I. PENDAHULUAN
Perkembangan masyarakat yang semakin intensif seiring dengan
perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan
terjadinya pergeseran nilai-nilai yang dianut di masyarakat. Dibutuhkan
pemahaman baru manakala dihadapkan pada kondisi yang sedang mengalami
pergeseran tatanan nilai. Kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi
telah memaksa masyarakat memasuki fase perkembangan globalisasi.
Globalisasi mengarah pada suatu kondisi suatu proses yang
menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau
saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya,
ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan. Apa yang terjadi di hari ini di
belahan dunia lain dapat diketahui pada hari itu pula tanpa perlu kita menunda.
Hal ini pertanda telah terjadi perubahan dari “kehidupan yang berjarak” menjadi
“kehidupan yang bersatu”. Proses globalisasi semakin kuat sehingga secara tidak
langsung dunia seolah-olah seperti perkampungan besar.
Globalisasi telah menimbulkan dampak di berbagai bidang, ada
kecenderungan negara tanpa batas (the ends of nation state). Kondisi semacam
ini tidak dapat dibiarkan berjalan tanpa norma dan rule of law. Globalisasi
menuntut perubahan illegal sistem, karena melibatkan segala aspek kehidupan,
berupa ekonomi, politik, sosial-budaya, pun termasuk didalamnya aspek
kejahatan. Globalisasi pada dasarnya dicirikan oleh semakin pesatnya
perkembangan kapitalisme, kian mengglobalnya peran pasar sebagai kata kunci
memasuki persaingan dalam dunia usaha yang melahirkan energi besar pada
arah perdagangan bebas.
Globalisasi memiliki dua ciri utama; pertama, peningkatan konsentrasi
dan monopoli berbagai sumber daya dan kekuatan ekonomi oleh perusahaan-
perusahaan transnasional maupun perusahaan-perusahaan dan dana global. Jika
dulu sebuah perusahaan multinasional hanya mendominasi sebuah produk, maka
saat ini sebuah perusahaan transnasional yang besar secara khusus memproduksi
dan menjual berbagai macam produk, pelayanan dan bidang-bidang yang
semakin beragam. Bahkan, diprediksikan jika perusahaan-perusahaan
transnasional ini semakin beragam produk yang dihasilkannya tergantung pada
permintaan pasar di negara-negara tempat perusahaan tersebut beroperasi.
Kedua, dalam kebijakan dan mekanisme pembuatan kebijakan nasional.
Kebijakan-kebijakan nasional (yang meliputi bidang-bidang sosial, ekonomi,
budaya dan teknologi) yang sekarang ini berada dalam yurisdiksi suatu
pemerintah dan masyarakat dalam satu wilayah negara bangsa bergeser menjadi
di bawah pengaruh atau diproses badan-badan internasional atau perusahaan
besar serta pelaku ekonomi, keuangan internasional. Maka, kebijakan yang
diambil oleh suatu pemerintah tidak dapat dihindari kemungkinan adanya
intervensi pelaku-pelaku globalisasi yaitu perusahaan-perusahaan multinasional
(multinational corporation, transnational corporation class, multinational
corporation enterprise); Lembaga keuangan internasional (IMF, World Bank)
dan jaringan lembaga internasional seperti World Trade Organization (WTO).
Berdasarkan ciri Globalisasi diatas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan akibat globalisasi dapat merubah tatanan hukum nasional bangsa
– bangsa. Pada akhirnya norma hukum yang ada harus mampu menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, tetapi kemudian bukan berarti
harus menanggalkan nilai-nilai yang dianut, seperti pandangan hidup, ideologi
dan dasar negara yang telah menjadi sumber dari segala sumber hukum. Untuk
itu hukum tetap harus mampu memadukan implikasi yang timbul akibat arus
globalisasi dengan nilai-nilai dasar negara. Sebab jika hukum berhenti dan tidak
mampu mengikuti perkembangan maka hukum akan kehilangan fungsinya di
masyarakat. Hukum menjadi tidak memiliki jati diri, hakikat dari sebuah tatanan
hukum yang sudah sepatutnya mengatur kehidupan masyarakat menuju pada
tujuan mulia yaitu ketertiban dan keadilan.
Hukum harus mampu memberikan pengaturan pada seluruh aspek
kehidupan manusia. Kalau diingat bahwa era globalisasi ini tiap negara harus
berangkat dari sikap keterbukaan akibat posisi yang borderless. Kedaulatan
territorial negara menjadi tipis batasnya sehingga perkembangan di belahan
dunia lain akan berimbas pada bagian wilayah negara lain. Isu-isu transparansi
global, demokratisasi, civil society, hak asasi manusia, akuntabilitas publik, non
diskriminasi dengan cepat mempengaruhi keberlakuan norma hukum.
Berdasarkan pemikiran diatas, kami dari Unit Kegiatan Mahasiswa
Kelompok Studi dan Penelitian “Principium” Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret (KSP “Principium” FH UNS) bermaksud mengadakan kegiatan
“NARRATION 2018 (Seminar Internasional dan Essay Competition)” yang
bertemakan “The Role of Digital Era in Law, Technology, Economy and
Social aims”. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat menjadi lebih
memahami bahwa era globalisasi menjadi tantangan semua aspek kehidupan.
Melalui narasumber dari berbagai bidang kami harapkan dapat memberikan
pemahaman kepada masyarakat untuk menyikapi era digital saat ini.
II. NAMA KEGIATAN
NARRATION 2018 (Seminar Internasional & Essay Competition)
Kelompok Studi dan Penelitian (KSP) “Principium” 2018
III. TEMA KEGIATAN
The Role of Digital Era in Law, Technology, Economy and Social aims
IV. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan NARRATION 2018 ini adalah:
1. Menumbuhkan wawasan dan pemahaman mahasiswa pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya mengenai pentingnya peran Hukum,
Teknologi, dan Ekonomi di era digital.
2. Sebagai sarana penghubung antar mahasiswa, masyarakat dengan
penegak hukum, praktisi, pemerintah dan akademisi dalam satu waktu
kegiatan yang dikemas dalam bentuk seminar.
3. Memberikan wahana bertukar ilmu, diskusi dan sosialisasi dalam iklim
akademis.
V. SASARAN KEGIATAN
1. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret dan mahasiswa
umum dari perguruan tinggi negeri maupun swasta.
2. Masyarakat umum pada umumnya dan lembaga pemerintah, Media
Massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada khususnya.
VI. BENTUK KEGIATAN
1. Seminar Internasional
Sesuai dengan Tema besar Acara ini, Seminar Internasional
merupakan forum diskusi internasional mengenai isu yang sedang
berkembang di masa sekarang. Seminar Internasional bertujuan sebagai
sarana berbagi ilmu dan pikiran serta mencari solusi terbaik antara
akademisi, praktisi, dan mahasiswa mengenai aksesibilitas berbagai
bidang dalam rangka mewujudkan generasi muda yang mampu
menciptakan inovasi dan misi untuk membangun kesejahteraan dunia.
Dalam acara ini akan mengundang para ahli dibidang yang terkait dan
kompetibel sebagai pembicara. Diantara lain :
1. Prof. Dr. Abu Bakar Munir* (Ahli Hukum Teknologi dan
Informasi serta Hukum Perlindunngan Data, University of
Malaya)
2. Dr. Emmy Latifah S.H, M.H (Dosen Hukum Internasional,
Universitas Sebelas Maret)
3. Kaesang Pangarep* (Influencer)
(* dalam konfirmasi)
2. Essay Competition
Essay Competition adalah ajang kompetisi bagi dalam
mengembangkan bakat dan potensinya dalam bidang penulisan essay.
Pada kompetisi ini mengambil tema sesuai dengan tema acara inti yaitu
“The Role of Digital Era in Law, Technology, Economy and Social
aims”. Adanya kompetisi ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan pemikiran mengenai Peran Era Digital dalam memberikan
kemajuan diberbagai aspek dan bidang demi mewujudkan kesejahteraan
umum bagi masyarakat dunia.
Pada tahap pertama, Essay Competition dimana masing-masing
peserta mengirimkan berkas Essay. Pada tahap selanjutnya adalah
penilaian yang akan mengambil 10 terbaik untuk dipublikasikan di
Official Website KSP “Principium”. Kompetisi ini bersifat individual dan
akan memperebutkan juara 1, 2, dan 3.
VII. TARGET KUANTITAS PESERTA
225 Orang Peserta Seminar Internasional
VIII. WAKTU DAN TEMPAT
Hari / Tanggal : Sabtu, 17 November 2018
Waktu : 08.00 – 15.00 WIB
Tempat : Ballroom Hotel Sahid Jaya, Solo
IX. ESTIMASI DANA
NO KETERANGAN NOMINAL
X. SUSUNAN ACARA
Menyanyikan Lagu
09.15 – 09.25
Indonesia Raya
Sambutan Rektor
09.25 – 09.35
UNS
Sambutan Dekan
09.35 – 09.45
FH UNS