Anda di halaman 1dari 6

TAKHRIJUL HADITS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


“Studi Hadits”
Dosen Pengampu:
M. Soleh Mauludin, S.E.,M.S.I.

Disusun oleh:
Anggraini Dwi Ningrum 22401021
Nanda Tsaniatus Sholehah 22401022
Nia Nurhidayah 22401023

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah menuntun kita dari zaman
kegelapan menuju jalan terang benderang dengan ajaran agama Islam.

Tujuan dari penulisan makalah dengan judul “Takhrijul Hadits” ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Studi Hadits. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak M. Soleh Mauludin, S.E.,M.S.I. yang telah memberikan tugas
ini selaku dosen pengampu mata kuliah ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan serta wawasan mengenai beberapa pentingnya berbahasa yang baik
dan benar dimasyarakat.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini


masih jauh dari kata sempurna, baik dari sisi materi maupun penulisanya. Kami
dengan rendah hati dan tangan terbuka akan menerima berbagai kritikan serta
saran yang bersifat membangun dari Bapak dosen dan teman-teman yang
membaca makalah ini yang diharapkan akan berguna bagi seluruh pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, baik yang
secara langsung maupun secara tidak langsung. Semoga Allah swt senantiasa
meridhai segala ikhtiar kita. Aamiin.

Kediri, 24 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hadits merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur'an,
karena ia mempunyai peranan penting terutama sebagai hujjah dalam
menetapkan hukum. Oleh karena itu validasi sebuah hadits harus
menjadi perhatian. Hadits mempunyai tiga unsur penting yakni sanad,
matan, dan perawi. Sebuah hadits belum dapat ditentukan apakah
boleh diterima (maqbul) secara baik atau ditolak (mardud) sebelum
keadaan sanadnya, apakah mereka mustahil ataukah munqathi’. Sanad
berperan menentukan nilai hadits, karena sanad adalah merantai para
perawi yang mengantarkan sebuah matan. Sedangkan matan
merupakan lafadh yang menunjukkan pada isi sebuah hadits. Dari segi
periwayatannya, posisi, dan kondisi para perawi yang berderet dalam
sanad sangat menentukan status sebuah hadits, apakah ia shahih, dla'if,
atau lainya. Dengan demkian ke-a'dalah-an, ke-tsiqohan-an, dan
kedlabith-an setiap perawi sangat menentukn status hadits.
Diantara kita terkadang memperoleh atau menerima teks, baik dalam
majalah maupun buku-buku agama bahkan dalam sebagai kitab karya
ulama klasik, yang dinyatakan sebagai hadits, tetapi tidak disertakan
sanadnya bahkan tidak pula perawinya. Maka untuk memastikan
apakah teks-teks tersebut benar merupakan hadits atau tidak, atau jika
memang hadits, maka perlu diketahui statusnya secara pasti, siapa
perawinya dan siapa-siapa sanadnya. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal maka teks tersebut harus diteliti atau dilacak, darimana teks
tersebut diambil (menunjukkan pada kitab sumbernya sekaligus siapa
perawinya), dan bagaimana keadaan para perawi dalam sanad setelah
ditemukan sanadnya. Hasilnya akan diketahui sumber teks (kitab dan
penulis atau perawi), maupun sanadnya jika tekspun diketahui apakah
shohih apa tidak. Pelacakan seperti itulah namanya penelitian hadits
(takhrij al hadits).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Takhrij Al Hadits?
2. Bagaimana sejarah Takhrij Al Hadits?
3. Bagaimana metode-metode yang digunakan dalam Takhrij Al
Hadits?
4. Apa manfaat ilmu takhrij?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Takhrij Al Hadits.
2. Untuk mengetahui sejarah Takhrij Al Hadits.
3. Untuk mengetahui metode-metode yang digunakan dalan Takhrij
Al Hadits.
4. Untuk mengetahui manfaat ilmu takhrij.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Takhrij Al Hadits

Anda mungkin juga menyukai