Anda di halaman 1dari 7

Judul buat dicover

HAK ASASI MANUSIA DI ERA GLOBALISASI

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Di era modern ini, kemajuan dan perkembangan masyarakat terkesan begitu pesat. Salah
satu ciri zaman ini adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
didukung oleh munculnya semangat globalisasi. Seperti yang dikatakan Anthony Giddens,
globalisasi merupakan suatu proses yang kompleks, tidak hanya diarahkan oleh satu
kekuatan, namun oleh banyak kekuatan, seperti budaya, teknologi, politik dan ekonomi.
Globalisasi dalam pemerintahan antara lain mencakup gerakan hak asasi manusia (HAM).
Globalisasi memperkuat konsep penerapan prinsip-prinsip universal hak asasi manusia.
Dalam hal ini, pemerintah harus mengintegrasikan prinsip-prinsip dokumen hak asasi
manusia internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia ke dalam hukum nasional,
dengan tetap mengacu pada ideologi negara dan kondisi manusia, alam dan budaya di
negara tersebut. Globalisasi bukanlah hal baru; Semangat Pencerahan Eropa pada Abad
Pertengahan yang mendorong pencarian dunia baru dapat dianggap sebagai proses
globalisasi. Revolusi industri dan transportasi pada abad ke-18 juga menjadi katalis
globalisasi. Yang membedakan proses globalisasi dalam dua puluh atau tiga puluh tahun
terakhir ini adalah kecepatan dan jangkauannya. Lebih jauh lagi, hubungan dan
perdagangan antara individu dan negara akan menciptakan hasil politik, sosial dan budaya
pada tingkat dan tingkat kekuasaan yang berbeda. Hak asasi manusia merupakan hak asasi
manusia yang mendasar, bersifat universal dan permanen. Oleh karena itu harus dilindungi,
dihormati, dilestarikan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi atau dihilangkan oleh siapapun.
Selain hak-hak dasar, manusia juga mempunyai tanggung jawab penting terhadap
sesamanya dan terhadap masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

KAJIAN PUSTAKA

Artikel ini menggunakan studi literatur dan jenis penelitian kualitatif, serta metode dan
langkah mengumpulkan sumber dari perpustakaan, membaca dan mencatat hal-hal penting
serta menganalisis segala sesuatu yang berkaitan dengan topik yang diajukan yaitu hak
asasi manusia di era globalisasi. Catatan kepustakaan yang diperoleh harus konsisten
dengan topik penelitian yang dikumpulkan sehingga analisis data dapat dilakukan untuk
menciptakan suatu karya yang masuk akal, logis, sistematis dan komprehensif sesuai
dengan tujuannya. Perkuliahan atau diskusi pada artikel ini didasarkan pada analisis literatur
dari berbagai sumber antara lain modul MKDU4111, artikel dan jurnal. Analisis tanpa
menggunakan perhitungan numerik. Temuan penelitian tersebut kemudian dituangkan
secara sistematis, membahas tentang pengertian dan konsep hak asasi manusia di
Indonesia, dampak globalisasi terhadap hak asasi manusia, serta kesimpulan dan saran
bagi pemajuan hak asasi manusia di era ini.

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Hak Asasi Manusia di Indonesia

Hak adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi
kebebasan, mencegah dan menjamin kesempatan manusia untuk menciptakan harkat dan
martabatnya. Sedangkan hak asasi manusia mengacu pada hal terpenting yang dimiliki
manusia sebagai kodratnya, yang tidak dapat diganggu atau dibatalkan oleh makhluk apa
pun. Dari segi hak asasi manusia dapat tercipta dari berbagai sudut pandang, dimana hak
asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap orang sesuai dengan
kodratnya. Menurut Jan Materson dari Komisi Hak Asasi Manusia PBB, dalam Teaching
Human Rights, PBB yang dikutip oleh Baharuddin Lopa menekankan dan hak asasi
manusia adalah hak setiap manusia, hanya saja hal itu membuat manusia tidak dapat hidup
seperti itu. . manusia. John Locke mengatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak yang
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, seperti halnya hak kodrat. Dalam filsafat dapat
dipahami bahwa hak asasi manusia adalah hak asasi manusia yang berasal dari kodrat atau
melekat di dalamnya, yang berasal dari Tuhan melalui kelahiran manusia. Sebagai ciptaan
Tuhan, manusia mempunyai kedudukan lebih tinggi yang diberikan pada pemahaman dan
hati nurani.

Secara obyektif dapat ditegaskan bahwa hak asasi manusia merupakan hak asasi manusia
yang mendasar, oleh karena itu negara harus mengakui dan menghormatinya. Hak asasi
manusia dan tanggung jawab penting didasarkan pada pemikiran Sang Pencipta. Manusia
menerima haknya langsung dari Tuhan sesuai kodratnya. Dengan cara ini, hak-hak dasar
tidak bergantung pada pengakuan orang lain, masyarakat atau bahkan negara. Tanggung
jawab penghormatan terhadap hak asasi manusia merupakan tanggung jawab negara yang
tidak dapat dipungkiri, karena penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia
merupakan bagian dari tanggung jawab negara untuk melindungi kepentingan rakyat. Dalam
istilah hukum umum Indonesia, ruang lingkup Hak Asasi Manusia (HAM) terdapat dalam UU
No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, khususnya pasal 1 bab 1 yang
menyatakan: “Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, didukung, dan dilindungi oleh hak asasi manusia. negara, hukum, pemerintahan
dan setiap orang demi kepentingan kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat
manusia. Dari sudut pandang teoritis, dapat dikatakan bahwa hak asasi manusia ada dua,
yaitu bagian moral dan bagian hukum. Aspek moral hak asasi manusia mempunyai arti
bahwa hak asasi manusia adalah hak yang tidak dapat dipisahkan dan diambil (inalienable
right), karena hak tersebut merupakan hak asasi manusia yang ada dalam diri seseorang
karena ia adalah manusia. Pada bagian kedua, sebagai hak hukum, hak asasi manusia
adalah hak yang sah menurut sistem hukum nasional dan internasional. Kelompok ini
mencakup berbagai dokumen hak asasi manusia internasional, termasuk perjanjian,
deklarasi dan resolusi internasional, serta berbagai instrumen hukum dalam negeri yang
mengatur hak asasi manusia. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan
bahwa “Hak Asasi Manusia adalah hak asasi manusia yang melekat pada diri manusia
sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang harus
dihormati, dilindungi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah. dan setiap orang, demi
penghormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Dari pengertian dan konsep
hak asasi manusia di atas, maka dapat dipahami bahwa persoalan penghormatan terhadap
hak asasi manusia bukan hanya persoalan hukum saja, namun juga persoalan moral.
tanggung jawab masing-masing negara, maka dapat dikatakan bahwa penghormatan
terhadap hak asasi manusia tidak didasarkan pada kebajikan tetapi juga didasarkan pada
tanggung jawab untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.Era globalisasi yang
semakin lama semakin tradisional di negara-negara dan hampir di semua negara. dan
negara-negara berkembang mulai menunjukkan minat untuk menyadari pentingnya hak
asasi manusia dalam bidang keberagaman penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan
bermasyarakat, termasuk di Indonesia. Reformasi yang sedang berjalan di Indonesia
berdampak pada terbukanya ruang bagi reformasi hukum dan penghormatan terhadap hak
asasi manusia, khususnya dalam implementasi masyarakat sipil. Penggunaan istilah ini
untuk menyebut masyarakat dalam bidang demokrasi mempunyai makna yang dalam,
terutama dalam kaitannya dengan harkat dan martabat manusia. Selain itu, masyarakat
mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan implementasi hak asasi manusia
di Indonesia.

B. Perlindungan hak asasi manusia dan kehidupan

Melindungi hak asasi manusia bukanlah hal yang mudah. Perlu komitmen dan upaya penuh
dari pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan. Di era globalisasi, peran
teknologi dan media menjadi penting dalam upaya perlindungan hak asasi manusia.
Media berperan sebagai kontrol publik dan sumber informasi yang dapat mengedukasi
masyarakat. Selain itu, teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk memantau dan
mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia, serta memfasilitasi komunikasi dan
kerja sama antara komunitas dan organisasi hak asasi manusia di seluruh dunia.
Namun di sisi lain, teknologi juga dapat menimbulkan ancaman terhadap hak asasi manusia.
Privasi data, misalnya, adalah salah satu tantangan terbesar di era digital ini. Oleh karena
itu penting untuk menetapkan kebijakan yang seimbang dan jelas dalam penggunaan
teknologi agar tidak menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia. Upaya perlindungan hak
asasi manusia juga memerlukan keterlibatan masyarakat. Setiap orang mempunyai hak dan
kewajiban untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia. Kesadaran dan
pendidikan sangat penting untuk upaya ini.
Di era globalisasi yang penuh dengan perubahan, penting bagi kita untuk terus memperbarui
pemahaman dan strategi kita mengenai perlindungan hak asasi manusia, agar hak-hak
dasar setiap orang tetap terjaga dan dihormati.

C. Tantangan penegakan terhadap hak asasi manusia di era globalisasi

Perlindungan hak asasi manusia di era globalisasi tentu bukannya tanpa banyak tantangan.
Mulai dari isu perdagangan manusia, pelanggaran hak pekerja migran, hingga isu
cyberbullying di dunia digital. Semua tantangan ini memerlukan solusi global dan
terintegrasi.
Teknologi yang dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi dan akses terhadap informasi
terkadang menjadi alat untuk melanggar hak asasi manusia. Misalnya saja iklan palsu yang
dapat menimbulkan kebingungan atau masalah privasi di dunia digital yang sering
diabaikan.
Di sisi lain, globalisasi juga membuat perbatasan antar negara semakin kuat. Tentu saja hal
ini mempengaruhi bagaimana hukum dan peraturan hak asasi manusia diterapkan di setiap
negara. Benturan kepentingan antar negara seringkali menjadi penghambat upaya
penegakan hak asasi manusia secara universal. Kendala lainnya adalah adanya negara-
negara yang masih memiliki pandangan sempit terhadap hak asasi manusia atau bahkan
sengaja mengabaikan hak-hak dasar warga negaranya. Hal ini sangat memerlukan
pendekatan unik dan kerja sama antar negara untuk mengatasi masalah ini.
Oleh karena itu, di era globalisasi, penting bagi kita untuk terus berkolaborasi dan berinovasi
untuk mencari solusi atas tantangan hak asasi manusia saat ini.

D. Dampak globalisasi terhadap hak asasi manusia

Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia,
khususnya dalam hal hak asasi manusia.
Beberapa dampak globalisasi terhadap hak asasi manusia antara lain:

- Akses yang diperluas ke informasi:

Globalisasi telah memberikan akses yang lebih besar terhadap informasi dan teknologi. Hal
ini membantu masyarakat memperoleh pengetahuan tentang hak asasi manusia dan
memperjuangkannya secara efektif.

- Peningkatan kesadaran:

Globalisasi telah meningkatkan kesadaran akan hak asasi manusia di masyarakat. Berkat
media sosial dan jaringan global, pelanggaran hak asasi manusia dapat dengan cepat
menarik perhatian global dan memicu tindakan untuk mengatasinya.

- Bisnis dan Ekonomi:

Globalisasi telah membuka jalan bagi bisnis global. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan
pelanggaran hak asasi manusia, seperti eksploitasi tenaga kerja dan perdagangan manusia.
Itulah mengapa penting untuk melindungi hak asasi manusia dalam perekonomian global.

E. Contoh dampak globalisasi terhadap hak asasi manusia


Ada banyak contoh jelas mengenai dampak globalisasi terhadap hak asasi manusia. Salah
satunya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat global terhadap isu-isu seperti
perubahan iklim, hak-hak pekerja migran atau hak-hak perempuan dan anak.

Di sisi lain, kita juga melihat bagaimana teknologi digunakan untuk memantau dan
mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia di berbagai belahan dunia. Berkat
media dan kemajuan teknologi, banyak kelompok dan individu dapat berekspresi dan
memperjuangkan hak-hak mereka. Namun, ada juga contoh negatif mengenai dampak
globalisasi terhadap hak asasi manusia. Seperti meningkatnya kasus perdagangan
manusia, eksploitasi terhadap pekerja migran atau pelanggaran hak privasi di dunia digital.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dan proaktif terhadap dampak
globalisasi terhadap hak asasi manusia, sehingga kita dapat memastikan bahwa hak-hak
dasar setiap orang tetap terjaga dan dihormati.

F. Prinsip Hak Asasi Manusia dalam Islam

Pemisahan hak inilah yang mendasari sistem hukum dalam Islam itu sendiri, bahwa
manusia sendirilah yang akan menyelesaikan persoalan hak Adam dan Allah. Persoalan
muncul ketika kekuasaan dimaknai berdasarkan kekuasaan Tuhan dan terdistorsi ketika
perilaku penguasa, atau dalam hal ini penguasa yang menguasai hukum, menempatkan
dirinya sebagai gambaran penguasa di 'dunia. Salah satunya tentang hukum riddah. Pada
mulanya riddah merupakan hak setiap orang, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran:
“Barangsiapa mau beriman maka beriman dan barangsiapa tidak mau beriman maka tidak
beriman.”

Semuanya adalah pilihan pribadi, seperti halnya berdoa, namun seiring berjalannya waktu,
pemerintah mengambil alih hak tersebut sebagai kepala negara.
Para ulama dan intelektual Islam juga mendukung gagasan hak asasi manusia melalui
pemikiran bahwa hal tersebut merupakan ekspresi menjaga aspek kekekalan (dharuriyat)
yang dalam fiqh menyebutkan 5 prinsip dasar hak asasi manusia yang disebut dengan al-
huqūq al-khamsah, itu adalah; Hak untuk hidup, hak atas kebebasan berpikir dan berbicara,
hak atas kebebasan beragama, hak untuk berproduksi dan hak untuk berproduksi.

Secara umum prinsip-prinsip hak asasi manusia meliputi:

1. Hak keselamatan jiwa atau hak hidup/perawatan jiwa (hifzh al-nafs). Perlindungan
terhadap kehidupan adalah hak yang tidak dapat dinegosiasikan. Hak untuk menjalani hidup
ini diberikan oleh hukum, termasuk hukum Qisas. Hak tersebut sesuai dengan bunyi Pasal
28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, mempunyai tempat tinggal dan mempunyai
hak milik. tempat tinggal. kapasitas hidup dan kesehatan yang aman dan sehat.
2. Perlindungan keyakinan/perlindungan agama (hifzh al-dīn), yang meliputi konsep hak
beragama, perlindungan terhadap keyakinan yang diungkapkan dalam ajaran lā ikrāh fī al
dīn (tidak ada halangan). dalam agama atau lakum dinukum waliyadīn (bagimu agama,
bagiku agamaku).
3. Hak atas keamanan mental/keamanan spiritual (hifzh al-'aql) jika didefinisikan dalam
prinsip-prinsip hak asasi manusia seperti hak menyatakan pendapat, hak atas pendidikan,
dan lain-lain.
4. Perlindungan hak milik/pelestarian harta benda (hifzh al mâl). Perlindungan ini diwujudkan
dalam undang-undang yang melarang pencurian dan hukuman berat bagi pencurian properti
yang dilindungi secara hukum. Hak ini juga mencakup hak untuk bekerja secara efektif.
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 H ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, “Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan tidak
seorangpun boleh dirampas hak milik itu.

KESIMPULAN

Semua hak asasi manusia bersifat universal, tidak dapat dibagi, saling bergantung dan
saling terkait. Komunitas internasional harus menangani hak asasi manusia di seluruh dunia
secara adil dan adil di era globalisasi, dengan menggunakan landasan yang sama dan
menerapkan prinsip-prinsip yang sama. Meskipun definisi negara dan wilayah serta sejarah,
budaya, dan agama yang berbeda adalah penting dan terus dipertimbangkan, namun
merupakan tanggung jawab semua negara, apapun sistem politiknya, ekonomi dan
budayanya, untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia dan hak asasi manusia
dan kebebasan di era teknologi ini. Setiap orang mempunyai keinginan agar hak asasi
manusia dihormati, namun satu hal yang harus kita ingat adalah jangan sampai melanggar
atau menindas hak asasi orang lain. Hak asasi manusia setiap individu dibatasi oleh hak
asasi manusia orang lain. Dalam kehidupan bernegara, hukum Indonesia mengatur dan
melindungi hak asasi manusia, dimana segala jenis pelanggaran hak asasi manusia
dilakukan oleh seseorang, kelompok atau perusahaan, atau negara.

SARAN

-Negara harus memiliki dan menerapkan undang-undang dan peraturan yang memajukan
dan melindungi hak asasi manusia. -Organisasi internasional, seperti PBB dan UNESCO,
harus bekerja keras untuk mempromosikan dan memantau perlindungan hak asasi manusia
di seluruh dunia.
-Masyarakat sipil dan LSM harus dilibatkan dalam perjuangan hak asasi manusia dan
memantau implementasinya.
-Pendidikan hak asasi manusia perlu digalakkan agar masyarakat sadar dan memahami
pentingnya hak asasi manusia di era globalisasi.

Dengan mengimplementasikan temuan dan saran tersebut, kami berharap perlindungan hak
asasi manusia dapat meningkat dan dapat menghormati hak setiap orang di era globalisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Internasional (1970) Perpustakaan Komnas
Perempuan. Jakarta. (Diakses: 4 November 2023).Perbawati, C. (2015). Penerapan HAM di
era globalisasi dalam perspektif hukum Islam. Bandarlampung.
https://media.neliti.com/media/publications/57268-ID-none.pdf (Diakses 5 November 2023).
Tekno. (2023). Sejarah Hak Asasi Manusia di Era Globalisasi.
https://www.teknospecial.com/2023/10/article-hak-asasi-human-di-era-globalisasi.html
(Diakses: 5 November 2023). Nur, M. (2016) Perlindungan hak asasi manusia (anak) di era
globalisasi.

https://www.researchgate.net/publication/
325566112_PERLINDUNGAN_HAK_ASASI_ANAK_DI_ERA_GLOBALIZATION_Antara_Ide
_dan_Realita (Diakses: 6 November 2023). Daftar Berabad-abad.

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_abad (Diakses 6 November 2023) Afifah, N. (2023). Topik


Hak Asasi Manusia di Era Globalisasi Pengantar Komprehensif, Tinjauan Pustaka dan
Pembahasan.

https://www.focussolo.com/pendidikan/66910730355/article-tema-hak-asasi-human-di-era-
globalization-complete-penjualan-kajian-pustaka-dan-pengbahanan (Diakses: 6 November
2023). Zainal. (2022). Epidemi dan hak asasi manusia. https://datum.id/pandemi-dan-hak-
asasi-human/ (Diakses 6 November 2023) Rahmady, S. dkk. (2019). Dokumen hak asasi
manusia

https://osf.io/preprints/inarxiv/9trnz/download (Diakses 6 November 2023) Hak Asasi


Manusia: sejarah, bentuk, institusi dan tantangan di era globalisasi (2023).

https://an-nur.ac.id/blog/hak-asasi-human-histori-jen-anggaran-dan-tantangan-di-era-
globalisasi.html (Diakses: 6 November 2023). Perlindungan Hak Asasi Manusia dalam
Hukum Indonesia - Program Sarjana Hukum Sekolah Pascasarjana IBLAM, Sarjana Ilmu
Hukum (2023).

https://iblam.ac.id/2023/05/10/perlindungan-hak-asasi-human-dalam-Hukum-indonesia/
(Diakses: 6 November 2023).

Anda mungkin juga menyukai