Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HAM (Hak Asasi Manusia) dan Realitanya di indonesia

Disusun Oleh :

NIDHOMUL MUNA LANA

20.240.0053

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(STMIK) WIDYA PRATAMA

PEKALONGAN

2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.0 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1

1.1 Rumusan Masalah....................................................................................................1

1.2 Tujuan Masalah........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................2

2.1 Makna dan Hakikat HAM.......................................................................................2

2.2 HAM diatur dalam Undang-Undang dan Pancasila................................................2

2.3 Sejarah Perkembangan Pemikiran HAM.................................................................3

2.4 Bentuk-bentuk HAM...............................................................................................3

2.5 Nilai Nilai HAM......................................................................................................4

2.6 Penegakan dan Pelanggaran HAM di Indonesia.....................................................4

BAB III PENUTUP.........................................................................................................6

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................7

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.0 LATAR BELAKANG MASALAH

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang
terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan
sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali
dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi
dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu
diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita
sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena
pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak
tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi
diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak
yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak
asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal,
artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun.
Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya
juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama
manusia.

1
1.1 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Konsep HAM dalam Kehidupan Bermasyarakat ?


2. Bagaimana Pengertian dan Hakikat HAM ?
3. Bagaimana Perkembangan Pemikiran tentang HAM ?
4. Bagaimana Bentuk-Bentuk HAM ?
5. Apa saja Nilai-Nilai HAM ?
6. Apa saja Pelanggaran HAM di indonesia ?

1.2 TUJUAN MASALAH

1. Untuk Mengetahui Konsep HAM dalam Kehidupan Bermasyarakat


2. Untuk Mengetahui Pengertian dan Hakikat HAM
3. Untuk Mengetahui Perkembangan Pemikiran tentang HAM
4. Untuk Mengetahui Bentuk Bentuk HAM
5. Untuk Mengetahui Nilai Nilai HAM
6. Untuk Mengetahui Pelanggaran HAM di indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna dan Hakikat HAM

Secara terminologi (istilah), Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki
manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang
melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut. Hak ini
dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena pemberian
masyarakat atau pemberian negara. Dengan demikian hak asasi manusia itu tidak
tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau negara lain. Hak asasi
diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak
yang tidak dapat diabaikan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang mempunyai
martabat yang tinggi. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana saja
dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan
manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaannya juga digunakan
sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu, selain ada hak asasi manusia, ada juga
kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana
atau tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia,
kita wajib untuk memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga
dimiliki oleh orang lain. Kesadaran akan hak asasi manusia, harga diri , harkat dan
martabat kemanusiaannya, diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu
disebabkan oleh hak – hak kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan
dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia. Sejarah mencatat
berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak asasi
manusia.

2.2 HAM Diatur Oleh Undang-Undang dan Pancasila

3
Hak asasi manusia di Indonesia diatur dalam berbagai peraturan-undangan, baik
di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa dokumen penting yang mengatur
hak asasi manusia di Indonesia meliputi:

1. UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945): Pasal 28I sampai dengan 28J UUD
1945 mengatur hak asasi manusia di Indonesia, termasuk hak hidup, hak tidak
disiksa, hak untuk beragama, hak untuk menyatakan pendapat, dan lain-lain.
2. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia: Undang-
Undang ini membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
yang bertugas menyatukan dan melindungi hak asasi manusia di Indonesia.

Konvensi Hak Asasi Manusia Internasional: Indonesia adalah pihak dalam


berbagai instrumen internasional yang mengatur hak asasi manusia, termasuk
Konvensi Hak-hak Sipil dan Politik dan Konvensi Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Berbagai peraturan dan perundang-undangan lainnya: Selain UUD dan UU Hak


Asasi Manusia, terdapat undang-undang dan peraturan lainnya yang mengatur hak
asasi manusia di berbagai sektor seperti hukum pidana, kesehatan, pendidikan, dan
lain-lain.

Pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban untuk menghormati, melindungi,


dan memenuhi hak asasi manusia sesuai dengan peraturan yang berlaku. Meskipun
demikian, perlu dicatat bahwa implementasi dan perlindungan hak asasi manusia di
Indonesia masih menghadapi tantangan, dan masih terdapat permasalahan dalam
beberapa aspek tertentu. Organisasi dan aktivis hak asasi manusia secara teratur
mengawasi perkembangan hak asasi manusia di Indonesia dan berupaya
memperbaiki situasi tersebut.

2.3 Sejarah Perkembangan Pemikiran HAM

Secara historis, hak asasi manusia selalu diwarnai dengan serangkaian perjuangan
yang tidak jarang bahkan menjelma dalam bentuk revolusi. Sejarah mencatat banyak
kejadian yang menyangkut manusia, baik secara individu maupun kelompok

4
mengadakan perlawanan dengan usaha terhadap penegakan kebenaran dan keadilan
terhadap penguasa atau golongan lain untuk memperjuangkan haknya. Munculnya
kesadaran akan hak asasi manusia bersamaan dengan munculnya pemikiran-
pemikiran mengenai hak asasi manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Sejarah
tersebut timbulnya dari keinsyafan manusia terhadap harga diri, harkat, dan martabat
kemanusiaannya. Pada zaman sebelum masehi pada tahun 2500 sampai dengan tahun
1000 sebelum masehi, di Babylonia terdapat ajaran hukum Hammurabi yang
menetapkan hukum untuk menjamin keadilan bagi warganya. Hukum Hammurabi ini
dibuat kode resmi (hukum tertulis) pertama yang tercatat di dunia
pada masa pemerintahannya, yang disebut sebagai Piagam Hammurabi (Codex
Hammurabi). Demikian pula di Athena, Solon menyusun undangundang yang
menjamin keadilan dan persamaan bagi setiap warganya. Untuk itu dia membentuk
mahkamah keadilan yang disebutnya Heliaie untuk melindungi orang-orang miskin
dan majelis rakyat yang disebut Eclesia . Karena gagasan inilah Solon dianggap
sebagai Bapak pengajar demokrasi. Filosof Yunani seperti Socrates (470-399) dan
Plato (428-328) meletakkan dasar perlindungan dan jaminan diakuinya hakhak asasi
manusia. Konsepesinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial kontrol
kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai-nilai keadilan dan kebenaran.
Aristoteles (348-322) mengajarkan pemerintah harus mendasarkan kekuasaannya
pada kemauan dan kehendak warga negaranya.

2.4 Bentuk-Bentuk HAM

Secara garis besar, hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi beberapa macam
yaitu :

1. Hak Hidup
Hidup adalah karunia yang diberikan oleh Allah SWT yang Maha Tinggi dan Suci
kepada setiap manusia. Dalam sebuah negara hak untuk melenyapkan hidup
seseorang itu hanya diberikan kepada kekuasaan negara (pemerintah saja), sesuai
dengan hukum tindak pidana. Kepentingannya ialah semata-mata untuk
kemaslahatan masyarakat yang melindungi setiap jiwa yang ada.
2. Hak Kemerdekaan.

5
Kemerdekaan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dapat menentukan
harga kehidupan manusia. Kemerdekaan ialah terhindar atau terlepas dari
perbudakan, dengan kata lain memiliki kemuliaan. Tidak mungkin kemuliaan
diperoleh tanpa kemerdekaan oleh karena itu kemerdekaan adalah aspek penting
dalam hidup manusia.
3. Hak Berilmu. (Nurfatimah, 2023)

4. Hak Kehormatan Diri.

Secara Asasi setiap manusia mempunyai kehormatan diri. Kehormatan juga


merupaka anugerah terbesar yang Allah berikan kepada umat manusia. Bisa jadi
tingkat kebesarannya sama seperti Allah memberikan kesehatan pada setiap jasad
manusia. Memang hak asasi kehormatan diri tidak berdiri sendiri tetapi kemuliaan
sangatlah berkaitan erat dengan masayarakat. Setiap individu hidup dalam jenis dan
kelompok manusia yang selalu dinamis. Hubungan-hubungan kemanusiaan terjadi
sebagai bagian dari kodrat manusia selaku makhluk sosial, dan dalam komunitas
kelompok itu kehormatan diri harus terjamin dan tidak boleh dilanggar.

2.5 Nilai-nilai HAM

Nilai-nilai yang terkandung dalam hak asasi manusia adalah :

1. Kebebasan atau Kemerdekaan

Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka dalam menjalani


kehidupannya. Misalnya merdeka dalam memilih negara, tempat tinggal,
bergerak, berkeluarga, berkumpul, mencari pekerjaan, dan lain-lain. Demokrasi
termasuk bagian dari nilai kebebasan manusia.

2. Kemanusiaan atau Perdamaian

Manusia dalam menjalani kehidupannya mendambakan ketenteraman, bebas


dari rasa takut, serta terjaminnya keamanan.

3 .Keadilan atau Persamaan

Diperlakukan secara wajar dan adil tanpa membeda-bedakan dengan


alasan apapun. Mendapatkan kesempatan yang sama dalam menjalani
kehidupannya tanda diskriminasi.

6
2.6 Pelanggaran dan Penegakan HAM di indonesia

1. Pelanggaran HAM di Indonesia

Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang


termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang
secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan/atau mencabut HAM
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak
didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang
berlaku. Dengan demikian, pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran
kemanusiaan baik dilakukan oleh individu maupun oleh institusi negara atau
institusi lainnya terhadap hak asasi individu lain tanpa ada dasar atau alasan
yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakan. Menurut pakar hukum Adnan
Buyung Nasution, pelanggaran HAM dapat dikelompokkan menjadi empat
golongan, yaitu sebagai berikut :

 Kejahatan terhadap kemanusiaan


 Kejahatan terhadap intregritas orang
 Tindak kekerasan terhadap hak sipil dan politik
 Tindak kekerasan terhadap hak sosial ekonomi dan budaya
Pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia antara lain :

Pelanggaran HAM di Papua : Masalah pelanggaran HAM di Provinsi Papua


dan Papua Barat tetap menjadi perhatian utama, termasuk laporan tentang
tindakan kekerasan dan penekanan terhadap kelompok-kelompok yang
mendukung otonomi atau kemerdekaan Papua.
Diskriminasi dan Intoleransi : Meskipun terdapat undang-undang yang
melarang diskriminasi, masih terdapat kasus intoleransi agama, diskriminasi
terhadap kaum minoritas, dan konflik antaragama di beberapa daerah di
Indonesia.
Hak LGBT : Indonesia telah melihat peningkatan intoleransi terhadap
komunitas LGBT, termasuk inisiatif terhadap kebebasan bergerak dan kehidupan
mereka.

7
Penegakan HAM yang Tidak Konsisten : Terkadang, penegakan HAM di
Indonesia mungkin tidak selalu konsisten, terutama dalam kasus-kasus yang
melibatkan pejabat negara atau individu yang memiliki pengaruh politik.
Kekerasan terhadap Hak Perempuan dan Anak : Meskipun ada undang-
undang yang melindungi hak perempuan dan anak, masih ada isu kekerasan
terhadap mereka, termasuk mengungkapkan seksual dan pernikahan anak.
Saat ini, Indonesia terus berupaya memperbaiki pelaksanaan HAM dengan
meningkatkan penegakan undang-undang, pendidikan, dan kesadaran tentang
HAM. Banyak organisasi nirlaba, LSM, dan aktivis HAM turut serta dalam
mengawasi, melaporkan, dan mengadvokasi perlindungan HAM di Indonesia.
Semua pihak, termasuk pemerintah, perlu bekerja sama untuk mengatasi
tantangan tersebut dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati dan
diterapkan dengan baik di seluruh negeri.
2. Penegakan HAM di Indonesia

Semakin banyaknya instrumen HAM baik pada tingkat internasional maupun


dalam negeri Indonesia dan Keppres No. 129 Tahun 1998 sebagai bagian dari
rencana aksi HAM tahun 1998–2003 menunjukkan kemampuan politik
pemerintah untuk memajukan HAM di Indonesia. Pada tatanan operasional dibuat
Komisi Nasional HAM berdasarkan Keppres No. 50 Tahun 1993, namun
demikian pelaksanaan HAM di Indonesia masih memerlukan perbaikan karena
masih sering terjadi pelanggaran HAM yang tidak diselesaikan secara hukum.
Pemerintah berupaya lebih meningkatkan penghormatan terhadap HAM. Salah
satu upaya yang harus ditempuh adalah penegakan hukum secara konsisten dan
tidak pandang bulu. Dengan demikian, supremasi hukum harus sungguh-sungguh
diwujudkan demi perlindungan dan jaminan terhadap HAM.

3. Perkembangan HAM

Perkembangan HAM di indonesia sekarang sudah ada perubahan dari tahun-


tahun sebelumnya dari bidang demokrasi, pemberian hak, perlindungan HAM, dan
kebebasan bermedia yaitu :

8
Demokrasi : Sebagai negara demokratis, Indonesia telah menganut sistem
demokrasi yang mengakui dan melindungi HAM. Pemilihan umum secara berkala
dan partisipasi masyarakat dalam proses politik merupakan bukti konsistensi dalam
menjalankan demokrasi.
Pemberian Hak-Hak : Indonesia telah mengadopsi berbagai undang-undang yang
bertujuan melindungi dan memberikan hak-hak dasar kepada warganya, seperti hak
atas pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan peradilan yang adil.
Komnas HAM : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di
Indonesia adalah lembaga independen yang berperan penting dalam menyatukan
dan mengadvokasi perlindungan HAM di negara ini.
Kebebasan Media : Meskipun ada beberapa kendala, Indonesia memiliki
media yang cukup beragam dan terbuka, yang memungkinkan berbagai pandangan
untuk disampaikan.
4. Pelanggaran HAM sekarang dan Realitanya
Kasus nyata pelanggaran HAM di tahun 2023 yang menunjukkan realita negatif
penegakan HAM di Indonesia:
1. Kasus kerusuhan di Papua pada Januari 2023 yang menyebabkan puluhan
warga sipil tewas dan ratusan lainnya ditangkap. Diduga banyak korban meninggal
akibat luka tembak sewenang-wenang oleh aparat keamanan. Hingga kini belum
ada klarifikasi resmi dan penuntutan terhadap aparat yang diduga melakukan
pelanggaran HAM.
2. Penggusuran paksa kawasan kumuh Tambora oleh Pemprov DKI Jakarta
pada Maret 2023. Ratusan warga kehilangan tempat tinggal dan penghasilan, tanpa
adanya ganti rugi atau relokasi yang layak dari pemerintah.
3. Penangkapan dan penahanan terhadap ratusan demonstran buruh oleh
aparat kepolisian di Jakarta pada Mei 2023. Mereka menuntut kenaikan UMK dan
memprotes PHK sepihak. Namun justru dihadapi dengan represi aparat.
4. Kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami puluhan TKI di Malaysia
oleh majikan dan agen ilegal, sepanjang 2023. Pemerintah dinilai lambat
memberikan perlindungan hukum dan memulangkan para korban.

9
5. Maraknya ujaran kebencian, hasutan, dan hoaks di media sosial yang
menyulut intoleransi SARA di tengah masyarakat pada 2023. Namun upaya
pencegahan dan penindakan dinilai masih lemah.
Kasus-kasus tersebut memperlihatkan masih banyak pekerjaan rumah
Indonesia dalam hal penegakan HAM dan memastikan keadilan bagi
seluruh warga negara.
Namun pada kenyataannya, pelanggaran HAM masih sering terjadi di Indonesia.
Berbagai laporan dan data menunjukkan masih adanya kasus diskriminasi,
intoleransi, kekerasan oleh aparat negara, pelanggaran kebebasan berekspresi,
hingga lemahnya akses terhadap keadilan bagi korban pelanggaran HAM.
Ironisnya, lemahnya penegakan hukum di Indonesia diduga menjadi penyebab
utama masih maraknya pelanggaran HAM

kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang terjadi di tahun 2023 beserta realita
penegakan hukumnya:
1. Kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatera pada
Januari-Februari 2023. Asap kebakaran mengancam kesehatan dan lingkungan
masyarakat sekitar. Namun upaya pencegahan dan penindakan pelaku pembakaran
lahan dinilai lemah. Hingga kini belum ada tuntutan pidana tegas bagi perusahaan
perkebunan yang diduga terlibat.
2. Penggusuran paksa permukiman kumuh di bantaran Kali Rawa Malang,
Jakarta oleh Pemprov DKI pada Maret 2023. Penggusuran dinilai mengabaikan hak
warga untuk mendapatkan tempat tinggal layak. Belum ada kompensasi atau tempat
relokasi yang memadai dari Pemprov kepada warga korban penggusuran.
3. Demonstrasi buruh di sejumlah fabrik di Batam pada April 2023 memprotes
upah minim dan PHK sepihak. Namun demo dibubarkan dengan paksa oleh aparat
gabungan. Puluhana buruh ditangkap dan didakwa melanggar UU demo. Ini dinilai
melanggar kebebasan berpendapat dan berserikat buruh.
4. Maraknya kasus persekusi terhadap minoritas agama di sejumlah daerah pada
Mei-Juni 2023, seperti gereja yang diserang massa dan diminta ditutup paksa.
Pelaku kerap tidak tersentuh hukum karena dianggap melawan penodaan agama.

10
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. HAM setiap individu dibatasi
oleh HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan
HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

B. SARAN

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar yang melekat pada setiap manusia, yang
wajib dilindungi dan dijamin oleh negara. HAM mencakup hak untuk hidup, hak kebebasan, hak

11
keadilan, hak kesejahteraan, dan lain sebagainya. Prinsip penghormatan HAM ini tertuang dalam
UUD 1945 dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB yang telah diratifikasi Indonesia.
Lebih di perhatikan dan di tegakkan di negara indonesia, karena banyak pelanggaran HAM yang
terjadi tidak ada penyelesain masalahnya dan berujung hilang begitu saja ketika diangkat di
publik.

DAFTAR PUSTAKA

Fahrezi, A. A. (2021). Perkembangan Pemikiran HAM Dunia dan Indonesia yang Wajib Kalian
Ketahui. ILMU SOSHUB, 5.

Isabela, M. A. (2022). HAM: Karakteristik, Nilai, dan Prinsip. kompas berita, 2.

Kaelan. (2000). Hak Asasi Manusia dalam Bingkai Demokrasi Indonesia. Jakarta: Media
Nusantara.

Nurfatimah, A. M. (2023). Penegakan Hukum Hak Asasi Manusiadi IndonesiaLaw Enforcement


of Human Right In Indonesia. Karimah Tauhid.

Maylani, U. &. (2022). Penegakan Hukum Mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) Di
Indonesia. Jurnal Hukum dan Keadilan, 1(1), 10-17.

Sudi, M. (2016). Implementasi Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945. Bandung: CV Rasi Terbit.

Tony Yuri RahmantoJHRS Kav, J. K. (2019). Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana
Penipuan Berbasis Transaksi Elektronik . Jurnal Penelitian Hukm De Jure19,(1), 31.

Triwahyuningsih, S. (2018). Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) Di


Indonesia. Legal Standing: Jurnal Ilmu Hukum 2(2), 113-121

12
Vitorio Mantalean, D. P. (2022). Komnas HAM Harap Dialog Damai Papua-Jakarta Bisa
Dimulai Tahun Ini. Kompas Nasional, 3.

Wahyu Rasyid, S. M. (2021). Peran Hukum Administrasi dalam penegakan hukum Di Kota
Pare-pare. Jurnal Ilmiah Madani, Vol 5 No 1.

Widiartati, T. R. (2010). Keberadaan organisasi . Jakarta: op.cit.

13

Anda mungkin juga menyukai