Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH HUKUM

Dr.Franky Ariyadi.,S.E., S.H., M.M

Tugas II

PERANAN HUKUM ADAT DALAM PEMBANGUNAN

HUKUM NASIONAL DI ERA GLOBALISASI


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hukum adat merupakan suatu istilah di masa silam terkait pemberian

ilmu pengetahuan hukum kepada kelompok hingga beberapa pedoman serta

kenyataan yang mengatur dan menertibkan kehidupan masyarakat indonesia.

Para ilmuwan melihat bahwa masyarakat indonesia hidup di berbagai daerah

pelosok yang juga menggunakan peraturan-peraturan maupun adat istiadat

masing-masing. Istilah hukum adat yang dipergunakan sekarang ini pada

hakikatnya merupakan terjemahan dari suatu istilah yang berasal dari bahasa

belanda yaitu “adatrecht”. Istilah ini pada mulanya timbul di kalangan ilmu

pengetahuan. Penemuan hukum adat disebabkan oleh desakan politik hukum

yang hendak memaksakan rakyat indonesia tunduk kepada hukum barat.

Penundukan itu terutama berpokok pangkal pada pemikiran bahwa hukum adat

sama sekali tidak memenuhi tuntutan-tuntutan abad modern.hukum adat di

indonesia memiliki sejarah yang panjang dalam kehidupan hukum diindonesia.

Peninggalan pemerintah kolonial belanda pada bangsa indonesia di bidang

hukum salah satunya adalah keanekawamaan hukum yang Berlaku, memecah

belah bangsa indonesia menjadi golongan-golongan penduduk, dan kemudian

fiaptiap golongan penduduk tersebut diberlakukan hukum-hukum yang

berbeda-beda pula. Pada zaman penjajahan belanda sebagian besar hukum

yang diperuntukan bagi bangsa indonesia adalah alat bagi penjajah belanda
untuk melestarikan indonesia. Adanya aturan peralihan pasal ii uud 1945,

memberikan izin terus berlakunya hukum dan perundang-undangan pada

zaman kolonial belanda dahulu, selama belum dicabut, diganti maupun diubah

atas kuasa uud 1945. Akibatnya sudah barang tentu sering terjadi kepincangan

maupun kekacauan di bidang hukum, dalam pelaksanaannya di dalam

masyarakat, khususnya dalam lapangan hukum sipil/hukum perdata dan

dagang. Politik dualisme yang dijalankan oleh pemerintah kolonial belanda

dahulu di lapangan hukum ini terus berlanjut sampai sekarang. Dualisme yang

dimaksud adalah dalam satu negara hukum republik indonesia khususnya

dalam lapangan hukum perdata dan hukum dagang berlaku dua sistem hukum

yang berbeda untuk para warga negaranya. Di satu pihak bertaku hukum

perdata dan hukum dagang belanda bagi orang-orang eropa dan tionghoa

yang menjadi warganegara indonesia semenjak penyerahan kedaulatan dari

tangan belanda kepada republik indonesia, di lain pihak yaitu orang-orang

indonesia asli yang pada zaman hindia belanda dinamakan g olongan pribumi

tunduk pada hukum perdata adat. Bagaimanapun juga keadaan semacam ini

Harus segera diakhiri, demi untuk persatuan dan kesatuan bangsa di dalam

negara kesatuan republik indonesia. Selain itu tidaklah sesuai dengan rasa

keadilan, hukum belanda yang asing bagi masyarakatadat indonesia

dipaksakan bertaku di bumi indonesia yang sudah merdeka ini yang jelas

bertentangan dengan kemauan orang terbanyak dalam masyarakat atau tidak

mencukupi rasa keadilan rakyat yang bersangkutan, pendeknya bertentangan

dengan kebudayaan rakyat indonesia. Selain itu menjelang abad ke duapuluh

satu, kita dihadapkan pada suatu era dunia tanpa batas atau globalisasi,

negara-negara di dunia tidak dapat menghindari pengaruh dari wilayah lain di


dunia ini karena kemajuan teknologi informasi dan transportasi. Oleh karena itu

yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana peranan hukum adat dalam

pembangunan hukum nasional indonesia di era globalisasi?

1.2 Rumusan masalah

a. Bagaimana relevansi hukum adat dalam mengatasi permasalahan yang

dihadapi bangsa indonesia dalam era globalisasi?

b. Bagaimana peranan hukum adat dalam pembangunan hukum nasional

indonesia di era globalisasi?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Relevansi Hukum Adat Dalam Mengatasi Permasalahan Yang Dihadapi

Bangsa Indonesia Dalam Era Globalisasi.

Globalisasi merupakan zaman dimana semakin kaburnya batas-batas

teritorial,ekonomi, politik, budaya dan hal lainnya antara suatu entitas nasional

dalam dunia internasional. Globalisasi biasanya diikuti oleh sebuah

modernisasi, modernisasi sebagai gerakan sosial sesungguhnya bersifat

revolusioner, dari yang awalnya tradisi menjadi modern. Selain itu modernisasi

juga berwatak kompleks, sistematik, menjadi gerakan global

yang akan mempengaruhi semua manusia, melalui proses yang bertahap

untuk menuju homogenisasi dan bersifat progresif. Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia tahun 1945 menyatakan : Negara mengakui dan

menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak

tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan

masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur

dalam undangundang.Hukum adat tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran

dalam menghambat atau menentang perkembangan masyarakat menuju

kehidupan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dapat dibuktikan

oleh sifat-sifat hukum adat yang dinamis, fleksibel dalam ketentuannya, dan

memiliki asas-asas yang universal. Hukum adat dapat menjadi penting dalam
pembangunan hukum nasional, sejalan dengan ketetapan MPRS tahun 1960

yang menyatakan bahwa hukum adat merupakan landasan dari tata hukum

nasional, dengan catatan bahwa hukum adat tersebut sesuai dengan

perkembangan kesadaran rakyat Indonesia dan tidak menghambat terciptanya

masyarakat yang adil dan makmur. Dalam konteks globalisasi, tidak dapat

dipisahkan dari kapitalisme yang berasal dari filsafat ekonomi klasik, terutama

dari pemikiran Adam Smith. Filsafat ekonomi klasik didasarkan pada

liberalisme, yang mempercayai dan mengagungkan kebebasan individu,

kepemilikan pribadi,dan inisiatif individu.Penting untuk diingat bahwa hukum

adat dan kapitalisme memiliki aspek yangberbeda.

Hukum adat mencerminkan nilai-nilai, norma, dan aturan yang diakui

dan dijalankan oleh masyarakat adat, sedangkan kapitalisme lebih berfokus

pada aspek ekonomi dan kebebasan individu dalam hal kepemilikan dan

inisiatif ekonomi. Namun, hal ini tidak berarti bahwa hukum adat dan

kapitalisme saling bertentangan atau tidak dapat berdampingan.

Perkembangan zaman dan globalisasi mempengaruhi berbagai aspek

kehidupan, termasuk sistem hukum dan ekonomi. Penting untuk

mempertimbangkan bagaimana hukum adat dapat diintegrasikan dengan

perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat saat ini. Dalam konteks

pembangunan hukum nasional, perlu dilakukan kajian yang mendalam tentang

nilai-nilai dan prinsip hukum adat yang relevan dan dapat memberikan

kontribusi positif terhadap pembangunan masyarakat yang adil dan makmur di

era globalisasi. Dalam menghadapi globalisasi, penting untuk memperhatikan

pengaruhnya terhadap pembangunan hukum nasional dan tetap


mempertahankan identitas bangsa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

adalah:

a. Menjaga keberagaman budaya : Meskipun terjadi integrasi global,

penting untuk tetap menghargai dan melestarikan identitas budaya

sebagai bagian dari identitas nasional. Memahami, menghormati, dan

melestarikan budaya dan tradisi lokal menjadi penting dalam

pembangunan hukum nasional yang mencerminkan jati diri bangsa.

b. Adaptasi hukum dengan perkembangan global: Globalisasi membawa

perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi,

teknologi, dan perdagangan. Oleh karena itu, penting untuk

mengadopsi dan menyesuaikanhukum nasional dengan

perkembangan global yang relevan agar dapat memenuhikebutuhan

zaman.

c. Harmonisasi hukum nasional dan internasional: Globalisasi juga

menguatkan peran hukum internasional. Penting untuk menjaga

konsistensi dan keselarasan antara hukum nasional dan hukum

internasional, serta berpartisipasi aktif dalam forum-forum hukum

internasional.

d. Perlindungan kepentingan nasional: Dalam menghadapi globalisasi,

penting untuk melindungi kepentingan nasional, baik dalam konteks

ekonomi, keamanan, lingkungan,maupun budaya. Pembangunan

hukum nasional harus mencapai keseimbangan antara kepentingan

nasional dan keterbukaan terhadap dunia luar.

e. Penguatan kerja sama regional dan internasional: Globalisasi

mendorong kerja sama antarnegara dalam berbagai bidang. Dalam


konteks hukum nasional, penting untuk memperkuat kerja sama

regional dan internasional, termasuk pertukaran informasi,harmonisasi

regulasi, dan penegakan hukum bersama dalam menghadapi

tantangan globalisasi.

Menurut pendapat Satjipto Rahardjo, saat ini tidak mungkin lagi

memisahkan hukum nasional dan hukum adat karena hukum adat telah

disatukan dalam hukum nasional. Dalam kata lain, hukum adat merupakan

bagian berharga dari hukum nasional karena hukum nasional dibangun

berdasarkan warisan hukum adat. Oleh karena itu, hukum adat tidak dapat

dipertahankan secara terpisah dan harus dimasukkan ke dalam kerangka

hukum nasional.Namun, struktur hukum adat cenderung berubah seiring waktu.

Oleh karena itu, bantuan dari antropologi hukum menjadi penting untuk

memahami perubahan tersebut. Antropologi hukum membantu dalam

memahami nilai-nilai, norma, danpraktik dalam hukum adat serta membantu

menghadapi perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi hukum adat.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, bangsa dapat menghadapi globalisasi

dengan mempertahankan identitas budaya dan kepentingan nasional, sambil

tetap terlibat dalam perkembangan dunia yang semakin terhubung. Hukum

adat yang merupakan warisan dari kesadaran dan budaya bangsa memegang

peran penting dalam hukum nasional. Dalam konteks globalisasi, hukum adat

yang demikian tidak akan kehilangan relevansinya sebagai salah satu sumber

hukum yang penting dalam pembangunan hukum nasional. Meskipun

adaperubahan dan penyesuaian yang perlu dilakukan oleh hukum adat

mengingat kondisi yang berbeda dengan masa sebelumnya, namun asas-


asasnya akan tetap berpengaruh dalam setiap pembentukan dan penerapan

hukum nasional.

2.2 Peranan Hukum Adat Dalam Pembangunan Hukum Nasional Indonesia Di Era

Globalisasi.

Hukum adat memegang peran penting dalam pembangunan hukum

nasional Indonesia di era globalisasi. Hal ini dikarenakan beberapa alasan

berikut:

1. Sumber Hukum Nasional

Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 menyatakan bahwa “Negara Republik Indonesia adalah negara

hukum.” Hal ini berarti bahwa semua tindakan hukum di Indonesia harus

berdasarkan pada hukum yang berlaku.Hukum adat diakui sebagai salah

satu sumber hukum nasional oleh Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pasal 1 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Pengakuan

ini berarti bahwa hukum adat dapat digunakan sebagai dasar untuk

pembentukan peraturan perundang-undangan nasional dan penyelesaian

sengketa hukum di masyarakat.

2. Melestarikan Budaya Bangsa

Hukum adat merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia yang

harus dilestarikan. Era globalisasi membawa banyak perubahan dalam

berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya. Hukum adat sebagai warisan


budaya bangsa dapat menjadi pembeda dan memperkuat identitas bangsa

Indonesia di tengah arus globalisasi.

3. Menjaga Keadilan dan Kebersamaan

Hukum adat umumnya mengandung nilai-nilai keadilan dan kebersamaan

yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai ini penting untuk dijaga

dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama di era

globalisasi yang sering kali membawa dampak individualisme dan

materialisme.

4. Mewujudkan Masyarakat yang Multikultural Indonesia merupakan

negara multikultural dengan berbagai suku bangsa dan budaya.

Hukum adat dapat menjadi sarana untuk mengakomodasi keragaman budaya

tersebut dan mewujudkan masyarakat yang adil dan harmonis.

5. Meningkatkan Efektivitas Penegakan Hukum

Hukum adat dapat diintegrasikan dengan hukum nasional untuk meningkatkan

efektivitas penegakan hukum.

Masyarakat adat yang terbiasa menyelesaikan sengketa dengan cara adat

dapat lebih mudah menerima dan mematuhi hukum nasional jika hukum

nasional tersebut mengakomodasi nilai-nilai dan mekanisme penyelesaian

sengketa yang mereka kenal.


Tantangan dan Upaya

Meskipun hukum adat memiliki peran penting dalam pembangunan hukum

nasional, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi, antara lain:

Kekurangan Dokumentasi Banyak hukum adat yang tidak terdokumentasi

dengan baik, sehingga sulit untuk dipelajari dan diterapkan.

Perubahan Sosial Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat

menyebabkan perubahan pada hukum adat, sehingga perlu dilakukan

penyesuaian dan pembaruan.

Lemahnya Penegakan Hukum Penegakan hukum adat masih lemah di

beberapa daerah, sehingga perlu dilakukan penguatan kelembagaan dan

peningkatan kapasitas aparat penegak hukum adat.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut

antara lain:

Penelitian dan Dokumentasi Hukum Adat Melakukan penelitian dan

dokumentasi hukum adat untuk melestarikan dan mengembangkan hukum

adat.

Pemberdayaan Masyarakat Adat Memberdayakan masyarakat adat untuk

memahami dan menerapkan hukum adat dalam kehidupan sehari-hari.

Pengembangan Pendidikan Hukum Adat Mengembangkan pendidikan hukum

adat untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian masyarakat adat dalam

bidang hukum adat.


Kerjasama Antar Lembaga Melakukan kerjasama antar lembaga terkait untuk

memperkuat penegakan hukum adat.

Kesimpulan

Hukum adat memiliki peran penting dalam pembangunan hukum nasional

Indonesia di era globalisasi.

Dengan mengatasi berbagai tantangan yang ada, diharapkan hukum adat

dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil,

sejahtera, dan bermartabat.

Referensi

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/5791

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/5791

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/5791
BAB III

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Jeane N.S,Silvia Cahyadi,Mishael Joshua,Maurend.B.I. 2023 Revitalisasi Hukum

Adat Sebagai Sumberhukum Dalam Membangun Sistem

Hukum Di Indonesia.Jurnal Multidisplin Indonesia.

P-ISSN:2964-6378,E-ISSN;2964-1268.Vol 2 No.2.

Sri Sudaryati. 2012 Peran Hukum Adat Dalam Pembangunan Hukum Nasional

Di Era Globalisasi. ejurnal UNDIP. jilid 41 no.4.25.

Anda mungkin juga menyukai