DARING
Identitas Diri
Nama :
Kelas :
A. Petunjuk
Sebelum kamu membaca dan mengisi modul ini. Bahasa yang saya gunakan di sisni adalah bahasa
sehari-hari yang semi formal. Seandainya kalian menemukan bahasa yang kurang dimengerti bisa
langsung ditanyakan dan untuk lembar kerja siswa silahkan dikerjakan dengan baik dan benar. Oke..
sekarang kita mulai belajar!.
B. Kompetensi Inti
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar
3. Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
4. Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, kegiatan diskusi dan pemberian lembar kerja siswa berbasis penemuan
konsep secara mandiri dalam pembelajaran hak asasi manusia, diharapkan siswa terlibat aktif
dalam pembelajaran dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas secara mandiri serta
dapat:
1. Mendeskripsikan makna hak asasi manusia dengan tepat
2. Mendeskripsikan makna kewajiban asasi manusia dengan tepat
3. Menjelaskan jenis pelanggaran Hak Asasi Manusia dengan tepat
4. Menganalisis penyebab pelanggaran HAM di Indonesia dengan tepat
5. Menjelaskan upaya pemerintah dalam menegakkan HAM dengan tepat
6. Menjelaskan penanganan kasus pelanggaran HAM dengan tepat
E. Materi
1. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
2. Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia
3. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia
F. Sumber Belajar
1. Buku Pkn kelas XI (e-book)
HAK ASASI MANUSIA
Menurut Jan Materson dari Komisi HAM PBB, hak asasi manusia adalah hak-hak yang
melekat pada manusia, yang tanpa dengannya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. HAM
meiliki, makna sebagai berikut:
a. Hak asasi manusia merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia
dilahirkan ke dunia. Hak alamiah tersebut sesuai dengan kodrat manusia sebagai insan yang
merdeka. Tidak ada seorang pun yang diperkenankan mermpas hak tersebut dari tangan
pemiliknya. Meskipun demikan, tidak berarti bahwa HAM bersifat mutlak tanpa ada
pembatasan
b. Hak asasi manusia merupakan alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai dengan
kodrat kemanusiaanya. Ketiadaan HAM membuat manusia tidak akan dapat hidup sesuai
dengan hartkat dan martabat kemanusiannya sebagai mahluk tuhan yang paling mulia.
Menurut Thomas Jefferson, tuhan sebagai pencipta manusia memberikan hak kepada
manusia yang tidak boleh diambil oleh siapapun. Hak tersebut berupa hak untuk hidup dan hak
untuk kebebasan dan diikuti adanya tujuan dari hak itu, yaitu kebahagiaan dan
kesejahteraanmanusia. Hak asasi manusia memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:
a. Hakiki, yaitu ada pada setiap diri manusia sebagai mahluk tuhan
b. Universal, yaitu hak itu berlaku untuk semua orang di mana saja, tanpa memandang status, ras,
harga diri, gender dan perbedaan laiinya
c. Permanen atau tidak dapat dicabut, yaitu hak itu tetap selama manusia itu hidup dan tidak dapat
dihapuskan oleh siapa pun
d. Tidak dapat dibagi, yaitu semua orang berhak mendapatkan hanya, apakah hak sipil atau hak
politik, ekonomi, sosial dan budaya
4. Makna Kewajiban Asasi Manusia
Berdasarkan penjabaran mengeni hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia dalam
UU No. 39 Tahun 1999, dapat dikemukakan bahwa dibalaik adanya hak asasi yang dihormati
terdapat makana adanya kewajiban asasi manusia. Sebagai seperangkat kewajiban yang apabila
tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia. Hak dan
kewajiban merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan sebab akibat.
Seseorang akan mendapatkan hak setelah menjalankan kewajibannya.
Sebagai ideologi negara, Pancasila mengandung nilai-nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental
dan nilai praktis. Berikut pembahasan menganai hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar,
nilai instrumental dan nilai praktis Pancasila
Nilai dasar merupakan suatu nilai yang bersifat abstrak dan tetap, yang terlepas dari
pengaruh perubahan waktu. Nilai dasar berkenaan dengan eksistensi sesuatu, mencakup cita-cita,
tujuan, tatanan dasar dan ciri khasnya.
Nilai dasar dari pancasila adalah nilai ketuhanan yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyataan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan serta nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Hubungan antara hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar Pancasila sebagai
berikut:
a. Nilai Ketuhanan yang Maha Esa memberikan jaminan dan hak bagi setip warga negara untuk
memeluk agama, beribadah dan menghormati perbedaan agama. Tidak boleh ada diskriminasi
dan intimidasi terhadap kegiatan keagamaan yang dilakukan.
b. Nilai kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan jaminan dan hak bagi setiap warga
negara untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan setara, baik di hadapan hukum dan undang-
undang maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kemanusiaan berkaitan juga dengan hak untuk
mendapatkan pendidikan, penghidupan yang layak dan kesejahteraan
c. Nilai persatuan Indonesia menuntut kewajiban bagi seluruh warga negara untuk memelihara
persatuan dan kesatuan Indonesia. Hal tersebut dapat diawali dengan menanamkan rasa cinta
tanah air, melalui sekolah, budaya dan gerakan sosial.
d. Nilai Kerakyatan yang Dipimpim oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan dibuktikan dengan adanya sistem demokrasi yang berjalan dengan baik. Setiap
warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi di bidang pemerintahan karena demokrasi
merupakan sistem pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat.
e. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menegasakan hak-hak yang harus diterima
oleh setiap warga negara merupakan berupa keadilan dalam pendidikan, kesempatan,
mengembangkan diri, kebebasan berpendapat dan hal lainnya yang berkaitan dengan hak dasar
manusia
2. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Instumental Pancasila
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai dasar untuk kurun waktu dan kondisi
tertntu. Nilai instrumental dapat disesuaikan dengan tuntutan zaman, namun tetao mengacu pada
nilai dasar yang dijabarkannya. Nilai instrumental merupakan kebijaksanaan, strategi, organisasi,
sistem, rencana, maupun program yang menindaklanjuti nilai dasar. Perwujudan nilai instrumental
umumnya berbentuk peraturan, mulai dari undang-undang hingga peraturan daerah. Contohnya:
a. UUD 1945 beserta amandemennya yang tercermin dalam pembukaan UUD, pasa; 27, 28, 30,
31, 32 , 33 dan 34
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tetang Hak Asasi Manusia yang didalamnya berisi
piagam HAM
c. Undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang kebebasan memyatakan pendapat
d. Undang-undang nomor 39 tahun1999 tentang hak asasi manusia
e. Keputusan presiden nomor 50 tahun 1993 tentang komisi nasional Hak asasi manusia
3. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praktis Pancasila
Nilai praktis merupakan nilai yang terdapat dalam kenyataan sehari-hari, berupa bagaimana
warga negara melaksanakan nilai pancasila. Nilai praktis terwujud pada penetapan nilai-nilai
pancasila, baik secaara tertulis maupun tidak tertulis. Nilai praktis dari hak dan kewajiban asasi
manusia dapat terwujud apabila seluru warga negara menunjukkan sifat posif dalam berkehidupan
sehari-hari.
Pelanggaran hak asasi manusia menurut UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang, termasuk aparat negara, baik disengaja
maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalagi,
membatasi dan mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh
undang-undang ini, tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan menaknisme hukum yang berlaku.
Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh individu terhadap individu lain dikatakan
sebagai pelanggaran HAM horizontal, sedangkan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat
negara terhadap rakyat disebut sebagai pelanggaran HAM vertikal.
Pelanggaran HAM meliputi pelanggaran HAM bersifat kejahatan biasa dan kejatahan
luar biasa. Contoh kejahatan biasa antara lain pemukulan, penganiayaan, pencemaran nama baik
dan menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya. Adapun pelanggaran HAM luar
biasa adalah pelangaran HAM yang berat. Contohnya adalah kejaharan terhadap kemanusiaan
dengan bermotifkan kekuasaan yang dilakukan secara sistematis dan meluas, kejahatan
menimbulkan teror dan kekhawatiran dan ketakutan dalam diri masyarakat
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia yang dibawa sejak lahir.
Sebagai hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia, maka negar wajib memberikan
perlindungan. Dalam hukum nasional pasal 28I ayat (4) UUD 1945 menyatakan bahwa
perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM adalah tangggung jawab negara
terutama pemerintah. Dalam hal pelanggaran HAM, jika negara tidak mau menyelediki,
memproses dan mengadili kasus HAM, negara tersebut disebut unwilling.unwillingness. Jika
negara tidak mampu, kasus pelanggaran HAM tersebut akan dilimpahkan kepada Mahkamah
Pidana Nasional.
Secara garis besar, kewajiban negara dalam HAM terdiri dari dua unsur pokok yang
harus dijalankan, yaitu proteksi dan realisasi. Proteksi atau perlindungan mengharuskan negara
menjamin dan melindungi HAM.negara membuat peraturan secara konstitusional agar semua
warganya dapat menikmati hak-hak dasar yang seharusnya dimiliki. Contohnya adalah negara
membuat peraturan perundang-undangan dan sejenisnya untuk memberikan perlindungan,
pemajuan dan pemenuhan HAM. Realisasi adalah kewajiban negara untuk bertindak secara
aktif dalam memenuhi HAM. Contohnya menindak pelaku pelanggaran HAM dengan
hukuman seadil-adilnya. Kewajiban dan tanggung jawab negara terhadap HAM antara lain
sebagai berikut
Berarti negara harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mncegah individu
atau kelompok lain melanggar integritas kebebasan bertindak atau hak asasi individu
lainnya. Termasuk pencegahan pelanggaran terhadap penggunaan sumber-sumber material.
Negara Indonesia sebagai negara hukum sesuai dengan pasal 1 ayat (3) UUD 1945
wajib memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri
negara hukum. Pengakuan dan penghargaan HAM di Indonesia diikuti oleh perlindungan
hukum kepada warga negara dengan didirikannnya Komnas Nasional Hak Asasi Manusia yang
diikuti dengan didirikannya pengadilan HAM di Indonesia. Apabila hak asasi manusia dalam
suatu negara terabaikan atau dilanggar dengan sengaja serta penderitaan yang ditimbulkan tidak
dapat diatasi secara adil, negara tersebut tidak dapat disebut sebagai negara hukum dan
demokrasi dalam arti sesunggguhnya.
a) Kegiatan belajar bersama dan berdiskusi untuk memahami pengertian dan konsep HAM
b) Mempelajari peraturan perundang-undangan tenang HAM maupun peraturan hukum
lainnya yang berhubungan dengan perlindungan HAM
c) Menghormati hak orang lain, baik dalam lingkungan, keluarga, kelas, sekolah,
pergaulan maupaun masyarakat.
2) Pemajuan HAM
3) Pemenuhan HAM
Adapun proses penyelesaian kasus pelanggaran berat HAM menurut UU No. 26 Tahun
2000 adalah sebagai berikut.
Dikerjakan dan kemudian diphoto dikirim via WA diberi nama dan kelas
Dikerjakan dan kemudian diphoto dikirim via WA diberi nama dan kelas
Dikerjakan dan kemudian diphoto dikirim via WA diberi nama dan kelas
PENUTUP
Laporan rencana dan pelaksanaan ini selesai dibuat mudah-mudahan menjadikan referensi untuk
pembelajaran selanjutnya agar mempermudah pembelajaran yang lebih efektif, efesien dan menyenangkan bagi
siswa dengan memanfaatkan waktu pada kegiatan belajar mengajar daring.
Adapun beberapa kendala masih ditemukan dilapangan seperti siswa tidak mempunyai HP atau siswa
mempunyai HP namun tidak memiliki kuota internet. Mudah-mudahan kedepannya dapat dimaksimalkan lagi
dan terdapat tindak lanjut yang berkesinambungan.
Laporan ini dibuat karena adanya kebijakan Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang kegiatan
belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh selama adanya darurat Covid-19.
Mengetahui,
Kepala SMK NU 2 Banjar
Iskandar, S.Sos
Oleh,
Harti Maesaroh, S.Pd