Anda di halaman 1dari 14

HAK ASASI MANUSIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:

Anwariyah, M.Pd.

Disusun oleh:

Mitra Mila Ambarwati (22401001)

Nanda Tsaniatus Sholehah (22401022)

Moh. Khakim Shobari (22401034)

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“Hak Asasi Manusia” dengan tepat waktu. Makalah ini membahas mengenai
HAM. Hal tersebut kami bahas untuk mengetahui dan menambah wawasan
mengenai Hak Asasi Manusia.
Selain itu, makalah ini juga kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
yang diberikan oleh Ibu Anwariyah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
aPendidikan Kewarganegaraan Prodi Ekonomi Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri Kediri. Kami menyadari jika terdapat
banyak kesalahan dalam penyusunan makalah kami ini. Oleh karena itu, kami
mohon agar pembaca berkenan memberi kritik dan saran supaya kami dapat
memperbaiki dan menyusun makalah yang lebih baik lagi. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin
Kediri, 15 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia
yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan
hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau
dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.
Masalah Hak Asasi Manusia disingkat HAM adalah sesuatu hal yang
sering kali dibicarakan dan dibahas, juga lebih dijunjung tinggi dan
diperhatikan. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup
tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan
sampai kita melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap orang
lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan Hak Asasi Manusia pada diri
kita sendiri.1
Untuk melindungi Hak Asasi Manusia negara harus dibangun diatas
prinsip negara hukum agar ada instrumen yang mengawasi dan mengadili
jika terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia dan untuk meletakkan rakyat
sebagai penentu dalam kehidupan bernegara. Sistem politik yang dibangun
adalah sistem yang demokratis, seperti hak untuk memilih, hak untuk
dipilih, dan hak memberikan pendapat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan HAM?
2. Apa saja ruang lingkup HAM
3. Bagaimana sejarah dan perkembangan HAM?
4. Apa saja macam-macam bentuk HAM?
5. Bagaimana upaya pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian HAM.
2. Untuk mengetahui tentang ruang lingkup HAM.
3. Untuk mengetahui macam-macam HAM.
1
Yumna Sabila dkk, “Landasan Teori Hak Asasi Manusia dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia,”
Jurnal Ilmu Hukum, Perundang-undangan, dan Pranata Sosial, Vol. 03, No. 02 (2018), 206.
4. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan HAM.
5. Untuk mengetahui upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan
HAM.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


HAM adalah hak hak yang telah dipunyai seseorang sejak dalam lahir.
Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.2
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak-hak yang sudah dipunyai oleh
seseorang sejak ia masih dalam kandungan. Hak Asasi Manusia dapat
berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM yang tertuang dalam deklarasi
kemerdekaan Amerika Serikat atau Declaration of Indefendence of USA
serta tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti yang
terdapat pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 31 ayat 1,
serta pasal 30 ayat 1.3
Menurut Pasal 1 ayat (1) undang- undang Nomor 39 Tahun 1999 adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan yang maha esa dan merupakan anugerahnya yang
wajib dihorrnati, dijunjung tinggi dan di lindungi oleh Negara, hukum dan
pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.4
B. Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia yang diuraikan di atas mempunyai ruang lingkup yang
luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal ini itu diungkapkan
sebagai berikut:
1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan hak miliknya.
2. Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hokum sebagai manusia
pribadi dimana saja ia berada.
3. Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan
terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
2
Sarinah, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish,
2017),77.
3
Ibid,78.
4
Zainuddin, Sosiologi Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), 90.
4. Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang berkaitan
dengan kehidupan pribadi di dalam tempat kediamannya.
5. Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan
komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali
atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang sah sesuai dengan
undang-undang.
6. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman, atau
perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, penghilangan paksa dan
penghilangan nyawa.
7. Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditekan, disiksa, dikucilkan, di
asingkan, atau dibuang secara sewenang-wenang.
8. Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan
yang damai, aman dan tenteram, yang menghormati, melindungi dan
melaksanakan sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban dasar
manusia sebagaimana diatur dalam undang-undang.

Berdasarkan ruang lingkup hak asasi manusia tersebut, dapat diketahui dan
dipahami bahwa Negara republik Indonesia yang berdasar atas hukum,
amat dihormati dan dijunjung tinggi hak asasi manusia sehingga dalam
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004 diungkapkan:
(1) meningkatkan pemahaman dan penyandaran, serta meningkatkan
perlindungan, penghormatan, dan penegakan hak asasi manusia dalam
seluruh aspek kehidupan, dan (2) menyelesaikan berbagai proses peradilan
terhadap pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang belum ditangani
secara tuntas.5

C. Sejarah Perkembangan HAM


HAM adalah masalah yang mendasar dan universal, masalah ini ada sejak
ribuan tahun yang lalu. Perjuangan melawan perbudakan kaum Yahudi di
Mesir pada zaman Nabi Musa pada hakekatnya didorong oleh kesadaran
untuk membela keadilan dalam rangka menegakkan HAM.
1. Hukum Hamurabi

5
Ibid, 91-92.
Pada zaman kerajaan Babilonia 2000 SM telah diupayakan menyusun
suatu hukum/aturan yaitu ketentuan-ketentuan yang menjamin
keadilan bagi semua warga negara. Ketentuan ini dikenal dengan nama
hukum Hamurabi. Hukum ini merupakan jaminan HAM warga negara
terhadap kesewenang-wenangan kerajaan atau kekuasaan.
2. Solon
Solon 600 SM di Athena berusaha mengadakan pembaharuan dengan
menyusun undang-undang yang menjamin keadilan dan persamaan
bagi setiap warga negara. Menurut Solon orang-orang yang menjadi
budak karena tidak dapat membayar hutang harus dibebaskan. Untuk
menjamin terlaksananya hak-hak kebebasan warga solon
menganjurkan dibentuknya Mahkamah/Pengadilan (Heliaea) dan
lembaga perwakilan rakyat atau majelis rakyat (Eclesia).
3. Perikles
Negarawan Athena yang berusaha menjamin keadilan bagi warga
Negara yang miskin. Setiap warga dapat menjadi anggota majelis
rakyat dengan syarat sudah berusia 18 tahun. Ia menawarkan system
demokrasi untuk menjamin hak asasi warga. Konsep demokrasi yang
ditawarkan Perikles secara objektif mengandung banyak kelemahan.
Terlepas dari semua kelemahan itu, ia tetap dipandang sebagai tokoh
yang memperjuangkan hak asasi manusia. Ia memperjuangkaan hak-
hak politik warga yang sebelumnya tidak ada.
4. Sokrates – Plato – Aristoteles
Sokrates, Plato dan Aristoteles mengemukakan pemikirannya tentang
hak asasi manusia dalam kaitannya dengan kewajiban atau tugas
negara. Socarates banyak mengkritik praktek demokrasi pada masa itu.
Ia mengajarkan HAM, kebijaksanaan, keutamaan, keadilan. Lebih jauh
ditekankan agar warga berani mengkritik pemerintah yang tidak
mengindahkan keadilan dan kebebasan manusia. (Bertens, 1971)
Ajaran ini dipandang sangat berbahaya bagi penguasa, sehingga ia
dihukum mati dengan cara minum racun. Plato dalam dialognya
Nomoi mengusulkan suatu sistem pemerintahan dimana petugas atau
pejabat dipilih oleh rakyat tetapi dengan persyaratan kemampuan dan
kecakapan. Plato berkandaskan pada sistem demikrasi langsung ala
Perikles dimana demokrasi yang berjalan justru meminggirkan hak-
hak warga. Sementara menurut Aristoteles, suatu negara disebut baik
apabila mengabdikan kekuasaan untuk kepentingan umum. Ia
menawarkan pemerintahan atau Negara Politeia, yaitu demokrasi yang
berdasarkan undang-undang. Dalam sistem ini seluruh rakyat ambil
bagian dalam pemerintahan baik yang kaya maupun yang miskin, yang
berpendidikan atau tidak berpendidikan. Secara implisit ia
menganjurkan adanya persamaan bagi warga negara tanpa adanya
diskriminasi.
5. Magna Charta (15 Juli 1215)
Kesewenang-wenangan raja Inggris mendorong para bangsawan
mengadakan perlawanan. Raja dipaksa menanda tangani piagam besar
(magna Charta) yang berisi 63 pasal. Tujuan piagam ini adalah
membela keadilan dan hak-hak para bangsawan. Dalam
perkembangannya kekuatan yang ada pada piagam ini berlaku untuk
seluruh warga. Esensi Magna Charta ini adalah supremasi hukum
diatas kekuasaan. Piagam ini menjdi landasan terbentuknya
pemerintahan monarki konstisusional. Prinsip-prinsip dalam piagam
ini, pertama kekuasaan raja harus dibatasi, kedua HAM lebih penting
daripada kedaulatan atau kekuasaan raja, ketiga dalam masalah
kenegaraan yang penting temasuk pajak harus mendapatkan
persetujuaan bangsawan, keempat tidak seoran pun dari warga negara
merdeka dapat ditahan, dirampas harta kekayaannya, diperkosa hak-
haknya, diasingkan kecuali berdasarkan pertimbangan hukum.
6. Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (4 Juli 1776)
Deklarasi kemerdekaan Amerika ini menyatakan bahwa manusia
diciptakan sama dan sederajat oleh penciptanya. Semua manusia
dianugrahi hak hidup, kemerdekaan, kebebasan. Hak-hak tersebut
tidak dapat dicabut oleh siapapun juga.
7. Revolusi Perancis (14 Juli 1789)
Kesewenang-wenangan raja Louis XIV mendorong munculnya
revolusi Perancis. Rakyat tertindak menyerang penjara Bastille yang
merupakan simbul absolutism raja. Semboyan revolusi perancis :
perasaan, persaudaraan dan kebebasan dalam perkembangan nya
menjado landasan perjuangan HAM di Perancis. Konsep ini bergema
ke seluruh penjuru dunia. Revolusi diilhami oleh pemikiran-pemikiran
Jean Jaquas Rousseau, Montesqieuw, dan Voltaire.
8. Abraham Lincoln
Ia dikenal sebagai pembela HAM dan tokoh anti perbudakan. Ia
menganjurkan persamaan, kemerdekaan bagi setiap warga Negara
tanpa membedakan warna kulit, agama dan jenis kelamin.
9. Franklin D. Rosevelt
Rosevelt mengajarkan beberapa kebebasan manusia guna mencapai
perdamaian, meliputi :
a. Kebebasan berbicara
b. Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan masing-
masing.
c. Kebebasan dari rasa takut.
d. Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan.
D. Macam-macam Bentuk HAM
1. Hak asasi pribadi atau personal rights
Meliputi:
a. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah
tempat
b. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
c. Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
d. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama
dan kepercayaan yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik/ Political Rights
a. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
b. hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
c. Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi
politik lainnya
d. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
e. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
f. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan
g. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS)
h. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
3. Hak Asasi Ekonomi / Property Rigths
a. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
b. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
c. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-
piutang, dll
d. Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
e. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
4. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
a. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
b. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan,
penahanan dan penyelidikan di mata hukum.
c. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
d. Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
e. Hak mendapatkan pengajaran
f. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan
minat
Sementara di Indonesia sendiri juga memiliki pasal yang khusus mengatur
tentang Hak Asasi Manusi. Hak asasi manusia di Indonesia didasarkan
pada falsafah dan ideology pancasila, pembukaan UUD 1945, batang
tubuh UUD 1945, UU No. 39 Tahun 1999 tentanghak asasi manusia, dan
UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasimanusia.UU No. 39
Tahun 1999 mencantumkan asas-asas dasar hak asasi manusiadiantaranya:
Beberapa asas dasar hak asasi manusia yang tercantum dalam UU No. 39
Tahun1999 adalah6:
1. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
perlakuanhokum yang adil serta mendapat kepastian hokum dan
perlakuan yang sama didepan hukum.
2. Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi.
3. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi,
pikiran danhati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, hak
untuk tidak dituntut atas dasar hokum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangidalam keadaan apa pun dan
oleh siapa pun.
4. Setiap orang diakui sebagai pribadi yang berhak menuntut dan
memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan
martabatkemanusiaannya di depan hukum.
5. Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dan
pengadilan yang objektif dan tidak berpihak.
E. Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan HAM
1. Pemajuan HAM
Pemajuan HAM adalah upaya untuk membuat HAM diutamakan
dalam bermasyarakat dan tidak ada lagi diskriminasi yang
merendahkan seseorang atau kelompok tertentu. Adanya pemajuan
HAM karena HAM masih di angggap sebelah mata oleh beberapa
masyarakat dan beberapa pihak dan bila HAM seseorang telah
direnggut maka itu disebut sebagai pelanggaran HAM, oleh karena itu
harus ada peraturan yang menyangkut tentang HAM atas terjadinya
pelanggaran HAM agar kedepan tidak kembali terjadi yang dapat
merugikan seseorang atau kelompok.7

6
Ridwan Karim, "Pengertian HAM : Sejarah, Ciri-ciri dan Macam-Macam Hak Asasi Manusia,"
https://deepublishstore.com/materi/pengertian-ham/; diakses pada 17 Februari 2023.
7
Emha Rohmawati, "Upaya pemajuan penghormatan dan perlindungan ham,"
https://www.academia.edu/25121643/Upaya_pemajuan_penghormatan_dan_perlindungan_ham,
diakses pada 17 Februari 2023.
Indonesai sebagai Negara yang merdeka dari penjajahan sudah
selayaknya menjadi Negara yang melek atas hal ini, karena rakyat
Indonesia telah merasakan bagaimana rasanya hak mereka di renggut
oleh penjajah dimana mereka hidup dalam ketakutan, kekurangan dan
tertekan atas tindakan semena-mena penjajah, dan juga Indonesia yang
memiliki beragam suku, ras, agama dan budaya membuat beberapa
kelompok masyarakat berselisih paham karena adanya perbedaan dari
mereka, oleh sebab itu Indonesia harus sepatutnya menjunjung tinggi
HAM yang sudah tercatum dalam pembukaan undang-undang dasar
1945 dan pancasila
Contoh pemajuan HAM yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia
adalah sebagai berikut :
a. Dibentuknya komisi nasional / KOMNAS HAM menurut kepres
No.50 tahun 1993.
b. Tap MPR No.XVII (17)/MPR/1998 tentang piagam HAM.
c. UU RI No.39 tahun 1999 tentang HAM.
d. UU RI No.26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM.
e. Dibentuknya komisi penyelidik pelanggaran / KPP HAM tahun
2003
f. Dibentuknya beberapa lembaga : Yayasan Lembaga Bantuan
Hukum Indonesia / YLBHI dan Komisi Untuk Orang Hilang Dan
Korban Tindak Kekerasan / KONTRAS.
Dengan ada nya peraturan dan lembaga yang mengatur tentang HAM
maka hak setiap individu dapat terlindungi dan masyarakat dapat hidup
dengan tenang.

2. Penghormatan HAM
Perlu ada kebijakan tegas yang mampu menjamin dihormatinya HAM
di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan
negara.
b. Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak
diskriminatif.
c. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau
golongan dalam
d. masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati
keyakinan dan pendapat masing-masing.
e. Memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi.
3. Perlindungan HAM
Upaya perlindungan HAM penekanannya pada berbagai tindakan
pencegahan terhadap terjadinya pelanggaran HAM. Perlindungan
HAM terutama melalui pembentukan instrumen hukum dan
kelembagaan HAM. Juga dapat melalui berbagai faktor yang berkaitan
dengan upaya pencegahan HAM yang dilakukan individu maupun
masyarakat dan negara.Negara-lah yang memiliki tugas utama untuk
melindungi warga negaranya termasuk hak- hak asasinya.

Anda mungkin juga menyukai