Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

TUGAS MATA KULIAH UMUM

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

Kelas 58

oleh :

Noera Ambarwati Nabillah 192310101112

BS-MKU UNIVERSITAS JEMBER


TAHUN 2020
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Urgensi Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak merupakan kuasa untuk melakukan atau menerima sesuatau yang


semstinya diterima oleh suatu pihak tertentu dan tidak dapat diganggu gugat
oleh pihak lain mana pun. Sedangkan wajib atau kewajiban merupakan suatu
bebas untuk memberikan atau melaksanakan sesuatu dengan semestinya
dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh orang yang berkepentingan. Dengan kata lain,
kewajiban merupakan sesuatu yang bersifat harus dilakukan.

Hak dan kewajiban merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Apabila dilihat menurut teori korlasi, bahwa terdapat hubungansaling timbal
balik antara hak dan kewajiban. Menurutnya, setiap suatu kewajiban
seseorang akan berkaitan dengan hak yang diterima oleh orang lain, begitu
pun sebaliknya. Dengan filsafat kebebasannya Mill(1996), menyatakan
bahwa Hak Asasi Manusia terdiri dari dua hak yang bersifat fundamental,
yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Pada hak kebebasan, menurutnya
tidak boleh dipergunakan dalam hal negatif, misalnya saja untuk menipu
orang lain atau memanipulasi dengan kepentingan mandiri. Kebebasan yang
dimaksud disini bukanlah suatu kebebasan yang tidak memiliki kontrol,
melainkan perbuatan bebas yang diarahkan pada sikap postif dengan tidak
merugikan orang lain.

2.2 Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Hak dan Kewajiban Warga
Negara Indonesia

2.2.1 Sumber Historis

Apabila digali pada sumber historis, penegakan Hak Asasi


Manusia (HAM) terjadi pada dunia baga barat yaitu Eropa. Seorang
filsuf pertama yang mencetuskan hak alamiah (natura rights) yang
melekat pada individu yang terdiri atas hak hidup, kebebasan, dan hak
milik adalah John Locke pada abad ke-17. Yang kemudian dilanjutkan
dengan beberapa kejadian seperti Magna Charta, Revolusi Amerika,
dan Revolusi Perancis.

a. Magna Charta
Merupakan suatu piagam perjanjian yang dilakukan oleh Raja John asal
Inggris dengan para bangsawan. Perjanjian ini mebahas mengenai hak-
hak oleh raja trhadap para bangsawan beserta keturunannya, seperti hak
tidak dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan
perjanjian tersebut diberikan karena sebagai suatu balasan atas bantuan
biaya pemerintah yang telah diberikan oleh para bangsawan saat itu.
b. Revolusi Amerika
Merupakan deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli
1776 atas perang kemerdekaannya melawan penjajah Inggris.
c. Revolusi Prancis
Revolusi ini ditujukan oleh rakyat kepada rajanya sendiri sebagai
bentuk perlawanan karena telah bertindak tidak sewenang-wenang dan
absolut. Deklarasi nya memuat tiga hal, yaitu kebebasan (liberty),
kesamaan (egality), dan persaudaraan (fraternite).
Hak Asasi Manusia kini sudah diakui oleh seluruh dunia dan bersifat
universal. Hal ini dapat meliputi berbagai bidang kehidupan yang tidak
lagi milik negara barat saja. Pada tanggal 10 Desember 1948, PBB
mencanangkan Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia) yang menandakan ke universalan dari
Hak Asasi. Sedangkan di Indonesia, pemahaman mengenai Hak Asasi
Manusia pada tatanan nilai, norma, sikap atau perilaku hidup di
lingkungan masyarakat sudah berlangsung cukup lama. Dengan periode
perkrmbangannya dibagi menjadi dua periode, yaitu periode sebelum
kemerdekaan dan periode setelah kemerdekaan sampai sekarang.
2.2.2. Sumber Sosiologis

Jika melihat beberapa gejala fundamental pada situasi pasca


reformsi yang menjadi sumber terjadinya gejolak pada masyarakat,
dapat kita temukan:

a. Kenyataan yang memprihatinkan bahwa setelah tumbangnya


kekuasaan otokrasi pada orde baru ternyata bukanlah demokrasi
yang kita dapatkan, melainkan oligarki. Dimana kekuasaan terpusat
pada sekelompok keccil elit, sementara semua atau sebagian besar
rakyat tetap jauh dari kekuasaan baik wewenang, uang, hukum,
informasi, pendidikan, dan lain sebagainya.
b. Terjadinya gejolak pada masyarakat saat ini dikarenakan
munculnya suatu rasa kebencian sosial buaya yang terselubung.
Gejala ini semakin hari semakin menjadi-jadi pasca runtuhnya
rezim Orde Baru. Hal ini menimbulkan beberapa perpecahan
seperti konflik antar suku, agama, kelas sosial, kampong, antar
golongan, dll. Socio-cultural animosity merupakan suatu kebencian
terhadap sosial buaday yang bersumber dari perbedaan ciri suatu
budaya, nasib yang diberikan oleh sejarah masa lalu, sehingga akan
terkandung unsur ingin balas dendam. Konflik sosial ini bersifat
laten karena terdapat mekanisme kebencian yang ada di berbagai
lapisan masyarakat, baik keluarga, organisasi massa, organisasi
politik, tempat ibadah, sekolah, kampong, dll.

2.2.3 Sumber Politik

Sumber politik yang mendasri hak dan kewajiban negara dan


warga negara Indonesia tertuang pada hasil perubahan UU NRI 1945
yang terjadi pada masa pemerintahan era reformasi. Pada era ini,
muncul berbagai tuntutan yang disampaikan oleh berbagai komponen
bangsa, terutama pada saat itu adalah melalui mahasiswa dan para
pemuda. Beberapa tututan reformasi diantaranya yaitu:
a. Mengamandemen UUD NRI 1945
b. Penghapusan doktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (ABRI).
c. Penegakan supremasi hukum, penghormatan Hak Asasi Manusia
(HAM), serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(KKN).
d. Melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan
daerah, dll.
Adanya tuntutan untuk pengamandemenan UUD NRI 1945
dikarenakan pasal yang terkandung dinilai belum cukup memuat
landasan bagi kehidupan yang demokratis, penghormatan HAM, dan
pemberdayaan rakyat. Selain itu, terdapat juga beberapa pasal yang
dinilai dapat menimbulkan penafsiran yang ganda atau multi tafsir.
2.3 Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara

UUD NRI Tahun 1945 bukan hanya memuat mengenai aturan dasar ihwal
kewajiban saja, namu juga memuat mengenai hak dan kewajiban warga
negara yang ditujukan untuk mnjaga keharmonisan kewajiban dan hak
negara di satu pihak dengan pihak yang lainnya.beberapa pendekatan
kebutuhan warga negara dapat meliputi:

a. Agama

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religious. Kepercayaan


terhadap Tuhan Yang Maha Esa telah ada sejak zaman prasejarah.
Bangsa kita dapat dengan mudah menerima penyebaran-penyebarab
agama besar yang ada. Dengan itu, rakyat Indonesia dapat menganut
agama berdasarkan kitab suci da kepercayaan yang diyakininya.
Kebebasan dalam memeluk agama sudah diatur dalam UUD 1945 pasal
29.

b. Pendidikan dan Kebudayaan

Pendidikan dan kebudayaan merupakan istilah yang saling melengkapi.


Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya suatu pembudayaan,
melalui proses pendidikan kebudayaan dikembangkan hingga mencapai
derajat tertinggi yaitu peradaban. Tujuan pendidikan nasional diatur
dalam UUD NRI 1945 pada Pasal 31 Ayat (3).

c. Perekonomian Nasional

Sesuai dengan Pasal 33 Ayat (1) dalam UUD NRI 1945 mengenai asas
perekonomian nasional yaitu kekeluargaan. Makna dari asas
kekeluargaan ini diartikan sebagai kerjasama yang dilakukan oleh
beberapa orang dalam melakukan pekerjaan baik untuk kepentingan
pribadi maupun secara umum. Dan hasil yang didapatkan dapat
dimanfaatkan dengan seksama.

d. Pertahanan dan Keamanan

Pada UUD NRI 1945 Pasal 30 Ayat (2) berbunyi bahwa usaha
pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui system
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) oleh
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Polri) sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai
komponen pendukung.

Anda mungkin juga menyukai