Dosen Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Email : supreks_yono@yahoo.com
ABSTRAK
Globalisasi bukanlah sesuatu yang baru, semangat pencerahan eropa di abad
pertengahan yang mendorong pencarian dunia baru dapat dikategorikan sebagai arus globalisasi. Revolusi industri dan transportasi di abad XVIII juga menjadi pendorong globalisasi, yang membedakannya dengan arus globalisasi yang terjadi pada dekade terakhir ini adalah kecepatan dan jangkauannya. Kemudian interaksi dan transaksi antara individu dan negara-negara yang berbeda juga akan menghasilkan konsekuensi politik, sosial, dan budaya pada tingkat dan intensitas yang berbeda. Masyarakat modern (modern society) hidup dalam era teknologi informasi (information technology) atau disebut juga dengan informative society yang saat ini populer disebut dengan “disruptive era“ atau era revolusi industri 4.0. Artinya, dunia global telah menempatkan kehidupan manusia berada di tengah-tengah arus teknologi yang begitu cepat perkembangannya dan sekaligus menjadi ancaman bagi manusia. Kemajuan dalam bidang teknologi (informasi) merupakan hasil karya intelektual manusia yang telah banyak membawa perubahan luar biasa dalam pola hidup manusia dewasa ini. Masuknya Indonesia dalam proses globalisasi pada saat ini ditandai oleh serangkaian kebijakan yang diarahkan untuk membuka ekonomi domestik dalam rangka memperluas dan memperdalam integrasi dengan pasar dunia. Lembaga hukum merupakan salah satu di antara lembaga-lembaga atau pranata-pranata sosial yang ada, seperti halnya lembaga/pranata keluarga, agama, ekonomi, dan lain sebagainya. Hukum bagaimanapun sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat di dalam segala aspeknya, baik dalam kehidupan sosial, politik, budaya, pendidikan, termasuk juga yang cukup penting adalah fungsinya atau peranannya dalam mengatur kegiatan ekonomi.
Kata Kunci : Hukum Dan Tantangannya, Era Revolusi Industri 4.0.
A. PENDAHULUAN sistem dunia, baik dalam bidang sosial,
Kata globalisasi dalam dekade ekonomi, maupun budaya. terakhir ini tidak saja menjadi bahan Globalisasi bukanlah sesuatu perbincangan dalam ilmu pengetahuan yang baru, semangat pencerahan eropa sosial dan ekonomi, tetapi juga dalam di abad pertengahan yang mendorong dunia politik dan ideologi kekuasaan di pencarian dunia baru dapat seluruh dunia. Teknologi informasi dan dikategorikan sebagai arus globalisasi. komunikasi dipandang sebagai simbol Revolusi industri dan transportasi di pelopor yang mengintegrasikan seluruh abad XVIII juga menjadi pendorong
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 110
globalisasi, yang membedakannya pertumbuhan ekonomi suatu dengan arus globalisasi yang terjadi bangsa. Dalam konteks itulah sangat pada dekade terakhir ini adalah tepat dikatakan, bahwa teori kecepatan dan jangkauannya. keuntungan (benefit theory) dalam Kemudian interaksi dan transaksi antara perlindungan hukum atas hak milik individu dan negara-negara yang intelektual (intellectual property berbeda juga akan menghasilkan rights) sangat relevan, karena konsekuensi politik, sosial, dan budaya perlombaan untuk menghasilkan karya- pada tingkat dan intensitas yang karya intelektual dilakukan untuk berbeda. mendapatkan keuntungan (materil dan Pembangunan yang dilakukan moril) bagi si pencipta atau inventor. oleh suatu bangsa harus memihak Perubahan yang begitu cepat kepada kepentingan dalam dunia bisnis merupakan ciri dari rakyat. Pembangunan sebagai suatu kehidupan manusia di era proses yang berkesinambungan harus disruption. Kehidupan dunia usaha dan senantiasa tanggap dan peka terhadap bisnis yang didukung oleh teknologi dinamika yang terjadi di dalam informasi, seperti internet telah masyarakat, baik di bidang politik, menciptakan dunia bisnis seolah-olah ekonomi, teknologi, sosial dan budaya tanpa batas (borderless trade) di dan sebagainya. seluruh penjuru dunia. Kemajuan ini Masyarakat modern (modern secara otomatis, baik langsung maupun society) hidup dalam era teknologi tidak langsung, telah berimplikasi pada informasi (information eksistensi hukum yang mengaturnya. technology) atau disebut juga Kemajuan pesat yang terjadi dengan informative society yang saat dalam masyarakat dunia, termasuk juga ini populer disebut dengan “disruptive masyarakat Indonesia, perlu dibarengi era“ atau era revolusi industri dengan sentuhan hukum, sehingga 4.0. Artinya, dunia global telah eksistensi negara hukum dapat terus menempatkan kehidupan manusia dipertahankan. Artinya dukungan yang berada di tengah-tengah arus teknologi diberikan oleh pemerintah dalam yang begitu cepat perkembangannya pengembangan teknologi informasi dan sekaligus menjadi ancaman bagi harus diikuti dengan perkembangan manusia. Kemajuan dalam bidang hukum, sehingga kemajuan teknologi teknologi (informasi) merupakan hasil tersebut dapat bermanfaat secara karya intelektual manusia yang telah maksimal bagi masyarakat dan negara banyak membawa perubahan luar biasa dan akan dapat mendorong masuknya dalam pola hidup manusia dewasa ini. investor ke Indonesia. Masuknya Indonesia dalam proses Lembaga hukum merupakan globalisasi pada saat ini ditandai oleh salah satu di antara lembaga-lembaga serangkaian kebijakan yang diarahkan atau pranata-pranata sosial yang ada, untuk membuka ekonomi domestik seperti halnya lembaga/pranata dalam rangka memperluas dan keluarga, agama, ekonomi, dan lain memperdalam integrasi dengan pasar sebagainya. Hukum bagaimanapun dunia. sangat dibutuhkan untuk mengatur Berbagai capaian manusia kehidupan bermasyarakat di dalam dalam bidang paten dan hak cipta segala aspeknya, baik dalam kehidupan merupakan bukti nyata, bahwa dalam sosial, politik, budaya, pendidikan, perdagangan dunia karya-karya termasuk juga yang cukup penting intelektual manusia telah menjadi adalah fungsinya atau peranannya mesin ekonomi yang sangat ampuh bagi dalam mengatur kegiatan ekonomi.
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 111
Dalam kegiatan ekonomi seperti inilah adalah suatu global society yang justru justru hukum sangat dibutuhkan karena tak akan bergerak ke suatu sumber-sumber ekonomi yang terbatas keseragaaman. Global society bukanlah di satu pihak dan tidak terbatasnya suatu globa state yang terkontrol secara permintaan atau kebutuhan akan sentral. Global state lebih tepat kalau sumber-sumber ekonomi di lain pihak, dikatakan sebagai “masyarakat pasar” sehingga konflik antara sesama warga yang boleh juga disebut a global dalam memperebutkan sumber-sumber economy. Global society menyaksikan ekonomi tersebut akan sering terjadi. terbebaskannya jutaan manusia dari Dengan demikian berdasarkan ikatan-ikatan aturan hukum nasional pengalaman sejarah bahwa peranan yang pada waktu yang lalu hukum tersebut haruslah dapat terukur, dikembangkan sebagai mekanisme sehingga tidak mematikan inisiatif dan kontrol di tangan sentral penguasa- daya kreasi manusia yang menjadi penguasa negara. Sementara itu, faktor pendorong utama dalam perkembangannya sebagai global pembangunan ekonomi. economy telah membuka berbagai Sebagai akibat globalisasi dan perbatasan negeri, yang akan peningkatan pergaulan dan melalulalangkan manusia (yang perdagangan internasional, cukup produsen ataupun yang konsumen), banyak peraturan-peraturan hukum kapital, dan informasi melintasi asing atau yang bersifat internasional perbatasan-perbatasan yang territorial akan juga dituangkan ke dalam maupun yang kultural. Dalam perundang-undangan nasional, hubungan ini, mengingat kebenaran apa terutama kaidah-kaidah hukum yang disimak dan dikatakan Naisbitt transnasional lebih cepat akan diterima bahwa “the bigger the economy, the sebagai hukum nasional, sebab kaidah- more powerful its smallest players … to kaidah hukum transnasional itu create the new rules for the expanding merupakan aturan permaninan dalam global economic order”, maka di komunikasi dan perekonomian tengah sistem ekonomi yang kian internasional dan global. Akibatnya mengglobal dan tiadanya global semakin mengikuti perkembangan state yang memegang kekuasaan global, hukum nasional Indonesia akan pengatur yang sentral ini akan terjadilah semakin memperlihatkan sifat yang otonomi pengaturan pada skalanya lebih transnasional, sehingga yang mikro, "untuk kalangan sendiri". perbedaanperbedaan dengan sistem Tidak hanya dalam ihwal hukum lain akan semakin berkurang. kontrak-kontrak niaga di ranah ekonomi pasar kecenderungan B. PERUMUSAN MASALAH perkembangan yang dipaparkan di muka ini amat nyatanya. Dalam 1. Bagaimanakah pengaruh globalisasi kehidupan di ranah sosial dan kultural, terhadap pembangunan hukum di kecenderungan untuk menjauhi Indonesia ? penyelesaian lewat intervensi badan- badan resmi negara nasional akan pula 2. Bagaimanakah tantangan hukum di era amat nyatanya. Renegosiasi, mediasi, revolusi industri 4.0 ? konsultasi untuk mencapai perdamaian C. PEMBAHASAN akan kian dipilih berdasarkan motif dan 1. Pengaruh Globalisasi Terhadap itikat baik. Dewasa ini, dalam Pembangunan Hukum di Indonesia kehidupan pada tataran global yang Dalam kehidupan berskala semakin dikuasai fakta pluralisme, global dewasa ini, yang akan terwujud setiap warga yang tengah berurusan
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 112
dengan hukum akan selalu menemukan dan tanpa perlu legitimasi hukum dari dirinya dalam suatu kancah, di mana Negara atau perjanjian internasional. lebih dari satu sumber hukum bisa Dalam berbagai referensi berlaku bagi dirinya. sekarang ini, suatu mengenai globalisasi, analisis dampak persoalan hidup yang dipandang dari globalisasi hukum pada umumnya relevan sebagai urusan hukum tak terletak pada bentuk hubungan antara hanya akan menjadi objek aturan kepentingan nasional, internasional dan hukum negara, tetapi juga akan transnasional. Ide mengenai Negara diintervensi oleh berbagai macam sebagai satu-satunya pemilik norma lainnya, mulai dari yang moral kedaulatan hukum semakin melemah dan tradisi setempat sampaipun ke yang dengan munculnya berbagai pola konvensi dan kovenan internasional. interaksi hukum yang melintasi batas- Globalisasi hukum akan batas antara hukum internasional dan menyebabkan peraturan-peraturan nasional, praktek di tingkat lokal dan negara-negara berkembang mengenai internasional, serta kewenangan yuridis investasi, perdagangan, jasa-jasa dan internal dan eksternal. Saat ini bidang-bidang ekonomi lainnya kedaulatan harus diterima mendekati negara-negara maju. Namun sebagai suatu kewenangan yang tidak tidak ada jaminan peraturan-peraturan lagi dimonopoli oleh Negara namun tersebut memberikan hasil yang sama kedaulatan dalam pembentukan hukum disemua tempat. Hal mana dikarenakan telah terbagi di antara berbagai perbedaan sistim politik, ekonomi dan entitas/agen - nasional, regional dan budaya. Apa yang disebut hukum itu internasional. McGrew menyatakan tergantung kepada persepsi bahwa: "Keberadaan jaringan aktivitas masyarakatnya. Friedman, mengatakan global dan regional, rezim bahwa tegaknya peraturan-peraturan internasional, tata pemerintahan global hukum tergantung kepada budaya dan regional, gerakan sosial di tataran hukum masyarakat. budaya hukum transnasional, interaksi hukum global masyarakat tergantung kepada budaya dan transnasional, dan berbagai jenis hukum anggota-anggotanya yang asosiasi transnasional, dapat dipengaruhi oleh latar belakang diinterpretasikan sebagai munculnya pendidikan, lingkungan, budaya, posisi 'ruang politik dan hukum' jenis baru atau kedudukan, bahkan kepentingan- yang melepaskan diri dari ikatan kepentingan. wilayah negara ". Globalisasi telah mendorong Bagi Indonesia yang masih dan merubah konfigurasi hukum yang menganut sistem hukum "Civil Law", kompleks. Ketika keterkaitan global pemberlakuan perjanjian internasional semakin meningkat maka transaksi dan ke dalam sistem hukum nasional masih komunikasi lintas batas pun semakin memerlukan proses ratifikasi oleh meluas sehingga muncul kebutuhan Dewan Perwakilan Rakyat RI. Hal ini untuk menciptakan hukum lintas sesuai dengan ketentuan dalam UUD Negara (transnational rules). 1945 tentang sahnya suatu perjanjian Globalisasi juga telah membawa pada internasional dan merujuk kepada meningkatnya ekspansi rezim hukum Undang-undang RI Nomor 37 tahun internasional dalam area hukum publik 1999 tentang Hubungan Luar Negeri dan privat. Berbagai referensi juga dan Undang-undang Nomor 24 tahun mencatat bahwa rezim hukum privat di 2000 tentang Perjanjian Internasional. arena global semakin banyak Peratifikasian suatu perjanjian memproduksi hukum-hukum substantif internasional yang telah ditandatangani tanpa adanya campur tangan Negara, pemerintah Indonesia mutatis mutandis
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 113
merupakan hukum nasional (hukum TRIMs (Trade Related Invesment positif) sebagai dasar penerapannya di Measures) atau peraturan di bidang dalam praktik. Namun demikian dalam investasi yang berhubungan dengan proses legislasi di Indonesia, perdagangan dan TRIPs (Trade Releted peratifikasian tersebut diwujudkan Intellectual Property Rights) atau dalam suatu "Undang-undang peraturan yang berhubungan dengan Pengesahan". Implementasi undang- hak milik intelektual, banyak undang ratifikasi (pengesahan) tersebut mempengaruhi undang-undang di masih harus melalui suatu proses bidang hak milik dan investasi di harmonisasi dengan undang-undang Indonesia. Kedua, datangnya modal lama dalam hal objek perjanjian asing yang dalam implementasinya internasional telah dimuat sebagian atau melahirkan antara lain Joint Venture seluruhnya di dalam ketentuan Agreement, perusahaan-perusahaan peraturan perundang-undangan yang waralaba negara-negara maju yang berlaku. Proses harmonisasi tersebut memperkenalkan Indonesia akan melahirkan suatu Undang-Undang pada Franchise Agreement, berbagai tentang Perubahan. Jika objek perusahaan Indonesia yang perjanjian yang telah melalui proses memerlukan pinjaman jangka pendek ratifikasi belum diatur sama sekali di membawa mereka kepada sistem hukum nasional maka dilakukan pengenalan Commercial Paper (CP). proses perancangan undang-undang Kesemuanya itu datang dari Common baru. Law sistem yang sebelumnya tidak Perdagangan internasional dikenal di Indonesia. Kedudukan Indonesia ke pasar dunia, dan berusaha Indonesia yang memerlukan bantuan mendapat pinjaman-pinjaman luar luar negeri untuk mengatasi kesulitan- negeri dari negara-negara maju, kesulitan ekonomi negara ini pengaruh Common Law secara disadari menyebabkan juga Indonesia meminta atau tidak masuk ke bantuan lembaga keuangan Indonesia. Common internasional. Negara-negara maju Law mempengaruhi hukum Indonesia berpendapat bahwa pembangunan melalui perjanjian-perjanjian atau ekonomi tidak dapat dilaksanakan tanpa konvensi-konvensi internasional di pembaharuan hukum terlebih dahulu mana Indonesia menjadi anggotanya, yang akan mendukung pembangunan perjanjian antara para pengusaha, ekonomi tersebut. Dalam hal ini badan- lahirnya institusi-institusi keuangan badan internasional yang didominasi baru dan pengaruh sarjana hukum yang oleh Common Law secara tidak disadari mendapat pendidikan di negara- membawa unsur-unsur sistem hukum negara Common Law seperti Amerika tersebut ke dalam undang-undang Serikat, Inggris dan Australia. Pertama, nasional Indonesia. “Class Action” datangnya modal asing ke Indonesia diperkenalkan dalam gugatan menyebabkan Indonesia menjadi perlindungan lingkungan hidup, anggota berbagai konvensi “Derivative Action” diperkenalkan internasional di mana hukum Common dalam gugatan pemegang saham Law adalah dominan. minoritas kepada direksi dan komisaris Perjanjian yang terakhir amat PT atas nama perusahaan. Sebelumnya mempengaruhi Indonsia dalam bidang hal-hal tersebut tidak dikenal dalam hukum Ekonomi hukum Acara Perdata Indonesia yang adalah GATT (General Agreement on berasal dari Civil Law sistem. Tariff and Trade) Faktor utama bagi hukum untuk atau WTO (WorldTrade Organisation), dapat berperan dalam pembangunan
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 114
ekonomi adalah apakah hukum mampu Organisasi-organisasi internasional menciptakan stability, predictability da lainnya seperti Perserikatan Bangsa- n fairness. Dua hal yang pertama adalah Bangsa (PBB) serta berbagai perjanjian prasyarat bagi sistem ekonomi apa saja khusus organisasi juga memainkan untuk berfungsi. Termasuk dalam peran penting dalam globalisasi hukum. fungsi stability adalah potensi hukum HAM adalah salah satu bidang hukum menyeimbangkan dan mengakomodasi yang mendunia dan pengaruhnya telah kepentingan yang saling bersaing. menyebar secara luas. Jaringan Kebutuhan fungsi hukum untuk dapat organisasi-organisasi internasional ini meramalkan (predictability) akibat dari merupakan agen-agen yang suatu langkah-langkah yang diambil berpengaruh dalam proses globalisasi khususnya penting bagi negeri yang dan pluralisme hukum. Ketentuan dan sebagian besar rakyatnya untuk pertama prosedur yang mereka buat telah kali memasuki hubungan-gubungan berkembang menjadi sumber hukum ekonomi yang tradisional. Aspek yang berlaku dalam masyarakat keadilan (fairness), seperti perlakuan internasional dan memiliki pengaruh yang sama dan standar pola tingkah mengikat di level nasional. laku pemerintah adalah perlu untuk Dalam sistem ekonomi pasar menjaga mekanisme pasar dan global, sistem hukum memerlukan mencegah birokrasi yang berlebihan. reformasi dalam format dan fungsinya Liberalisasi perdagangan yang sesuai dengan tuntutan aktivitas menuju era ekonomi global dan pasar ekonomi yang berlangsung dalam bebas melalui WTO (World Trade semangat pasar bebas. Dalam konteks Organization) maupun APEC (Asia liberalisasi ekonomi dan perdagangan Pasific Economic Committee), ini, pemerintah Indonesia tampaknya menghadirkan tantangan yang berat telah melakukan langkah-langkah bagi negara-negara berkembang deregulasi dalam bidang ekonomi termasuk Indonesia. Dikatakan dan perdagangan. Deregulasi dalam demikian, oleh karena di pasar bebas bidang ekonomi dan perdagangan, pada akan bertemu kekuatan-kekuatan yang hakikatnya bukanlah peniadaan peran tidak berimbang, yaitu negara-negara hukum dalam pengaturan kehidupan industri, New Indusrial ekonomi, melainkan melakukan Countries (NIC’s), dan negara-negara perubahan (reformasi) dalam pola yang sedang berkembang. Kemampuan pengaturan ke arah yang lebih para pemain, dalam hal ini negara- demokratis, liberal dan akomodatif negara, tidaklah sama. Negara-negara terhadap dinamika pasar. berkembang dikhawatirkan akan Dampak pengaruh globalisasi kedodoran dalam menghadapi terhadap produk hukum di Indonesia persaingan ketat dengan Negara-negara dapat dipengaruhi oleh kepentingan maju. negara industri maju. Selain Organisasi internasional seperti kepentingan negara industri maju dalam IMF, World Bank dan ADB juga pengaruhnya dalam pembentukan memegang peranan penting dalam produk hukum di Indonesia juga peran proses pembangunan hukum (legal dari lembaga-lembaga donor asing development) melalui berbagai program seperti Bank Dunia, IMF dan ADB. pembangunan. Kerjasama Dimana lembaga donor tersebut juga pembangunan hukum seringkali merupakan kepanjangan tangan dalam membawa pengaruh kepentingan membawa kepentingan negara-negara organisasi internasional dalam proses industri maju. Juga pengaruh dari pembentukan kebijakan nasional. LSM/NGO internasional dapat
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 115
mengarahkan kepentingannya dalam Undnag-Undang dengan intervensi produk hukum sehubungan dengan isu- asing itu dilakukan dalam 12 tahun isu global. pasca reformasi. Inti dari intervensi ini Beberapa produk hukum di adalah upaya meliberalisasi sektor- Indonesia yang paling jelas sektor vital di Indonesia. mencerminkan proses tersebut adalah Contohnya, Undang-Undang tentang produk tahun 1995, yaitu Undang- Migas, Kelistrikan, Pebankan dan Undang tentang Perseroan Terbatas dan Keuangan, Pertanian, serta sumber Undang-Undang tentang Pasar Modal. Daya Air. Ciri penting dari kedua undang-undang Tiga lembaga yang berbasis di tersebut adalah masuknya beberapa Amerika Serikat (AS) tercatat paling doktrin dan prinsip ukum yang selama banyak menjadi konsultan pemerintah itu dianggap berasal dari tradisi dalam merancang 72 undang-undang Common Law. Doktrin yang selama ini (UU) yang disinyalir Badan Intelijen hanya ditemukan Common Law seperti Nasional (BIN) disusupi kepentingan manipulasi pasar, pemisahan asing. Ketiga lembaga tersebut adalah kepemilikan efek, kewajiban fidusia World Bank (Bank Dunia), bagi direksi dan komisaris, dan piercing International Monetary Fund (IMF), the corporate veil berhasil menjadi dan United States Agency for bagian integral dari hukum kita. International Development (USAID). Pembuatan Undang-Undang “Ketiganya terlibat sebagai konsultan, Minyak Bumi dan Gas Nomor 22/2001 karena memberikan pinjaman kepada yang diduga ada keterlibatan pendanaan pemerintah untuk sejumlah program di sekitar Rp 200 miliar dari pihak bidang politik, ekonomi, pendidikan, lembaga donor bilateral Amerika kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Serikat (USAID) mengundang Makanya, mereka bisa menyusupkan sejumlah reaksi. DPR harus merevisi kepentingan asing dalam penyusunan pasal-pasal dalam UU tersebut yang Undang-Undang di bidang-bidang tidak sesuai dengan semangat UUD tersebut. Bank Dunia antara lain terlibat 1945 bahwa sumber daya alam dikuasai sebagai konsultan dalam sejumlah oleh negara untuk kemakmuran rakyat. program pemerintah di sektor "Akibatnya sangat signifikan dalam pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengelolaan sektor energi kita, yang pengelolaan sumber daya alam dan dirugikan juga rakyat karena subsidi pembangunan berbasis masyarakat. BBM dicabut". Dampaknya Keterlibatan Bank Dunia tersebut, ketimpangan sosial, kalau tata kuasa membuat pemerintah mengubah dan kelola produksi dan konsumsi sejumlah Undang-Undang antara lain energi tak digunakan untuk memenuhi Undang-Undang Pendidikan Nasional kebutuhan energi rakyat," ujarnya. (No 20 Tahun 2003), Undang-Undang Selain USAID, ada lembaga donor lain Kesehatan (No 23 Tahun 1992), seperti Asian Development Bank Undang-Undang Kelistrikan No 20 (ADB) dan Bank Dunia yang turut Tahun 2002, dan Undang-Undang menyediakan analisis kebijakan harga Sumber Daya Air (No 7 Tahun 2004). energi dan penghapusan subsidi bagi Perkembangan ekonomi yang masyarakat. mandiri dari suatu perusahaan Menurut penulis ada campur multinasional seringkali diasumsikan tangan asing terlibat dalam penyusunan sebagai perkembangan suatu badan puluhan undang-undang di Indonesia. yang benar-benar tanpa kebangsaan dan "Ada 76 undang-undang yang draft-nya benar-benar mandiri. Peradaban dunia dilakukan pihak asing. Puluhan yang kemudian menjadi hukum
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 116
internasional ikut mempengaruhi maupun common law berisikan pembangunan hukum nasional dan substansi yang serupa. Begitu juga sistem perekonomian negara-negara debgan peraturan pasar modal, dimana berkembang. Globalisasi ekonomi saja tidak berbeda, satu sama lain. Hal sekarang ini merupakan perwujudan ini terjadi karena dana yang mengalir ke baru dari pembagunan kapitalisme pasar-pasar tersebut tidak lagi terikat sebagai konsep, keyakinan, norma dan benar dengan waktu dan batas-batas nilai-nilai mengenai tatanan masyarakat negara. Tuntutan keterbukaan dunia yang dicita-citakan serta (transparency) yang semakin besar, bagaimana cara untuk mewujudkannya. berkembangnya kejahatan internasional Bagaimanapun karakteristik dan dalam pencucian uang (money hambatannya, globalisasi ekonomi loundering) dan insider trading menimbulkan akibat yang besar sekali mendorong kerjasama internesional. pada bidang hukum, globalisasi Globalisasi telah mengurai ekonomi juga menyebabkan terjadinya batasan antara ranah lokal, nasional, globalisasi hukum. Globalisasi hukum regional dan global dan menyebabkan tersebut tidak hanya didasarkan munculnya ruang politik yang tumpang kesepakatan internasional antar bangsa, tindih. Dengan kata lain globalisasi tetapi juga pemahaman tradisi hukum berdampak pada penataan ulang dan budaya antara barat dan timur. kehidupan sosial dimana ruang politik Globalisasi di bidang kontrak- dan hukum tidak lagi hanya dibatasi kontrak perdagangan internasional oleh batas teritori Negara. sudah lama terjadi, karena negara- Efek globalisasi hukum tidak negara maju membawa transaksi baru bisa terlepas dari bagaimana interaksi ke negara berkembang, maka mitra hukum masa kini telah merubah kerja mereka dari negara-negara pembangunan karakter hukum nasional berkembang akan menerima model- dan internasional. Secara tradisional, model kontrak perdagangan legitimasi hukum dapat ditelusuri dari internasional tersebut, dapat disebabkan pembuatan hukum positif oleh Negara karena sebelumnya tidak mengenal dan oleh karenanya hukum model tersebut, dapat juga karena posisi internasional adalah dan sudah tawar (barganing position) yang lemah. seharusnya merupakan hukum antar Oleh karena itu tidak mengherankan, Negara. Namun dalam beberapa dekade perjanjian patungan (joint venture), terakhir, subjek, lingkup dan sumber perjanjian waralaba (franchise), hukum internasional telah diperluas. perjanjian lisense (license), perjanjian Kohl melihat bahwa dengan munculnya keagenan (agence), memiliki format aktor-aktor non-negara, hukum dan substansi yang hampir sama internasional tidak bisa lagi 'hanya diberbagai negara. Konsultan hukum berfungsi mengkoordinasi kepentingan suatu negara dengan mudah Negara-negara, namun juga harus dapat mengerjakan perjanjian-perjanjian memfasilitasi kerjasama antara Negara semacam itu di negara-negara lain, dan non-Negara dalam berbagai area, persamaan ketentuan-ketentuan hukum antara lain di bidang humanitarian, di berbagai negara bisa juga terjadi penguatan demokrasi dan supremasi karena suatu negara mengikuti model hukum, dan akuntabilitas transnasional. negara maju berkaitan dengan institusi- Di balik usaha keras institusi hukum untuk mendapat menciptakan globalisasi hukum, tidak akumulasi modal. Undang-undang ada jaminan bahwa hukum tersebut perseroan terbatas diberbagai negara, akan memberikan hasil yang sama di baik dari negara-negara civil law semua tempat. Hal tersebut disebabkan
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 117
oleh perbedaan politik, ekonomi, dan dengan informative society yang saat budaya. Hukum tidak sama dengan ini populer disebut dengan „disruptive kuda, orang tidak akan menamakan era“ atau era revolusi industri keledai atau zebra adalah kuda, walau 4.0. Artinya, dunia global telah bentuknya hampir sama, kuda adalah menempatkan kehidupan manusia kuda. Hukum tidak demikian, apa yang berada di tengah-tengah arus teknologi disebut hukum itu tergantung kepada yang begitu cepat perkembangannya persepsi masyarakatnya. Friedman, dan sekaligus menjadi ancaman bagi menyatakan bahwa tegaknya peraturan- manusia. Kemajuan dalam bidang peraturan hukum tergantung kepada teknologi (informasi) merupakan hasil budaya hukum masyarakatnya. Budaya karya intelektual manusia yang telah hukum masyarakat tergantung kepada banyak membawa perubahan luar biasa budaya hukum anggota-anggotanya dalam pola hidup manusia dewasa ini. yang dipengaruhi oleh latar belakang Berbagai capaian manusia pendidikan, lingkungan budaya, posisi dalam bidang paten dan hak cipta atau kedudukan, bahkan kepentingan- merupakan bukti nyata, bahwa dalam kepentingan. Dalam menghadapi hal perdagangan dunia karya-karya yang demikian itu perlu “check and intelektual manusia telah menjadi balance” dalam bernegara. “check and mesin ekonomi yang sangat ampuh bagi balance” hanya bisa dicapai dengan pertumbuhan ekonomi suatu parlemen yang kuat, pengadilan yang bangsa. Dalam konteks itulah sangat mandiri, dan partisipasi masyarakat tepat dikatakan, bahwa teori melalui lembaga-lembaganya. Dalam keuntungan (benefit theory) dalam hal tersebut, khususnya dalam masalah perlindungan hukum atas hak milik pengawasan dan law Enforcement, dua intelektual (intellectual property hal yang merupakan komponen yang rights) sangat relevan, karena tak terpisahkan dari sistim rule of law. perlombaan untuk menghasilkan karya- Tidak akan ada law enforcement kalau karya intelektual dilakukan untuk tidak ada sistem pengawasan dan tidak mendapatkan keuntungan (materil dan akan ada rule of law kalau tidak ada law moril) bagi si pencipta atau inventor. enforcement yang memadai. Perubahan yang begitu cepat Menurut penulis dalam usaha dalam dunia bisnis merupakan ciri dari membangun hukum nasional yang kehidupan manusia di era berlaku untuk seluruh bangsa dan disruption. Kehidupan dunia usaha dan sanggup mengantisipasi kemajuan dan bisnis yang didukung oleh teknologi pergaulan dengan dunia internasional, informasi, seperti internet telah kita harus memegang teguh pada batas- menciptakan dunia bisnis seolah-olah batas dan perbedaan antara hukum tanpa batas (borderless trade) di perdata dan hukum publik serta antara seluruh penjuru dunia. Kemajuan ini hukum perdata dan hukum pidana yang secara otomatis, baik langsung maupun sudah umum diterima oleh masyarakat tidak langsung, telah berimplikasi pada dunia. eksistensi hukum yang mengaturnya. Kemajuan pesat yang terjadi dalam masyarakat dunia, termasuk juga 2. Tantangan hukum di era revolusi masyarakat Indonesia, perlu dibarengi industri 4.0 dengan sentuhan hukum, sehingga Masyarakat modern (modern eksistensi negara hukum dapat terus society) hidup dalam era teknologi dipertahankan. Artinya dukungan yang informasi (information diberikan oleh pemerintah dalam technology) atau disebut juga pengembangan teknologi informasi
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 118
harus diikuti dengan perkembangan nyata (legal facts), sehingga perbuatan hukum, sehingga kemajuan teknologi itu harus dianggap sebagai perbuatan tersebut dapat bermanfaat secara yang nyata pula. Dengan demikian maksimal bagi masyarakat dan negara segala bukti yang terdapat dan dan akan dapat mendorong masuknya menggunakan teknologi informasi, investor ke Indonesia. seperti e-mail dan lain-lain dapat Perkembangan dan kemajuan dijadikan sebagai alat bukti yang teknologi informasi secara global sah. Kedua, UU ini juga tidak membawa dampak luas di tengah- mengenal batas wilayah (borderless) tengah kehidupan masyarakat nasional dan siapa pelakunya (subyek hukum), dan internasional. Kemajuan tersebut sehingga siapapun pelakunya dan tidak hanya telah menciptakan dimanapun keberadaannya tidak begitu perdagangan dengan menggunakan penting asalkan perbuatannya tersebut elektronik (electronic commerce – e- dapat menimbulkan akibat hukum di commerce), sehingga telah Indonesia. Jadi, yang terpenting disini melenyapkan konsep jual beli secara adalah bahwa perbuatan hukum itu konvensional, tetapi sekaligus juga menimbulkan kerugian terhadap telah menimbulkan kekhawatiran dan kepentingan Indonesia yang meliputi ketakutan masyarakat terhadap ekses- tetapi tidak terbatas pada merugikan ekses negative dari teknologi tersebut, kepentingan ekonomi nasional, seperti kejahatan terhadap credit perlindungan data strategis, harkat dan card atau Anjung Tunai Mandiri martabat bangsa, pertahanan dan (ATM) serta ancaman keadidayaan keamanan, serta badan hukum teknologi informasi sebagai pengganti Indonesia. tenaga manusia di dalam dunia kerja Keterkaitan Undang-Undang seperti maraknya online shopping. tentang Informasi dan Transaksi Tanggal 21 April 2008 Elektronik dengan berbagai Undang- merupakan tonggak sejarah bagi Undang dalam hak milik intelektual perkembangan hukum di sangat dekat. Sebab, semua informasi Indonesia. Pada tanggal tersebut dan atau dokumen elektronik yang Pemerintah Indonesia telah disusun merupakan obyek yang mengundangkan undang-undang dilindungi berdasarkan Undang- Nomor 11 Tahun 2008 tentang Undang Hak Cipta. Demikian juga Informasi dan Transaksi Elektronik. dengan hal-hal yang berkaitan dengan Kehadiran UU ini membuktikan bahwa rejim paten, merek dan indikasi Pemerintah Indonesia harus mengikuti geografis, perlindungan varietas arus globalisasi dalam segala bidang, tanaman, rahasia dagang, desain termasuk dalam transaksi elektronik industri dan desain tata letak sirkuit yang jelas berbeda dengan perbuatan terpadu juga tunduk pada ketentuan hukum pada perundangan masing-masing. umumnya. Pemberlakuan UU ini Dengan diberlakukannya sekaligus juga menjawab tantangan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 hukum di dunia maya atau hukum siber tentang Informasi dan Transaksi yang selama ini belum diatur secara Elektronik membawa konsekuensi logis khusus di Indonesia. di tubuh institusi penegak hukum di Ciri khas dari perbuatan hukum Indonesia. Undang-Undang yang baru siber ini, pertama, kendatipun ini menuntut aparatur hukum yang perbuatan hukum itu dilakukan di dunia betul-betul memahami dan menguasai virtual yang tidak mengenal locus teknologi informasi secara delicti, tetapi perbuatan itu berakibat komprehensif dalam melaksanakan
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 119
tugas-tugas ke depan. Hal ini baik barang maupun jasa melalui disebabkan, karena perbuatan- internet tanpa harus bertemu secara perbuatan yang dulunya secara fisik antara si penjual dan si konvensional terasa mudah untuk pembeli. Pemberlakuan tiket dengan diselesaikan, tetapi tantangan tugas- sistem electronic ticket (e-ticket) di tugas ke depan harus berhadapan bisnis penerbangan secara global dengan suatu perbuatan hukum yang merupakan contoh yang jelas dan hanya dapat dirasakan akibatnya saja memberikan kemudahan bagi tanpa diketahui siapa pelaku dan konsumen. Demikian juga dengan dimana perbuatan itu penutupan kontrak oleh para pihak dilakukan. Perbuatan hukum itu terjadi cukup dilakukan melalui dunia maya di alam maya (cyber world). dengan membubuhkan tandatangan Institusi hukum, seperti elektronik, yaitu tanda tangan yang Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman dan terdiri atas informasi elektronik yang Advokat harus mereposisi dilekatkan, terasosiasi atau terkait diri. Profesionalisme mereka sangat dengan informasi elektronik lainnya dituntut dalam menyelesaikan tugas- yang digunakan sebagai alat verifikasi tugas berat dalam bidang hukum ke dan autentifikasi. depan. Sebab ditangan merekalah Pada akhirnya era disruption kepastian hukum (legal certainty) dapat meninggalkan banyak pekerjaan rumah diwujudkan bagi si pencari keadilan di bagi ahli dan penegak hukum di muka bumi ini (justice for all). Indonesia yang menuntut tingkat Dalam UU ITE ditetapkan profesionalisme yang tinggi dan handal mengenai perluasan dari alat bukti yang dengan penguasaan soft skill seperti sah yang selama ini dikenal dalam komputer dan bahasa Hukum Acara di Indonesia. Semua Inggris. Tantangan informasi elektronik dan/ atau dokumen atau challenge bukanlah sesuatu yang elektronik dan/ atau hasil cetaknya harus dielakkan melainkan harus merupakan alat bukti yang sah, apabila dihadapi dengan cara dan strategi yang menggunakan sistem tepat, sehingga semuanya mendapatkan elektronik. Sistem elektronik adalah ruang dalam ilmu hukum dan serangkaian perangkat dan prosedur implementatif. elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, D. C. KESIMPULAN DAN SARAN mengolah, menganalisis, menyimpan, Kesimpulan menampilkan, mengumumkan, 1. Perkembangan dunia dalam era mengirimkan, dan/ atau globalisasi saat ini tidak dapat menyebarluaskan informasi elektronik. dibendung oleh negara-negara di dunia, Berbagai perbuatan hukum, baik termasuk Indonesia. Pengaruh itu perdata maupun pidana dilakukan perdagangan bebas dalam ekonomi oleh manusia dengan mempergunakan begitu kuat dan isu-isu global seperti sistem teknologi informasi. Hal ini pada teknologi, lingkungan, budaya, dapat dibuktikan, betapa banyaknya HAM dan politik. Indonesia sebagai masyarakat internasional yang negara berkembang, mendapat melakukan aktivitas bisnis usahanya di pengaruh dari negara-negara maju alam maya dengan menggunakan dimana negara-negara industri tersebut internet. Hal yang sama juga dengan membawa kepantingan ekonomi dalam mudah kita temukan di investasi di Indonesia. Hal ini yang Indonesia. Banyak pelaku ekonomi menyebabkan Indonesia harus yang memperjualbelikan dagangannya menyesuaikan diri dengan
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 120
perkembangan tersebut. Sehingga Saran dalam mempertahankan kepentingan 1. Kehadiran revolusi industri 4.0 baiknya nasional, Indonesia menjalin kerja sama disikapi secara cermat dan kritis melalui dengan negara-negara lain baik dalam kajian dan riset yang ilmiah. Supaya tingkat global yang tergabung dalam dalam pelaksanaannya siap atau IMF dan Bank Dunia ataupin dalam tidaknya Indonesia, hukum harus tetap kerja sama dengan negara-neggara tajam keatas dan persamaan hukum tetangga seperti dalam ASEAN. Namun semakin menguat secara hakikatnya. Di dalam hal tertentu untuk menjaga samping itu regulasi hukum yang sudah stabilitas nasional dan ekonomi ada maupun akan dibuat selayaknya nasional Indonesia juga menjalin memberi kemanfaatan yang positif dan kerjasama bilateral dengan cina. selaras dengan teknologi yang ada. Pengaruh globalisasi juga Inovasi dan invensi serta penemuan mempengaruhi sistem hukum dan baru melalui teknologi tidak terhambat produk hukum Indonesia. Dimana dan mendapatkan penguatan yang Indonesia yang merupakan negara yang penuh daripada hukum. Sehingga mempunyai sistem hukum civil law terciptanya relevansi hukum yang akan berhadapan dengan negara yang berbasis human digital dan soft skill sistem hukum common law. Sehingga digital yang mendukung pertumbuhan hal ini mempengaruhi sistem hukum sumber daya manusia yang Indonesia. Dan terjadinya pluralisme berkualitas dan keadilan yang hakiki. hukum dengan terjadinya mix legal 2. Kehadiran revolusi Industri 4.0 tradition. terhadap tatanan hukum di Indonesia 2. Laju peradaban kini terbungkus dalam harus dicermati secara kritis dan negara label baru yang dikemas dalam jangan menjadikannya sebagai jargon bentuk Revolusi Industri 4.0. belaka. Disamping itu, jika negara Terjadinya gempuran di berbagai ranah lengah dalam menyikapi hal ini sama dan kepungan teknologi yang serba saja dengan mudahnya tatanan hukum disruptif, mulai dari Internet of things yang sedang berlangsung akan terlibas (IoT), big data, otomasi, robotika, oleh kepiawaian daripada teknologi komputasi awan, hingga inteligensi yang tidak maksimal dikelola oleh artifisial (Artificial Intelligence) negara. berhasil menorehkan penandaan besar dalam sejarah termasuk dalam tatanan hukum. Penamaan angka 4.0 di belakang revolusi industry, dikemas DAFTAR PUSTAKA secara singnifikan agar segala inovasi dan penemuan besar dan A.F. Elly Erawaty, Globalisasi terbaru mampu memberikan dampak Ekonomi dan Perdagangan positif terhadap lingkungan dan Bebas: Suatu Pengantar dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan Aspek Hukum dari penamaan tersebut, teknologi yang Perdagangang Bebas diyakini manusia sebagai solusi (Menelaah Kesiapan Hukum daripada kerumitan mampu merubah indonesia dalam Melaksanakan lekuk dan tatanan segala bidang Perdagangan Bebas), diedit kehidupan khususnya bidang hukum. oleh Ida Susanti dan Bayu Seto, Sehingga mampu memberikan Citra Aditya Bakti, Bandung, pemahaman dibidang hukum secara 2003. rasionalitas.
Jurnal Hukum Responsif FH UNPAB Halaman | 121
C.F.G. Soenaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Bandung: Alumni, 1991.
Erman Rajagukguk, Peranan Hukum Dalam
Pembangunan Pada Era Globalisasi: Implikasinya Bagl Pendidikan Hukum Di Indonesia, Pidato pengukuhan diucapkan pada upacara penerimaan jabatan Guru Besar dalam bidang hukum pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 4 Januari 1997.
Gunarto Suhardi, Peranan Hukum dalam
Pembangunan Ekonomi, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2002.
Mulya Lubis, Peranan Hukum dalam
Perekonomian di Negara Berkembang, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986.
Natangsa Surbakti, Aktualisasi Fungsi Hukum
Pidana Dalam Era Ekonomi Global, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Peter D. Sutherland, Rancangan Globalisasi
Tantangan-Tantangan Abad ke-21, Jendela, Yogyakarta, 2000.
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Dalam
Masyarakat:Perkembangan dan Masalah, Bayumedia, Malang, 2008.
Romli Atmasasmita Makalah Disampaikan
Pada, "Seminar Legislasi Nasional"; Baleg DPR RI; Tanggal 21 Mei 2008.