Anda di halaman 1dari 22

RANGKUMAN

PROSES PENDIRIAN DAN PEMILIHAN BENTUK BADAN USAHA

MATA KULIAH

PENGANTAR BISNIS

Disusun oleh :

Nama : Almi Bukhori Muslim

Npm : 10090318341

Jurusan : Manajemen

Kelas : I

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

FAKULTAS EKONOMI

2018
Badan usaha dapat didefinisikan sebagai organisasi kesatuan yuridis dan ekonomi yang
terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
dengan tujuan untuk mencari laba ( keuntungan ). Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit
kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyedikan barang
dan jasa bagi masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan
usaha antara lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat
kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan.
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat,
dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia. Ada
beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan badan usaha campuran.

A.Pengertian Badan Usaha

Badan usaha ialah suatu kesatuan organisasi dan ekonomi yang bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan dan memberi pelayanan kepada masyarakata.

B.Syarat- Syarat Mendirikan Badan Usaha

Agar dapat mendirikan badan usaha, diperlukan beberapa hal diantaranya adalah sebagai

berikut:

 Adanya suatu produk maupun jasa yang nantinya akan diperjual belikan atau di

perdagangkan.

 Cara pemasaran produk atau jasa yang akan diperdagangkan.

 Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk maupun jasa.

 Kebutuhan akan tenaga kerja.

 Organisasi internal.

 Pembelanjaan, dan jenis dari badan usaha yang akan dipilih.


C.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Atas Jenis Badan Usaha

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan atas jenis dari badan usaha,

diantaranya adalah sebagai berikut:

 Tipe dari usahanya, contohnya: perdagangan, perkebunan, industri, dan lain sebagainya.

 Luas jangkauan pemasaran yang akan dicapai

 Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha.

 Sistem pengawasan yang dikehendaki.

 Tinggi rendahnya resiko yang akan dihadapi nantinya.

 Jangka waktu izin operasional yang diberikan oleh pemerintah.

 Keuntungan yang direncanakan.

D.Contoh-Contoh Badan Usaha

 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS): Badan Usaha Milik Swasta adalah badan usaha

yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta (nasional dan asing) dan mempunyai tujuan

utama mencari laba.

 Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha

yang pemilik modalnya adalah Negara atau pemerintah. Contoh BUMN: PT Kereta Api,

PT Timah Bangka, dan PT Peruri.

 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD): Badan Usaha Milik Daerah adalah badan usaha

yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh BUMD: Bank Pembangunan Daerah

(BPR).

 Badan Usaha Campuran: Badan usaha campuran adalah badan usaha yang modalnya

sebagian dimiliki swasta dan sebagian lagi dimiliki oleh pemerintah. Contoh Badan
usaha campuran: PT Pembangunan Jaya yang modalnya dimiliki oleh Pemda DKI

Jakarta dan pihak swasta.

 Jenis-jenis badan usaha berdasarkan wilayah negara, terdiri dari:

 Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri: Badan Usaha Penanaman Modal Dalam

Negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat Negara itu sendiri.

 Badan Usaha Penanaman Modal Asing: Badan Usaha Penanaman Modal Asing adalah

badan usaha milik masyarakat luar negeri yang beroperasi di dalam negeri.

Badan usaha mempunyai fungsi antara lain fungsi komersial, fungsi sosial, dan fungsi

pembangunan ekonomi.

 Fungsi Komersial: Salah satu tujuan badan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan.

Untuk memproleh keuntungan secara optimal, setiap badan usaha harus menghasilkan

produk yang bermutu dan harga bersaing.

 Fungsi Sosial: Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan manfaat badan usaha

secara langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya, dalam

penggunaan tenaga kerja, hendaknya badan usaha lebih memprioritaskan tenaga kerja

yang berasal dari lingkungan disekitar badan usaha.

Di bagian bawah ini adalah jenis-jenis dari badan usaha yang ada di Indonesia,

diantaranya sebagai berikut ini:

1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

BUMN yaitu badan usaha yang semua modalnya ataupun sebagaian modalnya dimiliki

oleh pemerintah dan status pegawai yang bekerja di BUMN adalah pegawai negeri. BUMN

saat ini ada 3 (tiga) macam, diantaranya yaitu:


 Perjan

Perjan yaitu bentuk BUMN yang semua modalnya dimiliki oleh pemerintah. Badan usaha

ini berorientasi pada pelayanan masyarakat. Karena selalu mengalami kerugian sekarang ini

sudah tidak ada lagi perusahaan BUMN yang memakai model Perjan, sebab besarnya biaya

yang digunakan untuk memelihara perjan tersebut. Contoh Perjan misalnya seperti: PJKA

yang sekarang sudah berganti menjadi PT. KAI (PT Kereta Api Indonesia).

 Perum

Perum yaitu Perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan, Perum dikelolah oleh

pemerintah dengan status pegawainya yaitu pegawai negeri. Akan tetapi perusahaan ini masih

mengalami kerugian meskipun status Perja telah diubah menjadi Perum. Sehingga

pemerintah harus menjual sebagian sahamnya kepada publik dan statusnya berubah menjadi

Persero.

 Persero

Persero yaitu badan usaha yang dikelola oleh pemerintah atau negara. Sangat berbeda

dengan Perjan maupun Perum, tujuan dari Persero adalah untuk mencari keuntungan dan

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga Persero tidak akan mengalami

kerugian. Biaya untuk mendirikan persero sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan

negara dan pemimpin Persero disebut dengan Direksi, serta pegawai yang bekerja berstatus

sebagai pegawai swasta. Perusahaan ini tidak mendapatkan fasilitas dari negara Dan badan

usaha Persero ditulis dengan PT (Nama dari perusahaan).

2. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


BUMS yaitu badan usaha yang dimodali maupun didirikan oleh seseorang ataupun

kelompok swasta. Macam-macam BUMS yang diantaranya sebagai berikut ini.

 PERUSAHAAN PERSEORANGAN

Perusahaan Perseorangan (PO) adalah Suatu jenis Perusahaan yang yang di jalankan Oleh

satu pemilik. Pemilik mempinyai tanggung jawab yang tak terbatas. Badan usaha yang

mengelola perusahaan itu disebut Badan Usaha Perorangan, yang oleh masyarakat umum

lebih dikenal dengan sebutan Perusahaan Perseorangan (PO).

Ciri – ciri dari perusahaan Perseorangan adalah :

1. Dimiliki perseorangan ( individu atau perusahaan keluarga).

2. Pengelolaannya sederhana.

3. Modalnya relatif tidak terlalu besar.

4. Kelangsungan usahanya tergantung para pemiliknya.

5. Nilai penjualannya dan nilai tambah yang di ciptakan relatif kecil.

 PERUSAHAAN FIRMA (FA)

Perusahaan Firma adalah Persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai

nama bersama. Dalam persekutuan Firma pemisahaan kekayaan pribadi dengan kekayaan

perusahaan tidak ada artinya. Itu disebabkan karena jika kekayaan perusahaan dapat

memenuhi pembayaran hutang – hutang perusahaan, maka kekayaan para sekutu perusahaan

menjadi jaminannya. Dengan kata lain semua sekutu perusahaan bertanggung jawab penuh

terhadap keuangan perusahaan.

Laba atau keuntungan dalam persekutuan Firma dibagi kepada para sekutu perusahaan

sesuai isi akta pendirian pendirian perusahaan. Umumnya laba yang dibagikan ditentukan

atas dasar banyaknya modal yang di investasikan oleh masing – masing sekutu atau

berdasarkan atas dasar keseimbangan pemasukan perusahaan. Dengan kata lain sekutu yang
tidak memasukkan modal namun memasukkan tenaga, mendapatkan keuntungan yang bsama

dengan sekutu dan memasuk modal terkecil

B.PERUSAHAAN PERSEKUTUAN KOMANDITER DAN PERUSAHAAN

PERSEROAN TERBATAS

1. PERUSAHAAN PERSEKUTUAN KOMANDITER ( CV )

Perusahaan Komanditer adalah persekutuan dimana satu atau beberapa orang sekutu

mempercayakan uang atau barang kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan

perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. Perusahan Persekutuan Komanditer

terbagi tiga jenis,yaitu:

a) Persekutuan Komanditer Murni, jika hanya terdapat satu sekutu komplementer.

b) Persekutuan Komanditer Campuran, jika terdapat beberapa orang sekutu

komplamenter dalam persekutuan.

c) Persekutuan Komanditer Bersaham, dimana baik sekutu komplementer maupun

sekutu komanditer mengambil satu atau lebih saham perusahaan.

2. PERUSAHAAN PERSEROAN TERBATAS

Perseroan Terbatas adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang

mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham. Dimana setiap

sekutu/persero turut mengambil bagian satu atau lebih saham.

Dalam perseroan terbatas setiap sekutu/pemegang saham/persero hanya bertanggung

jawab terbatas. Yaitu untuk menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam setiap saham.

Dengan demikian yang dimaksud terbatas dalam istilah Perseroan Terbatas adalah

terbatasnya pertanggung jawaban.


C.KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PERUSAHAN PERSEKUTUAN FIRMA,

PERUSAHAAN PERSEKUTUAN KOMANDITER DAN PERUSAHAAN

PERSEROAN TERBATAS.

1.Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Persekutuan Firma

a)Kebaikan Perusahaan Persekutuan Firma

1. Modal relative besar.

2. Perhatian sekutu terhadap jalannya perusahaan sangat tinggi.

3. Pengelolaan lebih profesional dengan adanya pembagian kerja.

4. Pemimpin Firma dipilih berdasarkan keahlian masing-masing.

5. Pembagian keuntungan berdasarkan perbandingan modal yang disetor.

6. Lebih mudah meminjam karena memiliki akta Notaris.

b)Keburukan Perusahaan Persekutuan Firma

1. Tanggung jawab yang tidak terbatas dari setiap sekutu.

2. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang kecuali terdapat pembagian tugas.

3. Kerugian satu sekutu ditanggung bersama.

4. Hak milik perusahaan tidak dapt dipisahkan dari kekayaan pribadi.

5. Jika seorang sekutu melakukan pelanggaran hukum maka semua sekutu terkena

akibatnya.

6. Jika Firma bangkrut harta pribadi dapat ikut tersita.

7. Dapat menimbulkan perselisihan jika pembagian keuntungan tidak adil.

2.Kebaikan dan keburukan Perusahaan Persekutuan Komanditer

a)Kebaikan Perusahaan Persekutuan Komanditer

1. Relatif lebih mudah dalam mencari modal tambahan dari sekutu Passif.
2. Mudah dalam pencarian kredit

3. Pengelolaannya diserahkan kepada pihak yang memiliki keahlian di bidangnya.

4. Modal relatif besar

5. Tanggung jawab sekutu passif terbatas

6. Kelangsungan usaha lebih terjamin.

b)Keburukan Perusahaan Persekutuan Komanditer

1. Tanggung jawab sekutu aktif tidak terbatas.

2. Harta kekayaan sekutu aktif dapat disita apabila perusahaan mengalami kebangkrutan.

3. Sekutu passif tidak ikut mengelola perusahaan dan hanya mempercayakan modalnya

kepada sekutu aktif.

4. Modal yang telah disetor sekutu passif sulit di tarik karena sudah digunakan sebagai

modal.

5. Keuntungan dibagi antar anggota.

3.Kebaikan dan keburukan Perusahaan Perseroan Terbatas

a)Kebaikan Perusahaan Perseroan Terbatas

1. Relatif mudah mendapat tambahan modal.

2. Mudah mendapat tambahan modal karena statusnya yang berbadan hukum.

3. Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada saham yang telah ditanamkan.

4. Penanaman modal berupa saham mudah di perjual belikan.

5. Kelangsungan perusahaan tiadak tergantung pada pimpinan dan pemegang saham.

6. Harta perusahaan terpisah secara manajemen dengaan harta pemegang saham

7. Adanya jaminan kesejahteraan bagi karyawan.


b)Keburukan Perusahaan Perseroan Terbatas.

1. Prosedur perdiriannya relatif sangat sulit.

2. Rahasia perusahaan dapat diakses secara umum

3. Adanya kemungkinan nepotisme karena yang memimpin perusahaan adalah

pemegang saham terbesar.

4. Pembagian keuntungan berdasarkan pemegang saham.

5. Perhatian pemegang saham terhadap perusahaan kurang , karena tanggung jawabnya

terbatas.

Pertimbangan dalam Memilih Badan Usaha

Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan usaha tertentu agar perusahaan

tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan usaha

perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang

dijalankannya.

Karena badan usaha perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran

atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan usaha, khususnya yang berbadan

hukum perusahaan, memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi.

Pendirian suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi persyaratan yang telah

ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan. Dalam

praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain:

1. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik

Ketika menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai

pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter badan

usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki pemisahan
tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Dalam hal memilih CV atau

Firma sebagai badan usaha, ketika timbul suatu kerugian, maka kerugian tersebut menjadi

tanggung jawab pemiliknya juga, hingga ke harta pribadi. Berbeda dengan Perseroan

Terbatas, dimana ada keterbatasan tanggung jawab. Semua pengusaha tentu ingin

memiliki kendali atas bisnisnya. Namun setiap pengendalian tersebut memiliki

konsekwensi dengan tanggung jawab hukum sesuai dengan pilihan badan usahanya.

2. Kapasitas Keuangan dan Kemudahan Pendirian

Umumnya para pebisnis berskala kecil, ingin memilih pendirian badan usaha yang

prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kapasitas keuangannya. Ketika budgetnya

tidak mencukupi untuk mendirikan Perseroan Terbatas, seringkali badan yang dipilih

adalah CV. Namun yang harus diperhatikan adalah karakter dari badan usaha yang dipilih

berikut tanggung jawabnya.

3. Kemudahan memperoleh modal

Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Ketika

membuat badan usaha, diharapkan dapat membuat rekening atas nama perusahaan

tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan mudah mengajukan

ke perbankan atau investor apabila cash flow yang telah berdiri sendiri dan berjalan baik

dari bisnis tersebut sudah diletakkan pada wadah khusus, yaitu rekening perusahaan.

4. Perkembangan usaha

Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis

juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan perkembangan
bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resikonya juga makin besar.

Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dipersiapkan strategi memilih badan usaha yang

tepat.

5. Kewajiban dari peraturang Perundang-undangan

Dalam bisnis tertentu, peraturan telah menggariskan adanya jenis badan usaha yang harus

dipilih untuk dapat menjalankan bisnis. Semisal dalam pendirian Bank dan Rumah Sakit

haruslah berbadan hukum PT. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi pengusaha untuk

memilih badan usaha lainnya.

Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka diharapkan badan usaha yang

dipilih benar-benar sesuai dengan harapan pemiliknya. Seiring dengan perkembangan

bisnisnya, maka pemilihan badan usaha juga harus memiliki visi yang jauh ke depan.

 TATA CARA PENDIRIAN PERUSAHAAN PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV)

DAN PERUSAHAAN PERSEROAN TERBATAS.

1. Tata Cara Pendirian Perusahaan Persekutuan Komanditer (CV).

Perusahan Persekutuan Komanditer dapat didirikan dengan syarat

dan prosedur yang lebih mudah dari pada PT. Yaitu hanya mengajukan

pendirian oleh 2 orang , dengan menggunakan Akta Notarisyang berbahasa Indonesia.

Walaupun saat ini Pendirian CV diharuskan memiliki Akta Notaris, tapi dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Perdagangan dinyatakan pendirian CV tidak mutlak harus

dengan Akta Notaris.


Setelah para pihak sudah untuk mendirikan CV, maka dapat ke kantor Notaris dengan

membawa KTP. Untuk pendirian CV tidak diperlukan adanya pengecekan nama CV, maka

tidak heran jika sering sekali nama CV sama satu dengan yang lainnya.

Pada waktu pendirian CV, yang harus di persiapkan sebelum datang ke Notaris adalah

pesiapan mengenai :

a) Calon nama yang akan dijadikan nama CV tersebut.

b) Tempat kedudukan CV.

c) Sekutu Aktif dan Sekutu Passif.

d) Maksud dan Tujuan CV

Untuk mendirikan suatu CV sebenarnya cukup dengan Akta Notaris tersebut, namun

untuk memperkokoh posisi CV tersebut, sebaiknya didaftarkan ke Pengadilan Negeri

setempat dengan membawa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama CV tersebut. Dan surat – surat yang melengkapi

selain yang 3 tersebut adalah sebagai berikut :

a) Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)

b) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

c) Tanda Daftar Persekutuan ( khusus CV)

d) Ikut dalam keanggotaan KADIN

Dalam pengurusan ijin-ijin tersebut dapt dilakukan bersamaan sebagai satu rangkaian

dengan pendirian CV dimaksud, dengan melampirkan tambahan berupa :

a) Copy Kartu Keluarga Direktur CV

b) Copy NPWP Direktur CV

c) Copy bukti kepemilikan atau penggunaan tempat usaha. Dimana;


1. Apabila milik sendiri dibuktikan dengan copy Sertifikat dan copy bukti pelunasan

PBB tahun terakhir.

2. Apabila sewa dari orang lain dibuktukan dengan surat perjanjian sewa menyewa

yang dilengkapi dengan bukti pembayaran pajak (Pph) oleh pemilik.

3. Pas photo ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar latar belakang warna merah.

Jangka waktu pengurusan semua ijin-ijin tersebut dari pendirian sampai dengan selesai

lebih kurang selama 2 bulan.

2.Tata cara pendirian Perusahaan Perseroan Terbatas

Dalam pendirian Perusahaan Perseroan Terbatas harus menjalani beberapa tahapan. Mulai

dari pengajuan nama Perusahaan sampai dokumen_dokumen dokumen yang harus di

lengkapi dalam pendirian Perusahaan perseroan Terbatas. Adapun Proses pendirian

Perusahaan Perseroan Terbatas sebagai berikut :

a) Tahap pengajuan Nama Perusahaan

Untuk mengajukan nama perusahaan yang akan di dirikan terlebih dahulu di

daftarkan kepada notaris melalui Sisten Hukum Administrasi Badan Hukum

(SISMINBAKUN). Adapun persyaratan yang harus di penuhi sebgaia berikut :

1) Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa.

2) Melampirkan copy KTP para pendiriannya dan para pengurus perusahaan.

3) Melampirkan Copy Kartu Keluarga Pimpinan Atau pendiri perusahaan.

Proses ini bertujuan untukmelakukan pengecekan nama perusahaan apakah sudah ada

yang mengggunakan atau tidak. Karena dalam pemakaian nama PT tidak boleh mirip apalagi

sama dengan PT yang sudah ada atau berdiri sebelumnya.; tujuan dari pendaftaran nama

perusahaan tersebut untuk mendapat persetujuan dari instasi terkait dalam hal ini
KEMENKUMHAM sesuai dengan UUPT dan PP RI No 43 tahun 2013 tentang tata cara

pengajuan dan pemakain nama Perseroan Terbats.

b)Tahap pembuatan Akta Notaris

Pembuatan Akta Pendirian dilakukan oleh Notaris yang berwenang di seluruh wilayah

negara Republik Indonesia untuk selanjutnya di setujui oleh Menteri KEMENKUMHAM.

Dalam proses pengajuan terdapat hal – hal yang harus diperhatikan yaitu :

1) Kedudukan Perusahaan harus berada didalah wilayah NKRI dan menyebutkan

kantor pusatn kegiatan usahanya.

2) Pendirinya minimal 2 orang.

3) Menetapkan jangka waktu berdirinya perusahaan seperti 10 tahun atau bahkan tidak

terbatas.

4) Menetapkan maksud dan tujan serta kegiatan usaha.

5) Akta notaris berbahasa Indonesia

6) Modal dasar minimal Rp.50.000.000,00,- dan modal yang disetor minimal 25% dari

modal dasar.

7) Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris.

8) Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukuim yang didirikan menurut Hukum

Indonesia, kecuali PT Modal Asing.

Pemilik bisnis harus memilih jenis badan usaha apa yang cocok untuk bisnisnya.Ada

beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih badan usaha:


1. Keluwesan aktivitas pemilik bisnis harus mempertimbangkan luasnya bidang usaha

yang dijalankan.

2. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik bisnis.

Pemilik bisnis harus memikirkan resiko dan tanggung jawab yang akan dihadapi,pada

perusahaan yahg jenis badan usahanya memiliki tanggung jawab tidak terbatas,apabila

perusahaan mengalami resiko kerugian,maka harta pribadi ikut menjadi atas utang atau

kewajibannya

3. Kemudahan pendirian

Pertimbangan untuk pemilik yang ingin memulai usaha yang berskala kecil.pemilik

hanya perlu Memenuhi syarat yang sederhana dan langsung dapat menjalankan

usahanya.

4. Akses terhadap modal

Kemudahan memperoleh modal ini, baik berupa modal sendiri atau modal pinjaman

dari berbagai pihak seperti bank, atau bantuan dari pihak ketiga

5. Kemudahan memperbesar usaha

Pemilik bisnis yang berpikir jauh kedepan dan optimis bahwa usahanya akan semakin

besar, akan mempertimbangkan badan usaha yang harus dipilih. Bisnis yang dari awal

dibuat kecil terpaksa mengubah badan usahanya karena usahanya makin besae dan

terus mengalami perkembangan

6. Kontinuitas usaha

Pemilik berharap usaha yang dijalankan memiliki umur yang panjang, Perusahaan

Perorangan memiliki umur yang terbatas apabila meninggal dunia dan tidak dapat

diwariskan. PT memiliki umur tidak terbatas dan kepemilikan saham bisa diwariskan

kepada anak.

Pertimbangan dalam Memilih Badan Usaha


Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan usaha tertentu agar perusahaan

tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan usaha

perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang

dijalankannya.

Karena badan usaha perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran

atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan usaha, khususnya yang berbadan

hukum perusahaan, memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi.

Pendirian suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi persyaratan yang telah

ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan. Dalam

praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain:

1. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik

Ketika menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai

pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter

badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki

pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Dalam hal memilih

CV atau Firma sebagai badan usaha, ketika timbul suatu kerugian, maka kerugian

tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya juga, hingga ke harta pribadi. Berbeda

dengan Perseroan Terbatas, dimana ada keterbatasan tanggung jawab. Semua

pengusaha tentu ingin memiliki kendali atas bisnisnya. Namun setiap pengendalian

tersebut memiliki konsekwensi dengan tanggung jawab hukum sesuai dengan pilihan

badan usahanya.

2. Kapasitas Keuangan dan Kemudahan Pendirian

Umumnya para pebisnis berskala kecil, ingin memilih pendirian badan usaha yang

prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kapasitas keuangannya. Ketika budgetnya
tidak mencukupi untuk mendirikan Perseroan Terbatas, seringkali badan yang dipilih

adalah CV. Namun yang harus diperhatikan adalah karakter dari badan usaha yang

dipilih berikut tanggung jawabnya.

3. Kemudahan memperoleh modal

Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Ketika

membuat badan usaha, diharapkan dapat membuat rekening atas nama perusahaan

tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan mudah

mengajukan ke perbankan atau investor apabila cash flow yang telah berdiri sendiri dan

berjalan baik dari bisnis tersebut sudah diletakkan pada wadah khusus, yaitu rekening

perusahaan.

4. Perkembangan usaha

Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis

juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan

perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resikonya

juga makin besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dipersiapkan strategi memilih

badan usaha yang tepat.

5. Kewajiban dari peraturang Perundang-undangan

Dalam bisnis tertentu, peraturan telah menggariskan adanya jenis badan usaha yang

harus dipilih untuk dapat menjalankan bisnis. Semisal dalam pendirian Bank dan

Rumah Sakit haruslah berbadan hukum PT. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi

pengusaha untuk memilih badan usaha lainnya.

Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka diharapkan badan usaha yang

dipilih benar-benar sesuai dengan harapan pemiliknya. Seiring dengan perkembangan

bisnisnya, maka pemilihan badan usaha juga harus memiliki visi yang jauh ke depan.
Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan

Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya

berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara sedangkan

perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor

produksi.Perbedaan Badan usaha dengan Perusahaan

Badan Usaha Perusahaan

Suatu Kebulatan Ekonomi Bagian Dari Badan Usaha

Kesatuan Yuridis Dan Ekonomi Kesatuan Teknis

Kesatuan organisasi yang menggunakan faktor Bagian dari proses produksi dan merupakan

produksi untuk menghasilkan barang dan jasa alat dan badan untuk memperoleh laba.

dengan tujuan mencari laba.

Tempat Kedudukan Tempat kediaman/domisili, pabrik/lokasi

Badan usaha yang melakukan kegiatan usaha bertujuan untuk memperoleh keuntungan

dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Operasional

Fungsi Operasional adalah fungsi yang memungkinkan suatu badan usaha dapat

melaksanakan kegiatannya dengan baik. Terdiri dari fungsi pembelian dan produksi,

fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi personalia, fungsi akuntansi, fungsi

administrasi, fungsi tekhnologi informasi, dan fungsi transformasi dan

komunikasi.

2. Fungsi Manajerial

Fungsi Manajerial adalah fungsi yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha

dikelola. Terdiri dari fungsi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi

penggerakan, dan fungsi pengendalian


3. Fungsi sosial

Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan lingkungan di luar badan

usaha (eksternal). Fungsi sosial ini menyatakan sejuh mana suatu badan usaha mampu

memberikan manfaat nyata bagi lingkungan di luar badan usaha tersebut. Terdiri dari

penyediaan lapangan kerja dan peingkatan kualitas hidup.

4. Fungsi Pertumbuhan Ekonomi Sosial

Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kemajuan dunia usaha. Kemajuan dunia

usaha menyangkut kemajuan badan usaha.

Kelebihan Dan Kekurangan BUMN/ BUMD

A. Kelebihan BUMN/BUMD

 Meringankan beban pengeluaran konsumsi masyarakat melalui peetapan harga produk

(barang dan harga) yang memegang hajat hidup orang benyak yang lebih murah karena

subsidi oleh pemerintah.

 Membantu sektor swasta mengelola sektor usaha yang secara ekonomis tidak

menguntungkan, namun produknya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

 Menyerap tenaga kerja formal dengan seleksi tertentu sehingga dapat diperoleh sumber

daya manusia yang lebih berkualitas handal.

 Mudah mengumpulkan modal, karena modal berasal dari kekayaan negara atau daerah

yang dipisahkan.

 Pengelolaannya berasal dari direksi dan komisaris yang ditunjuk pemerintah dan RUPS

sehingga lebih berhati-hati dan profesional.

B. Kekurangan BUMN/BUMD
 Keterbatasan kemampuan dan keahlia dalam mengelola BUMN dan BUMD

menyebabkan sering menderita kerugian

 Pada situasi tertentu bertindak sebagai perusahaan monopoli sehingga penetapan harga

ditentuka sepihak (perusahaan), bukan melalui mekanisme pasar walaupun akhirnya

untuk kesejahteraan rakyat

 Pendiriannya sukar karena harus melalui peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Yani & Gunawan Widjaja. Perseroan Terbatas (Seri Hukum Bisnis). PT. Raja

Grafinda Perkasa. Jakarta. 2000.

Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia.. Ghalia Indonesia. Bogor.


Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi ( Teori dan Praktik ). Alfabeta. Bandung.

Hamid, Edy Suwandi dan Hendrie Anto. 2000. Ekonomi Indonesia Memasuki Milenium

III. UII Press. Yogyakarta.

Ichsan, Achmad. 1986. Dunia Usaha Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Wastra, Pariata. 2009. Administrasi Perusahaan Negara ( Perkembangan & Permasalahan)

Ghalia Indonesia. Yogyakarta.

http://badanusaha.com

Anda mungkin juga menyukai