Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN

INTEGRITAS
Integritas menurut KBBI adalah mutu, sifat, atau keadaan yang

menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memilikipotensi dan

kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran

Berdasarkan kamus kompetensi perilaku KPK, yang dimaksud dengan integritas

adalah bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah

lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik

di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi).

Integritas berarti adanya kesesuaian antara hati, ucapan dan tindakan

seseorang. Seseorang yang berintegritas akan memegang teguh prinsip prinsip

moral dan menolak untukmengubahnya walaupun harus mengahdapi godaan

ataupun situasi dan kondisi yang menyulitkannya

Integritas adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang

dikatakan. Nilai integritas merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan,

ucapan, dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku.

Integritas merupakan salah satu nilai-nilai dasar pribadi yang harus dimiliki

masyarakat yakni dengan bersikap, berperilaku dan bertindak jujur terhadap diri

sendiri dan lingkungan, konsisten dalam bersikap dan bertindak, memiliki komitmen

terhadap misi pemberantasan korupsi, objektif terhadap permasalahan, berani dan

tegas dalam mengambil keputusan dan resiko kerja, disiplin dan bertanggung jawab

dalam menjalankan tugas dan amanah. Nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di

tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi

*** Lawan kata dari integritas adalah hipocrisy (munafik)

CIRI-CIRI INDIVIDU
BERINTEGRITAS
Apabila berjanji selalu menepati

Tidak plin-plan dan taat asa

Memiliki komitmen yang teguh dan bertanggung


jawab

Satu kata satu perbuatan

Jujur dan terbuka

Menghargai waktu

Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang telah diyakini


NILAI INTEGRITAS
INTI
Berintegritas “jujur” adalah lurus hati, tidak curang dan tidak

berbohong. Seorang yang jujur adalah konsisten apa yang dikatakan

dan yang dilakukan, satunya kata dan perbuatan

Keadaan wajib menanggung segala sesuatu yang dilakukan. Orang

yang bertangung jawab adalah mereka yang berani mengakui

kesalahan atas apa yang yang dilakukan. Mereka juga amanah dan

dapat diandalkan. Orang yang bertanggung jawab adalah yang mau

menanggung, memikul segala akibat atas pekerjaan yang

dilakukannya Dia siap menanggung resiko seandainya ada

kegagalan, sebab kegagalan akan menjadi cambuk bagi kerja yang

lebih baik.. Bertanggung jawab adalah tidak mengelak, berani

menghadapi, dan konsekuen dengan apa yang dikatakan. Pemimpin

masa depan adalah mereka yang melakukan sesuai yang dikatakan,

mengakui kesalahan dan tidak melempar kesalahan pada orang lain

Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya

pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu

NILAI INTEGRITAS
ETOS KERJA
Kata mandiri dimaknai dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak

bergantung pada orang lain

Kerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh

tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai

dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil pada

setiap kegiatan yang dilakukan

Sederhana memiliki pengertian bersahaja; tidak berlebih-lebihan

atau dapat dinyatakan sedang (dalam arti pertengahan, tidak tinggi,

tidak rendah, dan sebagainya)


NILAI INTEGRITAS
SIKAP
-Berani berarti mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri

yang besar dalam menghadapi bahaya atau kesulitan, tidak gentar,

pantang mundur, dan maju terus (Orange Juice, bahan KPK).

Peduli memiliki arti mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan.

Adapun kepedulian berarti perihal sangat peduli, sikap mengindahkan

(memprihatinkan

Adil memiliki arti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, ,

selain itu adil bias diartikan berpihak kepada yang benar, berpegang

pada kebenaran

TUJUAN FUNGSI
Integritas adalah salah satu
Fungsi Kognitif, mencakup moral
kunci untuk meraih keberhasilan
dan diri sendiri. Integritas berfungsi
atau kesuksesan.
memelihara moral dan akhlak
Integritas menjadikan manusia
seseorang yang selanjutnya
bisa memimpin dan dipimpin.
mendorong dia untuk mempunyai
Integritas membuat lahirnya
pengetahuan yang luas
kepercayaan.

Integritas bisa melahirkan

prestasi.

Fungsi Afektif, meliputi hati nurani

dan harga diri. Integritas dapat

dijadikan pembeda antara dirinya

dengan hewan, karena secara

biologis manusia dan hewan sama-

sama memiliki hati nurani

DIMENSI UTAMA
INTEGRITAS
Dimensi Kejujuran, menunjukan nilai dasar berupa kejujuran yang

terdiri dari aspek empati, tidak mudah menuduh orang lain bersalah,

dan rendah hati

Dimensi Konsistensi, menunnjukan konsistensi dalam perbuatan,

sesuai apa yangdipikirkannya dan dikatakannya

Dimensi Keberanian, menunjukan keberanian untuk menyampaikan

kebernaran secara terbuka dengan penuh percaya diri.


MANFAAT
INTEGRITAS
Manfaat secara fisik, integritas dapat membuat seseorang merasa fit,

sehat dan bugar. Keadaan ini membuat seseorang merasa siap

melaksanakan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari.

Manfaat secara intelektual, integritas dapat memaksimalkan kinerja

otak seseorang.

Manfaat secara emosional, integritas dapat membuat diri seseorang

menjadi lebih penuh motivasi, sadar diri, empati, simpati, solidaritas

tinggi, dan penuh kehangatan emosional dalam interaksi kerja

Manfaat secara spiritual, integritas dapat membuat membuat diri

seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menilai segala sesuatu

termasuk pengamalan-pengamalan hidup, baik yang menyenangkan

atau yang tidak membuat senang seperti keberhasilan, kegagalan,

dan penderitaan

Manfaat secara sosial, integritas mampu mengembangkan suatu

hubungan baik satu sama lainnya dalam lingkungan masyarakat, bisa

bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan yang

menuntut kekompakan dan kerja memberi tempat untuk orang lain di

dalam hati kita

INTEGRITAS DAN
KREDIBILITAS
Kedua istilah ini mempunyai kesamaan yaitu keduanya menjadi sumber

pada terbentuknya “trust” (kepercayaan) bagi pemimpin. Bedanya jika

kredibilitas menyangkut “head”(otak) yaitu kemampuan pada olah pikir

yang mencakup intelegensia, keterampilan, dankompetensi (hard skill).

Sedangkan integritas menyangkut “heart” (hati) yaitu kemampuan

nurani yang mencakup kejujuran, ketulusan, komitmen dan sebagainya.

Kredibilitas terbangun melalui 2 unsur yang sangat penting yaitu

kapabilitas (kompetensi) danjuga pengalaman. Akan sulit jika seorang

pemimpin tidak mempunyai kompetensi dan pengalaman pada bidang

yang ia pimpin. Integritas dibangun pada 3 unsur penting yaitu nilai-

nilai yang dianut pada Si Pemimpin (values), konsistensi, dan komitmen


CARA MEMBANGUN
KEHIDUPAN PRIBADI:
Integritas

Motivasi

Kapasitas

Pengetahuan

Pengalaman

SISTEM INTEGRITAS
NASIONAL
Integritas nasional adalah hasrat atau kesadaran yang timbul

berkelanjutan dari setiap orang yang mengelola, tinggal, dan juga

menetap di suatu negara untuk bisa mengembangkan dan juga menarik

negara yang ditinggalinya menjadi lebih baik dan lebih maju.

Sistem Integritas Nasional (SIN) adalah sistem yang berlaku secara

nasional dalam rangka pemberantasan korupsi secara terintegrasi yang

melibatkan semua pilar penting bangsa. Contoh besar yang

bertentangan dengan sikap Integritas adalah KORUPSI.

LANDASAN HUKUM
PEMBERANTASAN KORUPSI
UU No 31 Tahun 1999 “Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”

UU No 20 Tahun 2001 “Perubahan atas UU No 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”

UU No 28 Tahun 1999 “Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme”

UU No 30 Tahun 2002 “Komisi Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi”

TEORI SEGITIGA FRAUD


Teori segitiga kecurangan (fraud triangle theory) merupakan

kecurangan yang terjadi karena adanya tekanan, adanya

kesempatan dan merasionalisasikan kecurangan agar dapat

diterima oleh masyarakat

Tekanan (pressure) adalah dorongan untuk melakukan

tindakan kecurangan

Kesempatan (opportunity) adalah peluang untuk melakukan

kecurangan.

Rasionalisasi (rationalization) adalah mencari pembenaran

atas tindakan kecurangan yang sudah dilakukan karena

menggangap apa yang dilakukan sudah umum/banyak

dilakukan oleh orang lain


PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM PEMBERANTASAN
KORUPSI
Tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dan pemberian

penghargaan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana

korupsi diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2000. Peran

serta masyarakat tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan hak dan

tanggungjawab masyarakat dalam penyelenggaraan negara yang

bersih dari tindak pidana korupsi.

Peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan

tindak pidana korupsi, diwujudkan dalam bentuk antara lain; mencari,

memperoleh, memberikan data atau informasi tentang tindak pidana

korupsi, dan hak menyampaikan saran dan pendapat secara

bertanggungjawab terhadap pencegahan dan pemberantasan tindak

pidana korupsi.

KPK
DALAM MENJALANKAN
KPK merupakan lembaga negara
TUGAS DAN WEWENANGNYA,
yang bersifat independen, yang KPK BERASASKAN PADA
dalam melaksanakan tugas dan
Kepastian Hukum
wewenangnya bebas dari
Keterbukaan
kekuasaan manapun. Visi KPK

adalah bersama elemen bangsa, Akuntabilitas

mewujudkan Indonesia yang bersih Kepentingan Umum

dari korupsi. Proporsionalitas

TUGAS
Koordinasi dengan Instansi yang berwenang melakukan

pemberantasan tindak pidana korupsi.

Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan

pemberantasan tindak pidana korupsi.

Melakukan penyelidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana

korupsi.

Melakukan tindakan tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.

Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan

Negara

WEWENANG
Mengkoordinasikan penyelidikan dan penuntutan tindak pidana

korupsi.

Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan

tindak pidana Korupsi.

Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana

korupsi kepada instansi yang terkait.

Melaksanakan dengar pendapat/ pertemuan dengan instansi yang

berwenang melakukan pembernatasan tindak pidana korupsi.

Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak

pidana korupsi
JENIS-JENIS KORUPSI
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu

alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan

kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan

kehidupan yang lebih luas.

Ada tiga puluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi yang dirumuskan dari

13 Pasal dalam UU Nomor 31 tahun 1999 jo. UU Nomor 20 tahun 2001.

Kemudian ketiga puluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi

dikelompokkan menjadi 7 kelompok

Korupsi Transaktif, korupsi Korupsi Ekstroaktif, korupsi yang

yang menunjukkan adanya menyertakan bentuk-bentuk

kesepakatan timbal balik koersi (tekanan) tertentu dimana

antara pemberi dan pihak pemberi dipaksa untuk

penerima, demi keuntungan menyuap guna mencegah

bersama. Kedua pihak sama- kerugian yang mengancam diri,

sama aktif menjalankan kepentingan, orang-orangnya,

perbuatan tersebut atau hal-hal yang dihargai

Korupsi Investif, korupsi yang

melibatkan suatu penawaran Korupsi Nepotistik, korupsi

barang atau jasa tanpa berupa pemberian perlakuan

adanya pertalian langsung khusus kepada teman atau

dengan keuntungan bagi yang mempunyai kedekatan

pemberi. Keuntungan hubungan dalam rangka

diharapkan akan diperoleh di menduduki jabatan publik

masa yang akan datang.

Korupsi Autogenik, korupsi


Korupsi Suportif, korupsi yang
yang dilakukan individu
mengacu pada penciptaan
karena mempunyai
suasana yang kondusif untuk
kesempatan untuk mendapat
melindungi atau
keuntungan dari pengetahuan
mempertahankan
dan pemahamannya atas
keberadaan tindak pidana
sesuatu yang hanya diketahui
korupsi yang lain.
sendiri

Korupsi Defensif, korupsi yang

terpaksa dilakukan dalam

rangka mempertahankan diri

dari pemerasan
Kelompok Tindak Pidana Korupsi Menurut UU No.
31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 jenis antara lain

Kerugian keuangan Negara

Unsur ‘dapat merugikan keuangan negara’ seharusnya diartikan

merugikan negara dalam arti langsung maupun tidak langsung. Artinya,

suatu tindakan otomatis dapat dianggap merugikan keuangan negara

apabila tindakan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian negara

Suap menyuap

memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau

penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri

atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat

sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan

kewajibannya; atau

memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara

negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang

bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan

dalam jabatannya

Pemerasan, dalam UU Tipikor berbentuk tindakan :

pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud

menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum,

atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang

memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran

dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya

sendiri;

pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu

menjalankan tugas, meminta atau menerima pekerjaan, atau

penyerahan barang, seolah-olah merupakan utang kepada dirinya,

padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang;

atau

pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu

menjalankan tugas, telah menggunakan tanah negara yang di

atasnya terdapat hak pakai, seolah-olah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, telah merugikan orang yang berhak, padahal

diketahuinya bahwa perbuatan tersebut bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan

Perbuatan curang, dalam UU Tipikor dan perubahannya di antaranya

berbentuk :

pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan,

atau penjual bahan bangunan yang pada waktu menyerahkan

bahan bangunan, melakukan perbuatan curang yang dapat

membahayakan keamanan orang atau barang, atau keselamatan

negara dalam keadaan perang;

setiap orang yang bertugas mengawasi pembangunan atau

penyerahan bahan bangunan, sengaja membiarkan perbuatan

curang di atas;

setiap orang yang pada waktu menyerahkan barang keperluan

Tentara Nasional Indonesia dan atau Kepolisian Negara Republik

Indonesia melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan

keselamatan negara dalam keadaan perang; atau

setiap orang yang bertugas mengawasi penyerahan barang

keperluan Tentara Nasional Indonesia dan atau Kepolisian Negara

Republik Indonesia dengan sengaja membiarkan perbuatan curang

di atas
Kelompok Tindak Pidana Korupsi Menurut UU No.
31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 jenis antara lain

Penggelapan dalam jabatan

Penggelapan adalah kejahatan yang hampir sama dengan pencurian.

Bedanya ialah pada pencurian, barang yang dimiliki itu belum berada

di tangan pencuri dan masih harus ‘diambilnya’.

Penggelapan dalam jabatan dalam UU Tipikor dan perubahannya,

merujuk kepada penggelapan dengan pemberatan, yakni penggelapan

yang dilakukan oleh orang yang memegang barang itu berhubungan

dengan pekerjaannya atau jabatannya (beroep) atau karena ia

mendapat upah

Benturan kepentingan dalam pengadaan

Benturan kepentingan dalam pengadaan barang/jasa pemerintah

adalah situasi di mana seorang pegawai negeri atau penyelenggara

negara, baik langsung maupun tidak langsung, dengan sengaja turut

serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada

saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan

untuk mengurus atau mengawasinya

Gratifikasi

Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara

dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya

dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan

ketentuan :

Yang nilainya Rp10 juta atau lebih, pembuktiannya bahwa gratifikasi

tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi.

Yang nilainya kurang dari Rp10 juta, pembuktian bahwa gratifikasi

tersebut suap dibuktikan oleh penuntut umum

KODE ETIK
PENYELENGGARA NEGARA
Kode Etik Penyelenggara Negara adalah norma dan ketentuan

mengenai etika yang mengatur sikap, perilaku, tindakan dan ucapan

bagi penyelenggara negara, yang diberlakukan pada lembaga dan

atau profesi bidang tugas tertentu dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya

Kode etik Lembaga adalah Kode etik Profesi ádalah

norma dan ketentuan sistem norma dan ketentuan

mengenai etika yang dibentuk mengenai etika yang dibentuk

dan berlaku pada dan berlaku bagi satuan tugas

lembaga/instansi atau satuan penyelenggara negara yang

organisasi penyelenggara memiliki bidang tugas dan

negara dalam melaksanakan pekerjaan yang dilandasi

tugas dan wewenangnya keahlian ilmu pengetahuan,

ketrampilan tertentu dan

moralitas yang baikdalam

menjalankan tugas dan

wewenangnya
TUJUAN KODE ETIK
Menegakkan norma etika penyelenggara negara; Menegakkan martabat,

kehormatan dan keadaban penyelenggara negara; Membangun sikap,

perilaku, tindakan dan ucapan yang etis, dan guna mengembangkan

etoskerja dan budaya organisasi dalam penyelenggaraan negara;

Mewujudkan penyelenggara negara yang amanah, disiplin, teladan dan

berakhlak mulia

Nilai Dasar Kode Etik:

Kejujuran;

Keadilan;

Ketepatan Janji;

Norma Ketaataturan

Norma Tanggung Jawab

Norma Kewajaran dan

Kepatutan

PELAKSANAAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA


MANUSIA AGAR MEMILIKI INTEGRITAS TINGGI
Pengelolaan SDM Melalui Mutasi

Mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan

karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap

setingkat/sejajar. Mutasi merupakan aspek yang penting untuk

menghilangkan rasa jemu/bosan menghadapi pekerjaan pada diri

pegawai. Mutasi akan terjadi bila adanya lowongan suatu jabatan yang

harus segera diisi oleh SDM yang berkualitas.

Pengelolaan SDM Melalui Promosi

Promosi adalah kenaikan jabatan yang lebih tinggi, baik kekuasaan

maupun tanggungjawabnya dalam struktur organisasi perusahaan.

Promosi merupakan alat untuk meningkatkan SDM yang berkualitas,

meningkatkan prestasi, dan moral pegawai di dalam

Pengelolaan SDM Melalui Motivasi

Motivasi adalah suatu perangsang dan dorongan bagi karyawan agar

bekerja lebih giat dan produktif. Motivasi dapat berupa inspirasi,

semangat dan dorongan kepada karyawan agar dapat bekerja dengan

baik sesuai dengan keinginan wirausaha. Pemberian motivasi bisa dengan

dua cara:

Pemberian insentif semimaterial: pemberian motivasi ini tidak dalam

bentuk pemberian uang, seperti : penempatan pegawai ditempat yang

tepat, memberikan latihan pendidikan/kursus menyediakan fasilitas kerja,

dll

Pemberian insentif material: pemberian motivasi dengan memberikan

upah/gaji/bonus yang memadai dan cukup untuk keperluan hidupnya

Pengelolaan SDM Melalui Actuating

Untuk melaksanakan perencanaan SDM perlu diadakan tindakan

Actuating (penggerakan). Ini semata-mata ditujukan untuk mendapatkan

SDM yang penuh disiplin, taat, patuh, dan setia dalam melaksanakan

tugas dan pekerjaannya


SURVEI PENILAIAN
INTEGRITAS PEGAWAI
Penilaian integritas adalah penilaian yang dilakukan kepada suatu

insititusi dengan mengkombinasikan pendekatan persepsi dan

pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung dan diwakili

oleh pegawai/pejabat publik dalam melaksanakan tugas secara

transparan, akuntabel, dan antikorupsi. Survei Penilaian Integritas

merupakan penilaian integritas berbentuk survei yang telah

dikembangkan oleh KPK sejak 2007

Tujuan:

Meningkatkan kesadaran Risiko Korupsi dan Perbaikan Sistem Antikorupsi

Manfaat:

Identifikasi Area Rentan Korupsi

Indikator keberhasilan Kegiatan Antikorupsi

Peningkatan Kepercayaan Publik

Komponen yang dapat dinilai dari SPI

Budaya Antikorupsi

Pengelolaan SDM

Pengelolaan Anggaran

Sistem Antikorupsi

TOKOH NASIONAL YANG DIKENAL


BERINTEGRITAS
Keberadaannya sangat mudah dibedakan dari yang lain. Selain

lebih pendek, dandanannya pun sungguh kontras. Bila para

diplomat lain berpenampilan necis, ia justru mengenakan jas

berhiaskan beberapa jahitan di sana-sini.

Walaupun sempat menduduki jabatan menteri dalam beberapa

kabinet pemerintahan di negeri ini, H. Agus Salim ternyata

sempat tak memiliki rumah kediaman tetap. Semasa tinggal di

Jakarta, ia berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan

lain. Kebanyakan rumah yang dikontrak oleh H. Agus Salim pun

AGUS tidaklah luas dan nyaman, tak jarang hanya memiliki satu kamar.

SALIM Demi mengubah suasana, setiap enam bulan sekali, H. Agus

Salim menyusun ulang tata letak meja-kursi, lemari, hingga

tempat tidur. Dengan melakukan itu, ia merasa mengubah

lingkungan tanpa perlu pindah ke tempat lain. Tak jarang pula,

rumah yang ditempatinya itu bocor dimana-mana

Mantan Jaksa Agung Baharudin Lopa, sosok yang dikenal

berintegritas tinggi. Banyak cerita yang membuat kita geleng-

geleng berdecak kagum soal sosoknya. Misalnya soal kisah

korek api mahasiswa tak sengaja terbawa olehnya.

Lopa memang seorang perokok. Saat berbincang dengan

mahasiswa di Makassar, secara tak sengaja dia membawa

korek api itu. Nah, begitu sampai di Bandara Soekarno-Hatta

dia pun mesti repot-repot menelepon sang mahasiswa soal

korek api itu. Dia tak ingin korek api menjadi beban.

BAHARUDDIN Banyak cerita soal sosok Lopa yang menjunjung tinggi integritas.
LOPA Saat menjabat sebagai Kajati Sulsel dia pernah melarang

anaknya menggunakan kursi miliki Kejati, karena kursi itu bukan

barang pribadi tetapi inventaris negara.

Lopa juga pernah meminta seorang pejabat mengambil kembali

bensin yang dia berikan untuk mobilnya. Lopa pun menjelaskan

bahwa perjalanan yang dia lakukan sudah dibiayai negara


Sri Sultan yang bernama asli Bendoro Raden Mas Dorodjatun

memang memiliki tempat tersendiri di hati rakyat Yogyakarta,

bahkan Indonesia. Ia dikenal sebagai sultan yang demokratis,

merakyat, dan setia kepada Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Kala itu, pertengahan 1960-an. Sri Sultan Hamengku Buwono IX

mengendarai sendiri mobilnya ke luar kota, tepatnya ke

Pekalongan. Entah mengapa, Sri Sultansaat itu melakukan

kesalahan. Dia melanggarrambu lalu lintas. Malang bagi Sri

SRI SULTAN Sultan,seorang polisi yang tengah berjaga memergokinya. Tak

HAMENGKU ayal, priiiit... Polisi itu pun menghentikan mobil Sri Sultan.

BUWONO IX Singkat cerita, sang polisi pun melakukan tilang kepada Sri

Sultan.Tak ada sikap mentang- mentang berkuasa yang

diperlihatkan Sri Sultan pada saat itu. Bahkan, tak lama

kemudian, dia meminta Brigadir Royadin bertugas di Yogyakarta

dan menaikkan pangkatnya satu tingkat. Alasannya, Royadin

dianggap sebagai polisi yang berani dan tegas.

Cerita yang dialami oleh Sri ultan, memberikan suatu pelajaran

bahwa, setiap orang, siapapun dan apapun jabatannya, harus

taat kepada hukum

Memang, melihat rekam jejak putra pekalongan yang lahir pada

14 Oktober 1921 itu kita akan terkagum-kagum. Hoegeng sosok

polisi yang berintegritas. Banyak kisah tentang sosok Hoegeng,

misalnya tentang tindakannya yang mengembalikan perabotan

pemberian dari seorang pengusaha di Medan.

Pada 1968 Hoegeng diangkat menjadi Kapolri. Saat menjabat

itu, Hoegeng menolak kendaraan dinas sedan mewah. Dia

memilih sebuah jip. Hoegeng saat menjadi kepala polisi juga tak

sungkan turun ke jalan mengatur lalu lintas.

HOEGENG Hoegeng berhenti dari jabatan Kapolri pada 1971. Dia sempat

IMAN ditawari menjadi duta besar, tapi dia menolak dengan alasan

SANTOSA dirinya seorang polisi bukan politikus.

Setelah ditetapkan menjadi orang pertama yang menjabat

Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik

Indonesia, Ki Hadjar pulang larut malam. Tak ada pesta atau

makan besar istimewa yang menyambut kedatangannya.

Bahkan sekadar lauk- pauk pun tak tersedia di meja makan. Nyi

Hadjar lantas menyuruh salah satu anak mereka untuk membeli

mi godhok di pinggir jalan. Makan malam dengan menu

serantang mi godhok untuk sekeluarga pun jadilah.

Seorang terpandang, berkedudukan, dan terlahir dari keluarga

KI HAJAR bangsawan. Begitulah Ki Hadjar Dewantara. Namun, dalam

DEWANTARA kesehariannya, kemewahan bukanlah hal yang melekat pada

diri pria bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat

tersebut. Salah satu buktinya, ia tak sungkan membeli

perabotan bekas dari teman atau pelelangan

Mantan Wapres M Hatta ini dikenal sebagai sosok sederhana.

Mundur dari jabatan orang nomor dua di Indonesia pada 1956,

sejumlah tawaran mengalir kepada Hatta. Ia ditawari menjadi

komisaris berbagai perusahaan hingga posisi di Bank Dunia.

Tapi Hatta menolak, dia memilih hidup dari uang pensiun. "Apa

kata rakyat nanti," kata Hatta kala itu.

Salah satu kisah yang membuat kita mengenang sosok Hatta

yakni tentang keinginannya membeli sepatu Bally. Sejak dahulu

Hatta menyimpan keinginan untuk membeli sepatu berharga


MOH. HATTA
mahal itu. Dia pun sampai menyimpan potongan kertas tentang

sepatu Bally. Namun hingga meninggal pada 14 Maret 1980,

keinginan Hatta untuk membeli sepatu itu tak terwujud. Hatta

memilih hidup sederhana


Natsir adalah tipe pejabat yang tak bergelimang harta. Natsir,

yang mendapat gelar sebagai pahlawan nasional pada 10

November 2008 dikenal sebagai sosok yang penuh sopan-

santun dan rendah hati. Natsir juga negarawan yang sangat

bersahaja dalam kehidupan sehari-harinya.

Penampilan Natsir yang hampir-hampir tak menunjukkan

seorang menteri penerangan. Natsir mengenakan jas yang


MUH, penuh dengan tambalan di sana-sini. Kahin belakangan tahu
NATSIR
kalau para staf Kementerian Penerangan mengumpulkan uang

untuk membeli baju buat Natsir

Bung Karno terkesan oleh kepribadian dan sikap amanah yang

ditunjukkan Saifuddin kala diberi kepercayaan.

Saifuddin sebenarnya memiliki uang pensiun yang cukup untuk

menghidupi keluarganya. Namun, Saifuddin memilih berdagang

karena ingin keluarganya makan dari uang hasil jerih payahnya

sendiri, bukan dari uang pensiun yang bersumber dari kas

negara. Konon, uang pensiun itu tidak disentuhnya. Uang itu

dikumpulkan hingga kemudian dibelikan rumah di Jalan Hang

SAIFUDDIN Tuah 1/6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah itu pun tak

ZUHRI lantas ditinggali bersama keluarganya, tetapi dijadikan Rumah

Bersalin Muslimat NU

Sjafruddin diakui sebagai sosok amanah yang memegang teguh

kesetiaan kepada negaranya. Saking setianya, dia bahkan tak

membocorkan kebijakan penting kepada istrinya, Tengku

Halimah.

Pada 1950-an, Tengku Halimah terkejut saat menerima gaji sang

suami. Pasalnya, gaji yang tak seberapa itu harus dipotong

setengah. Itu sebagai akibat dari kebijakan menteri keuangan

yang tak lain dari suaminya, Sjafruddin. Kebijakan itu

menggariskan uang di atas Rp5 dipotong menjadi dua alias


SJAFRUDDIN menjadi hanya setengahnya. Setengah bagian dipinjamkan
PRAWIRANEGARA
kepada negara yang saat itu tengah kesulitan dana

Soeprapto dikenal sebagai sosok dengan kebijakan dan

ketegasan dalam menjunjung hukum.

Suatu ketika Sylvia, putrid Jaksa Agung R. Soeprapto, didatangi

seorang pria paruh baya. Pria itu memberikan sebuah dus

berwarna merah, lalu bergegas pergi. Isi dus merah itu ternyata

dua buah gelang emas. Soeprapto marah besar dan langsung

menyuruh anaknya untuk mengembalikan gelang tersebut.

Belakangan, Sylvia mengetahui bahwa pemberi gelang itu

adalah orang Pakistan yang sedang terkena kasus. Pengusaha


R.
SOEPRAPTO itu kerap mencoba menemui Pak Prapto, namun selalu gagal

karena ditolak mentah-mentah. Sylvia pun sadar, orang Pakistan

itu memberinya gelang agar kasusnya diringkankan oleh Pak

Prapto. Di situ, Sylvia memahami kemarahan sang ayah

kepadanya

Sosok luar biasa yang tak hanya dikenal sebagai seorang

negarawan, namun juga arsitek jempolan dengan karya-karya

monumental.

Akhir tragis dan tak mengenakkan dialami Ir. Sukarno selaku

Presiden Republik Indonesia. Tak lama setelah mosi tak percaya

parlemen bentukan Nasution pada 1967 dan MPRS menunjuk

Soeharto sebagai presiden baru, Bung Karno menerima surat

perintah untuk segera meninggalkan istana. Ada rasa sedih

yang menjalar di tubuhnya. Namun, ia harus rela dan mengalah.


IR.
SOEKARNO Meski merasa dikhianati, Bung Karno tak memendam dengki,

apalagi sampai terlintas untuk melakukan pembalasan. Bakti

kepada negeri tetap dijunjungnya tinggi-tinggi. Dengan tegas,

ia memperingatkan anakanaknya untuk tak membawa apa pun

yang bukan milik pribadi.


Seorang pemimpin harus tegas kepada siapa pun Tak peduli

anak, istri, kerabat, maupun sahabat, bila melanggar hukum

haruslah diproses. Prinsip itu dipegang teguh oleh Widodo

Budidarmo yang pada 1973 menyeret anaknya ke pengadilan.

Kisahnya bermula dari insiden yang melibatkan Agus Aditono,

anak Widodo. Suatu hari, Tono –panggilan akrab Agus Aditono–

yang saat itu masih duduk di bangku kelas II SMP, bermainmain


WIDODO
BUDIDARMO dengan pistol. Tak sengaja, pistol itu meletup dan peluru

menyambar sopir mereka. Sang sopir pun tewas karena insiden

tersebut.

Di lingkungan keluarga, ia pun membuat sebuah maklumat keras

bagi istri dan anak-anaknya. Ia melarang mereka jemawa

karena jabatan yang kini disandangnya. Widodo juga tak

memanjakan mereka dengan fasilitas yang didapatkan sebagai

panglima tertinggi kepolisian. Hanya sesekali Martini dan kedua

adiknya berangkat ke sekolah dengan diantar sopir. Mereka

lebih sering menggunakan angkutan umum demi mematuhi

maklumat sang ayah

Anda mungkin juga menyukai