Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PEMBANGUNAN

HUKUM DAN TANTANGANNYA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI


4.0
OLEH :

Supriyono, SH., M.Hum


Dosen Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Email : supreks_yono@yahoo.com

ABSTRAK

Globalisasi bukanlah sesuatu yang baru, semangat pencerahan eropa di abad


pertengahan yang mendorong pencarian dunia baru dapat dikategorikan sebagai arus
globalisasi. Revolusi industri dan transportasi di abad XVIII juga menjadi pendorong
globalisasi, yang membedakannya dengan arus globalisasi yang terjadi pada dekade
terakhir ini adalah kecepatan dan jangkauannya. Kemudian interaksi dan transaksi
antara individu dan negara-negara yang berbeda juga akan menghasilkan konsekuensi
politik, sosial, dan budaya pada tingkat dan intensitas yang berbeda. Masyarakat
modern (modern society) hidup dalam era teknologi informasi (information
technology) atau disebut juga dengan informative society yang saat ini populer disebut
dengan “disruptive era“ atau era revolusi industri 4.0. Artinya, dunia global telah
menempatkan kehidupan manusia berada di tengah-tengah arus teknologi yang
begitu cepat perkembangannya dan sekaligus menjadi ancaman bagi
manusia. Kemajuan dalam bidang teknologi (informasi) merupakan hasil karya
intelektual manusia yang telah banyak membawa perubahan luar biasa dalam pola
hidup manusia dewasa ini. Masuknya Indonesia dalam proses globalisasi pada saat ini
ditandai oleh serangkaian kebijakan yang diarahkan untuk membuka ekonomi domestik
dalam rangka memperluas dan memperdalam integrasi dengan pasar dunia. Lembaga
hukum merupakan salah satu di antara lembaga-lembaga atau pranata-pranata sosial
yang ada, seperti halnya lembaga/pranata keluarga, agama, ekonomi, dan lain
sebagainya. Hukum bagaimanapun sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan
bermasyarakat di dalam segala aspeknya, baik dalam kehidupan sosial, politik,
budaya, pendidikan, termasuk juga yang cukup penting adalah fungsinya atau
peranannya dalam mengatur kegiatan ekonomi.

Kata Kunci : Hukum Dan Tantangannya, Era Revolusi Industri 4.0.

A. PENDAHULUAN sistem dunia, baik dalam bidang sosial,


Kata globalisasi dalam dekade ekonomi, maupun budaya.
terakhir ini tidak saja menjadi bahan Globalisasi bukanlah sesuatu
perbincangan dalam ilmu pengetahuan yang baru, semangat pencerahan eropa
sosial dan ekonomi, tetapi juga dalam di abad pertengahan yang mendorong
dunia politik dan ideologi kekuasaan di pencarian dunia baru dapat
seluruh dunia. Teknologi informasi dan dikategorikan sebagai arus globalisasi.
komunikasi dipandang sebagai simbol Revolusi industri dan transportasi di
pelopor yang mengintegrasikan seluruh abad XVIII juga menjadi pendorong

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 110


globalisasi, yang membedakannya pertumbuhan ekonomi suatu
dengan arus globalisasi yang terjadi bangsa. Dalam konteks itulah sangat
pada dekade terakhir ini adalah tepat dikatakan, bahwa teori
kecepatan dan jangkauannya. keuntungan (benefit theory) dalam
Kemudian interaksi dan transaksi antara perlindungan hukum atas hak milik
individu dan negara-negara yang intelektual (intellectual property
berbeda juga akan menghasilkan rights) sangat relevan, karena
konsekuensi politik, sosial, dan budaya perlombaan untuk menghasilkan karya-
pada tingkat dan intensitas yang karya intelektual dilakukan untuk
berbeda. mendapatkan keuntungan (materil dan
Pembangunan yang dilakukan moril) bagi si pencipta atau inventor.
oleh suatu bangsa harus memihak Perubahan yang begitu cepat
kepada kepentingan dalam dunia bisnis merupakan ciri dari
rakyat. Pembangunan sebagai suatu kehidupan manusia di era
proses yang berkesinambungan harus disruption. Kehidupan dunia usaha dan
senantiasa tanggap dan peka terhadap bisnis yang didukung oleh teknologi
dinamika yang terjadi di dalam informasi, seperti internet telah
masyarakat, baik di bidang politik, menciptakan dunia bisnis seolah-olah
ekonomi, teknologi, sosial dan budaya tanpa batas (borderless trade) di
dan sebagainya. seluruh penjuru dunia. Kemajuan ini
Masyarakat modern (modern secara otomatis, baik langsung maupun
society) hidup dalam era teknologi tidak langsung, telah berimplikasi pada
informasi (information eksistensi hukum yang mengaturnya.
technology) atau disebut juga Kemajuan pesat yang terjadi
dengan informative society yang saat dalam masyarakat dunia, termasuk juga
ini populer disebut dengan “disruptive masyarakat Indonesia, perlu dibarengi
era“ atau era revolusi industri dengan sentuhan hukum, sehingga
4.0. Artinya, dunia global telah eksistensi negara hukum dapat terus
menempatkan kehidupan manusia dipertahankan. Artinya dukungan yang
berada di tengah-tengah arus teknologi diberikan oleh pemerintah dalam
yang begitu cepat perkembangannya pengembangan teknologi informasi
dan sekaligus menjadi ancaman bagi harus diikuti dengan perkembangan
manusia. Kemajuan dalam bidang hukum, sehingga kemajuan teknologi
teknologi (informasi) merupakan hasil tersebut dapat bermanfaat secara
karya intelektual manusia yang telah maksimal bagi masyarakat dan negara
banyak membawa perubahan luar biasa dan akan dapat mendorong masuknya
dalam pola hidup manusia dewasa ini. investor ke Indonesia.
Masuknya Indonesia dalam proses Lembaga hukum merupakan
globalisasi pada saat ini ditandai oleh salah satu di antara lembaga-lembaga
serangkaian kebijakan yang diarahkan atau pranata-pranata sosial yang ada,
untuk membuka ekonomi domestik seperti halnya lembaga/pranata
dalam rangka memperluas dan keluarga, agama, ekonomi, dan lain
memperdalam integrasi dengan pasar sebagainya. Hukum bagaimanapun
dunia. sangat dibutuhkan untuk mengatur
Berbagai capaian manusia kehidupan bermasyarakat di dalam
dalam bidang paten dan hak cipta segala aspeknya, baik dalam kehidupan
merupakan bukti nyata, bahwa dalam sosial, politik, budaya, pendidikan,
perdagangan dunia karya-karya termasuk juga yang cukup penting
intelektual manusia telah menjadi adalah fungsinya atau peranannya
mesin ekonomi yang sangat ampuh bagi dalam mengatur kegiatan ekonomi.

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 111


Dalam kegiatan ekonomi seperti inilah adalah suatu global society yang justru
justru hukum sangat dibutuhkan karena tak akan bergerak ke suatu
sumber-sumber ekonomi yang terbatas keseragaaman. Global society bukanlah
di satu pihak dan tidak terbatasnya suatu globa state yang terkontrol secara
permintaan atau kebutuhan akan sentral. Global state lebih tepat kalau
sumber-sumber ekonomi di lain pihak, dikatakan sebagai “masyarakat pasar”
sehingga konflik antara sesama warga yang boleh juga disebut a global
dalam memperebutkan sumber-sumber economy. Global society menyaksikan
ekonomi tersebut akan sering terjadi. terbebaskannya jutaan manusia dari
Dengan demikian berdasarkan ikatan-ikatan aturan hukum nasional
pengalaman sejarah bahwa peranan yang pada waktu yang lalu
hukum tersebut haruslah dapat terukur, dikembangkan sebagai mekanisme
sehingga tidak mematikan inisiatif dan kontrol di tangan sentral penguasa-
daya kreasi manusia yang menjadi penguasa negara. Sementara itu,
faktor pendorong utama dalam perkembangannya sebagai global
pembangunan ekonomi. economy telah membuka berbagai
Sebagai akibat globalisasi dan perbatasan negeri, yang akan
peningkatan pergaulan dan melalulalangkan manusia (yang
perdagangan internasional, cukup produsen ataupun yang konsumen),
banyak peraturan-peraturan hukum kapital, dan informasi melintasi
asing atau yang bersifat internasional perbatasan-perbatasan yang territorial
akan juga dituangkan ke dalam maupun yang kultural. Dalam
perundang-undangan nasional, hubungan ini, mengingat kebenaran apa
terutama kaidah-kaidah hukum yang disimak dan dikatakan Naisbitt
transnasional lebih cepat akan diterima bahwa “the bigger the economy, the
sebagai hukum nasional, sebab kaidah- more powerful its smallest players … to
kaidah hukum transnasional itu create the new rules for the expanding
merupakan aturan permaninan dalam global economic order”, maka di
komunikasi dan perekonomian tengah sistem ekonomi yang kian
internasional dan global. Akibatnya mengglobal dan tiadanya global
semakin mengikuti perkembangan state yang memegang kekuasaan
global, hukum nasional Indonesia akan pengatur yang sentral ini akan terjadilah
semakin memperlihatkan sifat yang otonomi pengaturan pada skalanya
lebih transnasional, sehingga yang mikro, "untuk kalangan sendiri".
perbedaanperbedaan dengan sistem Tidak hanya dalam ihwal
hukum lain akan semakin berkurang. kontrak-kontrak niaga di ranah
ekonomi pasar kecenderungan
B. PERUMUSAN MASALAH perkembangan yang dipaparkan di
muka ini amat nyatanya. Dalam
1. Bagaimanakah pengaruh globalisasi kehidupan di ranah sosial dan kultural,
terhadap pembangunan hukum di kecenderungan untuk menjauhi
Indonesia ? penyelesaian lewat intervensi badan-
badan resmi negara nasional akan pula
2. Bagaimanakah tantangan hukum di era
amat nyatanya. Renegosiasi, mediasi,
revolusi industri 4.0 ?
konsultasi untuk mencapai perdamaian
C. PEMBAHASAN akan kian dipilih berdasarkan motif dan
1. Pengaruh Globalisasi Terhadap itikat baik. Dewasa ini, dalam
Pembangunan Hukum di Indonesia kehidupan pada tataran global yang
Dalam kehidupan berskala semakin dikuasai fakta pluralisme,
global dewasa ini, yang akan terwujud setiap warga yang tengah berurusan

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 112


dengan hukum akan selalu menemukan dan tanpa perlu legitimasi hukum dari
dirinya dalam suatu kancah, di mana Negara atau perjanjian internasional.
lebih dari satu sumber hukum bisa Dalam berbagai referensi
berlaku bagi dirinya. sekarang ini, suatu mengenai globalisasi, analisis dampak
persoalan hidup yang dipandang dari globalisasi hukum pada umumnya
relevan sebagai urusan hukum tak terletak pada bentuk hubungan antara
hanya akan menjadi objek aturan kepentingan nasional, internasional dan
hukum negara, tetapi juga akan transnasional. Ide mengenai Negara
diintervensi oleh berbagai macam sebagai satu-satunya pemilik
norma lainnya, mulai dari yang moral kedaulatan hukum semakin melemah
dan tradisi setempat sampaipun ke yang dengan munculnya berbagai pola
konvensi dan kovenan internasional. interaksi hukum yang melintasi batas-
Globalisasi hukum akan batas antara hukum internasional dan
menyebabkan peraturan-peraturan nasional, praktek di tingkat lokal dan
negara-negara berkembang mengenai internasional, serta kewenangan yuridis
investasi, perdagangan, jasa-jasa dan internal dan eksternal. Saat ini
bidang-bidang ekonomi lainnya kedaulatan harus diterima
mendekati negara-negara maju. Namun sebagai suatu kewenangan yang tidak
tidak ada jaminan peraturan-peraturan lagi dimonopoli oleh Negara namun
tersebut memberikan hasil yang sama kedaulatan dalam pembentukan hukum
disemua tempat. Hal mana dikarenakan telah terbagi di antara berbagai
perbedaan sistim politik, ekonomi dan entitas/agen - nasional, regional dan
budaya. Apa yang disebut hukum itu internasional. McGrew menyatakan
tergantung kepada persepsi bahwa: "Keberadaan jaringan aktivitas
masyarakatnya. Friedman, mengatakan global dan regional, rezim
bahwa tegaknya peraturan-peraturan internasional, tata pemerintahan global
hukum tergantung kepada budaya dan regional, gerakan sosial di tataran
hukum masyarakat. budaya hukum transnasional, interaksi hukum global
masyarakat tergantung kepada budaya dan transnasional, dan berbagai jenis
hukum anggota-anggotanya yang asosiasi transnasional, dapat
dipengaruhi oleh latar belakang diinterpretasikan sebagai munculnya
pendidikan, lingkungan, budaya, posisi 'ruang politik dan hukum' jenis baru
atau kedudukan, bahkan kepentingan- yang melepaskan diri dari ikatan
kepentingan. wilayah negara ".
Globalisasi telah mendorong Bagi Indonesia yang masih
dan merubah konfigurasi hukum yang menganut sistem hukum "Civil Law",
kompleks. Ketika keterkaitan global pemberlakuan perjanjian internasional
semakin meningkat maka transaksi dan ke dalam sistem hukum nasional masih
komunikasi lintas batas pun semakin memerlukan proses ratifikasi oleh
meluas sehingga muncul kebutuhan Dewan Perwakilan Rakyat RI. Hal ini
untuk menciptakan hukum lintas sesuai dengan ketentuan dalam UUD
Negara (transnational rules). 1945 tentang sahnya suatu perjanjian
Globalisasi juga telah membawa pada internasional dan merujuk kepada
meningkatnya ekspansi rezim hukum Undang-undang RI Nomor 37 tahun
internasional dalam area hukum publik 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
dan privat. Berbagai referensi juga dan Undang-undang Nomor 24 tahun
mencatat bahwa rezim hukum privat di 2000 tentang Perjanjian Internasional.
arena global semakin banyak Peratifikasian suatu perjanjian
memproduksi hukum-hukum substantif internasional yang telah ditandatangani
tanpa adanya campur tangan Negara, pemerintah Indonesia mutatis mutandis

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 113


merupakan hukum nasional (hukum TRIMs (Trade Related Invesment
positif) sebagai dasar penerapannya di Measures) atau peraturan di bidang
dalam praktik. Namun demikian dalam investasi yang berhubungan dengan
proses legislasi di Indonesia, perdagangan dan TRIPs (Trade Releted
peratifikasian tersebut diwujudkan Intellectual Property Rights) atau
dalam suatu "Undang-undang peraturan yang berhubungan dengan
Pengesahan". Implementasi undang- hak milik intelektual, banyak
undang ratifikasi (pengesahan) tersebut mempengaruhi undang-undang di
masih harus melalui suatu proses bidang hak milik dan investasi di
harmonisasi dengan undang-undang Indonesia. Kedua, datangnya modal
lama dalam hal objek perjanjian asing yang dalam implementasinya
internasional telah dimuat sebagian atau melahirkan antara lain Joint Venture
seluruhnya di dalam ketentuan Agreement, perusahaan-perusahaan
peraturan perundang-undangan yang waralaba negara-negara maju yang
berlaku. Proses harmonisasi tersebut memperkenalkan Indonesia
akan melahirkan suatu Undang-Undang pada Franchise Agreement, berbagai
tentang Perubahan. Jika objek perusahaan Indonesia yang
perjanjian yang telah melalui proses memerlukan pinjaman jangka pendek
ratifikasi belum diatur sama sekali di membawa mereka kepada
sistem hukum nasional maka dilakukan pengenalan Commercial Paper (CP).
proses perancangan undang-undang Kesemuanya itu datang dari Common
baru. Law sistem yang sebelumnya tidak
Perdagangan internasional dikenal di Indonesia. Kedudukan
Indonesia ke pasar dunia, dan berusaha Indonesia yang memerlukan bantuan
mendapat pinjaman-pinjaman luar luar negeri untuk mengatasi kesulitan-
negeri dari negara-negara maju, kesulitan ekonomi negara ini
pengaruh Common Law secara disadari menyebabkan juga Indonesia meminta
atau tidak masuk ke bantuan lembaga keuangan
Indonesia. Common internasional. Negara-negara maju
Law mempengaruhi hukum Indonesia berpendapat bahwa pembangunan
melalui perjanjian-perjanjian atau ekonomi tidak dapat dilaksanakan tanpa
konvensi-konvensi internasional di pembaharuan hukum terlebih dahulu
mana Indonesia menjadi anggotanya, yang akan mendukung pembangunan
perjanjian antara para pengusaha, ekonomi tersebut. Dalam hal ini badan-
lahirnya institusi-institusi keuangan badan internasional yang didominasi
baru dan pengaruh sarjana hukum yang oleh Common Law secara tidak disadari
mendapat pendidikan di negara- membawa unsur-unsur sistem hukum
negara Common Law seperti Amerika tersebut ke dalam undang-undang
Serikat, Inggris dan Australia. Pertama, nasional Indonesia. “Class Action”
datangnya modal asing ke Indonesia diperkenalkan dalam gugatan
menyebabkan Indonesia menjadi perlindungan lingkungan hidup,
anggota berbagai konvensi “Derivative Action” diperkenalkan
internasional di mana hukum Common dalam gugatan pemegang saham
Law adalah dominan. minoritas kepada direksi dan komisaris
Perjanjian yang terakhir amat PT atas nama perusahaan. Sebelumnya
mempengaruhi Indonsia dalam bidang hal-hal tersebut tidak dikenal dalam
hukum Ekonomi hukum Acara Perdata Indonesia yang
adalah GATT (General Agreement on berasal dari Civil Law sistem.
Tariff and Trade) Faktor utama bagi hukum untuk
atau WTO (WorldTrade Organisation), dapat berperan dalam pembangunan

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 114


ekonomi adalah apakah hukum mampu Organisasi-organisasi internasional
menciptakan stability, predictability da lainnya seperti Perserikatan Bangsa-
n fairness. Dua hal yang pertama adalah Bangsa (PBB) serta berbagai perjanjian
prasyarat bagi sistem ekonomi apa saja khusus organisasi juga memainkan
untuk berfungsi. Termasuk dalam peran penting dalam globalisasi hukum.
fungsi stability adalah potensi hukum HAM adalah salah satu bidang hukum
menyeimbangkan dan mengakomodasi yang mendunia dan pengaruhnya telah
kepentingan yang saling bersaing. menyebar secara luas. Jaringan
Kebutuhan fungsi hukum untuk dapat organisasi-organisasi internasional ini
meramalkan (predictability) akibat dari merupakan agen-agen yang
suatu langkah-langkah yang diambil berpengaruh dalam proses globalisasi
khususnya penting bagi negeri yang dan pluralisme hukum. Ketentuan dan
sebagian besar rakyatnya untuk pertama prosedur yang mereka buat telah
kali memasuki hubungan-gubungan berkembang menjadi sumber hukum
ekonomi yang tradisional. Aspek yang berlaku dalam masyarakat
keadilan (fairness), seperti perlakuan internasional dan memiliki pengaruh
yang sama dan standar pola tingkah mengikat di level nasional.
laku pemerintah adalah perlu untuk Dalam sistem ekonomi pasar
menjaga mekanisme pasar dan global, sistem hukum memerlukan
mencegah birokrasi yang berlebihan. reformasi dalam format dan fungsinya
Liberalisasi perdagangan yang sesuai dengan tuntutan aktivitas
menuju era ekonomi global dan pasar ekonomi yang berlangsung dalam
bebas melalui WTO (World Trade semangat pasar bebas. Dalam konteks
Organization) maupun APEC (Asia liberalisasi ekonomi dan perdagangan
Pasific Economic Committee), ini, pemerintah Indonesia tampaknya
menghadirkan tantangan yang berat telah melakukan langkah-langkah
bagi negara-negara berkembang deregulasi dalam bidang ekonomi
termasuk Indonesia. Dikatakan dan perdagangan. Deregulasi dalam
demikian, oleh karena di pasar bebas bidang ekonomi dan perdagangan, pada
akan bertemu kekuatan-kekuatan yang hakikatnya bukanlah peniadaan peran
tidak berimbang, yaitu negara-negara hukum dalam pengaturan kehidupan
industri, New Indusrial ekonomi, melainkan melakukan
Countries (NIC’s), dan negara-negara perubahan (reformasi) dalam pola
yang sedang berkembang. Kemampuan pengaturan ke arah yang lebih
para pemain, dalam hal ini negara- demokratis, liberal dan akomodatif
negara, tidaklah sama. Negara-negara terhadap dinamika pasar.
berkembang dikhawatirkan akan Dampak pengaruh globalisasi
kedodoran dalam menghadapi terhadap produk hukum di Indonesia
persaingan ketat dengan Negara-negara dapat dipengaruhi oleh kepentingan
maju. negara industri maju. Selain
Organisasi internasional seperti kepentingan negara industri maju dalam
IMF, World Bank dan ADB juga pengaruhnya dalam pembentukan
memegang peranan penting dalam produk hukum di Indonesia juga peran
proses pembangunan hukum (legal dari lembaga-lembaga donor asing
development) melalui berbagai program seperti Bank Dunia, IMF dan ADB.
pembangunan. Kerjasama Dimana lembaga donor tersebut juga
pembangunan hukum seringkali merupakan kepanjangan tangan dalam
membawa pengaruh kepentingan membawa kepentingan negara-negara
organisasi internasional dalam proses industri maju. Juga pengaruh dari
pembentukan kebijakan nasional. LSM/NGO internasional dapat

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 115


mengarahkan kepentingannya dalam Undnag-Undang dengan intervensi
produk hukum sehubungan dengan isu- asing itu dilakukan dalam 12 tahun
isu global. pasca reformasi. Inti dari intervensi ini
Beberapa produk hukum di adalah upaya meliberalisasi sektor-
Indonesia yang paling jelas sektor vital di Indonesia.
mencerminkan proses tersebut adalah Contohnya, Undang-Undang tentang
produk tahun 1995, yaitu Undang- Migas, Kelistrikan, Pebankan dan
Undang tentang Perseroan Terbatas dan Keuangan, Pertanian, serta sumber
Undang-Undang tentang Pasar Modal. Daya Air.
Ciri penting dari kedua undang-undang Tiga lembaga yang berbasis di
tersebut adalah masuknya beberapa Amerika Serikat (AS) tercatat paling
doktrin dan prinsip ukum yang selama banyak menjadi konsultan pemerintah
itu dianggap berasal dari tradisi dalam merancang 72 undang-undang
Common Law. Doktrin yang selama ini (UU) yang disinyalir Badan Intelijen
hanya ditemukan Common Law seperti Nasional (BIN) disusupi kepentingan
manipulasi pasar, pemisahan asing. Ketiga lembaga tersebut adalah
kepemilikan efek, kewajiban fidusia World Bank (Bank Dunia),
bagi direksi dan komisaris, dan piercing International Monetary Fund (IMF),
the corporate veil berhasil menjadi dan United States Agency for
bagian integral dari hukum kita. International Development (USAID).
Pembuatan Undang-Undang “Ketiganya terlibat sebagai konsultan,
Minyak Bumi dan Gas Nomor 22/2001 karena memberikan pinjaman kepada
yang diduga ada keterlibatan pendanaan pemerintah untuk sejumlah program di
sekitar Rp 200 miliar dari pihak bidang politik, ekonomi, pendidikan,
lembaga donor bilateral Amerika kesehatan dan kesejahteraan rakyat.
Serikat (USAID) mengundang Makanya, mereka bisa menyusupkan
sejumlah reaksi. DPR harus merevisi kepentingan asing dalam penyusunan
pasal-pasal dalam UU tersebut yang Undang-Undang di bidang-bidang
tidak sesuai dengan semangat UUD tersebut. Bank Dunia antara lain terlibat
1945 bahwa sumber daya alam dikuasai sebagai konsultan dalam sejumlah
oleh negara untuk kemakmuran rakyat. program pemerintah di sektor
"Akibatnya sangat signifikan dalam pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
pengelolaan sektor energi kita, yang pengelolaan sumber daya alam dan
dirugikan juga rakyat karena subsidi pembangunan berbasis masyarakat.
BBM dicabut". Dampaknya Keterlibatan Bank Dunia tersebut,
ketimpangan sosial, kalau tata kuasa membuat pemerintah mengubah
dan kelola produksi dan konsumsi sejumlah Undang-Undang antara lain
energi tak digunakan untuk memenuhi Undang-Undang Pendidikan Nasional
kebutuhan energi rakyat," ujarnya. (No 20 Tahun 2003), Undang-Undang
Selain USAID, ada lembaga donor lain Kesehatan (No 23 Tahun 1992),
seperti Asian Development Bank Undang-Undang Kelistrikan No 20
(ADB) dan Bank Dunia yang turut Tahun 2002, dan Undang-Undang
menyediakan analisis kebijakan harga Sumber Daya Air (No 7 Tahun 2004).
energi dan penghapusan subsidi bagi Perkembangan ekonomi yang
masyarakat. mandiri dari suatu perusahaan
Menurut penulis ada campur multinasional seringkali diasumsikan
tangan asing terlibat dalam penyusunan sebagai perkembangan suatu badan
puluhan undang-undang di Indonesia. yang benar-benar tanpa kebangsaan dan
"Ada 76 undang-undang yang draft-nya benar-benar mandiri. Peradaban dunia
dilakukan pihak asing. Puluhan yang kemudian menjadi hukum

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 116


internasional ikut mempengaruhi maupun common law berisikan
pembangunan hukum nasional dan substansi yang serupa. Begitu juga
sistem perekonomian negara-negara debgan peraturan pasar modal, dimana
berkembang. Globalisasi ekonomi saja tidak berbeda, satu sama lain. Hal
sekarang ini merupakan perwujudan ini terjadi karena dana yang mengalir ke
baru dari pembagunan kapitalisme pasar-pasar tersebut tidak lagi terikat
sebagai konsep, keyakinan, norma dan benar dengan waktu dan batas-batas
nilai-nilai mengenai tatanan masyarakat negara. Tuntutan keterbukaan
dunia yang dicita-citakan serta (transparency) yang semakin besar,
bagaimana cara untuk mewujudkannya. berkembangnya kejahatan internasional
Bagaimanapun karakteristik dan dalam pencucian uang (money
hambatannya, globalisasi ekonomi loundering) dan insider trading
menimbulkan akibat yang besar sekali mendorong kerjasama internesional.
pada bidang hukum, globalisasi Globalisasi telah mengurai
ekonomi juga menyebabkan terjadinya batasan antara ranah lokal, nasional,
globalisasi hukum. Globalisasi hukum regional dan global dan menyebabkan
tersebut tidak hanya didasarkan munculnya ruang politik yang tumpang
kesepakatan internasional antar bangsa, tindih. Dengan kata lain globalisasi
tetapi juga pemahaman tradisi hukum berdampak pada penataan ulang
dan budaya antara barat dan timur. kehidupan sosial dimana ruang politik
Globalisasi di bidang kontrak- dan hukum tidak lagi hanya dibatasi
kontrak perdagangan internasional oleh batas teritori Negara.
sudah lama terjadi, karena negara- Efek globalisasi hukum tidak
negara maju membawa transaksi baru bisa terlepas dari bagaimana interaksi
ke negara berkembang, maka mitra hukum masa kini telah merubah
kerja mereka dari negara-negara pembangunan karakter hukum nasional
berkembang akan menerima model- dan internasional. Secara tradisional,
model kontrak perdagangan legitimasi hukum dapat ditelusuri dari
internasional tersebut, dapat disebabkan pembuatan hukum positif oleh Negara
karena sebelumnya tidak mengenal dan oleh karenanya hukum
model tersebut, dapat juga karena posisi internasional adalah dan sudah
tawar (barganing position) yang lemah. seharusnya merupakan hukum antar
Oleh karena itu tidak mengherankan, Negara. Namun dalam beberapa dekade
perjanjian patungan (joint venture), terakhir, subjek, lingkup dan sumber
perjanjian waralaba (franchise), hukum internasional telah diperluas.
perjanjian lisense (license), perjanjian Kohl melihat bahwa dengan munculnya
keagenan (agence), memiliki format aktor-aktor non-negara, hukum
dan substansi yang hampir sama internasional tidak bisa lagi 'hanya
diberbagai negara. Konsultan hukum berfungsi mengkoordinasi kepentingan
suatu negara dengan mudah Negara-negara, namun juga harus dapat
mengerjakan perjanjian-perjanjian memfasilitasi kerjasama antara Negara
semacam itu di negara-negara lain, dan non-Negara dalam berbagai area,
persamaan ketentuan-ketentuan hukum antara lain di bidang humanitarian,
di berbagai negara bisa juga terjadi penguatan demokrasi dan supremasi
karena suatu negara mengikuti model hukum, dan akuntabilitas transnasional.
negara maju berkaitan dengan institusi- Di balik usaha keras
institusi hukum untuk mendapat menciptakan globalisasi hukum, tidak
akumulasi modal. Undang-undang ada jaminan bahwa hukum tersebut
perseroan terbatas diberbagai negara, akan memberikan hasil yang sama di
baik dari negara-negara civil law semua tempat. Hal tersebut disebabkan

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 117


oleh perbedaan politik, ekonomi, dan dengan informative society yang saat
budaya. Hukum tidak sama dengan ini populer disebut dengan „disruptive
kuda, orang tidak akan menamakan era“ atau era revolusi industri
keledai atau zebra adalah kuda, walau 4.0. Artinya, dunia global telah
bentuknya hampir sama, kuda adalah menempatkan kehidupan manusia
kuda. Hukum tidak demikian, apa yang berada di tengah-tengah arus teknologi
disebut hukum itu tergantung kepada yang begitu cepat perkembangannya
persepsi masyarakatnya. Friedman, dan sekaligus menjadi ancaman bagi
menyatakan bahwa tegaknya peraturan- manusia. Kemajuan dalam bidang
peraturan hukum tergantung kepada teknologi (informasi) merupakan hasil
budaya hukum masyarakatnya. Budaya karya intelektual manusia yang telah
hukum masyarakat tergantung kepada banyak membawa perubahan luar biasa
budaya hukum anggota-anggotanya dalam pola hidup manusia dewasa ini.
yang dipengaruhi oleh latar belakang Berbagai capaian manusia
pendidikan, lingkungan budaya, posisi dalam bidang paten dan hak cipta
atau kedudukan, bahkan kepentingan- merupakan bukti nyata, bahwa dalam
kepentingan. Dalam menghadapi hal perdagangan dunia karya-karya
yang demikian itu perlu “check and intelektual manusia telah menjadi
balance” dalam bernegara. “check and mesin ekonomi yang sangat ampuh bagi
balance” hanya bisa dicapai dengan pertumbuhan ekonomi suatu
parlemen yang kuat, pengadilan yang bangsa. Dalam konteks itulah sangat
mandiri, dan partisipasi masyarakat tepat dikatakan, bahwa teori
melalui lembaga-lembaganya. Dalam keuntungan (benefit theory) dalam
hal tersebut, khususnya dalam masalah perlindungan hukum atas hak milik
pengawasan dan law Enforcement, dua intelektual (intellectual property
hal yang merupakan komponen yang rights) sangat relevan, karena
tak terpisahkan dari sistim rule of law. perlombaan untuk menghasilkan karya-
Tidak akan ada law enforcement kalau karya intelektual dilakukan untuk
tidak ada sistem pengawasan dan tidak mendapatkan keuntungan (materil dan
akan ada rule of law kalau tidak ada law moril) bagi si pencipta atau inventor.
enforcement yang memadai. Perubahan yang begitu cepat
Menurut penulis dalam usaha dalam dunia bisnis merupakan ciri dari
membangun hukum nasional yang kehidupan manusia di era
berlaku untuk seluruh bangsa dan disruption. Kehidupan dunia usaha dan
sanggup mengantisipasi kemajuan dan bisnis yang didukung oleh teknologi
pergaulan dengan dunia internasional, informasi, seperti internet telah
kita harus memegang teguh pada batas- menciptakan dunia bisnis seolah-olah
batas dan perbedaan antara hukum tanpa batas (borderless trade) di
perdata dan hukum publik serta antara seluruh penjuru dunia. Kemajuan ini
hukum perdata dan hukum pidana yang secara otomatis, baik langsung maupun
sudah umum diterima oleh masyarakat tidak langsung, telah berimplikasi pada
dunia. eksistensi hukum yang mengaturnya.
Kemajuan pesat yang terjadi
dalam masyarakat dunia, termasuk juga
2. Tantangan hukum di era revolusi masyarakat Indonesia, perlu dibarengi
industri 4.0 dengan sentuhan hukum, sehingga
Masyarakat modern (modern eksistensi negara hukum dapat terus
society) hidup dalam era teknologi dipertahankan. Artinya dukungan yang
informasi (information diberikan oleh pemerintah dalam
technology) atau disebut juga pengembangan teknologi informasi

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 118


harus diikuti dengan perkembangan nyata (legal facts), sehingga perbuatan
hukum, sehingga kemajuan teknologi itu harus dianggap sebagai perbuatan
tersebut dapat bermanfaat secara yang nyata pula. Dengan demikian
maksimal bagi masyarakat dan negara segala bukti yang terdapat dan
dan akan dapat mendorong masuknya menggunakan teknologi informasi,
investor ke Indonesia. seperti e-mail dan lain-lain dapat
Perkembangan dan kemajuan dijadikan sebagai alat bukti yang
teknologi informasi secara global sah. Kedua, UU ini juga tidak
membawa dampak luas di tengah- mengenal batas wilayah (borderless)
tengah kehidupan masyarakat nasional dan siapa pelakunya (subyek hukum),
dan internasional. Kemajuan tersebut sehingga siapapun pelakunya dan
tidak hanya telah menciptakan dimanapun keberadaannya tidak begitu
perdagangan dengan menggunakan penting asalkan perbuatannya tersebut
elektronik (electronic commerce – e- dapat menimbulkan akibat hukum di
commerce), sehingga telah Indonesia. Jadi, yang terpenting disini
melenyapkan konsep jual beli secara adalah bahwa perbuatan hukum itu
konvensional, tetapi sekaligus juga menimbulkan kerugian terhadap
telah menimbulkan kekhawatiran dan kepentingan Indonesia yang meliputi
ketakutan masyarakat terhadap ekses- tetapi tidak terbatas pada merugikan
ekses negative dari teknologi tersebut, kepentingan ekonomi nasional,
seperti kejahatan terhadap credit perlindungan data strategis, harkat dan
card atau Anjung Tunai Mandiri martabat bangsa, pertahanan dan
(ATM) serta ancaman keadidayaan keamanan, serta badan hukum
teknologi informasi sebagai pengganti Indonesia.
tenaga manusia di dalam dunia kerja Keterkaitan Undang-Undang
seperti maraknya online shopping. tentang Informasi dan Transaksi
Tanggal 21 April 2008 Elektronik dengan berbagai Undang-
merupakan tonggak sejarah bagi Undang dalam hak milik intelektual
perkembangan hukum di sangat dekat. Sebab, semua informasi
Indonesia. Pada tanggal tersebut dan atau dokumen elektronik yang
Pemerintah Indonesia telah disusun merupakan obyek yang
mengundangkan undang-undang dilindungi berdasarkan Undang-
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Undang Hak Cipta. Demikian juga
Informasi dan Transaksi Elektronik. dengan hal-hal yang berkaitan dengan
Kehadiran UU ini membuktikan bahwa rejim paten, merek dan indikasi
Pemerintah Indonesia harus mengikuti geografis, perlindungan varietas
arus globalisasi dalam segala bidang, tanaman, rahasia dagang, desain
termasuk dalam transaksi elektronik industri dan desain tata letak sirkuit
yang jelas berbeda dengan perbuatan terpadu juga tunduk pada ketentuan
hukum pada perundangan masing-masing.
umumnya. Pemberlakuan UU ini Dengan diberlakukannya
sekaligus juga menjawab tantangan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
hukum di dunia maya atau hukum siber tentang Informasi dan Transaksi
yang selama ini belum diatur secara Elektronik membawa konsekuensi logis
khusus di Indonesia. di tubuh institusi penegak hukum di
Ciri khas dari perbuatan hukum Indonesia. Undang-Undang yang baru
siber ini, pertama, kendatipun ini menuntut aparatur hukum yang
perbuatan hukum itu dilakukan di dunia betul-betul memahami dan menguasai
virtual yang tidak mengenal locus teknologi informasi secara
delicti, tetapi perbuatan itu berakibat komprehensif dalam melaksanakan

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 119


tugas-tugas ke depan. Hal ini baik barang maupun jasa melalui
disebabkan, karena perbuatan- internet tanpa harus bertemu secara
perbuatan yang dulunya secara fisik antara si penjual dan si
konvensional terasa mudah untuk pembeli. Pemberlakuan tiket dengan
diselesaikan, tetapi tantangan tugas- sistem electronic ticket (e-ticket) di
tugas ke depan harus berhadapan bisnis penerbangan secara global
dengan suatu perbuatan hukum yang merupakan contoh yang jelas dan
hanya dapat dirasakan akibatnya saja memberikan kemudahan bagi
tanpa diketahui siapa pelaku dan konsumen. Demikian juga dengan
dimana perbuatan itu penutupan kontrak oleh para pihak
dilakukan. Perbuatan hukum itu terjadi cukup dilakukan melalui dunia maya
di alam maya (cyber world). dengan membubuhkan tandatangan
Institusi hukum, seperti elektronik, yaitu tanda tangan yang
Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman dan terdiri atas informasi elektronik yang
Advokat harus mereposisi dilekatkan, terasosiasi atau terkait
diri. Profesionalisme mereka sangat dengan informasi elektronik lainnya
dituntut dalam menyelesaikan tugas- yang digunakan sebagai alat verifikasi
tugas berat dalam bidang hukum ke dan autentifikasi.
depan. Sebab ditangan merekalah Pada akhirnya era disruption
kepastian hukum (legal certainty) dapat meninggalkan banyak pekerjaan rumah
diwujudkan bagi si pencari keadilan di bagi ahli dan penegak hukum di
muka bumi ini (justice for all). Indonesia yang menuntut tingkat
Dalam UU ITE ditetapkan profesionalisme yang tinggi dan handal
mengenai perluasan dari alat bukti yang dengan penguasaan soft skill seperti
sah yang selama ini dikenal dalam komputer dan bahasa
Hukum Acara di Indonesia. Semua Inggris. Tantangan
informasi elektronik dan/ atau dokumen atau challenge bukanlah sesuatu yang
elektronik dan/ atau hasil cetaknya harus dielakkan melainkan harus
merupakan alat bukti yang sah, apabila dihadapi dengan cara dan strategi yang
menggunakan sistem tepat, sehingga semuanya mendapatkan
elektronik. Sistem elektronik adalah ruang dalam ilmu hukum dan
serangkaian perangkat dan prosedur implementatif.
elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, D. C. KESIMPULAN DAN SARAN
mengolah, menganalisis, menyimpan, Kesimpulan
menampilkan, mengumumkan, 1. Perkembangan dunia dalam era
mengirimkan, dan/ atau globalisasi saat ini tidak dapat
menyebarluaskan informasi elektronik. dibendung oleh negara-negara di dunia,
Berbagai perbuatan hukum, baik termasuk Indonesia. Pengaruh
itu perdata maupun pidana dilakukan perdagangan bebas dalam ekonomi
oleh manusia dengan mempergunakan begitu kuat dan isu-isu global seperti
sistem teknologi informasi. Hal ini pada teknologi, lingkungan, budaya,
dapat dibuktikan, betapa banyaknya HAM dan politik. Indonesia sebagai
masyarakat internasional yang negara berkembang, mendapat
melakukan aktivitas bisnis usahanya di pengaruh dari negara-negara maju
alam maya dengan menggunakan dimana negara-negara industri tersebut
internet. Hal yang sama juga dengan membawa kepantingan ekonomi dalam
mudah kita temukan di investasi di Indonesia. Hal ini yang
Indonesia. Banyak pelaku ekonomi menyebabkan Indonesia harus
yang memperjualbelikan dagangannya menyesuaikan diri dengan

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 120


perkembangan tersebut. Sehingga Saran
dalam mempertahankan kepentingan 1. Kehadiran revolusi industri 4.0 baiknya
nasional, Indonesia menjalin kerja sama disikapi secara cermat dan kritis melalui
dengan negara-negara lain baik dalam kajian dan riset yang ilmiah. Supaya
tingkat global yang tergabung dalam dalam pelaksanaannya siap atau
IMF dan Bank Dunia ataupin dalam tidaknya Indonesia, hukum harus tetap
kerja sama dengan negara-neggara tajam keatas dan persamaan hukum
tetangga seperti dalam ASEAN. Namun semakin menguat secara hakikatnya. Di
dalam hal tertentu untuk menjaga samping itu regulasi hukum yang sudah
stabilitas nasional dan ekonomi ada maupun akan dibuat selayaknya
nasional Indonesia juga menjalin memberi kemanfaatan yang positif dan
kerjasama bilateral dengan cina. selaras dengan teknologi yang ada.
Pengaruh globalisasi juga Inovasi dan invensi serta penemuan
mempengaruhi sistem hukum dan baru melalui teknologi tidak terhambat
produk hukum Indonesia. Dimana dan mendapatkan penguatan yang
Indonesia yang merupakan negara yang penuh daripada hukum. Sehingga
mempunyai sistem hukum civil law terciptanya relevansi hukum yang
akan berhadapan dengan negara yang berbasis human digital dan soft skill
sistem hukum common law. Sehingga digital yang mendukung pertumbuhan
hal ini mempengaruhi sistem hukum sumber daya manusia yang
Indonesia. Dan terjadinya pluralisme berkualitas dan keadilan yang hakiki.
hukum dengan terjadinya mix legal 2. Kehadiran revolusi Industri 4.0
tradition. terhadap tatanan hukum di Indonesia
2. Laju peradaban kini terbungkus dalam harus dicermati secara kritis dan negara
label baru yang dikemas dalam jangan menjadikannya sebagai jargon
bentuk Revolusi Industri 4.0. belaka. Disamping itu, jika negara
Terjadinya gempuran di berbagai ranah lengah dalam menyikapi hal ini sama
dan kepungan teknologi yang serba saja dengan mudahnya tatanan hukum
disruptif, mulai dari Internet of things yang sedang berlangsung akan terlibas
(IoT), big data, otomasi, robotika, oleh kepiawaian daripada teknologi
komputasi awan, hingga inteligensi yang tidak maksimal dikelola oleh
artifisial (Artificial Intelligence) negara.
berhasil menorehkan penandaan besar
dalam sejarah termasuk dalam tatanan
hukum. Penamaan angka 4.0 di
belakang revolusi industry, dikemas DAFTAR PUSTAKA
secara singnifikan agar
segala inovasi dan penemuan besar dan A.F. Elly Erawaty, Globalisasi
terbaru mampu memberikan dampak Ekonomi dan Perdagangan
positif terhadap lingkungan dan Bebas: Suatu Pengantar dalam
kehidupan masyarakat. Seiring dengan Aspek Hukum dari
penamaan tersebut, teknologi yang Perdagangang Bebas
diyakini manusia sebagai solusi (Menelaah Kesiapan Hukum
daripada kerumitan mampu merubah indonesia dalam Melaksanakan
lekuk dan tatanan segala bidang Perdagangan Bebas), diedit
kehidupan khususnya bidang hukum. oleh Ida Susanti dan Bayu Seto,
Sehingga mampu memberikan Citra Aditya Bakti, Bandung,
pemahaman dibidang hukum secara 2003.
rasionalitas.

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 121


C.F.G. Soenaryati Hartono, Politik Hukum
Menuju Satu Sistem Hukum Nasional,
Bandung: Alumni, 1991.

Erman Rajagukguk, Peranan Hukum Dalam


Pembangunan Pada Era Globalisasi:
Implikasinya Bagl Pendidikan Hukum
Di Indonesia, Pidato pengukuhan
diucapkan pada upacara penerimaan
jabatan Guru Besar dalam bidang
hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, Jakarta, 4
Januari 1997.

Gunarto Suhardi, Peranan Hukum dalam


Pembangunan Ekonomi, Universitas
Atma Jaya, Yogyakarta, 2002.

Mulya Lubis, Peranan Hukum dalam


Perekonomian di Negara Berkembang,
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986.

Natangsa Surbakti, Aktualisasi Fungsi Hukum


Pidana Dalam Era Ekonomi
Global, Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Peter D. Sutherland, Rancangan Globalisasi


Tantangan-Tantangan Abad ke-21,
Jendela, Yogyakarta, 2000.

Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Dalam


Masyarakat:Perkembangan dan
Masalah, Bayumedia, Malang, 2008.

Romli Atmasasmita Makalah Disampaikan


Pada, "Seminar Legislasi Nasional";
Baleg DPR RI; Tanggal 21 Mei 2008.

Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 122

Anda mungkin juga menyukai