Tugas II
PENDAHULUAN
hakikatnya merupakan terjemahan dari suatu istilah yang berasal dari bahasa
belanda yaitu “adatrecht”. Istilah ini pada mulanya timbul di kalangan ilmu
Penundukan itu terutama berpokok pangkal pada pemikiran bahwa hukum adat
yang diperuntukan bagi bangsa indonesia adalah alat bagi penjajah belanda
untuk melestarikan indonesia. Adanya aturan peralihan pasal ii uud 1945,
zaman kolonial belanda dahulu, selama belum dicabut, diganti maupun diubah
atas kuasa uud 1945. Akibatnya sudah barang tentu sering terjadi kepincangan
dahulu di lapangan hukum ini terus berlanjut sampai sekarang. Dualisme yang
dalam lapangan hukum perdata dan hukum dagang berlaku dua sistem hukum
yang berbeda untuk para warga negaranya. Di satu pihak bertaku hukum
perdata dan hukum dagang belanda bagi orang-orang eropa dan tionghoa
indonesia asli yang pada zaman hindia belanda dinamakan g olongan pribumi
tunduk pada hukum perdata adat. Bagaimanapun juga keadaan semacam ini
Harus segera diakhiri, demi untuk persatuan dan kesatuan bangsa di dalam
negara kesatuan republik indonesia. Selain itu tidaklah sesuai dengan rasa
dipaksakan bertaku di bumi indonesia yang sudah merdeka ini yang jelas
satu, kita dihadapkan pada suatu era dunia tanpa batas atau globalisasi,
PEMBAHASAN
teritorial,ekonomi, politik, budaya dan hal lainnya antara suatu entitas nasional
revolusioner, dari yang awalnya tradisi menjadi modern. Selain itu modernisasi
kehidupan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dapat dibuktikan
oleh sifat-sifat hukum adat yang dinamis, fleksibel dalam ketentuannya, dan
memiliki asas-asas yang universal. Hukum adat dapat menjadi penting dalam
pembangunan hukum nasional, sejalan dengan ketetapan MPRS tahun 1960
yang menyatakan bahwa hukum adat merupakan landasan dari tata hukum
masyarakat yang adil dan makmur. Dalam konteks globalisasi, tidak dapat
dipisahkan dari kapitalisme yang berasal dari filsafat ekonomi klasik, terutama
pada aspek ekonomi dan kebebasan individu dalam hal kepemilikan dan
inisiatif ekonomi. Namun, hal ini tidak berarti bahwa hukum adat dan
nilai-nilai dan prinsip hukum adat yang relevan dan dapat memberikan
adalah:
zaman.
internasional.
tantangan globalisasi.
memisahkan hukum nasional dan hukum adat karena hukum adat telah
disatukan dalam hukum nasional. Dalam kata lain, hukum adat merupakan
berdasarkan warisan hukum adat. Oleh karena itu, hukum adat tidak dapat
Oleh karena itu, bantuan dari antropologi hukum menjadi penting untuk
adat yang merupakan warisan dari kesadaran dan budaya bangsa memegang
peran penting dalam hukum nasional. Dalam konteks globalisasi, hukum adat
yang demikian tidak akan kehilangan relevansinya sebagai salah satu sumber
hukum nasional.
2.2 Peranan Hukum Adat Dalam Pembangunan Hukum Nasional Indonesia Di Era
Globalisasi.
berikut:
hukum.” Hal ini berarti bahwa semua tindakan hukum di Indonesia harus
satu sumber hukum nasional oleh Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pasal 1 ayat (2) Undang-
ini berarti bahwa hukum adat dapat digunakan sebagai dasar untuk
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai ini penting untuk dijaga
materialisme.
dapat lebih mudah menerima dan mematuhi hukum nasional jika hukum
antara lain:
adat.
Kesimpulan
Referensi
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/5791
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/5791
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/5791
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
P-ISSN:2964-6378,E-ISSN;2964-1268.Vol 2 No.2.
Sri Sudaryati. 2012 Peran Hukum Adat Dalam Pembangunan Hukum Nasional