menguasai hajat hidup orang banyak dalam wadah BUMN, PN, atau perusahaan patungan.
Perusahaan Negara dapat dimiliki oleh pemerintah pusat (BUMN) maupun daerah (BUMD).
Modal BUMN berasal dari:

1. Seluruh modal berasal dari negara


2. Sebagian modal paling sedikit 51% berasal dari negara sedangkan sebagian modal
lainnya berasal dari swasta.

BUMN dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Perseroan Terbatas Negara

Perseroan Terbatas Negara sebelumnya disebut dengan Perusahaan Negara (PN). Modal yang
dimiliki Perseroan Terbatas Negara ini sebagian berasal dari negara sedangkan sebagian
lainnya berasal dari swasta. Perseroan ini memiliki tujuan untuk mencari laba semaksimum
mungkin tentunya dengan menggunakan faktor produksi secara efisien serta menyediakan
barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Dasar hukum yang mengubah
Perusahaan Negara menjadi Perseroan Terbatas Negara antara lain:

 Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember 1969


 Peraturan Pemerintah Pengganti Udang-Undang No 1 Tahun 1969
 Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1969

Perseroan ini memiliki syarat tersendiri agar bisa didirikan, antara lain:

 Sudah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan antara faktor-


faktor produksi berbanding rasional
 Sudah menyusun neraca dan perkiraan rugi/laba sampai saat didirikannya perseroan
 Sudah melunasi semua hutangnya kepada kas negara
 Ada harapan untuk mengembangkan usaha

2.    Perusahaan Negara Umum

Perusahaan Negara Umum (PERUM) merupakan perusahaan yang modalnya seluruhnya


berasal dari negara dan tidak terbagi atas saham. Perusahaan ini didirikan tidak hanya untuk
mencari keuntungan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan barang
dan jasa yang bermutu tinggi. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab
atas segala hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur menurut hukum perdata.

Contoh perusahaan yang termasuk BUMN ialah Pengadaian, Telkom, PLN, PT. KA, Dan
lain-lain. Berikut ini merupakan ciri-ciri umum BUMN antara lain :

 Melayani kepentingan masyarakat


 Berusaha memperoleh keuntungan (laba)
 Berstatus badan hukum dan tunduk pada peraturan hukum di Indonesia
 Bergerak dibidang produksi atau jasa yang bersifat vital (menyangkut hajat hidup
orang banyak)
6.    Koperasi

Bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak dialihkan. Peranan koperasi
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu peranan ekonomi dan peranan sosial. Landasan dan
pelaksanaan komperasi di Indonesia. Menurut Undang-Undang Pokok Perkoperasian No. 12
tahun 1967, bahwa koperasi Indonesia mempunyai 3 landasan, antara lain :

1. Landasan lidil, yaitu  Pancasila setiap koperasi di Indonesia harus bermoral Pancasila,
segala tindakan dan usahanya harus berpedoman kepada Pancasila.
2. Landasan Struktural yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan menurut pasal 33
ayat1 yang singkatnya yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar kekeluargaan
dan gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan seluruh anggota
(masyarakat)
3. Landasan mental yaitu seta kawan dan kesadaran pribadi. Seta kawan yang dimaksud
disini adalah sifat gotong royong, sedangkan kesadaran pribadi menggambarkan
kepercayaan diri untuk menaikkan taraf hidup dan kemakmuran

Prinsip Koperasi adalah:

 Keanggotaannya bersifat sukarela


 Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara demokrasi
 Hasil usahanya dibagikan secara adil sebanding dengan jasa masing-masing anggota

ciri-ciri koperasi yaitu sebagai berikut:

 Lebih mengutamakan keanggotaan dan sifat persamaan


 Anggotanya bebas keluar masuk menjadi anggota
 Menjalankan usaha demi kesejahteraan anggota
 Didirikan secara tertulis dengan akte pendirian

Koperasi memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

 Pengelolaannya bertujuan untuk memupuk laba demi kepentingan anggotanya.


 Koperasi dapat berperan sebagai konsumen maupun produsen.
 Koperasi berdasarkan kesukarelaan.
 Selalu mengutamakan kepentingan anggotanya.

Koperasi juga memiliki kekurangan seperti halnya dibawah ini:

 Memiliki keterbatasan di bidang permodalan.


 Daya saing koperasi lemah dibandingkan dengan badan usaha lainnya.
 Tingkat kesadaran untuk berkoperasi pada anggota masih rendah
Pemerintah sekalipun turut berperan dalam mengembangkan koperasi, perannya yaitu:

1. Meciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan


serta pemasyarakatan koperasi
2. Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada koperasi

Koperasi dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain:

1. Koperasi Produksi. Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri


dari produsen (penghasil) barang atau jasa yang nantinya akan dijual di koperasi
tersebut. 
2. Koperasi Konsumsi. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam
penyediaan kebutuhan pokok bagi para anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak
dalam pengumpulan dana dari para anggotanya, dan menyalurkannya kepada anggota
yang sedang membutuhkan dana tersebut.
4. Koperasi Serba Usaha. Koperasi serba usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang
usaha rangkap atau beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya. Jadi,
koperasi ini tidak hanya bergerak dalam satu bidang.

2.4 Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan  pada dunia keuangan yang bertindak sebagai lembaga yang
menyediaakan jasa keuangan bagi nasabahnya. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini
adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris). Dan di Indonesia
sendiri lembaga keuangan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu,

a.    Bank

Lembaga Keuangan Bank adalah dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi
keuangan dari pemerintah. (Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura,
koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.)

1.    BPR

2.    Prinsip Usaha

3.    Konvensional

4.    Syariah

b.    Bukan bank


Lembaga Non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang
secara langsung dan tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan
kertas berharga dan menyalurkan pada masyarakat untuk membiayai investasi perusahaan.

1.    Leasing

2.    Asuransi

3.    Modal ventura

4.    Anjak piutang

5.    Dana pensiun

6.    Pengadaian

7.    Kartu Kredit

8.    Pasar modal

2.5 Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi

Pengertian Penggabungan adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu,
dua atau lebih pada perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk
memperluas usaha.

Bentuk-bentuk Penggabungan

1. Penggabungan Vertikal-Integral: Suatu bentuk penggabungan antara perusahaan yang


dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi yang berbeda
2. Penggabungan Horisontal-Paralelis: Suatu bentuk penggabungan antara dua atau lebih
perusahaan yang bekerja pada jalur atau tingkatan yang sama
3. Sindikat: Suatu bentuk perjanjian dengan kerjasama dengan beberapa orang untuk
melakukan suatu proyek.
4. Concern: Suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun
vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding.
5. Joint Venture: Perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri.
6. Trade Association: Persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan
yang sama dengan tujuan memajukan para anggota dan bukan mencari keuntungan.
7. Kartel: Bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa
sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi perjanjian.
8. Gentlemen’s Agreement: Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan
dengan maksud untuk mengurangi persaingan diantara mereka.
Pengkhususan Perusahaan Adalah kegiatan perusahaan yang mengkhususkan atau yang
mewajibkan diri pada suatu aktivitas tertentu saja, sedangkan aktivitas lainnya kepada
perusahaan luar. pengkhususan perusahaan dapat dibedakan menjadi:

1. Spesialisasi yaitu perusahaan yang mengkhususkan diri pada kegiatan menghasilkan


satu jenis produk saja.
2. Diferensiasi yaitu pengkhususan pada fase produksi tertentu.

Pengkonsentrasian Perusahaan terdiri dari:

1.    Trust

2.    Holding Company

3.    Kartel

4.    Concern

5.    Joint Venture

6.    Trade Association

7.    Gentlement’s Agreement

Penyatuan Usaha terdiri dari :

1.    Consolidation/Konsolidasi

2.    Merger

3.    Aliansi Strategi

4.    Akuisi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

     Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

   Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Perusahaan Perseorangan, Firma,
Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan
Koperasi

   Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna mengembangkan
perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia, memupuk keuntungan
dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Gendon. 2013. Bentuk Badan Usaha, (Online ) diakses 19 Maret 2013  .

Noviyanto. 2011. Pengembangan Rencana Bisnis di Bidang TIK Regulasi dan  


Prosedur Pendirian Usaha, (Online ) diakses 19 Maret 2013.

Sudrajat, Iyan. 2012. Alasan Mendirikan Badan Usaha, (Online ).                                    (
http://www.slideshare.net/iyansudrajat/alasan-mendirikan-badan-usaha diakses 219
Maret 2013 )

Anda mungkin juga menyukai