KEWARGANEGARAAN
Di susun Oleh :
NOR AISYAH
NIM : 858318608
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Nilai-Nilai Pancasila dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana globalisasi memengaruhi hak asasi
manusia, baik secara positif maupun negatif. Kami akan menggali implikasi ekonomi, sosial, dan
politik dari globalisasi terhadap HAM, serta mengidentifikasi tantangan dan peluang yang muncul
dalam konteks ini.
Melalui analisis artikel ini, diharapkan pembaca lebih memahami kompleksitas hubungan
antara globalisasi dan hak asasi manusia, serta merenungkan peran kita dalam mendorong
perlindungan dan promosi HAM dalam era globalisasi ini. Artikel ini juga akan menyoroti beberapa
isu terkini yang menantang keberlanjutan HAM di era globalisasi yang terus berubah.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................... 3
1. Latar Belakang............................................................................................................ 3
2. Tujuan Penulisan......................................................................................................... 4
3. Kajian Pustaka............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN MASALAH .................................................................................. 7
1. Perubahan Dalam Paradigma Hak Asasi Manusia Dalam Konteks Globalisasi ....... 7
2. Mencari Keseimbangan Antara Perdagangan Bebas dan Hak Asasi Manusia ............7
3. Peran Individu dan Kelompok Dalam Memperjuangkan Hak Asasi Manusia Dalam Era
Globalisasi ....................................................................................................................8
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................9
Kesimpulan................................................................................................................................9
Saran .........................................................................................................................................9
Daftar Pustaka .........................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hak asasi manusia adalah prinsip dasar yang mencerminkan martabat setiap individu tanpa
memandang ras, agama, gender, atau kebangsaan. Prinsip ini menjadi panduan dalam upaya
memastikan bahwa setiap manusia memiliki hak-hak yang tak terpisahkan dan tak dapat diingkari.
Di era globalisasi, di mana batas-batas antar negara semakin kabur dan dunia semakin terhubung,
isu hak asasi manusia menjadi semakin penting. Artikel ini akan membahas dampak globalisasi pada
hak asasi manusia, tantangan yang dihadapi, serta upaya untuk mempromosikan dan melindungi hak
asasi manusia di era ini.
1. Peningkatan Akses Informasi : Globalisasi telah meningkatkan akses manusia ke informasi dari
seluruh dunia melalui internet dan media sosial. Hal ini memungkinkan penyebaran informasi
tentang pelanggaran hak asasi manusia dengan lebih cepat, yang dapat meningkatkan tekanan
internasional untuk mengatasi pelanggaran tersebut.
2. Manusia: Globalisasi juga telah meningkatkan mobilitas manusia, baik dalam hal migrasi
internasional atau perjalanan lintas batas. Ini menciptakan tantangan baru dalam melindungi hak
asasi manusia para migran, pengungsi, dan pekerja migran.
3. Perdagangan Bebas: Perdagangan internasional yang lebih besar, meskipun membawa manfaat
ekonomi, dapat memiliki dampak negatif pada hak asasi manusia. Misalnya, upaya untuk
menjaga biaya produksi rendah dapat mengakibatkan kondisi buruh yang buruk.
4. Penyebaran Kebijakan Internasional : Organisasi internasional dan kesepakatan perdagangan
global juga memiliki dampak pada regulasi dan perlindungan hak asasi manusia di negara-negara
anggota.
Di sisi lain, kami juga menekankan bahwa era globalisasi membawa peluang untuk
meningkatkan kesadaran hak asasi manusia secara global. Kerja sama internasional, promosi
kesadaran publik, pendidikan hak asasi manusia, dan upaya konservasi merupakan instrumen
yang dapat digunakan untuk mencapai perubahan positif dalam perlindungan dan pemajuan
hak asasi manusia.
Artikel ini bertujuan untuk merangsang diskusi dan tindakan lebih lanjut dalam upaya
menjaga keseimbangan antara manfaat globalisasi dan perlindungan hak asasi manusia.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas hubungan ini, kita dapat berperan
dalam memastikan bahwa era globalisasi membawa dampak positif bagi hak asasi manusia
dan kesejahteraan global.
3. Kajian Pustaka
a. Definisi Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh semua individu secara
inheren, tanpa diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, gender, bahasa, pandangan
politik, asal usul nasional atau sosial, harta, kelahiran, atau status lainnya. Hak asasi
manusia melibatkan hak-hak yang meliputi hak untuk hidup, kebebasan, dan martabat
pribadi, serta hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya, seperti hak untuk bekerja, pendidikan,
perumahan, dan akses kepada peradilan. Hak asasi manusia dianggap universal, tak
terpisahkan, tidak dapat dicabut, dan berlaku untuk semua individu, di semua tempat, dan
dalam semua keadaan. Definisi hak asasi manusia didasarkan pada prinsip bahwa setiap
manusia memiliki nilai intrinsik dan martabat yang harus dihormati dan dilindungi oleh
hukum dan masyarakat.
Kajian pustaka ini menunjukkan bahwa hubungan antara globalisasi dan hak asasi
manusia adalah kompleks dan memerlukan analisis yang cermat. Perkembangan
globalisasi harus sejalan dengan upaya melindungi dan mempromosikan hak asasi
manusia bagi semua individu, dan tantangan serta peluang yang timbul harus dikelola
dengan bijaksana.
Dampak Negatif:
1. Eksploitasi Buruh dan Ketidaksetaraan Ekonomi:
Globalisasi dapat menciptakan ketidaksetaraan ekonomi yang meningkatkan ketidaksetaraan
dan kemiskinan. Beberapa perusahaan memanfaatkan tenaga kerja murah di negara-negara
dengan upah rendah, yang sering kali bekerja dalam kondisi yang tidak memadai.
2. Kedaulatan Negara dan Batasan Kebijakan:
Negara-negara sering kali harus menghadapi tekanan eksternal dalam bentuk persyaratan
perdagangan dan investasi yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk melindungi hak
asasi manusia dalam kebijakan nasional mereka.
3. Eksploitasi Sumber Daya Alam dan Kerusakan Lingkungan:
Globalisasi sering kali dihubungkan dengan eksploitasi sumber daya alam yang merugikan
lingkungan dan mengancam hak atas lingkungan yang sehat. Perubahan iklim dan kerusakan
lingkungan adalah dampak negatif yang serius.
4. Ketidakpastian Keamanan dan Kebebasan:
Upaya untuk meningkatkan keamanan nasional dalam era globalisasi dapat membatasi
kebebasan individu dan mengancam hak asasi manusia, seperti hak atas privasi.
Kajian pustaka ini menunjukkan bahwa hubungan antara globalisasi dan hak asasi manusia
adalah kompleks dan mencakup sejumlah dampak positif dan negatif. Penting untuk memahami
dan mengelola dampak ini secara bijaksana untuk memastikan bahwa globalisasi memberikan
manfaat yang lebih besar bagi hak asasi manusia daripada kerugian yang mungkin timbul.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Perubahan dalam paradigma hak asasi manusia dalam konteks globalisasi adalah fenomena
yang menggambarkan cara pandangan dan pendekatan terhadap hak asasi manusia telah
berkembang seiring dengan meningkatnya konektivitas global. Berikut adalah beberapa perubahan
utama dalam paradigma hak asasi manusia dalam era globalisasi:
1. Pendekatan Lebih Universal : Salah satu perubahan kunci dalam paradigma hak asasi manusia
adalah pergeseran dari pendekatan yang lebih nasional atau etnosentris ke pendekatan yang
lebih universal. Globalisasi telah meningkatkan kesadaran akan hak asasi manusia sebagai hak
yang melekat pada semua individu, tanpa memandang asal usul, agama, atau kebangsaan.
2. Isu-isu Transnasional : Dalam era globalisasi, isu-isu hak asasi manusia sering kali memiliki
dimensi transnasional. Hal ini mencakup isu-isu seperti perdagangan manusia, perpindahan
penduduk lintas batas, perubahan iklim, dan perusahaan multinasional yang dapat memengaruhi
hak asasi manusia di berbagai negara. Paradigma baru ini menekankan pentingnya kerja sama
internasional dalam mengatasi isu-isu ini.
3. Peran Masyarakat Sipil dan Aktivis Global : Globalisasi telah memungkinkan masyarakat sipil
dan aktivis hak asasi manusia untuk berkomunikasi dan bergerak melintasi batas negara dengan
lebih mudah. Mereka dapat memobilisasi dukungan internasional dan memanfaatkan media
sosial untuk menyuarakan isu-isu hak asasi manusia. Paradigma baru ini mengakui peran
penting masyarakat sipil dalam memantau dan mempromosikan hak asasi manusia.
4. Pengaruh Hukum Internasional : Kesepakatan internasional dan hukum internasional semakin
berperan dalam melindungi hak asasi manusia di era globalisasi. Perubahan dalam paradigma
mencerminkan pengakuan bahwa pelanggaran hak asasi manusia adalah masalah internasional
yang memerlukan respons dan penegakan hukum internasional.
5. Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya : Perubahan paradigma juga mencakup pengakuan bahwa
hak ekonomi, sosial, dan budaya memiliki peran yang sama pentingnya dengan hak sipil dan
politik. Ini mencerminkan kesadaran bahwa akses yang adil dan merata terhadap sumber daya
ekonomi, pendidikan, dan kesehatan adalah aspek kunci dalam hak asasi manusia.
6. Peran Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial : Globalisasi telah membawa perhatian pada
peran perusahaan dalam hak asasi manusia. Paradigma baru mengakui pentingnya tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) dan etika bisnis dalam memastikan bahwa perusahaan tidak
melanggar hak asasi manusia dalam operasinya.
7. Pertimbangan Keamanan dan Anti-Terorisme : Dalam upaya melindungi keamanan nasional,
beberapa negara telah menerapkan kebijakan yang dapat mengancam hak asasi manusia, seperti
pengawasan massal dan tindakan keras terhadap terorisme. Paradigma baru ini mencakup
pertimbangan tentang sejauh mana tindakan-tindakan tersebut sejalan dengan hak asasi
manusia.
Mencari keseimbangan antara perdagangan bebas dan hak asasi manusia merupakan
tantangan yang signifikan dalam konteks globalisasi. Di satu sisi, perdagangan bebas dapat
mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, sementara di sisi lain, pelaksanaan
perdagangan bebas yang tidak diatur dapat mengancam hak asasi manusia. Berikut adalah beberapa
langkah yang dapat diambil untuk mencari keseimbangan antara perdagangan bebas dan hak asasi
manusia:
1. Kebijakan Perdagangan yang Berkelanjutan: Negara-negara harus memastikan bahwa kebijakan
perdagangan mereka mendukung pembangunan berkelanjutan. Ini mencakup mempromosikan
praktik bisnis yang bertanggung jawab, melindungi lingkungan, dan memastikan hak-hak pekerja.
2. Klausul Hak Asasi Manusia: Dalam kesepakatan perdagangan internasional, negara-negara dapat
memasukkan klausul hak asasi manusia yang mewajibkan anggota kesepakatan untuk menghormati
hak asasi manusia. Pelanggaran hak asasi manusia dapat menyebabkan sanksi perdagangan.
3. Transparansi dan Pertanggungjawaban: Mendorong transparansi dalam bisnis dan pemerintahan
adalah langkah penting. Informasi yang lebih transparan mengizinkan pemantauan dan akuntabilitas
lebih baik terhadap praktik bisnis yang dapat memengaruhi hak asasi manusia.
4. Pemberdayaan Pekerja: Melindungi hak pekerja, termasuk hak untuk berserikat dan berunding,
adalah kunci dalam menjaga keseimbangan antara perdagangan bebas dan hak asasi manusia.
Mendorong perusahaan untuk menghormati hak pekerja adalah langkah yang penting.
5. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hubungan antara
perdagangan bebas dan hak asasi manusia dapat menghasilkan tekanan publik untuk memastikan
perdagangan yang lebih adil dan bermartabat.
6. Kolaborasi Internasional: Kerja sama internasional antara negara-negara dalam menangani isu-isu
hak asasi manusia yang terkait dengan perdagangan dapat menjadi solusi yang efektif. Ini dapat
mencakup pertukaran informasi, kerja sama dalam penegakan hukum, dan berbagi praktik terbaik.
7. Pengaturan Bisnis Global: Perusahaan multinasional harus diatur dan dipantau dengan ketat untuk
memastikan bahwa praktik bisnis mereka sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Inisiatif
seperti Pedoman UN tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia adalah contoh upaya untuk mengatur
bisnis global.
3. Peran Individu dan Kelompok Dalam Memperjuangkan Hak Asasi Manusia Dalam Era
Globalisasi
Peran individu dan kelompok dalam perjuangan hak asasi manusia dalam era globalisasi sangat
beragam, tetapi semuanya penting. Dengan kerja sama dan kolaborasi, mereka dapat mencapai
perubahan positif dalam perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia di tingkat nasional dan
internasional
Peran individu dan kelompok dalam memperjuangkan hak asasi manusia dalam era
globalisasi sangat penting. Globalisasi telah memungkinkan individu dan kelompok untuk memiliki
dampak yang lebih besar dalam mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di tingkat
nasional dan internasional. Berikut adalah beberapa peran utama individu dan kelompok dalam
perjuangan hak asasi manusia dalam era globalisasi:
a. Penggiat Hak Asasi Manusia : Individu dan kelompok penggiat hak asasi manusia memiliki
peran utama dalam memantau dan mengungkap pelanggaran hak asasi manusia di berbagai
negara. Mereka dapat mengumpulkan bukti, menyuarakan isu-isu, dan membuat laporan yang
mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia.
b. Masyarakat Sipil : Organisasi masyarakat sipil memiliki kemampuan untuk menggerakkan
masyarakat dan memobilisasi dukungan untuk perjuangan hak asasi manusia. Mereka dapat
melakukan kampanye, protes, dan advokasi untuk memengaruhi kebijakan pemerintah dan
perusahaan.
c. Media : Media memiliki peran penting dalam mengungkap dan menyebarkan informasi tentang
pelanggaran hak asasi manusia. Dalam era globalisasi, media memiliki jangkauan yang luas dan
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu hak asasi manusia.
d. Pekerja Migran dan Buruh : Pekerja migran dan buruh sering kali berhadapan dengan risiko
pelanggaran hak asasi manusia, terutama dalam sektor-sektor yang terkait dengan perdagangan
internasional. Mereka dapat membentuk serikat pekerja, berunding dengan majikan, dan
memobilisasi untuk meningkatkan kondisi kerja dan melindungi hak mereka.
e. Individu dan Konsumen : Konsumen memiliki kekuatan dalam mempengaruhi praktik bisnis.
Mereka dapat mendukung produk dan perusahaan yang menghormati hak asasi manusia, serta
menghindari produk yang diproduksi dengan pelanggaran hak asasi manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Era globalisasi membawa tantangan dan peluang bagi hak asasi manusia.
Era globalisasi telah mengubah lanskap dunia secara signifikan, menciptakan peluang baru dan
tantangan dalam melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia. Terdapat sejumlah faktor yang
mengilustrasikan kompleksitas hubungan antara globalisasi dan hak asasi manusia, dan simpulan
berikut ini merangkum esensi dari dinamika tersebut.
Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa globalisasi bukanlah fenomena yang
sepenuhnya positif atau negatif. Hal ini bergantung pada bagaimana kita mengelolanya dan
menjawab tantangan yang muncul. Memahami kompleksitas hubungan antara globalisasi dan hak
asasi manusia adalah langkah pertama dalam mengambil tindakan yang sesuai untuk memastikan
bahwa era globalisasi memberikan manfaat bagi semua orang dan tidak merusak hak asasi manusia
yang mendasar.
B. Saran
Pentingnya kerja sama internasional dan kesadaran individu untuk memastikan hak asasi
manusia dihormati dalam masyarakat global Seperti :
1. Peningkatan Kerja Sama Internasional:
2. Promosi Kesadaran Hak Asasi Manusia:
3. Pendidikan Hak Asasi Manusia:
4. Peran Media dan Jurnalisme yang Bertanggung Jawab
5. Kampanye dan Aksi Sosial
6. Peran Dunia Usaha
7. Diplomasi Hak Asasi Manusia
8. Pantauan dan Pelaporan Independen
9. Partisipasi Aktif di Forum Internasional
Dengan kerja sama internasional yang kuat dan kesadaran individu yang tinggi tentang hak
asasi manusia, kita dapat menciptakan masyarakat global yang lebih adil dan menghormati hak asasi
manusia bagi semua individu, tanpa memandang asal usul, agama, atau kebangsaan. Itu adalah tugas
bersama kita untuk memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati dan dipromosikan di seluruh
dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Berikut adalah daftar pustaka yang dapat Anda gunakan sebagai referensi untuk artikel mengenai
Hak Asasi Manusia di Era Globalisasi:
1. Donnelly, J. (2007). The Relative Universality of Human Rights. Human Rights Quarterly, 29(2),
281-306.
2. Ignatieff, M. (2001). Human Rights as Politics and Idolatry. Princeton University Press.
3. Sen, A. (1999). Development as Freedom. Anchor Books.
4. An-Na’im, A. A. (1995). Human Rights in Cross-Cultural Perspectives: A Quest for Consensus.
University of Pennsylvania Press.
5. Risse, T. (2010). A Community of Europeans? Transnational Identities and Public Spheres. Cornell
University Press.
6. Ignatieff, M. (2003). The Lesser Evil: Political Ethics in an Age of Terror. Princeton University
Press.
7. Alston, P. (2005). Ships Passing in the Night: The Current State of the Human Rights and
Development Debate Seen Through the Lens of the Millennium Development Goals. Human Rights
Quarterly, 27(3), 755-829.
8. An-Na’im, A. A. (2009). Islam and the Secular State: Negotiating the Future of Shari’a. Harvard
University Press.