Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023

JUDUL :

PENGENALAN UU ITE BAGI REMAJA DI ERA


MILENIAL DALAM RANGKA PENTING NYA
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENGARUH SOSIAL
MEDIA

Ketua Pengabdi :

(YULIANA SARI)

NIM. 201010200741

Kontrak Nomor : 809-72/C.11.LL.ST/UNPAM/V/2023

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2023
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023

Lembar Identitas dan Pengesahan Kegiatan Pengabdian Masyarakat

1. JUDUL
PENTINGNYA PENGENALAN UU ITE BAGI REMAJA DI ERA
MILENIAL
2. KETUA PELAKSANA
Nama Mahasiswa : Yuliana Sari
NIM : 201010200741
Status : Mahasiswa
Prodi : Ilmu Hukum
Fakultas : Hukum
Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang
3. ANGGOTA PENGABDI
Jumlah Anggota : 5 Orang
4. LOKASI DAN WAKTU PENGABDIAN
Lokasi Pengabdian : SMKN 3 Kota Tangerang Selatan
Tanggal Pengabdian : 9 Juni 2023
Sasaran Peserta : Siswa/I SMKN 3 Kota Tangerang Selatan
5. BENTUK KEGIATAN
Sosialisasi Dan Pemberian Materi serta Diskusi dan Tanya Jawab
6. SUMBER DANA
Dibiayai dengan dana mandiri mahasiswa/i yang melakukan PKM

Total Dana : Rp. 3.609.500,- (Tiga Juta Enam Ratus Sembilan


Ribu Lima Ratus Rupiah).

Pamulang, 25 Mei 2023


Dosen Pembimbing, Ketua Pelaksana,

Agung Arafat Saputra .S.Pd, M.H Yuliana Sari.


NIDN. 0409068804 NIM. 201010200741

a.n Ketua Program Studi Ilmu Hukum


Wakil Program Studi Ilmu Hukum

HM REZKY PAHLAWAN MP .S.H,


M.H NIDN. 042501920
ii
ABSTRAK

Dunia yang sedang berada dalam abad informasi, keberadaan informasi


mempunyai peranan penting di dalam generasi milenial ini. Melalui kemajuan informasi,
komunikasi, dan teknologi (Information Communication Technology/ICT) dapat
mendorong perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dunia. Teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) telah mengubah perilaku generasi remaja secara global. Perkembangan
teknologi informasi telah meyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan
berlangsung dengan cepat. Teknologi informasi saat ini menjadi pedang bermata dua,
karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan di era
milenial ini, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum. Generasi
milenial adalah generasi yang hidup pada era informasi secara terbuka dari internet.
Termasuk pilihan di pasar online.
Milenials adalah istilah Cohort dalam demografi. Generasi Milenial merupakan
pondasi utama dalam menghadirkan pimpinan masa depan. Tentunya karakter generasi
milenial ini adalah connected, creative, dan confidence. Pola kepemimpinan yang mereka
jalankan selalu mengedepankan interaksi antara pola kepemimpinan secara umum dengan
teknologi informasi berbasis internet yang mereka miliki (connected). Pola
kepemimpinan yang dijalankan juga berfokus pada kreativitas (creative) yang
berlangsung terus menerus. Tidak ada pola tunggal dalam memecahkan problem,
pendekatan.
Berdasarkan fenomena yang ada, terdapat sejumlah persoalan yang menghadang
generasi milenial dewasa ini dan masa mendatang, diantaranya: Pertama, Kebebasan
Akses Informasi di Media Sosial dan Lemahnya Regulasi/peraturan. Maka dari itu
dibuatlah Undang-Undang ITE. Dan, menjamurnya fake news, hoax, heat speech di setiap
laman jejaring media sosial yang belum diimbangi dengan antisipasi regulasi yang
proporsional/rata-rata. Dalam perkembangan dinamika teknologi yang ada, sering
ditemukan bahwa regulasi dari pemerintah atau badan berwenang terkadang lebih lambat
dari perkembangan teknologi itu sendiri. Sehingga regulasi cenderung hadir ketika
sejumlah masalah telah terjadi. Atau telah tampak implikasi negatif sejumlah
perkembangan yang mendapat perhatian besar masyarakat.

iii
ABSTRACK

In a world that is currently in the information age, the existence of


information has an important role in this millennial generation. Through
advances in information, communication and technology (Information
Communication Technology/ICT) can encourage the development and
growth of the world economy. Information and communication technology
(ICT) has changed the behavior of generations of young people globally.
The development of information technology has caused significant social
changes to take place quickly. Information technology is currently a double-
edged sword, because apart from contributing to increasing welfare,
progress in this millennial era, it is also an effective means of committing
acts against the law. The millennial generation is a generation that lives in
an era of open information from the internet. Including options in online
marketplaces.

Millennials is a cohort term in demography. The Millennial


Generation is the main foundation in presenting future leaders. Of course,
the characteristics of this millennial generation are connected, creative, and
confidence. The pattern of leadership that they carry out always prioritizes
the interaction between the pattern of leadership in general and the internet-
based information technology that they have (connected). The pattern of
leadership that is carried out also focuses on continuous creativity. There is
no single pattern in solving problems, approaches
Based on the existing phenomena, there are a number of problems
facing the current and future millennial generation, including: First,
Freedom of Access to Information on Social Media and Weak
Regulations/regulations. Therefore, the ITE Law was made. And, the
proliferation of fake news, hoaxes, and heat speeches on every social media
network page has not been matched by proportional/average anticipation of
regulations. In the development of existing technological dynamics, it is

iv
often found that regulations from the government or authorized bodies are
sometimes slower than the development of technology itself.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan akhir pengabdian
kepada masyarakat dengan judul “PENTINGNYA PENGENALAN
Undang-Undang ITE BAGI REMAJA DI ERA MILENIAL”. Pengabdian
kepada masayarakat ini merupakan perwujudan salah satu Tri Dharma
Pergururan Tinggi khususnya di lingkungan program Studi Ilmu Hukum.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. H. E. Nurzaman, AM., M.M., M.Si selaku Rektor
Universitas Pamulang yang banyak memberikan dukungan di dalam
kegiatan pengabdian masyarakat ini.
2. Bapak Dr. Oksidelfa Yanto, S.H., M.H. Dekan Fakultas Hukum
Universitas Pamulang yang telah banyak memberikan dorongan di
dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
3. Bapak Dr. Taufik Kurrohman, S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu
Hukum yang banyak memberikan kemudahan pada kegiatan
pengabdian masyarakat.
4. Dosen-dosen serta mahasiswa Program studi Ilmu Hukum yang ikut
terlibat dalam kegiatan pengabdian ini.
5. Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Tangerang Selatan yang telah
memberikan tempat dan waktu demi terlaksananya kegiatan
pengabdian masyarakat ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif demi
kesempurnaan proposal kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Pamulang, 22 Juni

v
2023
Ketua Pengabdi
.

vi
Contents
PENTINGNYA PENGENALAN UU ITE BAGI REMAJA DI ERA
MILENIAL.................................................................................................................1
ABSTRAK..................................................................................................................3
KATA PENGANTAR................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................8
Latar Belakang.........................................................................................................8
RUMUSAN MASALAH........................................................................................10
TUJUAN KEGIATAN...........................................................................................10
MANFAAT KEGIATAN......................................................................................10
A. METODE YANG DIGUNAKAN.................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................14
BAB III METODE PELAKSANAAN...................................................................17
A. Kerangka Pemecahan Masalah.....................................................17
B. Realisasi Pemecahan Masalah.......................................................18
Khalayak Sasaran..................................................................................................19
Tempat dan Waktu................................................................................................19
Metode Kegiatan....................................................................................................21
BAB IV......................................................................................................................23
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................23
Hasil Pelaksanaan Kegiatan..................................................................................23
Pembahasan............................................................................................................23
1. Pengertian Kecanduan.........................................................................23
2. Gangguan Kecanduan Media Sosial................................................................24
3. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Kecanduan Media Sosial........................24
4. Dampak Perilaku Kecanduan Permainan Internet........................................26
BAB V.......................................................................................................................28
PENUTUP.................................................................................................................28
A. Kesimpulan.....................................................................................28
DAFTAR PUTAKA.................................................................................................28
LAMPIRAN-LAMPIRAN :....................................................................................30

vi
i
vi
ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi telah hadir lebih dari 50 tahun yang lalu, dan hingga
saat ini terus mengalami perkembangan. Fasilitas yang terus di
perbaharui membawa kemudahan sarana bagi penggunanya. Salah
satu tekhnologi yang membawa dampak besar pada kesenjangan
masyarakat adalah internet.

Internet sendiri merupakan kependekan dari Inter connection


Networking yaitu seluruh jaringan komputer yang saling terhubung
menggunakan standart sistem global Transmission Control
Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol
pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk
melayani miliaran pengguna diseluruh dunia. Rangkaian internet
yang terbesar dinamakan internet.

Internet yang sifatnya mudah diakses dan memberikan beragam


kemudahan menjadikannya dapat digunakan oleh segala kalangan.
Terlebih lagi munculnya beragam media sosial yang di tawarkan
internet itu sendiri. Seperti misalnya, Google, facebook, Instagram,
Twitter, dan sebagainya yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-
hari. Sejak saat itu internet bukan lagi sarana tambahan guna sekedar
membantu, tetapi sudah menjadi kebutuhan dikalangan masyarakat.

Internet sebagai hasil rekayasa tekhnologi bukan hanya


menggunakan kecanggihan teknologi komputer tapi juga melibatkan
teknologi telekomunikasi di dalam pengoperasiannya. Apalagi pada
saat internet sudah memasuki generasi kedua (generasi Y atau
generasi millenial), perangkat komputer konvensional akan
tergantikan oleh peralatan lain yang juga memiliki kemampuan
mengakses internet. Untuk itu, ada upaya untuk meperluas
9
pengertian computer agar dapat melingkupi segala kejahatan di
Virginia Computer Crimes Act, yaitu: “an electric, megnetic,
optical, electrochemical, or other includes any data processing
device performing logical,a rithmetic, or storage functions, and
includes any data storage facility or communications facility directly
related to or operating in conjunction with such device, but such
term does not include an automated typewriter or type setter, a
portable hand-held calculator, or other similiar device”.

Maraknya pengguna internet tentu saja menjadikan kalangannya


tidak bisa dijauhkan dari internet, sebab itu generasinya adalah
orang-orang yang melek teknologi. Generasi melek teknologi ini
biasa disebut Generasi milenial. Sebagai akibat dari perkembangan
yang demikian, maka secara lambat laun, teknologi informasi
dengan sendirinya juga telah mengubah perilaku masyarakat dan
peradaban manusia secara global

Milenial adalah istilah Cohort dalam demografi. Generasi


Milenial merupakan pondasi utama dalam menghadirkan pimpinan
masa depan. Tentunya karakter generasi milenial ini adalah
connected, creative, dan confidence. Pola kepemimpinan yang
mereka jalankan selalu mengedepankan interaksi antara pola
kepemimpinan secara umum dengan teknologi informasi berbasis
internet yang mereka miliki (connected). Pola kepemimpinan yang
dijalankan juga berfokus pada kreativitas (creative) yang
berlangsung terus menerus. Tidak ada pola tunggal dalam
memecahkan problem, pendekatan.

Berdasarkan fenomena yang ada, terdapat sejumlah persoalan


yang menghadang generasi milenial dewasa ini dan masa
mendatang, diantaranya: Pertama, Kebebasan Akses Informasi di
Media Sosial dan Lemahnya Regulasi/peraturan. Maka dari itu
dibuatlah UU ITE. Dan, menjamurnya fake news, hoax, heat speech

10
di setiap laman jejaring media sosial yang belum diimbangi dengan
antisipasi regulasi yang proporsional/rata-rata. Dalam perkembangan
dinamika teknologi yang ada, sering ditemukan bahwa regulasi dari
pemerintah atau badan berwenang terkadang lebih lambat dari
perkembangan teknologi itu sendiri. Sehingga regulasi cenderung
hadir ketika sejumlah masalah telah terjadi. Atau telah tampak
implikasi negatif sejumlah perkembangan yang mendapat perhatian
besar masyarakat.

Berdasarkan latar belakang diatas, menarik minat penulis untuk


mengetahui lebih dalam mengenai pentingnya pengenalan Undang-
Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Adapun judul penelitian ini adalah: “PENTINGNYA


PENGENALAN UU ITE BAGI REMAJA DI ERA MILENIAL”.

RUMUSAN MASALAH
1. Faktor apakah yang menjadi penyebab seorang anak
menyalahgunakan social media ?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari
penyalahgunaan social media yang dilakukan oleh kalangan
remaja milenial saat ini ?

TUJUAN KEGIATAN
1. Untuk mengetahui apa penyebab yang menjadikan seorang
remaja menyalahgunakan sosial media.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari
penyalahgunaan social media yang dilakukan oleh kalangan
remaja milenial saat ini.

11
MANFAAT KEGIATAN
A. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan


teoritis yaitu memberikan pemahaman tentang bahaya
penyalahgunaan sosial media kepada seluruh masyarakat,
bukan hanya dikalangan remaja tetapi juga dikalangan
dewasa.
Dalam skripsi ini juga menjelaskan tentang jenis-jenis
perbuatan yang dapat dikenakan sanksi, dampak negatif yang
dapat ditimbulkan dalam penyalahgunaan sosial media serta
sanksi bagi si pengguna sosial media itu sendiri. Karena
masih banyak dikalangan masyarakat, khusus mahasiswa
yang belum bisa memahami bagaimana sebenarnya dampak
yang bisa ditimbulkan dari penyalahgunaan sosial media.
B. Manfaat Praktis

Secara praktis pembahasan tentang tindak pidana penyalah gunaan


sosial media yang dilakukan oleh anak diharapkan dapat menjadi
masukan dan pengetahuan bagi pembaca. Penelitian ini diharapkan
memberi manfaat untuk kepentingan seluruh pihak baik itu mulai
dari pemerintah, aparat penegak hukum, maupun masyarakat serta
mahasiswa.

A. METODE YANG DIGUNAKAN


Berikut ini adalah tahap kegiatan yang akan dilakukan :
Tahap Sebelum Kegiatan
Tahapan-tahapan awal yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi:
Survei awal, tahapan ini dilakukan survei ke lokasi penyuluhan yang
belokasi di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. Perum, Jl. Puri Serpong
1 Jl. Puspitek, Setu, Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten
15314.

12
a. Setelah survei, ditetapkan lokasi pelaksanaan dan sasaran
peserta

b. Penyusunan bahan dan juga materi pelatihan yang meliputi


slide dan hard copy untuk peserta kegiatan.

Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Tahapan ini akan diberi pemahaman kepada peserta kegiatan


tentang regulasi Sosialisasi Undang-Undang Informasi dan
Teknologi Komunikasi Yang Dilakukan Oleh Remaja.
Penyuluhan dilaksanakan dengan metode sebagai berikut:

a. Ceramah

Metode ini dipilih guna memberikan penjelasan tentang


materi Undang- undang tentang penyalahgunaan social media
bagi pelajar.

b. Diskusi dan Tanya Jawab

Metode ini digunakan agar merangsang daya pikir peserta


untuk menceritakan pemahaman serta pengetahuan mereka di
dalam ruang lingkup UU ITE bagi para kalangan remaja
sekaligus memberikan pengetahuan bersama terhadap peserta
yang lainnya.

Tahap Pasca Kegiatan

Tahap ini akan disusun laporan dari hasil kegiatan yang telah
didapatkan dari peserta untuk mempertanggungjawabkan dari
kegiatan dan untuk keperluan publikasi.

13
Personil Pelaksana

Adapun personil pelaksana dalam kegiatan ini adalah sebagai


berikut :

Ketua Pengabdi

Nama : Yuliana Sari

NIM : 201010200741

Status : Mahasiswa

Fakultas/Prodi : Hukum/Ilmu Hukum

Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang

Wakil Ketua

Nama : Yusri Safira Permata

NIM : 201010200712

Status : Mahasiswa

Fakultas/Prodi : Hukum/Ilmu Hukum

Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang

Sekretaris

Nama : Abdoel Muthalib M

NIM : 201010201359

Status : Mahasiswa

Fakultas/Prodi : Hukum/Ilmu

Hukum Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang

14
Bendahara

Nama : Muhammad Fiqram F

NIM : 201010201207

Status : Mahasiswa

Fakultas/Prodi : Hukum/Ilmu

Hukum Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang

Anggota

Nama : Alif Osama

NIM : 201010201203

Status : Mahasiswa

Fakultas/Prodi : Hukum/Ilmu

Hukum Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang

15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik


1. UU ITE Tentang Efek Media Sosial Terhadap Generasi Millenial
Perkembangan pada masa globalisasi yang terjadi masa sekarang
munculnya hal-hal baru dalam kehidupan dan gaya hidup generasi melenial. Maka
dalam penyikapinnya kita harus dewasa sehingga pola pikir kita terus berkembang
kearah lebih maju seiring dalam perubahan teknologi dan informatika. Dilema
yang di hadapkan selalu bermunculan baik secara internal maupun eksternal.
Sikap dewasa ini membawa pada perubahan yang signifikan pada perubahan di
segala segi kehidupan sekarang. Kehidupan yang awalnya lebih banyak interaksi
langsung beralih ke interaksi tidak langsung.
Perubahan ini memisahkan antara generasi sebelumnya dengan generasi
milenial sekarang. Pola-pola yang hasilkan berbeda sehingga merubah pola fikir
generasi saat ini. Pola pikir yang muncul dan berkembangkan lebih kepada gaya
hidup praktis dan cepat. Pola pikir ini tidak mementingkan sebuah proses panjang
melainkan bagaimana segala sesuatu yang muncul dalam pengerjaannya lebih
mudah dan cepat. Perkembangan ini akan memunculkan konflik yang
berkepanjangan antara generasi sebelumnya dengan yang sekarang. Konflik yang
muncul pada awalnya itu tidak terasa karana dianggap sebuah perubahan gaya
hidup semata, akantetapi lambat laun yang perbedaan yang muncul semakin besar.
Sehingga perubahan ini membuat lubang curam yang besar dari antar generasi.
Perselisih ini pun terus berlanjut sampai beberapa waktu akan datang. Pola ini
merupakan titik awal tentang penomena media sosial sebagai kebutuhan
masyarakat. Terjadinya pergeseran peran dan makna dari media sosial awalnya
hanya sebagai alat perubahan, lalu beralih kepada kebutuhan yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Media sosial yang dianggap sebagai gudang informasi yang
dapat diterima oleh masyarakat.

16
Alhasil menjamurnya media sosial ini tidak luput dari perubahan-
perubahan pola pikir masyarakat itu sendiri. Hal ini dengan ditunjangnya sarana
prasarana yang lebih memadai dan mudah dibawa yaitu smartphone. Alat media
juga semakin canggih dan mudah dibawa, sehingga semakin banyaknya pengguan
yang menggunakan smartphone. Hal ini berdampak pada akses komunikasi antar
individu pun sudah tidak bersekat atau terbatas lagi. Ruang pertemuan langsung
pun beralih ke ruang pertemuan digital yang dianggap lebih mudah dan tidak
kenal tempat. Para Pemimpin era milenial harus bisa memanfaatkan kemajuan
teknologi ini untuk menghadirkan proses kerja yang efisien dan efektif di
lingkungan kerjanya. Misalnya dengan mengadakan rapat via WA ataupun
Anywhere Pad, mengganti undangan tertulis dengan undangan via email ataupun
Telegram, dan membagi product knowledge via WA dan lainya.

B. Efek Media Sosial


Penggunakan yang terus menerus dilakukan membawa dampak yang
bersifat signifikan terhadap perkembangan generasi milenial. Dampak yang
dihasilkan muncul secara beragam tergantung terhadap pengguna. Efek yang
muncul dari media sosial terhadap generasi milenial yaitu:

1) Karakter Atau Kepribadian


Terbangunnya karakter atau kepribadian seseorang di akibatkan suatu
kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang setiap hari tanpa ada paksaan
atau tekanan dari pihak lain. Kepribadian yang muncul di setiap orang merupakan
akibat dari faktor kebiasaan. Dalam hal ini Karakter yang muncul juga beragam
dari hal yang sifatnya lembut sampai yang frontal. Perbedaan karakter pada saat
ini sesuai yang mereka lakukan pada saat ini pula. Penunjang karakter saat ini
sangat mudah kita pelajari atau kita bisa meniru karakter tentu, kita bisa mengikuti
atau mempelajari yang ada. Generasi melenial ini terkadang memiliki karakter
ganda, akibat lingkungan yang beragam. Lingkungan berbeda membentuk diri
kita baik secara sadar atau dipaksa dalam mengikuti dan dapat menempatkan diri
dengan lingkungan yang ada. Karakter yang terbentuk dan timbul akibat media
17
sosial merupakan karakter yang tangguh dan dapat bersaing dengan yang lain.
Generasi melenial lebih cenderung suka bertanya dan meminta kritik serta
saran untuk kemajuannya. Namun dikalangan remaja sekarang ini media sosial
seakan sudah menjadi candu dimana tidak ada hari tanpa membuka media sosial.
Selain itu media sosial juga menimbulkan pro dan kontra yang mengakibatkan
pengguna media social sering kali mengganggu proses belajar dan juga berhasil
mengubah karakter remaja.
Di zaman teknologi seperti sekarang ini kita dapat melihat disekitar kita
mulai dari kehidupan remaja yang serba instant, memiliki ambisi besar untuk
sukses, cinta kebebasan, percaya diri, dan sebagainya. Dan dengan adanya media
sosial juga menyebabkan timbulnya kemalasan seseorang untuk melakukan
sesuatu, misalnya malas mencari jawaban tugas yang dikasih dosen atau guru
yang rill dari pemikiran kita sendiri melainkan memilih jawabannya dengan
mencari di google dan semua ini merupakan pengaruh dari adanya media sosial
saat ini.

2. Anti Sosial
Kehebatan media sosial yang ditawarkan kepada generasi melenial saat ini
sangatlah kuat. Hal-hal yang menarik selalu disuguhkan dengan kemasan menarik.
Pengguna terpengaruh dari media sosial tersebut dan terus mereka mencari hal
baru dari media sosial (medsos). Ketertarikan itu yang membuat generasi melenial
bisa menghabiskan sepanjang waktu di depan media sosial. Keasikan yang di
dapat dari media sosial membuat mereka lebih senang di rumah dari pada pergi
keluar rumah. Karena media sosial menawarkan berbagai hal seperti hiburan,
kreatifitas, game, mencari pertemanan hingga berbelanja. Kebutuhan pun yang di
perlukan telah di sediakan di media sosial sehingga tidak perlu pergi keluar rumah
lagi.
Hal ini yang menyebakan ruang interaksi atau kontak langsung dengan
orang lain semakin sedikit bahkan jarang. Kebiasan ini terus berlangsung terus
menurus mengakibatkan anti sosial terbangun dalam generasi milenial. Anti sosial
ini kecendrungan sesorang untuk menghindari berinteraksi sosial dengan orang
18
lain. Mereka lebih memilih hidup menyendiri dan menghabiskan waktunya
dengan berselancar didunia maya dengan media sosialnya.
Sifat anti sosial ini menyebakan kurangnya perasaan simpati, empati
terhadap kejadian kejadian disekitarnya. Mereka menganggap kejadian itu bukan
bagian dari diri mereka sendiri. Permasalahan anti sosial pun semakin tinggi dan
curam.

3. Pengembangan Diri
Pengembangan potensi diri mudah disalurkan dan dikembangkan lebih
lanjut. Generasi melenial ini cenderung lebih cepat dalam pengembangan potensi
diri. Apalagi dengan niat dan semangat gigih yang mereka miliki untuk bisa
bersaing dengan orang lainnya. Perlombaan–perlombaan untuk mengembangkan
potensi diri semakin tinggi. Potensi yang awalnya mustahil dapat dikembang,
tetapi dengan didukung dengan akses media sosial yang mudah potensi baru
terlahir,
Sedangkan potensi yang ada semakin terasah dan terlatih. Sedemikian
besarnya pengaruh media sosial dalam perkembangan potensi pada generasi
melenial sanagt terpengaruh. Sampai tingkat kreativitas dan inovatif pun muncul
dari generasi melenial ini. Kreatifitas yang muncul terus berkembang menjadi
sebuah profesi yang dapat menghasilkan pendapatan. Pendapatan yang dipeoleh
bahkan melebihi dari pendapatan orang yang bekerja di perusahan swasta atau
negeri. Pengolahan yang baik dari media sosial membawa anugrah dan prestis
yang baik pula bagi generasi milenial itu sendiri.

19
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Kerangka pemecahan masalah di dalam kegiatan ini dijelaskan
seperti pada dibawah ini. Berdasarkan permasalahan yang muncul
kemudian disusun berbagai alternatif untuk dapat memecahkan
masalah, selanjutnya dari berbagai alternatif tersebut dipilih
alternatif yang paling mungkin dilaksanakan. Berdasarkan pemikiran
tersebut maka metode dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai
berikut :

Permasalan:

Remaja usia sekolah kurang memahami penggunaan internet


yang sesuai nilai-nilai etika berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku serta belum memiliki kesadaran untuk menentukan jenjang
pendidikan yang sesuai minat dan bakatnya

Metode Pelaksanaan:
 Pemaparan materi mengenai Pengenalan Mengenai UU ITE bagi
Milenial di media sosial khususnya yang diatur dalam Kitab
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-undang
Informasi & Transaksi Elektronik (ITE) serta memberikan
gambaran tentang suasana dan aktivitas di dunia kampus
 Diskusi untuk memberikan rangsangan daya pikir peserta untuk
menceritakan pengalaman dan juga pengetahuannya di dalam
ruang lingkup Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
dan Undang-undang Informasi & Transaksi Elektronik (ITE)
serta memberikan gambaran tentang suasanan dan aktivitas di

20
dunia kampus.
Pemecahan Masalah:

 Meningkatkan pemahaman remaja mengenai perkembangan


internet dan media sosial, Pengertian dan ruang lingkup LGBT,
Jenis-jenis Penyimpangan dan ancaman hukumannya, Contoh
kasus dan tips etika penggunaan media sosial yang baik.

 Meningkatkan pemahaman remaja mengenai Persiapan dasar


sebelum memasuki perguruan tinggi, Penentuan jurusan serta
persiapan target dan strategi kuliah yang selaras dengan bakat dan
minat.

B. Realisasi Pemecahan Masalah

Adapun realisasi pemecahan masalah di dalam kegiatan PKM di


SMKN 3 Kota Tangerang Selatan ini dimana sasaran pesertanya
adalah siswa/I SMKN 3 Kota Tangerang Selatan berupa Sosialisasi
Pengenalan Mengenai UU ITE bagi Milenial dan Persiapan
Memasuki Lingkungan Kampus. Adapun tahapan dari sosialisasi ini
secara khusus dibagi menjadi tiga tahapan sosialisasi yang terdiri
dari tiga hari pelaksanaan kegiatan dengan materi dihari pertama
yaitu Pengenalan Hukum Positif Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP) yang mengatur tentang Pelanggaran UU ITE dan
pada hari kedua adalah materi mengenai Pengenalan Mengenai UU
ITE bagi Milenial di Media Sosial Pada Kalangan Remaja.
Kemudian pada hari terakhir di hari ketiga yaitu sosialisasi persiapan
Memasuki Lingkungan Kampus. Dari materi yang telah disampaikan
selama dua hari sebelumnya. Adapun beberapa materi yang
disampaikan pada hari pertama adalah:
a. Materi tentang sosialisasi Hukum Positif Pada hari pertama,
materi yang disampaikan ialah mengenai ruang lingkup dari
Hukum Positif Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
21
yang mengatur tentang Pengenalan Mengenai UU ITE bagi
Milenial, antara lain:
1) Perkembangan hukum positif di era revolusi industri

2) Perkembangan internet dan media sosial

3) Pengertian dan ruang lingkup serta perbedaan Hukum Positif


Yang mengatur Pelanggaran dan Kejahatan
4) Pengertian dan ruang lingkup Hukum Positif yang menegatur
tentang UU ITE
b. Pada hari ke tiga Penyampaian tentang persiapan memasuki
lingkungan kampus, materi yang disampaikan ialah antara lain:
1) Persiapan dasar sebelum memasuki perguruan tinggi

2) Penentuan jurusan serta persiapan target dan strategi kuliah

3) Penyelelarasan bakat dan minat

Khalayak Sasaran

Adapun khalayak sasaran dalam kegiatan PKM ini adalah siswa dan siswi
SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. Peserta kegiatan ini terdiri dari 21 siswa
dan siswi SMKN 3 Kota Tangerang Selatan dengan pembekalan materi serta
latihan-latihan yang telah diuraikan diatas, selain itu juga peserta pelatihan
sangat antusias mengikuti kegiatan PKM ini. Panitia PKM yang terdiri atas
dosen-dosen dan mahasiswa Universitas Pamulang, melakukan pengabdian
kepada masyarakat khususnya di lingkungan SMKN 3 Kota Tangerang
Selatan dengan sasaran siswa dan siswi SMKN 3 Kota Tangerang Selatan.
Untuk mengoptimalkan kesadaran dan kebiasaan di dalam
melakukan aktifitas dengan menggunaan internet yang perlu
dilandari dengan nilai-nilai etika sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku khususnya sesuai dengan Hukum Positif yang berlaku
baik berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan juga UU
ITE. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan siswa dan siswi yang
menjadi peserta dalam kegiatan ini dapat menentukan pilihan dalam
menempuh jenjang pendidikan khususnya perguruantinggi yang
22
sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.
Tempat dan Waktu

Adapun tempat pelaksanaan dari kegiatan Pengabdian kepada


Masyarakat dengan tema Sosialisasi Pengenalan Mengenai UU ITE
Di Media Sosial Pada Kalangan Remaja atau era Milenial
Berdasarkan Perspektif Hukum Positif Di Indonesia adalah sebagai
berikut :
1) Hari : Jum’at s.d Minggu

2) Tanggal : 09
Juni 2023 3)
Waktu :
08.00-11.00
4) Tempat : SMKN 3 Kota Tangerang SelatanPerum, Jl. Puri
Serpong 1 Jl. Puspitek, Setu, Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan
Banten 15314

Adapun susunan acara kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat


ini ialah sebagai berikut :

Randown Acara Kegiatan PKM SMKN 3 Tangsel


WAKTU KEGIATAN TEMPAT
Pembukaan
08.00 s.d 09.00 kegiatan
oleh MC
o Pembacaan doa Pembuka dan
menyayikan lagu indonesia raya
o Sambutan Wakil kepala sekolah SMKN
3 Tangsel
o Sambutan Perwakilan guru dan
Wali Murid SMKN 3 Tangsel
o Sambutan Bapak Dosen
pembimbing PKM Fakultas Hukum
Unpam Bapak.

23
Seminar Dan
Pemaparan
Materi
Mahasiswa
09.00 s.d 10.30 Fakultas
Hukum
Unpam Kelas
CK
06HUKK002
o Pemaparan Materi Pentingnya
Pengenalan Undang-undang ITE Bagi
Remaja Di Era Milenial Oleh
Kelompok 1
o Pemaparan Materi Sosialisasi
SMKN 3
Terhadap Penyebaran LGBT Di
Media Social Di Kalangan Remaja TANGSEL
Berdasarkan Prespektif Hukum Positif
Di Indonesia.
Oleh Kelompok 2
o Pemaparan Materi Pengaruh Media

24
Sosial Terhadap Tindak
Kejahatan Remaja Oleh Kelompok
3
o Pemaparan Materi Dampak Dari
Penyebaran Pornografi Di Era
Digital Dan Upaya Perlindungan
Hukum Terhadap Korban Dari
Pronografi Sosial Media Oleh
Kelompok 4
o Pemaparan Materi Pentingnya Peran
Pendidikan Karakter Dalam Pengaruh
Sosial Media Oleh Kelompok 5
o Pemaparan Materi Bijak Penggunaan
Media Sosial Di Kalangan Remaja Oleh
Kelompok 6
o Pemaparan Materi Menyelamatkan
Masa Depan Generasi Emas Bangsa
Dari Kenkalan Remaja Oleh Kelompok 7
o Sesi tanya jawab
10.30 s.d 11.00 PENUTUP
o Penyerahan Simbolis Piagam
Kegiatan PKM oleh Dosen Pembimbing
Fakultas Hukum
Universitas Pamulang kepada SMKN 3
Tangsel
o Penyerahan simbolis piagam kegiatan
PKM oleh wakil kepala sekolah SMKN 3
Tangsel kepada perwakilan mahasiswa
peserta kegiatan PKM SMKN 3 Tangsel
o Pembacaaan doa penutup

Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang digunakan kepada peserta merupakan metode
pendidikan pedagogi karena peserta sebagian besar ialah sudah mempunyai
pengetahuan mengenai topik yang dibahas. Berikut ini ialah tahap kegiatan
yang akan dilakukan :

1. Tahap Sebelum Kegiatan Tahapan-tahapan awal yang dilakukan dalam


kegiatan ini meliputi :
a. Survei awal, tahapan ini dilakukan survei ke lokasi penyuluhan yang
belokasi di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan, Perum Puri Serpong
1 Jl. Puspitek, Setu, Kec Setu, Kota Tangerang Selatan.
b. Setelah survei, ditetapkan lokasi pelaksanaan dan sasaran peserta.

25
c. Penyusunan bahan dan juga materi pelatihan yang meliputi slide dan

hard copy untuk peserta kegiatan.

2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Tahapan ini akan diberi pemahaman kepada


peserta kegiatan tentang regulasi pemanfaatan sosial media serta
memberikan gambaran tentang suasana dan aktivitas di dunia kerja.
Penyuluhan dilaksanakan dengan metode sebagai berikut :
a. Ceramah

Metode ini dipilih guna memberikan penjelasan tentang materi


Sosialisasi Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap
Pendidikan Karakter di Kalangan Remaja serta gambaran dunia
kerja.
b. Diskusi dan Tanya Jawab

Metode ini digunakan agar merangsang daya pikir peserta untuk


menceritakan pengalaman dan pengetahuannya di dalam ruang
lingkup penggunaan sosial media sekaligus memberikan
pengetahuan bersama terhadap peserta yang lainnya.
3. Tahap Pasca Kegiatan
Tahap ini akan disusun laporan dari hasil kegiatan yang telah didapatkan
dari peserta untuk mempertanggungjawabkan dari kegiatan dan untuk
keperluan publikasi

26
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan PKM ini dilaksanakan ke dalam bentuk pemaparan materi atau


ceramah dan diskusi tentang Sosialisasi Pengenalan Mengenai UU ITE bagi
Milenial Di Media Sosial Pada Kalangan Remaja Berdasarkan Perspektif
Hukum Positif Di Indonesia Pada SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. Untuk
dapat memahami pentingnya Hukum positif dalam pengaturan UU ITE dan
persiapan memasuki lingkungan kampus, pada kegiatan ini mahasiswa/i
Ilmu Hukum Universitas Pamulang yang terdiri sebanyak 5 (lima) orang
yaitu Yuliana Sari, Yusri Safira Permata, Muhammad Fiqram
Fadlurrahman, Abdoel Muthalib MarrassaBesy, Alif Osama bertindak
sebagai personil kegiatan.

Peserta kegiatan sosialisasi yang terdiri atas siswa dan siswi SMKN 3
Kota Tangerang selatan. Dalam hal ini pemateri telah menyampaikan materi
sesuai dengan tema yang diangkat serta para peserta mendapatkan materi
berkaitan tentang pengenalan hukum positif yang mengatur tentang UU ITE,
Dampak negatif dari Penyalahgunaan Internet Di Media Sosial, dan juga
persiapan memasuki lingkungan kampus untuk mereka sebagai pelajar.
Maka selanjutnya dilakukan tanya jawab untuk mengetahui apakah ada
peningkatan pemahaman dari materi yang telah disampaikan sebelumnya
Hukum Positif yang mengatur tentang UU ITE & Dampak Negatif dari
Penyalahgunaan Internet di Media Sosial Pada Kalangan Remaja serta
persiapan memasuki lingkungan kampus.

Pembahasan

1. Pengertian Kecanduan

Kecanduan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari


kata candu yang berarti sesuatu yang menjadi kegemaran dan membuat orang
ketagihan, maka kecanduan adalah ketagihan, ketergantungan atau

27
kejangkitanpada suatu kegemaran sehingga melupakan hal yang lain-lain.
Menurut Thakkar kecanduan merupakan suatu kondisi medis dan psikiatris
yang ditandai oleh penggunaan berlebihan (kompulsif) terhadap suatu zat
yang apabiladigunakan terus menerus dapat memberikan dampak negatif
dalam kehidupan penggunanya (individu yang mengalami kecanduan).
Sarafino berpendapat bahwa kecanduan sebagai kondisi yang dihasilkan
dengan mengonsumsi zat alami atau zat sintesis yang berulang sehingga
ornag menjadi tergantung secara fisik atau secara psikologis.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kecanduan adalah
kondisi tubuh atau pikiran seseorang yang terlibat secara terus menerus yang
membentuk kebiasaan dan menjadikan diri mereka merasa ketergantungan
terhadap suatu hal atau aktivitas.

2. Gangguan Kecanduan Media Sosial

Kecanduan internet adalah ketika seseorang terdorong untuk


menghabiskan banyak waktu di internet, di mana sisi kehidupan lain seperti
hubungan dengan orang lain, bekerja, atau kesehatan membuat mereka
menderita. Orang tersebut akan tergantung dalam menggunakan internet dan
membutuhkan semakin banyak waktu untuk online untuk mencapai
keinginan mereka yang tinggi. Ketika seseorang sudah mengalami kecanduan
maka mereka akan mempunyai dunia sendiri di internet. Mereka akan mulai
meninggalkan dunia nyata. Orang tersebut akan mengalami kegelisahan atau
cemas ketika tidak menggunakan internet dalam beberapa waktu tertentu.
Beberapa ahli mendefinisikan kecanduan internet, di antaranya adalah
Young yang berpendapat bahwa kecanduan internet merupakan sebuah
sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat
banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol
penggunaanya saatonline. Seseorang yang disebut kecanduan akan merespon
perilaku yang maladaptif ini dengan beralih kemekanisme koping semu.
Mekanisme coping merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk
menangani dan menguasai situasi stres yang menekan akibat dari masalah
yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun
perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya. Berdasarkan pengertian-
pengertian yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, peneliti
menyimpulkan bahwa kecanduan internet merupakan suatu tingkah laku
dimana individu mengalami ketergantungan terhadap penggunaan internet
yang ditandai dengan menghabiskan waktu yang sangat banyak dalam
menggunakan internet dan menimbulkan perasaan senang, serta tidak mampu
mengontrol penggunaanya sehingga menimbulkan perasaan yang tidak
menyenangkan saat tidak dapat menggunakan internet.

28
3. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Kecanduan Media Sosial

Smart mengemukakan bahwa seseorang suka bermain permainan internet


(Media sosial) dikarenakan sudah terbiasa bermain melebihi waktu dan
beberapa faktor yang menyebabkan seseorang kecanduan permainan internet
(Media sosial) adalah sebagai berikut :
a. Kurang perhatian dari orang-orang terdekat.
Beberapa orang berfikir bahwa mereka dianggap ada jika mereka mampu
mengusai keadaan. Mereka merasa bahagia jika mendapatkan perhatian dari
orang-orang terdekatnya, terutama ayah dan ibu. Dalam rangka mendapatkan
perhatian, seseorang akan berperilaku yang tidak menyenangkan hati orang
tuanya. Karena dengan berbuat demikian, maka orang tua akan
memperingatkan dan mengawasinya;
b. Stress atau Depresi.
Beberapa orang menggunakan media untuk menghilangkan rasa depresinya,
diantaranya denga bermain game online. Dan dengan rasa nikmat yang
ditawarkan game online, maka lama kelamaan akan menjadi kecanduan;
c. Kurang kontrol.
Orang tua denga memanjakan anak denga fasilitas, efek kecanduan sangat
mungkin terjadi. Anak yang tidak terkontrol biasanya akan berperilaku over;
d. Kurang kegiatan.
Menganggur adalah kegiatan yang tidak menyenangkan. Dengan tidak
adanya kegiatan maka bermain game online sering dijadikan pelarian yang
dicari;
e. Lingkungan.
Perilaku seseorang tidak hanya terbentuk dari dalam keluarga. Saat di
sekolah, bermain dengan teman teman itu juga dapat membentuk perilaku
seseorang. Artinya meskipun seseorang tidak dikenalkan terhadap game
online dirumah, maka seseorang akan kenal dengan game online karena
pergaulannya;
f. Pola Asuh.
Pola asuh orang tua juga sangat penting bagi perilaku seseorang. Maka, sejak
dini orang tua harus berhati-hati dalam mengasuh anaknya. Karena
kekeliruan dalam pola asuh maka suatu saat anak akan meniru perilaku orang
tuanya.
Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kecanduan internet yang
dijabarkan oleh Montag & Reuter yaitu:
a. Faktor Sosial
Kesulitan dalam melakukan komunikasi interpersonal atau individu yang
mengalami permasalahan sosial dapat menyebabkan penggunaan internet
yang berlebih. Hal tersebut di sebabkan individu merasa kesulitan dalam
melakukan komunikasi dalam situasi face to face, sehingga individu akan
lebih memilih menggunakan internet untuk melakukan komunikasi karena
29
dianggap lebih aman dan lebih mudah daripada dilakukan secara face to face.
Rendahnya kemampuan komunikasi dapat juga menyebabkan rendahnya
harga diri, mengisolasi diri menyebabkan permasalahan dalam hidup seperti
kecanduan terhadap internet.
b. Faktor Psikologis
Kecanduan internet dapat disebabkan karena individu mengalami
permasalahan psikologis seperti depresi, kecemasan, obsesive compulsive
disorder (OCD), penyalahgunaan obat-obat terlarang dan beberapa sindrom
yang berkaitan dengan gangguan psikologis. Internet memungkinkan
individu untuk melarikan diri dari kenyataan, menerima hiburan atau rasa
senang dari internet. Hal ini akan menyebabkan individu terdorong untuk
lebih sering menggunakan internet sebagai pelampiasan dan akan membuat
kecanduan.
c. Faktor Biologis
terdapat perbedaan fungsi otak antara individu yang mengalami kecanduan
internet dengan yang tidak. Individu yang mengalami kecanduan internet
menunjukkan bahwa dalam memproses informasi jauh lebih lambat, kesulitan
dalam mengontrol dirinya dan memiliki kecenderungan kepribadian depresi

4. Dampak Perilaku Kecanduan Permainan Internet

Perkembangan teknologi informasi yang berkembang semakin pesat tidak


bisa dipungkiri hadirnya sosial media semakin dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari, akan tetapi sosial media menghapuskan batasan-batasan
bersosialisasi, dalam media sosial tidak ada batasan ruang dan waktu dan
dengan siapa mereka berkomunikasi. Individu dapat berkomunikasi
kapanpun dimanapun mereka berada dan dengan siapapun disegala penjuru
dunia. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa sosial media memiliki pengaruh
besar dan berdampak dalam kehidupan seseorang. Adapun dampak positif
yang di timbulkan dari media sosial adalah:
(a) memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang;
(b) memperluas pergaulan media sosial membuat kita bisa memiliki banyak
koneksi dan jaringan yang luas;
(c) jarak dan waktu bukan lagi masalah besar karena kita tetap dapat
berinteraksi dengan orang lain kapan saja walaupun dipisahkan oleh jarak
yang cukup jauh;
(d) lebih mudah dalam mengekspresikan diri;
(e) penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, orang lain dapat
memperoleh informasi yang tersebar di media sosial kapan saja. Media sosial
yang berkembang dengan cepat sangat mempermudah individu
berkomunikasi, bertatap muka dengan siapapun dan dimanapun dengan
mudah dan tanpa mengeluarkan biaya untuk bertemu secara langsung.
Namun, apabila pengguna secara berlebihan menggunakan media sosial dapat
30
mengakibatkan kecanduan. Dijelaskan dampak negatif dari media sosial
adalah;
(a) menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan berisiko mengabaikan
orang-orang di kehidupannya sehari-sehari;
(b) interaksi secara tatap muka cenderung menurun karena mudahnya
berinteraksi melalui media sosial;
(c)membuat orang-orang menjadikecanduan terhadap internet;
(d) rentan terhadap pengaruh buruk;
(e) masalah privasi, dengan media sosial apapun yang kita unggah bisa
dengan mudah dilihat oleh orang lain; dan

(f) dapat menimbulkan konflik yang akhirnya berujung pada sebuah


perpecahan. Dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki manfaat yang
positif bagi kehidupan masyarakat, akan tetapi jika penggunaannya sudah
berlebihan dan berdampak kecanduan maka media sosial akan berdampak
negatif.

31
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi,


membutuhkan pengawasan terhadap media social supaya efektif dan efisien
untuk digunakan. Undang-undang informasi dan transaksi elektronik sebagai
sesuatu yang baru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai
kepada masyarakat serta dipahami masyarakat secara luas agar mereka benar-
benar merasakan manfaatnya dan menggunakan kebebasan bermedia secara
bijak. Salah satu cara untuk memaksimalkan dan mengawasi penggunaan
media social adalah sosialisasi yang terus menerus serta menerapkan
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dengan
maksimal. Pelaksanaan UU ITE secara tegas dan kesadaran masyarakat untuk
memahami UU ITE diharapkan mampu mewujudkan pemanfaatan teknologi
informasi dan transaksi elektronik secara aman. Penerapam UU ITE yang
dibuat pemerintah Indonesia berperan penting dalam mendukung
perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Selain itu melalui UU ITE ini Pemerintah sangat
diharapkan dalam mendukung pengembangan teknologi informasi melalui
infrastruktur hukum dan pengaturannya sehingga pemanfaatan teknologi
informasi dilakukan secara aman untuk mencegah penyalahgunaannya
dengan memperhatikan nilai-nilai agama, social, budaya masyarakat
Indonesia.

32
DAFTAR PUTAKA

Abraham, LB, M Morn, and A Vollman. “Women on the Web: How Women Are
Shaping the Internet.” Comscore Inc, no. June (2010).
APJII. Profil Pengguna Internet Indonesia 2014. Perpustakaan Nasional RI:
Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2015. https://doi.org/10.1039/C7CS90049J.
Ayun, Primada Qurrota. “Fenomena Remaja Menggunakan Media Sosial Dalam
Membentuk Identitas” 3, no. 2 (2015): 1–16.
Bimbingan, Jurusan, dan Konseling, and Fakultas Ilmu Pendidikan.
“PENGARUH GENDER TERHADAP JENIS KECANDUAN INTERNET
IMPLIKASINYA BAGI,” 2017.
Dewi, Noviana, and Stefanus Khrismasagung Trikusumaadi. “Bahaya Kecanduan
Internet Dan Kecemasan Komunikasi Terhadap Karakter Kerja Sama Pada
Mahasiswa” 43 (2016): 220–30.
Doni, Fahlepi Roma. “Perilaku Penggunaan Media Sosial Pada Kalangan Remaja”
3, no. 2 (2017): 15–23.
Eko Putro Widoyoko. Penelitian Hasil Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka pelajar, 2014.
Fitri, Suilidar. “Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan
Sosial Anak.” Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran 1,
2, 2017, 118–23.
Hakim, Siti Nurina, Aliffatullah Alyu Raj, and Hasil Pembahasan. “Dampak
Kecanduan Internet ( Internet Addiction ) Pada Remaja,” 2017, 280–84.
Baudrillard, J. 1994. Simulacra and simulation. Ann Arbor: University
of Michigan Press
Endang Retnowati, 2012, Keterbukaan Informasi Publik dan Good Governance
(Antara Das Dein dan Das Solen), Jurnal Perspektif, Vol.17, No. 1 Januari 2012.
Https://id.m. Wikipedia.org/wiki/Milenial#cite_note-1
Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein. 2010. Users of the Word, United The
Challenges and opportunities of Sosial Media. Business Horizons
Kemenfo, 2019” UU ITE” https://www.kominfo.go.id/

33
34
LAMPIRAN-LAMPIRAN :

Lampiran 1. Surat Kontrak Pengabdian (lampirkan aslinya)


Lampiran 2. Surat Tugas Pengabdian (lampirkan aslinya)
Lampiran 3. Surat Permohonan Pengabdian (lampirkan copy-nya)
Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Pengabdian Kepada
Masyarakat (lampirkan aslinya)
Lampiran 5. Daftar Hadir (Absen) Kegiatan (lampirkan aslinya)
Lampiran 6. Penggunaan Dana (lampirkan Yang ada di Proposal)
Lampiran 7. Foto/Dokumentasi Kegiatan (lampirkan aslinya)
Lampiran 8. Slide PPT/Materi PKM Mahasiswa (lampirkan aslinya)

35

Anda mungkin juga menyukai