Disusun oleh :
Npm : 10090318341
Jurusan : Manajemen
Kelas : i
FAKULTAS EKONOMI
2018
Pengertian Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran.Kata “Ekonomi“ sendiri barasal dari kata yunani Oikos yang
berarti “keluarga, rumah tangga” dan Nomos, atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara
garis besar ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah
tangga.”
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata oikos: rumah tangga
dan nomos: ilmu, yang berarti ilmu rumah tangga. Dari kata tersebut dapat di artikan bahwa
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu atau aktifitas manusia. Ada
berbagai pengertian yang dikemukakan oleh berbagai tokoh terkemuka. Diantaraya:
Adam Smith yang mengatakan bahwa ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan
dan sebab adanya kekayaan Negara.
Abraham Maslow mengatakan bahwa Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian
yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui
penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta
teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
Paul A. Samuelson mengatakan bahwa Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan
oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas
untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi
oleh masyarakat.
Namun dapat kita simpulkan secara umum bahwa ekonomi adalah suatu ilmu yang
membahas tentang bagaimana cara manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-
hari.
Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa
Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang
berarti universal yang mendapat imbuhan ization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari
asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik
berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.
Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi,
perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Achmad
Suparman (dalam Rahmanilah, 2015) menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa
dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki pengertian yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada
yang menilai sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Globasisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana batas-batas dalam suatu
negara menjadi bertambah sempit, karena adanya kemudahan dalam berinteraksi antar negara
baik perdagangan, gaya hidup, informasi maupun dalam bentuk interaksi yang lain.
Globalisasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses dimana dalam kehidupan sehari-hari,
informasi dan ide-ide menjadi tolak ukur standar di seluruh dunia. Proses tersebut
diakibatkan oleh bertambah canggihnya teknologi informasi dan komunikasi serta
transportasi dan kegiatan ekonomi yang sudah memasuki pasar dunia.
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantunan antar bangsa dan antar manusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga, batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi
adalah suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya dalam
satu kesatuan masyarakat yang utuh dan lebih besar.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Globalisasi dapat
juga diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran,
gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.
Pendorong Globalisasi
1. Dorongan Pasar
Pasar dunia merupakan pasar yang sangat besar, banyak perusahaan berlomba untuk
memperebutkannya. Perusahaan tersebut mengabaikan batas-batas negara dalam operasinya.
Banyak anak perusahaan didirikan untuk ekspansi pasar. Upaya tersebut didukung dengan
strategi pemasaran global, salah satunya dengan melakukan iklan global. Dengan iklan
membuat produk yang diiklankan semakin dekat dengan konsumen, dan iklan membuat
semakin kuatnya merek-merek yang mendunia seperti coca cola, toyota, sony, dan samsung
di benak konsumen.
2. Dorongan biaya
Perusahaan yang beroperasi secara global lebih tertarik dengan faktor produksi yang
memberikan ongkos paling murah. Penguasaan atas sumberdaya yang murah
memungkinkan mereka tetap bersaing dalam pasar global. Perusahaan_perusahaan yang
tergantung terhadap ketersediaan buruh yang murah, merelokasikan pabriknya ke negara-
negara yang memiliki buruh yang murah, seperti Indonesia, Cina, Malaysia, Thailand dan
Taiwan.
3. Dorongan Pemerintah
Dengan adanya perjanjian Interasional untuk melakukan liberalisasi perdagangan
internasional, seperti GATT (General Agreement on Tariff and Trade), yang tahun 1994
berubah menjadi WTO (World Trade Organization) semakin memberikan fasilitas bagi
globalisasi.Caranya dengan mengurangi hambatan-hambatan masuk pasar melalui
pengurangan bea asuk (tariff) dan hambatan non-tariff. Pemerintah-pemerintah di dunia
memiliki kepentingan untuk memajukan perekonomiannya dan berusaha mengikuti tren
perdagangan bebas agar perekonomianya maju dan tidak terkucil.
4. Dorongan Pesaing
Persaingan bisnis global dari tahun ke tahun semakin ketat. Untuk memenangkan
persaingan beberapa perusahaan mencoba membentuk kerja sama demi mengalahkan
pesaingnya, strategi tersebut dikenal dengan aliansi strategi. Misalnya, IBM dan Apple
Computer bekerja sma untuk membuat komputer yang bisa menjalankan progam Macintosh.
Dengan kombinasi antara teknologi dan ongkos produksi yang murah dapat menghasilkan
produk yang kompetitif.
5. Dorongan Lain
Teknologi informasi yang canggih sangat potensial dimanfaatkan oleh perusahaan
global dalam mengelola bisnisnya dangan lebih efektif dan efisien. Kemajuan teknologi
sekarang ini membuat komunikasi antarwilayah menjadi lebih cepat, andal, mudah dan luas.
Perangkat- perangkat komunikasi seperti PC, internet, fleksimile, hand-phone, satelit dan
jaringan serat optik, memungkinkan kemudahan arus informasi antarbelahan bumi.
Faktor-Faktor Globalisasi
1. Kedekatan (proximity)
Informasi dapat dikumpulkan dengan cepat dan real time dari penjuru dunia, dari pusat
bisnis seperti Jakarta, Singapura, Hongkong, dan New York. para pelaku bisnis dapat
bertemu mitra bisnisnya dibelahan bumi lain melalui teknologi internet.
2. Lokasi (location)
Para organisasi memilih tempat usaha di berbagai tempat di dunia, ini memungkinkan
dengan adanya unit-unit yang terpisah dapat menciptakaan sinergi di antara unit-unit yang
ada.
3. Sikap (attitude)
Globalisasi juga menyangkut sikap yang terbuka terhadap praktek manajemen secara
internasional. Sikap ini mengkombinasikan kehati-hatian tentang dunia di luar negeri (asal)
yang memiliki perbedaan dan kemauan untuk mengembangkan kemampuan untuk memasuki
ekonomi gobal.
Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah peningkatan integrasi ekonomi dan saling ketergantungan
ekonomi nasional, regional, dan lokal di seluruh dunia melalui intensifikasi pergerakan
barang, jasa, teknologi, dan modal lintas batas.
Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat
mendasar atau struktural dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang akan
semakin cepat mengikuti perubahan teknologi yang juga akan semakin cepat dan peningkatan
serta perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia. Perkembangan ini telah meningkatkan
kadar hubungan saling ketergantungan ekonomi dan juga mempertajam persaingan
antarnegara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam investasi,
keuangan, dan produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-
batas geografi dari kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin
mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara. Globalisasi ekonomi
biasanya dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan dan pasar uang.
Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses yang berada diluar pengaruh atau jangkauan
kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global,
bukan oleh kebijakan atau peraturan yang dikeluarkan oleh sebuah pemerintah secara
individu. Semakin menipisnya batas-batas geografi dari kegiatan ekonomi secara nasional
maupun regional yang berbarengan dengan semakin hilangnya kedaulatan suatu
pemerintahan negara muncul disebabkan oleh banyak hal, diantaranya menurut Halwani
adalah komunikasi dan transportasi yang semakin canggih dan murah, lalu lintas devisa yang
semakin bebas, ekonomi negara yang semakin terbuka, penggunaan secara penuh keunggulan
komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara, metode produksi dan perakitan
dengan organisasi manajemen yang semakin efisien, dan semakin pesatnya perkembangan
perusahaan multinasional di hampir seantero dunia. Selain itu, penyebab-penyebab lainnya
adalah semakin banyaknya industri yang bersifat footloose akibat kemajuan teknologi (yang
mengurangi pemakaian sumber daya alam), semakin tingginya pendapatan dunia rata-rata per
kapita, semakin majunya tingkat pendidikan mayarakat dunia, ilmu pengetahuan dan
teknologi di semua bidang, dan semakin banyaknya jumlah penduduk dunia.
Gejala globalisasi terjadi pada kegiatan finansial, produksi, investasi perdagangan yang
kelak berpengaruh pada hubungan antar bangsa dan hubungan antar individu dalam segala
aspek kehidupan. Hubungan antar bangsa menjadi lebih saling tergantung yang bahkan
menjadikan ekonomi dunia menjadi satu sehingga seolah-olah batas antar negara dalam
kegiatan perdagangan, bisnis tidak ada lagi.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan makin menipisnya batas-batas investasi atau pasar
secara nasional, regional, ataupun internasional. Hal ini disebabkan oleh:
Komunikasi dan transportasi yang semakin canggih
Lalu lintas devisa yang semakin bebas
Ekonomi negara yang makin terbuka
Penggunaan secara keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap
negara
Metode produksi dan perakitan dengan organisasi yang makin efisien.
Semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional di hampir segala penjuru
dunia.
Bentuk-Bentuk Globalisasi Ekonomi
1) Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yaitu dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan
sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah
buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi
manufaktur global.
2) Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau
melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara
di dunia. Sebagai contoh yaitu PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan
telepon atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan
sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer)bersama mitrausaha dari
manca negara.
5) Globalisasi Perdagangan
Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan
berbagai hambatan nontarif.
Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat,
dan fair.
Dampak dari globalisasi ekonomi terhadap perekonomian suatu negara bisa positif atau
negatif, tergantung pada kesiapan negara tersebut dalam menghadapi peluang-peluang
maupun tantangan-tantangan yang muncul dari proses tersebut. Secara umum, ada empat (4)
wilayah yang pasti akan terpengaruh, yakni :
1.Ekspor.
Dampak positifnya adalah ekspor atau pangsa pasar dunia dari suatu negara meningkat;
sedangkan efek negatifnya adalah kebalikannya: suatu negara kehilangan pangsa pasar
dunianya yang selanjutnya berdampak negatif terhadap volume produksi dalam negeri dan
pertumbuhan produk domestiik bruto (PDB) serta meningkatkan jumlah pengangguran dan
tingkat kemiskinan. Dalam beberapa tahun belakangan ini ada kecenderungan bahwa
peringkat Indonesia di pasar dunia untuk sejumlah produk tertentu yang selama ini
diunggulkan Indonesia, baik barang-barang manufaktur seperti tekstil, pakaian jadi dan
sepatu, maupun pertanian (termasuk perkebunan) seperti kopi, cokelat dan biji-bijian, terus
menurun relatif dibandingkan misalnya Cina dan Vietnam. Ini tentu suatu pertanda buruk
yang perlu segera ditanggapi serius oleh dunia usaha dan pemerintah Indonesia. Jika tidak,
bukan suatu yang mustahil bahwa pada suatu saat di masa depan Indonesia akan tersepak dari
pasar dunia untuk produk-produk tersebut.
2.Impor.
Dampak negatifnya adalah peningkatan impor yang apabila tidak dapat dibendung
karena daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam negeri, maka tidak
mustahil pada suatu saat pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai oleh produk-produk dari
luar negeri. Dalam beberapa tahun belakangan ini ekspansi dari produk-produk Cina ke pasar
domestik Indonesia, mulai dari kunci inggris, jam tangan tiruan hingga sepeda motor,
semakin besar. Ekspansi dari barang-barang Cina tersebut tidak hanya ke pertokoan-
pertokoan moderen tetapi juga sudah masuk ke pasar-pasar rakyat dipingir jalan.
3.Investasi.
Liberalisasi pasar uang dunia yang membuat bebasnya arus modal antarnegara juga
sangat berpengaruh terhadap arus investasi neto ke Indonesia. Jika daya saing investasi
Indonesia rendah, dalam arti iklim berinvestasi di dalam negeri tidak kondusif dibandingkan
di negara-negara lain, maka bukan saja arus modal ke dalam negeri akan berkurang tetapi
juga modal investasi domestik akan lari dari Indonesia yang pada aknirnya membuat saldo 5
neraca modal di dalam neraca pembayaran Indonesia negatif. Pada gilirannya, kurangnya
investasi juga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan produksi dalam negeri dan ekspor.
Seperti telah di bahas sebelumnya, sejak krisis ekonomi 1997/98, arus PMA ke Indonesia
relatif berkurang dibandingkan ke negara-negara tetangga; bahkan di dalam kelompok
ASEAN, Indonesia menjadi negara yang paling tidak menarik untuk PMA karena berbagai
hal, mulai dari kondisi perburuan yang tidak lagi menarik investor asing, masalah keamanan
dan kepastian hukum, hingga kurangnya insentif, terutama insentif fiskal bagi investasi-
investasi baru. Sebaliknya, Vietnam, sebagai suatu contoh, menjadi sangat menarik bagi
investor asing karena tidak hanya tenaga kerjanya sangat disiplin dan murah, juga pemerintah
Vietnam memberikan tax holiday bagi investasi-investasi baru.
4.Tenaga kerja.
Dampak negatifnya adalah membanjirnya tenaga ahli dari luar di Indonesia, dan kalau
kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak segera ditingkatkan untuk dapat
menyaingi kualitas SDM dari negara-negara lain, tidak mustahil pada suatu ketika pasar
tenaga kerja atau peluang kesempatan kerja di dalam negeri sepenuhnya dikuasai oleh orang
asing. Sementara itu, tenaga kerja Indonesia (TKI) semakin kalah bersaing dengan tenaga
kerja dari negara-negara lain di luar negeri. Juga tidak mustahil pada suatu ketika TKI tidak
lagi diterima di Malaysia, Singapura atau Taiwan dan digantikan oleh tenaga kerja dari
negara-negara lain seperti Filipina, India dan Vietnam yang memiliki keahlian lebih tinggi
dan tingkat kedisiplinan serta etos kerja yang lebih baik dibandingkan TKI.
1. Dampak Positif
Dampak positif dibidang ekonomi, yaitu terbukanya pasar internasional, kesempatan
kerja lebih terbuka, dan devisa Negara meningkat. Dengan demikian, hal tersebut da[pat
meningkatkan perekonomian bangsa sehingga akan memajukan dan meningkatkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa dan Negara.
Dampak positif di bidang sosial budaya, yaitu kita semua dapat meniru pola piker positif
seperti etos kerja tinggi, sikap disiplin, dan iptek dari Negara lain. Akhirnya cara seperti ini
dapat memajukan bangsa dan Negara.
1.Pasar yang sangat terbuka untuk produk-produk ekspor (dengn catatan produk ekspor
Indonesia dapat bersaing si pasar internasional). Dengan demikian kesempatan pengusaha
Indonesia sangat terbuka dalam menciptakan produk berkualitas yang dibutuhkan oleh
pasar dunia.
2.Mudah untuk mengakses modal investasi yang berasal dari luar negeri
3.Mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum diproduksi
diIndonesia
4.Kegiatan pariwisata akan meningkat sehingga mampu membuka lapangan kerja dan juga
menjadi ajang promosi produk-produk Indonesia
2. Dampak Negatif
Dampak negatif di bidang ekonomi, yaitu terhapusnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena banyak produk luar negeri yang beredar di Indonesia. Dampak negatif
terhadap generasi bangsa yaitu gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat. Budaya
barat dianggap sebagai kiblat gaya hidup dunia.
Dampak negatif globalisasi juga menyebabkan kesenjangan social antara si kaya dan si
miskin karena adanya persainbgan bebas.hal ini dapat menimbulkan perselisihan antara si
kaya dan si miskin. Selain itu, dampak negatif lainnya yaitu terbentuknya sikap
individualisme yang menimbulkan rasa tidak peduli kepada sesama bahkan kepada bangsa.
1. Masuknya tenaga kerja asing.
2. Hilangnya pasar produk Indonesia karena kalah bersaing dengan produk luar negeri.
3. Usaha-usaha diIndonesia akan mati karena banyak produk impor dipasaran Indonesia.
a. Pertumbuhan ekonomi.
b. Pengembangan SDM.
c. Persamaan gender.
d. Pemerintahan yang baik.
ADB memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan bagi
Indonesia. Bentuknya berupa pinjaman yang diberikan melalui CGI.
Pinjaman tersebut antara lain diberikan melalui pembiayaan berbagai proyek-proyek
kerja sama.
b) APEC
APEC merupakan singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation, lembaga ini
merupakan forum kerja sama ekonomi. Anggotanya adalah negara-negara di kawasan
Aspas, dibentuk pada tahun 1989. Tujuan kerja sama ini untuk memperkuat
pertumbuhan ekonomi kawasan. Keanggotaan APEC terdiri dari banyak negara,
termasuk Indonesia. Perdagangan APEC mencapai 47 persen dari perdagangan dunia.
Sejak pembentukannya, berbagai kegiatan APEC telah menghasilkan berbagai
komitmen. Di antara komitmen tersebut adalah pengurangan tarif dan hambatan
nontarif lainnya. Komitmen lainnya adalah menciptakan kondisi ekonomi yang lebih
efisien dan meningkatkan perdagangan. Indonesia merupakan salah satu negara yang
berperan aktif dalam pembentukan APEC. Indonesia perlu mempersiapkan diri dalam
menghadapi perdagangan dunia yang bebas. Semua kegiatan tersebut adalah untuk
mengamankan kepentingan nasional RI. Kontribusi Indonesia terbesar bagi APEC
adalah disepakatinya “Tujuan Bogor” tahun 1994. Di antara tujuan itu adalah iberalisasi
perdagangan dan investasi asing. Komitmen ini mendorong percepatan penghapusan
tarif maupun peningkatan investasi asing. APEC ternyata mampu meningkatkan arus
barang, jasa maupun pertumbuhan ekonomi negara anggotanya. Mitra dagang utama
Indonesia sebagian besar berasal dari kawasan APEC. Kita memiliki potensi untuk
memanfaatkan pasar APEC bagi ekspor maupun investasi.
c) Bank Dunia
Bank Dunia atauWorld Bank adalah salah satu badan khusus PBB. Bank Dunia berdiri
tahun 1944. Pada awalnya, fokus utama bantuan Bank Dunia diperuntukkan bagi
rekonstruksi pasca Perang Dunia II. Namun saat ini, Bank Dunia menfokuskan kegiatan
pada upaya penurunan angka kemiskinan. Bank Dunia merupakan sumber dana
pembangunan terbesar bagi negara-negara di dunia. Kantor pusat Bank Dunia berada di
Washington DC. Struktur organisasi Bank Dunia terdiri dari beberapa lembaga khusus,
dengan tugas antara lain:
a. Menanggulangi kemiskinan di seluruh dunia.
b. Peningkatan kualitas hidup masyarakat, yaitu meningkatkan pendidikan,
kesejahteraan, dan kesehatannya.
c. Memfasilitasi pengembangan iinvestasi asing.
Bank Dunia memiliki peran penting dalam membantu pembangunan di Indonesia.
Bantuan lembaga ini berupa pinjaman berbunga rendah. Bank Dunia merupakan bagian
dari CGI, lembaga donor bagi Indonesia. CGI merupakan singkatan dari Consultative
Group onIndonesia (CGI). Pinjaman dari Bank Dunia kita gunakan untuk pendanaan
proyek-proyek pembangunan. Misalnya, untuk perbaikan gedung sekolah, jalan raya,
pembangkit listrik, dan perbaikan infrastruktur lainnya.
d) WTO
WTO merupakan singkatan dari World Trade Organization. Artinya, Organisasi
Perdagangan Dunia. Organisasi ini memiliki kewenangan mengatur dan mengawasi
persetujuan perdagangan bebas antar negara. WTO juga bertugas menjadi penengah
bila terjadi perselisihan antara anggotanya. Organisasi ini resmi berdiri tahun 1995,
menggantikan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Artinya, Persetujuan
Umum mengenai Tarif dan Perdagangan. GATT
memuat aturan-aturan sistem perdagangan internasional.
Indonesia telah menjadi anggota WTO sejak tahun 1995. Posisi dasar Indonesia pada
beberapa masalah utama. Di bidang pertanian, yaitu memperjuangkan penurunan tarif
produk pertanian di negara maju. Indonesia juga memperjuangkan penghapusan subsidi
pertanian di negara maju. Di bidang jasa, Indonesia memperjuangkan perlindungan
industri jasa di Negara berkembang. Hal ini mengingat melimpahnya impor jasa akibat
liberalisasi perdagangan. Di bidang kesehatan, kita berupaya mendapatkan obat-obatan
dengan harga murah.
Contoh Globalisasi Dalam Bidang Ekonomi
a) Terciptanya Ekspor dan Impor.
Adanya ekspor dan impor antara satu negara dengan negara lain merupakan implikasi
dari proses globalisasi yang terjadi pada saat ini. Keadaan ini tentu menguntungkan
bagi setiap negara, ekspor untuk meningkatkan devisa negara mereka dan impor untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak ada didalam negeri.
Dampak positif globalisasi ekonomi bagi Indonesia tentunya dapat memotivasi sumber
daya manusia dalam mengingkatkan kualitasnya. Salah satunya yaitu dengan adanya tenaga
kerja Indonesia yang bekerja di negara lain sehingga meningkatkan devisa negara yang dapat
mempengaruhi peningkatan pendapatan negara. Selain itu globalisasi ekonomi dapat
meningkatkan terbukanya lapangan pekerjaan dari adanya perusahaan-perusahaan asing yang
ada di Indonesia. Globalisasi ekonomi tentunya juga dapat memudahkan masuknya berbagai
teknologi yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan juga memudahkan barang konsumtif
yang semakin mudah untuk diperoleh masyarakat Indonesia.
Selain dampak-dampak positif tersebut tentunya ada dampak negatif dari globalisasi
ekonomi bagi Indonesia. Salah satu dampak negatif tersebut adalah banyaknya perusahaan
dalam negeri yang gulung tikar karena semakin meningkatnya persaingan dengan perusahaan
asing dan perusahaan dalam negeri tersebut tidak siap dalam bersaing. Selain itu juga
meningkatnya konsumtif masyarakat karena semakin murahnya barang-barang produksi
asing sehingga produk-produk dalam negeri mengalami ketertinggalan dan penurunan
konsumen. Perwujudan nyata terjadinya globalisasi ekonomi menurut Tanri Abeng (dalam
Sidratullah, 2014) terjadi dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Globalisasi produksi.
Dalam hal ini, perusahaan berproduksi di berbagai Negara dengan tujuan agar biaya
produksi jadi lebih rendah. Upaya ini dilakukan baik karena rendahnya upah buruh,
tarif bea masuk murah, infrastruktur memadai ataupun karena adanya iklim usaha dan
politik yang mendukung atau kondusif. Dunia dalam kondisi ini menjadi lokasi
manufaktur global.
b. Globalisasi pembiayaan.
Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk mendapatkan pinjaman atau
melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk portofolio maupun langsung) di
seluruh negara di dunia. Contohnya, PT. Telkom dalam upaya memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT. Jasa Marga dalam usahanya memperluas jaringan jalan tol
telah menggunakan sistem pembiayaan dengan pola build-operate-transfer (BOT)
bersama mitra usaha dari mancanegara.
Budi, Winarno. 2008. Globalisasi Peluang atau Ancaman bagi Indonesia. Jakarta: Erlangga
Griffin, Ricky W., Pustay, Michael W. (2007) “An interview of International Business”
dalam international Business : A Managerial Perspective. Prentice Hall. Pp 12-23.