Anda di halaman 1dari 21

RANGKUMAN

MENILAI KONDISI EKONOMI DAN GLOBALISASI

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

Disusun oleh :

Nama : Almi Bukhori Muslim

Npm : 10090318341

Jurusan : Manajemen

Kelas : i

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

FAKULTAS EKONOMI

2018
Pengertian Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran.Kata “Ekonomi“ sendiri barasal dari kata yunani Oikos yang
berarti “keluarga, rumah tangga” dan Nomos, atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara
garis besar ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah
tangga.”

Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata oikos: rumah tangga
dan nomos: ilmu, yang berarti ilmu rumah tangga. Dari kata tersebut dapat di artikan bahwa
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu atau aktifitas manusia. Ada
berbagai pengertian yang dikemukakan oleh berbagai tokoh terkemuka. Diantaraya:

 Adam Smith yang mengatakan bahwa ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan
dan sebab adanya kekayaan Negara.
 Abraham Maslow mengatakan bahwa Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian
yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui
penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta
teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
 Paul A. Samuelson mengatakan bahwa Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan
oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas
untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi
oleh masyarakat.
Namun dapat kita simpulkan secara umum bahwa ekonomi adalah suatu ilmu yang
membahas tentang bagaimana cara manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-
hari.

Macam-Macam Cabang Ilmu Ekonomi

1. Ilmu Ekonomi Industri


Ekonomi industri adalah cabang ilmu ekonomi yang memfokuskan diri membahas
mengenai interaksi dari berbagai perusahaan di dalam sebuah industri. Termasuk juga di
dalamnya membahas mengenai struktur pasar dan persaingan usaha.

2. Ilmu Ekonomi Publik


Ekonomi publik merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang mengkaji, membahas dan
menelaah mengenai masalah ekonomi dari khalayak ramai (masyarakat/publik,
negara/pemerintah). Atau juga disebut sebagai cabang ilmu ekonomi yang mengkaji tentang
kebijakaan yang dikeluarkan oleh pemerintah di dalam suatu perekonomian. Misalnya :
Kebijakan subsidi, Pajak, Pendidikan, Hutang pemerintah dsb.

3. Ilmu Ekonomi Moneter


Ekonomi moneter merupakan salah satu dari cabang ilmu ekonomi yang membahas dan
mengkaji mengenai fungsi, sifat dan juga pengaruh dari uang terhadap perekonomian.
Misalnya : Perbankan, Inflasi, Jumlah uang yang beredar di masyarakat, tingkat suku bunga
atau lembaga lembaga keuangan lainnya.

4. Ilmu Ekonomi Regional


Ekonomi regional merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi yang fokus dan
mengkaji mengenai industri ekonomi yang terjadi diantara suatu wilayah dengan wilayah
lainnya dan proses perkembangan dari suatu wilayah/daerah. Misalnya : Demografi,
transfortasi dan juga infrastruktur.

5. Ilmu Ekonomi Internasional


Ekonomi internasional merupakan cabang ilmu ekonomu yang membahas dan mengkaji
mengenax i kegiatan perekonomian yang terjadi diantara suatu negara dengan negara
lainnya. Misalnya : Ekspor dan Impor.

6. Ilmu Ekonomi Syariah


Ekonomi syariah adalah cabang dari ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menerapkan
sistem perekonomian yang sesuai dengan syariat agama islam.

7. Ilmu Ekonomi SDA (Sumber Daya Alam)


Ekonomi SDA adalah cabang dari ilmu ekonomi yang membahas, dan mengkaji
mengenai analisis masalah dan juga alokasi dari SDA yang optimal berdasarkan ekonomi.

8. Ilmu Ekonomi SDM (Sumber Daya Manusia)


Ekonomi SDM adalah cabang dari ilmu ekonomi yang khusus membahas mengenai hal
hal yang berhubungan dengan faktor sumber daya manusia (tenaga kerja) atau kualitas tenaga
kerja. Misalnya : Produktifitas pekerja dan jumlah upah minimum regional (UMR)
Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran


pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa
Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang
berarti universal yang mendapat imbuhan ization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari
asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik
berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.
Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi,
perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Achmad
Suparman (dalam Rahmanilah, 2015) menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa
dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki pengertian yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada
yang menilai sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Globasisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana batas-batas dalam suatu
negara menjadi bertambah sempit, karena adanya kemudahan dalam berinteraksi antar negara
baik perdagangan, gaya hidup, informasi maupun dalam bentuk interaksi yang lain.
Globalisasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses dimana dalam kehidupan sehari-hari,
informasi dan ide-ide menjadi tolak ukur standar di seluruh dunia. Proses tersebut
diakibatkan oleh bertambah canggihnya teknologi informasi dan komunikasi serta
transportasi dan kegiatan ekonomi yang sudah memasuki pasar dunia.

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantunan antar bangsa dan antar manusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga, batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi
adalah suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya dalam
satu kesatuan masyarakat yang utuh dan lebih besar.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Globalisasi dapat
juga diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran,
gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.

Pendorong Globalisasi

1. Dorongan Pasar
Pasar dunia merupakan pasar yang sangat besar, banyak perusahaan berlomba untuk
memperebutkannya. Perusahaan tersebut mengabaikan batas-batas negara dalam operasinya.
Banyak anak perusahaan didirikan untuk ekspansi pasar. Upaya tersebut didukung dengan
strategi pemasaran global, salah satunya dengan melakukan iklan global. Dengan iklan
membuat produk yang diiklankan semakin dekat dengan konsumen, dan iklan membuat
semakin kuatnya merek-merek yang mendunia seperti coca cola, toyota, sony, dan samsung
di benak konsumen.

2. Dorongan biaya
Perusahaan yang beroperasi secara global lebih tertarik dengan faktor produksi yang
memberikan ongkos paling murah. Penguasaan atas sumberdaya yang murah
memungkinkan mereka tetap bersaing dalam pasar global. Perusahaan_perusahaan yang
tergantung terhadap ketersediaan buruh yang murah, merelokasikan pabriknya ke negara-
negara yang memiliki buruh yang murah, seperti Indonesia, Cina, Malaysia, Thailand dan
Taiwan.

3. Dorongan Pemerintah
Dengan adanya perjanjian Interasional untuk melakukan liberalisasi perdagangan
internasional, seperti GATT (General Agreement on Tariff and Trade), yang tahun 1994
berubah menjadi WTO (World Trade Organization) semakin memberikan fasilitas bagi
globalisasi.Caranya dengan mengurangi hambatan-hambatan masuk pasar melalui
pengurangan bea asuk (tariff) dan hambatan non-tariff. Pemerintah-pemerintah di dunia
memiliki kepentingan untuk memajukan perekonomiannya dan berusaha mengikuti tren
perdagangan bebas agar perekonomianya maju dan tidak terkucil.

4. Dorongan Pesaing
Persaingan bisnis global dari tahun ke tahun semakin ketat. Untuk memenangkan
persaingan beberapa perusahaan mencoba membentuk kerja sama demi mengalahkan
pesaingnya, strategi tersebut dikenal dengan aliansi strategi. Misalnya, IBM dan Apple
Computer bekerja sma untuk membuat komputer yang bisa menjalankan progam Macintosh.
Dengan kombinasi antara teknologi dan ongkos produksi yang murah dapat menghasilkan
produk yang kompetitif.

5. Dorongan Lain
Teknologi informasi yang canggih sangat potensial dimanfaatkan oleh perusahaan
global dalam mengelola bisnisnya dangan lebih efektif dan efisien. Kemajuan teknologi
sekarang ini membuat komunikasi antarwilayah menjadi lebih cepat, andal, mudah dan luas.
Perangkat- perangkat komunikasi seperti PC, internet, fleksimile, hand-phone, satelit dan
jaringan serat optik, memungkinkan kemudahan arus informasi antarbelahan bumi.

Faktor-Faktor Globalisasi

1. Kedekatan (proximity)

Informasi dapat dikumpulkan dengan cepat dan real time dari penjuru dunia, dari pusat
bisnis seperti Jakarta, Singapura, Hongkong, dan New York. para pelaku bisnis dapat
bertemu mitra bisnisnya dibelahan bumi lain melalui teknologi internet.

2. Lokasi (location)

Para organisasi memilih tempat usaha di berbagai tempat di dunia, ini memungkinkan
dengan adanya unit-unit yang terpisah dapat menciptakaan sinergi di antara unit-unit yang
ada.

3. Sikap (attitude)

Globalisasi juga menyangkut sikap yang terbuka terhadap praktek manajemen secara
internasional. Sikap ini mengkombinasikan kehati-hatian tentang dunia di luar negeri (asal)
yang memiliki perbedaan dan kemauan untuk mengembangkan kemampuan untuk memasuki
ekonomi gobal.

Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah peningkatan integrasi ekonomi dan saling ketergantungan
ekonomi nasional, regional, dan lokal di seluruh dunia melalui intensifikasi pergerakan
barang, jasa, teknologi, dan modal lintas batas.
Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat
mendasar atau struktural dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang akan
semakin cepat mengikuti perubahan teknologi yang juga akan semakin cepat dan peningkatan
serta perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia. Perkembangan ini telah meningkatkan
kadar hubungan saling ketergantungan ekonomi dan juga mempertajam persaingan
antarnegara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam investasi,
keuangan, dan produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-
batas geografi dari kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin
mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara. Globalisasi ekonomi
biasanya dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan dan pasar uang.
Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses yang berada diluar pengaruh atau jangkauan
kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global,
bukan oleh kebijakan atau peraturan yang dikeluarkan oleh sebuah pemerintah secara
individu. Semakin menipisnya batas-batas geografi dari kegiatan ekonomi secara nasional
maupun regional yang berbarengan dengan semakin hilangnya kedaulatan suatu
pemerintahan negara muncul disebabkan oleh banyak hal, diantaranya menurut Halwani
adalah komunikasi dan transportasi yang semakin canggih dan murah, lalu lintas devisa yang
semakin bebas, ekonomi negara yang semakin terbuka, penggunaan secara penuh keunggulan
komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara, metode produksi dan perakitan
dengan organisasi manajemen yang semakin efisien, dan semakin pesatnya perkembangan
perusahaan multinasional di hampir seantero dunia. Selain itu, penyebab-penyebab lainnya
adalah semakin banyaknya industri yang bersifat footloose akibat kemajuan teknologi (yang
mengurangi pemakaian sumber daya alam), semakin tingginya pendapatan dunia rata-rata per
kapita, semakin majunya tingkat pendidikan mayarakat dunia, ilmu pengetahuan dan
teknologi di semua bidang, dan semakin banyaknya jumlah penduduk dunia.

Gejala globalisasi terjadi pada kegiatan finansial, produksi, investasi perdagangan yang
kelak berpengaruh pada hubungan antar bangsa dan hubungan antar individu dalam segala
aspek kehidupan. Hubungan antar bangsa menjadi lebih saling tergantung yang bahkan
menjadikan ekonomi dunia menjadi satu sehingga seolah-olah batas antar negara dalam
kegiatan perdagangan, bisnis tidak ada lagi.

Globalisasi ekonomi ditandai dengan makin menipisnya batas-batas investasi atau pasar
secara nasional, regional, ataupun internasional. Hal ini disebabkan oleh:
 Komunikasi dan transportasi yang semakin canggih
 Lalu lintas devisa yang semakin bebas
 Ekonomi negara yang makin terbuka
 Penggunaan secara keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap
negara
 Metode produksi dan perakitan dengan organisasi yang makin efisien.
 Semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional di hampir segala penjuru
dunia.
Bentuk-Bentuk Globalisasi Ekonomi
1) Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yaitu dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan
sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah
buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi
manufaktur global.

2) Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau
melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara
di dunia. Sebagai contoh yaitu PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan
telepon atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan
sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer)bersama mitrausaha dari
manca negara.

3) Globalisasi tenaga kerja.


Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai
kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah
memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara
berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan
bebas.
4) Globalisasi jaringan informasi
Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-
negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak,
dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar
ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, celana jeans
levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia
-baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.

5) Globalisasi Perdagangan
Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan
berbagai hambatan nontarif.
Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat,
dan fair.

Dampak Globalisasi Ekonomi


Globalisasi memberikan banyak pilihan dari produk yang kita inginkan yang tentunya
disesuaika dengan kebutuhan dan harga yang kita mampu. Contohnya, yaitu kita dapat
memperbandingkan harga sebuah sepatu dengan merek tertentu, baik dari segi kualitas
maupun harga yang kita inginkan. Globalisasi telah membawa masyarakat kota maupun
masyarakat pedesaan menjadi masyarakat yang konsumerisme. Hal yang perlu
dipertimbangkan dari dampak buruk globalisasi, yaitu jika pencitraan (image) produk luar
negeri selalu lebih baik dari produk dalam negeri akan berakibat fatal.kefatalan tersebut akan
menjadi boomerang bagi produk-produk dalam negeri yang tentu saja akan kalah bersaing ,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan. Bagaimana tidak, kita selalu
tertinggal dari teknologi yang digunakan dibanding dari negara industri luar yang lebih maju.
Belum lagi sumber daya manusia yang rata-rata berkuaitas lebih rendah dari Negara-negara
industri (Negara maju).

Dampak dari globalisasi ekonomi terhadap perekonomian suatu negara bisa positif atau
negatif, tergantung pada kesiapan negara tersebut dalam menghadapi peluang-peluang
maupun tantangan-tantangan yang muncul dari proses tersebut. Secara umum, ada empat (4)
wilayah yang pasti akan terpengaruh, yakni :

1.Ekspor.

Dampak positifnya adalah ekspor atau pangsa pasar dunia dari suatu negara meningkat;
sedangkan efek negatifnya adalah kebalikannya: suatu negara kehilangan pangsa pasar
dunianya yang selanjutnya berdampak negatif terhadap volume produksi dalam negeri dan
pertumbuhan produk domestiik bruto (PDB) serta meningkatkan jumlah pengangguran dan
tingkat kemiskinan. Dalam beberapa tahun belakangan ini ada kecenderungan bahwa
peringkat Indonesia di pasar dunia untuk sejumlah produk tertentu yang selama ini
diunggulkan Indonesia, baik barang-barang manufaktur seperti tekstil, pakaian jadi dan
sepatu, maupun pertanian (termasuk perkebunan) seperti kopi, cokelat dan biji-bijian, terus
menurun relatif dibandingkan misalnya Cina dan Vietnam. Ini tentu suatu pertanda buruk
yang perlu segera ditanggapi serius oleh dunia usaha dan pemerintah Indonesia. Jika tidak,
bukan suatu yang mustahil bahwa pada suatu saat di masa depan Indonesia akan tersepak dari
pasar dunia untuk produk-produk tersebut.

2.Impor.

Dampak negatifnya adalah peningkatan impor yang apabila tidak dapat dibendung
karena daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam negeri, maka tidak
mustahil pada suatu saat pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai oleh produk-produk dari
luar negeri. Dalam beberapa tahun belakangan ini ekspansi dari produk-produk Cina ke pasar
domestik Indonesia, mulai dari kunci inggris, jam tangan tiruan hingga sepeda motor,
semakin besar. Ekspansi dari barang-barang Cina tersebut tidak hanya ke pertokoan-
pertokoan moderen tetapi juga sudah masuk ke pasar-pasar rakyat dipingir jalan.

3.Investasi.

Liberalisasi pasar uang dunia yang membuat bebasnya arus modal antarnegara juga
sangat berpengaruh terhadap arus investasi neto ke Indonesia. Jika daya saing investasi
Indonesia rendah, dalam arti iklim berinvestasi di dalam negeri tidak kondusif dibandingkan
di negara-negara lain, maka bukan saja arus modal ke dalam negeri akan berkurang tetapi
juga modal investasi domestik akan lari dari Indonesia yang pada aknirnya membuat saldo 5
neraca modal di dalam neraca pembayaran Indonesia negatif. Pada gilirannya, kurangnya
investasi juga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan produksi dalam negeri dan ekspor.
Seperti telah di bahas sebelumnya, sejak krisis ekonomi 1997/98, arus PMA ke Indonesia
relatif berkurang dibandingkan ke negara-negara tetangga; bahkan di dalam kelompok
ASEAN, Indonesia menjadi negara yang paling tidak menarik untuk PMA karena berbagai
hal, mulai dari kondisi perburuan yang tidak lagi menarik investor asing, masalah keamanan
dan kepastian hukum, hingga kurangnya insentif, terutama insentif fiskal bagi investasi-
investasi baru. Sebaliknya, Vietnam, sebagai suatu contoh, menjadi sangat menarik bagi
investor asing karena tidak hanya tenaga kerjanya sangat disiplin dan murah, juga pemerintah
Vietnam memberikan tax holiday bagi investasi-investasi baru.
4.Tenaga kerja.

Dampak negatifnya adalah membanjirnya tenaga ahli dari luar di Indonesia, dan kalau
kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak segera ditingkatkan untuk dapat
menyaingi kualitas SDM dari negara-negara lain, tidak mustahil pada suatu ketika pasar
tenaga kerja atau peluang kesempatan kerja di dalam negeri sepenuhnya dikuasai oleh orang
asing. Sementara itu, tenaga kerja Indonesia (TKI) semakin kalah bersaing dengan tenaga
kerja dari negara-negara lain di luar negeri. Juga tidak mustahil pada suatu ketika TKI tidak
lagi diterima di Malaysia, Singapura atau Taiwan dan digantikan oleh tenaga kerja dari
negara-negara lain seperti Filipina, India dan Vietnam yang memiliki keahlian lebih tinggi
dan tingkat kedisiplinan serta etos kerja yang lebih baik dibandingkan TKI.

Dalam perkembangan ekonomi yang terjadi mengarah kearah pembentukan sebuah


sistem yang dimana proses penyatuan aktifitas ekonomi lokal nasional kedalam suatu sistem
ekonomi global internasional. Globalisasi memiliki dampak positif dan juga negatif.

1. Dampak Positif
Dampak positif dibidang ekonomi, yaitu terbukanya pasar internasional, kesempatan
kerja lebih terbuka, dan devisa Negara meningkat. Dengan demikian, hal tersebut da[pat
meningkatkan perekonomian bangsa sehingga akan memajukan dan meningkatkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa dan Negara.
Dampak positif di bidang sosial budaya, yaitu kita semua dapat meniru pola piker positif
seperti etos kerja tinggi, sikap disiplin, dan iptek dari Negara lain. Akhirnya cara seperti ini
dapat memajukan bangsa dan Negara.

1.Pasar yang sangat terbuka untuk produk-produk ekspor (dengn catatan produk ekspor
Indonesia dapat bersaing si pasar internasional). Dengan demikian kesempatan pengusaha
Indonesia sangat terbuka dalam menciptakan produk berkualitas yang dibutuhkan oleh
pasar dunia.
2.Mudah untuk mengakses modal investasi yang berasal dari luar negeri
3.Mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum diproduksi
diIndonesia
4.Kegiatan pariwisata akan meningkat sehingga mampu membuka lapangan kerja dan juga
menjadi ajang promosi produk-produk Indonesia
2. Dampak Negatif
Dampak negatif di bidang ekonomi, yaitu terhapusnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena banyak produk luar negeri yang beredar di Indonesia. Dampak negatif
terhadap generasi bangsa yaitu gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat. Budaya
barat dianggap sebagai kiblat gaya hidup dunia.
Dampak negatif globalisasi juga menyebabkan kesenjangan social antara si kaya dan si
miskin karena adanya persainbgan bebas.hal ini dapat menimbulkan perselisihan antara si
kaya dan si miskin. Selain itu, dampak negatif lainnya yaitu terbentuknya sikap
individualisme yang menimbulkan rasa tidak peduli kepada sesama bahkan kepada bangsa.
1. Masuknya tenaga kerja asing.
2. Hilangnya pasar produk Indonesia karena kalah bersaing dengan produk luar negeri.
3. Usaha-usaha diIndonesia akan mati karena banyak produk impor dipasaran Indonesia.

Peran Indonesia Dalam Globalisasi Ekonomi


a) ADB
ADB merupakan singkatan dari Asian Development Bank. Artinya, Bank
Pembangunan Asia. ADB adalah lembaga keuangan pembangunan multilateral.
Tujuannya membantu upaya mengurangi tingkat kemiskinan di negara-negara kawasan
Asia Pasifik (Aspas). Pemegang saham ADB terdiri dari berbagai negara. Jepang dan
AS adalah pemegang saham terbesar. Tujuan utama ADB adalah memperbaiki tingkat
kesejahteraan masyarakat di kawasan Aspas. Program bantuan ADB berhubungan
langsung dengan tiga pilar utama strategi pengentasan
kemiskinan.
Tiga pilar itu adalah:
a. Pembangunan berkelanjutan.
b. Pembangunan social.
c. Pemerintahan yang baik.
Prioritas lainnya adalah hukum dan kebijakan reformasi sosial pembangunan. Program
ADB didasarkan atas 4 pilar tersebut. Diantaranya:

a. Pertumbuhan ekonomi.
b. Pengembangan SDM.
c. Persamaan gender.
d. Pemerintahan yang baik.
ADB memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan bagi
Indonesia. Bentuknya berupa pinjaman yang diberikan melalui CGI.
Pinjaman tersebut antara lain diberikan melalui pembiayaan berbagai proyek-proyek
kerja sama.

b) APEC
APEC merupakan singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation, lembaga ini
merupakan forum kerja sama ekonomi. Anggotanya adalah negara-negara di kawasan
Aspas, dibentuk pada tahun 1989. Tujuan kerja sama ini untuk memperkuat
pertumbuhan ekonomi kawasan. Keanggotaan APEC terdiri dari banyak negara,
termasuk Indonesia. Perdagangan APEC mencapai 47 persen dari perdagangan dunia.
Sejak pembentukannya, berbagai kegiatan APEC telah menghasilkan berbagai
komitmen. Di antara komitmen tersebut adalah pengurangan tarif dan hambatan
nontarif lainnya. Komitmen lainnya adalah menciptakan kondisi ekonomi yang lebih
efisien dan meningkatkan perdagangan. Indonesia merupakan salah satu negara yang
berperan aktif dalam pembentukan APEC. Indonesia perlu mempersiapkan diri dalam
menghadapi perdagangan dunia yang bebas. Semua kegiatan tersebut adalah untuk
mengamankan kepentingan nasional RI. Kontribusi Indonesia terbesar bagi APEC
adalah disepakatinya “Tujuan Bogor” tahun 1994. Di antara tujuan itu adalah iberalisasi
perdagangan dan investasi asing. Komitmen ini mendorong percepatan penghapusan
tarif maupun peningkatan investasi asing. APEC ternyata mampu meningkatkan arus
barang, jasa maupun pertumbuhan ekonomi negara anggotanya. Mitra dagang utama
Indonesia sebagian besar berasal dari kawasan APEC. Kita memiliki potensi untuk
memanfaatkan pasar APEC bagi ekspor maupun investasi.

c) Bank Dunia
Bank Dunia atauWorld Bank adalah salah satu badan khusus PBB. Bank Dunia berdiri
tahun 1944. Pada awalnya, fokus utama bantuan Bank Dunia diperuntukkan bagi
rekonstruksi pasca Perang Dunia II. Namun saat ini, Bank Dunia menfokuskan kegiatan
pada upaya penurunan angka kemiskinan. Bank Dunia merupakan sumber dana
pembangunan terbesar bagi negara-negara di dunia. Kantor pusat Bank Dunia berada di
Washington DC. Struktur organisasi Bank Dunia terdiri dari beberapa lembaga khusus,
dengan tugas antara lain:
a. Menanggulangi kemiskinan di seluruh dunia.
b. Peningkatan kualitas hidup masyarakat, yaitu meningkatkan pendidikan,
kesejahteraan, dan kesehatannya.
c. Memfasilitasi pengembangan iinvestasi asing.
Bank Dunia memiliki peran penting dalam membantu pembangunan di Indonesia.
Bantuan lembaga ini berupa pinjaman berbunga rendah. Bank Dunia merupakan bagian
dari CGI, lembaga donor bagi Indonesia. CGI merupakan singkatan dari Consultative
Group onIndonesia (CGI). Pinjaman dari Bank Dunia kita gunakan untuk pendanaan
proyek-proyek pembangunan. Misalnya, untuk perbaikan gedung sekolah, jalan raya,
pembangkit listrik, dan perbaikan infrastruktur lainnya.

d) WTO
WTO merupakan singkatan dari World Trade Organization. Artinya, Organisasi
Perdagangan Dunia. Organisasi ini memiliki kewenangan mengatur dan mengawasi
persetujuan perdagangan bebas antar negara. WTO juga bertugas menjadi penengah
bila terjadi perselisihan antara anggotanya. Organisasi ini resmi berdiri tahun 1995,
menggantikan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Artinya, Persetujuan
Umum mengenai Tarif dan Perdagangan. GATT
memuat aturan-aturan sistem perdagangan internasional.
Indonesia telah menjadi anggota WTO sejak tahun 1995. Posisi dasar Indonesia pada
beberapa masalah utama. Di bidang pertanian, yaitu memperjuangkan penurunan tarif
produk pertanian di negara maju. Indonesia juga memperjuangkan penghapusan subsidi
pertanian di negara maju. Di bidang jasa, Indonesia memperjuangkan perlindungan
industri jasa di Negara berkembang. Hal ini mengingat melimpahnya impor jasa akibat
liberalisasi perdagangan. Di bidang kesehatan, kita berupaya mendapatkan obat-obatan
dengan harga murah.
Contoh Globalisasi Dalam Bidang Ekonomi
a) Terciptanya Ekspor dan Impor.
Adanya ekspor dan impor antara satu negara dengan negara lain merupakan implikasi
dari proses globalisasi yang terjadi pada saat ini. Keadaan ini tentu menguntungkan
bagi setiap negara, ekspor untuk meningkatkan devisa negara mereka dan impor untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak ada didalam negeri.

b) Terciptanya Pasar Bebas.


Salah satu contoh globalisasi yang saat ini banyak terjadi adalah terciptanya pasar
bebas misalnya saja adalah Masyarakat Ekonomi Eropa. Dan negara-negara dikawasan
Asia Tenggara pun akan menghadapi suatu keadaan yang sama dengan di Eropa yaitu
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA.

c) Masuknya Perusahaan-perusahaan Asing ke Indonesia.


Globalisasi mau tidak mau membuat negara menjadi lebih terbuka, salah satunya
dampaknya adalah memudahkan masuknya perusahaan-perusahaan asing ke Indonesia
dan tentunya beroprasi disini. Banyak sekali perusahaan-perusahaan luar negeri yang
beroperasi di Indonesia misalnya saja Freeport, Exxon Mobile, McDonald, KFC,
Google, dan banyak lagi perusahaan-perusahaan asing lainnya.

d) Menjamurnya Bisnis E-commerce.


Contoh globalisasi lainnya yang menjadi buah bibir masyarakat saat ini adalah
menjamurnya bisnis-bisnis yang berbasis e-commerce. Saat ini industri e-commerce
tumbuh pesat karena salah satunya didukung oleh perkembangan teknologi serta
industri telekomunikasi dan informasi. Perusahaan e-commerce yang terkenal antara
lain Amazon, Ebay, Tokopedia, Bukalapak, dan banyak lagi.

e) Masuknya Produk-produk Luar Negeri


Globalisasi tidak hanya memudahkan masuknya perusahaan-perusahaan luar negeri
untuk beroperasi di Indonesia saja melainkan juga memudahkan masuknya produk-
produk luar negeri atau yang lebih dikenal dengan impor. Produk-produk tersebut
masuk karena banyak hal, misalnya saja ada yang membeli barang melalui toko online
luar negeri misalnya saja Amazon, Ebay atau yang lainnya.

Dampak Globalisasi Ekonomi Terhadap Indonesia


Globalisasi ekonomi yang terjadi di seluruh negara di dunia tentunya dapat
mempengaruhi perekonomian di masing-masing negaranya. Salah satunya adalah Indonesia
yang juga tidak lepas dari globalisasi tersebut. Globalisasi ekonomi yang mendunia tersebut
tentunya dapat membawa dampak baik itu dampak negatif maupun dampak positif bagi
negara Indonesia.
Globalisasi ekonomi dapat membuka peluang pasar produk dalam negeri ke pasar
internasional yang akan bersaing dengan produk-produk luar lainnya. Selain itu, globalisasi
ekonomi juga dapat membuka peluang bagi masuknya produk-produk global ke dalam pasar
domestik.

Dampak positif globalisasi ekonomi bagi Indonesia tentunya dapat memotivasi sumber
daya manusia dalam mengingkatkan kualitasnya. Salah satunya yaitu dengan adanya tenaga
kerja Indonesia yang bekerja di negara lain sehingga meningkatkan devisa negara yang dapat
mempengaruhi peningkatan pendapatan negara. Selain itu globalisasi ekonomi dapat
meningkatkan terbukanya lapangan pekerjaan dari adanya perusahaan-perusahaan asing yang
ada di Indonesia. Globalisasi ekonomi tentunya juga dapat memudahkan masuknya berbagai
teknologi yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan juga memudahkan barang konsumtif
yang semakin mudah untuk diperoleh masyarakat Indonesia.

Selain dampak-dampak positif tersebut tentunya ada dampak negatif dari globalisasi
ekonomi bagi Indonesia. Salah satu dampak negatif tersebut adalah banyaknya perusahaan
dalam negeri yang gulung tikar karena semakin meningkatnya persaingan dengan perusahaan
asing dan perusahaan dalam negeri tersebut tidak siap dalam bersaing. Selain itu juga
meningkatnya konsumtif masyarakat karena semakin murahnya barang-barang produksi
asing sehingga produk-produk dalam negeri mengalami ketertinggalan dan penurunan
konsumen. Perwujudan nyata terjadinya globalisasi ekonomi menurut Tanri Abeng (dalam
Sidratullah, 2014) terjadi dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:

a. Globalisasi produksi.
Dalam hal ini, perusahaan berproduksi di berbagai Negara dengan tujuan agar biaya
produksi jadi lebih rendah. Upaya ini dilakukan baik karena rendahnya upah buruh,
tarif bea masuk murah, infrastruktur memadai ataupun karena adanya iklim usaha dan
politik yang mendukung atau kondusif. Dunia dalam kondisi ini menjadi lokasi
manufaktur global.

b. Globalisasi pembiayaan.
Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk mendapatkan pinjaman atau
melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk portofolio maupun langsung) di
seluruh negara di dunia. Contohnya, PT. Telkom dalam upaya memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT. Jasa Marga dalam usahanya memperluas jaringan jalan tol
telah menggunakan sistem pembiayaan dengan pola build-operate-transfer (BOT)
bersama mitra usaha dari mancanegara.

c. Globalisasi tenaga kerja.


Hadirnya tenaga kerja asing adalah gejala terjadinya globalisasi di bidang tenaga kerja.
Perusahaan global dalam kondisi ini akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai tingkatannya, misalnya penggunaan staf profesional dari tenaga
kerja yang sudah memiliki pengalaman internasional atau pemanfaatan buruh kasar
yang umumnya diperoleh dari negara-negara berkembang.

d. Globalisasi jaringan informasi.


Bentuk globalisasi jaringan informasi dapat dilihat pada masyarakat suatu negara
dimana dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari berbagai negara di dunia
dengan majunya teknologi, diantaranya melalui: Radio, TV, media cetak, dan lain-lain.
Jaringan komunikasi yang makin maju membantu meluasnya pasar ke penjuru dunia
untuk produk yang sama. Contohnya: Celana jeans levi's, KFC, atau hamburger yang
telah melanda pasar di seluruh dunia, sehingga berakibat pada selera masyarakat
negara-negara di dunia, yang ada di kota maupun di desa menuju selera global.
e. Globalisasi Perdagangan.
Di bidang perdangan, globalisasi terwujud dalam bentuk penyeragaman dan penurunan
tarif serta penghapusan hambatan-hambatan non tarif, sehingga kegiatan perdagangan
dan persaingan menjadi makin ketat, cepat dan fair. Perdagangan bebas dapat juga
didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan
pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan
yang berada di negara yang berbeda. Perdagangan internasional sering dibatasi oleh
berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor, dan
juga regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori, semula hambatan-hambatan
inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas, namun dalam kenyataannya, perjanjian-
perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan bebas ini justru
sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada terciptanya pasar bebas. Perjanjian-
perjanjian tersebut sering dikritik, karena melindungi kepentingan perusahaan-
perusahaan besar. Sebelum perdagangan bebas diterapkan di dunia telah terjadi pro
kontra terhadap pasar bebas tersebut. Banyak ekonom yang berpendapat bahwa
perdagangan bebas meningkatkan standar hidup melalui teori keuntungan komparatif
dan ekonomi skala besar. Sebagian lain berpendapat bahwa perdagangan bebas
memungkinkan negara maju untuk mengeksploitasi negara berkembang dan merusak
industri lokal, dan juga membatasi standar kerja dan standar sosial. Sebaliknya pula,
perdagangan bebas juga dianggap merugikan negara maju karena ia menyebabkan
pekerjaan dari negara maju berpindah ke negara lain dan juga menimbulkan
perlombaan serendah mungkin yang menyebabkan standar hidup dan keamanan yang
lebih rendah. Perdagangan bebas dianggap mendorong negara-negara untuk bergantung
satu sama lain, yang berarti memperkecil kemungkinan perang.
1. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan
produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita
kalah jauh dari Thailand.
2. Membanjirnya produk impor di pasaran indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di
Indonesia. Misalnya, ancaman produk mainan Cina yang lebih murah bagi industri mainan
tanah air.
3. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi.
Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika
dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa mempengaruhi kestabilan ekonomi.
4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing di Indonesia yang lebih profesional SDMnya.
Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.

Cara Mencegah Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi.


1. Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia
o Dampak negatif globalisasi merupakan sebuah realita yang mau tak mau harus
dihadapi bila Bangsa Indonesia ingin tetap hidup sebagai bangsa yang berdaulat di
dunia.
o Cara untuk menghadapi dampak negatif globalisasi yaitu dengan mempersiapkan
diri sebaik-baiknya melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang optimal, bangsa
Indonesia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga dapat
bersaing di kancah dunia Internasional.

2. Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan dan Moralitaas Masyarakat.


o Dampak negatif globalisasi membuat budaya antar bangsa saling mempengaruhi.
Karenanya keberadaan nilai-nilai keimanan dan moralitas menjadi sangat penting.
Sebab nilai keimanan dan moralitas menjadi sangat penting. Sebab nilai-nilai
keimanan dan moralitas itulah yang mampu mengatasi dampak negatif dari
globalisasi.
o Sebagai kaum Muslim, kita hendaknya menanamkan nilai-nilai Islam di kehidupan
sehari-hari. Kita hendaknya menjalankan syariat Islam. Mengetahui mana yang halal
dan haram. Sehingga kita dapat memilah-milah pengaruh dari luar.
o Moralitas bangsa juga harus ditingkatkan. Di dalam dampak negatif globalisasi ini,
moralitas bangsa cenderung menurun kualitasnya. Ini tidak lepas dari tanggung
jawab orang tua, guru, dan pemerintah. Salah satu solusinya adalah melaksanakan
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.

3. Mendorong dan Mendukung Upaya Memperjuangkan Keadilan Antar Bangsa.


o Salah satu dampak negatif globalisasi adalah saling berkaitannya antara satu negara
dengan negara lainnya. Baik dalam bentuk kerjasama ataupun persaingan global.
o Pemerintah Indonesia harus berupaya sekuat tenaga untuk memperjuangkan keadilan
dan keseimbangan antarbangsa. Upaya pemerintah tersebut harus selalu didorong
dan didukung oleh setiap warga negaranya.
o Sebagaimana yang kita ketahui, Indonesia merupakan 1 diantara 2 negara yang
memberikan permohonan agar Israel menghentikan serangan ke Jalur Gaza. Ini
membuktikan kepedulian bangsa kita terhadap perdamaian dan peradilan
antarbangsa. Maka sebagai warga negara, hendaknya kita mendukung upaya
pemerintah.

4. Mendorong dan Mendukung Negara Maju untuk Memberikan Dana Perbaikan


Lingkungan.
o Negara maju sangat diuntungkan dengan adanya globalisasi, sebab negara maju
banyak yang memiliki perusahaan transnasional. Perusahaan tersebut biasanya
berdiri di berbagai negara terutama di negara berkembang, termasuk di Indonesia.
o Aktifitas perusahaan tersebut membuat lingkungan hidup menjadi rusak oleh
pencemaran limbah atau asap pabriknya. Oleh sebab itu, sudah sepantasnyalah
negara-negara maju menyisihkan uang guna mendanai upaya-upaya perbaikan dan
pelestarian lingkungan hidup.
o Tindakan ini sangat pantas diambil oleh Indonesia, karna buktinya banyak sekali
hutan yang dijadikan perindustrian. Lahan hijau pun semakin sulit ditemukan di
saerah perindustrian. Untuk memulihkan keadaan, Indonesia butuh dana dari
perusahaan asing tersebut.

5. Meningkatkan Jiwa Semangat Persatuan, Kesatuan, Serta Nasionalisme


o Adanya dampak negatif globalisasi menjadi suatu tantangan yang berat bagi negara
berkembang yang belum maju dan kuat. Negara yang masyarakatnya tidak
mempunyai jiwa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme yang kuat akan
dengan mudah dipermainkan oleh negara-negara maju. Oleh karna itu, semangat dan
jiwa persatuan, kesatuan dan nasionalisme harus terus ditingkatkan oleh seluruh
rakyat Indonesia.
o Bila jiwa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme telah tertanam dengan
kuat pada setiap warga negara Indonesia tidak akan mudah dipermainkan oleh
negara-negara yang kuat dan maju.
DAFTAR PUSTAKA

Ghazali, Adeng. 2004. Civic Education. Bandung: Benang merah press.

Khor, Martin. 2002. Globalisasi Perangkat Negara-Negara selatan yogyakarta : Cindelaras


pustaka rakyat cerdas

Budi, Winarno. 2008. Globalisasi Peluang atau Ancaman bagi Indonesia. Jakarta: Erlangga

Halwani, R. Hendra (2002), Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi, Jakarta:


Penerbit Ghalia Indonesia.

Griffin, Ricky W., Pustay, Michael W. (2007) “An interview of International Business”
dalam international Business : A Managerial Perspective. Prentice Hall. Pp 12-23.

Anda mungkin juga menyukai