Anda di halaman 1dari 10

HAK ASASI MANUSIA DALAM ARUS GLOBALISASI

TUGAS 2

NAMA: NUR FARHAN AQILA

NIM: 050596028

PRODI: ILMU KOMUNIKASI

MATA KULIAH: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


BAB I

PENDAHULUAN

Di era globalisasi yang semakin meningkat, kepedulian terhadap hak asasi manusia
(HAM) menjadi isu yang semakin mendesak. Proses globalisasi, termasuk integrasi ekonomi,
perubahan teknologi dan pertukaran budaya, mempunyai dampak yang signifikan terhadap hak
asasi manusia di seluruh dunia. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana
globalisasi mempengaruhi perlindungan, pemajuan dan penerapan hak asasi manusia.
Globalisasi secara bersamaan membawa peluang dan tantangan serius terhadap hak asasi
manusia.

Meskipun arus informasi dan teknologi telah membuka panggung yang lebih luas bagi
perjuangan hak asasi manusia, penyebaran ide dan kampanye hak asasi manusia, interaksi
global ini juga mempunyai dampak yang kompleks. Di satu sisi, globalisasi telah membuka
pintu kemajuan dalam bidang hak asasi manusia. Keterbukaan informasi, teknologi, dan
perdagangan internasional telah meningkatkan kesadaran akan isu-isu hak asasi manusia,
memperluas jangkauan gerakan pertahanan, dan memungkinkan akses yang lebih luas terhadap
organisasi-organisasi perjuangan internasional untuk hak asasi manusia. Namun di sisi lain,
dinamika globalisasi juga memberikan tantangan serius terhadap hak asasi manusia.

Kesenjangan ekonomi yang semakin lebar, perubahan politik global yang mengganggu
stabilitas, dan kebijakan perdagangan yang tidak selalu memperhatikan aspek sosial dan hak
asasi manusia dapat menimbulkan risiko bagi perlindungan hak asasi manusia. Dalam konteks
globalisasi yang terus berubah, isu hak asasi manusia (HAM) semakin memegang peranan
sentral. Globalisasi, sebagai sebuah fenomena yang mencakup pertukaran ide, modal, teknologi
dan budaya, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perlindungan dan penegakan
hak asasi manusia di seluruh dunia. Dalam lingkungan yang semakin saling berhubungan dan
bergantung ini, perhatian terhadap hak asasi manusia menjadi semakin kompleks dan seringkali
menimbulkan tantangan dan peluang yang memerlukan perhatian lebih dalam. Salah satu
dampak positif globalisasi terhadap hak asasi manusia adalah semakin terbukanya ruang bagi
penyebaran nilai-nilai hak asasi manusia secara global.

Arus informasi yang lebih cepat, akses yang lebih mudah terhadap teknologi dan
pertukaran budaya telah membuat komunitas global lebih sadar akan isu-isu hak asasi manusia
di banyak belahan dunia. Gerakan hak asasi manusia dapat menggunakan forum global untuk
menyuarakan isu-isu yang mungkin terpinggirkan di masa lalu. Tetapi, sementara globalisasi
memberikan ruang bagi perjuangan HAM, hal itu juga membawa tantangan. Misalnya,
kesenjangan ekonomi yang semakin membesar di banyak bagian dunia bisa menjadi ancaman
serius terhadap pemenuhan HAM. Perubahan ekonomi yang cepat, teknologi yang berkembang
pesat, dan dinamika politik global juga dapat menciptakan ketidakpastian yang dapat
menghambat usaha untuk menjaga HAM.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Di era globalisasi yang semakin meningkat, kepedulian terhadap hak asasi


manusia (HAM) menjadi isu yang semakin mendesak. Proses globalisasi, termasuk
integrasi ekonomi, perubahan teknologi dan pertukaran budaya, mempunyai dampak
yang signifikan terhadap hak asasi manusia di seluruh dunia. Dalam konteks ini,
penting untuk memahami bagaimana globalisasi mempengaruhi perlindungan,
pemajuan dan penerapan hak asasi manusia.

Globalisasi secara bersamaan membawa peluang dan tantangan serius terhadap


hak asasi manusia. Meskipun arus informasi dan teknologi telah membuka panggung
yang lebih luas bagi perjuangan hak asasi manusia, penyebaran ide dan kampanye hak
asasi manusia, interaksi global ini juga mempunyai dampak yang kompleks. Di satu
sisi, globalisasi telah membuka pintu kemajuan dalam bidang hak asasi manusia.
Keterbukaan informasi, teknologi, dan perdagangan internasional telah meningkatkan
kesadaran akan isu-isu hak asasi manusia, memperluas jangkauan gerakan pertahanan,
dan memungkinkan akses yang lebih luas terhadap organisasi-organisasi perjuangan
internasional untuk hak asasi manusia. Namun di sisi lain, dinamika globalisasi juga
memberikan tantangan serius terhadap hak asasi manusia. Kesenjangan ekonomi yang
semakin lebar, perubahan politik global yang mengganggu stabilitas, dan kebijakan
perdagangan yang tidak selalu memperhatikan aspek sosial dan hak asasi manusia dapat
menimbulkan risiko bagi perlindungan hak asasi manusia.

Dalam konteks globalisasi yang terus berubah, isu hak asasi manusia (HAM)
semakin memegang peranan sentral. Globalisasi, sebagai sebuah fenomena yang
mencakup pertukaran ide, modal, teknologi dan budaya, telah memberikan dampak
yang signifikan terhadap perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di seluruh
dunia. Dalam lingkungan yang semakin saling berhubungan dan bergantung ini,
perhatian terhadap hak asasi manusia menjadi semakin kompleks dan seringkali
menimbulkan tantangan dan peluang yang memerlukan perhatian lebih dalam. Salah
satu dampak positif globalisasi terhadap hak asasi manusia adalah semakin terbukanya
ruang bagi penyebaran nilai-nilai hak asasi manusia secara global.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Dampak Positif Globalisasi Terhadap HAM

• Meningkatnya Kesadaran Terhadap HAM


Globalisasi telah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap HAM melalui berbagai
faktor, seperti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, perkembangan
pendidikan, dan pengaruh budaya Barat.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memudahkan masyarakat
untuk mengakses informasi tentang HAM. Informasi tentang HAM dapat diperoleh
melalui berbagai media, seperti televisi, radio, internet, dan buku. Hal ini telah
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HAM dan hak-hak mereka.
Perkembangan pendidikan telah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HAM.
Pendidikan HAM telah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di berbagai negara.
Pendidikan HAM telah mengajarkan masyarakat tentang hak-hak mereka dan
pentingnya menghormati hak asasi manusia orang lain.
Budaya Barat yang menjunjung tinggi HAM telah berpengaruh terhadap masyarakat di
berbagai negara. Masyarakat di berbagai negara mulai menyadari pentingnya HAM dan
menuntut agar hak-hak mereka dihormati. Hal ini dapat dilihat dari berbagai gerakan
masyarakat yang menuntut penghormatan terhadap HAM, seperti gerakan anti-
diskriminasi, gerakan anti-kekerasan, dan gerakan anti-korupsi.

• Mendorong Kerjasama Internasional dalam Hal Perlindungan HAM


Globalisasi telah mendorong kerjasama internasional dalam hal perlindungan HAM.
Hal ini terlihat dari berbagai perjanjian dan deklarasi internasional tentang HAM yang
telah disepakati oleh negara-negara di dunia. Perjanjian dan deklarasi internasional
tersebut merupakan bukti komitmen negara-negara di dunia untuk melindungi HAM.
Beberapa contoh perjanjian dan deklarasi internasional tentang HAM yang telah
disepakati oleh negara-negara di dunia adalah:

- Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948)


- Konvensi Hak Sipil dan Politik (1966)
- Konvensi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (1966)
- Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (1979)
- Konvensi Hak Anak (1989)

Perjanjian dan deklarasi internasional tentang HAM tersebut telah menjadi instrumen
hukum internasional yang mengikat negara-negara yang telah meratifikasinya.
Perjanjian dan deklarasi tersebut menetapkan hak-hak asasi manusia yang harus
dilindungi dan dihormati oleh negara

• Memperluas Akses Terhadap Lembaga-Lembaga HAM Internasional

Globalisasi telah memperluas akses masyarakat terhadap lembaga-lembaga HAM


internasional. Lembaga-lembaga HAM internasional, seperti Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) dan Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (KHAM
PBB), telah memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang mengalami
pelanggaran HAM.

Globalisasi telah memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi tentang


lembaga-lembaga HAM internasional. Informasi tentang lembaga-lembaga HAM
internasional dapat diperoleh melalui berbagai media, seperti internet, buku, dan jurnal.
Hal ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lembaga-
lembaga HAM internasional dan bagaimana cara mengaksesnya.

Selain itu, globalisasi telah menciptakan peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam
kegiatan-kegiatan lembaga-lembaga HAM internasional. Masyarakat dapat
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, seperti penelitian, advokasi, dan kampanye. Hal
ini telah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk turut serta dalam upaya
perlindungan HAM.

Pemperluasan akses masyarakat terhadap lembaga-lembaga HAM internasional telah


memberikan dampak positif terhadap perlindungan HAM. Hal ini telah membantu
masyarakat yang mengalami pelanggaran HAM untuk mendapatkan bantuan dan
dukungan yang mereka butuhkan.
3.2 Tantangan Terhadap HAM Akibat Adanya Globalisasi

Globalisasi, pada satu sisi, membawa dampak positif bagi Hak Asasi Manusia (HAM).
Hal ini tercermin dalam meningkatnya kesadaran terhadap HAM, upaya kerjasama
internasional dalam perlindungan HAM, dan perluasan akses ke lembaga-lembaga HAM
internasional.

Namun, sisi lain dari globalisasi menimbulkan sejumlah tantangan bagi HAM.
Kesenjangan sosial dan ekonomi menjadi salah satu tantangan utama yang diakibatkan oleh
globalisasi. Faktor-faktor seperti peningkatan mobilitas modal, persaingan global, dan
urbanisasi telah memberikan kontribusi pada kesenjangan tersebut.

Peningkatan mobilitas modal telah menyebabkan konsentrasi kekayaan di tangan


sejumlah kecil orang, memperdalam kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Persaingan
global membawa dampak pemutusan hubungan kerja dan penurunan upah, meningkatkan
angka kemiskinan dan pengangguran. Sementara itu, urbanisasi telah menciptakan
penumpukan penduduk di kota-kota besar, yang membawa masalah sosial seperti kemiskinan,
kejahatan, dan penyakit.

Tantangan tersebut menciptakan berbagai pelanggaran HAM, termasuk kemiskinan,


kelaparan, dan ketidakmerataan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Oleh karena
itu, menjaga keseimbangan antara progres global dan perlindungan HAM menjadi esensi
penting dalam menghadapi dinamika global yang terus berkembang.

Globalisasi telah memperparah masalah eksploitasi buruh di sejumlah negara. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, pemindahan produksi ke negara-negara berkembang
membawa konsekuensi eksploitasi buruh. Upah yang lebih rendah di negara berkembang
daripada di negara maju menjadi salah satu penyebabnya. Selanjutnya, liberalisasi perdagangan
yang terjadi memicu persaingan sengit di pasar global. Akibatnya, para pengusaha berupaya
menekan biaya produksi, dan sayangnya, hal ini kadang dilakukan melalui eksploitasi buruh.

Selain itu, kelemahan dalam hukum dan penegakan hukum di negara-negara


berkembang juga turut memudahkan praktik eksploitasi buruh. Semua ini menyebabkan
pelanggaran HAM yang signifikan, seperti kerja paksa, upah yang tidak layak, dan kondisi
kerja yang tidak aman. Eksploitasi buruh menjadi sebuah dampak serius dari globalisasi yang
membutuhkan perhatian serius dalam menjaga hak dan martabat setiap pekerja.

Globalisasi telah memperkuat ketidaksetaraan gender dan diskriminasi di banyak


negara. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Pertama, peningkatan mobilitas
tenaga kerja telah menghasilkan migrasi tenaga kerja perempuan, yang pada gilirannya
membawa sejumlah masalah serius. Pelecehan seksual, kekerasan, dan diskriminasi di tempat
kerja menjadi realitas yang dihadapi oleh banyak perempuan akibat dari situasi ini.

Di samping itu, pertumbuhan media massa juga berdampak besar. Mereka kadang-
kadang menyebarkan nilai-nilai patriarki yang memicu diskriminasi terhadap perempuan,
memperkuat ketidaksetaraan gender, dan menciptakan stereotip yang merugikan. Selain itu,
kelemahan dalam sistem hukum dan penegakan hukum juga memperparah situasi ini. Mereka
tidak cukup efektif dalam melindungi perempuan dari berbagai bentuk diskriminasi.

Dampak dari ketidaksetaraan gender dan diskriminasi ini sangat serius, mencakup
berbagai pelanggaran HAM seperti kekerasan terhadap perempuan, diskriminasi di tempat
kerja, serta akses yang tidak merata terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Perjuangan
untuk memerangi ketidaksetaraan gender dan diskriminasi merupakan bagian penting dalam
menjaga hak-hak manusia yang setiap individu layaknya dapat nikmati..

3.3 Upaya Mengatasi Tantangan Globalisasi Terhadap HAM

Globalisasi membawa tantangan yang signifikan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
Namun, tantangan ini bisa diatasi melalui beberapa upaya penting.

Pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya HAM dan tantangan


yang dihadapi akibat globalisasi. Pendidikan tentang HAM, kampanye, dan advokasi adalah
beberapa cara untuk mencapai hal ini.

Kedua, perlu untuk memperkuat sistem hukum dan penegakan hukum untuk
melindungi HAM. Ini meliputi tindakan seperti meratifikasi perjanjian dan deklarasi
internasional tentang HAM, memperkuat lembaga penegak hukum, dan memberikan pelatihan
kepada petugas hukum.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Globalisasi memberikan dampak kompleks terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).


Meskipun membawa kemajuan dalam kesadaran HAM dan kerjasama internasional,
globalisasi juga memunculkan tantangan serius, seperti kesenjangan ekonomi, eksploitasi
buruh, ketidaksetaraan gender, dan diskriminasi.

Pentingnya pemahaman bahwa sisi positif globalisasi memungkinkan peningkatan


kesadaran HAM dan akses terhadap lembaga-lembaga HAM internasional, sementara sisi
negatifnya memunculkan tantangan yang mengancam perlindungan HAM. Untuk mengatasi
tantangan tersebut, diperlukan tindakan terkoordinasi, termasuk peningkatan kesadaran
masyarakat, penguatan hukum, dan kerja sama internasional yang erat dalam melindungi dan
memajukan Hak Asasi Manusia di era globalisasi yang terus berkembang.

4.2 Saran

Dalam menanggapi kompleksitas dampak globalisasi terhadap Hak Asasi Manusia


(HAM), perhatian terhadap peningkatan kesadaran masyarakat tentang HAM, perkuatan sistem
hukum, dan penguatan kerja sama internasional menjadi aspek krusial. Penekanan pada edukasi
yang memperjelas pentingnya HAM serta konsekuensi dampak globalisasi terhadap HAM
menjadi krusial, termasuk memasukkan pendidikan HAM dalam kurikulum secara luas. Di
samping itu, penguatan sistem hukum dan penegakan hukum yang menjamin perlindungan
HAM menjadi urgensi, termasuk penekanan pada meratifikasi perjanjian internasional tentang
HAM serta memastikan lembaga penegak hukum memiliki kapasitas yang memadai.

Selanjutnya, diperlukan peningkatan kerja sama internasional guna memperkuat


perlindungan HAM di tengah arus globalisasi. Kolaborasi antarnegara dalam bidang hukum,
ekonomi, dan kebijakan sosial perlu ditingkatkan agar perlindungan HAM dapat menjadi fokus
utama. Hal ini dapat mencakup inisiatif menciptakan standar global tentang HAM dan
implementasi kebijakan bersama yang melindungi HAM.
Terakhir, perhatian terhadap ketimpangan sosial dan ekonomi yang dihasilkan oleh
globalisasi serta upaya perlindungan hak pekerja menjadi fokus penting. Langkah-langkah
konkret dalam mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial di seluruh dunia perlu
dipertimbangkan agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari globalisasi
tanpa terpinggirkan. Perlindungan hak pekerja serta peningkatan kondisi kerja juga menjadi
penting, termasuk pengawasan yang ketat terhadap praktik buruh yang memanfaatkan pekerja
secara tidak adil dan memastikan kondisi kerja yang aman.
DAFTAR PUSTAKA

MKDU411102, Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M., dkk. Pendidikan Kewarganegaraan, Edisi 2.
(Halaman 6.17).

Sulistyawan, A. Y. (2019). Urgensi Harmonisasi Hukum Nasional Terhadap Perkembangan


Hukum Global Akibat Globalisasi. Jurnal Hukum Progresif, 7(2), 171-181.

Perbawati, C. (2015). Penegakan Hak Asasi Manusia Di Era Globalisasi Dalam Perspektif
Hukum Islam. Al-‘Adalah, 12(2), 843-854.

Robertua, V. (2015). Globalisasi dan Hak Asasi Manusia (HAM): Studi Kasus Pelanggaran
HAM di Myanmar. Sociae Polites, 16(1), 1-16.

Utomo, S. (2014). Pengaruh pembangunan di era globalisasi terhadap pemenuhan hak asasi
manusia atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Jurnal Pembaharuan Hukum, 1(3),
258-266.

Basuki, U. (2013). Globalisasi, Konstitusi dan Hak Asasi Manusia: Pengaruh Globalisasi
terhadap Pengaturan HAM dalam Konstitusi Indonesia. Supremasi Hukum: Jurnal
Kajian Ilmu Hukum, 2(2).

Anda mungkin juga menyukai