RANGKUMAN BAB 5
BAGAIMANA HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA
NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUMBU PADA KEDAULATAN
KEDAULATAN
RAKYAT DAN MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT?
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
Negara
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya
diterima/dilakukan pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain. Wajib adalah beban
untuk memberikan sesuatu yang semestinya diberikan oleh pihak tertentu. Kewajiban
merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Hak dan kewajiban menjadi satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Terdapat korelasi atau hubungan timbal balik antara hak dan
kewajiban. Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain dan sebaliknya.
Hak kebebasan seseorang tidak boleh digunakan untuk memanipulasi hak orang lain
untuk kepentingan sendiri. Jika hanya menenkankan hak dan mengabaikan kewajiban
akan menimbulkan persoalan.
Contoh hak dan kewajiban warga negara yang bersifat timbal balik adalah hak
warga negara untuk mendapat pekerjaan dan penghidupan layak (pasal 27 ayat 2, UUD
1945). Negara berkewajiban untuk memberi pekerjaan dan penghidupan bagi warga
negara. Salah satu contoh kewajiban warga negara saat ini adalah kewajiban membayar
pajak (pasal 23A, UUD 1945), karena pajak merupakan sumber penerimaan negara
terbesar untuk biaya pengeluaran dan pembangunan.
B. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara Indonesia
Hak dan kewajiban harus sejalan. Hak dan kewajiban sama pentingnya sehingga
tidak bisa salah satunya diutamakan. Ketika kita telah melaksanakan kewajiban kita
dengan baik, maka kita bisa menuntut hak kita, karena memang kita berhak
mendapatkannya.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara Indonesia
1. Sumber Historis
Perjuangan menegakkanhak asasi manusia terjadi di Eropa. Pada abad ke-17
yaitu John Locke dengan konsepnya natural rights yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan dan hak milik. Perkembangan selanjutnya ditandai dengan peristia penting
yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Perancis. Pada abad ke-20
berkembang menjadi The Four Freedoms (F.D. Rooselvelt) meliputi kebebasan untuk
beragama, berbicara dan berpendapat, kebebasan dari kemelaratan, dan bebas dari
ketakutan. Sedangkan perkembangan pemikiran dan pengaturan HAM di Indonesia
dibagi menjadi dua periode, yaitu sebelum kemerdekaan (1908-1945) dan setelah
kemerdekaan (1945-sekarang).
Pada 1997, Interaction Council mencanagkan naskah berjudul Universal
Declaration of Human Responsibilities.
Responsibilities. Prinsip dasar deklarasi ini adalah tercapainya
kebebasan sebanyak mungkin, tapi pada saat yang sama timbul rasa tanggung jawab
penuh yang memung
memungkinkan
kinkan kebebasan tumbuh.konsep kewajiban berfungsi sebagai
penyeimbang antara kebebasan dan tanggung jawab.
2. Sumber Sosiologis
Entitas negara persatuan dari bangsa multikultur seperti Indonesia hanya bisa
bertahan lebih kokoh jika berdasar landasan pengelolaan pemerintah yang sanggup
menjamin keseimbangan antara pemenuhan prinsip kebebasan, kesetaraan, dan
persaudaraan. Tuntutan
T untutan bukan hanya tentang pemenuhan hak individu dan kelompok
masyarakat, tapi juga kewajiban mengembangkan solidaritas sosial (gotong royong)
Sumber politik yang mendasari dinamika kewajiban dan hak negara dan warga
negara Indonesia adalah proses dan hasil perubahan UUD NRI 1945 yang terjadi pada
era reformasi, karena muncuk berbagai tuntutan dari masyarakat. Tuntutan tersebut
didasarkan pada pandangan bahwa UUD NRI 1945 belum cukup memuat landasan
bagi kehidupan yang demokratis, pemberdayaan rakyat, dan penghorm
penghormatan
atan HAM.
Selain itu terdapat pasal yang multitafsir dan membuka peluang penyelenggaraan
negara yang otoriter, sentralistik, tertutup, berpotensi tumbuhnya praktik KKN. Dari
empat kali perubahan terhadap UUD NRI 1945, dihasilkan berbagai peraturan salah
satunya hak dan kewajiban asasi manusia yang diatu dalam pasal 28A sampai 28J.
UUD NRI 1945, dengan perubahan kata tiap-tiap menjadi setiap dan pengajaran
menjadi pendidikan. Perubahan ini dimaksudkan untuk memperluas hak warga negara
karena pengertian pengajaran lebih sempit dari pendidikan. Pendidikan berarti proses
menanamkan nilai-nilai, selain pengetahuan termasuk juga nilai sikap. Terdapat juga
ketentuan baru tentang upaya pemerintah dalam memajukan IPTEK, yang diatur
dalam pasal 31 ayat (5) UUD NRI 1945. Negara juga wajib memajukan kebudayaan
nasional, diatur dalam pasal 32 ayat (1) dan (2) UUD NRI 1945. Kebudayaan nasional
merupakan identitas bangsa yang harus dilestarikan, dikembangkan, dan diteguhkan
di tengah perubahan dunia.
penerapan dari pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945. Usaha pertahanan dan keamanan
negara dilakukan dengan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(sishankamrata) seperti diatur dalam pasal 30 ayat (2) UUD NRI 1945. Dipilihna
sistem ini dilatarbelakangi pengalaman sejarah bangsa sendiri yaitu suksesnya
revolusi kemerdekaan 1945 karena bersatu-padunya kekuatan rakyat, militer, dan
kepolisian. Upaya mewujudkan kekuatan pertahanan dan keamanan rakyat semesta
dibangun dalam tiga susunan, yaitu perlawanan bersenjata, tidak bersenjata, dan
bagian pendukung
pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara
1. Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius. Ketentuan mengenai
agama diatur dalam UUD NRI 1945 pasal 29 yang dipertegas oleh pasal 28E.
Pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Kesatuan sila-sila Pancasila
yang memiliki susunan hierarkis piramidal dimaknai bahwa sila Ketuhanan yang
Maha Esa menjadi dasar dari sila-sila berikutnya.
adalah kekeluargaan. Asas kekeluargaan dapat diartkan sebagai kerja sama yang
dilakukan lebih dari seorang untuk kepentingan pribadi dan umum. Hasil kerja sama
memberi manfaat yang dapat dinikmati secara adil oleh banyak orang. Penerapan asas
kekeluargaan dalam perekonomian nasional adalah dalam sistem
siste m ekonomi kerakyatan,
yang berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, serta memihak ekonomi rakyat.
4. Pertahanan dan Keamanan
Seperti diatur dalam pasal 30 ayat (2) UUD NRI 1945, usaha pertahanan dan
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (sishankamrata). Tugas pokok TNI dan Polri diatur dalam UUD NRI 1945