OLEH :
ZIANATUSSA'ADAH
NIM : 858304538
Email : ziansa02@gmail.com
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANJARMASIN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan yang pesat dalam bidang teknologi dan informasi di zaman sekarang ini
menyebabkan kita mampu mengetahui banyak hal yang terjadi di negara ini dan negara
lain. hal tersebut mengakibatkan meningkatnya ketergantungan suatu negara dengan
negara lainnya. Era seperti ini disebut sebagai era globalisasi. Seiring berjalannya waktu
pun, hak asasi manusia pun menjadi perbincangan. Apakah akan ada perubahan hak
asasi manusia di era globalisasi ini? Di sini kita akan membahas tentang hak asasi
manusia di era globalisasi. Persoalan hak asasi manusia adalah salah satu persoalan
yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Begitupun halnya dengan
Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepantasnya berbagai pengetahuan
tentang hak dan kewajiban ini diketahui oleh setiap warga negara Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Globalisasi
Apakah itu globalisasi? Globalisasi sendiri berasal dari kata "global" yang
artinya meliputi seluruh dunia atau secara keseluruhan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup
dunia. Dengan terjadinya globalisasi, tidak ada lagi penghalang antarnegara yang
ada di dunia. Secara sederhana globalisasi dapat diartikan sebagai sebuah
peningkatan ketergantungan yang terjadi antar negara dan antar manusia karena
adanya interaksi. "Era" yang berarti zaman. Kesimpulannya era globalisasi
merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia. Dampak yang terjadi
sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan
masyarakat. Baik di bidang ekonomi, sosial, politik, teknologi, lingkungan, budaya,
dan sebagainya.
B. Pengertian HAM
Menurut kamus besar bahasa Indonesia mengartikan HAM dengan istilah hak
dasar atau yang pokok, secara umum, HAM dapat diartikan sebagai hak-hak
dasar atau pokok yang melekat pada manusia, di mana tempat hak-hak dasar
tersebut manusia tidak dapat hidup sebagai manusia.
Menurut Leah Levin konsep HAM mempunyai dua pengertian dasar. Yang
pertama yaitu bahwa hak-hak yang tidak dapat dipisahkan dan dicabut karena
merupakan seorang manusia. Hak-hak ini adalah hak-hak moral yang berasal dan
kemanusiaan setiap insan dan hak-hak tersebut bertujuan untuk menjamin
martabat setiap manusia. Arti yang kedua, hak asasi manusia adalah hak-hak
menurut hukum, yang dibuat sesuai dengan proses pembentukan hukum dari
masyarakat itu sendiri, baik secara nasional maupun secara internasional.
Semua orang yang lahir ke dunia pada dasarnya diciptakan dengan tidak ada
perbedaan dan memiliki berbagai hak yang bersifat alamiah, dalam arti tidak
dapat dilepaskan atau melekat pada diri setiap manusia. Hak alamiah tersebut
meliputi hak atas hidup, kemerdekaan, hak milik, hak kebahagiaan. Jaminan HAM,
khususnya di Indonesia berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen IV,
mendapatkan perhatian yang sangat besar dari para pelanggar keputusan di
MPR. Hal ini terbukti dari dicantumkannya secara eksplisit masalah HAM, yaitu
pada XA dengan judul HAM yang terdiri atas 10 pasal (diberi label pasal 28 A s.d
28 J) dan 24 ayat. Di luar yang berjudul tersendiri dalam bab XA, rumusan lainnya
terdapat dalam pasal 27 (3 ayat), kemudian bab XII pasal 29(2 ayat), bab XII
pasal 30, bab XIII pasal 31, pasal 32, bab XII pasal 33 dan 34.
Dalam undang-undang nomor 39 tahun 1999 tampak jaminan HAM lebih rinci
lagi. Hal itu terlihat dari jumlah bab dan pasal-pasal yang dikandungnya relatif
banyak, yaitu terdiri atas XI bab dan 106 pasal. Apabila dicermati jaminan HAM
dalam undang-undang dasar 1945 dan penjabarannya dalam undang-undang
nomor 39 tahun 1999, secara garis besar, meliputi hak untuk hidup hak untuk
berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak
memperoleh keadilan, hak atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak atas
kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita, hak anak, hak
menganut agama, hak mendapatkan pendidikan, hak untuk menyampaikan
pendapat, hak memiliki kedudukan yang sama dihadapan hukum.
BAB III
PEMBAHASAN
Persoalan tentang hak asasi manusia adalah salah satu persoalan terbesar di
dalam sejarah kehidupan umat manusia. Sejarah pencatatan telah banyak
perjuangan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan pengakuan dan
penghormatan atas hak asasi manusia tersebut. Tidak mengherankan karenanya
jika persoalan tentang hak asasi ini selalu menjadi perbincangan banyak
kalangan. Hal ini salah satunya disebabkan karena penegakan HAM hingga saat
ini masih menghadapi berbagai macam persoalan. Sekalipun deklarasi universal
tentang hak asasi manusia terhadap lingkungan sejak tahun 1948, nyatanya
penegakan HAM selalu menghadapi masalah. Inilah yang membuat persoalan
HAM senantiasa menjadi persoalan yang baik bahkan hingga Era Globalisasi.
Para pemikir berusaha untuk memberikan penjelasan tentang persoalan hak
asasi manusia tersebut, untuk memastikan bahwa tidak ada hak asasi manusia
yang tidak dilindungi oleh negara.
Arus globalisasi yang kian kencang mulai menimbulkan berbagai reaksi. Buktinya,
hampir semua pertemuan lembaga dunia seperti WTO diwarnai aksi demonstrasi
anti globalisasi. Secara umum ada tiga reaksi terhadap globalisasi, yaitu :
Celebration
Rejection
Critique
PENUTUP
Simpulan
HAM dapat diartikan sebagai hak-hak dasar atau pokok yang melekat
pada manusia, di mana tempat hak-hak dasar tersebut manusia tidak dapat
hidup sebagai manusia. Persoalan tentang hak asasi manusia adalah salah satu
persoalan terbesar di dalam sejarah kehidupan umat manusia. Sejarah
pencatatan telah banyak perjuangan yang dilakukan manusia untuk
mendapatkan pengakuan dan penghormatan atas hak asasi manusia tersebut.
Tidak mengherankan karenanya jika persoalan tentang hak asasi ini selalu
menjadi perbincangan banyak kalangan. Hal ini salah satunya disebabkan karena
penegakan HAM hingga saat ini masih menghadapi berbagai macam persoalan.
Sekalipun deklarasi universal tentang hak asasi manusia terhadap lingkungan
sejak tahun 1948, nyatanya penegakan HAM selalu menghadapi masalah. Inilah
yang membuat persoalan HAM senantiasa menjadi persoalan yang baik bahkan
hingga Era Globalisasi. Globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup
dunia. Dengan terjadinya globalisasi, tidak ada lagi penghalang antarnegara yang
ada di dunia. Sedangkan era globalisasi merupakan perubahan global yang
melanda seluruh dunia.
Saran
Semua orang yang lahir ke dunia pada dasarnya diciptakan dengan tidak ada
perbedaan dan memiliki berbagai hak yang bersifat alamiah. Meskipun zaman
terus berkembang sekarang di era globalisasi yang mendunia, hendaknya kita
dapat berpikir bijak dan tidak mengganggu hak asasi manusia lainnya. Walaupun
dunia sudah modern, kita tetap harus mempunyai adab dan sopan santun, karena
setiap orang yang ada di bumi berhak memiliki HAM.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Tyas Utami. 2015-2016. Erlangga Straight Point' Series(ESPS) PPkn SD kelas
VI. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Fahri Al- Jufri. 2010. Kita di Era Globalisasi. Jakarta : Multi Kreasi Satu Delapan.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/adalah/article/view/216
https://perpustakaan.komnasperempuan.go.id/web/index.php?p=show_detail&id
=681
https://media.neliti.com/media/publications/57268-ID-none.pdf