Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TIKTOK SEBAGAI

PERWUJUDAN EKSISTENSI DIRI MAHASISWA


UNIVERSITAS BUNDA MULIA JAKARTA

Disusun oleh:

Calvin Febriyanto (14180004)

Untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah

Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif

Dosen Pengampu:

Team Dosen

Ilmu Komunikasi
2021

1|Page
Daftar Isi

BAB 1......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
LANDASAN TEORI...............................................................................................7
2.1 Kajian Pustaka...........................................................................................7
2.2 Kerangka Teoritis......................................................................................7
2.2.1 Komunikasi........................................................................................7
2.2.2 Media Sosial.......................................................................................7
2.2.3 Konsep Diri........................................................................................7
2.2.4 Psikologi Eksistensial........................................................................7
2.3 Teori..........................................................................................................8
BAB III....................................................................................................................9
METODE PENELITIAN.........................................................................................9
3.1 Paradigma Penelitian.................................................................................9
3.2 Pendekatan Penelitian................................................................................9
3.3 Metode Penelitian......................................................................................9
3.4 Subjek Penelitian.......................................................................................9
3.5 Objek Penelitian........................................................................................9
3.6 Teknik Pengumpulan Data........................................................................9
3.7 Teknik Analisis Data.................................................................................9

2|Page
BAB 1

PENDAHULUAN

"Technology is best when


it brings people together"
- Matt Mullenweg, 2016

1.1 Latar Belakang

Teknologi dan perkembangan kini tidak dapat dilepaskan dari


kehidupan sehari-hari masyarakat di abad-20 ini. Berkat globalisasi,
perkembangan teknologi dapat menyebar dengan cepat secara terintegrasi ke
seluruh penjuru dunia. Masyarakat sebagai bagian dari dunia tak luput dari
konsumsi akan teknologi bahkan melibatkannya sebagai perwujudan dari
eksistensi diri dalam rupa gaya hidup dan popularitas.

Martin Albrown (1990) menyebutkan bahwa globalisasi merupakan


proses yang menghubungkan masyarakat dunia menjadi sebuah komunitas
global, yang bermakna bahwa masyarakat di belahan dunia manapun akan
selalu terhubung dalam konsumsi akan kemajuan teknologi secara terintegrasi
dan pasti. Nyatanya, proses komunikasi dan konsumsi informasi dapat
dilakukan dengan usaha seminimal mungkin yang menyebabkan gelombang
penetrasi internet yang cukup besar.

Ketertarikan yang besar ini dapat terjadi karena banyak faktor dari
masyarakat itu sendiri seperti bahasa, budaya, pendidikan, ekonomi, dan lain
sebagainya. Indonesia dalam hal ini termasuk salah satu negara dengan
penetrasi internet yang luar biasa. Ini membuktikan betapa kencang dan
pesatnya konsumsi akan teknologi dan informasi yang beredar melalui dunia
maya.

3|Page
Sebuah survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) pada 2019 hingga quarter 2 tahun 2020,
menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai 196,7
juta (Sekitar 73,7% total populasi Indonesia). Besarnya angka ini didominasi
oleh pengguna di pulau Jawa dengan persentase 55,7%, disusul pulau
Sumatra sebesar 21,6%. Dari seluruh pengguna, sebanyak 97,1% terhubung
ke internet menggunakan smartphone pribadi. Hasil ini tentunya tidak
mengherankan mengingat smartphone sebagai perangkat yang fleksibel,
mudah dibawa, dan mudah digunakan kapanpun; dalam situasi apapun.
Kemudahan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi inilah yang
mendorong besarnya penetrasi internet dari tahun ke tahun.

Sementara itu, hasil survei yang dilakukan oleh Hootsuit pada periode
Januari 2020, memaparkan temuan jumlah ponsel terkoneksi internet sebesar
338,2 juta perangkat, setara 124% dari jumlah penduduk Indonesia pada saat
itu. Angka ini membuktikan besarnya pengguna internet di Indonesia
sekaligus menambah asumsi kepemilikan perangkat dengan jumlah banyak
pada masing-masing pengguna memperjelas situasi ketergantungan pada era
modern ini. Dari jumlah tersebut, diketahui pengguna aktif media sosial
diperkirakan sebagai 160 juta orang yang didominasi oleh kalangan muda
usia 13-34 tahun, yakni sebesar 127,52 jiwa (79,7%).

Sejajar dengan besarnya jumlah pengguna internet, teknologi


komunikasi merupakan faktor terbesar masyarakat Indonesia menggunakan
perangakat ponsel. Selain berhasil memotong jarak, waktu, dan biaya untuk
berkomunikasi, perangkat ponsel kini telah mampu memfasilitasi komunikasi
dalam jumlah dan cara yang masif (BNET Business Dictionary, 2008).
Metode ini telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-sehari melalui
media sosial sebagai mediatornya.

Berkembangnya aplikasi-aplikasi media sosial di Internet mendorong


konsumsi teknologi semakin tinggi. Sejauh yang diketahui masyarakat, media

4|Page
sosial yang umum digunakan di Indonesia sangatlah beragam; mulai dari
WhatsApp, Facebook, Snapchat, Instagram, dan yang terbaru (masih
trending) adalah aplikasi TikTok dengan jumlah download tertinggi di
Google Play Store saat ini, yakni lebih dari 100 juta dengan 9 juta ulasan, dan
berhasil memperoleh rate bintang 4,4.

Dilansir dari selular.id (2020), perkembangan aplikasi TikTok


mencapai pertumbuhan sebesar 21,4% atau setara 65,2 juta unduhan baru.
Sementara itu, Indonesia sendiri menyumbang jumlah unduhan sebesar 8,5
persen pada Juli 2020 sekaligus mengukuhkan peringkat Indonesia sebagai
negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar keempat di dunia, yakni
sekitar 30,7 juta pengguna.

Tidak sekedar sebagai media komunikasi, fenomena selebgram pun


semakin marak di kalangan pengguna. Secara sederhana, selebgram dapat
didefinisikan sebagai pengguna yang memiliki popularitas di atas rata-rata
pengguna lainnya, baik dari jumlah aktivitas, pengikut, suka, komentar,
simpan, bagikan, dan berbagai faktor yang dapat diperhitungkan. Tidak
jarang juga para selebgram ini dianggap sebagai tujuan akhir dari eksistensi
pengguna di dunia maya tersebut. Fenomena ini mulai dikenal sejak
Instagram masuk ke Indonesia pada 2010, dan semakin merebak dengan
masuknya TikTok sebagai pesaing baru sejak 2016.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah alasan dibalik penggunaan TikTok oleh mahasiswa UBM


sebagai alat pendukung eksistensi diri ?
1.2.2 Bagaimana penggunaan TikTok oleh Mahasiswa UBM dapat
mendukung eksistensi dirinya ?
1.2.3 Apa sajakah manfaat yang telah dirasakan oleh mahasiswa UBM dari
penggunaan TikTok terhadap eksistensi dirinya ?

5|Page
1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui alasan dibalik penggunaan TikTok oleh mahasiswa


UBM sebagai alat pendukung eksistensi diri.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana Penggunakaan TikTok oleh mahasiswa
UBM dapat mendukung eksistensi dirinya.
1.3.3 Untuk mengetahui manfaat-manfaat yang telah dirasakan mahasiswa
UBM dari penggunaan Tiktok terhadap eksistensi dirinya.

1.4 Manfaat

1.4.1 Secara Teoritis


Hasil dari penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi bahan kajian,
penelitian, pertimbangan, dan penilaian lebih lanjut oleh peneliti,
dosen, mahasiswa, pengamat, dan kalangan akademik lainnya
terhadap penggunaan media sosial TikTok pada kalangan mahasiwa
sebagai perwujudan eksisten dirinya.
1.4.2 Secara Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapan agar dapat memberikan wawasan,
masukan, pandangan, dan solusi bagi kalangan mahasiswa yang
tertarik atau sedang menggunakan media sosial TikTok sebagai
perwujudan eksistensi dirinya.

6|Page
BAB II

LANDASAN TEORI

" Don't use social media to impress people;


use it to impact people "
- Dave Willis, 2014

2.1 Kajian Pustaka

2.2.1 …….
2.2.2 ……..
2.2.3 ……..
2.2.4 …….
2.2.5 …….
2.2.6 ……..

2.2 Kerangka Teoritis

2.2.1 Komunikasi

Computer Mediated Communication (CMC).

2.2.2 Media Sosial

TikTok

2.2.3 Konsep Diri

Mahasiswa

2.2.4 Psikologi Eksistensial

Popularitas

7|Page
2.3 Teori

2.3.1 Interpersonal Deception Theory

2.3.2 Dramaturgi

2.3.2.1 Front Stage

2.3.2.2 Back Stage

8|Page
BAB III

METODE PENELITIAN

"……."
- ………………
3.1 Paradigma Penelitian

3.2 Pendekatan Penelitian

3.3 Metode Penelitian

3.4 Subjek Penelitian

3.5 Objek Penelitian

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.7 Teknik Analisis Data

……………..

9|Page
Daftar Pustaka

Buku:

………………………..

Survey:

………….

Jurnal:

…………………….

Website:

…………….

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai