Anda di halaman 1dari 28

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : Diana Yustita Sari

Npm : 2088201021

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Semester : Dua

Mk : Pendidikan Kewarganegaraan

Pengampu MK : DRS. MUSLIH HASIBUAN, M.SI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2020/2021
Tugas 1

Pengantar Pendidikan

1. Jelaskan tentang pengantar pendidikan kewarganegaraan


 Berdasarkan pasal 5 Kep.Dikti No. 267/Dikti/Kep/2000, Pokok Pembahasan nya
Pengantar pendidikan kewarganegaraan Mencakup Sebagai Berikut :
A. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Bangsa Indonesia melihat hak tidak terlepas dari kewajiban , oleh karena itu
manusia Indonesia baik sebagai warga negara maupun sebagai masyarakat
mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang sama
B. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN)
Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan
antara warga negara dengan PPBN ,agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.
C. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dijiwai oleh Pancasila.
Perumusan yang diringkas dari demokrasi Pancasila adalah sila keempat dari
Pancasila.
D. Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak yang dibawa manusia
sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak-hak asasi ini
menjadi dasar dari pada hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang lain.
2. Rasional pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan IPTEKS di perguruan tinggi Indonesia dirancang dalam kurikulum suatu
bidang studi yang memuat dasar-dasar keilmuan dan keterampilan , mata kuliah
keahlian dan perilaku berkarya sesuai dengan disiplin ilmu yang diasuh.
Isi kurikulum yang demikian iu harus dibekali dengan dasar-dasar sikap , perilaku dan
kepribadian untuk penyempurnaan IPTEKS. Sebagai contoh :
1. Di Amerika Serikat : History , Humanity dan Phylosophy
2. Di Jepang : Japanese history , Etthics , Phylosophy dan Science Religion.
Tugas 2

1) Jelaskan Hak dan Kewajiban Warga Negara, dan PPBN

1. Hak Dan Kewajiban Warga Negara

Hak dan kewajiban warga Negara dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan
karena merupakan satu kesatuan. Hak dan kewajiban warga Negara diatur dalam UUD,45
yaitu dalam pasal-pasal yang berisi materi hubungan antara Negara dengan warga Negara.
UUDS’45 berisi materi yang pada dasarnyadapat dibedakan dalam tiga bagian :

1) Pasal-pasal yang berisi materi pengaturan sistem pemerintahan Negara, di dalamnya


termasuk pengaturan tentang kedudukan, tugas wewenang dan saling hubungan dari
kelembagaan yang ada.
2) Pasa-pasal yang berisi materi hubungan antara Negara dengan warga Negara dan
penduduknya, serta konsepsi Negara di berbagai aspek kehidupan.
3) Hal lain-lain

Materi mengenai warga negara dan penduduk tidak lepas dari dua hal yang mendasar ,
yaitu hak asasi manusia dan demokrasi. Didalam UUD 1945 substansi hak asasi terdapat
dalam pasal-pasal :

1. Pasal 28A
2. Pasal 28G
3. Pasal 28C
4. Pasal 28D
5. Pasal 28E
6. Pasal 28F
7. Pasal 28G
8. Pasal 28H
9. Pasal 28I
10. Pasal 28J

2. PPBN

Pendidikan Dasar Bela Negara (PPBN) guna menumbuhkan kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan dan kesaktian pancasila sebagai
ideology negara, kerelaan berkorban untuk negara , serta memberikan kemampuan awal bela
negara.

PPBN merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penyelenggaraan sistem diknas,
diselenggarakan sejak pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi guna
memasyarakatkan hak dan kewajiban warga wegara dalam usaha bela Negara.

PPBN wajib diikuti oleh setiap waga negara, dilaksankan secara bertahap yaitu :

1) Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai tingkat menengah atas dan dalam
Gerakan Pramuka.
2) Tahap lanjuran dalam bentuk pendidikan kewiraan pada tingkat Pendidikan Tinggi.
Tugas 3

Demokrasi Indonesia dan Hak Asasi Manusia

Jelaskan :

1. Demokrasi Indonesia
Menurut Bingham Powell Jr , indicator adanya kehidupan politik demokratis :

1. Legimitasi pemerintah , didasarkan pada klaim bahwa pemerintah mewakili rakyat.


2. Pengaturan bagi yang mengorganisasikan perundingan (bargaining) untuk
mempengaruhi legimitasi diperlakukan melalui pemilu yang kompetitif.
3. Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam proses pemilihan.
4. Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa paksaan.
5. Penduduk/masyarakat dan pemimpin menghormati hak-hak dasar seperti kebebasan
berkumpul , berorganisasi dan kebebasan pers.
Arief budiman mengungkapkan bahwa pembahasan pokok tentang demokrasi adalah
menyangkut interaksi antara negara dengan masyarakat sipil. Dengan asumsi ini maka di
negara yang masyarakat sipilnya kuat maka demokrasi itu ada. Sebaaliknya dimana negara
kuat dan masyarakat sipil lemah , maka demokrasi akan gagal.

Nurcholis madjid , mengatakan demokrasi tak ubahnhya seperti barang antic.


Kehadirannya tidak terelakkan , tetapi penuh persoalan , dank arena itu harus selalu sempat
dibicarakan tetapi jangan terlalu gaduh , karena bisa diangggap sebagai lelucon

2. Hak asasi manusia


Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Menurut sejarahnya hak asasi manusia berasal dari
Eropa Barat (Inggris). Tonggak kemenangan pertama hak asasi ialah pada tahun 1215 dengan
lahirnya magna charta. Di dalam magna charta , tercantum kemenangan para bangsawan atas
para raja inggris , didalamnya dijelaskan bahwa raja tidak lagi bertindak sewenang-wenang.

Perkembangan berikutnya ialah adanya revolusi amerika 1776 dan revolusi prancis 1789.
Revolusi prancis 1789 bertujuan untuk membebaskan manusia warga prancis dari kekangan
mutlak dari seorang raja penguasa tunggal (Monarchi absolut).

 Macam – macam hak asasi :


1. Hak-hak asasi pribadi (Personal rights).
2. Hak-hak asasi ekonomi (Properti rights).
3. Hak-hak asasi mendapatkan perlakuan yang sama dalam hokum dan pemerintahan
(rights of legal equality).
4. Hak-hak asasi politik (Polotical rights).
5. Hak-hak asasi social dan kebudayaan sosial (social and culture rights).
6. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
(Procedural rights).
 Dalam UU HAM pada bab III berjudul HAM dan kebebasan dasar manusia ,
meliputi :
1. Pasal 9 : Hak untuk hidup
2. Pasal 10 : Hak bekeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Pasal 11 : Hak mengembangkan diri
4. Pasal 12 : Hak memperoleh keadilan
5. Pasal 20 : Hak kebebasan pribadi
6. Pasal 28 : Hak atas rasa aman
7. Pasal 36 : Hak atas kesejahteraan
8. Pasal 43 : Hak turut serta dalam pemerintahan
9. Pasal 45: Hak wanita
10. Pasal 52: Hak anak
11. Pasal 67: Kewajiban dasar manusia
12. Pasal 71: Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
13. Pasal 73 : Pembatasan dan larangan

Tugas 4
Hak Asasi Dalam UUD 1945

1. Jelaskan hak asasi dalam UUD 1945


PBB mengeluarkan pernyataan yang bernama universal declaraciton of human rights
pada tanggal 10 desember 1948. Indonesia sebagai dari lembaga dunia harus pula
memperhatikan masalah tersebut. Namun dalam pelaksanaannya di Indonesia
keseimbangan diantara hak dan kewajiban selalu diperhatikan.

Hal ini tegas dinyatakan dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM. Dalam UU
HAM tersebut pada bab III bejudul HAM dan kebebasan dasar manusia, meliputi :

14. Pasal 9 : Hak untuk hidup


15. Pasal 10 : Hak bekeluarga dan melanjutkan keturunan
16. Pasal 11 : Hak mengembangkan diri
17. Pasal 12 : Hak memperoleh keadilan
18. Pasal 20 : Hak kebebasan pribadi
19. Pasal 28 : Hak atas rasa aman
20. Pasal 36 : Hak atas kesejahteraan
21. Pasal 43 : Hak turut serta dalam pemerintahan
22. Pasal 45: Hak wanita
23. Pasal 52: Hak anak
24. Pasal 67: Kewajiban dasar manusia
25. Pasal 71: Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
26. Pasal 73 : Pembatasan dan larangan

Tugas 5
WAWASAN NUSANTARA

A. Wawasan Nusantara

Bangsa manapun juga meyakini bahwa kebenaran hakiki/muthlak adalah kebenaran


yangdatang dari Tuhan.
Kata ‘Wawasan’ berasal dari wawasan artinya melihat atau memandang, dengan
penambahan akhiran an, maka secara harfiah berarti cara penglihatan atau cara tinjau atau
cara pandang. Jadi dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangn suatu bangsa perlu
memperhatikan tiga faktor utama :
1. Bumi atau ruangan dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat manusianya/rakyatnya
3. Lingkungan sekitarnya
Jadi dengan demikian, wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang
telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksitensinya yang serba terhubung dan
dalam pembangunannya di lingkungan nasional, regional serta global.

B. Teori-teori Kekuasaan

Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham/teori kekuasaan dan eopolitik
yang dianutnya. Beberapa teori dikemukakan sebagai berikut :

1. Teori Machiavelli (Abad XVII) dalam bukunya “The Price” menurutnya sebuah Negara
dapat berdiri dengan kokoh apabila menerapkan dalil-dalil :
 Pertama, segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan.
 Kedua untuk menjaga kekuasaan politik adu domba adalah sah.
 Ketiga dalam dunia politik (hukum rimba) yang kuasa pasti dapat bertahan dan
menang.
2. Teori Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII) penganut yang baik dari Machiavelli,
Napoleon berpendapat bahwa perang di masa depan akan merupakan perang total yang
mengarahkan segala daya upaya.
3. Teori Jendral Clausewitz (Abad XVIII) dalam bukunya Vom Kriege (tentara perang),
menurutnya perang adalah kelanjutan plitik dengan cara lain.
4. Teori Feuerbach dan Hegel, paham meterialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel
menimbulkan dua aliran besar Barat yaitu kapitalisme dan komunisme.
5. Teori Lenin (Abad XIX) memodifikasi teori Clausewitz, menurutnya perang adalah
kelanjtan politik dengan cara kekerasan. Bagi Leninisme/komunisme, peran atau
pertumpahan darah diseluruh dunia adalah sah dalam kerangka mengkomunikasikan
seluruh dunia.
6. Teori Lucian W. Pye dan Sidney, dalam buku Oilitical Culture and Oilitical Develop ment
mengatakan kemantapan suatu sistem politik dapat dicapai apabila sistem tersebut berakar
pada kebudayaan politik bangsa yang bersangkutan.
7. Pandangan Ajaran Frederich Ratzel, yang pertama kali merumuskan ilmu bumi politik
sebagai hasil penelitiannya, pokok ajarannya adalah :
a. Dalam hal tertentu pertumbuhan Negara dapat dianalogikan dengan prtumbuhan
organisme yang memerlukan ruang lingkup.
b. Negara identik dengan suatu ruangan yang ditempati oleh kelompok politik dalam
arti kekuatan.
c. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam.
d. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya aka sumber
daya alam.
8. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen, Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori
organisme, esensi ajaran Kjellen adalah :
a. Negara adalah suatu organisme hidup yang memiliki intelektual yang
dimungkinkan untuk memperoleh ruangan yang cukup luas.
b. Negara merupakan suatu sistem politik yang meliputi bidang politik pemerintah.
c. Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, ia harus mampu
berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi.
9. Pandangan ajaran Karl Haushofer, pokok-pokok ajarannya pada dasarnya menganut teori
Kjellen :
a. Kekuasaan Imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan
Impretium Maritik untuk menguasai pengawasa di laut.
b. Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika,
Asia Barat serta Jepang di Asia Timur Raya.
c. Geopolitik adalah doktrin Negara yang menitik beratkan soal-soal strategi
pembatasan.
10. Pandangan ajaran Sir Halford Mackinder, pada dasarnya menganut konsep kekuatan dan
mencetuskan wawasan benua, ajarannya menyatakan : Barang siapa dapat menguasai
“Daerah Jantung” yaitu Eurasia (Eropa dan Asia) ia akan dapat menguasai “Pulau Dunia”
yaitu Eropa, Asia dan Afrika. Selanjutnya barang siapa dapat menguasai pulau dunia
akhirnya dapat mengusai dunia.
11. Pandangan ajaran Sir Walter Raleight dan Alfred Thyer Mahan, kedua ahli ini
mempunyai gagasan “Wawasan Bahari” yaitu mengatakan bahwa barang siapa
menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”, mengusai perdagangan berarti
mengusai “kekayaan dunia” sehingga pada akhirnya mengusai dunia.
12. Pandangan ajaran W. Mitchel, A Sarvesky, Giulio Douchet, dan John Frederik Charles
Fuller. Keempat ahli ini berpendapat bahwa kekuatan di udara justu yang paling
menentukan. Mereka melahirkan teori “Wawasan Dirgantara” yaitu konsep kekuatan
diudara.

13. Ajaran Nicholas J Spykman, ajaran ini mengahasilkan teori daerah btas (rimland), yaitu
teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut dan udara.
Tugas 6

Wawasan Nasional Indonesia

Wawasan nasional Indonesia merupakan wawasan yang dikembangkan berdasarkan


teori wawasan nasional secara universal, dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa
Indonesia dan geopolitik Indonesia.

1. Paham keuasaan BI

BI yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut ‘’Bangsa Indonesia Cinta


Damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan’’ oleh karena nya BI ideologi digunakan sebagai
landasan idil dalam menentukan politik nasional , dihadapkan pada kondisi dan konstlasi
geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah BI dapat
menjamin kepentingan bangsa dan negara di tengah-tengah perkembangan dunia.

2. Geopolitik Indonesia

Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia


didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan
kondisi konstlasi geografis Indonesia. Sedangkan pemahaman tentang negara Indonesia
menganut paham negara kepulauan , yang dikembangkan dari asa archipelago menjadi satu
kesatuan tanah air.

1. Latar Belakang Filsofis Wanus

A. Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila :

Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan tuhan yang mempunyai naluri,akhlak,daya


piker dan sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan
sesamanya,lingkungannya,alam semesta dan penciptanya.

B. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan Nusantara

Kondisi okjektif geografi nusantara , yang merupakan untaian ribuan pulau yang tersebar
dan terbentang di khatulistiwa serta terletak pada posisi silang yang sangat strategis, memiliki
karakteristik dari negara lain. Wilayah Indonesia pada saat proklamasi 17 agustus masih
mengikuti Territorial Zee En Maritime Kringen Ordonantie 1939, dimana lebar laut wilayah
Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis air rendah dari masing-masing pantai pulau
Indonesia.

Sekarang pengertian kata nusantara adalah kepulauan Indonesia yang terdiri dari 17.508
pulau besar maupun kecil : Utara 06*-08LU,Selatan:11*-15LS,Barat:94*-
45*BT,Timur :141*-05BT. Dan jarak Utara-Selatan :+1.888 km,Barat-Timur :+5.110 km.
Melalui konferensi PBB tentang hukum laut internasional yang ketiga tahun 1982 pokok-
pokok asas negara kepulauan diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS82(United Nation
Convention on the Law of the Sea) berlakunya UNCLOS 82 berpengaruh terhadap
pemanfaatan laut seperti ZEE dan landas kontimen Indonesia.

C. Pemikiran berdasarkan aspek sosbud

Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat
istiadat, Bahasa daerah, agama, dan kepercayaannya sendiri. Karena itu tata kehidupan
nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan masyarakat mengandung potensi
konflik yang sangat besar, terlebih lagi kesadaraan nasional masyarakat relative masih rendah
dan jumlah masyarakat terdidik relative masih terbatas.

D. Pemikiran berdasarkan aspek kesejahteraan

Wawasan kebangsaan/wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah


yang tidak menginginkan terulang kembali perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara
Indonesia yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai kesepakatan bersama agar bangsa
Indonesia setara dengan bangsa lain.
Tugas 7

Ajaran Dasar Wanus

1. Pengertian Wanus

Berdasarkan Tap MPR 1993 dan 1998 tentang GBHN : Wawasan Nusantara yang
merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 adalah cara
pandang dan sikap BI mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat , berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Menurut Prof,DR. Wan Usman , Wanus adalag cara pandang BI menganai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Wanus
merupakan geopolitik Indonesia.

Lemhannas 1999, Wanus adalah cara pandang dan sikap BI mengenai diri dan
lingkungannya yang serba ragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

2. Wanus Sebagai Wanas

Wanus ialah wanus sebagai geopolitik Indonesia , yaitu cara pandangan dan sikap BI
mengenai diri dan lingkungannya yang serba ragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati
kebhinnekaan dalam setiap as[ek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

3. Landasan Idiil : Pancasila, Landasan Konstitusional : UUD’45


4. Unsur Dasar Konsepsi Wanus

Konsepsi wanus terdiri dari tiga unsur yaitu :

1. Wadah (Contour )

Wadah , setelah menegara dalam NKRI, BI memiliki organisasi kenegaraan yang


merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik , wadah
dalam kehidupan bermasyarakat dalm wujud infrastruktur politik.

2. Isi ( Content )

Isi adalah aspirasi bangsa sebagaiman dalam tujuan nasional. OK isi menyangkut dua hal
yaitu :

A. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian tujuan


nasional
B. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.
3. Tata Laku (Conduct )
Tata laku adalah hasil interaksi antara wadah da nisi yang terdiri dari tata laku batiniah dan
lahiriah.
TUGAS 8

Keududukan, Fungsi, Dan tujuan Wanus

1. Menyelenggarakan kehidupan sehingga Wanus dalam pradigma nasiona dapat dilihat dari
stratifikasinya:

a. Pancasila sebagai filsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai
landasan idiil.

b. Kedudukan, Wanus merupakan landasan visional dalam UUD’45 berkedudukan


sebagai landasan konstitusional.

c. Wanus sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visvisional.

d. Tannas sebagai konsep nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.

g.GBHN sebagai politik dan strategi nasiona, berkedudukan sebagai landasan


operasional.

2. Fungsi, Wanus berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah
maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

3. Tujuan, Wanus bertujuan memuwujudkan nasionalisme yang ditinggal disegala aspek


kehidupan rakyat Indonesia, Nasionalisme yang tinggal disegala bidang kehidupan demi
tercapainya Tujuan nasiondala

2. Sasaran Implementasi Wanus dalam Kehidupan Nasional

Implementasi Wanus senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
secara utuh dan menyeluruh Sbb:

1. Implementasi Wanus dalam Kehidupan politik akan menciptakan iklim


penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis hasibuan
2. Implementasi Wanus dalam Kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi
yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
3. Dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui, menerima menghargai dan menghormati segala bentuk perbedaan atau
kebhinnekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang pencipta.
4. Dalam kehidupan Hankam akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan
bangsa, membentuk sikap bela negara. Ini akan menjadi muda utama yang akan
menggerakkan pertisipasi setiap warga negara dalam menanggapi setiap bentuk,
ancaman atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan kedaulatan
negara.
3. Tantangan Implementasi Wanus

1. Pemberdayaan masyarakat, John Naisbit dalam “Global paradox”, memberikan


pesan bahwa negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada
rakyat. Kemudian kondisi nasional kita, yaitu bahwa pembangunan nasional belum
merata sehingga menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan sosial.

2. Dunia tanpa batas, perkembangan IPTEK dan globalisasi membuat dunia menjadi
transparan dan tanpa mengenalas batas negara, oleh karena itu dapat mempengaruhi
pola fikir, pola sikap, dan pola tindak, sehingga keterbatasan SDM merupakan
tantangan serius, Kenichi Omahe , mengatakan Bahwa dlaam Perkembangan
masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik masih
tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan
global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin
individualistis. Ok, menurutnya untuk dapat menghadapi kekuatan global, suatau
negara harus hasibuan.Mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan
peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

3. Era baru Kapitalisme, Sloan dan Zureker, menyebutkan bahwa kapitalisme adalah
suatu sistem ekonomi berdasarkan hak milik swasta atas macam-macam barang dan
kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain berkecimpung
dalam aktivitas Ekonomu yang dipilih nya sendiri berdasarkan kepentingannya. Di era
baru Kapitalisme, sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan
aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat memerlukan
strategi baru, yaitu adanya keseimbangan. Menurut Lester Thurow dalam (The Future
of Capitalism) menegaskan bahwa untuk dapat bertahan dalam era baru Kapitalisme,
kita harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan antara paham individualis dan
paham sosialis. Era baru Kapitalisme tidak lepas dari globalisasi, dimana negara
kapitalis (negara maju) berusaha mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi
dengan menekan negara-negara berkembang melalui isu global (demokratis, HAM,
dan lingkungan hidup)

4. Kesadaran warga negara, pandangan BI tentang hak dan kewajiban serta kesadaran
bela negara yang dikaitkan dengan kesadaran warga negara secara utuh, tampak
kesadaran didalam persatuan dan kesatuan mengalami penurunan. Kondisi ini
merupakan tantangan bagi Wanus.
TUGAS 9
KETAHANAN NASIONAL

A. Latar Belakang

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan ancaman baik dari


dalam maupun dari luar negeri, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
masih tetap tegak berdiri sebagai satu bangsa dan negara yang merdeka, bersatu,
dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa BI memiliki keuletan dan
ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi
setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari mana pun
datangnya.

Dengan demikian kondisi Kehidupan Nasional merupakan


pencerminan Ketahanan Nasional yang didasari oleh idiil Pancasila dan
Konstitusional UUD`45 dan landasan visional Wawasan Nusantara.

B. Pokok-pokok pikiran

Ketahanan Nasional Indonesia didasarkan pada pokok-pokok pikiran :

1. Manusia Berbudaya, manusia senantiasa brjuang mempertahankan


eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya serta berupaya
memenuhi kebutuhan materiil maupun spritualnya.

2. Tujuan falsafah negara, tujuan nasional,falsafah dan ideology negara


menjadi pokok pikiran.

C. Pengertian, Konsepsi dan Hakekat Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis BI yang


meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Tannas
adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan, sejak dini dibina
terus-menerus mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional.
Jadi hakekat Tannas Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan
nasional.
D. Asas-asas Tannas Indonesia

Asas Tannas indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila,


UUD`45 dan Wasantara, terdiri dari :

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

2. Asas Komprehensif Integral atau menyeluruh terpadu

3. Asas Mawas ke dalam dan Mawas ke luar

4. Asas Kekeluargaan

E. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

Tannas memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam
landasan dan asas-asasnya, yaitu :

1. Mandiri

2. Dinamis

3. Wibawa

4. Konsultasi dan Kerjasama.

F. Pengaruh Aspek Tannas terhadap kehidupan berbangsa dan


bernegara

1. Pengaruh aspek Ideologi, ideologi adalah suatu sistem nilai


sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi, atau konsep
dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa.

a. Liberalisme, liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat


pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu guguat oleh
siapapun termasuk penguasa, kecuali atas persetujuan ybs.

b. Komunisme, diajarkan oleh Karl Marx,Engels, dan Lenin, pada


awalnya merupakan kritik atas kehidupan sosial ekonomi
masyarakat pada awal revolusi industri. Oprasionalisasi pikiran Karl
Marx tentang sosial,ekonomi dan politik yang kemudian
disistematiskan oleh Frederick Engels dan ditambah dengan aliran
pikiran Lenin :
1) Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan
tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

2) Bersifat Atheis dan didasarkan pada materialisasi.

3) Bercorak internasional, menghendaki masyarakat tanpa nasionalisme.

4) Masyarakat komunis yang dicita-citakan adalah masyarakat tanpa


kelas.

2. Pengaruh Aspek Politik, politik Indonesia yang harus dilihat dalam


konteks Tannas yaitu politk dalam negeri dan politik luar negeri.

a. Politk dalam negeri, kehidupan politik dan kenegaraan


berdasarkan Pancasila dan UUD’45 yang mampu menyerap
aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu
sistem.

b. Politik luar negeri

1. Sebagai bagian integral dari strategi nasional

2. Garis politik adalah bebas dan aktif serta harus bersifat kenyal.

3. Pengaruh aspek Ekonomi, sistem perekonimian BI mengacu pada pasal33


UUD’45, yaitu bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

4. Pengaruh aspek Sosial Budaya, sosial pada hakekatnya adalah pengaruh


hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai moral,
Budaya merupakan sistem nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan kara
manusia.

5. Pengaruh aspek Pertahanan dan Keamanan

a. Pokok-pokok Pengetahuan Hukum, dilaksanakan dengan


menyusun,mengarahkan, dan menggerakkan seluruh potensi nasional,
termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan masional secara
terintegrasi dan terkoordinasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan
keamanan bangsa dan Negara dalam rangka mewujudkan Tannas
Indonesia, kondisi ini mengandung kemampuan bangsa dalam memelihara
stabilitas pertahanan dan keamanan Negara.

1) Pandangan BI tentang perang dan damai, BI cinta damai, namun lebih


cinta kemerdekaan.

2) Penyelengaraan Hankam dilandasi oleh landasan idiil Pancasila,


konsultasional

UUD’45 dan landasan visional Wawasan


Nusantara.

3) Hankam merupakan upaya nasional terpadu yang melibatkan segenap


potensi dan kekuatan nasional.

4) Hankam diselenggarakan dengan Sishankamnas


(sishankamrata).

5) Segenap kekuatan dan kemampuan hakamrata diorganisasikan dalam


wadah tunggal yang dinamakan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Republik Indonesia.

b. Postur Kekuatan Hukum, adalah mencakup struktur kekuatan, tingkat


kemampuan, dan gelar kekuatan. Pendekatan yang digunakan untuk membangun
postur kekuatan Hankam, yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan, dan
politik. Pertahanan difokuskan untuk menghadap ancaman dari luar negeri dan
menjadi tanggung jawab TNI. Pembangunan kekuatan Hankam, Konsepsi
Hankam perlu mengacu pada konsepsi Wawasan Nusantara dimana Hankam
mengarah pada upaya pertahanan seluruh wilayah kedaulatan Negara yang
meliputi laut, udara, dan darat termasuk pulau-pulau besar dan kecil, unsur-unsur
utama kekuatan pertahanan yaitu TNI AD, TNI AL, dan TNI AU serta unsur utama
keamanan yaitu POLRI. Pembangunan konsep itu meliputi: pertama,
perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang merupakan
kekuatan TNI yang selalu siap dan dibina sebagai kekuatan cadangan, serta
bala potensial, yaitu POLRI dan RATIH yang fungsinya adalah sebagai WANRA.
Kedua, perlawanan tidak bersenjata yang terdiri dari RATIH yang berfungsi
sebagai TIBUM,LINRA,KAMRA dan LINMAS. Ketiga, komponen pendukung
perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai dengan bidang profesi
masing-masing dengan memanfaatkan semua sumber daya nasional, apabila
setiap warga Negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa.
Perwujudan Ketahanan kebijakan yang disebut Politik dan Strategi Nasional
(Polstaranas).
TUGAS 10

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

1. Pengertian politik, strategi, dan polstranas


A. Pengertian politik, dalam bahasa Inggris politics adalah suatu rangkaian asas(prinsip),
keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
Sedangkan policy, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
kebijaksanaan, adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang dianggap dapat
lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang dikehendaki.
Pengambilan kebijaksanaan biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin.
B. Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara
melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijaksanaan-kebijaksaan
umum (public policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau lokasi
sumber-sumber yang ada. Untuk itu diperlukan wewenang (authority). Kekuasaan dan
wewenang ini memainkan peran yang sangat penting dalam pembinaan kerjasama dan
penyelesaian konflik yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.

Dengan demikian politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara,


kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan, dan distribusi atau alokasi sumber
daya.

C. Pengertian strategi, strategi tidak hanya monopoli para jenderal atau militer, tetapi
lebih luas masuk ke segala bidang kehidupan. Strategi pada dasarnya merupakan seni
dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (Ipoleksosbudhankam) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
D. Politik dan strategi Nasional, politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan
pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Strategi
nasional disusun untuk pelaksanaan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang, jadi strategi nasional adalah cara melaksanakan
politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh Politik
nasional.
2. Dasar pemikiran penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam Sistem Manajemen Nasional yang berlandaskan Ideologi Pancasila,
UUD’45, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam
SIMNAS ini sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan
strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional, dan
konsep strategi BI.

3. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional, Politik dan Strategi Nasional yang
telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut
UUD’45.

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat Supra struktur politik
diatur oleh Presiden. Dalam melaksanakan tugas ini, presiden dibantu oleh berbagai
lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi,
seperti dewan stabilitas ekonomi Nasional, Dewan Pertahanan Keamanan Nasional,
Dewan tenaga Atom, Dewan Otonomi Daerah dll. Sedangkan proses penyusunan politik
dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik dilakukan setelah Presiden menerima
GBHN. Selanjutnya presiden menyusun program kabinet dan memilih materi-materi yang
akan melaksanakan program tersebut. Strategi nasional dilaksanakan oleh pera Mentri
dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden. Yang
dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik strategi nasional yang
bersifat pelaksanaan. Sedangkan proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur
politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Melalui pranata-
pranata politik, masyarakat ikut berpartisipasi dalam kehidupan Politik nasional. Dalam
era reformasi saat ini masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam mengontrol
jalannya, politik dan strategi nasional yang telah ditetapkan MPR maupun yang
dilaksanakan oleh presiden.

4. Implementasi Polstranas

Visi dan Misi GBHN 1999-2004


Visi Polstranas yang tertuang dalam GBHN tersebut dalam mewujudkannya
masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saling, maju dan
sejahtera dalam wadah NKRI. Visi dan strategi ini didukung oleh manusia Indonesia yang
sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum
dan lingkungan, menguasai IPTEK, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.

Untuk memuwujudkan visi BI pada masa depan ditetapkan 12 misi:

1. Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bbB

2. Penekanan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bbB

3. Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk


mewujudkan kualitas, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME dalam kehidupan
dan mantapnya persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun
dan damai.

4.penjaminan kondisi aman, damai,tertib dan ketentraman masyarakat.

5.perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya Supremasi hukum dan
hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran

6.perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan


berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi

7.pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional dst.

8. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan


pertumbuhan dalam wadah NKRI.

9. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas


kehidupan yang layak dan bermartabat dst.

10. Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, berdaya guna,
produktif, transparan bebas dari KKN.

11. Perwujudan sistem dan iklim Pendidikan nasional yang demokratis, bermutu,
kreatif, inovatif, berwawasan, kebangsaan dst.
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan proaktif
bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.

UTS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN

 TES OBJEKTIF
1. Hak adalah sesuatu yang seharusnya kita memiliki, kewajiban adalah sesuatu yang
saharusnya…
B. Kita laksanakan
2. Hak warga negara Indonesia tercantum anatara lain dalam UUD 1945 , pasal 27 adalah
tentang…
A. Bela negara
3. Kewajiban warga negara antara lain…
C. Membela negara
4. Di bawah ini merupakan harapan-harapan dalam terciptanya kehidupan yang demokratis,
kecuali….
a. Pemerintahan yang bebas.
5. Demokrasi langsung dapat terselenggara secara efektif karena beberapa faktor di bawah
ini, kecuali……
c. Majelis yang hanya terdiri dari 5000 sampai 6000 orang saja.
6. Demokrasi Pancasila adalah…..
d. Demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan gotong royong yang ditujukan
pada kesejahteraan rakyat.
7. Dalam demokrasi Pancasila terkandung aspek yang mengemukakan gambaran manusia
dan mengakui harkat dan martabatnya serta menjamin terwujudnya manusia Indonesia
sesuai dengan gambaran harkat dan martabat manusia. Ini adalah aspek……
a. Aspek materiil
8. Pemilu pertama di Indonesia, terselenggara dengan sistem……
b. Multipartai
9. Di bawah ini termasuk soko guru demokrasi, kecuali ….
c. Hak-hak mayoritas
10. Dalam pemilu akan dipilih……
c. presiden dan wakilnya, DPR,DPRD Propinsi dan DPRD kota/kabupaten

 TES URAIAN
1. Jelaskan dan tunjukkan contoh hak dan kewajiban warga negara
2. Apa pula beda hak warga dengan hak asasi manusia?
3. Siapakah pemegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan demokrasi?
4. Sebutkan aspek-aspek yang terkandung dalam demokrasi Pancasila
5. Tunjukkan/bandingkan demokrasi orba dengan reformasi?
Jawab :

1. Contoh hak :
A. Berhak memeluk agama yang diyakininya serta menjalankan kewajiban
agamanya.
B. Berhak mendapat serta menggunakan fasilitas kesehatan. Misalnya BPJS
Kesehatan.
C. Berhak mengeluarkan pendapat asal tidak melanggar hukum. Misalnya melalui
petisi.
D. Berhak menggunakan fasilitas umum yang telah disediakan pemerintah. Misalnya
transportasi umum dan jalan tol.
E. Berhak mendapat perlindungan hukum termasuk memiliki hak pembelaan diri di
pengadilan.
F. Berhak mendapat fasilitas pendidikan yang sama rata, misalnya pendirian sekolah
negeri.
G. Berhak memiliki kedudukan yang sama di mata hukum tanpa membeda-bedakan.
H. Berhak untuk dibebaskan oleh pemerintah Indonesia jika menjadi tawanan atau
sandera.
I. Berhak memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan presiden dan wakil
presiden.
J. Berhak mendapat akses teknologi yang sama, misalnya pendistribusian jaringan
internet dan listrik.

 Kewajiban warga negara Indonesia 


A. Wajib membayar pajak tepat pada waktunya. Misalnya Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB).
B. Wajib menjaga fasilitas umum dengan tidak merusaknya.
C. Wajib menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar.
D. Wajib menaati peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
E. Wajib menaati norma yang berlaku, misalnya norma kesopanan dan norma hukum.
F. Wajib menaati peraturan lalu lintas, misalnya menggunakan helm saat naik sepeda
motor.
G. Wajib membayar sejumlah biaya setelah menggunakan fasilitas umum. Misalnya
membayar biaya jalan tol dan transportasi umum.
H. Wajib menghormati serta menjaga toleransi antar umat beragama agar persatuan
Indonesia tetap utuh.
I. Wajib menghormati hak hidup serta HAM setiap manusia dengan tidak
membahayakan hidup orang lain.
J. Wajib melakukan bela negara. Contohnya dengan penggunaan produk lokal Indonesia
serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2.A. Hak asasi manusia atau HAM adalah hak yang melekat terkait kodrat manusia
sebagai makhluk tuhan. Adapun hak warga negara adalah hak yang melekat pada
diri seseorang terkait statusnya sebagai warga suatu negara sesuai dengan aturan
yang berlaku di negara tersebut.

B. Hak Asasi Manusia berlaku di mana saja dengan ketentuan yang sama, tidak boleh
dikurangi atau dihilangkan. Adapun hak sebagai warga negara berbeda-beda antara
negara yang satu dengan negara lainnya sebab didasarkan pada aturan yang berlaku.

C. Hak Asasi Manusia adalah hak yang ranahnya lebih cenderung ke diri pribadi
seseorang. Adapun hak sebagai warga negara lebih condong ke arah kelompok
warga negara.

3. Rakyat
4. A. Aspek formal
B. Aspek materil
C. Aspek normatif
D. Aspek optatif
E. Aspek organisasi
F. Aspek kejiwaan

5. pada masa orde baru

1. Pelaksanaan pemilu pada masa orde baru yang tidak demokratis, terjadi kecurangan pada
pemilu saat itu. Dibatasinya pula partai politik pada masa orde baru yang hanya dibolehkan 3
partai politik saja.

2. Merajalelanya korupsi, kolusi dan nepotisme atau yang biasa disebut dengan (KKN)

3. Pemusatan kekuasaan berada pada tangan presiden

4. Dalam pendidikan banyak mengukir suatu prestasi dari berbagai program, hal ini
mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia yang pada saat itu masih terbatas.

Sedangkan demokrasi pancasila pada masa reformasi yaitu :

1.Pemerintah pada mas reformasi tidak memiliki kebijakan dalam sistem pemerintahannya.
Hanya mengikuti berdasarkan partai politik yang saat itu berjalan.

2.Dalam pendidikan, fasilitas terbuka untuk semua kalangan tidak ada batasan dalam
menempuh pendidikan.

3.Pelaksanaan pemliku yang awal mula munculannya berbagai partai politik dengan
perbedaan latar belakang yang dailihat dari segi golongan maupun ideologi.

Anda mungkin juga menyukai