Anda di halaman 1dari 7

Tugas 2

Hak Asasi Manusia Di Era Globalisasi

Di susun oleh :
Nama Mahasiswa : Juanda Saputra
Nim : 050917586
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Jurusan S1 Manajemen
Universitas Terbuka
PENDAHULUAN

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, di
junjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia

Pada era moderen ini, pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat dirasakan sangat
cepat. Salah satu ciri dari masa ini adalah perkembangan pesatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan juga didukung oleh munculnya semangat globalisasi. Sebagaimana dikatakan
oleh Antoni Gidden, globalisasi merupakan sebuah proyek yang kompleks, tidak hanya
digerakan oleh suatu kekuatan tertentu, melainkan oleh banyak kekuatan, seperti budaya,
teknologi, politik maupun ekonomi.

Era globalisasi sebagai akibat revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
terbendung, sehingga menimbulkan berbagai dampak dalam masyarakat, baik positif maupun
negatif. Terutama bagi masyarakat yang sedang berkembang, sehingga dalam berbagai ilmu
sosial masyarakat menimbulkan pemikiran-pemikiran baru termasuk dalam bidang ilmu
hukum. Suatu penilaian terhadap hukum positif menunjukkan bahwa hukum positif yang
merupakan ius constitutum belum menunjukkan ciri khas hukum nasional yang dicita-citakan,
karena hukum yang berlaku di negara kita adalah sebagai berikut:

1. Berasal adari zaman kolonial dan tentunya tidak berdasarkan pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945;
2. Merupakan kaidah hukum adat, masih berorientasi sempit (lokal), maka belum
sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, sekalipun pancasila itu
sendiri di gali dari hukum adat;
3. Perundang-undangan yang terbentuk sesudah tanggal 17 Agustus 1945, mungkin juga
banyak yang belum sesuai dengan jiwa Pancasila, UUD 1945, walaupun undang-
undang yang bersangkutan di dalam konsiderans atau pertimbangan hukum
meyebutkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasannya.

Dampak globalisasi tidak hanya terasa di bidang ekonomi,tetapi juga di bidang politik,
sosial, budaya dan hukum. Dampak globalisasi juga terlibat dalam pergeseran dari nilai-nilai
komunalistik kearah individualistik yang telah mengubah dinamika HAM di Indonesia.
Dengan demikian terutama mengenai perundang-undangan apapun bentuknya (undang-
undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan peraturan pelaksanaan lainnya) agar
merupakan suatu sistem hukum nasional yang berlandaskan cita hukum pancasila yang
ditempatkan ke dalam suatu pola pemikiran tentang cita-cita hukum nasional rectsidee. serta
tidak terlepas dari konsep dasar Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (HAM).

Terdapat empat prinsip lain yang perlu diperhatikan pembentukan undang-undang terutama
pembentukan hukum di era globalisasi ini agar setiap produk hukum yang dibuat tidak akan
merugikan masyarakat,sehingga hak-hak masyarakat dapat terpenuhi. Sebagai mana rumusan
yang terdapat dalam Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM,
menyebutkan HAM adalah seperangkat hak yang pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, di
junjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
KAJIAN PUSTAKA

Dalam era globalisasi ini pertumbuhan dan perkembangan masyarakat telah berlangsung
dengan sangat cepat. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi
telah mengubah lanskap dunia, menghapus sekat-sekat geografis, dan menyatukan seluruh
dunia dalam satu kesatuan. Seiring dengan kemajuan globalisasi, norma-norma yang mengatur
nilai-nilai dan hukum yang diberlakukan dalam masyarakat mengalami transformasi.

Menurut David M. Trubek, dalam restrukturisasi global dan nasional, terdapat


interpenetrasi dan interrelasi yang kuat. Ini berarti bahwa semua aspek kehidupan termasuk
ideologi, politik, budaya, sosial ekonomi, hukum, pertahanan dan keamanan suatu negara,
terus-menerus terpengaruh oleh kekuatan ekstranasional, yang pada gilirannya menghidupkan
kawasan tersebut (David, 1993:3).

Akbar S. Ahmed dan Hastings Donan memberi batasan bahwa globalisasi “untuk pada
prinsipnya mengacu pada perkembangan-perkembangan yang cepat di dalam teknologi
komunikasi, transformasi, informasi yang bisa membawa bagian-bagian dunia yang jauh
(menjadi hal-hal) yang bisa menjangkau dengan mudah”(Basuki,2013).

Menurut Pandangan islam selaras dengan Hak Asasi Manusia yang dapat di pertahankan
dalam prinsip-prinsip islam. Sumber-sumber dan metode-metode hukum islam mengandyng
prinsip-prinsip umum pemerintahan yang baik dan kesejahteraan manusia yang mengabsahkan
cita-cita modern tentang Hak Asasi Internasional.penghargaan atas keadilan, perlindungan
kehidupan dan martabat manusia, adalah prinsip-prinsip pokok yang inheren dalam syariat.

Globalisasi telah mempengaruhi perlindungan Hak Asasi Manusia, terutama dalam konteks
ekonomi, sosial dan budaya.

Dalam aspek ekonomi globalisasi dapat memberikan manfaat yang besar bagi negara-
negara maju, tetapi juga dapat menghasilkan tidak setaraan ekonomi di negara-negara
berkembang. Hal ini menjadi salah satu tantangan dalam melindungi hak ekonomi manusia.

Dalam aspek sosial, globalisasi telah mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi.
Fenomena ini juga menciptakan risiko baru, termasuk isu privasi dan keaman data.

Globalisasi juga memunculkan isu-isu baru terkait dengan identitas budaya dan toleransi
perubahan sosial dan teknologi telah menciptakan kebutuhan untuk mengembangkan hukum
baru yang relavan dalam menghadapi isu-isu HAM yang beru muncul.
PEMBAHASAN
Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman perilaku, melindungi
kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjadi harkat dan
martabatnya. Sedangkan asasi berarti yang bersifat paling mendasar yang dimiliki manusia
sebagai fitrah, sehingga tidak satupun mahluk mengintervensinya apalagi mencabutnya.

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, di
junjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Globalisasi merupakan sebuah
proses kompleks, tidak hanya digerakan oleh suatu kekuatan, seperti budaya, teknologi, politik,
maupun ekonomi.

Prinsip-prinsip hak asasi manusia tidak saja menjadi aspek terpenting dalam sistem hukum
suatu negara yang harus dituangkan dalam konstitusi negara, tetapi juga menuntut pengakuan
secara menyeluruh pada tingkat implementasinya, baik dalam bidang politik dan
ketatanegaraan maupun hukum dan keadilan. Atas dasar itu, jaminan bagi perlindungan hak
asasi manusia hendaknya mendapatkan prioritas utama demi tegaknya hukum dan keadilan
ditengah-tengah masyarakat.

Dengan adanya era globalisasi, yang ditandai dengan makin biasanya batas-batas budaya
dan nasionalitas, hampir disetiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang mulai
tertarik memahami tentang arti pentingnya keterlibatan HAM dalam berbagai aspek
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara dan bermasyarakat termasuk dinegara
Indonesia. Hal ini terlihat dalam rencana pembangunan hukum nasional yang mengagendakan
adanya bidang HAM. Sebagaimana disebut dalam UU No. 17 Tahun 2007 Tentang rencana
pembangunan jangka panjang nasional (2005-2025).

Penegakkan HAM juga menjadi arah bagi pembangunan sebagaimana disebutkan dalam
UU N.17 Tahun 2007 Tentang rencana pembangunan jangka panajang nasional 2005-2025.
Diantara arah disebutkan adalah “pembangunan hukum dilaksankan melalu pembaharuan
hukum dengan tetap memperhatikan kemajemukan tatanan hukum yang berlaku dan pengaruh
globalisasi sebagai upaya untuk meningkatkan kepastian dan perlindungan hukum, penegakkan
hukum dan HAM, kesadaran hukum, serta pelayanan hukum yang beritikan keadilan,
kebenaran, ketertiban, dan kesejahteraan dalam rangka penyelenggaraan negara yang makin
tertib dan teratur sehingga penyelenggaraan pembangunan nasional akan makin lancar”.
▪ Ada lima dampak buruk globalisasi bagi masyarakat:
1. Pengamburan batas-batas kultural dan biografis/ekologis tidak diperhatikan,
sehingga kemampuan menyesuaikan diri dan daya tahan menurun, terutama bagi
masyarakat atau negara lemah.
2. Gaya pikir akan dipengaruhi oleh produsen informasi dan penyebarannya yang
dominan sehingga menimbulkan gangguan yang tidak dapat di adaptasi.
3. Hak-hak manusia yang propagandakan adalah versi barat dengan bersandar pada
individualisme.
4. Terancamnya demokrasi oleh globalisasi. Demokrasi berarti banyak pilihan,
multiopsional, tiap-tiap manusia dinegara bebas memilih yang terbaik untuk
dirinya. Sedangkan globalisasi mengurangi peanekaragaman di dunia yang
bervariasi.
5. Kontak budaya akan terjadi pada skala besar, cepat, multidimensional dan
serempak, sehingga tidak dapat di elakan terjadinnya peniadaan budaya, kesalahan
adaptasi dan kegoncangan budaya.

Kelima hal diatas adalah sedikit catatan dari dampak buruknya globalisasi yang ditandai
dengan pesatnya penemuan hala baru baik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong masyarakat untuk berubah dengan cepat.

▪ Globalisasi menimbulkan sejumlah tantangan dalam perlindungan HAM diantaranya:


1. Tantangan Hak Ekonomi
2. Privasi dan Keamanan Data
3. Isu-isu Sosial dan Budaya
4. Integrasi HAM dalam Hukum Nasional
PENUTUP

▪ Kesimpulan
1. Dalam era globalisasi ini pertumbuhan dan perkembangan masyarakat telah
berlangsung dengan sangat cepat. Seiring dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi, globalisasi telah mengubah lanskap dunia,
menghapus sekat-sekat geografis, dan menyatukan seluruh dunia dalam satu
kesatuan.
2. Dalam era globalisasi perlindungan HAM tetap menjadi tantangan yang
relavan
3. Globalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek
kehidupan
4. Hak asasi manusia bisa berdampak baik dan buruk bagi kita.
▪ Saran
1. Ketika era globalisasi sudah berkaitan dengan hak asasi manusia, kita harus
bisa memahami makna mendalam dari hak asasi itu sendiri (Hak-hak dasar
yang ada di diri manusia sejak lahir).
2. Sarannya yaitu kita harus dapat mengembangkan kerangka kerja yang dapat
mengatasi masalah-masalah atau tantangan yang dihadapi agar hak-hak asasi
manusia atau HAM di era globalisasi ini tidak berdampak lebih buruk lagi dan
agar dapat mengatasi atau mengurangi dampak yang terjadi akibat globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai