MANAJEMEN BISNIS
Disusun oleh :
Npm : 10090318341
Jurusan : Manajemen
Kelas : I
2018
Pengertian Manajemen
Berikut ini definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh Professor Oei
Liang Lee.
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga tentu
mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat perencanaan
terlebih dahulu. Secara garis besar, perencanaan ini menggambarkan tentang:
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa dan
d. Kapan akan dilakukan
Jadi untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan
yang sama disatukan di dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Tentu saja fungsi
yang harus dilakukan banyak dan berbeda-beda.
Jenjang Manajemen
a. Manajemen Puncuk
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak, sering disebut manajer senior
atau eksekutif kunci, biasanya mempunyai berbagai pengalaman bertahun-tahun.
Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief executive officer
(CEO), dan pimpina lain. Manajemen puncak ini bertugas menyusun rencana
umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting tentang hal-hal
seperti penggabungan (merger), produk baru, dan pengeluaran saham.
b. Manajemen Madya
c. Manajemen Operasional
PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara semua fungsi-
fungsimanajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan deangan menggunakan kapal,
perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan
tujuan kemana kapal tersebut akan dibawa berlayar.
Bentuk-bentuk perencanaan
a. Tujuan (Objective)
b. Kebijakan (Policy)
c. Strategi
d. Prosedur
e. Aturan (Rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari
prosedur. Aturan-aturan yang saling berkaitan dapat dikelompokkan menjadi satu
golongan, disebut prosedur.
f. Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan
pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini
akan menciptakan adanya tindakan dalam organisasi. Biasanya program dibuat
dua macam, yakni: program umum dan gram khusus.
Kegunaan Perencanaan
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan
Langkah-Langakh Penyusunan Perencanaan
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggapan-anggapan (premising)
c. Menentukan berbagai alternatif tindakan
d. Mengadakan penilaian perhadap alternatif-alternatif tindakan yang sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
Faktor-Faktor Yang Membatasi Perencanaan
a. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
b. Perubahan yang sangat cepat
c. Kekakuan internal
- Kekakuan Psikologis
- Kekakuan karena adanya prosedur dan kebijakan
- Kekakuan sumber daya dan dana
d. Kekakuan eksternal
e. Waktu dan biaya
Pengambilan keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan
- Hatus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa
melalui tindakan yang positif
- Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan-tujuan manakah yang
dapat dicapai beserta segala kekurangannya.
- Harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan analisis dan pernilaian
berbagai alternatif sesuai dengan tuntutan-tuntutan untuk mencapai tujuan.
- Harus bersikap optimis dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memilih
alternatif yang paling baik.
b. Alat pengambilan keputusan
c. Analisa risiko
PENGORGANISASIAN
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu: personalia, fungsi dan
faktor-faktor fisik, yang kesemuanya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
a. Hubungan Informal
b. Hubungan Formal
1) Tanggung Jawab
2) Wewenang
3) Pertanggung-jawaban
Pola Hubungan antar Komponen Organisasi
Semua tugas-tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan, dalam mana
tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian. Jadi penentuan tugas-
tugas yang hendak diajalankan didasarkan pada satu tujuan jika tidak terdapat
pembagian tanggung jawab secara jelas, maka tugas-tugas/fungsi sulit untuk
dilaksanakan atau dapat pula terjadi adanya kesimpang-siuran dalam pelaksanaan.
Tujuan > Fungsi > Tanggung Jawab > Wewenang > Pertanggung jawaban > Tujuan
Rentangan Kekuasaan
Rentangan kekuasaan ini harus ditetapkan untuk mengetahui sampai seberapa jauh
seseorang dapat memimpin dan mengatur sejumlah bawahan denga efektif serta efisien.
Jadi , keefektifan dan efisiensi seorang pimpinan dalam mengatur bawahan banyak
dipengaruhi oleh jumlah bawahan itu sendiri.
Tentu saja masing-masing individu memiliki frekuensi hubungan yang berbeda beda
dengan individu yang lain, banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan
dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
b. Pendelegasian Wewenang
c. Perencanaan
d. Teknik Komunikasi
PENGKOORDINASIAN
Prinsip-prinsip Koordinasi
a. Prinsip Kontak Langsung
Prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan
antar manusia baik hubungan secara horizontal maupun vertikal.
b. Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi
Koordinasi perlu dilakukan sejak membuat perencanaan sampai malaksanakan
kebijakan, Jika suatu pelaksanaan sudah dilaksanakan, sulit untuk manarik dan
mencabutnya kembali, bilamana pencabutan tersebut berhasil dilakukan, ada
kemungkinan bahwa tindakan itu dapat menimbulkan masalah
c. Hubungan Timbal balik diantara faktor-faktor yang ada
Masing-masing individu bekerja bersama-sama dalam kondisi pekerjaan tertentu,
akan saling memberikan pengaruh antara yang satu dengan lainnya.
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu:
a. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas
bagi terlaksananya koordinasi
b. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip
koordinasi.
PENGAWASAN
Pengertian
Pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang dicapai sesuai dengan
apa yang telah direncanakan .
Langkah-langkah Pengawasan
a. Menciptakan Standard
Standard merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang
sudah dilakukan.
Standar Kunatitatif merupakan suatu standard yang dinyatakan di dalam
satuan-satuan tertentu, misalnya: jam kerja mesin (machine hour), jam kerja
tenaga langsung (direct labor hour), satuan barang (unit pro duet), ongkos,
pendapatan, investasi, dan lain sebagainya.
b. Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard
Langkah kedua ini dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh adanya
penyimpangan yang telah terjadi. Kecuali itu, langkah kedua ini dapat pula
dipakai untuk mengetahui adanya gejala-gejala tentang semakin besarnya
penyimpangan yang mungkin terjadi.
c. Melakukan Tindakan Koreksi
Langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan segala kegiatan. Urutan-urutan kegiatan yang harus
dilaksanakan dalam pengambilan tindakan koreksi ini adalah:
- Menghayati masalah-masalah yang dihadapi.
- Mencari kemungkinan-kemungkinan untuk mengatasi atau
memperbaiki adanya kesalahan.
- Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinan tersebut.
- Menentukan cara-cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.
Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas).
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
d. Pengawasan harus objektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan.
e. Pengawasan harus luwes/fleksibel.
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
g. Pengawasan harus ekonomis.
h. Pengawasan harus mudah dimengerti.
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
Tingkatan-tingkatan Manajemen
Manajemen Puncak (Top Managenement)
Para manajer ini melakukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
tujuan jangka panjang perusahaan (seperti misalnya tiga hingga lima tahun) misalnya
presiden, direktur utama, direktur keuangan, dan wakil presiden.
Manajemen tingkat menengah (Middle Management)
Sering kali bertanggung jawab atas keputusan-keputusan jangka pendek
perusahaan, karena manajer-manajer ini lebih dekat dengan proses produksi.
Tingkatan ini meliputi posisi-posisi manajer regional dan manajer pabrik.
Manajemen supervisor (Tingkat Pertama)
Biasanya sangat terlihat dengan para karyawan yang melakukan proses produksi
sehari-hari, para supervisor berhubungan dengan masalah-masalah seperti contohnhya
absensi kerja dan keluhan-keluhan pelanggan. Tingkatan ini meliputi posisi-posisi
seperti misalnya manajer akun dan manajer kantor.
Fungsi Manajer
Perencanaan
Fungsi perencanaan (planning) mencerminkan persiapan yang dilakukan oleh
perusahaan yang menghadapi kondisi-kondisi bisnis di masa mendatang. Sebagai
langkah pertama dalam proses perencanaan , perusahaan akan membuat pernyataan
misi (mission Statement) yang akan menjabarkan tujuan utamanya.
Pengorganisasian
Meliputi organisasi karyawan dan sumber daya yang lainnya melalui cara yang
konsisten dengan tujuan perusahan
Kepemimpinan
Proses mempengaruhi kebiasaan orang lain demi mencapai tujuan bersama.
Pengendalian
Melibatkan pengawasan dan evaluasi pekerjaan. Untuk mengevaluasi pekerjaan,
manajer sebaiknya mengukur kinerja sebagai perbandingan dengan standar dan
ekspektasi yang telah mereka tentukan. Jadi, fungsi pengendalian akan menilai apakah
rencana-rencana yang dibuat dalam fungsi perencanaan telah tercapai.