Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Ancaman Perkembangan Teknologi Dan Ilmu


Pengetahuan Terhadap Eksistensi Manusia
Guna memenuhi persyaratan mengikuti Intermediate Traning LK
2

Disusun oleh:
MUHAMMAD PUTRA M. SUMA

Himpunan Mahasiswa Islam


Cabang Manado Komisariat
Hukum
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan seluruh sekalian alam Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat, diantaranya adalah nikmat iman,nikmat islam
dan nikmat ihsan. Tuhan yang sebelum kata “ada” ada dia telah ada dan tuhan yang
ketika kata “tidak ada” tidak ada ia akan tetap ada.

Sholawat serta salam selalu tercurahkan keharibaan nabi besar the propect of
Islam Nabi Muhamad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari zaman lumpur
kebinasaan kepada zaman yang penuh dengan cahaya islami Minazh-Zhulumaati
ilan-Nuur (dari gelap kepada cahaya).

Terimakasih penulis sampaikan kepada kanda-kanda dan yunda-yunda HMI


Cabang Manado Komisaritat Hukum yang telah membantu dan memberikan saran
kepada penulis terkait dengan pembuatan makalah Intermidiate Training LK II HMI
Cabang Ciputat sehingga dapat menambah grade dan pengetahuan penulis baik
dalam penulisan makalah ataupun wawasan terkait dengan tulisan ini.

Terima kasih juga kepada seluruh kanda-kanda dan yunda yunda HMI Cabang
Ciputat yang telah membuka dan memberikan wadah (Intermediate Training LK II),
bagi seluruh kader HMI Se Indonesia. Semoga jenjang pengkaderan LK II
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat akan menjadi wadah terbaik dan
melahirkan kader-kader HMI yang intelektual dan berintegritas.

Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh
karena itu penulis berharap bagi para pembacanya untuk menyampaikan saran dan
kritik sebagai evaluasi dan proses pembelajaran agar menjadi pribadi yang lebih
baik.

Penulis

Muhamad M. Suma.,

II
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.........................................................................................................II
Daftar Isi.............................................................................................................................III
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................3
Bab II....................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................................4
A. Pengertian dan hubungan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan........... 4

1. Pengertian perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan........................4

2. Hubungan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.........................5


B. Dampak perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terhadap eksistensi
manusia............................................................................................................................6
1. Dampak positif.........................................................................................................6
2. Dampak negatif........................................................................................................8

C. Regulasi dalam pencegahan dan penanggulangan perkembangan


Teknologi....................................................................................................10
1. Pandangan hukum positif............................................................................10
2. Pandangan hukum internasional.................................................................12
BAB III.............................................................................................................................. 13
PENUTUP.......................................................................................................................... 13
A. Simpulan................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 14

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi, satu kata yang sangat berperan penuh dalam perkembangan kehidupan
manusia saat ini. Di era seperti saat ini mungkin hampir sebagian penduduk di seluruh
dunia termasuk di indonesia sendiri pun sudah menikmati kemajuan teknologi.
Berbicara tentang teknologi tidak akan terpisahkan dari pemikiran manusia dan ilmu
pengetahuan.
Internet dan gadget adalah beberapa hasil contoh dari kemajuan
teknologi itu, dan hal tersebut di dasarkan dari ilmu pengetahuan manusia. Saat ini
saja, segala sesuatunya telah memanfaatkan fasilitas internet, salah satunya adalah
dunia pendidikan. Di negara kita, 2 tahun ini hampir seluruh sekolah dan perguruan
tinggi, termasuk Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas menggunakan
fasilitas internet dalam proses perekrutan/penerimaan siswa baru. Ini merupakan
kemajuan yang sangat baik tentunya, mengingat bahwa haruslah sedini mungkin
teknologi itu diperkenalkan untuk pemanfaatan yang positif, juga untuk bekal
memasuki pasar bebas yang akan sangat menitik beratkan pada teknologi tentunya dan
memajukan masyarakat kita. Selain itu membantu para orang tua yang sebelumnya
memang tidak mengerti penggunaan internet sehingga tanpa sengaja mereka akan
belajar dan mencoba memanfaatkannya.
Namun, yang terjadi saat ini kebanyakan dari kita menyalahgunakan
pemanfaatan teknologi, begitupun yang terjadi pada anak-anak saat ini. Teknologi
yang ada membuat mereka menjadi pribadi yang lebih mengutamakan diri sendiri, jauh
dari kehidupan sosial secara langsung, bahkan ada yang sampai menjadikan teknologi
atau lebih tepatnya media sosial itu sebagai pengganti keluarga, orang tua dan teman.
Internet ataupun media sosial membuat mereka jauh dengan keluarga,
dan terkadang mereka malah menghabiskan waktunya berada di depan
gadget/komputer. Hal ini, karena kurangnya pengawasan dan tidak adanya informasi
yang jelas tentang baik buruknya teknologi menjadi faktor utama penyebab
penyalahgunaan teknologi pada manusia sehingga menjadi ancaman perkembangan
teknologi terhadap eksistensi manusia.
Teknologi diyakini sebagai alat pengubah dalam kehidupan manusia.
Keberhasilan para ahli dan menciptakan teknologi ini sudah tercapai, hal ini terbukti
bahwa kehidupan manusia di Era modern ini tidak dapat lepas dari teknologi itu
sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan teknologi tersebut telah mendorong
pertumbuhan bisnis yang pesat, karena berbagai informasi dapat disajikan melalui
hubungan jarak jauh dengan mudah dapat di peroleh.1
Teknologi informasi juga membantu memaksimalkan cakupan pasar
untuk penjualan dan jasa, serta respon yang tepat kepada pelanggan, karena teknologi
informasi dapat mendukung dalam penyimpanan data pelanggan dan menjadi sumber
informasi untuk dapat melayani pelanggan. Mereka yang ingin mengadakan transaksi
tidak harus bertemu face to face, cukup melalui peralatan komunikasi.
Penerapan teknologi informasi akan menimbulkan berbagai perubahan
sosial. Karena itu perlu adanya partisipasi masyarakat dan peranan hukum, upaya
pengembangan teknologi tidak saja kehilangan dimensi kemanusiaan tetapi juga
menumpulkan visi inovatifnya. Peranan hukum diharapkan dapat menjamin bahwa
1
Hamzah B.Uno,Nina Lamatenggo, 2010, Teknologi Komunikasi & Informasi
Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 59.
1
pelaksanaan perubahan itu akan berjalan dengan cara teratur, tertib, dan lancar.
Perubahan yang tidak direncanakan dengan sebuah kebijakan hukum akan
menimbulkan berbagai persoalan dalam kehidupan bermasyarakat.
Uraian di atas mengindikasikan dua hal, di satu sisi teknologi diangap
baik yaitu sebagai alat yang menawarkan kemudahan serta memberikan kemakmuran,
akan tetapi di sisi lain karena kemampuan teknologi yang tanpa batas memiliki
berbagai bentuk kejahatan di dalam kehidupan bermasyarakat dikarenakan dari
pengguna teknologi informasi yang sering kali tidak berfikir jauh sehingga sampai
kepada tindak kejahatan itu sendiri.
Kejahatan yang terjadi dewasa ini semakin kompleks. Para pelakunya
bukan lagi setiap individu manusia biasa atau elite melainkan sudah merupakan suatu
jaringan kerja (network crime) yang dinamakan dengan sindikat atau gang-gang
(gangster). Ini bisa dilihat dari kejahatan narkotika, perbankan, perjudian, terorisme
dan KKN yang jaringan kerjanya bisa mirip dengan kejahatan dan perilaku mafia,
Triad dan Yakuza.
Banyak yang berpendapat bahwasanya wujud dari pada teknologi
informasi itu adalah internet. Kini komputer telah menjadi media pertukaran data dan
informasi serta sarana komunikasi inter personal yang mengglobal melalui jaringan
internet. Internet tidak hanya pertukaran data informasi, dengan fasilitas Vioce Over
Internet Protocol (VOIP) internet juga mampu melayani percakapan antar pengguna,
memberikan siaran siaran radio (real time) dan televisi (Streaming).2
Peran pemerintah pada dasarnya sudah mengantisipasi perubahan yang
disebabkan oleh teknologi. Kebijakan dan peraturan di buat untuk memfasilitasi
masyarakat agar dapat semaksimal mungkin memanfaatkan teknologi serta menekan
serendah-rendahnya dari kejahatan yang ditimbulkan oleh teknologi terlebih khusus
teknologi informasi.
Penyalahgunaan teknologi informasi akan menjadi kewajiban hukum
untuk “meluruskannya” demi tercipta tertib masyarakat beradab dan untuk berusaha
mencegah kelakuan anti sosial, yakni kelakuan yang bertentangan dengan asas asas
ketertiban sosial dan hukum. Sehingga dalam pelaksanaan untuk menjalankan hukum
yang baik sesuai dengan asas yang berlaku di Indonesia tanpa ada diskriminasi atau
apapun di dalamnya. Agar supaya masalah penyalahgunaan teknologi ini tidak menjadi
keresahan sosial bagi masyarakat luas, selayaknya implementasi masyarakat modern
yang memakai teknologi tinggi harus mampu mengurangi perilaku yang amat
merugikan kepentingan orang banyak atau pihak lain. Adanya kebebasan individu
untuk mengekspresikan ilmu dan teknologinya dalam kehidupan masyarakat adalah
dalam kerangka perubahan sosial (social change).

B. Rumusan Masalah

2
Judhariksawan, Pengantar Hukum Telekomunikasi. Rajawali Pers.2005 jakarta.hal.11
2
1. Bagaimana dampak positif dan negatif perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan bagi manusia?
2. Bagaimana peranan hukum dalam pencegahan dan penanggulangan
dampak negatif perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan
terhadap eksistensi manusia?

C. Tujuan
1. Mengetahui dampak positif dan negatif perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan bagi manusia
2. Mengetahui regulasi atau peranan hukum dalam pencegahan dan
penanggulangan dampak negatif perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan terhadap manusia

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan hubungan perkembangan teknologi dan ilmu


pengetahuan

1. Pengertian perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan


a. Pengertian teknologi
Sebelum membahas lebih jauh mengenai TI (teknologi
informasi) alangkah baiknya jika kita ketahui pengertian dari
teknologi informasi. Teknologi adalah cara dimana kita
menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah
praktis.3 Sedangkan pengertian Informasi itu sendiri adalah fakta
atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam
menghasilkan informasi.
Teknologi dapat di artikan sebagai entitas, benda, maupun benda
yang tak di ciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan
pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Teknologi pun ialah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang barang yang di
perlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi juga adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat
manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan
sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222)
berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan
(engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua
dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan
satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang
dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada
dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya
satu terhadap lainnya.
Adapun menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’,
telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi,
berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh
dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu
pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh
belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni
terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya
merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20,
maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan
mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material. Yang
berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode.
Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra (2004,
107) menekankan hubungannya dengan sains.
Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004,
107) mendefinisikan teknologi sebagai kumpulan alat, aturan
dan prosedur yang merupakan penerapanpengetahuan ilmiah
terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang
memungkinkan pengulangan. Dari perspektif sejarah, seperti
digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan
salah satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak
hidup dengan makanan semata. Teknologi merupakan cahaya
3
Rusman, Deni Kurniawan, Cepi riyana, 2011, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, hal.79.
4
yang menerangi sebagian sisi non material kehidupan manusia.
Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang
memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan
manusia, yaitu perasaan dan pikiran, institusi, ide dan idealnya.
Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung dari bukti
kecerdasan manusia.
Sedangkan pengertian perkembangan teknologi secara
umum merujuk kepada kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan rekayasa yang menghasilkan penemuan baru,
aplikasi yang lebih baik, dan kemajuan yang berkelanjutan.

b. Pengertian Ilmu Pengetahuan


Pengetahuan atau "knowledge" merupakan sesuatu yang
dikejar manusia untuk memenuhi keingintahuannya (curiosity).
Maka lahirlah "folk-wisdom" (kearifan rakyat) antara lain
dituangkan dalam bentuk pepatah petitih, peribahasa,
perumpamaan dan sebagainya. Dapat dilihat bahwa di dalamnya
terdapat keterangan tentang apa maupun hubungan sebab-akibat
(kausalitas)4
Definisi atau pengertian dari ilmu pengetahuan jika dikaji
secara terpisah maka induknya adalah ilmu. Kata ilmu sendiri
berasal dari bahasa Arab yakni Alama yang berarti pengetahuan.
Sedangkan menurut Oxford Dictionary ilmu adalah aktivitas
berpikir yang mencakup suatu sistematika, struktur, dan
perilaku.
Sementara pengertian ilmu menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata ilmu memiliki arti pengetahuan terkait bidang
tertentu, yang dibuat secarea sistematis. Jika dipandang dari
sudut holistik, maka ilmu ini merupakan kumpulan berbagai
pengetahuan yang didasarkan pada teori dan sumber yang telah
disepakati bersama. Jadi, ilmu pegetahuan secara sederhana
adalah kumpulan berbagai pengetahuan yang dibuat secara
sistematis dan metodologi. Yang tujuannya adalah mencapai
ilmu pengetahuan secara akurat dan dapat dipercaya, serta
sifatnya universal dan bisa dijadikan sebagai solusi terhadap
suatu masalah yang sedang dihadapi dan bersifat plural.

2. Hubungan Perkembangan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada zaman


modern ini, mengalami banyak perubahan dan sangat cepat.
Ilmu perbedaaan dalam tujuan penggunaannya. Dimasa lampau,
teknologi berperan untuk mengubah menguasai dunia fisik,
sedangkan ilmu pengetahuan terutama digunakan untuk
memahami keajadian-kejadian dunia fisik tersebut Penyatuan
dari keduanya yaitu teknologi berdasarkan ilmu pengetahuan
(sains) baru menjadi kenyataan dengan timbulnya revolusi sains
dan memberikan buahnya dengan adanya zaman industralisasi
pada abad ke-19.

4
Indra muchlis adnan, sufian hamim, 2014. Filsafat ilmu, ilmu pengetahuan dan penelitian. Daerah
istimewa yogyakarta, Hal 6
5
Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada zaman
modern ini, mengalami banyak perubahan dan sangat cepat.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor-faktor
penting dalam pembentukkan masyarakat dan kebudayaan.
Namun sebenarnya antara keduanya terdapat perbedaaan dalam
tujuan penggunaannya. Dimasa lampau, teknologi berperan
untuk mengubah menguasai dunia fisik, sedangkan ilmu
pengetahuan terutama digunakan untuk memahami keajadian-
kejadian dunia fisik tersebut5

B. Dampak perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terhadap


eksistensi manusia.

1. Dampak positif

Teknologi adalah bagian penting dalam kehidupan kita sehari-


hari. Segala sesuatu menerapkan teknologi untuk memudahkan berbagai
aktivitas. Berbagai temuan dan inovasi pada teknologi telah membawa
kita semua ke peradaban baru. Era digital yang sangat modern
menjadikan teknologi memberikan keuntungan yang tidak pernah
dibayangkan sebelumnya. Bisa kita tinjau secara historis Menghadapi
abad ke-21, UNESCO melalui “The International Commission on
Education for the Twenty First Century” merekomendasikan
pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan
berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu: Learning to know
(belajar untuk menguasai pengetahuan) Learning to do (belajar untuk
menguasai keterampilan), Learning to be (belajar untuk
mengembangkan diri), dan Learning to live together (belajar untuk
hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan
di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen
pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya
penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan
kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) dari fasilitas
fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari waktu siklus ke waktu
nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan
menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer,
internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya
dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan
tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa
dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai
sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan meng-gunakan
komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang

5
Ali Abdullah dan Rahma Eny. Ilmu Alamiah Dasar. Bumi Aksara, Jakarta, 1993
6
disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran
yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin
poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan
menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya
internet. Menurut Rosenberg (2001), elearning merupakan satu
penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam
jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning
merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,
menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2)
pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada
pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma
pembelajaran tradisional. Sejalan dengan perkembangan TIK itu sendiri
pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang
pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio,
vidiotape, transmisi satellite atau computer. (Soekartawi, Haryono dan
Librero, 2002).
Robin Paul Ajjelo juga mengemukakan secara ilustratif bahwa
di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan
alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa: (1) komputer notebook
dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar
yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan
dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara, (2) Jam tangan
yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti
untuk masuk rumah, kalkulator, dsb. (3) Videophone bentuk saku
dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV, (4)
alat-alat musik, (5) alat olah raga, dan (6) bingkisan untuk makan siang.
Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa
itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat
bantu belajar. Sehingga, terdapat dampak positif dari perkembangan
teknologi tsb :

a. Menghubungkan orang di seluruh dunia


Perkembangan teknologi komunikasi saat ini memiliki dampak
global. Artinya, jika dahulu Anda memiliki keterbatasan jarak untuk
bisa berkomunikasi dengan orang lain tidak demikian dengan
sekarang. Tidak terbatas antar kota dan antar wilayah saja,
komunikasi saat ini dapat terjalin bahkan ke semua orang yang ada
di seluruh penjuru dunia. Bukan hanya itu saja, kita semua pun
dapat terhubung dengan sangat cepat bahkan dalam hitungan detik
saja.

b. Penyebaran informasi yang cepat


Perkembangan teknologi juga memberikan dampak positif pada
penyebaran informasi. Jika dahulu Anda mengandalkan surat kabar
atau televisi untuk tahu informasi terkini, sekarang internet
mengambil peran keduanya. Kehadiran internet membuat
penyebaran informasi terjadi dengan sangat cepat bahkan real time.
Apa yang terjadi detik ini di belahan bumi lain dapat secara
langsung Anda ketahui saat itu juga.

c. Munculnya media sosial


Salah satu perkembangan teknologi ditandai dengan munculnya
7
media sosial. Media sosial adalah sarana untuk Anda bisa terhubung
dengan teman, keluarga, kerabat dimana saja melalui suatu platform
khusus. Contoh sosial media yang banyak dipakai oleh masyarakat
adalah Facebook, Instagram dan Twitter. Selain menghubungkan
Anda dengan teman lama dan kerabat yang jauh, media sosial
dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis. Melakukan promosi dan
jual beli lewat media sosial bahkan kini menjadi cara yang sangat
efektif dalam mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

d. Sarana berbagi file


Perkembangan teknologi komunikasi yang ada sekarang juga
memudahkan Anda untuk berbagi file. Mulai dari musik, video, film
dan berbagai data lainnya dapat Anda peroleh dengan beberapa klik
saja. Melalui media perantara internet, kegiatan berbagi file ini
menjadi lebih mudah lagi untuk dilakukan.

e. Memajukan dunia pendidikan


Perkembangan teknologi yang pesat juga mendukung kemajuan
dunia pendidikan. Kini masyarakat yang tinggal di pelosok atau
desa-desa terpencil juga dapat menikmati internet. Oleh karena itu,
informasi yang mereka dapatkan saat ini tidak bergantung pada
narasumber buku saja. Melalui internet, para siswa mendapat
tambahan pengetahuan dan wawasan yang baru dengan sangat
mudah dan cepat. Pemerataan pendidikan pun sekarang menjadi hal
yang tidak mustahil lagi mengingat teknologi komunikasi sekarang
dapat dirasakan manfaatnya bahkan di tempat terpencil.
f. Pemenuhan kebutuhan akan pasilitas pendidikan dapat dipenuhi
dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu ada banyak hal dan
bahan yanga harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu
pengandaan soal ujian. Dengan adanya mesin photocopy, untuk
memenuhi kebutuhan akan adanya jumlah soal yang banyak tentu
membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau itu
dilakukan dengan secara manual. Tapi dengan perkembangan
teknologi mesin photocopy, semuanya itu dapat dilakukan hanya
dalam waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan
pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, yaitu :
- Pembelajaran menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik
- Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / kompleks
- Mempercepat proses yang lama
- Mengahadirkan peristiwa yang jarang terjadi
- Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau di luar

2. Dampak negatif

Disamping memberikan banyak dampak positif, ternyata masih


ada dampak negatif yang bisa terjadi dalam perkembangan teknologi.
Kemajuan teknologi yang ada sekarang justru menurunkan semangat
juang bagi sebagian orang. Karena segalanya terasa mudah, banyak
murid misalnya yang hanya murni melakukan copy paste dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Dalam bidang bisnis, kemajuan teknologi juga memicu
maraknya cyber crime. Kejahatan virtual seperti hacking dan carding
8
juga telah merugikan banyak orang. Oleh sebab itu kita harus lebih
berhati-hati dalam melakukan transaksi online agar tidak terjerumus
dalam penipuan.
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang ada
sekarang juga menyerang kehidupan sosial masyarakat.
Tindakan cyberbullying, penyebaran berita hoax, ujaran kebencian dan
konten pornografi dinilai cukup meresahkan. Efek yang ditimbulkan
pun bukan perkara sepele karena akan merusak generasi bangsa dan
memecah belah persatuan.

Teknologi ini untuk sebagian orang justru memberikan dampak


negatif terhadap kualitas dari hubungan yang mereka jalin. Bagaimana
tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman-
teman didunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi
riil yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih
kongkrit dan intents.
Ambil saja facebook sebagai cotoh kasusnya. Banyak orang
yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan teman difacebook tapi di
dunia nyata, mereka hanya memiliki beberapa orang teman dekat yang
menemani keseharian mereka. Inilah salah satu dampak negatif
facebook yang sampai sekarang mungkin belum disadari oleh beberapa
orang. Mereka telah kehilangan kemampuan untuk berbaur dengan
masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online. Padahal
jika terjadi suatu hal yang krusial pada kehidupan kita, yang bisa
membantu kita bukanlah orang-orang yang kita kenal didunia maya tapi
orangorang yang hidup disekitar kita. Oleh karena itu, mari kita
imbangi kehidupan aktif kita didunia maya dengan menjalin hubungan
dan komunikasi yang intents dengan masyarakat yang ada disekitar kita.
Dengan demikian kita tidak akan terkotak-kotakkan oleh hubungan
yang sempit dan kita tidak akan kehilangan kemampuan berkomunikasi
dengan yang lain.
Sehingga, hal tersebut bisa berdampak bagi moral.
Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk
melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang
pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi
mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang
tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-
lain. Kaitannya dengan moralitas, seiring dengan kemajuan teknologi
informasi (khususnya internet), fenomena kehidupan bebas masyarakat
seperti terjadi loncatan (skip) yang jauh. Munculnya berbagai
pemberitaan di media massa tentang gaya hidup generasi muda menjadi
bukti betapa masyarakat kita sedang berada pada kondisi shock culture
(kekagetan budaya). Fenomena kumpul kebo, perzinahan,
perselingkuhan yang didokumentasikan dalam gambar digital dan video
yang disebarluaskan melalui dunia maya telah semakin marak.
Antara lain :

a. Siswa menjadi malas belajar


Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa
dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah
sering membuat siswa jadi malas belajar, terkadang banyak diantara
mereka yang menghabiskan waktunya untuk berinternetan yang hanya
9
6
mendatangkan kesenangan semata, seprti main Facebook, Chating,
Frienster, dll, yang kesemuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap
minat belajar siswa.

b. Terjadinya pelanggaran asosila


Sering kita dengan diberita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran
asosila dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti
terjadinya tauran antar pelajar, terjadinya priseks, dll.

c. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber


ilmu dan pusat pendidikan yang dapat disalah gunakan oleh siswa.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan
IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai perilaku yang
menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering
menghabiskan waktunya untuk main game, main VS, main Facebook,
Chating lewat internet. Sehingga yang semula waktu yang seharusnya
digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga
jam belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu
akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan
bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa bahkan mahasiswa.

d. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang


memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga
membuat siswa menjadi malas. Dengan adanya pasilitas yang dapat
digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang
sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa
lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat
makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusingpusing, karena
cukup mencari bahan lewat internet dan mengkopi paste, sehingga
siswa semakin menjadi malas belajar.

e. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk


melakukan tindak kriminal. Pada awalnya pendidikan itu ditujukan
untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada
akhirnya seringkali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan.
Contohnya, seorang heker, dengan kemampuannya melakukan
penerobosan system sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat
melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke
bank atau ke kantor, cukup dengan melakukan pembobolan terhadap
system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat
keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.

C. Regulasi Dalam Pencegahan Dan Penanggulangan Perkembangan


Teknologi
1. Pandangan Hukum Positif
Seiring dengan adanya pengaruh perkembangan teknologi
informasi, terciptanya suatu rezim hukum baru yang dikenal dengan hukum
siber atau hukum telematika. Indonesia sudah memiliki peraturan perundang-
undangan yang mengatur persoalan berkaitan dengan ruang lingkup teknologi

6
Rosenberg, Marc, E-Learning : Strategies for Delivering Knowledge in
the Digital Age 2001
10
informasi, yakni Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, selanjutnya disebut sebagai UU ITE. Namun, peraturan
tersebut belum mampu mengatur persoalan yang mencakup aspek cyberspace
yang begitu luas.5 UU ITE hanya mengakomodir persoalan kejahatan di dunia
maya terbatas pada konten illegal, akses illegal, penyadapan illegal, gangguan
data, gangguan sistem, penyalahgunaan perangkat, dan computer fraud. Dalam
UU ITE belum diatur mengenai serangan-serangan siber yang dapat
mengganggu stabilitas keamanan dan pertahanan Indonesia.
Indonesia yang pembentukannya peraturan perundang undangannya
bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi masyarakat yang
melakukan transaksi secara elektronik, mencegah terjadinya kejahatan berbasis
teknologi informasi serta melindungi masyarakat pengguna jasa yang
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. UU ini terdiri dari 54 pasal
yang terbagi menjadi 13 bab. Ketentuan yang mengatur rumusan terkait
kriminalisasi perbuatan yang dikategorisasikan sebagai tindak pidana siber
terdapat dalam Bab VII tentang Perbuatan yang Dilarang Pasal 27 – Pasal 37
beserta sanksi pidananya dalam Bab XI tentang Ketentuan Pidana Pasal 45 –
Pasal 52.7
Permasalahan dalam menentukan tempat terjadinya tindak pidana
(locusdelicti) dan waktu kejadian tindak pidana (tempus delicti). Dalam tindak
pidana siber, penyidik mengalami kesulitan dalam menentukan lokasi atau
tempat yang akurat terjadinya tindak pidana. Karena pelaku dapat menghapus
atau mengubah “jejak digital” perangkat yang dipergunakannya untuk
melakukan tindak pidana siber maupun mensetting lokasi yang berbeda dengan
lokasi yang sebenarnya. Begitu pun halnya dengan dalam menentukan waktu
kejadian perkara. Penyidik memiliki kesulitan dalam menentukan secara pasti
kapan terjadinya perbuatan tersebut karena biasanya pelaku memililki
kemampuan untuk mengubah atau mengacaukan waktu dan tanggal
perbuatannya di lakukan8
Penelitian ini terkait dengan penelitian Handrini Ardiyanti (2014) yang
berjudul Cyber-Security Dan Tantangan Pengembangannya Di Indonesia.
Penelitian ini membahas tentang bagaimana kebijakan cyber-security yang
telah dijalankan di Indonesia selama ini dan bagaimana prospek dan tantangan
bagi pengembangan kebijakan cyber-security di Indonesia. Secara nasional,
terdapat sejumlah permasalah terkait dengan pembangunan cyber-security yang
tangguh di antaranya lemahnya pemahaman penyelenggara negara atan security
terkait dengan dunia cyber yang memerlukan pembatasan pengunaan layanan
yang servernya berada di luar negeri dan diperlukan adanya pengunaan secured
system; belum adanya legalitas yang memadai terhadap penanganan
penyerangan di dunia cyber; tata kelola kelembagaan cyber- security secara
nasional yang masih parsial dan tersebar serta tidak adanya koordinasi yang
baku dalam penanganan masalah cyber-security; masih lemahnya industri kita
dalam memproduksi dan mengembangkan perangkat keras atau hardware
terkait dengan teknologi informasi9. Saat ini, teknologi berkembang dengan
begitu pesat,oleh karena itu, perlunya diadakannya perlindungan terhadap para
pengguna IT saat ini agar para pengguna selalu merasa dilindungi oleh hukum
Indonesia.

7
87
11 Sudarwanto, Al Sentot, “Cyber Bullying : Kejahatan Dunia Maya yang Terlupakan., Jurnal Hukum
Pro Justitia 27 (1), 2009
98
Handrini Ardiyanti, Cyber-Security Dan Tantangan Pengembangannya Di Indonesia, Jurnal Politica 5
2014.
11
2. Pandangan Hukum Internasional
Agus Subagyo (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Sinergi Dalam
Menghadapi Ancaman Cyber Warfare, menyimpulkan bahwa ancaman Cyber
Warfare menyadarkan setiap negara di dunia, termasuk Indonesia untuk
membentuk tentara cyber, karena ancaman Cyber Warfare tidak bisa dihadapi
dengan jumlah persenjataan, alutsista dan jumlah tentara yang banyak dan
canggih, melainkan diperlukan tentara cyber yang memahami teknologi
informasi, komunikasi, komputer, internet, dan media sosial. Ancaman Cyber
Warfare sudah saatnya mendorong Indonesia untuk menyusun ulang sistem
pertahanan yang berbasis pada cyber atau cyber defence dan cyber security,
yang tentunya memerlukan persiapan yang matang dan sistematis dengan
dukungan dari berbagai pihak dengan ujung tombak kementerian pertahanan
dan TNI. Sinergitas dalam menghadapi ancaman Cyber Warfare merupakan
sebuah keniscayaan dan keharusan bagi Indonesia. Kementerian pertahanan
harus mampu menjadi ujung tombak dalam mempelopori sinergitas antar
berbagai komponen bangsa untuk melawan ancaman Cyber Warfare.
Mekanisme pembangunan jalinan komunikasi, koordinasi, jaringan, dan kerja
sama teknis harus digalakkan oleh Kementerian Pertahanan untuk membentuk
komunitas pertahanan cyber (cyber defence community) yang dapat
menangkal, mendeteksi, menangkis, dan mencegah secara dini berbagai potensi
serangan ancaman Cyber Warfare.10
Lalu bagaimana regulasi internasional terkait pembatasan atau
pencegahan dan penanggulangan perkembangan teknologi, tentunya persoalan
teknologi telah di atur tentang hak asasi manusia di dalam hukum internasional,
pun terkait dengan perkembangan teknologi senjata seperti nuklir haruslah ada
pembatasan yang lebih dikarenakan akibat buruk dari senjata tersebut.
Melihat peran dan tanggungjawab Dewan Keamanan PBB di
antaraNegara-negara yang ada di dunia, salah satunya adalah peran
dalampengawasaan pengembangan nuklir sebagai upaya peningkatan
ckonomimaupun militer. Dalam fungsinya Dewan Keamanan PBB
memilikiketentuan dan pengaturan secara Hukum Internasional yang
mencakuppengaturan sanksi terhadap proliferasi atau pengembangan nuklir
yang dilakukan oleh Negara-negara maju11

109
Agus Subagyo, Sinergi Dalam Menghadapi Ancaman Cyber Warfare, Jurnal Pertahanan 5 (1), 2015.
11
Yang Seong Yoon, Mohtar Mas'oed, 2007, Politik Ekonomi Masyarakat Korea, Yogyakarta, Gadiah
Mada University Press, hal 29.
12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan perkembangan teknologi yang begitu maju, manusia selalu


memanfaatkan teknologi itu untuk membantu mereka untuk mempermudah
pekerjaan mereka. Padahal itu salah karena pemanfaatan teknologi yang
berlebihan sangat merugikan, hal itu terlihat dari banyaknya polusi yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin itu sendiri.
Kita sebagai makhluk yang bisa di katakan mendekati sempurna sudah
sewajarnya kita menggunakan akal pikiran kita untuk memanfaatkan teknologi
dengan bijak. Salah satu contoh penyalahgunaan teknologi adalah seperti
pembuatan Bom nuklir, dimana Bom nuklir itu lebih dikenal dengan teknologi
pemusnah masal. Semua orang takut akan kekuatan ledak bom itu, karena
disamping berdampak buruk bagi manusia juga berdampak buruk bagi
lingkungan sekitarnya, Salah satunya akan berdampak di bidang pendidikan.
Sebagai sebuah proses, teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam
hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang
kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi
permasalahan, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah
tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977). Sejalan
dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan lahir dari adanya
permasalahan dalam pendidikan. Permasalahan pendidikan yang mencuat saat
ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan
mutu / kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang
masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga
pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, tentu saja ini dapat di pecahkan
melalui pendekatan teknologi pendidikan.
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering
dijumpai adanya pemanfaatan dari perkembangan teknologi dalam dunia
pendidikan, seperti yang sering dilakukan oleh guru yaitu mengkombinasikan
alat teknologi dalam proses pembelajaran.
Internet merupakan merupakan salah satu alat komunikasi yang murah
dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih.
Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar
mengajar jarak jauh (ELearning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga
dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah B.Uno,Nina Lamatenggo, 2010, Teknologi Komunikasi & Informasi


Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Judhariksawan, Pengantar Hukum Telekomunikasi. Rajawali Pers.2005 jakarta.

Rusman, Deni Kurniawan, Cepi riyana, 2011, Pembelajaran Berbasis Teknologi


Informasi dan Komunikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Indra muchlis adnan, sufian hamim, 2014. Filsafat ilmu, ilmu pengetahuan dan
penelitian. Daerah istimewa yogyakarta

Ali Abdullah dan Rahma Eny. Ilmu Alamiah Dasar . Bumi Aksara Jakarta 1993

Rosenberg, Marc, E-Learning : Strategies for Delivering Knowledge in


the Digital Age 2001

11 Sudarwanto, Al Sentot, “Cyber Bullying : Kejahatan Dunia Maya yang


Terlupakan., Jurnal Hukum Pro Justitia 27 (1), 2009

Handrini Ardiyanti, Cyber-Security Dan Tantangan Pengembangannya Di Indonesia,


Jurnal Politica 5 2014.

Agus Subagyo, Sinergi Dalam Menghadapi Ancaman Cyber Warfare, Jurnal Pertahanan 5
(1), 2015

Yang Seong Yoon, Mohtar Mas'oed, 2007, Politik Ekonomi Masyarakat Korea,
Yogyakarta, Gadiah Mada University Press

14

Anda mungkin juga menyukai