BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seringkali orang mencampuradukkan antara badan usaha dengan perusahaan. Padahal
sebenarnya dua istilah tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk itu diperlukan
adanya pemahaman dari khalayak agar tidak terjadi kekeliruan.
Badan usaha didefinisikan kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis
ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat
terhambat, dan krisis kemiskinan.
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat,
dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Badan Usaha
Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Badan Usaha dan Perusahaan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba.
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Perbedaan badan usaha dengan perusahaan
Badan Usaha Perusahaan
Suatu kebulatan ekonomi. Bagian dari badan usaha.
Kesatuan yuridis dan ekonomi Kesatuan teknis.
Kesatuan organisasi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa dengan tujuan mencari laba. Bagian dari proses produksi dan merupakan alat dan badan
untuk memperoleh laba.
Tempat Kedudukan. Tempat kediaman/domisili, pabrik/lokasi
Badan usaha yang melakukan kegiatan usaha bertujuan untuk memperoleh keuntungan
dengan fungsi-fungsi sebagai berikut:
3.1.1. Fungsi Operasional
Fungsi operasional adalah fungsi yang memungkinkan suatu badan usaha dapat
melaksanakan kegiatannya dengan baik. Fungsi operasional terdiri dari fungsi pembelian dan
produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi personalia, fungsi akuntansi, fungsi
administrasi, fungsi tekhnologi informasi, dan fungsi transformasi dan komunikasi.
3.1.2. Fungsi Manajerial
Fungsi Manajerial adalah fungsi yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha dikelola.
Fungsi manajerial terdiri dari fungsi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi
penggerakan, dan fungsi pengendalian
3.1.3. Fungsi sosial
Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan lingkungan di luar badan usaha (eksternal).
Fungsi sosial ini menyatakan sejuh mana suatu badan usaha mampu memberikan manfaat
nyata bagi lingkungan di luar badan usaha tersebut. Fungsi sosial terdiri dari penyediaan
Badan Usaha swasta berperan cukup vital dalam perekonomian Indonesia. Sumbangan
terhadap perndapatan negara pun cukup besar diberikan oleh sektor swasta ini
3.3.1. Bentuk-bentuk BUMS
Badan usaha milik swasta dapat berbentuk sebagai berikut:
3.3.1.1 Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikelola oleh perseorangan (pengusaha
perseorangan). Pengusaha perseorangan dapat memperoleh pinjaman dari kreditur unutk
membantu kegiatan operasional perusahaan. Tetapi, pinjaman itu tidak menggambarkan
kepemilikan karena wajib membayar sendiri semua utang akibat akibat pinjaman, namun
tidak perlu membagi laba kepada kreditur yang memberi pinjaman. Toko/warung, rumah
makan, penginapan berskala kecil, usaha foto copy adalah beberapa contoh usaha
perseorangan. Pengelolaan perusahaan perseorangan langsung ditangani sendiri oleh
pemiliknya. Ada beberapa perusahaan perseorangan yang akhirnya dapat berkembang
menjadi perusahaan besar dan berubah bentuk menjadi Fa, CV, dan PT. Perusahaan
perseorangan memilki kebaikan dan kelemahan.
Kebaikan perusahaan perseorangan
Pendirian dan pengelolaannya lebih mudah dan bisa dijalankan
bersama anggota keluarga
Kebutuhan modal dilakukan oleh pemilik
Organisasinya lebih mudah/sederhana dan murah karena anggota keluarga yang turut
menjalankan usaha tidak diperhitungkan gajinya
Semua laba hanya untuk pemilik sendiri
Pengendalian dilakukan seutuhnya oleh pemilik sehingga bebas bergerak
Rahasia perusahaan lebih terjamin
Pajak yang dikenakan rendah
Kelemahan Perusahaan perseorangan
Tanggung jawab tidak terbatas, semua utang perusahaan ditanggung pemilik. Jika jumlah
utang melebihi kekayaan perusahaan maka kekayaan pribadi harus digunakan untuk
membayar utang tersebut
Pengembangan perusahaan terbatas karena disesuaikan kemampuan modal dan manajemen
pemilik (pengelolaannya)
Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin. Jika pemilik meninggal, anggota keluarga
yang lain belum tentu mampu menjalankan usaha tersebut
3.3.1.2 Persekutuan firma (Fa)
Firma dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan dagang
antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan
untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.
Pemiliki firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota
persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian
perusahaan.
1. Proses Pendirian
Berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan Firma adalah
persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama
bersama. Menurut pendapat lain, Persekutuan Firma adalah setiap perusahaan yang didirikan
untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah nama bersama atau Firma sebagai nama yang
dipakai untuk berdagang bersama-sama.
Persekutuan Firma merupakan bagian dari persekutuan perdata, maka dasar hukum
persekutuan firma terdapat pada Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD) dan pasal-pasal lainnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata) yang terkait. Dalam Pasal 22 KUHD disebutkan bahwa persekutuan
firma harus didirikan dengan akta otentik tanpa adanya kemungkinan untuk disangkalkan
kepada pihak ketiga bila akta itu tidak ada. Pasal 23 KUHD dan Pasal 28 KUHD
menyebutkan setelah akta pendirian dibuat, maka harus didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri dimana firma tersebut berkedudukan dan kemudian akta pendirian tersebut
harus diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Selama akta pendirian belum didaftarkan dan diumumkan, maka pihak ketiga menganggap
firma sebagai persekutuan umum yang menjalankan segala macam usaha, didirikan untuk
jangka waktu yang tidak terbatas serta semua sekutu berwenang menandatangani berbagai
surat untuk firma ini sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 29 KUHD. Isi ikhtisar resmi akta
pendirian firma dapat dilihat di Pasal 26 KUHD yang harus memuat sebagai berikut:.
Pernyataan firmanya dengan menunjukan apakah persekutuan itu umum ataukah terbatas
pada suatu cabang khusus perusahaan tertentu dan dalam hal terakhir dengan menunjukan
cabang khusus itu.
Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda tangan atas nama firma.
2. Proses Pembubaran
Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646 sampai dengan Pasal
1652 KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35 KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata
menyebutkan bahwa ada 5 hal yang menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu :
Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan dalam akta pendirian;
Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian sekutunya;
Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan persekutuan firma;
Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu;
Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah pengampuan atau dinyatakan
pailit.
3. Sekutu
Dalam Persekutuan Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu komplementer
atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan mengadakan hubungan
hukum dengan pihak ketiga sehingga bertanggung jawab pribadi untuk keseluruhan. Pasal 17
KUHD menyebutkan bahwa dalam anggaran dasar harus ditegaskan apakah diantara para
sekutu ada yang tidak diperkenankan bertindak keluar untuk mengadakan hubungan hukum
dengan pihak ketiga. Meskipun sekutu kerja tersebut dikeluarkan wewenangnya atau tidak
diberi wewenang untuk mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga, namun hal ini
tidak menghilangkan sifat tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan, sebagaimana diatur
dalam Pasal 18 KUHD.
Keuntungan
Perihal pembagian keuntungan dan kerugian dalam persekutuan Firma diatur dalam Pasal
1633 sampai dengan Pasal 1635 KUHP yang mengatur cara pembagian keuntungan dan
kerugian yang diperjanjikan dan yang tidak diperjanjikan diantara pada sekutu. Dalam hal
cara pembagian keuntungan dan kerugian diperjanjikan oleh sekutu, sebaiknya pembagian
tersebut diatur di dalam perjanjian pendirian persekutuan. Dengan batasan ketentuan tersebut
tidak boleh memberikan seluruh keuntungan hanya kepada salah seorang sekutu saja dan
boleh diperjanjikan jika seluruh kerugian hanya ditanggung oleh salah satu sekutu saja.
Penetapan pembagian keuntungan oleh pihak ketiga tidak diperbolehkan.
Apabila cara pembagian keuntungan dan kerugian tidak diperjanjikan, maka pembagian
didasarkan pada perimbangan pemasukan secara adil dan seimbang dan sekutu yang
memasukkan berupa tenaga kerja hanya dipersamakan dengan sekutu yang memasukkan
uang atau benda yang paling sedikit.
3.3.1.3 Persekutuan Komanditer (CV/ Commanditaire Vennotschop)
Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan. Namun
persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga tidak
memiliki kekayaan sendiri.
A. Jenis-jenis CV
Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai berikut:
1. Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya
terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.
2. Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal.
Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan
menjadi sekutu komanditer.
3. Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan
dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih.
Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena
dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah
disetorkan.
B. Prosedur Pendirian
Dalam KUH Dagang tidak ada aturan tentang pendirian, pendaftaran, maupun
pengumumannya, sehingga persekutuan komanditer dapat diadakan berdasarkan perjanjian
dengan lisan atau sepakat para pihak saja (Pasal 22 KUH Dagang). Dalam praktik di
Indonesia untuk mendirikan persekutuan komanditer dengan dibuatkan akta
pendirian/berdasarkan akta notaris, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang
berwenang dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI. Dengan kata lain prosedur
pendiriannya sama dengan prosedur mendirikan persekutuan firma.
3.3.1.4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat
dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam
anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan
sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham
yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang
saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang
disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh
perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang
diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan
untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
A. Mekanisme Pendirian PT
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh
notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang
usaha, alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin
dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu
memberhentikan direksi dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan
apakah direksi akan diberhentikan atau tidak.
Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar/sekecil
apapun sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas
masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang
harus dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar suara
miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy. Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke
komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS :
Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris
Memberhentikan direksi atau komisaris
Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris
Mengevaluasi kinerja perusahaan
Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham perusahaan
Menentukan kebijakan perusahaan
Mengumumkan pembagian laba ( dividen )
D. Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas
Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:
Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham sebuah perusahaan tidak
memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial
yang "terbatas" tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham.
Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko,
tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang
sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal, yang dapat menjadi
investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada
aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga
sangat penting dalam periode pertengahan, ketika tanah disumbangkan kepada Gereja
(sebuah perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya feudal yang seorang tuan tanah
dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain.
Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang
efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan dengan menempatkan orang
yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara
pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing.
E. Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas
Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain
biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha
tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar
sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel.
Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.
3.3.1.5. Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak mencari
keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan hukum.
3.3.1.6. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.
3.4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Menurut UU No. 19 Tahun tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah Badan usaha yang diatur melalui peraturan
daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Modal BUMD merupakan kekayaan negara
yang dipisahkan. Kegiatan usaha yang dilakukan BUMD antara daerah yang satu dengan
daerah yang lain bisa saja bebeda, semua sesuai kebutuhan setiap daerah.
Usaha-usaha BUMN dan BUMD adalah melayani kepentingan masyarakat. Keduanya
mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan dan kemajuan perekonomian
Indonesia.
3.5. Bentuk-bentuk BUMN
3.5.1. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar
keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan
atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk
meningkatkan nilai perusahaan. Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut:
o Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
o Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan perundang-undangan
o Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang- undang
o Modalnya berbentuk saham
o Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan
o Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
o Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik pemerintah
o Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai RUPS, jika
hanya sebagian, maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas
o RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
o Dipimpin oleh direksi
o Laporan tahunan diserahkan ke RUPS untuk disahkan
o Tidak mendapat fasilitas negara
o Tujuan utama memperoleh keuntungan
o Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
o Pegawainya berstatus pegawai Negeri
Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah memegang segala wewenang yang ada dalam
perusahaan tersebut. RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan direksi. Direksi
persero adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurusan persero baik didalam maupun
diluar pengadilan. Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan okeh RUPS. Komisaris adalah
organ persero yang bertugas dalam pengawasan kinerja persero itu, dan melaporkannya pada
RUPS.
Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang privatisasi. Privatisasi adalah penjualan
sebagian atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero
yang diprivatisasi adalah yang unsur usahanya kompetitif dan teknologinya cepat berubah.
Persero yang tidak bisa diubah ialah:
o Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk BUMN
o Persero yang bergerak di bidang hankam negara
penerimaan negara pada khususnya. BUMN diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan
pada masyarakat sekaligus memberikan kontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional dn membantu penerimaan keuangan negara.
b. Meyelenggarakan kepetingan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
c. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat.
Tujuan BUMD adalah ikut serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional pada
umumnya dan pembangunan ekonomi daerah yang bersangkutan.
3.7. Peran BUMN/BUMD dalam perekonomian Indonesia
Badan Usaha milik negara/daerah memiliki peranan yang besar dalam meningkatkan
kemakmuran rakyat indonesia pada umumnya dan daerah pada khususnya. Berdasarkan pasal
33 dan penjelasannya UUD 1945, peranan BUMN dan BUMD itu sebagau berikut.
a. Mengembangkan perekonomian negara dan penerimaan negara
b. Memupuk keuntungan (Persero) dan pendapatan
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum (Perum) berupa barang dan jasa berdaya saing
tinggi bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak
d. Menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan badan usaha swasta dan
koperasi
e. Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi kegitan dan badan usaha
swasta dan koperasi
f. Membimbing sektor swasta, khususnya pengusaha golongan ekonomi lemah (sektor usaha
informal) dan sektor koperasi.
g. Melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan
Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan negara memainkan peran penting dalam
perekonomian nasional. Selain, menyumbang dan pembentukan modal nasional.
3.8. Kelebihan dan Kekurangan BUMN dan BUMD
BUMN/ BUMD bercirikan birokrasi didirikan berdasarkan amanah UUD 1945 dan peraturan
pemerintah, memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
3.8.1. Kelebihan BUMN/ BUMD
Meringankan beban pengeluaran konsumsi masyarakat melalui peetapan harga produk
(barang dan harga) yang memegang hajat hidup orang benyak yang lebih murah karena
subsidi oleh pemerintah.
Membantu sektor swasta mengelola sektor usaha yang secara ekonomis tidak
menguntungkan, namun produknya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Menyerap tenaga kerja formal dengan seleksi tertentu sehingga dapat diperoleh sumber
daya manusia yang lebih berkualitas handal.
Mudah mengumpulkan modal, karena modal berasal dari kekayaan negara atau daerah yang
dipisahkan.
Pengelolaannya berasal dari direksi dan komisaris yang ditunjuk pemerintah dan RUPS
sehingga lebih berhati-hati dan profesional.
3.8.2. Kekurangan BUMN/ BUMD
Keterbatasan kemampuan dan keahlia dalam mengelola BUMN dan BUMD menyebabkan
sering menderita kerugian
Pada situasi tertentu bertindak sebagai perusahaan monopoli sehingga penetapan harga
ditentuka sepihak (perusahaan), bukan melalui mekanisme pasar walaupun akhirnya untuk
kesejahteraan rakyat
Pendiriannya sukar karena harus melalui peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan Perusahaan
adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan usaha
lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tiap-tiap
badan usaha memiliki kekurangan dan kelebihan.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna mengembangkan
perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia, memupuk keuntungan
dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi.
4.2. Saran
Badan usaha dan perusahaan memiliki perbedaan, jadi jangan mencampuradukan badan
usaha dan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
- Nurdin, Muh. 2007. Kompeten Ekonomi,. Makasar: Mitra Media.
- Sudarsono. 1988. Pengantar ekonomi Mikro. Jakarta: LP3S
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Perbedaan
dalam Hal
Perusahaan
Badan Usaha
1.
2.
3.
4.
Hubungan
antara
keduanya
Perusahaan
dimiliki oleh
badan usaha
(alat badan
untuk
mencari laba)
Hasil/Tujuan
Wujud/Bentuk
Peranan
Barang atau
jasa
Toko,
bengkel,
pabrik, dll
Perusahaan
sebagai alat
Badan usaha
memiliki satu
perusahaan
atau lebih
untuk
mencari
mencari laba
Laba atau rugi
Perjan,
perum,
persero, dsb
Merupakan
kesatuan
organisasi
1.
Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah tempat berlangsungnya produksi yang menggunakan faktorfaktor produksi untuk menghasilkan suatu barang atau jasa dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan.
Faktor-faktor yang diperhitungkan dalam mendirikan perusahaan :
a. Memiliki jenis usaha, luas usaha, dan teknik produksi yang sesuai serta
menguntungkan.
b. Menentukan lokasi perusahaan yang strategis.
c. Memiliki bentuk perusahaan yang sesuai.
d. Memenuhi persyaratan untuk mendirikan perusahaan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
e. Siap menghadapi resiko-resiko yang ada serta usaha-usaha penanggulangannya.
2.
1)
Jenis-jenis Perusahaan
Perusahaan Pertambangan /ekstratif, adalah
memperoleh dan mengolah barang-barang tambang.
perusahaan
yang berusaha
Manfaat BUMN
1) Cabang-cabang vital yang dikuasai dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan
kemakmuran rakyat.
2) Untuk memperlancar arus transportasi dan komunikasi di berbagai wilayah tanah
air.
3) Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
4) Sebagai sumber penghasilan negara.
5) Agar negara lebih mampu melayani masyarakat dengan menguasai perusahaanperusahaan yang melayani kepentingan umum.
b.
Macam-macam BUMN
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tanggal 28 Desember
1967, yang ditegaskan lagi dalam UU No. 9 Tahun 1969, BUMN dibagi menjadi:
1)
2)
3)
2.
1) Persero aktif (sekutu aktif) adalah anggota yang bertindak sebagai pengusaha dan
pemimpin perusahaan.
2) persero pasif (persero komanditer) adalah anggota yang hanya bertindak sebagai
penanam modal dan tidak ikut mengurusi perusahaan.
d) PerseroanTerbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang menghimpun modal dengan jalan
mengeluarkan sejumlah saham, dalam PT terdapat tiga badan pengurus, yaitu:
1)
Direksi yaitu badan yang bertanggung jawab memimpin perusahaan dan memberi
laporan kepada rapat umum pemegang saham.
2)
3)
3. Koperasi
Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan seorang atau badan hukum koperasi
2)
3)
4)
a.
Jenis-jenis Koperasi
2)
3)
4)
5)
Kemandirian
Simpanan pokok
4) Dana cadangan
2)
Simpanan wajib
3)
Simpanan sukarela
4.
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan badan usaha dan
berpengaruh langsung kepada hasil produksi (meliputi: tenaga kerja, peralatan,
modal, bahan mentah, system informasi, administrasi, barang jadi, barang setengah
jadi, dsb).
b. Faktor Nonekonomi
Faktor Nonekonomi adalah faktor-faktor yang berada di luar lingkungan badan
usaha, tapi bisa memengaruhi hasil produksi (meliputi: tingkat sosial masyarakat,
hukum, budaya, dan politik).
4)
C.
1.
Pemerintah
Pemerintah sebagai pelaku ekonomi mempunyai misi untuk memberi kemakmuran
pada masyarakat. Pemerintah, melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
mengusahakan kegiatan yang bersifat menguasai hajat hidup orang banyak. Hal ini
sesuai dengan bunyi pasal 33 ayat (2) UUD 1945. Belanja pemerintah terdiri dari
belanja rutin dan belanja pembangunan. Pendapatan pemerintah berasal dari pajak,
keuntungan perusahaan negara, dana bantuan (hibah) dari negara lain, dan
pendapatan lainnya.
2.
Swasta
b) Bekerja pada pihak lain, misalnya menjadi pegawai negeri atau karyawan.
c)
Pembangunan koperasi mengalami kemajuan yang cukup mengembirakan jika diukur dengan
jumlah koperasi, jumlah anggota, aktiva dan volume usaha.
Pada masa sekarang secara umum koperasi mengalami perkembangan usaha dan
kelembagaan yang mengairahkan. Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai
kendala untuk pengembangannya sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian
dalam pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang.
Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1)
kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2)
penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan
ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi,
serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran
koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional,
sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.
Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu
menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi
nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan,
mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.
Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan,
kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.
Sulit mewujudkan keamanan yang sejati, jika masyarakat hidup dalam kemiskinan dan
tingkat pengangguran yang tinggi. Sulit mewujudkan demokrasi yang sejati, jika terjadi
ketimpangan ekonomi di masyarakat, serta sulit mewujudkan keadilan hukum jika
ketimpangan penguasaan sumberdaya produktif masih sangat nyata. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa peran koperasi antara lain :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi kurang
memperlihatkan kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya.Keadaan ini
merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan
koperasi. Pembangunan adalah suatu proses yang harus berkelanjutan dan tersistem.
3. Landasan
Landasan koprasi terdiri atas landasan idiil, landasan structural, dan landasan mental.
Masing-masing dijelaskan berikut ini.
a. Landasan Idiil
Telah ditetapkan oleh Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Bab II bahwa
landasan idiil koperasi adalan Pancasila.
b. Landasan Struktural
Selain menempatkan pancasila sebagai landasan idiil koperasi Indonesia, UU No. 25
tahun 1992 Bab II juga menempatkan UUD 1945 sebagi landasan structural koperasi
Indonesia.
c.
Landasan Mental
Landasan mental koperasil Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi.
Landasan itu tercermin dari kehidupan bangsa yang telah berbudaya, yaitu gotong royong.
4. Modal Koprasi
Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :
a.
Modal Sendiri
Berasal dari :
Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi
pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam
waktu dan kesempatan tertentu.
Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasi usaha.
Hibah
Hibah berasal dari pemberian sukarela oleh perorangan, kolektif, atau lembaga.
b. Modal pinjaman
5. Koperasi Sekolah
a.
sekolah yang
Menanamkan sikap hidup disiplin, setia kawan, tanggung jawab dan sikap hidup gotong
royong diantara para siswa.
4. Membina dan memlihara hubungan baik dan kekeluargaan diantara para siswa.
5. Membantu memberi kemudahan bagi para siswa untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari di
sekolah.
6. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi para siswa sebagai anggota.
c.
merasa bangga dan bias meningkatkan kesejahteraan anggota dengan belanja di koperasi
tersebut dengan harga murah.
5. BADAN USAHA
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu badan usaha yang dimiliki, dikelola dan
dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab penuh terhadap risiko dan kegiatan
perusahaan.
b. Firma (Fa)
Firma (Fa) adalah persekutuan untuk menjalankan usaha bersama yng terdiri dari dua
ornag atau lebih dengan nama bersama dimana tanggung jawab masing-masing anggota tidak
terbatas, sedang laba yang diperoleh dibagi bersama berdasarkan modal atau keahlian yang
dimiliki.
c.
a.
Bentuk-Bentuk BUMN
BUMN dikelompokan sebagai berikut :
http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2012/01/makalah-tentangkoperasi.html